PENGARUH PEMBERIAN KUNYIT ASAM TERHADAP KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI PEDUKUHAN DAGEN PENDOWOHARDJO SEWON BANTUL

dokumen-dokumen yang mirip
Disusun Oleh : PROGRA

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS II DI SMA N 1 KARANGNONGKO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. paling sering menyebabkan wanita-wanita muda pergi ke dokter untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15% diantaranya

[Jurnal Florence] Vol. VII No. 1 Januari 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri haid atau dismenore merupakan keluhan yang sering dialami wanita

HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*)

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa ini terjadi satu kali dalam satu bulan. Semua wanita akan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja (pubertas) merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENORHEA) PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, menunjukkan suatu

PERILAKU REMAJA PUTERI DALAM MENGATASI DISMENORE (STUDI KASUS PADA SISWI SMK NEGERI 11 SEMARANG )

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Tentang Lansia yang Diberikan Perlakuan

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi, yang memaksa

BAB I PENDAHULUAN. menstruasinya semakin mendekat. Keadaan ini tidak selalu terjadi pada setiap

HUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. non randomized control group pretest posttest design. Pada rancangan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI

BAB I PENDAHULUAN. waktu menjelang atau selama menstruasi. Sebagian wanita memerlukan

Disusun Oleh : MIA JIANDITA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan biologis dan psikologis yang pesat dari masa kanak-kanak ke masa

PENGETAHUAN TENTANG JAMU SEBAGAI PEREDA NYERI HAID PADA SISWI SMA N 1 JATINOM KLATEN. Indri Kusuma Dewi 1 ) Bambang Yunianto 2 ) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental Semu (Quasi Experiment Design) yaitu desain. Rancangan yang dipilih adalah One Group Pretest-Postest

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SIYAM RAHMAWATI

BAB I PENDAHULUAN. 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN.

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa

PERBEDAAN KOMPRES HANGAT DENGAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PADA SISWI DI MTsN NGEMPLAK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011

BAB VI PEMBAHASAN. A. Pembahasan Univariat 1) Kejadian Dismenore Responden. yang tidak mengalami dismenore sebanyak 55 orang (55%).

BAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu periode dalam siklus kehidupan. Pada masa

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

PENGARUH DISMENORE TERHADAP AKTIVITAS PADA SISWI SMK BATIK 1 SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Yunita Andriani

BAB I PENDAHULUAN. meluas hingga ke pinggang, punggung bagian bawah dan paha (Badziad,

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG DISMENORE DI AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

PENGARUH PEMBERIAN MASSAGE PUNGGUNG TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS VIII DI SMPN 3 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA ( TAHUN ) TENTANG DYSMENORRHEA DI SMPN 29 KOTA BANDUNG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

SURAT PERNYATAAN MENJADI SAMPEL

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SISWI KELAS I TENTANG DISMENOREA (Study kasus di SMP Negeri 2 dan MTs As-safi iyah Kayen) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM PENANGANAN DISMENOREA DI SMPN 1 GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN ORANG TUA (IBU) DENGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA DAN PENANGANANNYA DI MA AN-NUR KOTA CIREBON TAHUN 2016

SATUAN ACARA PENGAJARAN

PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA

EFEKTIVITAS PEMBERIAN MINUMAN SARI KUNYIT PUTIH TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID DISMINORE PRIMER PADA SISWI KELAS XI SMKN 3 BANJARMASIN

PENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DAN SLOW- STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID PRIMER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fisik, terjadi perubahan karakteristik jenis kelamin sekunder menuju kematangan seksual

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

EFEKTIVITAS PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI DISMINORE PADA REMAJA DI SMPN III COLOMADU KARANGANYAR

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Venny Risca Ardiyantini

PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN KUNIR ASAM PADA DISMINORE DI DESA MIJEN KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. yang menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa. remaja adalah anak

BAB 1 PENDAHULUAN. Health Organization (WHO) menentukan usia remaja antara tahun.

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. punggung bagian bawah dan paha (Badziad, 2003). Dismenorea merupakan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI KEPERAWATAN SI DALAM MENGATASI DISMENORE

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengalami menstruasi atau haid. Menstruasi merupakan bagian dari proses

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENANGANAN SINDROM PRA MENSTRUASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO SKRIPSI

HUBUNGAN STRES BELAJAR DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. lantaran tidak mampu menahan rasa nyeri bahkan ada yang sampai

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : KIKI RIZKI ANANDA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN SAMBEN ARGOMULYO SEDAYU BANTUL

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA DI SMAN 1 SEMIN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU VULVA HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI TUNAGRAHITA DI SLB N 2 YOGYAKARTA

PENGARUH ALUNAN MUROTTAL TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENOREA PRIMER PADA SISWI MADRASAH MU ALLIMAAT MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2014

Transkripsi:

1 PENGARUH PEMBERIAN KUNYIT ASAM TERHADAP KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI PEDUKUHAN DAGEN PENDOWOHARDJO SEWON BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: DANNIK KUMALA SARI 82154 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 212 i

2 PENGARUH PEMBERIAN KUNYIT ASAM TERHADAP KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI PEDUKUHAN DAGEN PENDOWOHARDJO SEWON BANTUL NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan pada Program Pendidikan Ners - Program Studi Ilmu Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Disusun Oleh : DANNIK KUMALA SARI 82154 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 212 ii

3

1 PENGARUH PEMBERIAN KUNYIT ASAM TERHADAP KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI PEDUKUHAN DAGEN PENDOWOHARDJO SEWON BANTUL Dannik Kumala Sari, Warsiti STIKES Aisyiyah Yogyakarta Kumalasari632@yahoo.com ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Kunyit asam terhadap kejadian Dismenorea pada remaja putri di Pedukuhan Dagen Pendowohardjo Sewon Bantul. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan one-group pretest-postest desain. Sampel sebanyak 2 remaja putri dengan tekhnik non probability purposive sampling. Analisa data menggunakan Uji T-test dan uji normalitas data menggunakan Kolomogorov Sminorv Test. Hasilnya, pada uji T-test nilai p =, (p<,5). Sehingga ada pengaruh pemberian kunyit asam terhadap kejadian dismenorea pada remaja putri di Pedukuhan Dagen Pendowohardjo Sewon Bantul. Kata kunci : Dismenorea, Kunyit Asam, remaja putri ABSTRACT:The objective of the study was to find out effect of effect of giving turmeric acid on female teenagers with dysmenorrhea in Dagen Village Pendowohardjo Sewon Bantul. The type of this research was pre experimental research by one-group pretest-postest design. Samples were 2 female teenagers by non probability purposive sampling. Data analysis used t-test. The result of t-test showed score p=. (p<,5). There was Giving turmeric acid has effect to lower the dysmenorrhea level among female teenagers in Dagen Village, Pendowoharjo, Sewon, Bantul. Key words : Dysmenorrhea, Tumeric acid, female teenagers PENDAHULUAN Remaja yang sedang menstruasi terkadang mengalami ketidaknyamanan pada tubuhnya. Keadaan ketidaknyaman ini disebut sebagai dismenorea. Penyebab dari dismenorea bermacam- macam yaitu faktor kejiwaan/ keadaan emosional, faktor konstitusi (seperti anemia, kanker atau tumor), dan faktor endokrin. Dismenorea juga disertai dengan rasa mual, muntah, diare dan kram, sakit seperti kolik diperut bahkan pingsan, keadaan ini muncul cukup hebat sehingga menyebabkan penderita mengalami kelumpuhan aktivitas untuk sementara (Youngson, 22). Dismenorea juga bertanggung jawab atas ketidakhadiran remaja putri di sekolah, sebanyak 13-51% remaja telah absen sedikitnya sekali karena mengalami dismenorea (Edmudson, 26). Di Amerika Serikat diperkirakan hampir 9% wanita mengalami dismenorea, dan 1-15% diantaranya mengalami dismenorea berat, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun (Jurnal Occupation And Environmental Medicine, 28). Di

2 Indonesia angka kejadian dismenorea sebesar 64.25 % yang terdiri dari 54,89% dismenorea primer dan 9,36 % dismenorea sekunder (Info sehat, 28). Produk herbal atau fitofarmaka saat ini sedang menjadi alternatif utama bagi para remaja putri yang ingin mengurangi rasa nyeri tanpa mendapat efek samping (Kylenorton, 21). Salah satu produk herbal yang biasa dikonsumsi dan telah familiar di masyarakat untuk mengurangi dismenorea adalah minuman kunyit asam (Wieser, 27). Kunyit dalam bahasa asing disebut dengan Curcuma longa atau Curcuma domestica dapat dipakai sebagai obat karena umbi akar ini bersifat mendinginkan, membersihkan, mempengaruhi bagian perut (Fauzi, 28). Pada asam jawa atau Tamarindus Indica dipercaya memiliki kandungan sebagai antiinflamasi, antipiretik dan penenang (Supriadi, 24). Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Pedukuhan Dagen Pendowohardjo Sewon Bantul didapatkan data remaja putri sebanyak 25 orang dan 17 remaja yang dilakukan observasi, 1 remaja mengalami dismenorea primer sedangkan 4 remaja mengalami dismenorea sekunder dan 3 remaja lain tidak mengalami masalah pada saat menstruasi. Berdasarkan studi pendahuluan tersebut maka dapat dirumuskan apakah ada pengaruh pemberian kunyit asam terhadap kejadian dismenorea pada remaja putri. Tujuan umum penelitian ini diketahuinya pengaruh pemberian kunyit asam dengan tingkat dismenorea pada remaja putri yang sedang menstruasi. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang menstruasi dan penangan dismenorea. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif Pra Experiment, dengan rancangan one group pretest- posttest, yang pada rancangan ini tidak ada kelompok pembanding (control) tetapi pada rancangan ini sebelumnya sudah dilakukan observasi terlebih dahulu (pretets) yang kemungkinan peneliti dapat menguji perubahan yang terjadi setelah eksperimen (Notoadmojo, 25). Variabel bebas pada penelitian ini adalah pemberian kunyit asam. Variabel terikat ialah dismenorea sedangkan variabel penganggu adalah obatobatan, penyakit- penyakit lain, kondisi psikologis dan asupan gizi. Populasi dari penelitian ini adalah 25 remaja yang berada di Pedukuhan Dagen Pendowohardjo Sewon Bantul. Besar sampel diambil dengan menggunakan metode Non Probability Sampling dengan tekhnik Purposive Sampling sehingga didapatkan berjumlah 2 orang. Sebelum dilakukan uji analisa data terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolomogorov Sminorv. Data dikatakan normal jika Asymp. Sign >

3,5. Analisa data menggunakan Uji T- test untuk mengetahui apakah ada pengaruh dalam pemberian kunyit asam terhadap dismenorea. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Subjek Penelitian Karakteristik responden di bedakan menjadi berdasarkan usia, berdasarkan pengambilan data, tingkat nyeri berdasar hari dan berdasarkan indeks masa tubuh (IMT). a. Berdasarkan Umur Menurut hasil penelitian maka dapat disimpulkan karakteristik subjek penelitian berdasarkan usia dalam tabel sebagai berikut: Tabel 1 Distribusi Frekuensi dan Prosentase Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Umur N % 12-14 5 25, 15-21 15 75, >21, Jumlah 2 1, Sumber : Data Primer 212 Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui responden yang paling banyak mengalami dismenorea pada usia 15-21 tahun adalah 15 orang (75,%). b. Berdasarkan Hari Pengambilan Data Karakteristik penelitian berdasarkan hari pengambilan data yang sesuai dengan kriteria inklusi bahwa responden yang diambil adalah pada saat mengalami nyeri hari pertama atau hari kedua dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut Table 2 Distribusi Frekuensi dan Prosentase Karakteristik Responden Berdasarkan Hari Pengambilan Data Hari Pengambilan N % Sampel Hari 1 11 55, Hari 2 9 45, Jumlah 2 1,

4 Berdasarkan tabel 2 diketahui frekuensi nyeri yang dialami oleh remaja putri. Frekuensi nyeri yang paling banyak dialami oleh remaja putri terjadi pada hari pertama sebanyak 11 orang (55,%), sedangkan yang mengalami nyeri pada hari kedua sebanyak 9 orang (45,%). c. Tingkat Nyeri berdasarkan Hari Karakteristik penelitian sesuai dengan tingkat nyeri berdasarkan hari dimana responden mengalami menstruasi dapat disimpulkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 3 Distribusi Frekuensi dan Prosentase Hasil Perbedaan Tingkat Nyeri pada Responden pada Hari Pertama dan Hari Kedua Menstruasi Tingkat Hari pertama Hari kedua dismenorea Pretest posttest Pretest Posttest (Tidak nyeri) (,%).% (,%) 2 (2,%) 1-3 (nyeri ringan) 1 (1,%) 9 (9,%) 6 (6,%) 8 (8,%) 4-6 (nyeri sedang) 8 (8,%) 1 (1,%) 4 (4,%) (,%) 7-9 (nyeri berat) 1 (1,%) (,%) (,%) (,%) 1 (sangat berat) (,%), (,%) (,%) (,%) Jumlah 1, (1,%) Sumber : Data Primer 212 1, (1,%) 1, 1, (1,%) (1,%) Pada tabel tersebut intensitas nyeri yang terjadi pada hari pertama dan kedua berbeda. Pada hari pertama intensitas nyeri berada pada nyeri sedang sebanyak 8 orang (8,%) sebelum diberikan perlakuan. Hari kedua intensitas nyeri responden berada pada rentan nyeri ringan sebanyak 8 orang (8,%). d. Berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT) Karakteristik penelitian sesuai dengan Indeks Masa Tubuh (IMT) dapat disimpulkan pada tabel berikut :

5 Tabel 4 Distribusi Frekuensi dan Prosentase Karakteristik Responden Berdasarkan Indeks Masa Tubuh Indeks Masa Tubuh N % <17 (kurang), 17-23 (normal) 2 1, >23 (obesitas), Jumlah 2 1, Sumber : Data Primer 212 Berdasarkan tabel 4 remaja putri yang mengalami nyeri dismenorea tidak ada yang mempunyai Indeks Masa Tubuh (IMT) yang kurang maupun obesitas. Responden yang mengalami dismenorea adalah yang memiliki masa tubuh yang normal yaitu sebanyak 2, (1,%) orang. Tingkat Dismenorea Hasil dari pengaruh pemberian kunyit asam terhadap kejadian dismenorea dapat dideskripsikan pada tabel berikut ini : Tabel 5 Distribusi frekuensi tingkat dismenorea sebelum dan sesudah pemberian kunyit asam pada remaja putri di Pedukuhan Dagen Pendowoharjo Sewon Bantul Tingkat Dismenorea Pre Post N % N %, 2 1, 1-3 7 35, 17 85, 4-6 12 6, 1 5, 7-9 1 5,, 1,, Jumlah 2 1, 2 1, Sumber : Data Primer 212

6 Berdasarkan data tersebut, sebelum diberikan perlakuan pemberian kunyit asam responden yang mengalami nyeri dengan tingkat nyeri ringan sebanyak 7 orang (35,%), nyeri sedang sebanyak 12 orang (6,%), nyeri berat berjumlah 1 orang (5,%). Setelah diberikan perlakuan, nyeri tersebut turun menjadi tidak nyeri dengan responden 2 orang (1,%), nyeri ringan sebanyak 17 orang (85,%), nyeri sedang sebanyak 1 orang (5,% ) dan tidak ada responden yang masih mengalami nyeri berat. Data dalam penelitian ini kemudian dilakukan uji Kolomogrov Sminorv untuk mengetahui normalitas data. Hasil dari uji Kolomogrov Sminorv menunjukkan bahwa Asymp. Sig (2-tailed) pada pretest adalah.4, dan pada posttest.92, sehingga nilai sig. >.5, artinya data yang didapatkan terdistribusi secara normal. Setelah dilakukan uji Kolomogorov Sminorv untuk mengetahui kenormalan data, maka dilakukan uji t-test untuk mengetahui kesimpulan dari hipotesa. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan pada tabel berikut ini : Tabel 6 Hasil dari Pretest dan Posttest nomor Statistic Pretest Posttest 1. Jumlah responden 2 2 2. Mean 4.5 1.7 3. Std. Deviation 1.76143.92338 4. Sig (2 tailed).. t hitung = 8.288 Berdasarkan tabel 6 tersebut diketahui bahwa ada perbedaan antara nilai pretest dan posttest. Hasil analisa dengan menggunakan uji t-test pada responden didapatkan nilai P=. (P<.5). Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu ada pengaruh pemberian kunyit asam dengan kejadian dismenorea pada remaja putri di Pedukuhan Dagen Pendowohardjo Sewon Bantul. PEMBAHASAN Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa responden yang paling banyak mengalami nyeri haid adalah pada usia 15-21 tahun sebanyak 15 orang (75,%). Pada usia tersebut terjadi optimalisasi fungsi saraf rahim sehingga sekresi prostlagandin meningkat sehingga menimbulkan rasa sakit. Hal ini sesuai dengan pendapat Badziad (23) bahwa nyeri

7 biasanya timbul pada usia 16-25 tahun karena pada usia tersebut hormone yang dimiliki masih belum stabil. Penelitian ini mengambil responden yang merasakan nyeri pada hari pertama sebanyak 1 orang (5,%) dan pada hari kedua 1 orang (5,%). Intensitas nyeri yang dirasakan berbeda pada hari pertama dan hari kedua. Hari pertama intensitas nyeri yang dirasakan rata- rata berada pada nyeri sedang sebanyak 8 orang (4,%). Sedangkan pada hari kedua rata- rata berada pada nyeri ringan sebanyak 6 orang (3,%). Hal ini sesuai dengan pendapat Mansjoer (21) bahwa peluruhan timbul pada hari pertama dan kedua sehingga perempuan akan merasakan nyeri atau ketidaknyamanan pada hari tersebut. Obesitas pada seseorang akan membuat jaringan lemak bertambah sehingga menyebabkan hiperplasi pembuluh darah (terdesaknya pembuluh darah oleh jaringan lemak pada organ reproduksi wanita sehingga mengganggu darah menstruasi yang mengalir (Widjanarko, 26). Pada penelitian ini tidak didapatkan indeks Masa Tubuh yang berada pada rentan obesitas maupun kurang. Stress dapat memacu hormon kortisol yang kemudian memacu hormon reproduksi tidak stabil. Jika dalam tubuh diproduksi hormon tidak stabil maka tubuh memberikan feed back nyeri. Sehingga pada penelitian ini mengambil responden yang tidak sedang mengalami ujian atau mengalami stress informal atau formal. Pada penelitian ini tidak mengambil responden yang menggunakan obat- obatan dan terapi lain. Adanya tumor dalam rahim atau saluran reproduksi maka secara otomatis akan menganggu sistem kerja dari hormon ataupun saluran reproduksi sendiri sehingga menyebabkan nyeri. Karena hormon reproduksi dihasilkan di endokrin, jika pada endokrin terdapat kesalahan maka akan mempengaruhi juga terhadap penghasilan hormon dalam tubuh. Pada penelitian ini tidak mengambil responden yang mengalami masalah tersebut. Metode herbal yang digunakan dalam penelitian ini adalah kunyit asam. Kunyit dalam bahasa asing Curcuma Longa mengandung senyawa curcumin (94,%) dan minyak atsiri (5,8%) yang berfungsi sebagai analgetika untuk menghilangkan nyeri. Minyak atsiri terdiri dari beberapa komponen, antara lain yaitu phellandrene (1%), sabinene (,6%), cineol (1%), borneol (.5%), dan zingiberene (2.5%). Kandungan dari asam jawa adalah asam apel, asam sitrat, asam anggur, asam tartrat, asam suksinat, pectin, dan gula invert (Arisandi, Y, 26). Dari berbagai kandungan tersebut yang berfungsi sebagai analgetik adalah asam appel dan asam anggur. Asam bersifat abortus (menyebabkan/merangsang keguguran), dan penghilang rasa sakit. Senyawa polisakarida (karbohidrat kompleks) dari buah asam memiliki aktifitas biologi cukup tinggi, berpengaruh

8 terhadap sistem imunitas (kekebalan) tubuh, meningkatkan aliran darah, dan membantu sisitem metabolisme dalam tubuh, sehingga mampu mengurangi nyeri haid atau dismenorea yang disebabkan oleh stress. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sebelum diberikan kunyit asam, sebanyak 7 orang (35,%) mengalami nyeri ringan, 12 orang (6,) mengalami nyeri sedang, 1 orang (5,%) mengalami nyeri berat, 2. Setelah diberikan kunyit asam, terdapat perubahan yaitu 2 orang (1,%) mengalami nyeri ringan, 17 orang (85,%) mengalami nyeri ringan dan 1 orang (5,%) mengalami nyeri ringan. 3. Terdapat pengaruh pemberian kunyit asam terhadap kejadian dismenorea pada remaja putri ditunjukkan dengan hasil analisa data yaitu nilai P=. dengan taraf kesalahan.5 atau 5%. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian, maka ada beberapa saran yang disampaikan yaitu: 1. Bagi institusi pendidikan Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan/ referensi bagi mahasiswa tentang pengobatan herbal/ tradisional 2. Bagi responden dan Remaja putri yang sedang mengalami dismenorea dapat menjadi alternatif pengobatan. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Dapat melakukan penelitian serupa dengan memperluas area penelitian atau di wilayah lain, menambah jangka waktu penelitian, mengontrol variable pengganggu dengan lebih tapat guna mendapatkan hasil yang akurat. DAFTAR PUSTAKA Anonim, Http: //www.psikolognize.com/fase-fase-perkembangan-manusia/6511465 (diperoleh pada tanggal 3 November 211) Anonim, 29. Http://debrythaayu.blogspot.com/29/4/tentang-disminore-sekunder.html (diperoleh pada tanggal 5 November 211)

9 Anonim, Http: //kafeilmu.com/tema/tugas-perkembangan-menurut-erik-erikson.html (diperoleh pada tanggal 5 November 211) Anonim, Http: //Resource.unpad ac.id/1a%2makalah remaja&masalahnya pdf. (diperoleh pada tanggal 5 November 211) Badziad, M. 23. Endokrinologi dan Ginekologi. Media Aesculapius; Jakarta Fauzi, D.A. 28. Panduan Lengkap Manfaat Tanaman Obat. Edsa Mahkota; Jakarta Kylenorton, 21. http://hubpages.com/hub/menstruation-disorders-dysmenorrhea-how- Chinese-Herbs-Can-Help-to-Treat-and-Prevent-Dysmenorrhea.(diperoleh pada tanggal 5 November 211) Mansjoer, A & Triyanti, K. 21. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Media Aesculapius; Jakarta Notoatmojo, S. 22. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta; Jakarta, 29. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta; Jakarta Setiadi, 27. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Graha Ilmu; Jakarta Sugiyono, 27. Statistika untuk penelitian. Alfabeta; Bandung Pratiwi, E. A, 29. Pengaruh Pemberian Rebusan Temulawak dan Asam Jawa terhadap Keluhan Dismenore pada Remaja Putri kelas 1 di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Skripsi Tidak Dipublikasikan. STIKES Aisyiyah Yogyakarta Sari, F. N, 21. Efektifitas Kunyit Asam terhadap Siklus Haid pada Wanita Usia Subur di Kost Putri An Nissa Serangan Notoprajan Ngampilan Yogyakarta. Skripsi Tidak Dipublikasikan. STIKES Aisyiyah Yogyakarta Supriadi, 22. Tumbuhan Obat Indonesia Penggunaan & Khasiatnya. Populer Obor; Jakarta Wieser, F. 27. Evolution of medical treatment for endometriosis. Human Reproduction Update-Oxford Journals. Widjanarko, B. 26. Tinjauan Terapi pada Dismenorhea Primer. Majalah Kedokteran; Damianus Wijayakusuma, H. 23. Penyembuhan & Tanaman Obat. Elexmedia Komputindo; Jakarta