BAB I PENDAHULUAN. yang sering dihadapi tenaga kesehatan terjadi pada sekitar 25-50% bayi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Variabel bebas yang. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr Moewardi.

HUBUNGAN ANTARA INSIDEN IKTERUS NEONATORUM DENGAN PERSALINAN SECARA INDUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Bayi menurut WHO ( World Health Organization) (2015) pada negara

BAB I PENDAHULUAN. bulan, 80% anak meninggal terjadi saat umur 1-11 bulan. 1 Menurut profil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian bayi di negara-negara ASEAN seperti Singapura

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan medik maupun paramedik serta sebagai pelayanan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Amerika Serikat, dari 4 juta neonatus yang lahir setiap

BAB I PENDAHULUAN. Hiperbilirubinemia merupakan peningkatan kadar plasma bilirubin 2 standar

BAB I PENDAHULUAN. Ikterus merupakan perubahan warna kuning pada kulit, jaringan mukosa,

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi per 1000 kelahiran hidup (Hinchliff dalam pandiangan 2011).

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. salah satu strategi dalam upaya peningkatan status kesehatan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan

BAB 1 PENDAHULUAN. kejang pada bayi baru lahir, infeksi neonatal. 1 Hiperbilirubinemia merupakan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup tempat : RSIA. Hermina Pandanaran Semarang. Indonesia.

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IKTERUS FISIOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN ABSTRAK

TATALAKSANA FOTOTERAPI PADA BAYI KURANG BULAN. Roro Kurnia Kusuma W

BAB I PENDAHULUAN. antigen) yang terkandung di dalam sel darah merah (Fitri, 2007).

FAKTOR RISIKO NEONATUS BERGOLONGAN DARAH A ATAU B DARI IBU BERGOLONGAN DARAH O TERHADAP KEJADIAN HIPERBILIRUBINEMIA JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

KONSEP GOLONGAN DARAH ABO DAN RHESUS. Ns. Haryati

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikterus neonatorum merupakan masalah yang sering dijumpai pada perawatan bayi baru lahir normal, khususnya di

KEJADIAN HIPERBILIRUBIN AKIBAT INKOMPATIBILITAS ABO. Dwi Anita Apriliastuti Akbid Estu Utomo Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan ekstrauterin. Secara normal, neonatus aterm akan mengalami

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya subbagian Perinatologi. Penelitian ini dilakukan di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNDIP/ RS

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

Sistem penggolongan darah manusia telah cukup banyak ditemukan sampai saat ini, seperti sistem golongan darah ABO, Sistem MNSs, Faktor Rh, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan

Hubungan antara Apgar Score Dengan Ikterus Neonatorum Fisiologis di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung Tahun 2014

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB VI PEMBAHASAN. pemeriksaan dan cara lahir. Berat lahir pada kelompok kasus (3080,6+ 509,94

HUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN KEJADIAN IKTERIK PADA NEONATUS TAHUN 2015 DI RSUD. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN INSIDEN IKTERUS NEONATORUM DENGAN PERSALINAN SECARA VAKUM EKSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

ABSTRAK INSIDENSI DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO IKTERUS NEONATORUM DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2005

BAB V PEMBAHASAN. A. Analisis Hasil Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi September hingga

BULAN. Oleh: J DOKTER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bilirubin merupakan produk samping pemecahan protein hemoglobin di

BAB IV METODE PENELITIAN. obstetri dan ginekologi. analisis data dilakukan sejak bulan Maret Juni menggunakan pendekatan retrospektif.

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate merupakan. indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan

Kuning pada Bayi Baru Lahir: Kapan Harus ke Dokter?

BAB I PENDAHULUAN. usia 28 hari pertama kehidupan per 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian

FAKTOR-FAKTOR PADA IBU BERSALIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERBILLIRUBIN PADA BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI TAHUN 2009

BAB 4 METODE PENELITIAN. Semarang, dimulai pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014.

BAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian dengan mengukur variabel

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

ALEL GANDA. Oleh ARNI AMIR

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Telinga

HIPERBILIRUBINEMIA PADA NEONATUS

HUBUNGAN USIA GESTASI DAN JENIS PERSALINAN DENGAN KADAR BILIRUBINEMIA PADA BAYI IKTERUS DI RSUP NTB. Syajaratuddur Faiqah

GOLONGAN DARAH. Sejarah

BAB IV METODE PENELITIAN

Elli Hidayati, 2 Martsa Rahmaswari. Abstrak

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH UMUR KEHAMILAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dimana 75% berasal dari penghancuran eritrosit dan 25% berasal dari

BAB IV METODE PENELITIAN. Ginjal-Hipertensi, dan sub bagian Tropik Infeksi. RSUP Dr.Kariadi, Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr.

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tahun diperkirakan wanita di dunia meninggal sebagai akibat. per kelahiran hidup (Wiknjosastro, 2006).

PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN Sri Handayani, Umi Rozigoh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik. Diikuti prospektif. Perawatan terbuka (Kontrol)

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang nutrisi,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

PENYAKIT HEMOLITIK PADA NEONATUS MADE SUANDIKA SKEP,NS,MKEP CWCCA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) masih merupakan masalah di bidang

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2013 di RSUP. Dr.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Dalam, Sub Bagian Gastroenterohepatologi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

BAB IV METODE PENELITIAN. Bedah Kepala dan Leher subbagian Neuro-otologi. Perawatan Bayi Resiko Tinggi (PBRT) dan Neonatal Intensive Care Unit (NICU)

Shabrina Jeihan M XI MIA 6 SISTEM TR A N SFU SI D A R A H

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu kesehatan anak khususnya sub bagian

HUBUNGAN INKOMPATIBILITAS ABO DENGAN ANGKA KEJADIAN HIPERBILIRUBIN PADA BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan desain

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Metabolisme bilirubin meliputi sintesis, transportasi, intake dan konjugasi serta

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bilirubin merupakan produk utama pemecahan sel darah merah oleh sistem retikuloendotelial. Kadar bilirubin serum normal pada bayi baru lahir < 2 mg/dl. Pada konsentrasi > 5 mg/dl bilirubin maka akan tampak secara klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan membran mukosa yang disebut ikterus. Ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama kehidupannya. Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada 50% bayi cukup bulan (aterm) dan 75% bayi kurang bulan (preterm) (Winkjosastro, 2007). Di Indonesia, ikterus masih merupakan masalah pada bayi baru lahir yang sering dihadapi tenaga kesehatan terjadi pada sekitar 25-50% bayi cukup bulan dan lebih tinggi pada neonatus kurang bulan. Oleh sebab itu, memeriksa ikterus pada bayi harus dilakukan pada waktu melakukan kunjungan neonatal/pada saat memeriksa bayi di klinik (Depkes RI, 2006). Di Jawa Tengah, data ikterus neonatorum dari sebuah studi cross-sectional yang dilakukan di beberapa rumah sakit pendidikan, yaitu Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang, di mana insidens ikterus pada tahun 2003 sebesar 13,7%, 78% di antaranya merupakan ikterus fisiologis dan sisanya ikterus patologis. Angka kematian terkait hiperbilirubinemia sebesar 13,1% (Sastroasmoro, 2004). Di DIY Yogyakarta data ikterus neonatorum Sebuah studi cross sectional yang dilakukan di Rumah Sakit Dr.Sardjito melaporkan sebanyak 1

2 85% bayi cukup bulan sehat mempunyai kadar bilirubin di atas 5 mg/dl dan sisanya memiliki kadar bilirubin di atas 13 mg/dl. Pemeriksaan dilakukan pada hari 0, 3 dan 5. Dengan pemeriksaan kadar bilirubin setiap hari, didapatkan ikterus dan hiperbilirubinemia terjadi pada 82% dan 18% bayi cukup bulan. Sedangkan pada bayi kurang bulan, dilaporkan ikterus dan hiperbilirubinemia ditemukan pada 95% dan 5% bayi (Sastroasmoro, 2004). Ikterus pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada sebagian lagi bersifat patologis atau hiperbilirubinemia yang dapat menimbulkan gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian sehingga, setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian, terutama pada ikterus patologis atau hiperbilirubinemia apabila ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar bilirubin meningkat > 5 mg/dl (> 86μmol/L) dalam 24 jam (Etika et al, 2005). Salah satu penyebab ikterik patologis atau hiperbilirubinemia adalah inkompatibilitas ABO atau ketidakcocokan golongan darah. Inkompatibilitas golongan darah ABO umumnya penyakit yang tidak berat, namun perlu penanganan sebaik-baiknya. Inkomptabilitas ABO terjadi pada 12% kehamilan (Schwartz, 2005), tetapi hanya 2% yang berkaitan dengan hemolisis berat. Ibu biasanya memiliki golongan darah O dan janin memiliki golongan darah A, B atau AB (Wagle, 2010).

3 Kondisi ini terjadi pada perkawinan yang inkompatibel dimana darah ibu dan bayi yang mengakibatkan zat anti dari serum darah ibu bertemu dengan antigen dari eritrosit bayi dalam kandungan. Sehingga tidak jarang embrio hilang pada sangat awal secara misterius, sebelum ibu menyadari bahwa ia hamil, namun apabila janin yang dilahirkan hidup, maka dapat terjadi ikterus yang dapat mengarah pada ikterus patologis atau hiperbilirubinemia. Apabila hal ini tidak ditangani secara tepat dapat menimbulkan kematian atau kelainan perkembangannya seperti gangguan perkembangaan mental, tuli, lambat bicara dan lain-lain (Suryo, 2005). Inkompatibilitas golongan darah ABO lebih sering ditemukan di Indonesia dibanding inkompatibilitas golongan darah lainnya (Wiknjosastro, 2007). Menurut statistik kira-kira 20% dari seluruh kehamilan terlibat dalam ketidakcocokan golongan darah ABO dan 75% dari jumlah ini terdiri dari ibu golongan darah O dan janin golongan darah A atau B (Hasan, 2002) dan menurut penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali terdapat 21,74% yang mengalami inkompatibilitas ABO (Apriastuti, 2007). Survey pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo menyebutkan jumlah persalinan pada tahun 2008 sampai 2010 sebanyak 1687 persalinan, dimana untuk angka kejadian ikterus sebanyak 84 baik ikterus fisiologis maupun ikterus patologis (Rekam Medik Rumah Sakit Nirmala Suri, 2010), untuk yang diakibatkan karena inkompatibilitas ABO yang juga memegang peranan penting dalam terjadinya hiperbilirubinemia angka kejadiannya tidak dihitung dengan pasti.

4 Berdasarkan hal-hal di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai Hubungan inkompatibilitas ABO dengan angka kejadian hiperbilirubin pada bayi baru lahir. B. Rumusan Masalah Bagaimanakah hubungan inkompatibilitas ABO dengan angka kejadian hiperbilirubin pada bayi baru lahir di Rumah sakit Nirmala Suri Sukoharjo? C. Tujuan 1. Tujuan umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan inkompatibilitas ABO dengan angka kejadian hiperbilirubin pada bayi baru lahir. 2. Tujuan khusus a. Memaparkan persentase inkompatibilitas golongan darah ABO dari ibu yang melahirkan dan bayi yang dilahirkan baik yang mengalami hiperbilirubin atau tidak mengalami hiperbilirubin di Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo. b. Memaparkan persentase angka kejadian hiperbilirubin pada bayi baru lahir akibat inkompatibilitas ABO. c. Mengetahui hubungan inkompatibilitas ABO dengan angka kejadian hiperbilirubin pada bayi baru lahir

5 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Bagi Pasien Hasil penelitian dapat sebagai bahan pertimbangan suami istri dalam melakukan skrenning golongan darah. 2. Manfaat Bagi Penolong Persalinan Hasil penelitian dapat sebagai bahan intervensi lanjut terhadap ibu yang akan melahirkan dengan golongan darah inkompatibilitas ABO. 3. Manfaat Bagi Rumah Sakit Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan dan ilmu pengetahuan untuk membuat intervensi penatalaksanaan pada bayi yang mengalami hiperbilirubin akibat inkompatibilitas ABO. 4. Manfaat Bagi Peneliti Manfaat yang dicapai penelitaan untuk mengetahui hubungan inkompatabilitas ABO dengan angka kejadian hiperbilirubin pada bayi baru lahir. 5. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumber untuk pengembangan khasanah ilmu pengetahuan peneliti selanjutnya.

6 E. Keaslian penelitian Penelitian lain yang berhubungan dengan hubungan inkompatibilitas ABO dengan angka kejadian hiperbilirubin pada bayi baru lahir adalah: 1. Zadeh, M (2005) dengan judul frequency of hemolytic disease of the newborn (ABO-HDN), di Rumah Sakit Cina. Penelitian ini dianalisis dengan chi-square. Teknik pengambilan subyek menggunakan populasi yang memenuhi kriteria inklusi. Dengan hasil 10,3 % bayi mengalami ikterus inkompatibilitas ABO. 2. Apriastuti, D (2007) dengan judul kejadian hiperbilirubinemia akibat inkompatibilitas ABO, di Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif observasional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Dengan hasil 21,74% bayi baru lahir yang mengalami inkompatibilitas ABO. 3. Hackel (2004) dengan judul Blood Factor Incompatibility in the Etiology of Mental Deficiency. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional yang dianalisis dengan chi-square. Teknik pengambilan subyek menggunakan populasi yang memenuhi kriteria dengan populasi 278 pasangan ibu dan anak. Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa inkompatibilitas ibu-anak dalam hal apapun dari antigen tidak memainkan peran penting dalam penyebab terjadinya keterbelakangan mental pada anak.

7 Perbedaan dan persamaan dengan penelitian sebelumnya dengan hubungan inkompatibilitas ABO dengan angka kejadian hiperbilurubin pada bayi baru lahir adalah: 1. Perbedaan dan persamaan dengan penelitian (Zadeh, 2005). Perbedaan penelitian ini adalah responden, waktu dan tempat penelitian dan cara pengambilan data. Sedangkan persamaannya adalah menggunakan analisis dengan chi-square. 2. Perbedaan dan persamaan dengan penelitian (Apriastuti, 2007). Perbedaan penelitian ini adalah responden, waktu, tempat penelitian, metode dan cara pengambilan data dan tidak dilakukan analisis. Sedangkan persamaannya adalah penelitian menggunakan teknik pengambilan sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi. 3. Perbedaan dan persamaan dengan penelitian (Hackel, 2004). Perbedaan penelitian ini adalah pada variabel terikat, responden, waktu, tempat penelitian dan cara pengambilan data. Sedangkan persamaannya adalah variabel bebas inkompatibilitas golongan darah, metode penelitian yaitu diskriptif korelatif yang dianalisis dengan chi -square. dan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling.