PENGARUH RETAILING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINIMARKET

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

PENGARUH STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO

PENGARUH SUASANA TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN JADI BARU DI KEBUMEN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASSAN PENGGUNA UNIVERSITAS CIPUTRA LIBRARY SURABAYA. Oleh Diajeng Variant C ( )

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK

PENGARUH RETAILING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA KONSUMEN LUWES GROUP SURAKARTA)

Pengaruh Harga, Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Toko Buku Gramedia Pandanaran Semarang

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei pada Pelanggan yang Menggunakan Jasa Pengiriman di Kantor Pos Besar Kota Malang)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang)

ABSTRAK. retail marketing mix, loyalitas konsumen, harga, tata letak, dan personalia

PENERAPAN GREEN MARKETING MELALUI DESAIN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP BRAND IMAGE DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI MINIMARKET KOPMA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Iklan dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAURAN PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO LISARI POSO. Holmes Rolandy Kapuy *) ABSTRAK

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 ( 8/10/2009).

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG

PENGARUH ELECTRONIC COMMERCE TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI PRODUK PAKAIAN DI BUNDA CINTA SHOP SANGATTA

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93

ANALISIS PENGARUH HARGA, KERAGAMAN PRODUK DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengandalkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dalam melamar pekerjaan,

Struktur Dasar Bisnis Ritel

ANALISIS PENGARUH KETEPATAN WAKTU, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA PERUSAHAAN PERCETAKAN CV.

BAB I PENDAHULUAN. jasa untuk konsumsi langsung atau tidak langsung. Pengertian retail menurut Ma ruf

PENGARUH BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP CITRA DEPARTMENT STORE (STUDI PADA TRONA DEPARTMENT STORE KOTA JAMBI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis jasa saat ini sudah banyak dijumpai di setiap kota

Metoda Penelitian Populasi dan Sampel Pengumpulan Data

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA L AMORE CAFE DI DENPASAR. Oleh Ni Kadek Yuliastina 1 Made Jatra 2

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin bervariasi. Adanya tuntutan konsumen terhadap pengusaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM BERBELANJA DI TULIP SWALAYAN BANJARMASIN. An Noor Rizza Anova

BAB I PENDAHULUAN. ritel yang telah mengglobalisasi pada operasi-operasi ritel. Pengertian ritel secara

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal, 1-9

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

PENGARUH ADVERTISING DAN PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT. MANDALA CAHAYA SENTOSA SIDOARJO

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BUS PARIWISATA MERPATI TRANS

BAB VI. Kesimpulan dan Saran

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN LOKASI LAY OUT BARANG DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PASAR SWALAYAN LUWES BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, terjadi pula pergeseran tata kehidupan masyarakat secara menyeluruh

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Buchari Alma, 2005:130

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Surve pada Cafe Kedai Mat Moen di Boyolali)

ABSTRACT. iiuniversitas Kristen Maranatha

PENGARUH ATMOSFER TOKO, PROMOSI DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI INDOMARET TLOGOMAS. Oleh M. Amin Ilyas*) M.

PENGARUH IKLAN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ICE WALL S DI TEMPEL SUKOREJO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memenangkan persaingan tersebut. kepada retailing mix (bauran eceran), yang merupakan kombinasi dari enam

ANALISIS PELAKSANAAN BAURAN ECERAN PADA 3 SECOND CLOTHING BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis

PENGARUH PERTUMBUHAN TABUNGAN DAN KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

PENGARUH STORE ATMOSPHERE, LOKASI, DAN KERAGAMAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PAKAIAN PADA PASAR UMUM PASIRIAN LUMAJANG

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan

ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL MEREK DAIHATSU

BAB I PENDAHULUAN. Usaha bisnis ritel di kota Padang mengalami perkembangan yang cukup

PENGARUH SITUASI PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET CILACAP

ANALISIS PENGARUH RETAILING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINI MARKET PERMATA DI KECAMATAN BALAPULANG

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan

Telaah Teoritis. Bauran Penjualan Eceran (Retailing Mix)

PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL MEREK AQUA (Studi pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

PENGARUH PENJUALAN DAN MODAL SENDIRI TERHADAP LABA PADA UD ANEKA JAYA MOTOR DI SINGARAJA PERIODE

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pasar yang ketat ini sebuah bisnis atau perusahaan dituntut untuk

Ficky Freddy 1, Rika Desiyanti 1, Mery Trianita Pembimbing 1 :

PENGARUH STRATEGI MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PT. FRISIAN FLAG INDONESIA DI SURABAYA

PENGARUH BAURAN ECERAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei pada Konsumen Toko Sarikat Jaya Gresik)

PENGARUH HARGA, KUALITAS PELAYANAN, PROMOSI TERHADAP PENJUALAN

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU BUBUK MEREK L-MEN DI SEMARANG

Grace Mandasari Suharyono Sunarti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KERAGAMAN PRODUK, DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN HD MARKET PRAMBON NGANJUK TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, PROMOSI, DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KAO INDONESIA (Study kasus di Top Swalayan) SKRIPSI

Fevri Setya Nugroho D2D ABSTRACT

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI UKM MART KOPERASI MAHASISWA

PENGARUH PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN TELKOM SPEEDY DI KOTA SEMARANG

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA BEAT DI PANGKALAN BUN. Winarti Setyorini

ABSTRAK. terdiri dari empat variabel independen yaitu product, price, place, promotion dan satu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan keberadaan industri dagang khususnya pada sektor ritel

PENGARUH 4P (PRODUCT, PRICE, PROMOTION & PLACE) BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU ZEE DI KOTA BEKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Ilham et al., Analisis Pengaruh Merek, Persepsi Harga dan Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli...

PENGARUH JENIS PRODUK, BIAYA PROMOSI DAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN

Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen

Transkripsi:

PENGARUH RETAILING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MINIMARKET I Made Teguh Adi Sanjaya, Ketut Kirya, Ni Nyoman Yulianthini Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: shinoda.teguh@yahoo.com, kirya@yahoo.co.id, yulianthininyoman@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang (1) pengaruh simultan dari retailing mix yang terdiri produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas fisik dan personalia terhadap konsumen, (2) pengaruh parsial dari retailing mix yang terdiri produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas fisik dan personalia terhadap konsumen pada minimarket Cahaya Baru di Singaraja. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah, sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas fisik, personalia. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data dikumpulkan dengan metode kuesioner, kemudian dianalisis dengan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan (1) ada pengaruh positif dan signifikan secara simultan dari retailing mix yang terdiri produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas fisik dan personalia terhadap konsumen, (2) ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial dari retailing mix yang terdiri produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas fisik dan personalia terhadap konsumen pada minimarket Cahaya Baru di Singaraja. Kata kunci: bauran eceran, Abstract This study aims to obtain an explanatory findings were tested on: (1) simultaneous influence of retailing mix consisting of product, price, location, promotion, physical facilities and personnel on consumer purchasing decisions. (2) partial effect of retailing mix consisting of product, price, location, promotion, physical facilities and personnel on consumer purchasing decisions on minimarket Cahaya Baru in Singaraja. The dependent variable in this study is a purchase decision, while the independent variables in this study are product, price, location, promotion, physical facilities, personnel. The type of data in this research is quantitative data. Data were collected by questionnaire, and then analyzed by multiple linear regression. Results showed (1) there is a positive and significant influence of retailing mix consisting of product, price, location, promotion, physical facilities and personnel on consumer purchasing decisions, (2) there is a positive and significant effect partially retailing mix consisting of product, price, location, promotion, physical facilities and personnel on consumer purchasing decisions on minimarket Cahaya Baru in Singaraja Keywords: retailing mix, purchasing decisions

Latar Belakang Masalah Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2009:5). Lamb et al (2001: 6) menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu rangkaian proses yang dimulai dari perencanaan hingga proses pelaksanaan konsep, harga, promosi, dan distribusi dari sejumlah ide maupun barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan organisasi dan individu. Kegiatan pemasaran harus direncanakan terlebih dulu sebelum melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan harapan konsumen. Pemasar harus menganalisis perilaku pembelian konsumen karena reaksi pembeli terhadap strategi pemasaran perusahaan memiliki dampak yang besar terhadap keberhasilan perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian. Mempelajari dan menganalisis perilaku konsumen adalah hal yang penting, sebab dengan pengetahuan dasar yang baik mengenai perilaku konsumen akan dapat memberi masukan yang berarti bagi perencanaan strategi pemasaran. Usaha ritel atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi bukan untuk bisnis. Ritel juga merupakan perangkat dari aktivitas-aktivitas bisnis yang melakukan penambahan nilai terhadap produk-produk dan layanan penjualan kepada para konsumen perorangan maupun keluarga. Peran retailing mix (bauran eceran) sangatlah penting, karena tanpa adanya retailing mix yang tepat bagi perusahaan eceran akan mengalami kesulitan dalam pemasarannya, oleh karena itu ada enam variabel dari retailing mix yang harus diperhatikan yaitu keluasan dan kedalaman keragaman produk (product), keputusan penetapan harga dalam setiap produk (price), penempatan lokasi yang startegis dalam bersaing (place), memperkenalkan merek dalam benak konsumen (promotion), fasilitas fisik dalam gerai yang sekiranya menentukan konsumen dalam pengambilan keputusan membeli atau tidak (physical evidence), pelayanan pelanggan dan penjualan pribadi (personnel). Titik berat pandangan konsumen adalah barang yang sesuai dengan keinginannya serta kebutuhannya (Lamb, et al. 2001:96). Salah satu dari ritel modern yang berformat minimarket tersebut adalah Cahaya Baru. Minimarket Cahaya Baru merupakan minimarket eceran yang menjual barang-barang kebutuhan seharihari masyarakat seperti, makanan, minuman, pakaian, peralatan mandi dan lain-lain. Dari data yang diperoleh jumlah penjualan mengalami penurunan pada bulan September, Oktober, November, dan Desember. Selain mengalami penurunan minimarket Cahaya Baru juga tidak dapat memenuhi target penjualannya pada bulan April, September, Oktober, November, dan Desember. Hal ini diindikasikan karena adanya permasalahan pada retailing mix di minimarket Cahaya Baru. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak I Gede Sadra, SE selaku manager minimarket Cahaya Baru pada tanggal 17 Oktober 2014, promosi yang dilakukan masih sangat minim. Hal ini disebabkan karena tidak adanya tim khusus yang menangani masalah pemasaran atau promosi sehingga kegiatan-kegiatan promosi seperti iklan dan promo-promo produk tidak terlaksana dengan optimal. Kemudian pada bagian fasilitas fisik (physical evidence) yang masih kurang

terorganisir dengan baik, kurang pencahayaan sehingga mengganggu kenyamanan pelanggan pada saat berbelanja. Permasalahan selanjutnya terdapat pada bagian personalia, para karyawannya kurang ramah dan kurang cekatan dalam melayani pelanggan. Agar berhasil dalam memenangkan persaingan, minimarket Cahaya Baru harus dapat mempertahankan konsumenya untuk menjadi pelanggan yang tetap, dengan kata lain perusahaan harus dapat meningkatkan kepuasan konsumen agar konsumen tersebut menjadi pelanggan loyal berbelanja di perusahaan tersebut. Penting bagi minimarket Cahaya Baru untuk mengenal dan mengetahui konsumenya. Strategi yang diterapkan harus tepat sasaran agar dapat hidup ditengah persaingan yang ketat. Dalam rangka membentuk dan meningkatkan pembelian minimarket Cahaya Baru harus mengelola retailing mix agar dapat memenuhi tuntutan konsumen yang mudah berubah, sebagai akibat banyaknya kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan oleh para pesaingnya. Untuk itu dalam melaksanakan retailing mix perlu mempertimbangkan faktor tersebut agar dapat mencapai pasar sasaran dan, sehingga terbentuklah keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang (1) besar sumbangan pengaruh simultan dari retailing mix yang terdiri produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas fisik dan personalia terhadap konsumen, (2) besar parsial dari retailing mix yang terdiri produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas fisik dan personalia terhadap konsumen pada minimarket Cahaya Baru di Singaraja. Manfaat dari penelitian ini adalah, (1)Bagi peneliti. Sebagai sarana untuk menerapkan teori juga ilmu pengetahuan yang diperoleh pada bangku kuliah serta dapat menambahkan wawasan terhadap masalah praktis yang ada pada perusahaan, khususnya dalam hal retailing mix.(2) Bagi perusahaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna untuk menyusun kebijakan perusahaan yang bersangkutan. KAJIAN PUSTAKA Menurut Kotler (2009: 5) pemasaran adalah proses sosial, dan proses tersebut yang individu maupun kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dari satu pihak ke pihak lain. ) konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional adalah terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien dari yang dilakukan para pesaing. Definisi perilaku konsumen menurut J. Paul Peter (2000) adalah perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara pengaruh kondisi perilaku dan kejadian di sekitar, manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis (Kotler, 2009: 159). Keputusan pembelian yang dilakukan konsumen sangat bervariasi, ada yang sederhana dan komplek. (Kotler, 2009: 184). Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami kepuasan atau ketidakpuasan, hal ini akan mempengaruhi tindakan setelah pembelian. Apabila konsumen memperoleh kepuasan maka sikap konsumen terhadap produk tersebut menjadi lebih kuat atau sebaliknya. Para pemasar dapat melakukan sesuatu dari konsumen yang merasa puas misalnya dengan memasang iklan yang menggambarkan perasaan puas seseorang yang telah memilih salah satu merek atau lokasi belanja tertentu bagi konsumen yang tidak puas, pemasar dapat memperkecil ketidakpuasan tersebut dengan cara menghimpun saran pembeli untuk penyempurnaan produk, maupun pelayanan tambahan terhadap

konsumen dan sebagainya (Kotler, 2009: 184-190). Eceran merupakan aktivitas paling akhir dari rangkaian perjalanan produk dari produsen ke konsumen akhir. Kegiatan eceran tidak terbatas dilakukan oleh eceran saja, tetapi dilakukan oleh siapa saja termasuk diantaranya produsen, pedagang besar, maupun distributor, apabila mereka melakukan penjualan secara langsung pada konsumen akhir. Jadi jelas bahwa kegiatan eceran tidak terbatas hanya dilakukan oleh pengecer saja. Peran bauran eceran sangatlah penting dan berpengaruh sekali, tanpa adanya bauran eceran yang tepat bagi perusahaan eceran akan mengalami kesulitan dalam pemasarannya. Menurut Lamb, et al. (2001: 96) terdapat enam retailing mix yang benar-benar harus diperhatikan yaitu keluasan dan kedalaman keragaman produk (product), keputusan penetapan harga dalam setiap produk (price), penempatan lokasi yang startegis dalam bersaing (place), memperkenalkan merek dalam benak konsumen (promotion), suasana atau atmosfer dalam gerai yang sekiranya menentukan konsumen dalam pengambilan keputusan membeli atau tidak (physical evidence), pelayanan pelanggan dan penjualan pribadi (personnel). Unsur-unsur retailing mix adalah: Produk (Product), harga (Price), lokasi (Place), promosi (Promotion), fasilitas fisik (physical evidence), personalia (personel). Hubungan Bauran Eceran (Retailing mix) dengan Keputusan Pembelian yaitu para pengecer mengembangkan strategi pemasaran dengan mempertimbangkan sasaran dan rencana strategi perusahaan secara menyeluruh. Hal ini merupakan tujuan dari pengecer untuk mencakup lebih banyak orang datang, penjualan produk tertentu yang lebih tinggi, citra yang lebih berskala tinggi, atau kesadaran publik yang ditingkatkan tentang operasi eceran (Lamb, et al 2001: 95). Foster, (2008: 51) menyatakan bahwa bauran penjualan eceran adalah semua variabel yang dapat digunakan sebagai strategi pemasaran untuk berkompetensi pada pasar yang dipilih. Dalam penjualan eceran termasuk produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas fisik, dan personalia digunakan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan serta mempengaruhi. Levy and Weitz (2001: 23) menyatakan bahwa The retail mix is the combination of factors retailers use to satisfy customer needs and influence their purchase decisions. Artinya bahwa bauran eceran merupakan suatu kombinasi dari faktor-faktor yang digunakan retail untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan mempengaruhi. Pengecer memakai unsur-unsur bauran eceran (retailing mix) untuk mencapai tujuan perusahaan berkaitan dengan orientasi perusahaan dan asumsinya mengenai perilaku konsumen serta bagaimana konsumen membuat. Dengan demikian strategi yang dapat digunakan oleh pengecer adalah unsur-unsur bauran eceran (retailing mix). Dengan memahami perilaku konsumen serta bagaimana konsumen membuat maka pengkombinasian unsur-unsur bauran eceran (retailing mix) yang tepat diharapkan akan dapat menarik pasar sasaran. Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu dari (1) Alam Rengga Surawijaya (2005). Judul penelitian, Pengaruh Bauran Eceran (retailing mix) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada UD. Pilar Agung, Lumajang. Variabel-variabel retailing mix terdiri dari produk (X 1 ), harga (X 2 ), iklan dan promosi (X 3 ), lokasi (X 4 ). Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda disertai dengan uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukan pengaruh secara signifikan dan hubungan searah terhadap konsumen pada UD Pilar Agung, Lumajang yaitu sebesar 80,6%. (2) M. Misbakhul Munir (2011) dengan judul Analisis Pengaruh Retailing Mix terhadap Keputusan Konsumen pada Minimarket Permata di Kecamatan Balapulang, variabel retailing mix terdiri dari, lokasi (X 1 ), produk (X 2 ), harga (X 3 ), promosi (X 4 ), personal penjualan (X 5 ). Alat analisis yang

digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan analisis korelasi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel-variabel retailing mix memiliki hubungan yang kuat terhadap konsumen, yaitu sebesar 58,7%, serta ditemukan bahwa variabel produk memiliki pengaruh paling dominan terhadap konsumen, yaitu sebesar, 14,6%. (3) Zulaikha Fauzi (2004) dengan judul peneliti Faktor-faktor yang Dipertimbangkan Konsumen dalam Keputusan Pembelian pada Darmo Factory Outlet di kota Malang. Faktorfaktor bauran ecera (retailing mix) terdiri dari produk (X 1 ), harga (X 2 ), promosi (X 3 ), lokasi (X 4 ), customer service (X 5 ), dan suasana factory outlet (X 6 ). Alat analisis yang digunakan adalah analisis faktorfaktor. Didapatkan bahwa faktor-faktor tersebut sebesar 60,745% menjadi pertimbangan konsumen dalam keputusan pembelian pada Darmo Factory Outlet Cabang Basuki Rachmat Malang. Sedangkan 39,255% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Faktor produk merupakan faktor dominan yang menjadi pertimbangan konsumen dalam keputusan pembelian pada Darmo Factory Outlet Cabang Basuki Rachmad Malang dengan nilai sebesar 11,822%. METODE Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kausal. Desain kausal adalah suatu penelitian yang menggambarkan suatu generalisasi atau menjelaskan hubungan sebab akibat dan pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lain tanpa memanipulasi suatu variabel. Variabel yang dilibatkan yaitu variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel bebas berupa produk (X 1 ), harga (X 2 ) lokasi (X 3 ), promosi (X 4 ), fasilitas fisik (X 5 ), personalia (X 6 ), sedangkan variabel terikat adalah (Y), keenam variabel ini bersifat sebab-akibat. Subjek dalam penelitian ini adalah Minimarket Cahaya Baru, Singaraja sedangkan objek penelitiannya adalah bauran eceran yang terdiri dari produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas fisik, personalia dan. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data primer diperoleh dari hasil pengisian kuisioner mengenai tanggapan konsumen berkenaan dengan produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas fisik, dan personalia yang mempengaruhi keputusan pembelian. Data sekunder diperoleh dari data penjualan dan target penjualan perbulan pada minimarket Cahaya Baru, Singaraja. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah konsumen yang berkunjung ke minimarket Cahaya Baru. Jumlah populasinya banyak dan tidak dapat ditentukan, maka penelitian ini menggunakan sampel Karena sampel merupakan sebagian jumlah yang mewakili populasi, maka sampel harus betul-betul representatif, sesuai dengan karakteristik populasi. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik aksidental. Pengambilan sampel dengan teknik aksidental atau accidental sampling ini adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan atau siapa saja yang ditemui dan dipandang cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2001:96). Dalam penelitian ini, kuesioner akan diberikan pada konsumen yang sudah melakukan pembelian pada minimarket Cahaya Baru, Singaraja. Adapun jumlah sampel ditentukan ditentukan dengan menggunakan teori Sugiyono (2007:13), bila dalam penelitian akan menggunakan analisis kolerasi atau regresi berganda, maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti berdasarkan ketentuan tersebut, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 10 x 7 = 70 sampel. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Kuisioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden. Dalam penelitian ini kuesioner menggunakan pertanyaan tertutup. Kuesioner diberikan langsung kepada responden. Dengan melakukan penyebaran kuesioner responden untuk

mengukur persepsi responden digunakan Skala Likert. Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1 sampai 5 untuk mewakili pendapat dari responden. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil analisis regresi linier berganda dengan bantuan program aplikasi komputer Statistical Package For Social Sience (SPSS) 16.0 for Windows, maka diperoleh hasil penelitian seperti yang nampak pada Tabel 1. Tabel 4.1 Ringkasan Hasil Uji Regresi Linear Berganda Parameter Koefisien p-value Alpha (α) Keputusan Simpulan Ryx 1 x 2 x 3 x 4 x 5 x 6 0,973 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh simultan dari x1, x2, x3, x4,x5, x6 terhadap R 2 yx 1 x 2 x 3 x 4 x 5 0,946 0,000 0,05 Menolak Ho Ada sumbanga x 6 pengaruhhh simultan da terhadap x1, x2, x33, x4,x5 x6 Ryx 1 0,379 0,002 0,05 Menolak Ho Ada pengaruh parsial dari produk terhadap R 2 yx 1 0,143 0,002 0,05 Menolak Ho Menunjukkan besarnya secara parsial dari produk terhadap keputusan pembelian Ryx 2 0,418 0,001 0,05 Menolak Ho Ada pengaruh parsial dari harga terhadap keputusan pembelian R 2 yx 2 0,174 0,001 0,05 Menolak Ho Menunjukkan besarnya secara parsial dari harga terhadap keputusan pembelian Ryx 3 0,413 0,001 0,05 Menolak Ho Ada pengaruh parsial dari lokasi terhadap keputusan pembelian R 2 yx 3 0,170 0,001 0,05 Menolak Ho Menunjukkan besarnya secara parsial dari lokasi terhadap keputusan pembelian Ryx 4 0,520 0,000 0,05 Menolak Ho Ada pengaruh parsial dari promosi terhadap

R 2 yx 4 0,270 0,000 0,05 Menolak Ho Menunjukkan besarnya secara parsial dari promosi terhadap Ryx 5 0,394 0,001 0,05 Menolak Ho Ada pengaruh parsial dari fasilitas fisik terhadap R 2 yx 5 0,155 0,001 0,05 Menolak Ho Menunjukkan besarnya secara parsial dari fasilitas fisik terhadap Ryx 6 0,372 0,002 0,05 Menolak Ho Ada pengaruh parsial dari personalia terhadap R 2 yx 6 0,138 0,002 0,05 Menolak Ho Menunjukkan besarnya secara parsial dari personalia terhadap Ryε 0,027 - - - - R 2 yε 0,001 - - - - α -3,963 0,002 0,05 Signifikan Bisa memprediksi β 1 0,139 0,002 0,05 Signifikan Bisa memprediksi β 2 0,168 0,001 0,05 Signifikan Bisa memprediksi β 3 0,122 0,001 0,05 Signifikan Bisa memprediksi β 4 0,245 0,000 0,05 Signifikan Bisa memprediksi β 5 0,190 0,001 0,05 Signifikan Bisa memprediksi β 6 0,194 0,002 0,05 Signifikan Bisa memprediksi (Sumber: data diolah SPPS ) Adapun persamaan dari analisis regresi berganda penelitian ini adalah sebagai berikut : Y= -3,963+0,139X 1 +0,168X 2 +0,122X 3 + 0,245X 4 +0,190X 5 +0,194X 6 + 0,027ε Berdasarkan hasil uji analisis regresi linear berganda diperoleh pada Tabel 4.1 menunjukkan hasil Ryx 1 x 2 x 3 x 4 x 5 x 6 = 0,973 dengan p-value 0,000 < alpha 0,05, yang artinya ada hubungan pengaruh simultan dari produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas fisik, personalia terhadap keputusan pembelian konsumen pada minimarket Cahaya Baru di Singaraja. Besarnya simultan dari produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas fisik, personalia terhadap adalah 0,946 Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 94,6% keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh retailing mix yang terdiri dari produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas fisik, personalia, sedangkan pengaruh dari variabel diluar retailing mix yang terdiri dari produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas fisik, personalia, terhadap konsumen sebesar 2,7%. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel retailing mix yang terdiri dari dari produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas fisik dan personalia secara bersama-sama berperan dalam upaya menciptakan. Tabel 4.1 menunjukkan hasil Ryx 1 = 0,379 dengan nilai p-value 0,002 < alpha 0,05, maka hal ini menunjukkan bahwa produk berpengaruh positif terhadap konsumen pada minimarket Cahaya Baru Singaraja tahun

2013. Besarnya pengaruh produk terhadap yaitu sebesar 0,379 atau 37,9% dan besar sumbangan pengaruh sebesar 0,143 atau 14,3%. Ryx 2 = 0,418 dengan nilai p-value 0,001< alpha 0,05, maka hal ini menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif terhadap konsumen pada minimarket Cahaya Baru Singaraja Tahun 2013. Besarnya pengaruh harga terhadap yaitu sebesar 0,418 atau 41,8% dan besar sebesar 0,174 atau 17,4%. Tabel 4.1 menunjukkan hasil Ryx 3 = 0,413 dengan nilai p-value 0,001 < alpha 0,05, maka hal ini menunjukkan bahwa lokasi berpengaruh positif terhadap konsumen pada minimarket Cahaya Baru Singaraja Tahun 2013. Besarnya pengaruh lokasi terhadap yaitu sebesar 0,413 atau 41,3% dan besar sumbangan pengaruh sebesar 0,170 atau 17%. Tabel 4.1 menunjukkan hasil Ryx 4 = 0,520 dengan nilai p-value 0,000 < alpha 0,05, hal ini menunjukkan bahwa promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen pada minimarket Cahaya Baru Singaraja Tahun 2013. Besarnya pengaruh promosii terhadap yaitu sebesar 0,520 atau 52% dan besar sebesar 0,270 atau 27%. Tabel 4.1 menunjukkan hasil Ryx 5 = 0,394 dengan nilai p-value 0,001 < alpha 0,05, hal ini menunjukkan bahwa fasilitas fisik berpengaruh positif terhadap konsumen pada minimarket Cahaya Baru Singaraja Tahun 2013. Besarnya pengaruh fasilitas fisik terhadap yaitu sebesar 0,394 atau 39,4% dan besar sebesar 0,155 atau 15,5%. Tabel 4.1 menunjukkan hasil Ryx 6 = 0,372 dengan nilai p-value 0,002 < alpha 0,05, maka Hal ini menunjukkan bahwa personalia berpengaruh positif terhadap konsumen pada minimarket Cahaya Baru Singaraja Tahun 2013. Besarnya pengaruh personalia terhadap yaitu sebesar 0,372 atau 37,2% dan besar sebesar 0,138 atau 13,8%. Pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa variabel produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas fisik, dan personalia secara simultan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada Minimarket Cahaya Baru. Hasil penelitian ini mendukung teori dari Levy and Weitz (2001:23) yang menyatakan bahwa Retailing mix merupakan suatu kombinasi dari faktor-faktor yang digunakan retail untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan mempengaruhi. Hasil penelitian ini sesuai dengan kajian empirik dari Alam Rengga Surawijaya (2005) yang menyatakan bahwa Retailing Mix berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumen. Pengaruh produk terhadap keputusan pembelian menunjukkan bahwa produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen Minimarket Cahaya Baru. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori dari Kotler & Amstrong, (2008:27) Penentuan citra produk pada atribut tertentu seperti kualitas produk, merek, desain produk dan kemasan produk dapat membantu konsumen dalam menentukan Penelitian mengenai pengaruh dari harga terhadap menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif terhadap konsumen Minimarket Cahaya Baru. Hal ini sejalan dengan teori Indrajit, (2002:14) Perbendaan yang mendasar antara pasar konvensional dan emarketplace adalah konsep transparansi karena banyak pemasok produk dan jasa yang sama maka seorang calon pembeli dapat melakukan pengecekkan dan melakukan perbandingan antara masing-masing harga yang di tawarkan tersebut. Tentu saja untuk mendapatkan produk dan harga yang termurah. Pengaruh dari lokasi terhadap menunjukkan bahwa lokasi berpengaruh positif terhadap konsumen Minimarket Cahaya Baru. Hasil penelitian

ini sejalan dengan teori dari Lamb, et al (2001:101) yang berpendapat bahwa lokasi yang tepat, tersedianya transportasi publik, jarak dengan perminimarketan lain, tersedianya tempat atau area parkir, serta keamanan dari lokasi dapat menciptakan konsumen. Pengaruh dari promosi terhadap menunjukkan bahwa promosi berpengaruh positif terhadap konsumen Minimarket Cahaya Baru. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori dari Ma ruf (2005:179) yang menyatakan strategi promosi eceran terdiri ialah iklan (baik melalui media cetak maupun elektronik), sales promotion (discount, coupon, bonus pack, contest, bazar, dan lain-lain), personal selling, publisitas (berita, press release, atau lainnya yang mengandung news interest) dilaksanakan dalam upaya menciptakan. Pengaruh dari fasilitas fisik terhadap menunjukkan bahwa fasilitas fisik berpengaruh positif terhadap konsumen Minimarket Cahaya Baru. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori dari Ma ruf (2005:201) Jika penataan dari suasana tersebut dilakukan secara optimal maka gerai peritel yang dikunjungi oleh konsumen dapat menyentuh emosi dan menciptakan. Pengaruh dari personalia terhadap menunjukkan bahwa personalia berpengaruh positif terhadap konsumen Minimarket Cahaya Baru. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Lamb, et al (2001:110) yang menyatakan bahwa tenaga penjual eceran melayani fungsi penjualan dengan baik akan dapat membujuk pelanggan untuk membeli. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. (1) Ada pengaruh positif secara simultan dari produk, harga, lokasi, promosi fasilitas fisik dan personalia terhadap keputusan pembelian sebesar 94,6% pada Minimarket Cahaya Baru tahun 2013. (2) Ada pengaruh positif secara parsial dari produk terhadap sebesar 14,3%, harga terhadap sebesar 17,4%, lokasi terhadap keputusan pembelian sebesar 17%, promosi terhadap sebesar 27%, fasilitas fisik terhadap sebesar 15,5%, personalia terhadap sebesar 13,8% pada Minimarket Cahaya Baru tahun 2013. Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut. Bagi Minimarket Cahaya Baru Singaraja, dalam upaya meningkatkan, pihak perusahaan diharapkan memperhatikan retaling mix yang diterapkan pada perusahaan tersebut. Penelitian ini membuktikan bahwa apabila retailing mix yang diterapkan perusahaan kurang baik maka akan menimbulkan penurunan minat konsumen untuk berbelanja di Minimarket Cahaya Baru. Pada retailing mix yang diterapkan oleh Minimarket Cahaya Baru, variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian adalah promosi. Variabel produk, harga, lokasi, fasilitas fisik, dan personalia hendaknya ditingkatkan lagi agar seluruh variabel dari retailing mix dapat secara bersama-sama mempengaruhi dan dapat meningkatkan penjualan pada Minimarket Cahaya Baru. DAFTAR RUJUKAN Alam Rengga Surawijaya. 2005. Pengaruh Bauran Eceran (Retailing Mix) Terhadap Keputusan Pembelian Pada UD. Pilar Agung, Lumajang. Dahmiri. 2009. Pengaruh Bauran Penjualan Eceran (Retailing Mix) terhadap Citra Department Store (Studi pada Ramayana Department Store Kota Jambi). Jurnal Manajemen Pemasaran Modern. Universitas Jambi. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hendri Ma ruf. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta: PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium, Jilid 1, Prenhallindo. Jakarta. Lamb, Charlesh W. Joseph F. Hair, dan Carl Mc Danield. 2001. Marketing, Terjemahan oleh David Octarevia, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat. Levy and Weitz. (2009). Retailing management (7th ed.). New York: McGraw Hill. Peter, J. Paul dan Jerry C Olson. 2000. Consumer behavior Perilaku Konsumen Dan Strategi Pemasaran Jilid 1Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga. Stanton, William J. 1996. Prinsip Pemasaran. Alih Bahasa Drs Yohanes Lamarto, MBA, MSM, Edisi Ketujuh, Jilid I. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2009. MetodePenelitianBisnis (PendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta ZulaikhaFauzi. 2004. Faktor-Faktor Yang DipertimbangkanKonsumenpadaDar mo Factory Outlet di Kota Malang.