Perancangan Sistem Telemetri Untuk Mengukur Intensitas Cahaya Berbasis Sensor Light Dependent Resistor Dan Arduino Uno

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN TELEMETRI TEMPERATUR DAN KELEMBABAN BERBASIS SENSOR SHT11 DAN ARDUINO UNO R3

Penerapan Modul RF 433 dalam Pengukuran Intensitas Cahaya Menggunakan Sensor LDR Berbasis Arduino

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

III. METODE PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Setelah pelaksanaan dari perancangan dibuat dan dijelaskan pada bab 3,

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik.

BAB II LANDASAN TEORI

Rancang Bangun Saklar Lampu Otomatis dan Monitoring Suhu Rumah Menggunakan VB. Net dan Arduino

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

BAB II LANDASAN TEORI

PENGATURAN LAMPU TAMAN LED RGB BERBASIS ARDUINO YANG DILENGKAPI SOLAR CELL

MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB II DASAR TEORI. bentuk api dan lapangan pertandingan pada KRPAI. Pemadam Api (Setyawan, D.E dan Prihastono, 2012) [2]

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS WIRELESS SENSOR NETWORK. Marti Widya Sari 1), Setia Wardani 2)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

Pengembangan Model Pengukuran Intensitas Cahaya dalam Fotometri

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

Gambar 2.1 Arduino Uno

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

Pengembangan Model Pengukuran Intensitas Cahaya dalam Fotometri

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN PROTOTIPE DATALOGGER PARAMETER RADIASI MATAHARI DAN KECEPATAN ANGIN. Hasan Abdul Aziz

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan alat dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN HAND ROBOT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PEMANTAUAN RUANG INKUBATOR PENETASAN TELUR AYAM DENGAN BERBASIS TELEMETRI MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

RANCANG BANGUN APLIKASI MONITORING DETAK JANTUNG MELALUI FINGER TEST BERBASIS ARDUINO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Sensor Ultrasonik. Microcontroller Arduino Uno. Buzzer LED LCD. Gambar 3.1 Blok Rangkaian

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Perancangan Simulasi Prototipe Jaringan Sensor Cahaya Memanfaatkan Jaringan Wifi

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

SISTEM KENDALI LAMPU RUMAH MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID

PERANCANGAN SISTEM TELEMETRI WIRELESS UNTUK MENGUKUR SUHU DAN KELEMBABAN BERBASIS ARDUINO UNO R3 ATMEGA328P DAN XBEE PRO

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini terdiri dari

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.

PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Transkripsi:

Perancangan Sistem Telemetri Untuk Mengukur Intensitas Cahaya Berbasis Sensor Light Dependent Resistor Dan Arduino Uno Arief Rahmadiansyah, Ele Orlanda, Merti Wijaya, Hanif Wigung Nugroho, Rifki Firmansyah, ST., MT. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya Jl. Ketintang, Wonokromo, Surabaya Email : Abstrak Cahaya adalah rambat gelombang elektromagnetik yang menjalar kesegala arah yang berperanan penting dalam kehidupan sehari-hari karena merupakan bagian mutlak dari kehidupan dan tanpa cahaya kehidupan di atas bumi tidak dapat berkembang. Besarnya iluminansi cahaya perlu untuk diketahui karena pada dasarnya manusia memerlukan pencahayaan yang cukup. Alat untuk mengukur iluminansi cahaya adalah luxmeter atau light meter. Akan tetapi, alat ukur ini sulit diperoleh dan harga alat tersebut mahal sehingga hanya dapat ditemukan di laboratorium sekolah tertentu atau perguruan tinggi. Sedangkan telemetri adalah proses pengukuran parameter suatu obyek (benda, ruang, kondisi alam) yang hasil pengukurannya dikirimkan ke tempat lain melalui pengiriman data dengan tanpa atau menggunakan kabel (wireless). Tujuan penelitian ini untuk mengukur, mengetahui kondisi intensitas cahaya. Penelitian ini menggunakan model eksperimen pengukuran intensitas cahaya menggunakan alat ukur secara mandiri dengan kombinasi LDR dan Arduino uno yang terdiri atas transmitter dan receiver. Pada transmitter terdapat komponen LDR, Arduino Uno, dan RF Module Board 433 MHz, sedangkan pada receiver terdiri dari Arduino Uno, laptop, dan RF Module Board 433 MHz. Dalam perancangan ini dilakukan juga berbagai macam pengujian alat menggunakan variabel jarak. Secara keseluruhan alat ini sudah bekerja dengan baik. Sistem sudah berhasil mengirimkan hasil pengukuran secara telemetri dengan jangkauan kondisi tanpa penghalang dinding dengan jarak maksimal < 28 m. Dan kondisi terdapat halangan diding dengan jarak maksimal < 13.2. Kata kunci : Telemetri, Intensitas Cahaya, LDR, Arduino Uno,, I. PENDAHULUAN Cahaya adalah rambat gelombang elektromagnetik yang menjalar kesegala arah yang dibedakan oleh panjang gelombang dan frekuensi dengan gelombang elektromagnetik lainnya. Kehidupan manusia sangat bergantung pada cahaya karena merupakan bagian mutlak dari kehidupan dan tanpa cahaya kehidupan di atas bumi tidak dapat berkembang. Pencahayaan di dalam ruangan merupakan hal mutlak untuk menghadirkan rumah sehat dan setiap warna memiliki potensi untuk memberikan faktor refleksi yang berbeda-beda [1]. Cahaya mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari misalnya cahaya lampu, dimana iluminansi cahaya bergantung pada jarak terhadap sumber cahaya tersebut. Metode eksperimen merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pembelajaran di ASISTM (Australia School Inovation in Science, Technology & Mathematics). Dalam Percobaan intensitas cahaya yang menyelidiki hubungan iluminansi cahaya dan jarak dari sumber cahaya dengan menggunakan luxmeter [2]. Selain itu, Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam desain dan operasionalisasi sarana pendidikan. Ruang kelas adalah salah satu sarana dengan aktivitas utama baca-tulis, sehingga iluminansi cahaya minimum yang diharapkan adalah 250 lux. Sedangkan standar 15

di negara kita tentang iluminansi cahaya untuk kelas yaitu 200-300 lux [3]. Besarnya iluminansi cahaya perlu untuk diketahui karena pada dasarnya manusia memerlukan pencahayaan yang cukup. Iluminansi cahaya adalah suatu besaran fisika yang sangat mempengaruhi kondisi suatu tempat misalnya kelembaban, suhu dan lainlain. Alat untuk mengukur iluminansi cahaya adalah luxmeter atau light meter. Akan tetapi, alat ukur ini sulit diperoleh dan harga alat tersebut mahal sehingga hanya dapat ditemukan di laboratorium sekolah tertentu atau perguruan tinggi. Implementasi dari alat ukur ini dapat digunakan untuk kegiatan proses pembelajaran di sekolah berbasis penelitian dan kontekstual dengan tujuan siswa dapat belajar banyak tentang manfaat dari alat ukur iluminansi cahaya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dalam penelitian ini juga dibuat desain alat praktikum untuk menentukahn intensitas cahaya. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Telemetri Telemetri adalah sebuah sistem atau proses pengendalian dan pengukuran data yang melalui media komunikasi jarak jauh dengan menggunakan kabel ataupun wireless yang diharapkan dapat memberi kemudahan dalam pengukuran, pemantauan dan mengurangi hambatan untuk mendapatkan informasi. Telemetri terdiri dari beberapa bagian pendukung seperti sensor, saluran transmisi, variabel yang diukur, receiver dan display. 2.2 LDR (Light Dependent Resistor) LDR merupakan suatu sensor yang apabila terkena cahaya maka tahanannya akan berubah. Biasanya LDR dibuat berdasarkan kenyataan bahwa film cadmium sulfide mempunyai tahanan yang besar kalau tidak terkena cahaya dan tahanannya akan menurun kalau permukaan film itu terkena cahaya. Fotoresistor adalah komponen elektronika yang resistansinya akan menurun jika ada perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Fotoresistor dibuat dari semikonduktor beresistansi tinggi. Jika cahaya/foton dengan frekuensi yang cukup tinggi diserap oleh semikonduktor menyebabkan elektron dengan energi yang cukup untuk meloncat kepita konduksi. Elektron bebas yang dihasilkan akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan resistansinya. Besar tahanan LDR/fotoresistor dalam kegelapan mencapai jutaan Ohm dan turun sampai beberapa ratus Ohm dalam keadaan terang. LDR dapat digunakan dalam suatu jaringan kerja pembagi potensial yang menyebabkan terjadinya perubahan tegangan kalau sinar yang datang berubah. 2.3 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah board sistem minimum berbasis mikrokontroller ATmega328P jenis AVR. Arduino Uno R3 memiliki 14 digital input/output (6 diantaranya dapat digunakan untuk PWM output), 6 analog input, 16 MHz osilator kristal, USB connection, power jack, ICSP header dan tombol reset. Gambar Arduino Uno R3 dari atas dapat ditunjukkan pada Gambar 2. Karekteristik dari Arduino Uno R3 adalah sebagai berikut: Operating voltage 5 VDC. Rekomendasi input voltage 7-12 VDC Batas input voltage 6-20 VDC. Memiliki 14 buah input/output digital. Memiliki 6 buah input analog. DC Current setiap I/O Pin sebesar 40mA. DC Current untuk 3.3V Pin sebesar 50mA. Flash memory 32 KB. SRAM sebesar 2 KB. EEPROM sebesar 1 KB. 11 Clock Speed 16 MHz. Gambar 2. Arduino Uno R3 Gambar 1. LDR (Light Dependent Resistor) 2.4 RF Module Board 433 MHz Modul Radio Frekuensi yang digunakan adalah RF Module Board 433 MHz transmitter dan RF Module Board 433 MHz receiver. Modul ini bekerja pada frekuensi 433.92 MHz. Spesifikasinya: 16

Pada bagian receiver - Model : MX-05V - Suply Tegangan : DC5V - Arus : 4mA - Frekuensi : 433.92MHz - Sensitifitas : 105 db - Antena : 32cm - Ukuran : 30*14*7mm Pada bagian transmitter - Model : MX-FS-03V - Jarak Transmisis : 20-200Meter - Tegangan : 3.5-12V - Ukuran : 19*19mm - Mode Kerja : AM - Kecepatan Transmisi : 4KB/S - Daya Transmisi : 10mW - Frekuensi : 433MHz - Attenna : 25cm - Pin : dari kiri ke kanan (DATA, VCC, GND) Gambar 3. RF Module Board 433 MHz 2.5 Kabel USB Kabel USB ini memiliki fungsi sebagai antar muka antara Arduino Uno R3 dengan pemrograman atau komunikasi komputer. Pada bagian transmitter kabel USB dapat berfungsi sebagai penghubung antara Arduino Uno R3 dengan laptop untuk memasukkan program, selain itu juga berfungsi sebagai supply tegangan dari laptop ke Arduino Uno R3. Dan pada bagaian receiver selain berfungsi sebagai supply tegangan pada Arduino Uno R3, kabel USB dapat berfungsi sebagai antar muka antara Arduino R3 dengan laptop, dimana pada laptop akan menampilkan data yang dikirim dari Arduino Uno R3 transmitter. Kabel USB dapat ditunjukkan pada Gambar 4 sebagai berikut. Gambar 4. Kabel USB III. PERANCANGAN SISTEM Sistem telemetri ini dibagi ke dalam dua bagian blok besar yaitu transmitter dan receiver. Pada bagian transmitter terdiri dari komponen sensor LDR, Arduino Uno R3, Kabel USB, dan RF Module Board 433 MHz dengan model MX-FS- 03V untuk transmitter, sedangkan pada bagian receiver terdiri atas Arduino Uno R3, laptop untuk mendisplaykan data, dan RF Module Board 433 MHz dengan Model MX-05V untuk receiver. Pada Gambar 5 di bawah ini ditunjukkan diagram blok sistem telemetri pengukuran intensitas cahaya dengan menggunakan Arduino Uno R3 dan RF Module Board 433 MHz. Sensor LDR Laptop Arduino Uno Arduino Uno RF Module Board 433 MHz model MX-FS- 03V RF Module Board 433 MHz model MX-05V Gambar 5. Blok Diagram Sistem Telemetri 17

Gambar 6. Rangkaian Sistem Telemetri untuk transmitter 3.2 Rangkaian Rangkaian transmitter terdiri dari rangkaian sensor LDR, Arduino Uno R3, dan RF Module Board 433 MHz transmitter. Rangkaian sensor LDR digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang kemudian dari hasil pengukuran tersebut akan diproses oleh Arduino Uno, untuk diolah menjadi suatu data, dan data tersebut akan dikirimkan oleh Arduino Uno R3 pada receiver melalui RF Module Board 433 MHz transmitter. Gambar rangkaian transmitter dapat dilihat pada Gambar 10 berikut. Gambar 7. Rangkaian Sistem Telemetri untuk receiver Gambar 8. Rangkaian untuk transmitter (kanan) dan receiver (kiri) Gambar 10. Rangkaian Sistem Transmisi 3.3 Rangkaian Rangkaian receiver terdiri dari RF Module Board 433 MHz receiver, Arduino Uno R3, dan penampil berupa laptop. RF Module Board 433 MHz receiver berfungsi sebagai penerima data data yang dikirim dari transmitter, data yang telah diterima tersebut kemudian akan diproses oleh Arduino Uno R3 dan data tersebut akan ditampilkan pada laptop yang terhubung dengan Arduino Uno R3. Arduino Uno R3 dapat terhubung dengan laptop melalui kabel USB. Gambar dari rangkaian receiver dapat dilihat pada Gambar 11 berikut. 3.1 Rangkaian Sensor LDR Rangkaian sensor LDR ini terdiri dari LDR itu sendiri kemudian ditambahkan potensiometer sebagai pengkaliberasian pembacaan LDR terhadap Luxmeter. Rangkaian untuk Sensor LDR dapat ditunjukkan pada gambar 9 berikut. Gambar 11. Rangkaian Sistem Gambar 9. Rangkaian Sensor LDR 18

IV. PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian dan Kalibrasi Sensor Pengujian sensor LDR dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran yang ditampilkan pada laptop (rangkaian receiver) dengan pengukuran pada Luxmeter. Pada pengujian, intensitas cahaya dibuat bervariasi untuk mengetahui besar intensitas cahaya dengan menggunakan variabel jarak yang berbeda. Berikut pengujian dan kealibrasi pada sensor LDR : Tabel 1. Pengujian dan Kalibrasi pada Sensor LDR Jarak lampu 25 Watt 33 cm dari sensor No Waktu Pembacaan Pembacan Eror Sensor Luxmeter 1. 1 menit 224 237 13 2. 2 menit 220 234 14 3. 3 menit 224 232 12 4. 4 menit 224 234 10 5. 5 menit 220 234 14 Tabel 2. Pengujian dan Kalibrasi pada Sensor LDR Jarak lampu 25 Watt 44 cm dari sensor No. Waktu Pembacaan Pembacaan Eror Sensor Luxmeter 1. 1 menit 108 118 10 2. 2 menit 110 126 16 3. 3 menit 110 129 19 4. 4 menit 115 122 7 5. 5 menit 115 122 7 Tabel 3. Pengujian dan Kalibrasi pada Sensor LDR Jarak lampu 25 Watt 61 cm dari sensor No. Waktu PembacaanSensor PembacaanLuxmeter Eror 1. 1 menit 423 439 16 2. 2 menit 423 444 21 3. 3 menit 426 444 18 4. 4 menit 437 453 16 5. 5 menit 434 429 5 Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa intensitas cahaya yang terukur oleh sensor mendekati intensitas cahaya yang terukur dengan Luxmeter, dengan kesalahan maksimal 21 Lux. 4.2 Pengujian Telemetri ( dan ) Untuk pengujian telemetrinya dilakukan pengukuran dengan berbagai variabel jarak yang berbeda untuk mengetahui kinerja dari alat ini dalam menyampaikan data yang didapat dari sensor (transmitter) yang kemudian dikrimkan ke receiver. Pengujiannya juga dilakukan dengan berbagai kondisi ada halangan dan tanpa adanya halangan. 4.2.1 Pengujian telemetri dengan tanpa halangan Pertama kami melakukan pengujian telemetri dengan jarak 20 m untuk mengetahui apakah receiver masih dapat dengan baik menerima data dari transmitter. Dan berikut sample data yang dikirim oleh transmitter dan diterima receiver selama 15 detik bertahan pada jarak 20 m. Tabel 4. Data yang dikirim pada jarak 20 m tanpa halangan. Gambar 12. Data yang diterima pada jarak 20 m tanpa halangan. bahwa data yang dikirim transmitter masih dalam jangkauan jarak 20 m. Kedua, kami melakukan pengujian telemetri dengan jarak 28 m untuk mengetahui apakah receiver masih dapat menerima data dengan baik dari transmitter jika jarak diperpanjangkan. bahwa data yang dikirim transmitter kurang dalam jangkauan jarak 28 m. Terdapat beberapa data yang tidak mampu terkirim atau terbaca oleh receiver. Dan berikut sample data yang dikirim oleh transmitter dan diterima receiver selama 20 detik pada jarak 28 m. Tabel 5. Data yang dikirim pada jarak 28 m tanpa halangan. Gambar 13. Data yang diterima pada jarak 28 m tanpa halangan 19

. 62 lux 140 lux 119 lux 62 lux 140 lux 119 lux 4.2.2 Pengujian telemetri dengan terdapat halangan Pertama kami melakukan pengujian telemetri dengan jarak 8 m untuk mengetahui apakah receiver masih dapat dengan baik menerima data dari transmitter. Dan berikut sample data yang dikirim oleh transmitter dan diterima receiver selama 15 detik bertahan pada jarak 8 m. Tabel 6. Data yang dikirim pada jarak 8 m dengan terdapat halangan. Gambar 14. Data yang diterima pada jarak 8 m dengan terdapat halangan. 175 lux 175 lux bahwa data yang dikirim transmitter masih dalam jangkauan jarak 8 m meskipun ada halangan. Kedua, kami melakukan pengujian telemetri dengan jarak 13,2 m untuk mengetahui apakah receiver masih dapat menerima data dengan baik dari transmitter meskipun terhalang sesuatu. Dan berikut sample data yang dikirim oleh transmitter dan diterima receiver selama 28 detik pada jarak 13,2 m. Tabel 7. Data yang dikirim pada jarak 13.2 m dengan terdapat halangan. Gambar 15. Data yang diterima pada jarak 13.2 m dengan terdapat halangan. 105 lux 101 lux 112 lux 122 lux 136 lux 147lux 105 lux 101 lux 112 lux 122 lux 136 lux 147lux bahwa data yang dikirim transmitter kurang dalam jangkauan jarak 13,2 m. Terdapat beberapa data yang tidak mampu terkirim atau terbaca oleh receiver. V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara keseluruhan sudah bekerja dengan baik. Sistem sudah berhasil mengirimkan hasil pengukuran secara telemetri dengan jangkauan kondisi tanpa penghalang dinding dengan jarak maksimal < 28 m. Dan kondisi terdapat halangan diding dengan jarak maksimal < 13.2. 2. Alat yang dibuat memiliki kesalahan relatif maksimum sebesar 21. 5.2 Saran 1. Pentingnya penambahan alat perekam atau memori untuk menyimpan data yang diperoleh. 2. Menambah jangkauan pengiriman data alat ukur. REFERENSI [1] Cristian Darmasetiawan, Lestari Puspakesuma. Teknik Pencahayaan dan Tata Letak Lampu. Jakarta : Penerbit PT Grasindo, Artolite ; 1991. [2] http://com/experiments/physics/34-inversesquare- SV.pdf - 2008-10-23. 20

[3] Darmasetiawan, C. and Puspakesuma, L. 1991, Teknik Pencahayaan dan Tata Letak Lampu, Gramedia, Jakarta. [4] Frederick Bueche, David L. Wallach., 1994, Technical Physics 4th Ed, John Wiley & Sons, Inc. [5] Sears, Francis Weston., 1948, Principles of Physics III Optics, Addison-Wesley Press, Inc. [6] Arduino, Arduino Uno Datasheet. https ://www.arduino.cc/ [7] Hobby Components, MX-FS-03V & MX- 05V, Datasheet. http://forum.hobbycomponents.com/ [8] Electronic Projects, VirtualWire. http: //www.pjrc.com [9] Wikipedia, RF module. http: //en.wikipedia.org/ [10] Wikipedia, Amplitude-shift keying. https: //en.wikipedia.org/ 21