BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,


TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV TINJAUAN ALAT YANG DIGUNAKAN DAN BAHAN BANGUNAN. organisasi yang bagus tetapi juga harus didukung dengan adanya alat, material,

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL. Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi Peralatan apa saja yang dipakai untuk

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV ALAT DAN BAHAN


BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT - ALAT YANG DIGUNAKAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN PERALATAN

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... LEMBAR PENDADARAN... KATA PENGANTAR... LEMBAR PERSEMBAHAN... DAFTAR GAMBAR...

: Rika Arba Febriyani NPM : : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT

BAB IV PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu

BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

IV Material. Bab. dan peralatan BAB IV BAHAN. diperoleh. pelaksanaan. Pada proyek. Excavator tanah ke. ditempat lain.

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat


BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB)

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB V METODE PELAKSANAAN. 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebihdahulu, lalu kemudian diisi

BAB III BAHAN BANGUNAN DAN ALAT

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

TATA CARA PENGADUKAN PENGECORAN BETON BAB I DESKRIPSI

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEMBESARAN KOLOM DAN METODE PELAKSANAAN SHEARWALL. terlebih dahulu dan mengacu pada gambar kerja atau shopdrawing.

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. dengan kebutuhan, ditinjau dari jenis, jumlah, kapasitas maupun waktu yang

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

TINJAUAN ALAT & BAHAN BANGUNAN. yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek menjadi lebih efisien. Alat

BAB VII ANALISA PERMASALAHAN PEKERJAAN MASS CONCRETE PADA PONDASI PILE CAP

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

Transkripsi:

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI 4.1 TINJAUAN UMUM Penyediaan alat kerja dan bahan konstruksi pada suatu proyek memerlukan sesuatu managemen yang baik untuk menunjang kelancaran dalam proses pekerjaannya. Pengadaan alat kerja dan bahan kontruksi disesuaikan dengan kebutuhan kontruksi. Penyedia bahan kontruksi sebaiknya mudah ditempuh dari lokasi proyek sehingga bisa menghemat waktu dan biaya pengangkutan. Penempatan material disesuaikan dengan sifat bahan sehinga menghindari resiko kerusakan bahan terutama pada bahan kontruksi yang sensitif terhadap kondisi lingkungan seperti baja tulangan dan semen. Alat kerja berperan penting dalam menunjang pelaksanaan suatu proyek terutama dalam pelaksanaan pekerjaan - pekerjaan yang sulit dikerjakan dengan tenaga manusia, mempermudah pelaksanaan dan meningkatkan efektifitas suatu pekerjaan. IV -1

4.2 ALAT-ALAT KONSTRUKSI 4.2.1 Tower Crane (TC) Gambar 4.1 Tower Crane (TC) Tower Crane (TC) adalah alat berat yang berfungsi untuk memindahkan bahan/barang, juga dapat memindahkan secara vertikal (dari bawah ke atas ataupun sebaliknya). Alat ini dirancang agar mampu menjangkau seluruh area proyek, sehingga bisa mengjangkau seluruh proses pemindahan bahan/barang. Alat berat ini menyerupai menara dengan lengan memanjang yang dapat berputar 360 derajat dan dilengkapi dengan katrol yang dapat bergerak sejajar. Kemampuan daya angkat Tower Crane berbeda beda, biasa ditandai dengan satuan ton pada ujung lengan tower crane, misalkan 1,3 ton atau 1,5 ton pada ujung lengan. IV -2

4.2.2 Concrete Crane beroda crawler Bucket Tower Crane Gambar 4.2 Concrete bucket tower crane Concrete bucket adalah tempat pengangkutan beton dari truck mixer concrete sampai ke tempat pengecoran. Setelah dilakukan pengetesan slump dan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan, maka beton dari truck mixer concrete dituangkan kedalam concrete bucket, kemudian pengangkutan dilakukan dengan bantuan tower crane atau mobile crane. Dalam pengerjaannya dibutuhkan satu orang sebagai operator concrete bucket yang bertugas untuk membuka atau mengunci agar cor-an beton tidak tumpah pada saat dibawa ke area pengecoran. IV -3

4.2.3 Mobile Crane (Crane Beroda Crawler) Gambar 4.3 Crane beroda crawler Crane jenis lain yg digunakan di proyek Apartemen Bintaro Icon, Jombang Raya-Tangerang Selatan yaitu Crane Beroda Crawler. Crane ini digunakan di pekerjaan awal proyek ketika masih pekerjaan bored pile dan tower crane masih belum berdiri di proyek tersebut. Crane Beroda Crawler dapat bergerak 360 derajat. Namun, kelemahan crane jenis ini adalah keterbatasan pergerakan dan dalam pengoperasiannya, permukaan tanah yang menjadi tumpuan crane ini harus dilapisi dengan plat baja agar tidak terjadi penurunan di permukaan tanah. IV -4

4.2.4 Pipa Tremi Pipa tremi adalah pipa yang digunakan untuk mengatur tinggi jatuh beton pada saat pengecoran. Pipa tremi biasa dipasang pada ujung bawah corong beton sehingga beton yang keluar dari corong beton tidak langsung jatuh dan menumbuk lokasi pengecoran. Usahakan sedekat mungkin antara pipa tremi dengan permukaan beton lama, hal ini dilakukan untuk menghindari agregat kasar, terlepas dari adukan beton. Gambar 4.4 Pipa tremi IV -5

4.2.5 Corong Beton Corong Beton adalah tempat untuk memasukkan beton segar dari mixer truck dan terletak di ujung atas pipa tremi. Gambar 4.5 Corong beton 4.2.6 Casing Casing adalah pipa sepanjang 1 meter yang digunakan untuk menahan dinding dinding tanah yang telah dilobangi untuk mengindari tanah di tepi lubang tidak berguguran. Casing juga berfungsi sebagai penahan tulangan tiang bor agar kerangka tidak jatuh ketika pengecoran sedang berlangsung. Gambar 4.6 Casing IV -6

4.2.7 Excavator Excavator, backhoe atau shovel adalah suatu alat berat yang diperuntukan memindahkan suatu material, sehingga dapat meringankan pekerjaan yang berat apabila dilakukan dengan tenaga manusia. Dan juga untuk mempercepat waktu pengerjaan sehingga dapat menghemat waktu. Gambar 4.7 Excavator Excavator sering digunakan untuk: 1) Menggali parit, lubang dan pondasi. 2) Penghacur gedung. 3) Peralatan untuk meratakan permukaan tanah. 4) Mengangkat dan memindahkan material. IV -7

4.2.8 Dump Truck Gambar 4.8 Dump truck Dump Truck adalah mobil besar dengan bak besar sebagai tempat muatan alat dan bahan material, bak ini dilengkapi dengan hidrolik untuk mengangkat bak tersebut (berguna untuk menuang muatan yang dibawa). Alat ini biasanya digunakan untuk mengangkut tanah galian atau bahanbahan bangunan yang berada di lapangan, seperti: kerikil, pasir dan lainnya dari suatu tempat ke tempat yang lain. IV -8

4.2.9 Mobile Concrete Pump Gambar 4.9 Mobile concrete pump Concrete Pump adalah sebuah alat berat yang digunakan untuk mentrasfer cairan beton dengan dipompa. Biasanya dipakai pada gedung-gedung bertingkat tinggi pada area yang sulit dijangkau untuk dilakukan pengecoran. 4.2.10 Mixer Truck Gambar 4.10 Mixer truck IV -9

Mixer Truck adalah truk khusus yang dilengkapi dengan concrete mixer dengan kapasitas angkut yang bervariasi mulai dari 5 m³ sampai dengan 6 m³. Truk ini berfungsi mengangkut beton ready mix (beton siap pakai) dari tempat batching plan (pencampuran beton) sampai dengan ke lokasi proyek pengecoran. Selama proses pengangkutan concrete mixer ini akan terus berputar searah jarum jam agar concrete yang berada di dalamnya tidak mengeras dan mutu beton tetap terjaga. 4.2.11 Alat Bored Pile Gambar 4.11 Alat bored pile IV -10

Alat bor ini adalah alat yang digunakan untuk proses pengeboran tanah berlangsung. Alat bor pile memiliki beberapa Aksesoris yang terdapat pada bagiannya yaitu ada auger dan bucket. 4.2.12 Bar Cutter (Pemotong Besi) Gambar 4.12 Bar cutter Bar cutter atau pemotong besi merupakan alat pemotong besi tulangan sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pada proyek, Tangerang Selatan ini digunakan bar cutter listrik. Bar cutter listrik dapat memotong besi tulangan dengan diameter besar dan dengan mutu baja cukup tinggi, disamping itu juga dapat mempersingkat waktu pengerjaan. Cara kerja dari alat ini yaitu, besi yang akan dipotong dimasukkan ke dalam gigi bar cutter, kemudian pedal pengendali dipijak, dan dalam hitungan detik baja tulangan akan terpotong. Pemotongan untuk besi tulangan yang mempunyai IV -11

diameter besar dilakukan satu persatu. Sedangkan, untuk besi yang diameternya kecil, pemotongan dapat dilakukan beberapa buah sekaligus sesuai dengan kapasitas dari alat. Pengoperasian pada alat ini juga memerlukan perhatian khusus dikarenakan apabila operator tidak memperhatikan penggunaan bar cutter maka dapat membahayakan keselamatan kerja. 4.2.13 Bar Bender (Pembengkok Besi) Gambar 4.13 Bar bender Bar bander atau pembengkok besi adalah alat yang digunakan untuk membengkokan besi tulangan dalam berbagai macam sudut sesuai dengan perencanaan yang tertera pada shop drawing. Cara kerja alat ini adalah besi baja yang akan dibengkokan dimasukkan di antara poros tekan dan poros pembengkokan, kemudian diatur sudutnya sesuai dengan sudut bengkok yang diinginkan dan panjang pembengkokannya. Ujung IV -12

tulangan pada poros pembengkokan dipegang dengan kunci penmbengkok, kemudian pedal ditekan sehingga roda pembengkokan akan berputar sesuai dengan sudut dan pembengkokan yang diinginkan. Bar bender dapat mengatur sudut pembengkokan tulangan dengan mudah dan rapi. 4.2.14 Theodolith Gambar 4.14 Theodolith Theodolith digunakan untuk menentukan titik as bangunan, tegak lurus bangunan, menentukan elevasi bangunan dan membuat sudut-sudut bangunan. Theodolith digunakan pada awal pelaksanaan proyek untuk menentukan peil dasar bangunan dan menentukan as-as pada bangunan. Setelah itu digunakan untuk penentuan as kolom, balok, core wall atau shear wall, plat lantai dan lain-lain. Cara kerja alat ini adalah dengan mengatur nuvo dan unting-unting di bawah theodolith. Kemudian, menetapkan salah satu titik sebagai acuan. Setelah itu, menembak titik-titik yang lain dengan patokan titik awal yang ditetapkan tadi. Theodolith dapat mengecek kondisi dalam arah vertikal, juga untuk dapat IV -13

menentukan ketinggian suatu titik. Obyek theodolith dalam hal ini antara lain as-as bangunan, titik penggalian, dan elevasi-elevasi atau peil-peil bangunan. Untuk keperluan pekerjaan struktur diperlukan keakuratan dibawah 1 mm pada jarak tidak melebihi 30 meter. Dalam penggunaannya, theodolith didirikan pada tripod (kaki tiga). 4.2.15 Waterpass Gambar 4.15 Waterpass Waterpass merupakan alat ukur untuk mengukur kemiringaan suatu ukuran untuk menunjukan hasil ukur yang tepat sesuai yang diinginkan. IV -14

4.2.16 Concrete Vibrator Gambar 4.16 Concrete vibrator Concrete vibrator adalah alat yang berfungsi untuk menggetarkan beton pada saat pengecoran agar beton dapat mengisi seluruh ruangan dan tidak terdapat rongga-rongga udara diantara beton yang dapat membuat beton keropos. Concrete vibrator digerakkan oleh mesin listrik dan mempunyai lengan sepanjang beberapa meter untuk dapat menggetarkan beton di tempat yang agak jauh. Alat ini digunakan sebagai pemadat pada saat pengecoran yang sedang berlangsung, baik pada kolom, shear wall atau core wall, plat lantai maupun balok dengan cara menggetarkannya. Hal ini untuk menghindari adanya gelembunggelembung udara yang terjadi pada saat pengecoran yang dapat menyebabkan pengeroposan pada beton sehingga mengurangi kekuatan struktur beton itu sendiri. Terutama untuk volume pengecoran yang besar, alat ini sangatlah penting. Penggunaannya tidak boleh miring dan terlalu lama pada satu tempat saja serta tidak boleh mengenai tulangan yang akan menyebabkan bergesernya letak tulangan. IV -15

4.2.17 Scaffolding Gambar 4.17 Scaffolding Perancah (scaffolding) atau steger merupakan konstruksi pembantu pada pekerjaan bangunan gedung. Perancah dibuat apabila pekerjaan bangunan gedung sudah mencapai ketinggian 2 meter dan tidak dapat dijangkau oleh pekerja. Perancah adalah work platform sementara. Scaffolding atau perancah itu sendiri terbuat dari pipa-pipa besi yang dibentuk sedemikian rupa sehingga mempunyai kekuatan untuk menopang beban yang ada di atasnya. IV -16

4.2.18 Alat cetak Benda Uji Beton (Silinder) Gambar 4.18 Alat cetak benda uji beton (silinder) Alat cetak benda uji beton (silinder) adalah alat yang digunakan untuk pengambilan beton yang akan dijadikan sample test beton. Pengambilan untuk test beton dilakukakan sebelum pengecoran dimulai, dengan cara cor beton dimasukan kedalam alat cetak benda uji beton (silinder). 4.2.19 Air Compressor Gambar 4.19 Air compressor IV -17

Air compressor adalah alat penghasil atau penghembus udara bertekanan tinggi yang digunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang dapat mengurangi mutu dan daya lekatan tulangan pada beton seperti : debu-debu, potongan-potongan kawat bendrat, dan serbuk-serbuk kayu. Alat ini digunakan setelah proses pekerjaan pembesian selesai. Air compressor sangat diperlukan untuk menjaga agar hasil pengecoran tidak tercampur dengan sisa-sisa dari pekerjaan pembesian maupun debu yang terdapat pada area pengecoran. 4.2.20 Alat-alat Pengelasan Gambar 4.20 Alat-alat pengelasan Pengelasan adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang continue. IV -18

Las listrik digunakan untuk mengikat / menyambung besi atau baja. Las listrik digunakan untuk memasang sepatu kolom, pembuatan profil penyiku dan pembuatan cor stop (batas pengecoran). Keberadaan alat ini juga penting dikarenakan banyaknya pekerjaan kolom pada bangunan bertingkat tinggi. 4.2.21 Generator Set Generator set merupakan sebuah mesin disel yang berfungsi sebagai penggerak motor listrik (dynamo). Generator set adalah suatu mesin (motor) diesel yang berfungsi sebagai penggerak motor listrik (dynamo) sehingga dapat menghasilkan tenaga listrik. Energi listrik yang berasal dari generator set ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik yang melayani berbagai keperluan seperti: kebutuhan listrik alat concrete vibrator, trafo las listrik, bar bender, bar cutter, penerangan proyek, kebutuhan listrik kantor dan sebagainya. IV -19

4.3 BAHAN-BAHAN KONTRUKSI 4.3.1 Pasir Gambar 4.21 Pasir Pasir adalah material butiran dengan diameter antara 1/16 mm hingga 2 mm, pasir digunakan sebagai bahan campuran untuk mengikat bahan-bahan lainnya. Pasir juga digunakan untuk membuat beton pada bagian pembuatan beton ready mix. IV -20

4.3.2 Semen (Portland Cement) Gambar 4.22 Semen (Portland Cement) Semen adalah suatu campuran senyawa kimia yangmbersifat hidrolis artinya jika dicampur dengan air dalam jumlah tertentu akan mengikat bahan bahan lain menjadi satu kesatuan massa yang dapat memadat dan mengeras. Secara umum, semen dapat didefenisikan sebagai bahan perekat yang dapat merekatkan bagian bagian benda padat menjadi bentuk yang kuat kompak dan keras. Semen merupakan bagian terpenting dari bangunan. Tanpanya, bahan-bahan bangunan tidak akan dapat menyatu. Fungsi semen adalah sebagai bahan pengikat agregat-agregat dan nantinya bahan-bahan tersebut akan membentuk bahan yang lebih kuat, yaitu batu beton. Untuk mendapatkan semen, Anda dapat membelinya dari toko bangunan. Semen dijual dalam satuan Zak atau kg. 1 Zak semen sendiri mempunyai berat sekitar 40 kg hingga 50 kg. IV -21

4.3.3 Besi Beton Gambar 4.23 Besi Beton Besi beton adalah besi konstruksi berbentuk penampang lingkaran dengan satuan diameter milimeter dan memiliki panjang dalam keadaan standar 12 meter. Besi beton memiliki jenis polos maupun ulir dengan fungsinya masing-masing. Besi beton polos memiliki hasil uji tarik U24, membuat besi ini sangat elastis dan mudah dibentuk namun masih kurang kuat/kaku daripada besi ulir. Sedangkan, besi beton ulir memiliki hasil uji tarik U40, membuatnya sangat kuat dan kokoh namun tingkat kelenturannya masih kalah dibanding besi beton polos. Oleh karena itu, besi beton ulir biasanya dipakai untuk tulang kolom dan besi beton polos sebagai pengikatnya/begel. Ukuran besi beton sangat beragam, mulai dari 4 mm hingga 32 mm tergantung kebutuhan bangunan yang direncanakan. IV -22

Di lapangan, besi beton juga dibagi antara besi SNI dan besi non SNI (SII, BJKU, wirerod, dll). Besi beton SNI biasanya memiliki sertifikat produksi dan hasil uji serta ukurannya yang sesuai dengan penamaannya. Sedangkan besi non-sni biasanya tidak bersertifikat dan ukurannya banyak yang bertoleransi. 4.3.4 Beton Ready Mix Gambar 4.24 Beton Ready Mix Beton Ready Mix adalah beton yang diproduksi di batching plant yang diaduk dalam suatu mesin pengaduk dalam truck mixer dan beton dikirim kepada konsumen dalam keadaan beton segar menggunakan truck mixer dengan kualitas tertentu sesuai dengan yang disyaratkan atau sesuai spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen. IV -23

4.3.5 Plywood Gambar 4.25 Plywood Plywood atau biasa dikenal dengan sebutan kayu lapis atau triplek, terbuat dari lembaran kayu tipis dengan cara dipotong tipis-tipis menggunakan mesin khusus dengan ketebalan antara 0.6 mm hingga 3 mm. Setiap lembaran kayu tersebut di lem dengan menggunakan lem khusus, kemudian disusun dengan arah sudut berbeda-beda agar dapat menghasilkan kekuatan terhadap tekanan. Jumlah lapisan disesuaikan dengan ketebalan yang diinginkan dan jumlahnya harus ganjil (3, 5, 7, 9, dst). Setelah disusun dengan jumlah ketebalan yang diinginkan, kemudian lembaran-lembaran tersebut dipress dengan tekanan yang sangat tinggi. Plywood banyak digunakan sebagai bahan untuk pembuatan bekesting. 4.3.6 Kawat Bendrat Kawat bendrat berfungsi sebagai pengikat antar baja tulangan agar dapat membentuk struktur seperti yang dikehendaki. Kawat bendrat yang digunakan adalah berdiameter 1 mm dan dalam penggunaanya digunakan tiga lapis kawat agar lebih kuat dalam mengikatkan baja tulangan. Agar baja tulangan saling terikat IV -24

dengan kuat maka kawat bendrat yang digunakan harus dengan kualitas yang baik dan tidak mudah putus. 4.3.7 Air Kerja Air merupakan salah satu bahan bangunan yang sangat penting dalam pekerjaan suatu proyek. Selain sebagai bahan campuran untuk membuat beton dan plesteran, air dipakai untuk mencuci bahan bangunan seperti pasir dan kerikil dan juga untuk perawatan beton setelah pengecoran. Sumber air kerja yang digunakan harus sudah disetujui oleh Manajemen Konstruksi (MK). Sumber air kerja yang disetujui oleh MK harus memiliki kriteria sebagai berikut : a. Terbebas dari kandungan asam alkali; b. Terbebas dari kandungan minyak; c. Terbebas dari kandungan zat zat organis yang dapat merusak beton dan tulangan. 4.3.8 Floor Hardener Floor hardener merupakan material berbentuk bubuk yang ditaburkan pada beton basah yang kemudian digosok dengan trowel sehingga menghasilakn permukaan yang lebih keras, rata dan halus. Floor Hardener berguna meningkatkan kekerasan beton dan meminimalkan debu pada permukaan beton. IV -25

4.3.9 Calbond (Sambungan Beton) Calbond biasa disebut juga sebagai lem beton karena bermanfaat untuk menyambung struktur beton lama dengan pengecoran beton baru, ini dilakukan ketika ada penambahan bentuk stuktur bangunan dank karena adanya metode kerja pengecoran yang dilakukan secara bertahap sehingga terjadi pekerjaan penyambungan beton. 4.3.10 Kalsiboard 6mm Gambar 4.26 Kalsiboard Papan kalsiboard adalah salah satu produk bahan bahan bangunan yang digunakan untuk penutup plafond dan partisi bangunan. Kalsiboard merupakan bahan bangunan yang dicetak sedemikian rupa sehingga tahan terhadap air, karena tahan terhadap air maka kalsiboard juga bisa digunakan sebagai lapisan bekesting. IV -26

4.3.11 Plat Besi Gambar 4.27 Plat besi Plat besi di dalam pengerjaan proyek proses pengeboran digunakan untuk alas alat berat bored pile agar tidak menyebabkan keruntuhan tanah yang terdapat didekat proses pengeboran dan juga sebagai alas alat alat berat lainnya yang ada di lapangan selama proyek berlangsung. IV -27

4.3.12 Beton Decking Gambar 4.28 Beton decking Beton decking atau tahu beton adalah suatu beton yang dibentuk sesuai dengan ukuran selimut beton yang diinginkan. Biasanya berbentuk kotak-kotak atau silinder. Dalam pembuatannya, beton decking diisi kawat bendrat pada bagian tengah yang nantinya berfungsi sebagai pengikat pada tulangan. Beton decking berfungsi untuk menjaga tulangan agar sesuai dengan posisi yang diinginkan, tidak terjadi pergeseran ketika tulangan sedang dicor dan sedang dilakukan pemadatan concrete menggunakan concrete vibrator. Dengan kata lain, beton decking berfungsi untuk membuat selimut beton sehingga besi tulangan akan selalu diselimuti beton yang cukup yang membuat beton mendapatkan kekuatan maksimal dari bangunan yang akan dibuat dan selimut beton juga menjaga agar tulangan pada beton tidak berkarat (korosi). IV -28