IDEOLOGI GERAKAN ISLAM KONTEMPORER. Fundamentalisme, Islamisme, Salafisme, dan Jihadisme

dokumen-dokumen yang mirip
Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah.

MENGAPA TERORIS MUSLIM SEDIKIT? P r o j e c t. i t a i g. D k a a n. Rizal Panggabean. Edisi 012, Maret 2012 Review Buku

BAB 4 PENUTUP. yang terus berkembang hingga saat ini. Sejak kemunculan pertamanya di India

Memahami Radikalisme Islam. Noorhaidi Hasan

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Muslim dunia (Top ten largest with muslim population, 2012). Muslim

RECOGNIZING PLURALISM: ISLAM AND LIBERAL DEMOCRACY

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN ISLAMISME DI PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus Transmisi Gerakan Islam di Universitas Negeri Surabaya)

BAB V KESIMPULAN. menolak Islamophobia karena adanya citra buruk yang ditimbulkan oleh hard

SYARIAT ISLAM DAN KETERBATASAN DEMOKRASI

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

*SEKITAR TERORIS-KANAN ANDREAS BREIVIK*

BAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan

ADAADNAN ABDULLA MUHAMMAD ADNAN ABDULLAH NEO KHAWARIJ MENGUNGKAP BIANG TERORISME, RADIKALISME, DAN SOLUSINYA. Diterbitkan secara mandiri

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

BAB 1 PENDAHULUAN. konstruksionis, realitas bersifat subjektif, relitas dihadirkan oleh konsep subjektif

Universitas Sumatera Utara REKONSTRUKSI DATA B.1. Analisa

Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan

BAB V PENUTUP. ini. Varian fundamentalisme sudah banyak dikategorisasikan oleh para

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Indonesia saat ini telah dikepung oleh 13 pangkalan militer Amerika. Ada apa?

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan. 10. Bab II Pengertian Manhaj Salaf Ahlussunnah wal Jama ah Salaf.. 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Islam dan Demokrasi. Disusun oleh : AL-RHAZALI MITRA ANUGRAH F FEBRIAN DELI NOVELIAWATI C.

SAMBUTAN KETUA DPR RI BAPAK H. MARZUKI ALIE, SE, MM. PADA ACARA PERESMIAN KANTOR BARU PWNU SUMATERA UTARA Medan, 06 Januari 2010

Misiologi David Bosch

yang mereka wacanakan harus dianggap sebagai teks syar\ i, sehingga siapapun yang menolaknya dianggap menolak syari\ at. Adapun radikalisme perilaku

KONTEKSTUALISASI DAN PERJANJIAN LAMA

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Pandangan Agama Islam Mengenai Terorisme, Kekerasan, dan Jihad Oleh : Aprillani Arsyad, S.H., M.H. 1

FUNDAMENTALISME DAN NEOLIBERALISME

PROSPEK ISLAM POLITIK

Orang Kristen yang membunuh kaum Muslim jauh lebih sadis tidak pernah sedikit pun dibilang sebagai teroris.

Mari Menyebut Islam dengan Islam Saja

Bagaimana anda mengartikan Islam?

BAB I PENDAHULUAN. etnis, agama, dan kelompok dengan ideologi 1 masing-masing yang mungkin

BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang

STRATEGI KONTRATERORISME AMERIKA SERIKAT TERHADAP ISIS DI IRAK SKRIPSI

ANCAMAN LINTAS AGAMA DAN IDEOLOGI MELALUI BOM DI TEMPAT LAHIRNYA PANCASILA

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

TEOLOGI KONTEMPORER ANALISISBIBLIKA TERHADAP KONSEP TEOLOGI PEMBEBASAN DI DALAM KEKRISTENAN. OLEH Hengki Wijaya

Islam dan Sekularisme

BAB I PENDAHULUAN. digencarkan Amerika Serikat. Begitupula konflik yang terjadi di Asia

PASAL 1 FAKTA TENTANG PENYALIBAN YESUS

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis penelitian mengenai konsep tujuan pendidikan Islam

BAB I PENDAHULUAN. Merupakan istilah yang digunakan pada akhir abad ke-18 untuk

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

RADIKALISME AGAMA DALAM KAJIAN SOSIOLOGI

INTERAKSI SOSIAL PADA AKTIVIS IMM DAN KAMMI. Skripsi

INTISARI. Judul Skripsi : Politik Keterbukaan Arab Saudi Dibawah Kepemimpinan. RajaAbdullah Bin Abdul Aziz Sejak Tahun 2005

I. PENDAHULUAN. dan ingin meraih kekuasaan yang ada. Pertama penulis terlebih dahulu akan

BAB V PENUTUP. Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai. dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1.

Mewartakan Yesus Yang Tersalib

BAB V PENUTUP. Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari

RADIKALISME DAN ANTISIPASI ISIS. OLEH: Duski Samad. Ketua MUI Kota Padang

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan

BAB IV. terdapat konsep iman dan kafir. Kedua konsep tersebut merupakan. banyak yang bisa mengerti dengan benar. Sampai sekarang kedua konsep

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

SEKULARISME, ISLAM DAN DEMOKRASI DI TURKI

DOSA DAN KETERHILANGAN

BAB V KESIMPULAN. yang sering dilakukan adalah dengan kriminalisasi melalui instrumen hukum.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua

BAB V PENUTUP. sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Mempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah.

BAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B.

OTORITAS PAULUS DAN INJIL

Muslim Dianggap Kikis Identitas Eropa

BAB 1 PENDAHULUAN. pada banyaknya arahan Islam yang menyeru penganutnya untuk bersatu dalam

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.

BAB VI ANALISIS PEMIKIRAN TAQIYUDDIN AN-NABHANI TENTANG SISTEM MANAJEMEN HARTA DALAM BAITUL

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan

Komunisme dan Pan-Islamisme

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis tentang Persepsi Mahasiswa IAIN Antasari terhadap ISIS.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andriyana, 2015

Dinamika Otoritas Keagamaan di Indonesia

Gerakan Islam Transnasional: Sebuah Nomenklatur, Sejarah dan Pengaruhnya di Indonesia

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV ANALISIS Mekanisme PAW Anggota DPR/DPRD Menurut UU RI No 27 Tahun 2009 dalam Persepektif Fiqh Siyasah

MENGENAL ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

[135] Gara-gara Kitab Nizham Al Islam Tuesday, 23 September :21

Memahami Muslim: Dari Kebebasan

BAB VI PENUTUP. Dari uraian pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai

FUNDAMENTALISME ISLAM. 1. Ikfan Febriyana Ulul Azmi Najitama Indah Septia D.N

Otentisitas Alkitab vs Quran

Saat ini ia adalah Perwakilan Media Muslimah Hizbut Tahrir Inggris di samping sebagai seorang istri dan seorang ibu dari dua orang anak.

Sejak runtuhnya Uni Soviet dan berakhirnya Perang Dingin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang yang dijalani pengarang. Faktor sosio-budaya, ideologi dan pembaca

BAB V PENUTUP. Mubarak. Berdasarkan dengan pandangan bahwa dalam setiap wilayah ditingkat

I. PENDAHULUAN. Agama adalah penyerahan mutlak dari hamba kepada tuhan. Maha Pencipta

Yayasan Al Mubarok Al Fath, Tegal Sumedang, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

M. Imdadun Rahmat, Ketua Komnas HAM

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. umat islam di Indonesia. Kepercayaan, sikap-sikap dan nilai-nilai masyarakat

Transkripsi:

IDEOLOGI GERAKAN ISLAM KONTEMPORER Fundamentalisme, Islamisme, Salafisme, dan Jihadisme

Pengantar Istilah-istilah yang muncul terkait dengan faham dan gerakan Islam kontemporer kebanyakan dari hasil kajian Barat tentang Islam Kondisi lingkungan yang melahirkan istilah-istilah tersebut sangat memperngaruhi konteks penggunaan istilah tersebut (William Shepard). Karena itu, mungkin sesuai dengan tempat dan waktu tertentu dan tidak untuk tempat dan waktu yang lain Beberapa orientasi ideologi keagamaan: konservatif/tradisional, reformis/modernis, sekular/modernis, puritan/fundamentalis, revivalis, resurgence, islamis, salafis, jihadis, dan masih banyak lagi. Ideologi-ideologi ini yang kemudian menjiwai gerakan-2 Islam, seperti Ikhwanul Muslimin (dengan berbagai faksinya), al-qaida, ISIS, Taliban, dan juga gerakangerakan Islam kontemporer di Indonesia.

1. Fundamentalisme Asal usul dan sejarah gerakan: di Amerika Serikat pada awal abad ke- 20; fenomena modern dan reaksi terhadap modernisasi Lima keyakinan pokok (fundamental) sebagai dasar ideologi gerakan fundamentalisme: percaya akan otoritas Kitab Suci (Injil), Yesus lahir dari perawan Bunda Maria, Yesus mati disalib di tiang gantungan dan merasakan sakitnya untuk menebus dosa umat manusia, percaya adanya mukjizat, pengakuan hanya pada bahasa asli Kitab Suci. Keyakinan ini membentuk sikap prilaku kaum fundamentalis rigit (kaku), tekstualis (skripturalis), merasa benar sendiri, pemaksaan paham kepada orang lain, dsb. Ada dua kelompok kaum fundamentalis: Evangelis dan Konservatif

2. Fundamentalisme Islam Jika didasarkan pada kelima aspek ajaran fundamentalisme tersebut di atas, semua umat Muslim adalah fndamentalis, karena mereka juga meyakini aspek-aspek ajaran tersebut dalam Islam, kecuali penyaliban Yesus Kristus Karena itu pada saat istilah itu pertama dipakai untuk melabeli umat Muslim, tidak ada reaksi signifikan tentang pelabelan ini. Tetapi, ketika istilah fundamentalis ini dikaitkan dengan gerakan yang ingin mendirikan negara Islam dengan cara kekerasan, dan aksi tindakan kekerasan yang lain, baru kemudian umat Muslim menentang penggunaan istilah fundamentalis itu untuk kasus-kasus gerakan Islam kontemporer.

Stereotyping (pelabelan) dengan menggunakan istilah fundamentalis marak digunakan untuk gerakan Islam politik yang (dituduh) ingin mendirikan negara Islam. Fundamentalisme Sunni dan Shi i (fenomena politik) Fundamentalisme (politik) dalam sistem demokrasi: kasus Mesir, Al- Jazair, dan Hamas (Palestina) Tidak semua gerakan fundamentalisme Islam berkeinginan mendirikan negara Islam (fenomena politik) dan melakukan tindakan kekerasan. Banyak fenomena fundamentalisme Islam muncul, seperti: fenomena agama (puritanis), fenomena ekonomi, fenomena sosial, dan fenomena budaya

Stigma negatif fundamentalis Islam ini dilanjutkan dengan label-label radikalis dan teroris. Radikalis muncul dalam situasi sosial politik yang kacau; muncul karena tidak memiliki peran serta dalam memecahkan persoalan mereka sendiri; isolatif, reaktif dalam merespon persoalan, dan sering menggunakan kekerasan dalam memecahkan persoalan Terorisme: akar ideologi dan tntutan aksi

3. Islamis, Salafis, dan Jihadis Islamis Dasar ideologi yang dibangun: nilai-nilai ajaran Islam kelompok Islamist yakin hukum Islam dan nilai-nilai Islam harus memainkan peran utama dalam kehidupan publik Mereka menyatakan bahwa Islam memiliki nilai dasar tentang bagaimana politik itu harus dijalankan, bagaimana hukum ditegakkan, dan bagaimana orang harus berprilaku berdasar nilai etika moral agama. Menjadi seorang Islamist merupakan tindakan sadar karena kesadaran politik Mainstream Islamism: kelompok Islamist utama terdiri dari Ikhwanul Muslimin dan gerakan-gerakan yang terinspirasikan oleh Ikhwanul Muslimin. Mereka ini berbeda karena mengikuti proses normal secara bertahap, mengikuti dinamika politik setempat, kesediaannya bekerja sama dengan system pemerintahan yang ada, bahkan dalam Negara sekular sekalipun. Islamis ekstrim: ISIS, dan gerakan yang menggunakan kekerasan

Salafi Berpegang pada ajaran dan contoh generasi Islam awal Dalam beribadah sangat hati-2 (puritanis), menjunjung tinggi nilai etika moral agama dalam berprilaku, dan berpenampilan sederhana: celana cingkrang dan penggunaan siwak Salafi ekstrim dan salafi moderat Hanya mengajak orang berbuat baik, menghindari konfrontasi dengan penguasa/pemerintah Di Mesir dan Kuwait kaum salafi terlibat dalam politik elektoral dan mendirikan partai politik, mengutamakan lobi untuk keberhasilan kebijakan yang berdasarkan syari ah. Lebih pada upaya menegakkan nilai-2 Islam dalam kehidupan sehari-hari, dari pada formalisasi dalam bentuk lembaga: Jamaah Tabligh.

Jihadis Salafi-Jihadis merupakan kelompok minoritas salafi Jihad merupakan kewajiban individu Menilai pemimpin sekarang tidak sah, karena tidak memerintahkan jihad Jihad dengan kekuatan senjata harus dilakukan terhadap non-muslim (Al-Qaida dan ISIS) Kaum jihadis memandang bahwa pemahaman Islam mereka yang paling benar

4. Penutup