BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah anak-anak sangat suka menggambar atau membuat coretancoretan

dokumen-dokumen yang mirip
A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak memang dilahirkan dengan berbagai bakat yang berbeda-beda. Bakat adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada jenjang sekolah menengah pertama, seni rupa tergabung dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan daya hidup dan kreativitasnya. Karena berkat jasa orang orang. inilah maka kehidupan dapat dapat berkembang.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan bimbingan belajar kepada anak-anaknya yang mulai memasuki

Aulia 1*, Onggal Sihite 2*

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

BAB I PENDAHULUAN. berjalan seiring dengan perkembangan motorik. antara mata, tangan dan otot-otot kecil pada jari-jari, pergelangan tangan,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. dan mengembangkan kemampuan anak, baik secara mental dan fisik. Para ahli

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kognitif saja tetapi juga tidak mengesampingkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. l.1 Latar Belakang. Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Putri Permatasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam pembentukan kepribadian serta karakter anak. Masa usia dini 0-6

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. bimbingan dan pengarahan anak tidak akan faham dan tidak tahu cara

BAB I PENDAHULUAN. mendalami isi materi perkuliahan mulai dari objek-objek yang sederhana berupa objek

UPAYA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN SAINS TINTA TRANSPARAN

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

DESKRIPSI PENGENALAN BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK TERATAI KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun

III. METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari

Gambar 4.1 Perkembangan Fisik Manusia

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

I. PENDAHULUAN. merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada

MENCETAK BAGI ANAK USIA DINI Oleh: Dra. Tity Soegiarty, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016

BAB I PENDAHULUAN. usia enam tahun menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, karena pendidikan

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

BAB I PENDAHULUAN. tetapi hanya melibatkan sebagian anggota halus yaitu mengenggam, melipat, menggunting, menempel menganyam dan menyusun.

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Keterampilan Motorik

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah harapan masa depan. Karenanya, mereka perlu

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia dini memiliki peran penting bagi perkembangan individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Anak diibaratkan sebagai kertas putih, pertumbuhannya akan tergantung

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER MELUKIS DI SD MUHAMMADIYAH I MALANG

Munandar dalam Satriani (2011, hlm. 2) bahwa Kreativitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan keterampilan berbahasa siswa. Keterampilan berbahasa tersebut

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Hal ini sesuai dengan undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan dari anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-

BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI. bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat

PENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun se

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ati Kusumawati dan Sunaria Mahasiswa Program Doktoral Fakultas Psikologi Universitas Airlangga ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B

MARINA TRIE RAMADHANY GUNAWAN, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN D ENGAN PERMAINAN MAZE TERHAD AP KECERD ASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA D INI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan melukis realis merupakan bentuk ekspresi jiwa seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagian orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak

BAB I PENDAHULUAN. setelah ada proses pembelajaran. Menurut Sugiyanto (1993: 24-25), berpendapat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi manusia di samping sebagai makhluk individu yang

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. mudah bosan, sulit memecahkan suatu masalah dan mengikuti pelajaran

TUGAS TUTORIAL III MATA KULIAH METODE PENGEMANGAN FISIK TUTOR ; DIAN BUDIANA, M.PD.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara alamiah anak-anak sangat suka menggambar atau membuat coretancoretan pada banyak media yang ditemukannya, seperti dinding, kain alas tempat tidur, kertas, buku atau benda-benda mainannya. Kegiatan ekspresi seperti ini merupakan aktivitas kreatif anak yang perlu diperhatikan, dikembangkan dan disalurkan dengan tepat, sehingga dapat menunjang perkembangan minat, bakat dan kecerdasannya secara optimal. Anak yang usianya masih di bawah umur lima tahun ketika mencoba untuk menggoreskan pensil ke atas kertas untuk pertama kalinya biasanya hanya bertujuan untuk meniru perbuatan orang dewasa. Gambar yang mereka hasilkanpun hanya berupa goresan-goresan lurus dan belum membentuk suatu ungkapan. Hal itu merupakan sebuah latihan spontan yang akan mengembangkan motorik otot tangan serta lengan secara keseluruhan dan membina koordinasi antara penglihatan dengan gerak otot lengan itu. Jadi gambar yang dihasilkan pun belum bervariasi dan terarah. Anak pada usia dibawah lima tahun masih terbatas pergerakan pada sendi pangkal lengannya. Namun sejalan dengan tahap perkembangan anak, dan semakin besar pengaruh usianya, maka anak akan semakin mudah menggerakkan sendi pangkal lengan dan siku. Kemudian aktivitasnya berkarya seni rupa mulai tampak sebagai sebuah kesadaran pada diri mereka. Disebut demikian karena mereka mulai dapat mengontrol goresangoresannya. Namun bagi orang dewasa terkadang tidak dapat menangkap objek 1

2 yang dimaksudkan dari gambar si anak. Karena yang digambar oleh anak masih berupa bentuk-bentuk dasar seperti bentuk lingkaran, garis mendatar dan tegak lurus hingga terbentuklah sebuah gabungan dari ketiga bentuk itu yang menyerupai gambar manusia, goresan melingkar sebagai kepala, dua gores mendatar yang bertentangan arahnya menjadi lengan dan dua goresan menegak yang berpangkal pada goresan melingkar menjadi kaki. Bentuk demikian ini merupakan wujud pertama yang dapat dipraktekkan anak dengan bentuk benda tertentu yaitu bentuk manusia. Maka, banyak gambar anak terbawa pada tahap gambar usia dini sampai masa anak-anak usia di atas 7 tahun. Pada kelas III SD (7-9 tahun) seharusnya sendi-sendi lengan anak sudah dapat bergerak dengan lebih baik, dan gambar yang anak hasilkan sudah meniru pada tingkat kesulitan gambar yang lebih tinggi. Gambar anak pada usia ini sudah memasuki tahap realisme awal, yang mana gambar anak sudah terlihat menyerupai kenyataan. Namun pada usia ini kenyataannya di sekolah masih sangat kurang, karena murid masih cenderung mengikuti kemauan dan keinginannya mana yang mereka lihat lebih menarik. Untuk menciptakan gambar manusia, terutama pada bentuk tubuhnya banyak murid hanya menampilkan gambar dengan menggunakan bentuk polapola simetris, ataupun kubistis. Seperti bentuk kotak, segitiga, garis persegi dan lingkaran. Untuk membuat bentuk kepala, murid lebih cenderung kepada bentuk lingkaran besar, bentuk kotak, persegi panjang, dan bentuk-bentuk pola lainnya. Secara tidak langsung sering didapati hasil karya murid dalam kegiatan menggambar yang terkesan tanpa arahan (asal-asalan).

3 Dalam jenjang pendidikan dasar, menggambar merupakan aktivitas yang saling berhubungan terhadap proses tumbuh kembang murid. Seperti halnya menulis dan kegiatan bermain, menggambar memiliki manfaat untuk perkembangan murid, serta pendidikan. Selanjutnya dalam pendidikan seni, menggambar merupakan metode belajar yang menyenangkan bagi murid-murid diusia 8 tahun awal. Penulis mengambil sekolah SD Negeri 165723 Kelas III Tebing Tinggi sebagai lokasi penelitian dikarenakan masih ada kekurangan dalam pembelajaran seni rupa disekolah tersebut khususnya kelas III yang akan penulis teliti. Baik dari segi fasilitas maupun kemampuan mereka dalam seni rupa khususnya menggambar, serta kurangnya pemahaman guru-guru tentang menggambar. Kebanyakan dari murid-murid akan menggambar manusia pada karyanya ketika diberi tugas pada mata pelajaran menggambar. Namun guru-guru pada mata pelajaran tersebut belum pernah mengajarkan cara menggambar manusia yang benar kepada murid-murid, padahal murid-murid sangat menyukai menggambar manusia. Selain itu ada juga timbul permasalahan lain yaitu sedikit sekali jumlah jam pelajaran menggambar di sekolah, pemahaman tentang pengetahuan menggambar yang bertemakan manusia masih kurang, kemampuan siswa dalam pengamatan lingkungan sosialnya sangat minim. Dari beberapa uraian dan hasil pengalaman di lapangan dapat diketahui bahwa gambar anak dapat mencerminkan karakter anak. Apa yang digambar bukan hanya yang sedang ia pikirkan, melainkan apa yang dilihat dengan perasaan yang diasosiasikan. Anak dapat meniru alam, mengubah, mengurangi atau

4 menghilangkan sebagian objek yang digambarkannya. Menggambar dan mewarnai adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak. Lewat menggambar, mereka bisa menuangkan beragam imajinasi yang ada di kepala mereka. Gambar-gambar yang mereka hasilkan juga dapat menunjukkan tingkat kreativitas dan suasana hati masing-masing anak. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini akan dilakukan, dengan masalah Analisis Karya Gambar Anak SD Negeri 165723 Kelas III Tebing Tinggi Berdasarkan Teori Perkembangan Anak Tahun Ajaran 2014/2015. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Kurangnya pemahaman murid kelas III SD Negeri 165723 Tebing Tinggi dalam menggambar manusia. 2. Sebagian besar dari murid kelas III SD Negeri 165723 Tebing Tinggi masih kurang mampu dalam hal mengamati bentuk tubuh manusia secara mendetail. 3. Sebagian besar murid kurang mampu menggambar anatomi tubuh manusia secara garis besarnya berdasarkan teori perkembangan anak. C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini dapat dilaksanakan secara terarah, maka perlu adanya pembatasan masalah supaya menjadi lebih fokus. Penelitian ini akan dibatasi pada

5 aspek kemampuan murid dalam menggambar manusia secara garis besarnya berdasarkan teori perkembangan anak. D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana tingkat kemampuan murid kelas III SD Negeri 165723 dalam menggambar manusia jika dibandingkan dengan teori perkembangan anak? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin diketahui dari penelitian ini adalah: Ingin mengetahui bangaimana kemampuan murid kelas III SD Negeri 165723 Tebing Tinggi dalam menggambar manusia secara garis besarnya berdasarkan teori perkembangan anak. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dilakukan dan diharapkan akan dapat memberikan manfaat baik teoritis maupun praktis kepada berbagai pihak: 1. Manfaat Praktis a. Memperluas pengetahuan murid tentang cara menggambar manusia. b. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat mengarahkan murid dalam membuat karya yang lebih baik. c. Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan mutu lulusan. d. Sebagai salah satu referensi bagi peneliti lain yang relevan.

6 2. Manfaat Teoritis a. Sebagai sumber bahan referensi ilmiah dalam dunia penelitian, khusuenya bidang yang berkaitan dengan perkembangan seni rupa anak. b. Diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber bacaan atau literatur bagi mahasiswa jurusan Seni Rupa.

7