PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DAN ANKLE BALANCE STRATEGY EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN STATIS

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DAN ANKLE BALANCE STRATEGY EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN STATIS

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari. Pergerakan tersebut dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. maupun luar tubuh. Proses menua terjadi secara terus menerus secara

PENGARUH BERMAIN PAPAN TITIAN TERHADAP KESEIMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pencapain pembangunan di Indonesia. Peningkatan UHH ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. untuk melakukan olahraga. Waktu istirahat tidak lagi digunakan untuk aktifitas olahraga

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kondisi kebugaran jasmani dan rohani. Dengan. sakit atau cidera pada saat beraktifitas. Maka dari itu untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya usia harapan hidup menyebabkan jumlah penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pula kebanyakan orang indonesia. Remaja pun juga begitu. mereka tidak segan- segan melakukan banyak kegiatan ekstra selain

PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE UNTUK PENINGKATAN KESEIMBANGAN DINAMIK PADA PEMAIN SEPAK BOLA PUTRA MAOSPATI DI KABUPATEN MAGETAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN dan sejak itu menjadi olahraga dalam ruangan yang popular diseluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga menyebutkan industri kreatif

PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN STEPPING STRATEGY TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA LANJUT USIA

Volume 2, No. 2 : 63 73, Juli 2014

PENGARUH PEMBERIAN ANKLE STRATEGY EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN STATIS PADA LANJUT USIA

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa stroke adalah

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK USIA 7-8 TAHUN DI SD NEGERI PABELAN 03 MENDUNGAN KARTASURA SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Pada even olahraga kompetisi, power merupakan salah satu unsur penting

INTERVENSI FOUR SQUARE STEP

BAB I PENDAHULUAN. hingga orang tua menyukai olahraga ini, cabang olahraga yang berbentuk

BAB VI PEMBAHASAN. mahasiswa usia tahun dengan kurang aktivitas fisik. Mahasiswa usia tahun pada prodi D-IV Fisioterapi seluruhnya

PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP KESEIMBANGAN ANAK USIA 5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. orang sakit (curative), tetapi kebijakan yang lebih ditekankan kearah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk hidup sama dengan mahluk hidup lainnya, pasti

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN CORE STABILITY PADA LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

BAB I PENDAHULUAN. mana jika kesehatan terganggu maka akan dapat mempengaruhi. kemampuan seseorang dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Semakin banyak kemajuan dan terobosan-terobosan baru di segala

BAB I PENDAHULUAN. digemari di segala lapisan masyarakat Indonesia, dari anak-anak sampai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuh kembang anak yang optimal merupakan dambaan setiap orang tua dan orang tua harus lebih memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang kehidupan. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Wanita dewasa adalah wanita yang telah menyelesaikan masa

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan olahraga. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari setiap

PENGARUH PENAMBAHAN CORE STABILITY

BAB IV METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and post

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP VERTICAL JUMP ATLET BOLA VOLI DI UKM BOLA VOLI PUTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat cepat. Setiap detik terdapat dua orang yang berulang tahun ke-60 di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang. merokok dan minum-minuman keras. Mereka lebih memilih sesuatu yang

BAB I. sama dengan mahluk hidup lainnya, pasti bergerak, karena tidak ada. kehidupan di dunia ini tanpa adanya gerakan. Gerak tergantung dari

BAB I PENDAHULUAN. gangguan pada keseimbangan gaya berdiri (center of gravitiy) dikarenakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Tahun

BAB I PENDHULUAN. tubuh ketika ditempatkan dalam berbagai posisi (Delito, 2003). Menurut Depkes

BAB I PENDAHULUAN. hari. Pergerakan normal sangat diperlukan dalam menunjang aktivitas seharihari

BAB I. Aktivitas fisik setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. dalam menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ilmu Kesehatan. Oleh : KUKUT LESTAPA KALMA J

PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita, karena

SKRIPSI. Disusun Oleh: J

ABSTRAK KOMBINASI FOOT MUSCLE STRENGTHENING

PENGARUH GAZE STABILITY EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN LANJUT USIA

PENGARUH ANKLE STRATEGY EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN STATIS PADA LANJUT USIA DI POSYANDU DAN PANTI WREDHA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH LATIHAN ZIG ZAG RUN UNTUK MENINGKATKAN KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK TERHADAP KEMAMPUAN LONCAT ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK PKK SEMANDING DAN TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH PABELAN

BAB I PENDAHULUAN. tubuh baik pada kondisi diam maupun bergerak (Depkes,1996). Klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan, dimana terdapat lima fenomena utama yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat popular di dunia. Di

BAB I PENDAHULUAN. gerak. Kecepatan lari merupakan unsur kemampuan gerak yang merupakan

KARYA TULIS ILMIAH ANKLE STRATEGY EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN KESEIMBANGAN POSTURAL PADA LANJUT USIA

PENGARUH LATIHAN CORE STABILITY TERHADAP PENINGKATAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK USIA TAHUN DI SEKOLAH SEPAK BOLA KALASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB VI PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Sampel Penelitian. usia minimal 60 tahun yang telah memenuhi kriteria inklusi dan

PENGARUH PEMBERIAN ISOMETRIC EXERCISE DAN PROGRESSIVE RESISTIVE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI LUTUT PADA PENDERITA OSTEOARTRITIS

SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. lanjut yang dilalui dalam proses kehidupan pada setiap manusia yang. kebanyakan orang awam yang umum bahwa secara fisik dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Untuk mendapatkan kekuatan fisik serta kesehatan tubuh selain

AGUS ADHI PUJI SANTOSO J

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERESETUJUAN SIDANG SKRIPSI. ii HALAMAN PENGESAHAN. iii ABSTRAK iv

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN SQUAT JUMP TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA DI SMK NEGERI 1 GENENG

PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Akhir Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi. Disusun Oleh: MUHAMMAD REZA NIM J

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh tugas, kepribadian, dan lingkungan, seperti bekerja, olahraga,

Lampiran I [Daftar Riwayat Hidup]

PENGARUH LOMPAT TALI (ROPE JUMP) TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK DI SDN LOSARI 153 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, jumlah lansia di Indonesia mengalami peningkatan. Pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. dan anggota gerak bawah. Yang masing-masing anggota gerak terdiri atas

PENGARUH LATIHAN ISOTONIC LOW IMPACT PADA OTOT DORSAL DAN PLANTAR FLEXOR TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN DINAMIS LANSIA

PERBEDAAN PEMBERIAN DURASI AUTO STATIC STRETCHING OTOT HAMSTRING TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA LANSIA

BAB IV METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Stadion Diponegoro, Semarang. pre-test and post-test control group design.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan juga tuntutan lingkungan agar dapat melakukan aktifitas dengan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Penelitian ini dilakukan di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi. Jl.H Adam Malik

KATA PENGANTAR. menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul Perbedaan Antara Intervensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN CORE STABILITY EXERCISE

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia antara lain taekwondo, karate, kempo, yudho, dan sebagainya.

Journal of Sport Sciences and Fitness

INTERVENSI BALANCE STRATEGY EXERCISE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH LATIHAN KESEIMBANGAN DENGAN TRAMPOLIN TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN PADA PEMAIN SKATEBOARD

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DENGAN PENDEKATAN BOBATH CONCEPT TERHADAP KESEIMBANGAN PASIEN PASCA STROKE

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISES DENGAN METODE BOBATH TERHADAP KESEIMBANGAN PADA PASIEN STROKE DI POLI IRM RSUD SALATIGA

PENGARUH PENAMBAHAN WOBBLE BOARD EXERCISE PADA CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN STATIS PADA MAHASISWA

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di STIKES Al Irsyad AlIslamiyyah Cilacap selama

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian sehat menurut UU Kesehatan No. 36 tahun 2009, Bab 1 Pasal

SKRIPSI PEMBERIAN LATIHAN CALF RAISES DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL ANKLE PADA LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai masa kini dan diharapkan dapat membawa kemajuan di masa

Transkripsi:

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DAN ANKLE BALANCE STRATEGY EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN STATIS NASKAH PULIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun oleh: SYAHRUL RAMADHAN J120151117 PROGRAM S1 TRANSFER FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

i

ii

iii

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DAN ANKLE BALANCE STRATEGY EXERCISE TERHADAP KESEIMBANGAN STATIS ABSTRAK Keseimbangan diartikan sebagai kemampuan relatif untuk mengontrol pusat massa tubuh (center of mass) atau pusat gravitasi (center of gravity) terhadap bidang tumpu (base of support). Tujuan tubuh mempertahankan keseimbangan adalah menyangga tubuh melawan gravitasi dan faktor eksternal lain, untuk mempertahankan pusat massa tubuh agar sejajar dan seimbang dengan bidang tumpu, serta menstabilisasi bagian tubuh ketika bagian tubuh lain bergerak (Irfan, 2010). Hasil penelitian didapatkan data pada kedua kelompok dengan usia 15-16 tahun, jenis kelamin lakilaki dan perempuan. Hasil uji menyatakan data keseimbangan statis menggunakan functional reach test kelompok 1 p = 0,005 dan kelompok 2 p = 0,004. Berdasarkan uji mann-withneyy kedua variabel pada kedua kelompok, pengujian hipotesis menggunakan data selisish perlakuan didapatkan hasil p=0,020. Kesimpulan ada pengaruh pemberian core stability dan ankle balance strategy exercise terhadap keseimbangan. Kata Kunci: core stability exercise, Ankle balance exercis, functional reach test ABSTRACT The balance is defined as the relative ability to control the body's center of mass (center of mass) or the center of gravity (center of gravity) to the plane fulcrum (the base of support). Interest body maintain balance is to support the body against gravity and other external factors, to maintain the body's center of mass to be aligned and balanced with a pivot field, and stabilize parts of the body when the other body parts move (Irfan, 2010). The results of the study obtained data on both groups 15-16 years of age, sex, male and female. The test results stated static balance data using functional reach test p = 0.005 group 1 and group 2 p = 0.004. Based on the test mann-withneyy two variables in both groups, testing of hypotheses using the data-gap treatment showed p = 0.020. Conclusion No effect of core stability and balance ankle strategy to balance exercise. Keywords: core stability exercise, Ankle balance exercis, functional reach test 1. PENDAHULUAN Olahraga adalah salah satu yang harus dilakukan dan jenis olahraga apa yang tepat dibutuhkan masyarakat modern, terutama di perkotaan. Olahraga apa yang tepat di sela kesibukan dan waktu yang begitu sedikit diantaranya jam senggang, waktu istirahat tanpa harus mencari tempat atau lapangan yang terbuka (Yudha, 2006). 1

Keseimbangan merupakan komponen utama dalam menjaga postur tubuh manusia agar mampu tegak dan mempertahankan posisi tubuh. Keseimbangan terdiri dari dua macam yaitu keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis. Keseimbangan statis dan dinamis dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sistem sensoris dan muskuloskeletal. Pada keseimbangan statis sistem muskuloskeletal dapat mengalami kelemahan dikarenakan kurang optimalnya aktivitas keseharian. Kurangnya aktifitas fisik akan mempengaruhi kondisi fisik remaja. Komponen kondisi fisik terdiri dari kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan umum, fleksibilitas, kecepatan, koordinasi, agility dan keseimbangan (Subrajah, 2012). Kerja core stability memberikan suatu pola adanya stabilitas proksimal yang digunakan untuk mobilitas pada distal. Pola proksimal ke distal merupakan gerakan berkesinambungan yang melindungi sendi pada distal yang digunakan untuk mobilisasi saat bergerak. Saat bergerak otot otot core meliputi trunk dan pelvic, sehingga membantu dalam aktifitas, disertai perpindahan energi dari bagian tubuh yang besar hingga kecil selama aktifitas (Kibler, 2006) Meningkatkan kekuatan otot, lingkup gerak sendi, respon otot otot sensoris yang sinergis, dan meningkatkan sistem informasi sensoris dapat dilakukan dengan ankle balance strategy (Jalalin, 2000). Dalam latihan ankle balance tubuh bagian atas dan bawah memiliki arah atau gerakan yang sama pada satu fase. Karena jumlah tenaga yang dihasilkan oleh otot-otot sendi pergelangan kaki relatif kecil. Melihat latar belakang tersebut diatas, peneliti mengambil judul Pengaruh core stability exercise dan ankle balance exercise terhadap keseimbangan statis. Semoga penelitian ini dpat berguna terhadap permasalahan tenaga medis ataupun masayarkat umum. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Pre and Post Test Two Group Design yaitu membandingkan antara perlakuan dua kelompok. Kelompok pertama 2

yaitu core stability exercise. Kelompok kedua yaitu ankle strategy exercise. Masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang. Hasil pengukuran keseimbangan berupa data numeric. Namun karena masing-masing kelompok subjek perlakuan kurang dari 30 orang, maka menurut Hastono tahun 2006, uju statistik yang digunakan adalah uji non parametrik. Setelah itu dilakukan uji beda atau uji pengaruh masing-masing kelompok perlakuan menggunakan uji wilcoxon. Kemudian untuk uji beda antara kelompok 1 dan kelompok 2 menggunakan uji mann whitney. Jika didapatkan hasil p<0,05, artinya ada perbedaan bermakna antara kelompok 1 dan kelompok 2. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dengan jenis quasi eksperiment dan menggunakan design pre and post test design with control group ini dilakukan pada tanggal 7 Mei 2016 sampai dengan 4 Juni 2016 sesuai jadwal yang sudah ditentukan di SMKN 1 Geneng. Total responden berjumlah 20 anak terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan 1 yang latihan dengan core stability 10 orang dan kelompok perlakuan 2 dengan ankle balance strategy 10 orang. Sebelum dan setelah mengikuti sesi latihan yang dilakukan setiap 3x seminggu selama 4 minggu dengan jadwal yang sudah ditentukan, semua responden mengikuti pre test dan post test dengan menggunakan Functional Reach Test sebagai alat ukur keseimbangan yang diukur dengan satuan centimeter (cm). Pada hasil survey didapat kan ada banyak anak yang mengalami kekurangan keseimbangan statis, itu dilkukan pada saat peneliti melakukan Pre Test atau sebelum melakukan perlakuan dengan menggunakan functional rach test. Tabel 1.1 Hasil Uji Wilcoxon Test pada Kelompok Perlakuan 1 Uji Wilcoxon p-value Pre-Post Kel. Kontrol 0.005 Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan hasil bahwa uji pengaruh terhadap keseimbangan dengan functional reach test sebelum dan sesudah perlakuan diperoleh nilai significancy p=0,005 dimana p<0,05 maka H0 ditolak dan Ha 3

diterima, dengan demikan disimpulkan bahwa terdapat keseimbangan pada kelompok perlakuan 1. peningkatan Aktivitas core stability akan memelihara postur yang baik dalam melakukan gerak serta menjadi dasar untuk semua gerakan pada lengan dan tungkai dan berpengaruh terhadap stabilitas tubuh. Kerja core stability memberikan suatu pola adanya stabilitas proksimal yang digunakan untuk mobilitas pada distal. Pola proksimal ke distal merupakan gerakan berkesinambungan yang melindungi sendi pada distal yang digunakan untuk mobilisasi saat bergerak. Saat bergerak otot otot core meliputi trunk dan pelvic, sehingga membantu dalam aktifitas, disertai perpindahan energi dari bagian tubuh yang besar hingga kecil selama aktifitas (Kibler, 2006). Tabel 1.2 Hasil Uji Wilcoxon Test pada Kelompok perlakuan 2 Uji Wilcoxon p-value Pre-Post Kel. Perlakuan 0.004 Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan hasil bahwa uji pengaruh terhadap keseimbangan dengan functional reach test sebelum dan sesudah perlakuan diperoleh nilai significabcy p=0,004 dimana p<0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikan disimpulkan bahwa terdapat peningkatan keseimbangan pada kelompok perlakuan 2. Berdasarkan pada pelatihan ankle strategy exercise, peningkatan keseimbangan statis disebabkan oleh peningkatan tonus otot penggerak sendi sendi. Ankle strategy exercise mampu mempertahankan postur tubuh agar lebih baik sesuai dengan posisi anatomis tubuh. Ini terjadi karena ankle strategy exercise adalah latihan dengan pergerakan yang terkontrol dan terpusat di ankle sehingga otot postural tubuh dari distal ke proksimal akan teraktifkan dengan optimal (Jalalin, 2000). 4

Tabel 1.3 Hasil Uji Mann-Whitney Test antara Kelompok Perlakuan 1 dan Kelompok perlakuan 2. Uji Mann- Whitney Kelompok Perlakuan 1 - Kelompok perlakuan 2 p-value Mean Kelompok perlakuan 1 Mean Kelompok perlakuan 2 Kesimpulan 0.020 7,65 13,35 Ha diterima Berdasarkan tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa uji beda pengaruh terhadap selisih keseimbangan pada kelompok perlakuan1 dan kelompok perlakuan 2 adalah 5,7 dan diperoleh p-value 0,020 dimana p < 0,05 maka Ha diterima. Jadi, dapat d i s i m p u l k a n bahwa ada beda pengaruh antara kelompok perlakuan 1 yang diberikan latihan dengan core stability exercise dengan kelompok perlakuan 2 yang diberikan latihan dengan ankle balance strategy, dibedrikan selama 4 minggu sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Hal tersebut dikarenakan berdasarkan pada pelatihan ankle balance strategy exercise, peningkatan keseimbangan statis disebabkan oleh peningkatan tonus otot penggerak sendi sendi. Ankle balance strategy exercise mampu m e m p e r t a h a nka n postur tubuh agar lebih baik sesuai dengan posisi anatomis tubuh. Gerakan pusat gravitasi tubuh pada ankle strategy dengan membangkitkan putaran pergelangan kaki terhadap permukaan penyangga dan menetralkan sendi lutut dan sendi panggul untuk menstabilkan sendi proksimal tersebut. Pada strategi ini kepala dan panggul bergerak dengan arah dan waktu yang sama dengan gerakan bagian tubuh lainnya di atas kaki. Sehingga dapat mengaktifkan otot otot postural tubuh untuk dapat bekerja secara optimal. Kerja otot otot postural yang optimal akan mempengaruhi keseimbangan tubuh menjadi lebih baik (Jalalin, 2000). 4. PENUTUP Berdasarkan analisis data intervensi penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 4.1 Latihan core stability exercise d a p a t memberikan efek peningkatan 5

keseimbangan statis pada siswa siswi kelas 1 SMK N 1 Geneng. 4.2 ankle balance strategy exercise memberikan efek peningkatan keseimbangan statis pada siswa siswi kelas 1 SMK N 1 Geneng. 4.3 Menurut penelitian yang sudah dilakukan bahwa ankle b a l a n c e strategy exercise adalah latihan yang lebih memberikan efek peningkatan keseimbangan yang lebih bagus. 5. PERSANTUNAN Dengan rasa syukur, kupersembahkan naskah publikasi ini untuk 5.1 Bapak dan Ibunda Tercinta KIsno dan Sugiati yang telah memberikan segala dukungan baik moral maupun material dan kasih kasayang. 5.2 Kakakku tercinta Fitri Isnawati yang telah meberikan semangat dan motivasi. 5.3 Wafqi Rizky Nur Permanasari yang telah meberikan semangat dan motivasi. 5.4 Teman - teman jurusan Fisioterapi seperjuangan DAFTAR PUSTAKA Irfan, M. 2010. Fisioterapi bagi Insan Stroke edisi pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.Hal. 22-52. Jalalin. 2000. Hasil Latihan Keseimbangan Berdiri Pada Penghuni Panti Wredha Pucang Gading Jl. Plamongan Sari Semarang (tesis). Semarang: Universitas Diponegoro Kibler, W,B. 2006. trh erole of core stability in athletic function hal 189-198. JoelPress. Subarjah. 2012. Latihan kondisi fisik. Availabel From: URL http://file.upi.edu/direktori/fpok/jur._pend._kesehatan_%26_rekre asi/prodi._ilmu_keolahragaan/196009181986031- herman_subarjah/latihan_kondisi_fisik.pdf Yudha, Maza. 2006. Fitnes Fit Sepanjang Hari. Jakarat: Indeks 6