BAB IV GAMBARAN UMUM. Bujur Timur sampai 105º50 (BT) Bujur Timur dan 3º45 (LS) Lintang Selatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14

DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG

METODE PENELITIAN. terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Lampung

BAB IV. Gambaran Umum Daerah Penelitian. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif yaitu penelitian dilakukan

I. PENDAHULUAN. setiap negara, terutama di negara-negara berkembang. Negara terbelakang atau

III. METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Provinsi Lampung adalah data sekunder berupa PDRB tiap kabupaten/kota di

III. METODE PENELITIAN. sifat runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan dan data antar

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, rincian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Provinsi Lampung dengan menggunakan data

PROFIL PEMBANGUNAN LAMPUNG

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik Provinsi Lampung ( time series ) pada jangka waktu 6 tahun. terakhir yakni pada tahun 2006 hingga tahun 2007.

METODE PENELITIAN. kepustakaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Anggaran

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA PROFIL PERLINDUNGAN TENAGA KERJA PEREMPUAN DI PROVINSI LAMPUNG 2016

III. METODE PENELITIAN. menggunakan alat uji statistik berupa uji beda maka variabel yang digunakan

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. menggunakan data sekunder yang berasal dari instansi atau dinas terkait.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

Secara Geografis Propinsi Lampung terletak pada kedudukan Timur-Barat. Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan kemiringan berkisar antara 25% dan

IV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. antara data time series selama 6 tahun yaitu dari tahun dan cross

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dengan jalan mengolah sumberdaya ekonomi potensial menjadi ekonomi riil

I. PENDAHULUAN. berkembang tidak terkecuali di Indonesia. Pengangguran di Indonesia. merupakan pengangguran dalam skala yang wajar. Dalam negara maju,

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian bersifat kuantitatif yaitu berupa data tahunan

I. PENDAHULUAN. menyebabkan GNP (Gross National Product) per kapita atau pendapatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara Lintang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dikategorikan sebagai provinsi yang sedang berkembang.

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

I. PENDAHULUAN. Tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilihat dari

I. PENDAHULUAN. tani, juga merupakan salah satu faktor penting yang mengkondisikan. oleh pendapatan rumah tangga yang dimiliki, terutama bagi yang

I. PENDAHULUAN. dalam penetapan tingkat upah. Kebijakan ini disebut dengan kebijakan upah

III. METODE PENELITIAN. Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pringsewu dan Produk Domestik

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

I. PENDAHULUAN. yang mendasar atau bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM) yang penyelenggaraannya

BAB I PENDAHULUAN. dikurangi. Permasalahan kemiskinan memang merupakan permasalahan yang

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

I. PENDAHULUAN. merupakan permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar negara-negara

I. PENDAHULUAN. Indonesia terkenal dengan sebutan negara agraris, yang ditunjukkan oleh luas

Sekapur Sirih. Bandar Lampung, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. Drs. Mohamad Razif, M.Si.

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris di mana pembangunan di bidang pertanian

GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMPUNG BARAT

KETIMPANGAN WILAYAH ANTAR KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI LAMPUNG Resti Meliana Sari 1), Janthy Trilusianthy Hidayat 2), M. Yogie. S 3).

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

BAB I. PENDAHULUAN. adalah mencukupi kebutuhan pangan nasional dengan meningkatkan. kemampuan berproduksi. Hal tersebut tertuang dalam RPJMN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang digunakan merupakan data sekunder tahunan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusiinstitusi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam data ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Analisis kesenjangan pembangunan antara Kabupaten Lampung Barat dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder periode tahun dari instansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar negaranegara

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah melakukan upaya yang berfokus pada peran serta rakyat dengan

I. PENDAHULUAN. pada hakekatnya pembangunan daerah merupakan bagian integral dari. serta kesejahteraan penduduk. Kesenjangan laju pertumbuhan ekonomi

*Program Padat Karya Tunai Irigasi di Lampung Dilaksanakan di 151 Lokasi*

I. PENDAHULUAN. jangka panjang (Sukirno, 2006). Pembangunan ekonomi juga didefinisikan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk medapatkan data dengan

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

LAPORAN AKHIR ROADMAP PENINGKATAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PROVINSI LAMPUNG TAHUN B ADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG

III. METODE PENELITIAN. time series yang bersifat kuantitatif, yaitu data berbentuk angka-angka

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan proses kenaikan pendapatan perkapita

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG AGUSTUS 2017

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

I. PENDAHULUAN. Kemiskinan adalah masalah bagi negara-negara di dunia terutama pada negara yang

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1

Transkripsi:

55 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Lampung terletak pada kedudukan 103º40 (BT) Bujur Timur sampai 105º50 (BT) Bujur Timur dan 3º45 (LS) Lintang Selatan sampai 6º45 (LS) Lintang Selatan. Provinsi Lampung meliputi areal daratan seluas 35.288,35 km (Lampung dalam angka, BPS 2012) termasuk 132 pulau di sekitarnya dan lautan yang berbatasan dalam jarak 12 mil laut dari garis pantai kearah laut lepas. Luas perairan laut Provinsi Lampung diperkirakan lebih kurang 24.820 km (atlas sumberdaya pesisir Lampung, 1999). Panjang garis pantai Provinsi Lampung lebih kurang 1.105 km, yang membentuk 4 (empat) wilayah pesisir, yaitu Pantai Barat (210 km), Teluk Semangka (200 km), Teluk Lampung dan Selat Sunda (160 km), dan Pantai Timur (270 km). Batas administrasi wilayah Provinsi Lampung adalah : 1) Sebelah Utara dengan Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu 2) Sebelah Selatan dengan selat Sunda 3) Sebelah Timur dengan laut Jawa 30 4) Sebelah Barat dengan Samudera Indonesia Provinsi Lampung dengan ibukota Bandar Lampung, yang merupakan gabungan dari Kota Kembar Tanjungkarang dan Telukbetung memiliki wilayah yang relative luas dan menyimpan potensi kelautan. Pelabuhan utamanya bernama Panjang dan Bakauheni serta Pelabuhan nelayan seperti Pasar Ikan (telukbetung), Tarahan dan Kalianda di Teluk Lampung. Sedangkan di Teluk Semangka adalah Kota Agung dan laut Jawa terdapat pula Pelabuhan nelayan seperti Labuhan Maringgai dan Ketapang. Disamping itu Kota Menggala juga dapat dikunjungi kapal-kapal nelayan dengan menyusuri sungai 55

56 Way Tulang Bawang, adapun Samudra Indonesia terdapat Pelabuhan Krui. Lapangan terbang utamanya adalah Radin Inten II yaitu nama baru dari Branti 28 Km dari ibukota melalui jalan Negara menuju Kotabumi dan Lapangan terbang AURI terdapat di Menggala yang bernama Astra Ksetra (BPS Lampung). Daftar luas wilayah 15 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Lampung yang terdiri dari 13 kabupaten dan 2 kota pada tahun 2015 berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Luas wilayah menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung 2015 No Kode Kabupaten/Kota Luas (Km2) % 1 18.01 Kabupaten Lampung Selatan 700.32 2.023% 2 18.02 Kabupaten Lampung Tengah 3,802.68 10.983% 3 18.03 Kabupaten Lampung Utara 2,725.87 7.873% 4 18.04 Kabupaten Lampung Barat 2,142.78 6.189% 5 18.05 Kabupaten Tulang Bawang 3,466.32 10.011% 6 18.06 Kabupaten Tanggamus 3,020.64 8.724% 7 18.07 Kabupaten Lampung Timur 5,325.03 15.380% 8 18.08 Kabupaten Way Kanan 3,921.63 11.326% 9 18.09 Kabupaten Pesawaran 2,243.51 6.480% 10 18.10 Kabupaten Pringsewu 625.00 1.805% 11 18.11 Kabupaten Mesuji 2,184.00 6.308% 12 18.12 Kabupaten T. Bawang Barat 1,201.00 3.469% 13 18.13 Kabupaten Pesisir Barat 2,907.23 8.396% 14 18.71 Kota Bandar Lampung 296.00 0.855% 15 18.72 Kota Metro 61.79 0.178% Total 34,623.80 100.000% Sumber : BPS Lampung Provinsi Lampung memiki 227 kecamatan dan 2631 desa/kelurahan. Menurut hasil sensus penduduk tahun 2010 (SP2010) Penduduk Provinsi Lampung tahun 2010 sebesar 7.608.405 orang dan rata-rata kepadatan penduduk per Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung 216 orang per Km² tahun 2010 berturut-turut

57 adalah Kabupaten Lampung Barat 85 orang, Kabupaten Tanggamus 196 orang, Kabupaten Lampung Selatan 455 orang, Kabupaten Lampung Timur 219 orang, Kabupaten Lampung Tengah 244 orang, Kabupaten Lampung Utara 214 orang, Kabupaten Way Kanan 104 orang, Kabupaten Tulang Bawang 91 orang, Kabupaten Pringsewu 585 orang, Kabupaten Tulang Bawang Barat 209 orang, Kabupaten Mesuji 86 orang, Kota Bandar Lampung 4.570 orang dan Kota Metro 2.354 orang per Km². Pada tahun 2011 kepadatan penduduk di Provinsi Lampung adalah sebesar 216 jiwa/km² dengan kepadatan penduduk terbesar terdapat di Kota Bandar Lampung, yaitu sebesar 4.570 jiwa/km². Hal ini diakibatkan karena Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung yang memiliki kelengkapan sarana prasarana dan aksessibilitas wilayah.. Kepadatan penduduk terendah di Provinsi Lampung pada tahun 2011 terdapat di Kabupaten Lampung Barat, Mesuji dan Tulang Bawang yang memiliki kepadatan masing-masing 85,86 dan 91 jiwa/km². Hal ini dipengaruhi oleh medan wilayah yang sulit untuk dijangkau serta ketersediaan prasarana dan sarana masih terbatas, sehingga menurunkan minat penduduk untuk menetap dan mencari penghidupan disana. Penduduk Provinsi Lampung sebagian besar bekerja di sektor pertanian yaitu 48,87% atau 1.795.206 jiwa. Adapun penduuk yang bekerja di sektor kemasyarakatan tercatat 14,29% atau 524.995 jiwa. Dari jumlah tersebut, 8.366 orang diantara nya berstatus Pegawai Negri Sipil (PNS) termasuk CPNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.

58 Upaya untuk terus meningkatkan kesejahteraan pekerja terus dilakukan, salah satunya yaitu dengan cara menetapkan upah minimum Provinsi (UMP). Penetapan UMP pada tahun 2015 sebesar Rp.1.581.000 perbulan (Lampung Dalam Angka 2015). Seluruh sektor ekonomi di Provinsi Lampung, 2014 mengalami pertumbuhan positif. Sektor jasa pendidikan mengalami pertumbuhan tertinggi di Lampung hingga mencapai 11,07 diikuti oleh informasi dan komunikasi (8,84). Dilihat dari sisi pengeluaran PDRB Provinsi Lampung dalam kurun waktu 2012-2014 digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan perdagangan luar negri. Provinsi Lampung tahun 2006-2015 mengalami penurunan jumlah penduduk miskin, dari sekitar 1.638 jiwa (2006), menjadi 1.163 jiwa (2015). Kondisi tersebut diikuti dengan persentase tingkat kemiskinan dimana pada tahun 2006 mencapai 22,77% menjadi 14,35% pada tahun 2015. B. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah 12 kabupaten dan 2 kota yang ada di Provinsi Lampung. Enelitian ini akan menganalisis pengaruh jumlah penduduk, upah minimum regional, dan indeks pembangunan manusia terhadap tingkat penganguuran terbuka di Provinsi Lampung periode 2009 sampai dengan 2015. C. Perkembangan Pengangguran Terbuka di Provinsi Lampung Pada sektor angkatan kerja akan berhubungan dengan proporsi distribusi penduduk berdasarkan usia produktif. Penduduk 15 tahun yang termasuk angkatan kerja pada tahun 2015 sebesar 3.832.108. Sektor ekonomi yang aling menyerap tenaga kerja yaitu di sektor pertanian. Pengangguran di Lampung menjadi masalah

59 social yang cukup serius dikarenakan pada tahun 2015 tingkat pengangguran terbuka mengalami kenaikan dan menyangkut tenga-tenaga professional dengan tingakt pendidikan tinggi. Indonesia mengalami permasalahan salah satunya nya pengangguran yang selalu mengalami peningkatan. Sebelum Indonesia mengalami krisis ekonomi pada tahun 1998, pengangguran di Indonesia pada umumnya dibawah 5 persen. Pengangguran terjadi di sebabkan antara lain, jumlah lapangan yang tersedia lebih kecil di bandingkan dengan jumlah angkatan kerja yang lebih besar. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan melihat jumlah orang yang menganggur atau pengangguran terbuka dibagi dengan angkatan kerja dan dikalikan 100%. Tingkat pengangguran terbuka selama 2009-2015 cenderung mengalami peningkatan dan penurunan. Tahun 2009 Provinsi Lampung mengalami tingkat pengangguran terbuka sebesar 6,62%. Tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2010 sebesar 5,57% dan mengalami kenaikan pada tahun 2011 menjadi 6,38%. Pada tahun 2012 pengangguran terbuka di Provinsi Lampung sebesar 5,20 dan mengalami penaikan kembali pada tahun 2013 sebesar 5,69 dan diikuti penurunan kembali pada tahun 2014 sebesar 4,79% dan pada tahun 2015 pengangguran terbuka di Provinsi Lampung mengalami peningkatan sebesar 5,14%.

60 TPT Provinsi Lampung 2009-2015 7 6 5 6.62 5.57 6.24 5.13 5.69 4.79 5.14 4 3 2 1 0 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber : BPS Lampung Gambar 4.1 Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Lampung 2009-2015 Pada gambar 4.1, tingkat pengangguran terbuka pada t ahun 2009 Provinsi Lampung mengalami tingkat pengangguran terbuka sebesar 6,62%. Tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2010 sebesar 5,57% dan mengalami kenaikan pada tahun 2011 menjadi 6,38%. Pada tahun 2012 pengangguran terbuka di Provinsi Lampung sebesar 5,20 dan mengalami penaikan kembali pada tahun 2013 sebesar 5,69 dan diikuti penurunan kembali pada tahun 2014 sebesar 4,79% dan pada tahun 2015 pengangguran terbuka di Provinsi Lampung mengalami peningkatan sebesar 5,14%. Tahun

61 Tabel 4.2 Tingkat Pengangguran Terbuka menurut Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung tahun 2009-2015 (dalam persen) Kabupaten/Kota Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Lampung Barat 7,81 5,14 2,84 2,28 2,52 2,18 3,55 Tanggamus 4,82 4,76 6,08 3,24 4,88 4,60 5,72 Lampung Selatan 7,39 5,46 8,40 6,10 6,25 6,05 5,38 Lampung Timur 5,37 4,28 4,83 2,77 5,48 5,00 4,49 Lampung Tengah 4,10 2,56 3,86 2,64 3,33 2,48 2,94 Lampung Utara 10,61 8,90 6,53 8,10 7,40 5,57 7,62 Way Kanan 5,07 3,96 3,49 3,36 4,19 3,35 3,53 Tulang Bawang 4,61 4,46 6,08 5,59 4,38 4,15 5,29 Pesawaran 7,48 5,90 7,33 5,62 9,60 8,54 7,27 Pringsewu 6,73 4,79 7,47 5,98 3,76 3,78 3,85 Mesuji 4,46 1,17 7,96 4,25 9,51 0,81 5,06 T. Bawang Barat 3,97 4,10 4,28 1,99 3,61 5,13 2,61 Bandar Lampung 10,97 11,92 12,09 12,32 10,67 8,29 8,51 Metro 11,05 12,46 11,08 11,48 4,36 4,23 5,12 Lampung 6,62 5,57 6,38 5,20 5,69 4,79 5,14 Sumber : BPS Lampung Dari data tabel 4.2 diatas, dapat dilihat persentase Tingkat Pengangguran Terbuka dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2015 di setiap Kabupaten dan Kota Provinsi Lampung. Dari tahun ketahun Tingkat Pengangguran Terbuka mengalami fluktuasi. Kabupaten/Kota selama periode 2009-2015, Kabupaten Mesuji mempunyai Tingkat Pengangguran Terbuka terendah pada tahun 2010 yaitu sebesar 1,17%, sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka tertinggi terjadi di Kota Metro sebesar 12,46%. D. Perkembangan Jumlah Penduduk di Provinsi Lampung Kebijakan kependudukan dilihat melalui laju pertumbuhan penduduk. Di tahun 1971, jumlah penduduk Lampung sekitar 2,78 juta jiwa naik menjadi 7,61

62 juta jiwa pada tahun 2010. Selama periode tersebut, laju pertumbuhan penduduk Lampung mengalami penurunan yakni dari 5,77 persen per tahun (1971-1980) turun menjadi 2,67 persen pertahun (1980-1990). Bahkan di periode 1990-2000 dan 2000-2010 Laju Pertumbuhan Penduduk Lampung lebih rendah dibandingkan Laju Pertumbuhan Penduduk Nasional. Turunnya angka Laju Pertumbuhan Penduduk ini merupakan indikasi keberhasilan kebijakan kependudukan terkait asek kuantitas. Berdasarkan pola fertilitas, motralitas dan migrasi, proyeksi populasi penduduk Lampung di tahun 2015 mencapai 8,12 juta jiwa atau rangking kedua terbanyak di Sumatera. Jumlah Penduduk di Provinsi Lampung Tahun 2010-2015 (jiwa) 8,200,000 8,100,000 8,117,268 8,000,000 8,026,191 7,900,000 7,932,132 7,800,000 7,835,308 7,700,000 7,735,914 7,600,000 7,634,005 7,500,000 7,541,739 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Gambar 4.2 Jumlah Penduduk di Provinsi Lampung Tahun 2009-2015 Dilihat ada gambar 4.2 mengambarkan tingkat jumlah penduduk di Provinsi Lampung tahun 2009 sampai dengan tahun 2015 yang mengalami kenaikan yang tinggi. Pada tahun 2009 jumlah penduduk lampung sebebsar 7.541.739 jiwa, meningkat 7.635.005 jiwa di tahun 2010. Jumlah penduduk pada tahun 20011, 2012, dan 2013 mengalami kenaikan sebesar 7.735.914 jiwa, 7.835.308 dan

63 7.932.132 jiwa di tahun 2013. Di tahun 20014 dan 2015 kenaikan mencapai 8.026.191 jiwa menjadi 8.117.268 jiwa di akhir tahun 2015. Tabel 4.3 Jumlah Penduduk menurut Kabupaten/Kota Provinsi Lampung Tahun 2009-2015 (jiwa) Kabupaten/Kota Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Lampung Barat 275400 278189 281409 284492 287588 290388 293105 Tanggamus 531644 538418 545909 553165 560322 567172 573904 Lampung Selatan 904649 915463 927629 939390 950844 961897 972579 Lampung Timur 944542 954694 966313 977537 988277 998720 1008797 Lampung Tengah 1162345 1174534 1188316 1201689 1214720 1227185 1239096 Lampung Utara 582429 585973 590596 594881 598924 602727 606092 Way Kanan 402696 407525 412897 418121 423195 428097 432914 Tulang Bawang 398925 399291 405574 411705 417782 423710 429515 Pesawaran 395186 400208 405711 411077 416372 421497 426389 Pringsewu 362751 366615 370886 375098 379190 383101 386891 Mesuji 186603 188030 189673 191314 192759 194282 195682 T. Bawang Barat 248990 251489 254278 257136 259674 262316 264712 Bandar Lampung 866719 885363 904322 923175 942039 960695 979287 Metro 143591 145985 148586 151117 153517 155992 158415 Lampung 7541739 7634005 7735914 7835308 7932132 8026191 8117268 Sumber :BPS Lampung Dilihat pada tabel 4.3 diatas, jumlah penduduk di Provinsi Lampung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan jumlah penduduk tersebut akan berpengaruh terhadap pembangunan dan kualitas penduduk tersebut. Peningkatan tertinggi terdapat di Kota Metro dari tahun 2010 sebanyak 145.985 jiwa menjadi 158. 415 jiwa pada tahun 2015. E. Perkembangan Upah Minimum Regional di Provinsi Lampung Upah minimum adalah standar minimum yang digunakan para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pekerja di dalam lingkaran usaha atau kerja.

64 Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No 7 Tahun 2013 Tentang Upah Minimum. Upah Minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap. Upah ini berlaku bagi mereka yang lajang dan memiliki pengalaman kerja 0-1 tahun, berfungsi sebagai jaring pengaman, ditetapkan melalui Keputusan Gubernur berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pengupahan dan berlaku selama 1 (satu) tahun berjalan (Hakim dalam Yolanda,2016). Perkembangan Upah Minimum setiap kabupaten dan kota di Provinsi Lampung mengalami kenaikan setiap tahunnya, dengan kenaikan upah minimum setiap tahun maka kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dan di imbangi dengan taraf hidup masyarakat disuatu wilayah meningkat. Pada tahun 2009 upah minimum di Provinsi Lampung sebesar Rp.691.000, mengalami kenaikan tertinggi pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.150.000 dan pada tahun 2015 mencapai Rp. 1.581.000. 1,700,000 1,500,000 1,300,000 1,100,000 UMR Provinsi Lampung 2009-2015 1,150,000 1,399,037 1,581,000 975,000 900,000 767,500 855,000 700,000 619,000 500,000 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber : BPS Lampung Tahun Gambar 4.3 Upah Minimum Provinsi Lampung Tahun 2009-2015 Pada gambar 4.3 menunjukkan bahwa perkembangan Upah Minimum di Provinsi Lampung mengalami kenaikan setiap tahunnya, dengan kenaikan upah

65 minimum setiap tahun maka kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dan di imbangi dengan taraf hidup masyarakat disuatu wilayah meningkat. Pada tahun 2009 upah minimum di Provinsi Lampung sebesar Rp.691.000, mengalami kenaikan tertinggi pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.150.000 dan pada tahun 2015 mencapai Rp. 1.581.000. Tabel 4.4 Upah Minimum di Provinsi Lampung Periode 2009-2015 (Rupiah) Kabupaten/Kota Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Lampung Barat 691000 767500 855000 975000 1150000 1225350 1590000 Tanggamus 691000 767500 855000 975000 1150000 1399037 1581000 Lampung Selatan 691000 767500 855000 975000 1150000 1402500 1595000 Lampung Timur 691000 767500 855000 975000 1150000 1225350 1581000 Lampung Tengah 700000 776500 863500 982000 1154000 1400000 1588000 Lampung Utara 691000 767500 855000 975000 1150000 1225350 1581000 Way Kanan 691000 776500 866000 983500 1160000 1408000 1558500 Tulang Bawang 700000 767500 855000 983500 1155000 1401000 1585000 Pesawaran 691000 767500 855000 975000 1150000 1225350 1581000 Pringsewu 691000 767000 855000 975000 1150000 1225400 1581000 Mesuji 691000 767500 855000 975000 1150000 1422500 1581000 T. Bawamg Barat 700000 767500 855000 975000 1150000 1408000 1581000 Bandar Lampung 700000 767500 865000 981000 1165000 1422500 1649500 Metro 691000 767500 855000 975000 1150000 1400500 1582000 Lampung 619000 767500 855000 975000 1150000 1399037 1581000 Sumber : Disnakertrans Lampung Dilihat pada tabel 4.4, Upah Minimum tertinggi di Kota Bandar Lampung sebesar Rp.1.649.500 pada tahun 2015 dan peningkatan Upah Minimum ini berdampak positif untuk masyarakat agar lebih termotivasi untuk bekerja, meningkatkan tingkat konsumsi domestik karena dengan upah minimum yang tinggi maka masyarakat akan lebih banyak mengkonsumsi barang domestik dan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

66 F. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Lampung Pembangunan manusia didefinisikan sebagai pilihan bagi penduduk yang merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam membangun kualitas manusia. Selama periode 2014 hingga 2015, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 69,90 tahun, meningkat 0,24 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,25 tahun, meningkat 0,01 tahun dibandingkan ada tahun 2014. Smentara, penduduk usia 25 tahun keatas rata-rata telah menempuh pendidikan selama 7,56 tahun, meningkat 0,8 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran erkapita disesuaikan (harga konstan 2012) masnyarakat telah mencapai 8,729 juta rupiah pada tahun 2015, meningkat 253 ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya. Sumber : BPS Lampung, No. 15/06/18/ Tahun I. 15 juni 2016). IPM Provinsi Lampung 2009-2015 75 74 73 72 71 70.93 70 69 68 67 66.42 66.95 66 65.73 65 64.87 64 63.71 64.2 63 62 61 60 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Gambar 4.4 Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Lampung Tahun 2009-2015

67 Pada gambar 4.4 menunjukkan nilai indeks pembanggunan di Provinsi Lampung mengalami penurunan pada tahun 2010, pada tahun 2009 ipm di Provinsi Lampung mencapai 70,93% dan mengalami penurunan menjadi 63.71%. Pada tahun 2010 sampai tahun 2015 mengalami kenaikan tetapi tidak terlalu tinggi dan mencapai 66,95% pada tahun 2015. Tabel 4.5 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Lampung, Tahun 2009-2015 (dalam persen) Kabupaten/Kota Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Lampung Barat 68,83 69,28 69,72 70,17 70,37 70,37 70,37 Tanggamus 70,84 71,31 71,83 72,32 72,66 72,66 72,66 Lampung Selatan 69,51 70,06 70,53 70,95 71,25 71,25 71,25 Lampung Timur 70,20 70,73 71,26 71,64 72,14 72,14 72,14 Lampung Tengah 70,38 70,74 71,29 71,81 72,30 70,30 72,30 Lampung Utara 69,85 70,36 70,81 71,28 71,70 71,70 71,70 Way Kanan 69,46 69,92 70,43 70,84 71,08 71,08 71,08 Tulang Bawang 69,63 70,34 70,96 71,06 71,86 71,86 71,86 Pesawaran 69,43 69,77 70,30 70,90 71,25 71,25 71,25 Pringsewu 71,74 71,97 72,37 72,08 73,22 73,22 73,22 Mesuji 67,06 67,49 67,98 68,30 69,79 68,79 68,79 T. Bawang Barat 68,53 68,98 69,32 69,62 70,38 70,38 70,38 Bandar Lampung 75,35 71,11 72,04 72,88 73,93 74,34 74,81 Metro 75,98 71,37 72,23 72,86 74,27 74,98 75,10 Lampung 70,93 63,71 64,20 64,87 67,73 66,42 66,95 Sumber : BPS Lampung Dilihat pada table 4.5 indeks pembangunan manusia di Provinsi Lampung mengalami peningkatan dan penurunan yang menunjukkan indeks pembangunan manusia setiap tahun nya belum mengalami peningkatan yang tinggi. Provinsi Lampung masuk dalam kelompok yang sedang, dikarenakan angka yang dicapai 60-70%. Pada tahun 2012 mengalami peningkatan ke 2013 sebesar 67,73%.

68 Pencapaian terbesar terdapat pada Kota Metro sebesar 75,98% pada tahun 2009 dan mengalami pencapain terendah pada tahun 2009 di Kabupaten Mesuji 67,06.