Pendekatan Statistik Pada Domain Spasial dan Frekuensi untuk Mengetahui Tampilan Citra Yustina Retno Wahyu Utami 1)

dokumen-dokumen yang mirip
Simulasi Teknik Image Enhancement Menggunakan Matlab Yustina Retno Wahyu Utami 3)

Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2)

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara.

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

Pertemuan 2 Representasi Citra

SAMPLING DAN KUANTISASI

Model Citra (bag. 2)

(IMAGE ENHANCEMENT) Peningkatan kualitas citra di bagi menjadi dua kategori yaitu :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Model Citra (bag. I)

KOMPRESI CITRA (2) & SEGEMENTASI CITRA. Pertemuan 13 Mata Kuliah Pengolahan Citra

One picture is worth more than ten thousand words

IMPLEMENTASI METODE HISTOGRAM EQUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS CITRA DIGITAL

Pertemuan 3 Perbaikan Citra pada Domain Spasial (1) Anny Yuniarti, S.Kom, M.Comp.Sc

Konsep Dasar Pengolahan Citra. Pertemuan ke-2 Boldson H. Situmorang, S.Kom., MMSI

BAB III PENGOLAHAN DATA

ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB II LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

Representasi Citra. Bertalya. Universitas Gunadarma

Operasi Titik Kartika Firdausy

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pembentukan Citra. Bab Model Citra

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II Tinjauan Pustaka

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

BAB II TI JAUA PUSTAKA

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

KOMPRESI CITRA. Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra

KULIAH 1 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA PENGANTAR MATRIKS

Perbaikan Kualitas Citra Menggunakan Metode Contrast Stretching (Improvement of image quality using a method Contrast Stretching)

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERBAIKAN CITRA DENGAN METODE POWER LAW TRANSFORMATION

1. PENDAHULUAN Bidang perindustrian merupakan salah satu bidang yang juga banyak menggunakan kecanggihan teknologi, walaupun pada beberapa bagian, mas

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

KULIAH 2 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA HISTOGRAM CITRA

BAB II. Computer vision. teknologi. yang. dapat. Vision : Gambar 2.1

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital

APLIKASI DETEKSI MIKROKALSIFIKASI DAN KLASIFIKASI CITRA MAMMOGRAM BERBASIS TEKSTUR SEBAGAI PENDUKUNG DIAGNOSIS KANKER PAYUDARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1V HASIL SIMULASI DAN ANALISIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kory Anggraeni

KLASIFIKASI USIA MENGGUNAKAN CIRI ORDE DUA

BAB II LANDASAN TEORI

Citra Digital. Petrus Paryono Erick Kurniawan Esther Wibowo

Modifikasi Algoritma Pengelompokan K-Means untuk Segmentasi Citra Ikan Berdasarkan Puncak Histogram

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

BAB II CITRA DIGITAL

Pertemuan 2 Dasar Citra Digital. Anny Yuniarti, S.Kom, M.Comp.Sc

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Image Formation & Display

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

GLOSARIUM Adaptive thresholding Peng-ambangan adaptif Additive noise Derau tambahan Algoritma Moore Array Binary image Citra biner Brightness

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya

Operasi-operasi Dasar Pengolahan Citra Digital

PENGUKURAN GETARAN PADA POROS MODEL VERTICAL AXIS OCEAN CURRENT TURBINE (VAOCT) DENGAN METODE DIGITAL IMAGE PROCESSING

KOMPRESI CITRA RGB DENGAN METODE KUANTISASI. Krisnawati Dosen STMIK AMIKOM Yogyakarta. Abstraksi

SEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA WATERSHED DAN LOWPASS FILTER SEBAGAI PROSES AWAL ( November, 2013 )

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Meter Air. Gambar 2.1 Meter Air. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus

Pengolahan Citra : Konsep Dasar

PERBAIKAN CITRA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILITY DISTRIBUTION HISTOGRAM EQUALIZATION (PDHE)

Peningkatan Kualitas Pada Citra Dengan Metode Point Operation

BAB II LANDASAN TEORI

Modifikasi Histogram

KOMPRESI CITRA GRAY SCALE DENGAN MODIFIKASI ALGORITMA KUANTISASI. Krisnawati STMIK AMIKOM Yogyakarta

SEGMENTASI CITRA MEDIK MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) MENGGUNAKAN METODE REGION THRESHOLD

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING )

Gambar IV-1. Perbandingan Nilai Korelasi Antar Induk Wavelet Pada Daerah Homogen Untuk Level Dekomposisi Pertama

DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR DAN DISCRETE FOURIER TRANSFORM UNTUK NOISE FILTERING PADA CITRA DIGITAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pemampatan Citra. Esther Wibowo Erick Kurniawan

MKB3383 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Pemrosesan Citra Biner

Implementasi Edge Detection Pada Citra Grayscale dengan Metode Operator Prewitt dan Operator Sobel

LAPORAN PENELITIAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA STIKOM BALIKPAPAN PENERAPAN METODE TRANSFORMASI FOURIER UNTUK PERBAIKAN CITRA DIGITAL

3.2.1 Flowchart Secara Umum

PENERAPAN METODE MOST SIGNIFICANT BIT UNTUK PENYISIPAN PESAN TEKS PADA CITRA DIGITAL

PERANGKAT LUNAK PERBAIKAN KUALITAS CITRA DIGITAL MODEL RGB DAN IHS DENGAN OPERASI PENINGKATAN KONTRAS

Sesi 3 Operasi Pixel dan Histogram. : M. Miftakul Amin, S. Kom., M. Eng.

ANALISA PERBANDINGAN VISUAL METHOD DAN LIQUID PENETRANT METHOD DALAM PERBAIKAN CITRA FILM RADIOGRAFI

BAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal,

Transkripsi:

ISSN : 1693 1173 Pendekatan Statistik Pada Domain Spasial dan Frekuensi untuk Mengetahui Tampilan Citra Yustina Retno Wahyu Utami 1) Abstrak Mean, standard deviasi dan skewness dari citra domain spasial merupakan pendekatan yang sering digunakan untuk mengetahui tampilan citra. Namun jarang dipakai dalam citra domain frekuensi. Dalam penelitian ini, pendekatan statistik diterapkan baik pada domain spasial maupun frekuensi. Dari penelitian ini diperoleh bahwa mean, standard deviasi dan skewness pada domain spasial merepresentasikan kecerahan dan kontras citra, sedangkan pada domain frekuensi selain memberikan informasi mengenai kecerahan dan kontras citra juga memberikan informasi adanya tepian atau tidak. Kata kunci: mean, standard deviasi, skewness, citra domain spasial, citra domain frekensi I. PENDAHULUAN Citra digital diimplementasikan dalam array dua dimensi, dimana setiap elemennya berisi nilai yakni intensitas. Intensitas tersebut disimpan dalam bit( 8 bit untuk grayscale). Karena berupa nilai, maka citra memiliki histogram, dimana sumbu x adalah 0-255, dan dan sumbu y adalah jumlah bit x intensitasnya. Dari histogram tersebut dapat diperoleh informasi citra dengan pendekatan statistik. Pendekatan statistik yang digunakan merupakan pendekatan umum yakni mean atau rata-rata intensitas, standard deviasi, dan skewness. Dari literatur didapat bahwa mean intensitas piksel, standard deviasi, dan skewness pada citra domain spasial mempengaruhi tampilan citra. Sedangkan mean, standard deviasi dan skewness pada citra domain frekuensi juga memperlihatkan karakteristik domain spasialnya. Dalam pengolahan citra ini, digunakan beberapa citra grayscale dan menggunakan alat bantu Matlab untuk menghitung statistik citra. 1) Staf Pengajar STMIK Sinar Nusantara Surakarta Jurnal Ilmiah SINUS.1

II. LANDASAN TEORI Citra Digital Citra digital adalah distribusi dua dimensi yang telah didigitasi (sampling dan kuantisasi). Citra kontinu a(x,y) dibagi dalam N baris dan M kolom. Irisan antara baris dan kolom dinamakan pixel. Nilai setiap piksel merupakan nilai kuantisasi terhadap intensitas (0-255). Gambar 1. Digitasi citra. Piksel pada koordinat [m=10, n=3] memiliki nilai intensitas 110. Citra pada gambar 1, dibagi dalam N = 16 baris dan M = 16 kolom. Piksel pada suatu koordinat memiliki nilai intensitas. Citra Domain Spasial Citra domain spasial merupakan tampilan citra pada umumnya, dimana perubahan pada suatu posisi I mengakibatkan perubahan pada posisi S. Jarak dalam I (dalam piksel) berhubungan dengan jarak nyatanya ( misal dalam meter) pada S. Citra Domain Frekuensi Citra domain frekuensi memiliki karakteristik sebagai berikut frekuensi: - Menggambarkan jumlah perbedaan intensitas setiap piksel yang berdekatan dari suatu citra dalam domain spasial - Berdasarkan konsep tekstur citra. o Citra dengan Frekuensi 0: flat image, dimana setiap piksel memiliki nilai yang sama atau sama dengan rata-rata intensitas citra domain spasial. 2.Jurnal Ilmiah SINUS

o Citra Frekuensi rendah: citra dengan perbedaan intensitas rendah o Citra frekuensi tinggi: citra yang memiliki perbedaan intensitas yang tinggi, antara piksel yang berdekatan. Contoh: terdapat hitam dan putih pada citra. Gambar 2. Citra Domain Frekuensi Transformasi Fourier Untuk mentrasformasikan citra dari domain spasial ke domain frekuensi digunakan transformasi fourier. (a) (b) Gambar 3. (a) Citra domain spasial. (b) Citra domain frekuensi. Jurnal Ilmiah SINUS.3

Pada gambar 3 (a), citra domain spasial dengan 20x40 persegipanjang putih dengan latar belakang hitam dengan ukuran 512x512 piksel ditransformasikan ke domain frekuensi dengan transformasi fourier, terlihat pada gambar 3 (b). Mean Mean adalah rata-rata intensitas suatu citra. Standard Deviasi Standard deviasi adalah sebaran nilai dari rata-rata intensitasnya. Standard deviasi menggambarkan kontras citra. Kontras merupakan perbedaan intensitas yang tinggi dari citra. Skewness Skewness untuk distribusi normal adalah nol, dan untuk data yang mendekati simatris nilainya mendekati nol. Skewness bernilai negative bila data lebih condong di kiri dan bernilai positif bila data lebih condong ke kanan. Condong ke kiri berarti ekor kiri lebih panjang dari kanan, Sebaliknya condong ke kanan, bila ekor kanan lebih panjang dari ekor kiri. Dalam citra digital, skewness merepresentasikan kecerahan citra. 4.Jurnal Ilmiah SINUS Gambar 4. Skewness III. METODE PENELITIAN Dalam penulisan ini metode penelitian yang digunakan adalah: 1. Metode Pengamatan Dengan cara mengamati citra dalam domain spasial maupun frekuensi 2. Metode Percobaan Dari citra yang diamati, dihitung nilai-nilai statistiknya 3. Metode Analisa Data Nilai statistik citra dianalisa terutama yang berhubungan dengan kontras citra.

4. Literatur Untuk memperkaya wawasan dan bahan kajian dalam menyimpulkan bahan kajian, diperlukan literatur dari perpustakaan ataupun internet. IV. PERCOBAAN Terdapat beberapa batasan dalam penelitian ini, yaitu: - Citra yang digunakan adalah citra dengan 8 derajat keabuan (grayscale) dengan ukuran bervariasi. - Perangkat lunak yang dipakai menggunakan matlab 6.5 Citra yang dianalisa adalah sebagai tercantum pada tabel 1. Tabel 1. Citra yang akan dianalisa Nama Citra Ukuran (piksel) 1. Baboon.bmp 256 x 256 2. Kupu4.bmp 200 x 200 3. Kotak.bmp 123 x 132 1. Citra baboon.bmp Gambar 5. Citra domain spasial dan frekuensi baboon.bmp 2. Citra kupu4.bmp Gambar 6. Citra domain spasial dan frekuensi kupu4.bmp Jurnal Ilmiah SINUS.5

3. Citra kotak.bmp Gambar 7 Citra domain spasial dan frekuensi kotak.bmp Dari percobaan diatas diperoleh mean, standard deviasi, dan skewness citra dalam domain spasial seperti pada tabel berikut: Tabel 2. Perhitungan statistik pada citra domain spasial Nama Citra Ukuran Mean Std Skewness 1. Baboon.bmp 256 x 256 127.3959 38.5920-0.3024 2. Kupu4.bmp 200 x 200 199.2485 78.2738-1.6966 3. Kotak,bmp 123 x 132 128.1665 66.6815 0.0138 Sedangkan mean, standard deviasi, dan skewness citra dalam domain frekuensi terlihat pada tabel berikut: Tabel 3. Perhitungan statistik pada citra domain frekuensi Nama Citra Ukuran Max Mean Std Skewness 1. Baboon.bmp 256 x 256 127.3959 0.0756 0.5145 231.7428 2. Kupu4.bmp 200 x 200 199.2485 0.1707 1.0567 167.6388 3. Kotak,bmp 123 x 132 128.1665 0.0425 1.0937 96.1567 V. ANALISA Dari tabel 2 diatas, diperoleh bahwa citra 1 memiliki rata-rata intensitas piksel sedang(127.3959), standard deviasi kecil yaitu 38.5920, yang berarti contras citra rendah, dengan kecenderungan data lebih banyak disebelah kanan(di sekitar rata-rata). Histogram citra terlihat pada gambar berikut: 6.Jurnal Ilmiah SINUS

Gambar 8 Histogram citra baboon.bmp Sedangkan dari tabel 3, diperoleh bahwa citra ini merupakan citra frekuensi rendah (standard deviasi kecil) karena komponen pada frekuensi tingginya sangat kecil. Hal ini menunjukkan perbedaan intensitas piksel pada citra domain spasial rendah ( intensitas piksel seragam). Dari tabel 2, diketahui bahwa citra 2 memiliki rata-rata intensitas tinggi (>128), dengan standard deviasi yang lebar yang berarti kontrasnya tinggi dan skewness negatif, dengan kecenderungan data lebih banyak disebelah kanan (di sekitar rata-rata). Histogram citra terlihat pada gambar berikut: Gambar 9. Histogram citra kupu4.bmp Sedangkan dari tabel 3, diperoleh bahwa citra ini memiliki komponen pada frekuensi tinggi(skewness yang lebih pendek). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tinggi intensitas piksel yang berdekatan dalam domain spasial. Dari tabel 2, diketahui bahwa citra 3 memiliki rata-rata intensitas sedang (>128), dengan standard deviasi yang lebar dan skewness positif. Standar deviasi yang lebar menggambarkan bahwa citra 3 memiliki Jurnal Ilmiah SINUS.7

kontras yang tinggi. Skewness bernilai positif menggambarkan bahwa sebagian besar piksel memiliki intensitas >128 namun terdapat piksel dengan intensitas rendah. Histogram citra terlihat pada gambar berikut: Gambar 10 Histogram citra kotak.bmp Sedangkan dari tabel 3, diperoleh bahwa citra ini memiliki komponen pada frekuensi tinggi (skewness yang lebih pendek). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tinggi intensitas piksel yang berdekatan dalam domain spasial. VI. KESIMPULAN 1. Mean merupakan rata-rata intensitas citra 2. Standard deviasi menggambarkan sebaran intensitas citra dari rata-rata intensitasnya. 3. Skewness menggambarkan kecenderungan intensitas citra dari rata-rata intensitasnya 4. Frekuensi 0 pada citra domain frekuensi merupakan mean(ratarata) dari intensitas citra domain spasial. VII. DAFTAR PUSTAKA Rafael C. Gonzalez, Digital Image Processing, Second Ed., Pearson Education, 2004. http://www.imageprocessingplaces.com http://homepages.inf.ed.ac.uk/rbf/hipr2/spatdom.htm http://pami.uwaterloo.ca/ 8.Jurnal Ilmiah SINUS