BAB I PENDAHULUAN. berlangsung. Guru sebagai pengajar berharap agar para siswanya. kurang baik. Kompetensi tersebut menurut Benyamin Bloom (1956)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengajar yaitu terdapatnya interaksi antara siswa dan guru. Belajar menunjuk. dan evaluasi pembelajaran (Hamalik, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipahami. Oleh sebab itu pelajaran Biologi hendaknya diusahakan menjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja sendiri. 1 Artinya bahwa proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Peran serta pendidikan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

Penerapan Strategi Active Learning Dalam Pembelajaran Akidah Di Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah Simo Boyolali Tahun Pelajaran 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

commit to user BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bidang yang sangat penting terutama di negara

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu mengatasi berbagai problema kehidupan yang dihadapinya.

BAB I PENDAHULUAN. penjelasan dari peneliti saja. Pembelajaran tidak berhasil dengan baik,

PENERAPAN PENILAIAN AFEKTIF PADA PRAKTIKUM SHV ( SISTEMATIKA HEWAN VERTEBRATA) TERHADAP PENINGKATAN HASIL PRAKTIKUM

BAB I PENDAHULUAN. penemuan. Trianto (2011:136) mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan. Alam merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis.

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. juga belajar diluar kelas supaya siswa itu tidak merasa bosan, misalnya saja siswa

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal

BAB I PENDAHULUAN. arti penting dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional memerlukan sumber daya manusia yang unggul dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam menentukan

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di sekolah guru mempunyai peranan yang sangat penting terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk merubah suatu bangsa ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan apa yang mereka pelajari. Pembelajaran aktif merupakan langkah

BAB I PENDAHULUAN. dari hasil akhir pembelajaran yang merupakan tolak ukur dari keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam dunia pendidikan, guru mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Keberhasilan pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. mengesampingkan proses belajar. Pendidikan tidak semata-mata berusaha

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, dan memberikan fasilitas belajar yang optimal. Namun demikian

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES

BAB I. PENDAHULUAN. yang sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. termasuk didalamnya perkembangan metode pembelajaran, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh siswa namun guru juga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada masa sekarang ini memerlukan adanya. pembaruan dibidang strategi pembelajaran dan peningkatan relevansi

BAB 1 PENDAHULUAN. (Al-Islam, Ke-Muhammadiyahan, dan Bahasa Arab) yang merupakan. salah satu ciri pendidikan sekolah Muhammadiyah. Al Islam merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan senantiasa menjadi topik yang menarik pada saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. ini sejalan dengan pendapat yang mengatakan bahwa: dengan menggunakan kartu yang dipasangkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penting dalam pembinaan sumber daya manusia. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tentu tidak lepas dari dunia pendidikan. Karena. adalah dengan cara memeperbaiki proses pembelajaran.

BAB I. pola pikir siswa tidak dapat maju dan berkembang. pelajaran, sarana prasarana yang menunjang, situasi dan kondisi belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikannya. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006:7) Pendidikan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. edukatif untuk mencapai tujuan tertentu baik bersifat akademis maupun nonakademis

BAB I PENDAHULUAN. itulah terjadi proses transformasi ilmu pengetahuan serta nilai-nilai. Ketika

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi antara individu

DI INDONESIA PADA SISWA KELAS XI TKR 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Sistem Pendidikan nasional. Edgar Dalle ( Reigeluth, 2013 : 7 )

BAB I PENDAHULUAN. siswa dan interaksi antara keduanya, serta didukung oleh berbagai unsurunsur

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara

BAB I PENDAHULUAN. (sekolah) dewasa ini adalah rendahnya daya serap peserta didik (AR Ngalih,

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu. Proses pembelajaran mempunyai makna dan. dengan guru yang mengajar (Usman dan Setyowati,1993 ).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan kegiatan belajar mempunyai komponen pokok yang meliputi

Ari Kusyono A

BAB I PENDAHULUAN. selama ini pelajaran IPA dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga untuk mengantisipasi kelemahan pembelajaran konvensional, maka

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata pelajaran yang membosankan. Tidak heran jika sampai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dapat dilihat dari kompetensi belajar yang dicapai oleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Guru sebagai pengajar berharap agar para siswanya memperoleh kompetensi belajar yang baik, tetapi pada umumnya jumlah siswa yang memperoleh pencapaian kompetensi belajar yang baik lebih sedikit dari pada siswa yang memperoleh pencapaian kompetensi belajar kurang baik. Kompetensi tersebut menurut Benyamin Bloom (1956) meliputi kompetensi kognitif, psikomotorik dan afektif. Agar kualitas dan kuantitas pengajaran yang dilaksanakannya dapat maksimal, maka guru harus membuat perubahan-perubahan dalam pengorganisasian kelasnya dan memperbaiki kualitas mengajarnya, seperti membuat perencanaan, penggunaan metode mengajar yang cocok, penerapan strategi belajar mengajar yang tepat, bersikap dan karakteristik yang baik serta sungguhsungguh dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya, belajar bukan semata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi kedalam benak siswa (Silberman, 2004: 1) namun belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja sendiri, artinya bahwa proses pembelajaran tidak hanya untuk mengubah perilaku peserta didik dalam ranah kognitif dan atau ketrampilan saja, melainkan untuk 1

2 mengembangkan sikap dan perilaku demokratis, senang mendengarkan dan memberikan informasi, menghargai pendapat, saling belajar, gemar berorganisasi dan bekerjasama dalam satu kesatuan tim. Mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di Sekolah Dasar merupakan mata pelajaran yang fundamental untuk menghubungkan dengan dunia sesungguhnya sehingga siswa dapat menjalin komukasi dalam aplikasi kehidupan nyata. Namun, realitas di SDN 01 Sewurejo Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar dijumpai hasil belajar IPA kelas V belum memuaskan dan masih rendah yang dibuktikan dengan daftar nilai hasil belajar siswa dalam tabel berikut. Tabel 1 Rata-rata hasil belajar IPA kelas V SDN 01 Sewurejo Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar Tahun 2011 Rata-rata Nilai Kognitif Pencapaian dalam % Afektif Pencapaian dalam % Psikomotorik Pencapaian dalam % 59.5 49 60 62 64 64 Berdasarkan tabel tersebut di atas, ditemukan bahwa rata-rata prestasi siswa ranah kognitif masih rendah dan di bawah KKM yaitu 59,5 padahal KKM yang ditentukan sebesar 65, hasil analisis dengan teman sejawat salah satu penyebab rendahnya hasil belajar tersebut adalah sikap kurang antusias siswa selama mengikuti proses pembelajaran IPA, rendahnya respon umpan balik siswa terhadap pertanyaan guru, kurangnya konsentrasi perhatian siswa pada materi pembelajaran dan akhirnya ditunjukkan pada rendahnya nilai yang dicapai siswa. Disisi lain bahwa guru

3 tidak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, metode pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh guru adalah metode konvensional dalam arti kegiatan pembelajaran didominasi oleh guru. Peran siswa lebih banyak mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru, disamping itu siswa tidak pernah diberi kesempatan mengambil inisiatif untuk berinteraksi dengan temannya dalam memahami materi dan menjelaskan ide-idenya. Berdasarkan fakta tersebut maka perlu dilakukan peningkatan kualitas proses pembelajaran dan peningkatan pencapaian hasil belajar pada mata pelajaran IPA. Strategi pembelajaran tersebut salah satunya adalah dengan strategi card sort. Strategi card sort adalah suatu strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif dan bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar serta menumbuhkan daya kreatifitas sehingga mampu membuat inovasi-inovasi (Hisyam Zaini, 2002: 26). Strategi card sort dalam pelaksanaanya mempunyai level kognitif (berpikir) dari tingkat pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan kreatifitas serta menggunakan kartu sebagai media pembelajaran. Selanjutnya menurut Silberman (2004: 121 dan 256), metode card sort merupakan sebuah strategi pembelajaran yang membantu siswa untuk mendapat pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara aktif serta menjadikan belajar tidak terlupakan. Metode ini berpusat pada peserta didik, sehingga menuntut siswa untuk lebih aktif dan guru sebagai fasilitator saja.

4 Metode pembelajaran card sort bisa digunakan sebagai metode alternatif yang dirasa lebih bisa memahami karakteristik belajar peserta didik yang berbeda-beda, diantaranya ada peserta didik yang lebih senang membaca, diskusi, atau praktek langsung. Agar dapat membantu peserta didik belajar secara maksimal, kesenangan dalam belajar itu perlu diperhatikan, salah satunya dengan menggunakan variasi metode pembelajaran yang beragam dengan melibatkan indra belajar yang banyak. Siswa akan lebih cepat memahami pelajaran apabila siswa dilibatkan secara aktif baik mental maupun fisik. Berdasarkan uraian di atas penulis akan melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Kompetensi Dasar Penyesuaian Diri Makhluk Hidup melalui Penerapan Metode Pembelajaran Card Sort pada Siswa Kelas V SDN 01 Sewurejo Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Bahwa kondisi siswa di SDN 01 Sewurejo sebagai subyek pembelajaran memiliki partisipasi belajar yang rendah, kondisi belajar masih didominasi siswa tertentu, siswa kurang tertarik dengan cara guru menyampaikan materi (karena metode tidak bervariasi) dan sebagian besar siswa kurang termotivasi untuk belajar. Untuk menjawab

5 permasalahan tersebut sehingga proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan mampu memotivasi siswa diperlukan suatu metode pembelajaran yang tepat, yaitu metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi aktif dan lebih termotivasi. 2. Metode pembelajaran card sort adalah suatu strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif, mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar serta menumbuhkan daya kreatifitas dan menghasilkan level kognitif (berpikir) dari tingkat pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan kreatifitas. C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah maka perlu dibatasi permasalahannya sebagai berikut: 1. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran card sort. 2. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN 01 Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. 3. Kompetensi dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah Penyesuaian Diri Makhluk Hidup.

6 D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah penerapan metode pembelajaran card sort dapat meningkatkan hasil belajar IPA Kompetensi Dasar Penyesuaian Diri Makhluk Hidup pada siswa kelas V SDN 01 Sewurejo Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012? E. Tujuan Penelitian mengetahui: Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk 1. Tujuan Umum: Untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa di SDN 01 Sewurejo Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. 2. Tujuan Khusus: Untuk mengetahui hasil belajar IPA kompetensi dasar Penyesuaian Diri Makhluk Hidup melalu penerapan metode pembelajaran card sort siswa kelas V di SDN 01 Sewurejo Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012.

7 F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat atau kegunaan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis a. Dari hasil penelitian mendapat teori baru untuk meningkatkan hasil belajar IPA khususnya pada Kompetensi Dasar Penyesuaian Diri Makhluk Hidup melalui penerapan metode card sort. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk kegiatan penelitian selanjutnya yang sejenis. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi siswa: 1) Menarik perhatian siswa dalam menerima mata pelajaran IPA khususnya materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup. 2) Menumbuhkembangkan keberanian siswa dalam mengungkapkan ide atau pendapat. 3) Meningkatkan kreatifitas siswa. 4) Mempermudah siswa dalam menerima dan memahami materi pelajaran. b. Manfaat bagi guru: 1) Menemukan dan mengembangkan strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan keaktifan siswa, diantaranya metode card sort. 2) Merumuskan dan mengembangkan materi pelajaran sesuai kurikulum dan selaras dengan perkembangan siswa. 3) Untuk memperoleh feed back dalam proses pembelajaran IPA.

8 c. Manfaat bagi sekolah: Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar ilmu pengetahuan alam di SDN 01 Sewurejo Mojogedang Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012.