Disampaikan oleh : DEPUTI BIDANG PENGAWASAN Dalam : Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Bidang Koperasi dan UMKM 21 Februari 2017

dokumen-dokumen yang mirip
DEPUTI BIDANG PENGAWASAN

DEPUTI BIDANG PENGAWASAN

STRUKTUR KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

REPUBLIKINDONESIA DEPUTIBIDANG PENGAWASAN

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

2015, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang PerKoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tam

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

KEMENTERIAN KUKM DEPUTI PEMBIAYAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2010 Kementerian Perumahan Rakyat. Pelimpahan wewenang. Dekonsentrasi.

DIREKTUR UTAMA LPDB-KUMKM Dr. Ir. Kemas Danial, MM

2015, No dan Usaha Kecil dan Menengah yang dilaksanakan dan dikelola secara efisien, efektif, berdaya guna dan berhasil guna yang dikelola Satua

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan menengah Republik Indonesia

PEMBINAAN KELEMBAGAAN KOPERASI

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PEMBUKAAN OLEH :

Hasil Evaluasi Pelaksanaan Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM )

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PEMBUKAAN

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

ORIENTASI RAKORNAS BAP PAUD DAN PNF TAHUN 2017

PENGAWALAN AKUNTABILITAS KEUANGAN DESA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 18 /PER/M.KOMINFO/11/2010 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan.

Rancangan Program/Kegiatan Prioritas Deputi Bidang Pembiayaan Tahun 2017

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 08 /Per/M.KUKM/XII/2010 TENTANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsetrasi. Perubahan.

KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PRESS CONFERENCE. 3 Mei 2016 PENYAMPAIAN INFORMASI CATURWULAN I PENANGANAN LAPORAN PENGADUAN MASYARAKAT

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KERJA BADAN PPSDMP DAN EVALUASI E-PROPOSAL TAHUN 2016

PENDAMPING DESA. oleh: Ahmad Erani Yustika

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Lembaga Pengelola Dana Bergulir. Organisasi. Tata Kerja.

2017, No telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahu

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN PASCA OPTIMALISASI DAN PENGHENTIAN KEGIATAN DEKONSENTRASI URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN FORKOPIMDA TAHUN ANGGARAN 2016

Pembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D.

PANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2

Standar Pelayanan Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Sekretariat Negara

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan.

PERATURAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN. 02 /Per/Dep.6/IV/2017 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN KEPATUHAN KOPERASI DEPUTI BIDANG PENGAWASAN,

U r a i a n. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Nonformal dan Informal

Disampaikan oleh : Direktur Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian. Makassar, 24 April 2014

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

B. SUMBER PENDANAAN (10) PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK) (Juta Rupiah) Prakiraan Kebutuhan

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN NOMOR : 03/Per/Dep.2/I/2017 TENTANG PENDAMPINGAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO DAN KECIL DI BIDANG PEMBIAYAAN

Grafik 1 Jumlah Laporan Masyarakat Berdasarkan Cara Penyampaian

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Desa Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

UNTUK DITERBITKAN SEGERA Jakarta, 03 Mei PRESS RELEASE KY Terima 1060 Laporan Masyarakat pada Caturwulan I Tahun 2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ALOKASI ANGGARAN. No Kode Satuan Kerja/Program/Kegiatan Anggaran (Ribuan Rp) (1) (2) (3) (4) 01 Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

d. Anggota Koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi serta tercatat dalam buku daftar anggota.

ALOKASI TAHUN ANGGARAN 2016

Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

Notulensi. Peserta (Daerah dan Pusat) Prov. DKI Jakarta, Aceh, Lampung dan Bengkulu. Nama. Penanggung Jawab Sekretaris Badan Ketahanan Pangan

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

Assalamu alaikum Wr. Wb.

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

TENTANG RAKYAT, tentang. Pembantuan, sebagian. Kementeriann. urusan. b. bahwa. Pemerintah. d dalam Menteri. Peraturan. Pelimpahan.

ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

Dr. Ir. Kemas Danial, MM Direktur Utama

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015

Transkripsi:

Disampaikan oleh : DEPUTI BIDANG PENGAWASAN Dalam : Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Bidang Koperasi dan UMKM 21 Februari 2017 1

KONDISI SAAT INI Jumlah Koperasi 212.135 Unit Aktif dan Tidak Aktif Aktif 150.223 Unit (70,81 %) Tidak Aktif 61.912 Unit (29,19 %) RAT dan Tidak RAT RAT 58.107 Unit (38,68 %) Tidak RAT 92.116 Unit (61,32 %) Sumber : Data Kementerian KUKM, 31 Des 2015 2

Perlunya Pengawasan?? Jumlah koperasi dengan semua variannya di sektor keuangan (usaha simpan pinjam) dan sektor riil, telah tumbuh begitu pesat, Tidak sedikit pula praktik usaha koperasi menyimpang dari nilaijatidiri dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pembinaan teknis selama ini lebih menghasilkan kuantitas koperasi, untuk menghasilkan koperasi yang berkualitas diperlukan PENGAWASAN Landasan Yuridis: * UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, * PP No 9 Tahun 1995 tentang USP oleh koperasi, * Perpres No 62 tahun 2016 tentang Kemenkop & UKM 3

DEPUTI BIDANG PENGAWASAN Bagian Perencanaan Sub Bag. Program Sub Bag. Pelaporan SEKRETARIS DEPUTI BIDANG PENGAWASAN Bagian Umum Kelompok Jabatan Fungsional Sub Bag. Keuangan Sub Bag. Tata Usaha ASDEP KEPATUHAN Bidang Kepatuhan Legal ASDEP PEMERIKSAAN KELEMBAGAAN Bidang Pemeriksaan Organisasi ASDEP PEMERIKSAAN USAHA SIMPAN PINJAM Bidang Pemeriksaan Usaha Simpan Pinjam Konvesional ASDEP PENILAIAN KESEHATAN USAHA SIMPAN PINJAM Bidang Konvesional ASDEP PENERAPAN SANKSI Bidang Penerapan Sanksi Sub Bid Penerapan Peraturan dan Hukum Sub Eva Penerapan Peraturan dan Hukum Sub Bid Pemeriksaan Manaj Organisasi Sub Bid Pemeriksaan Org Usaha Sub Bid Pemeriksaan Penghimpunan Dana Sub Bid Pemeriksaan Penyaluran Dana Sub Bid Penilaian Kesehatan KSP Sub Bid Penilaian Kesehatan USP Koperasi Sub Bid Penerapan Sanksi Administrasi Sub Bid Pelimpahan Perkara Bidang Kepatuhan Usaha dan Keuangan Bidang Pemeriksaan Kinerja Bidang Pemeriksaan Usaha Simpan Pinjam Syariah Bidang Syariah Bidang Pemantauan Sub Bid Kepatuhan Usaha Sub Bid Kepatuhan Keu Sub Bid Pemeriksaan Kinerja Kelembagaan Sub Bid Pemeriksaan Kinerja Keuangan Sub Bid Pemeriksaan Penghimpunan Dana Sub Bid Pemeriksaan Pembiayaan Sub Bid Penilaian Kes KSP Pola Syariah Sub Bid Penilaian Kes USP Pola Syariah Sub Bid Pemantauan Pelaksanaan Sanksi Sub Bid Pemantauan Keputusan Hasil Pelimpahan Bidang Kepatuhan Transaksi Bidang Pemeriksaan Laporan Keuangan Bidang Pemeriksaan Laporan Keuangan Simpan Pinjam Bidang Tindak Lanjut Penilaian Kesehatan Bidang Rehabilitasi Sub Bid Pencegahan Transaksi Mencurigakan Sub Bid Pemeriksaan dan Pelaporan Sub Bid Pemeriksaan Ex Sub Bid Pemeriksaan Int Sub Bid Audit Financial Sub Bid Audit Khusus Sub Bid Pelaksanaan Rekomendasi Sub Bid Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi Sub Bid Rehabilitasi Kelembagaan Sub Bid Rehabilitasi Usaha Kelompok Jabatan Fungsional

PROGRAM DAN KEGIATAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN Tugas : 1. Penerapan Kepatuhan Koperasi 2. Pemeriksaan Kelembagaan 3. Pemeriksaan Usaha Simpan Pinjam 4. Penilaian Kesehatan Usaha Simpan Pinjam 5. Penerapan Sanksi Koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan monev urusan pengawasan koperasi Sistem Informasi dalam Mendukung Pengawasan Koperasi REKOMENDASI DALAM MENDUKUNG PENGUATAN KELEMBAGAAN KOPERASI DAN PENINGKATAN DAYA SAING UMKM DAN KOPERASI O U T P U T 8

LANGKAH PENGAWASAN KOPERASI 1. Penataan Pementaan Data Koperasi 2. Pembuatan peraturan menteri dan peraturan deputi 3. Pemanfaatan Sistem Informasi Pengawasan Koperasi 4. Membuka web layanan pengaduan Koperasi 5. Melakukan Kerjasama Dengan : - Ototritas Jasa Keuangan (OJK) Dengan Pembentukan Satgas Waspada Investasi - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Tentang Pelaksana Pengawas Kemitraan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Mengah (Tim Satgas Kemitraan Yang Terdiri dari Stgas Pengawasa Koperasi di daerah Prov, Kab, kota) - Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) dalam rangka Penerapan Prinsip Mengenai Penggguna Jasa Bagi koperasi Simpan Pinjam Bersama Pembentukan Tim Financial Action Task Force

GAMBARAN UMUM KEGIATAN DEPUTI PENGAWASAN TAHUN 2017 1. Kerjasama dengan Pemerintah Daerah Dengan Membentuk Satgas Pengawas Koperasi, Pada tahun 2017 terdapat sebanyak 1712 Satgas pengawas koperasi d tersebar di propinsi dan Kabupaten 2. Sosialisasi, Peraturan Diputi Pengawasan, dan Bimtek Satgas Koperasi 3. Pemeriksaan Koperasi Meliputi, Organisasi (Kelembagaan), Usaha dan Laporan Keuangan 4. Penilaian Kesehatan KSP/USP/KSPPS/USPPS, 5. Pemanatau dan Menanganan Tindak lanjut hasil Pemeriksaan Koperasi

PERATURAN TEKNIS PENGAWASAN KOPERASI YANG TELAH DISUSUN 1. Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 17/Per./M.KUMK/IX/2015 Tentang Pengawasan Koperasi; 2. Peraturan Deputi Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 05/Per/Dep.6/III/2016 tentang Pedoman Teknis Mengenai Norma, Standar, Prosedur, Tata Cara, dan Kode etik Pengawas Koperasi; 3. Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menegah Republik Indonesia Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi; 4. Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menegah Republik Indonesia Nomor 07/Per/Dep.6/IV/2016 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan syariah dan Unit Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Koperasi; 5. Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 08/Per/Dep.6/IV/2016 Tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan Usaha Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi; 6. Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 09/Per/Dep.6/IV/2016 Tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan Usaha Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Koperasi. 7. Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 11/Per/Dep.6/IX/2016 Tentang Tata Cara Pemeriksaan Kelembagaan Koperasi 8. Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 01/Per/Dep.6/II/2017 Tentang Petunjuk Teknis Kegiatan dan Anggaran Dekonsentrasi Satuan Tugas Pengawas Koperasi Tahun Anggaran 2017 9. Penyusunan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan tentang Monitoring Tindak Lanjut Hasil Pengawasan. 6

LAYANAN PENGADUAN KOPERASI Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimanfaatkan untuk mendukung pengawasan koperasi anggota koperasi dan atau masyarakat secara umum. Beberapa layanan yang akan dan telah disiapkan oleh pemerintah dalam mendukung kemandirian pengawasan koperasi antara lain ALAMAT PORTAL WEB KETERANGAN awasikoperasi.go.id www.depkop.go.id lapor.go.id Sistim pengaduan masyarakat berbasis online yang khusus mengawasi koperasi di seluruh Indonesia. Saat ini sedang disiapkan infrastrukturnya oleh Deputi Bidang Pengawasan Melalui website ini masyarakat dapat melihat perkembangan kebijakan pemberdayaan Koperasi dan UKM, selain itu tersedia juga layanan publik yang terkait dengan pengaduan atau informasi mengenai kebijakan tersebut termasuk melalui call center 1500587 Portal aspirasi dan pengaduan masyarakat untuk pengawasan pembangunan dan pelayanan publik di Indonesia yang dikelola oleh Kantor Staf Kepresidenan. Kementerian Koperasi dan UKM terlibat aktif dalam menyelesaikan permasalahan yang dilaporkan melalui portal tersebut sesuai dengan tupoksinya 6

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENGAWASAN KOPERASI, USAHA KECIL, DAN MENENGAH Pusat Pemeriksaan dan pengawasan koperasi yang wilayah keanggotaannya lintas daerah provinsi. Pemeriksaan dan pengawasan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam koperasi yang wilayah keanggotaannya lintas daerah provinsi. Provinsi Pemeriksaan dan pengawasan koperasi yang wilayah keanggotaannya lintas keanggotaannya lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi. Pemeriksaan dan pengawasan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam koperasi yang wilayah keanggotaannya lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi. Kab/Kota Pemeriksaan dan pengawasan koperasi yang wilayah keanggotaannya lintas keanggotaannya dalam daerah kabupaten/kota. Pemeriksaan dan pengawasan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam koperasi yang wilayah keanggotaannya dalam daerah kabupaten/kota 10

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG IZIN USAHA SIMPAN PINJAM Pusat Penerbitan izin usaha simpan pinjam untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas Daerah provinsi. Penerbitan izin pembukaan kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas koperasi simpan pinjam untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas Daerah provinsi Provinsi Penerbitan izin usaha simpan pinjam untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi. Penerbitan izin pembukaan kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas koperasi simpan pinjam untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi Kab/Kota Penerbitan izin usaha simpan pinjam untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan dalam Daerah kabupaten/kota.. Penerbitan ijin pembukaan kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas koperasi simpan pinjam untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan dalam Daerah kabupaten/kota. 11

12

SATGAS PENGAWASAN KOPERASI Jumlah Satuan Tugas Tahun 2017 ----> 1712 Satgas @ 5 Satgas x 34 Prov = 170 Satgas Provinsi @ 3 Satgas x 514 Kab/Kota = 1.542 Satgas Kab/Kota 22

Satgas Pengawas Koperasi bersifat Ad Hoc dalam rangka meningkatkan sinergitas antara pusat dan daerah dalam melaksanakan fungsi pengawasan koperasi Merupakan stimulan dalam upaya meningkatkan kinerja pengawasan koperasi di daerah dimana pengawasan koperasi merupakan tugas dan fungsi baru bagi pemerintah Konsekuensi UU 23/2014 maka kewenangan Kementerian Koperasi dan UKM dalam pengawasan koperasi terbatas sesuai dengan wilayah keanggotaan koperasi, di sisi lain sesuai dengan PP 18/2016 tentang Nomenklatur Perangkat Daerah telah terbentuk Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) daerah termasuk di dalamnya terdapat sub urusan yang melaksanakan fungsi pengawasan koperasi Oleh karena itu Daerah diharapkan dapat menyiapkan anggaran dan dukungan SDM dalam pelaksanaan fungsi pengawasan koperasi. 14

SEBARAN JUMLAH SATUAN TUGAS PENGAWASAN KOPERASI TA 2017 NO Provinsi Jumlah Kab / Kota Jumlah Satgas Kab Kota Total Prov Kab/Kota Total 1 Prov. Aceh 18 5 23 5 69 74 2 Prov. Sumatera Utara 25 8 33 5 99 104 3 Prov. Sumatera Barat 12 7 19 5 57 62 4 Prov. Riau 10 2 12 5 36 41 5 Prov. Jambi 9 2 11 5 33 38 6 Prov. Sumatera Selatan 13 4 17 5 51 56 7 Prov. Bengkulu 9 1 10 5 30 35 8 Prov. Lampung 13 2 15 5 45 50 9 Prov. Bangka Belitung 6 1 7 5 21 26 10 Prov. Kepulauan Riau 5 2 7 5 21 26 11 Prov. DKI Jakarta 1 5 6 5 18 23 12 Prov. Jawa Barat 18 9 27 5 81 86 13 Prov. Jawa Tengah 29 6 35 5 105 110 14 Prov. D.I Yogyakarta 4 1 5 5 15 20 15 Prov. Jawa Timur 29 9 38 5 114 119 17

NO Provinsi Jumlah Kab / Kota Jumlah Satgas Kab Kota Total Prov Kab/Kota Total 16 Prov. Banten 4 4 8 5 24 29 17 Prov. Bali 8 1 9 5 27 32 18 Prov. NTB 8 2 10 5 30 35 19 Prov. NTT 21 1 22 5 66 71 20 Prov. Kalimantan Barat 12 2 14 5 42 47 21 Prov. Kalimantan Tengah 13 1 14 5 42 47 22 Prov. Kalimantan Selatan 11 2 13 5 39 44 23 Prov. Kalimantan Timur 7 3 10 5 30 35 24 Prov. Kalimantan Utara 4 1 5 5 15 20 25 Prov. Sulawesi Utara 11 4 15 5 45 50 26 Prov. Sulawesi Tengah 12 1 13 5 39 44 27 Prov. Sulawesi Selatan 21 3 24 5 72 77 28 Prov. Sulawesi Tenggara 15 2 17 5 51 56 29 Prov. Gorontalo 5 1 6 5 18 23 30 Prov. Sulawesi Barat 6 0 6 5 18 23 31 Prov. Maluku 9 2 11 5 33 38 32 Prov. Papua 28 1 29 5 87 92 33 Prov. Maluku Utara 8 2 10 5 30 35 34 Prov. Papua Barat 12 1 13 5 39 44 TOTAL 416 98 514 170 1542 1712 18

DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM Lantai 2 Gedung Annex Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4 Jakarta 12940

Tujuan PERDEP DEKONSENTRASI SATGAS PENGAWAS KOP Pelaksanaan a. meningkatkan sinergitas dalam bidang pengawasan koperasi, antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi/DI, dan Pemerintah Kabupaten/Kota; b. meningkatkan fungsi pengawasan koperasi yang efektif dan efisien, sesuai dengan wilayah keanggotaannya; dan c. mendorong pengelolaan Koperasi dalam menerapkan prinsipprinsip dan nilai-nilai koperasi sesuai jatidiri koperasi. Sasaran a. meningkatnya peran, kesadaran, tanggungjawab, dan kemampuan teknis Pejabat Pengawas Koperasi di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota; dan b. meningkatnya efektivitas fungsi pengawasan koperasi yang transparan dan akuntabel, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Satgas Pengawas Koperasi melaksanakan pengawasan dengan berpedoman pada Peraturan Deputi Bidang Pengawasan yang terkait. Dalam pelaksanaan pengawasan Satgas Pengawas Koperasi Provinsi/DI/Kab/Kota dapat menentukan ruang lingkup pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sesuai dengan kondisi koperasi di lapangan. 19

Prosedur Pengawasan 2 a 2 b 1 & 4b 6 DEPUTI PENGAWASAN Sekretaris Deputi 4d & 5b D1 D2 D3 4c Asdep Kepatuhan Asdep Pemeriksaan Kelembagaan Asdep Pemeriksaan KSP/USP Asdep Penilaian Kesehatan Asdep Penerapan Sanksi 5a & 7 2c 4a 3a TIM 3b 3c OBYEK 22

PROSEDUR DEPUTI BIDANG PENGAWASAN 1. Asdep 1 s.d. 4 mengusulkan rencana pemeriksaan 2. a. Deputi menyetujui b. Sesdep menerbitkan SPT c. Asdep 1 s.d. 4 konfirmasi obyek 3. a. Asdep 1 s.d. 4 melakukan koordinasi / coaching TIM b. Tim melaksanakan pemeriksaan ke obyek c. Tim kembali dan menyusun LHP 4. a. Tim melaporkan LHP ke Asdep 1 s.d. 4 (sebagai penanggung jawab kegiatan) b. Asdep 1 s.d. 4 melaporkan ke Deputi (Rekomendasi tindaklanjut LHP) c. Deputi mendisposisi ke Asdep 5 bila LHP terdapat pelanggaran yang harus ditindaklanjuti dengan sanksi d. Sesdep mengirim LHP ke Obyek 5. a. Bila LHP terdapat pelanggaran Asdep 5 memproses penerbitan sanksi ttd oleh Deputi b. Sesdep memproses administrasi dan pengiriman sanksi ke obyek 6. Asdep 1 s.d. 4 monitoring tindaklanjut LHP dalam hal pembinaan 7. Asdep 5 memonitoring tindaklanjut LHP dalam hal sanksi 23

Sekretaris Deputi Menerbitkan SPT Mengirim tindaklanjut LHP Memproses administrasi Asisten Deputi 1 s.d. 4 Penanggung Jawab Program/Kegiatan Pemeriksaan Monitor Tindaklanjut LHP dalam hal pembinaan Melaksanakan fungsi struktural Asisten Deputi 5 T I M Penanggung Jawab Program/Kegiatan Sanksi Monitor Tindaklanjut LHP dalam hal Sanksi Melaksanakan fungsi struktural Melaksanakan pemeriksaan Melaksanakan Tugas Fungsional 25

Pelaporan 20

FLOW CHART PENGAWASAN KOPERASI ASDEP KEPATUHAN ASDEP PEMERIKSAAN KELEMBAGAAN ASDEP PEMERIKSAAN USP ASDEP PENILAIAN KESEHATAN USP SATGAS PENGAWAS KOPERASI KOPERASI KOPERASI SIMPAN PINJAM 1.KPPU 2.OJK 3.PPATK 4.KEPOLISIAN 5.KEJAKSAAN kerjasama PENYIMP ANGAN KOPERASI? Y ASDEP PENERAPAN SANKSI PENYIM PANGAN BERAT? Y 1. PELIMPAHAN PERKARA 2. REHABILITASI KELEMBAGAAN 3. REHABILITASI USAHA T T MONITORING 1. PEMBINAAN 2. SANKSI ADMINISTRATIF MONITORING DATABASE KOPERASI DATABASE KOPERASI BERMASALAH 21