ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

dokumen-dokumen yang mirip
1130 ISSN:

Astri Wahyuni. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

ABSTRAK

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Kemampuan Pemahaman Matematis Melalui Strategi Think Talk Write Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Islam As- Shofa Pekanbaru

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII.B SMP PGRI PEKANBARU

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPIT AL-FITYAH PEKANBAU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII I SMPN 4 MANDAU DURI

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

Dedi Kurniawan ABSTRAK

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Bintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PROSIDING ISBN :

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STRUKTURAL TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Materi Segiempat

Tiamsa Napitupulu Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

Taofikoh NIP MTs Negeri Kendal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

JEMBER TAHUN PELAJARAN

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PENUGASAN PADA SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 MARE

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PROSIDING ISBN :

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 10 NOMOR 2 OKTOBER 2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SEKOLAH DASAR

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

Luwis Subi Widyaningsih, S.Pd, MM* ABSTRAKSI

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas III SD Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

P 42 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-4 SMAN 1 SIAK HULU.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EFEK DOPPLER MELALUI TS-TS SISWA KELAS XI TKJ.1 SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Bima Albert*

Oleh: Riza Pratiwi Sehatta Saragih Titi Solfitri ABSTRACT

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Yolanda Dian Nur Megawati & Annisa Ratna Sari Halaman

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: AENUN NIM.

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

Rizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Transkripsi:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL ( Studi Kasus Pada Kelas XI IPS 3 SMA NEGERI 1 CEPIRING Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016) Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring ABSTRAKSI Penelitian ini berlatar belakang pada kenyataan bahwa hasil belajar matematika pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Cepiring tahun pelajaran 2015/2016 menunjukkan hasil yang kurang optimal yaitu banyak siswa yang belum tuntas belajarnya. rata rata hasil belajar yang diperoleh siswa hanya 50,2 dan nilai terendah = 20, nilai tertingi = 95, jumlah siswa yang tuntas belajarnya hanya 8 siswa (24,2%), sementara 25 siswa yang lainnya ( 75,8%) masih mendapat nilai di bawah KKM. Tujuan dari penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cepiring pada semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 khususnya pada materi pokok Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Cepiring pada semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 khususnya pada materi pokok Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas, berdasarkan hasil tes awal penelitian tindakan ini didesain menjadi dua siklus dengan tiap tiap siklus masing masing 4 pertemuan masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) yang meliputi kegiatan: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Berdasarkan tindakan yang dilakukan selama 2 siklus dapat disimpulkan bahwa : a) Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal dapat meningkatkan aktivitas belajar Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers siswa kelas XI IPS 3 SMA N 1 Cepiring Kabupaten Kendal semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 dari kondisi awal aktivitas belajar rendah ke kondisi akhir aktivitas belajar sangat tinggi. b) Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal dapat meningkatkan hasil belajar Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers siswa kelas XI IPS 3 SMA N 1 Cepiring Kabupaten Kendal semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 dari kondisi awal rata rata hasil belajar 50.2 menjadi rata-rata hasil belajar 76.8 pada kondisi akhir. Kata kunci : Model Pembelajaran Aktivitas belajar Kooperatif, Teknik berkirim salam dan soal,

PENDAHULUAN Pembelajaran matematika melatih siswa untuk mengembangkan kemampuan dalam menarik kesimpulan, kreatif, mampu menyelesaikan masalah dan mengkomunikasikan gagasan, serta menata cara berfikir dan pembentukan keterampilan matematika untuk mengubah tingkah laku siswa. Perubahan tingkah laku siswa akan terlihat pada akhir proses pembelajaran yang mengacu pada hasil belajar. Sedangkan hasil belajar dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan efektif atau tidaknya suatu proses pembelajaran. (Sudjana, 1991:2). Berdasarkan hasil analisis ulangan harian siswa kelas XI IPS 3, untuk materi pokok Peluang pada tahun pelajaran 2015/2016 semester 1 hasil belajar siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Cepiring termasuk pada kategori rendah. Hanya 24,2 % siswa yang nilainya diatas 76 sedangkan 75,8 % siswa mendapat nilai kurang dari 76 dan rata-rata hasil belajarnyapun hanya mencapai nilai 50.2. Padahal seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila telah mencapai skor 76 dari skor maksimal 100 dan suatu kelas dinyatakan tuntas apabila terdapat minimal 80% siswa telah mencapai ketuntasan individual. Jika nilainya di bawah standar ketuntasan minimal maka dinyatakan siswa tersebut belum menguasai kompetensi dasar yang telah ditetapkan sekolah atau dengan kata lain siswa tidak tuntas. Peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa kelas XI IPS 3 secara acak, mereka berpendapat bahwa pembelajaran matematika kurang menarik, cepat merasa jenuh dan bosan. Peneliti mengamati masih banyak siswa yang bersifat pasif dan cendrung gelisah dalam proses pembelajaran. Ini terlihat pada saat guru meminta gagasan dan pendapat siswa, hanya sedikit yang mau memberikan pendapat dan bertanya tentang hal yang tidak dimengerti. Hal ini dapat mengganggu proses pembelajaran karena pembelajaran matematika terkait satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu perlu dilaksanakan pembelajaran yang dapat mengaktifkan dan mengembangkan kegiatan siswa dalam dan memecahkan masalah matematis untuk meningkatkan hasil belajar matematika dalam berbagai model. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti ingin mencoba menerapkan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Cepiring tahun pelajaran 2015/2016 dengan pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal khususnya pada pokok bahasan Fungsi Komposisidan Fungsi Invers. Pembelajaran kooperatif menekankan pada kehadiran teman sebaya yang berinteraksi antar

sesamanya sebagai sebuah tim dalam menyelesaikan atau membahas suatu masalah atau tugas. Ada beberapa hal yang perlu dipenuhi dalam pembelajaran kooperatif agar lebih menjamin para siswa bekerja secara kooperatif. Hal-hal tersebut meliputi : (1) para siswa yang tergabung dalam sebuah kelompok harus merasa bahwa mereka adalah bagian dari sebuah tim dan mempunyai tujuan yang bersama yang harus dicapai, (2) para siswa yang tergabung dalam sebuah kelompok harus menyadari bahwa masalah yang mereka hadapi adalah masalah kelompok dan berhasil atau tidaknya kelompok itu akan menjadi tanggungjawab bersama oleh seluruh anggota kelompok itu, (3) untuk mencapai hasil yang maksimum, para siswa yang tergabung dalam kelompok itu harus berbicara satu sama lain dalam mendiskusikan masalah yang dihadapinya Pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal dapat mempererat hubungan kelompok dengan menciptakan sapaan khas kelompok sehingga sewaktu siswa sudah merasa bosan dan jenuh sapaan kelompok yang sudah diciptakan dan saling berkirim soal yang dilakukan antar kelompok akan membuat suasana kelas menjadi menyenangkan. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti menduga bahwa pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Cepiring tahun pelajaran 2015/2016 pada pokok bahasan Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah penerapan pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Cepiring tahun ajaran 2016/2017 khususnya pada materi pokok Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Melalui pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cepiring pada semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 khususnya pada materi pokok Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers, b) Melalui pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Cepiring pada semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 khususnya pada

materi pokok Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas pembelajaran, yaitu sebagai berikut : Bagi Siswa : a) Dapat meningkatkan aktivitas belajar Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers, b) Dapat meningkatkan hasil belajar Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers, Bagi Guru : a) Melalui pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal dapat meningkatkan aktivitas belajar Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers, b) Melalui pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal dapat meningkatkan hasil belajar Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers. Bagi Sekolah : a) Dapat meningkatkan prestasi sekolah. b) Dapat meningkatkan pencapaian nilai Ujian Nasional. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Cepiring Kabupaten Kendal, dalam jangka waktu 4 bulan dimulai pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2016, dengan subjek penelitian siswa kelas XI IPS 3 tahun pelajaran 205/2016 yang berjumlah 33 orang, 8 orang laki-laki dan 25 orang perempuan dengan karakteristik dan kemampuan siswa yang heterogen. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus, pada siklus pertama dilakukan tindakan menggunakan dan mengacu pada model pembelajaran Kooperatif Teknik berkirim Salam dan Soal, selanjutnya siklus kedua dilakukan tindakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus pertama. Setiap siklus memiliki 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal yang disajikan dalam dua siklus. Adapun uraian tentang penyajian pembelajaran di depan kelas yang dilaksanakan dari setiap siklus adalah sebagai berikut: Deskripsi Kondisi Awal Kondisi awal adalah kondisi dimana peneliti belum melaksanakan tindakan, aktivitas pembelajaran belum melibatkan siswa untuk berperan aktif, guru masih berperan secara dominan dalam pembelajaran. Deskripsi nilai hasil belajar yang dimaksud direkap dalam tabulasi berikut ini : Tabel Hasil Belajar kondisi awal berdasarkan rentang nilai No Rentang Frekuensi Persentase 1 91-100 1 3% 2 81-90 4 12,1% 3 76 80 3 9,1% 4 < 76 25 75,8%

Tabel terendah, tertinggi, rata-rata No Kategori 1 Terendah 10 2 Tertinggi 95 3 50.2 Dari dua tabel di atas terlihat rata-rata nilai hasil belajar siswa pada kondisi awal adalah 50.2 dengan persentase pencapaian KKM secara klasikal 24,2%. Deskripsi Siklus I Pada tahap perencanaan, guru mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan dilaksanakan seperti menyusun RPP, LKS, Kartu Soal, soal ulangan harian I, jawaban soal ulangan harian dan lembar pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran serta membagi siswa kedalam kelompok kooperatif yang terdiri dari 5 (lima) sampai 6 (enam) orang. Pembelajaran pada siklus I ini dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali pertemuan, pada masing-masing pertemuan terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Proses pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas yang dilakukan siswa yang diperoleh dari lembar pengamatan. Proses pembelajaran terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap awal, inti, dan akhir. Persentase aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini : N o 1 2 3 4 5 6 7 Tabel Jumlah dan Persentase Siswa yang Melakukan Aktivitasnya dengan Baik pada Siklus I Kegiatan Memperhatikan penjelasan dari guru mengenai materi yang akan dibahas Membahas materi ajar bersama teman sekelompoknya Mengerjakan LKS bersama temansekelompo knya Membahas soal yang diperoleh darikelompok lain bersama anggota kelompok Perwakilan kelompok yang ditunjuk oleh guru untuk mempresentasik an hasil kerja kelompoknya Memperhatikan presentasi dari kelompok lain dan mencocokkan jawaban Menanggapi jawaban dari kelompok yang mempresentasik an jawaban F SIKLUS KE I Pert 1 Pert 2 Pert 3 PA S % F PA S % F PA S % Ra ta2 64 17 52 25 76 64 24 73 14 42 24 73 63 25 76 25 76 27 82 78 26 79 23 70 24 73 74 2 100 2 100 2 100 100 23 70 15 45 26 79 65 2 100 2 100 2 100 100 persentase PAS 77 %

Dari tabel dapat dilihat bahwa ratarata persentase aktivitas siswa adalah 77 %, berdasarkan tabel kriteria persentase aktivitas, nilai 77% termasuk pada kategori baik, sehingga persentase aktivitas siswa pada siklus 1 ini sudah sesuai dengan harapan peneliti. Tabel terendah, tertinggi, rata-rata pada Siklus I No Kategori 1 Terendah 10 2 Tertinggi 100 3 61.1 Hasil belajar matematika siswa dianalisis dengan menggunakan rumus statistika yang telah teruji yaitu mean ( ) atau nilai rata-rata siswa. Hasil belajar pada siklus I dapat dilihat dari nilai ulangan harian (UH I) dengan rekapitulasi nilai pada tabel dan diagram sebagai berikut : Tabel. Hasil Belajar berdasarkan rentang nilai pada Siklus I No Rentang frekuensi Persentase 150 100 50 0 Tertinggi, Terendah dan 1 91 100 6 18.2% 2 81-90 2 6.1% 3 76 80 11 33.3% 4 < 76 14 42.4% 15 10 5 0 Hasil Belajar Siklus 1 Berdasar Rentang 91-100 81-90 76-80 < 76 f Dari tabel dan diagram nilai hasil belajar di atas, terlihat bahwa nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 61.1. Jumlah siswa yang mencapai KKM 19 orang sedangkan yang belum mencapai KKM 14 orang siswa. Persentase siswa yang mencapai KKM adalah 57.6% dan persentase siswa yang tidak mencapai KKM adalah 42.4%. Artinya terjadi peningkatan terhadap hasil belajar siswa. Dimana nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 61.1 lebih besar dari nilai rata-rata pada kondisi awal yaitu sebesar 50.2. Sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus I yaitu 57.6% meningkat dari persentase

siswa dari keadaan awal yaitu 24,2%. Berikut ini disajikan juga tabel dan diagram perbandingan antara kondisi awal dan siklus I Tabel. 4.6 Perbandingan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Kondisi awal dan siklus I Kondisi awal Siklus1 Jumlah siswa Tuntas 7 14 Perbandingan nilai Hasil belajar Kondisi awal dan siklus I 70 60 50 40 30 20 10 0 Jumlah siswa Tidak Tuntas 25 19 Diagram Perbandingan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Kondisi awal dan siklus I Perbandingan nilai Hasil belajar Kondisi awal dan siklus I Kondisi awal Siklus1 50.15 61,1 Berdasarkan uraian analisis tindakan siklus I diatas, dapat diketahui bahwa aktivitas proses pembelajaran sudah terlaksana dengan baik dan untuk nilai rata-rata hasil belajar siswa telah terjadi peningkatan. Namun, untuk pencapaian KKM klasikal masih belum seperti yang diharapkan karena masih jauh dibawah persentase standar. Deskripsi Siklus II Pada tahap perencanaan, guru mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan dilaksanakan seperti menyusun RPP, LKS, Kartu Soal, soal ulangan harian II, jawaban soal ulangan harian dan lembar pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran serta membagi siswa kedalam kelompok kooperatif yang terdiri dari 5 (lima) sampai 6 (enam) orang. Pembelajaran pada siklus I ini dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali pertemuan, pada masing-masing

pertemuan terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Persentase aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel Jumlah dan Persentase Siswa yangmelakukan Aktivitasnya dengan Baik pada Siklus II SIKLUS KE I No Kegiatan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 F PAS% f PAS% f PAS% 1 2 3 4 5 6 7 Memperhatikan penjelasan dari guru mengenai materi yang akan dibahas Membahas materi ajar bersama teman sekelompoknya Mengerjakan LKS bersama temansekelompoknya Membahas soal yang diperoleh darikelompok lain bersama anggota kelompok Perwakilan kelompok yang ditunjuk oleh guru untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya Memperhatikan presentasi dari kelompok lain dan mencocokkan jawaban Menanggapi jawaban dari kelompok yang mempresentasikan jawaban 28 85 27 82 28 85 84% 29 88 30 91 31 94 91% 28 85 29 88 29 88 87% 29 88 31 94 30 91 91% 2 100 2 100 2 100 100% 27 82 29 88 28 85 85% 2 100 2 100 2 100 100% Rata-Rata PAS 91% Keterangan : F = Frekuensi siswa yang melakukan aktivitas PAS = Persentase Aktivitas Siswa Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata persentase aktivitas siswa adalah 91 %, berdasarkan tabel kriteria persentase aktivitas pada tabel 3.2 nilai 91% termasuk pada kategori sangat baik,sehingga persentase aktivitas siswa pada siklus 1 ini sudah sesuai dengan harapan peneliti. Hasil belajar matematika siswa dianalisis dengan

menggunakan rumus statistika yang telah teruji yaitu mean ( ) atau nilai rata-rata siswa. Hasil belajar pada siklus I dapat dilihat dari nilai ulangan harian (UH II) dengan rekapitulasi nilai pada tabel dan diagram sebagai berikut : Tabel Hasil Belajar berdasarkan rentang nilai pada siklus II No 20 10 Rentang Frekuensi Persentase 1 91 100 7 21.2% 2 81-90 4 12.1% 3 76 80 16 48.5% 4 < 76 6 18.2% 0 Hasil Belajar Siklus 2 Berdasar Rentang 91-100 81-90 76-80 < 76 Dari tabel dan diagram nilai hasil belajar di atas terlihat bahwa nilai rata-rata siswa pada siklus II sebesar 76.8, nilai ini sudah berada diatas nilai batas tuntas (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah, seperti telah disebutkan di muka nilai KKM untuk mata pelajaran matematika 76. Jumlah siswa yang mencapai KKM f 27 orang siswa, sedangkan yang belum mencapai KKM 6 orang siswa. Persentase siswa yang mencapai KKM adalah 81,8% dan persentase siswa yang tidak mencapai KKM adalah 18,2%. Artinya terjadi peningkatan terhadap hasil belajar siswa. Dimana nilai rata-rata siswa pada siklus II lebih besar dari nilai rata-rata pada siklus I yaitu sebesar 61.1. Sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus II 81.8% meningkat dari persentase siswa pada siklus I yaitu 57.6%. Dari hasil pengamatan aktivitas dapat dilihat bahwa rata-rata persentase aktivitas siswa adalah 91 %, dengan kategori sangat baik,sehingga persentase aktivitas siswa pada siklus 2 ini sudah sesuai dengan harapan peneliti. Demikian juga berdasarkan nilai hasil belajar siswa di atas terlihat bahwa nilai rata-rata siswa pada siklus II sebesar 76.8, nilai ini sudah berada diatas nilai batas tuntas (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah (KKM = 76),. Jumlah siswa yang mencapai KKM 27 orang siswa, sedangkan yang belum mencapai KKM 6 orang siswa. Persentase siswa yang mencapai KKM adalah 81,8% dan persentase siswa yang tidak mencapai KKM adalah 18,2%. Artinya terjadi peningkatan terhadap hasil belajar siswa. Dimana nilai rata-rata siswa pada siklus II lebih besar dari nilai rata-rata pada siklus I yaitu sebesar 61.1. Sedangkan

persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus II 81.8% meningkat dari persentase siswa pada siklus I yaitu 57.6%. Peningkatan Aktivitas belajar siswa dapat dilihat dari tabel berikut ini : Tabel Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa N o 1 2 3 Kegiatan Memperhatikan penjelasan dari guru mengenai materi yang akan dibahas Membahas materi ajar bersama teman sekelompoknya Mengerjakan LKS bersama temansekelompok nya Rata2 PAS SIKLU S I Rata2 PAS SIKLUS II 64% 84% 63% 91% 78% 87% 6 7 Memperhatikan presentasi dari kelompok lain dan mencocokkan jawaban Menanggapi jawaban dari kelompok yang mempresentasikan jawaban 65% 85% 100% 100% 77% 91% Dari tabel terlihat bahwa nilai pengamatan aktivitas siswa terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari rata rata nilai Persentase Aktivitas Siswa (PAS) 77% pada Siklus I meningkat menjadi 91 % pada Siklus II Perbandingan data hasil belajar dari kondisi awal, siklus I dan siklus II disajikan dalam bentuk tabel dan diagram berikut ini : Tabel Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II 4 Membahas soal yang diperoleh darikelompok lain bersama anggota kelompok 74% 91% Kondisi awal Siklus1 siklus 2 Jumlah siswa Tuntas 7 14 27 5 Perwakilan kelompok yang ditunjuk oleh guru untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya 100% 100% Jumlah siswa Tidak Tuntas 25 19 6 50.2 61.1 76.8

Diagram Perbandingan Hasil Belajar Kondisi Awal Siklus I dan Siklus II 100 Tabel Reakapitulasi Hasil Belajar N o 1 2 80 60 40 20 0 Kategori Kond. Awal Siklus I Siklus II Terendah 10 10 10 Tertinggi 95 100 100 3 50.2 61.1 76.8 Diagram Rekapitulasi Terendah, tertinggi dan rerata 120 100 80 60 40 20 0 Jumlah siswa Tuntas Jumlah siswa Tidak Tuntas Terendah Tertinggi Dari tabel dan diagram dapat dilihat peningkatan hasil belajar siswa dari kondisi awal rata-rata nilai 50,2 naik menjadi 61,1 pada siklus I dan naik lagi menjadi 76.8 pada siklus II. Demikian juga jumlah siswa yang mencapai KKM juga terjadi peningkatan yang signifikan, yakni pada kondisi awal hanya 7 siswa (24,2%) yang mencapai KKM naik menjadi 19 siswa (57.6%) pada siklus I dan naik lagi menjadi 27 siswa (81,8%) pada siklus II siswa yang mencapai KKM. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) secara klasikal juga sudah terpenuhi karena KKM secara klasikal sudah diatas 80%. Oleh karena itu peneliti mengambil keputusan untuk mengakhiri penelitian ini hanya sampai pada siklus II dengan alasan tindakan yang diberikan sudah membawa akibat pada kenaikan persentase aktivitas belajar dan peningkatan hasil belajar siswa. Simpulan Berdasarkan analisa data yang telahdilakukan maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal dapat meningkatkan aktivitas belajar Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers siswa kelas XI IPS 3 SMA N 1 Cepiring Kabupaten Kendal semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 dari kondisi awal aktivitas belajar lebih

rendah (77%) ke kondisi akhir aktivitas belajar lebih tinggi (91%) 2. Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal dapat meningkatkan hasil belajar Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers siswa kelas XI IPS 3 SMA N 1 Cepiring Kabupaten Kendal semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 dari kondisi awal rata rata hasil belajar 50.2 menjadi rata-rata hasil belajar 76.8 pada kondisi akhir. Saran Berkaitan dengan hasil penelitian ini ada beberapa saran yang perlu disampaikan, yaitu sebagai berikut : 1. Untuk teman-teman guru mata pelajaran Matematika yang mengalami masalah dalam pembelajaran Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal sebagai salah satu alternatif solusinya. 2. Bagi para siswa, hendaknya terbiasa belajar dengan metode pembelajaran kooperatif sehingga belajar lebih bermakna dan lebih menyenangkan. 3. Kepada pihak Sekolah hendaknya selalu memberikan motivasi dan kesempatan para guru untuk melakukan inovasi pembelajaran agar prestasi sekolah meningkat. 4. Untuk perpustakaan supaya selalu menambah bahan bacaan terutama yang berkaitan dengan inovasi, strategi, maupun metode pembelajaran yang lebih beragam. DAFTAR PUSTAKA Akdon. 2008.Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manejemen. Bandung: Dewa Ruchi. Arikunto, Suharsimi.dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas.2006. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika SMP danmts. Jakarta: Depdiknas. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Gita.2008. Penerapan Pembalajaran Kooperatif Berkirim Salam dan Soal untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII 7 SMPN 1 Tualang Tahun ajaran 2007/2008.Skripsi tidak diterbitkan. Riau: Program Strata 1 Universitas Riau. Isjoni.2009. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta. Lie, Anita. 2004. Cooperative

Learning Mempraktekkan Cooperatif Learning di Ruang- Ruang Kelas. Jakarta: Gramedia. Mudjiono, Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Nashar.2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam KegiatanPembelajaran. Jakarta: Delia Press. Purwanto, Ngalim.2004.Prinsip- Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rezeki, Sri. 2009. Analisa Data dalam Penelitian Tindakan Kelas. Makalah disajikan dalam Seminar Pendidikan Matematika Guru SD/SMP/SMA seriau di PKM UIR, Pekanbaru, 7 November 2009. Sakrani. 2008. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII B di SMP Negeri 4 Kudap Kecamatan Merbau Kabupaten Bengkalis Dengan Pembelajaran Kooperatif Teknik Berkirim Salam dan Soal. Skripsi tidak diterbitkan. Riau: Strata I Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Sanjaya, Wina. 2008.Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta:Kencana Prenada media group.