profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual sebagian sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan suatu industri. Sumber dana dapat diperoleh suatu industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup pesat khususnya pada perusahaan go public. Hal ini ditandai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mana yang harus dibeli oleh perusahaan misalnya pemilihan proyek atau

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan, alat ukur yang utama digunakan adalah laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. investasi di Indonesia serta ketidak stabilan mata uang dollar terhadap rupiah.

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditanamkan oleh para investor asing maupun domestik di pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keberhasilan perusahaan dapat diukur berdasarkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi pasar modal adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Akan tetapi usaha-usaha tersebut belum menunjukan hasil

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam melakukan investasi, setiap investor perlu mempertimbangkan

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sahamadalah memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham. kerja, dengan sendirinya akan mengurangi jumlah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan tersendiri di bidang bisnis dan memaksa pemimpin-pemimpin perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dari hasil produksinya baik dalam bentuk barang dan jasa yang besar

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prastowo (2002), Seorang investor membeli dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang atau jasa. Tujuan dari perusahaan yaitu untuk meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Perindustrian dan Perdagangan mengeluarkan target pertumbuhan sektor

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal atau pasar ekuitas (equity market) adalah tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal merupakan sebuah sarana bagi perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan cara menjual surat berharga seperti saham (stock) atau obligasi (bond). Saham adalah surat bukti kepemilikan sebagian perusahaan, sedangkan obligasi adalah suatu kontrak yang mengharuskan peminjam (perusahaan yang membutuhkan dana atau yang menjual obligasi) untuk mengembalikan pokok pinjaman beserta bunga yang telah disepakati dalam kurun waktu tertentu (Jogiyanto, Teori Portofolio Analisis Investasi, 2008). Maraknya transaksi jual-beli saham di Indonesia menandakan bahwa pasar modal di Indonesia semakin digemari oleh para investor, baik investor asing maupun investor dalam negeri. Sudah banyak financial research yang menunjukkan bahwa beberapa karakteristik sebuah perusahaan (seperti ukuran perusahaan, nilai atau harga saham perusahaan tersebut di masa lalu) berguna dalam memprediksi stock return di masa depan. Salah satunya adalah penelitian dari Banz (1981) dan Fama dan French (1993), yang memberikan bukti bahwa perusahaan kecil (karakteristik perusahaan) mempunyai nilai positif CAPM. Dalam berinvestasi, investor menghadapi berbagai risiko dan ketidakpastian. Oleh karena itu, investor harus dapat memanfaatkan berbagai informasi yang ada sebagai bahan pertimbangan sebelum berinvestasi pada suatu perusahaan. Salah satu informasi yang dapat digunakan adalah informasi yang terdapat pada laporan keuangan. Laporan keuangan menyajikan berbagai informasi terkait karakteristik sebuah perusahaan seperti ukuran perusahaan, kinerja atau performanya, likuiditas perusahaan, dan sebagainya. Menurut Munawir (2002:238), terdapat beberapa rasio yang dapat digunakan dalam melakukan analisis fundamental yaitu rasio 1

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan adalah dengan melihat pertumbuhan profitabilitas sebuah perusahaan. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola asetnya. Apabila rasio profitabilitas sebuah perusahaan menunjukkan tren positif, maka berarti perusahaan tersebut memiliki kemampuan untuk mengelola aset yang dipunyai secara optimal. Contoh dari rasio profitabilitas adalah Return on Equity (ROE), Return on Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM). Pada penelitian ini rasio profitabilitas diwakili oleh Net Profit Margin. Alasan peneliti menggunakan Net Profit Margin sebagai wakil dari rasio profitabilitas adalah karena rasio ini mampu menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi perusahaan secara langsung. Net Profit Margin menunjukkan setiap satu rupiah penjualan menghasilkan x rupiah net income. Contoh PT ABC memiliki profit margin sebesar 15%, maka artinya setiap satu rupiah penjualan PT ABC menghasilkan 0,15 rupiah net income. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai net profit margin yang tinggi akan mempengaruhi ekspektasi investor untuk berinvestasi pada perusahaan yang bersangkutan. Semakin tinggi minat investor pada perusahaan tersebut akan berakibat pada naiknya harga saham, sehingga peningkatan nilai net profit margin dapat mempengaruhi kenaikan return saham yang didapatkan. Jenis rasio kedua adalah rasio likuiditas. Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Contoh rasio likuiditas adalah current ratio, quick ratio, operating cash flow ratio. Pada penelitian ini rasio likuiditas diwakili oleh Current Ratio. Current ratio merupakan salah satu jenis rasio likuiditas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio dihitung dengan membandingkan aset jangka pendek perusahaan dengan kewajiban jangka pendek perusahaan. Semakin tinggi nilai current ratio, maka perusahaan dianggap semakin mampu dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio juga dapat memberikan gambaran mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan cash untuk melunasi kewajibannya. Jadi semakin tinggi nilai rasio likuiditas perusahaan berarti 2

perusahaan dinilai mampu mengelola modal perusahaan dan semakin kecil pula risiko gagal bayar perusahaan tersebut, sehingga perusahaan dinilai mampu memenuhi kebutuhan operasionalnya dan dapat menjaga performa kinerjanya. Hal tersebut tentu meningkatkan minat investor karena perusahaan tersebut dianggap memiliki kemampuan dalam melunasi kewajibannya sehingga memiliki risiko gagal bayar yang rendah dan nilai perusahaan tersebut akan naik seiring dengan meningkatnya minat investor. Jenis rasio ketiga adalah rasio aktivitas. Rasio aktivitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan efisiensi perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnisnya. Contoh rasio aktivitas adalah inventory turnover, dan asset turnover. Pada penelitian ini rasio aktivitas diwakili oleh rasio total assets turnover. Rasio assets turnover menunjukkan jumlah rupiah yang dihasilkan dari tiap rupiah aset yang dimiliki perusahaan. Sehingga rasio ini berfungi untuk melihat seberapa efisien sebuah perusahaan dalam menggunakan aset untuk menghasilkan revenue. Semakin tinggi nilai rasio assets turnover maka semakin bagus. Rasio ini juga dapat mengindikasikan strategi pricing sebuah perusahaan. Perusahaan dengan strategi low pricing cenderung memiliki nilai aset turnover yang tinggi, sedangkan perusahaan dengan strategi diferensiasi (high profit margin) memiliki nilai rasio aset turnover yang rendah. Numerator pada rasio perputaran total aset adalah penjualan, sehingga apabila nilai rasionya tinggi maka nilai penjualan (operasional) perusahaan juga tinggi. Hal tersebut berarti apabila terdapat peningkatan volume penjualan dan total asset yang digunakan tetap, maka perusahaan dinilai efektif dalam mempergunakan asset untuk menghasilkan laba. Hal ini tentu mempengaruhi ekspektasi investor untuk menanamkan modal pada perusahaan yang bersangkutan, karena semakin tinggi nilai rasio ini berarti perusahaan semakin baik (makin efektif) dan mampu menghasilkan laba lebih besar. Rasio keempat adalah Rasio solvabilitas. Rasio solvabilitas atau leverage ratio adalah rasio yang digunakan untuk melihat komponen pembiayaan dalam mendapatkan aset pada sebuah perusahaan. Contoh rasio yang masuk kedalam kategori rasio solvabilitas adalah debt to equity ratio, long term debt to equity ratio, equity multiplier, debt to asset ratio. Dalam penelitian ini rasio solvabilitas 3

diwakili oleh Debt to equity ratio. Debt to equity ratio adalah rasio yang menunjukkan proporsi kewajiban sebuah perusahaan terhadap modal atau ekuitas yang dimilikinya. Debt to equity ratio dihitung dengan cara membandingkan total kewajiban perusahaan dengan total modal atau ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin besar nilai rasionya maka berarti semakin besar pula kewajiban atau hutang yang ditanggung oleh perusahaan. Tingginya komponen utang dalam modal perusahaan berarti laba dari perusahaan yang diterima oleh pemegang saham akan berkurang karena perusahaan diwajibkan untuk membayar utangnya terlebih dahulu, baru bisa membagikan laba pada pemegang saham. Dapat disimpulkan bahwa apabila perusahaan memiliki nilai debt to equity besar selain memiliki risiko gagal bayar yang besar, laba yang dibagikan pada investor juga sedikit sehingga tentu berpengaruh terhadap persepsi investor (investor cenderung menghindari perusahaan dengan rasio DER tinggi). Peristiwa (event) didefinisikan sebagai informasi publik di pasar yang mempengaruhi nilai satu atau lebih perusahaan pada saat yang sama. berdasarkan tipenya suatu peristiwa dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu pengumuman (announcement) dan kejadian (Jogiyanto, Studi Peristiwa: Menguji Reaksi Pasar Modal Akibat Suatu Peristiwa, 2010). Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi peristiwa (event study), karena pengumuman laporan keuangan merupakan salah satu bektuk announcement. Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin meneliti keempat rasio yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu: Net Profit Margin (NPM), Total Assets Turnover (TAT), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR) terkait hubungannya dengan return saham. Alasan pemilihan perusahaan dalam kelompok manufaktur adalah karena perusahaan manufaktur merupakan perusahaan terbanyak yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin menuangkan ide penelitian tersebut dalam sebuah skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh Informasi Laporan Keuangan (Rasio Keuangan) terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Indonesia pada Periode 2012. 4

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk meneliti kembali beberapa rasio yang telah disebutkan pada latar belakang masalah yaitu : Net Profit Margin, Total Assets Turnover, Debt to Equity Ratio, dan Current Ratio. Sehingga rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian adalah: Apakah informasi laporan keuangan yang diwakili oleh keempat rasio yang telah dipilih oleh peneliti memiliki pengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk : a. Memperoleh bukti empiris dengan cara menguji pengaruh Net Profit Margin, Total Assets Turnover, Debt to Equity Ratio,dan Current Ratio terhadap return saham perusahaan yang tergabung dalam kelompok manufaktur pada periode 2012. b. Menguji besarnya pengaruh Net Profit Margin, Total Assets Turnover, Debt to Equity Ratio,dan Current Ratio terhadap return saham perusahaan yang tergabung dalam kelompok manufaktur pada periode 2012. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : a. Peneliti 1. Untuk mempraktikkan teori yang diperoleh ketika menempuh masa study, serta memberikan bukti empiris terkait pengaruh informasi akuntansi terhadap harga saham perusahaan. 2. Menambah wawasan dan ilmu yang lebih mendalam mengenai kondisi pasar modal di Indonesia. 5

b. Investor Khususnya untuk investor perusahaan manufaktur, yaitu sebagai tambahan bahan pertimbangan dalam membuat keputusan investasi, khususnya investasi instrumen saham, yaitu dengan mempertim-bangkan rasio-rasio yang dapat dilihat pada laporan keuangan. 1.5 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penelitian ini : Bab I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metoda penelitian, serta sistematika pembahasan. Bab II : LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan pemahaman dan gambaran umum mengenai akuntansi, akuntansi kaitannya sebagai sumber informasi, analisa laporan keuangan, kegiatan investasi pasar modal di Indonesia; sejarah pasar modal di Indonesia; pengertian saham; jenis-jenis saham, serta nilai yang terkandung dalam selembar saham; keterbatasan analisis rasio; pengertian mengenai rasio yang diteliti, serta hubungannya terhadap harga saham; dan perumusan hipotesis penelitian. Bab III : METODA PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang metoda penelitian yang digunakan, identifikasi variabel yang digunakan, proses pengumpulan data, beserta data yang diperlukan dalam penelitian ini (sampel yang dipakai, beserta kriterianya), penjelasan mengenai metoda analisis yang digunakan. Bab IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi analisa data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas, analisis regresi, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil yang didapat. Bab V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian, keterbatasan penelitian, serta saran bagi penelitian selanjutnya. 6