BAB II LANDASAN TEORI. dengan Total Quality Manajemen (TQM). Manajemen ini dilaksanakan guna

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang lebih modern dan berkualitas, hal tersebut akan berpengaruh

ANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000

Analisis Sistem Manajemen Mutu dalam Upaya Mempertahankan ISO 9001 : 2000 (Studi Kasus PT. Mertex Indonesia-Mojokerto) Abstrak

MIA APRIANTHY ( )

BAB I PENDAHULUAN. kualitas (mutu) yang dapat diterima oleh masyarakat secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin kompetitif saat ini, menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5)

BAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan oleh setiap level manajemen.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Shandy Fauzan, 2014

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

BAB I PENDAHULUAN. 9001:2000. Konsep Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 lahir

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, sehingga dapat dikatakan bahwa kemajuan suatu bangsa atau negara dapat

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

PRINSIP SISTEM MANAJEMEN KUALITAS

BAB I PENDAHULUAN. prilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik baik pada aspek kognitif, aspek

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Keberhasilan suatu organisasi dapat dilihat dari kinerja

BAB I PENDAHULUAN. sebuah negara, karena pendidikan merupakan sarana pengembangan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi dan liberalisasi pasar modal dunia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DALAM PENDIDIKAN. Suto Prabowo

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

MANAJEMEN TEKNIK LINGKUNGAN. Pengertian ISO 14000

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

KONSEP DASAR ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. demokratis serta bertanggung jawab. 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang

Manual Mutu Akademik

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

Sistem manajemen mutu Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas produk dan jasa pada perusahaan bertambah. Satu hal yang sangat berarti dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya. Tim Penyusun

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dan sasaran mutu ditetapkan untuk mengarahkan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. awal untuk meningkatkan sumber daya manusia. adalah satu bidang yang tidak mungkin bisa lepas dari kemajuan IPTEK, maka

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin meningkatnya arus globalisasi yang membawa berbagai

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab VI Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. diserahkan produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan.

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara, maka tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman.

Sistem manajemen mutu Persyaratan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, sudah banyak perusahaan atau lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

PENINGKATAN MUTU PERGURUAN TINGGI MELALUI MANAJEMEN YANG BERORIENTASI MUTU. Paningkat Siburian Abstrak

SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA PERGURUAN TINGGI. Dudung Juhana STIE Pasundan Bandung

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tantangan global yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik dari

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan ketelitian dari masing-masing individu dalam mengambil

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

ISO Nur Hadi Wijaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan dianggap sebagai sebagai suatu investasi yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Irma Riswanti, 2013

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6)

BAB 1 PENDAHULUAN. dan harapan pelanggan yang semakin meningkat. Melihat kondisi ini, tidak ada pilihan lain lagi bagi instansi untuk bertahan dan

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Oleh karena itu diperlukan pendidikan yang bermutu agar dapat

II.TINJAUAN PUSTAKA. dari kemampuan, motivasi dan kesempatan ( Robbins, 1996 ). Menurut Ramlan dan Ismulyana ( 2005 ), kinerja pelayanan dan

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara sehingga muncul slogan Quality is everybody business, dimana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mutu terpadu (TQM) termasuk dalam kategori tinggi, dengan pencapaian tertinggi

PEDOMAN MUTU TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

Konsep dan Administrasi Manajemen 13/12/2011. Administrasi?

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

PENGANTAR. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d. Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. analisis data yang telah dikemukakan pada Bab I, II, III, dan IV, maka beberapa

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan teknikal, manusiawi dan konseptual. 1 Sedangkan pembelajaran

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan upaya. pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia agar

PENERAPAN STANDAR ISO 9001 DAN ISO SECARA BERSAMAAN

Perencanaan Sistem Manajemen Mutu Berstandar ISO 9001:2008 di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA ERA GLOBALISASI. Paningkat Siburian. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan global di masa ini memberikan banyak pilihan kepada

PERSEPSI GURU TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG DILAKUKAN OLEH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PADANG

HANS PUTRA KELANA F

Scanned by CamScanner

MANUAL MUTU No. MM 4.2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan berkualitas merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh

Kata Kunci: Manajemen Pendidikan, Efektivitas dan Efisiensi, Pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional mengisyaratkan

PROSEDUR SISTEM MUTU PENGENDALIAN KETIDAKSESUAIAN, TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Di dalam suatu lembaga organisasi sangat dibutuhkan manajemen. Demikian pula dengan lembaga pendidikan yang dalam setiap pelaksanaannya sangat membutuhkan suatu manajemen, baik manajemen organisasi sekolah, manajemen kurikulum, bahkan manajemen kualitas sekolah atau sering disebut dengan Total Quality Manajemen (TQM). Manajemen ini dilaksanakan guna mencapai tujuan dari suatu organisasi yang dilaksanakan oleh beberapa orang. Manajemen dipimpin oleh seorang manajer, di dalam lembaga pendidikan kepala sekolahlah yang bertindak sebagai manajer. Sehingga tugas seorang kepala sekolah dalam suatu lembaga pendidikan tersebut adalah mengatur kinerja orang lain, untuk melaksanakan berbagai tugas yang berkaitan dengan pendidikan tersebut. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia - sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada 3 alasan utama diperlukannya manajemen: 1. Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi. 2. Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihakpihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan karyawan, maupun kreditur, pelanggan, konsumen, supplier, serikat kerja, assosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah. 9

3. Untuk mencapai efesiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum adalah efisiensi dan efektifitas. 1 2.1.1. Pengertian Manajemen Manajemen adalah kegiatan dimana seseorang (Manajer) menggerakkan orang lain untuk menyelesaikan seluruh tugasnya, sesuai dengan yang diinginkan. Sehingga manajer tidak mengerjakan tugas tugas tersebut sendiri. Manajemen harus tersusun dengan baik, supaya dalam pelaksanaan setiap tugas yang diberikan dapat sesuai dengan yang diinginkan. Manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata tersebut digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan dalam bahasa inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. 2 2.1.2. Manajemen Sebagai Ilmu Manajemen dikatakan sebagai ilmu karena dalam pengertian manajemen, manajemen merupakan bagaimana mengelola orang lain. Seorang manajer harus mempunyai pengetahuan dalam mengelola orang tersebut. Pengetahuan yang dimiliki bukan hanya yang diperoleh dari proses pendidikan, melainkan juga keahlian sesorang untuk mengontrol orang lain. Sehingga 1 T. Hani, Handoko, 2003, Manajemen, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, hal. 6 2 Husaini Usman, 2006, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, hal 3 10

manajemen yang terbentuk akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Manajemen memenuhi syarat sebagai ilmu pengetahuan karena mamiliki serangkaian teori, meskipun teori-teori itu masih terlalu umum dan subjektif. Selajutnya dikatakan bahwa perjalanan suatu ilmu, teori-teori manajemen yang ada diuji dengan pengalaman. 3 2.1.3. Manajemen Pendidikan Manajemen pendidikan merupakan salah satu cara menciptakan sumber daya manusia, supaya dapat melaksanakan suatu pekerjaan dalam proses belajar mengajar. Pada dunia pendidikan sumber daya manusia yang diciptakan untuk mencapai suatu tujuan adalah siswa yang berkompeten. Pekerjaan yang dikerjakan tersebut merupakan kegiatan pendidikan yang nantinya akan mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagai seni atau ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. 4 2.2. Pengertian Pemahaman Mutu Suatu lembaga dikatakan memiliki kualitas yang baik apabila lembaga tersebut memiliki mutu yang baik. Begitu pula dalam suatu lembaga pendidikan, sekolah dikatakan bermutu apabila memiliki sarana prasarana, guru, serta lulusan yang berkualitas dan berkompeten. 3 T. Hani, Handoko, 2003, Manajemen, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, hal. 11 4 Husaini Usman, 2006, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 7 11

Mutu ialah suatu kondidim dinamik yang berhubungan dengan produk, tenaga kerja, proses, dan tugas serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Dengan perubahan mutu tersebut, diperlukan peningkatan atau perubahan keterampilan tenaga kerja, proses produksi, dan tugas, serta perubahan lingkungan agar produk dapat memenuhi dan melebihi harapan konsumen. 5 2.3. Manajemen Mutu Manajemen mutu adalah suatu manajemen yang melihat kualitas suatu produk barang maupun jasa. Untuk memaksimalkan produk supaya dapat bersaing dengan produk-produk lain baik di tingkat nasional maupun internasional. Manajemen mutu ialah budaya organisasi yang ditentukan dan didukung oleh pencapaian kepuasan pelanggan secara terus-menerus melalui sistem terintegrasi yang terdiri dari bermacam alat, teknik, dan pelatihan-pelatihan. Tindakan perbaikan terus-menerus dalam proses organisasi diharapkan akan menghasilkan produk dan pelayanan yang bermutu tinggi. 6 Fokus utama dari manajemen mutu adalah fokus terhadap pelanggan. Supaya fokus terhadap pelanggan tersebut dapat maksimal, ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh sebuah manajemen yang bermutu adalah sebagai berikut: 1. Podasi Merupakan hal terpenting yang dimiliki oleh pelaksana dari manjemen mutu tersebut. 5 Hadis Abdul & Nurhayati, 2010, Manajemen Mutu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, hal. 86 6 Husaini Usman, 2006, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 458 12

2. Lantai Merupakan beberapa acuan dari manjemen mutu tersebut seperti strandar - standar yang berlaku. 3. Tiang Komponen pokok yang terdapat dalam suatu organisasi yang melaksanakan manajemen mutu tersebut. 4. Dinding Pelindung dari sebuah organisasi yang melaksanakan manajemen mutu tersebut, supaya bisa tetap bersaing oleh organisasi lain. 5. Atap Merupakan fokus dari manajemen mutu tersebut yaitu pelanggan Adapun gambarnya sebagai berikut: Gambar 2.3.1. Sistem Manajemen Mutu 7 Kepuasan pelanggan Sistem Manajemen Mutu pro du k Persaingan pro ses org anis asi Perbaikan Berlanjut kep emi mpi nan ko mit me n ISO 9000: 2000 ISO 9001: 2000 ISO 9001: 2008 standar lain kepedulian nilai integritas pelatihan kontrol hal. 11 7 Rudi Suardi, 2004, Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 : 2000, PPM, Jakarta Pusat, 13

2.4. Sistem Manajemen Mutu Pendidikan Pada saat ini penerapan manajemen mutu pendidikan ini lebih populer dengan sebutan istilah Total Quality Education (TQE). Dasar dari Total Quality Education (TQE) tersebut merupakan bagian dari Total Quality Manajemen (TQM) yang kemudian dikembangkan dengan basic pendidikan. Konsep Total Quality Manajemen (TQM) pada mulanya diterapkan pada dunia bisnis atau dunia industri, kemudian diterapkan pada dunia pendidikan. Strategi yang dikembangkan dalam penggunaan manajemen mutu dalam dunia pendidikan adalah institusi pendidikan memposisikan dirinya sebagai institusi jasa atau dengan kata lain menjadi industri jasa. Yakni institusi yang memberikan pelayanan ( service ) sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pelanggan (costumer). Maka pada saat itulah, dibutuhkan susatu sistem manajemen yang mampu memberdayakan institusi pendidikan agar lebih bermutu. 8 2.5. Sistem Manajemen Mutu ISO Standar internasional yang kini sedang dibicarakan dalam dunia pendidikan guna menunjang kualitas mutu sekolah tersebut, khususnya pendidikan yang berhubungan langsung dengan dunia usaha/ dunia industri. Setelah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) atau SBI (Sekolah Bertaraf Internasional), lembaga pendidikan menerapkan standar internasional yang sebelumnya digunakan dalam dunia industri dan kini digunakan pula pada dunia pendidikan. Salah satu standar Internasional yang berdasarkan pada Total Quality Manajemen (TQM) tersebut merupakan Sistem Manajemen Mutu ISO (The International Organization for Standarization) 8 Scheerens Jaap, 2003, Peningkatan Mutu Sekolah, Logos, Jakarta, hal. 23 14

The International Organization for Standarization ( ISO ) merupakan suatu federasi badan standar internasional yang bertujuan meningkatkan pengembangan standarisasi dan aktivitas yang terkait di dunia dengan pandangan mempermudah pertukaran internasional dari barang dan jasa, dan untuk mengembangkan kerjasama dalam bidang aktivitas intelektual, sains, tekhnik dan ekonomi. 9 2.5.1. Seri Standar ISO ISO memiliki beberapa seri standar yang terus berkembang. Masing- masing seri standar memiliki bidang dimana seri standar tersebut sesuai untuk diterapkan. Demikian seri standar dari ISO: " 1. ISO 9000: 2000, dasar dan kosakata manajemen mutu. Dibuat sebagai langkah awal untuk memahami standar dan definisi istilah-istilah dasar yang digunakan dalam keluarga ISO 9000: 2000 yang dibutuhkan untuk membantu memahaminya ketika digunakan 2. ISO 9001: 2000, persyaratan manajemen mutu. Berisi persyaratan standar yang digunakan untuk mengakses kemampuan organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang sesuai 3. ISO 9001: 2008, berisi persyaratan yang harus dipenuhi, merupakan versi baru dari standar sebelumnya 4. ISO 9004: 2000, pedoman untuk kinerja peningkatan sistem manajemen mutu. Pedoman standar yang menyediakan acuan dalam peningkatan berkelanjutan sistem manajemen mutu untuk memberikan keuntungan pada semua pihak, termasuk kepuasan pelanggan 5. ISO 19011: 2000, pedoman audit sistem manajemen mutu dan lingkungan, memberikan pedoman untuk memverifikasi kemampuan sitem dalam mencapai sasaran mutu. Standar ini dapat digunakan untuk audit internal ataupun eksternal (audit pihak kedua dan audit pihak ketiga) 6. ISO 10005: 1995, manajemen mutu-pedoman untuk rencana mutu. Menyediakan pedoman untuk mambantu dalam persiapan, tinjauan, penerimaan dan revisi rencana mutu 9 Iskandar Indranata, 2007, Panduan Penerapan Kemasan (AMDK), Graha Ilmu, Yogyakarta, hal. 60 15

7. ISO 1006: 1997, manajemen mutu-pedoman mutu dan manajemen proyek. Pedoman untuk membantu dalam memastikan mutu dari proses dan produk proyek 8. ISO 10007: 1995, manajemen mutu-pedoman untuk susunan manajemen 9. ISO/ DIS 10012, persyaratan jaminan mutu untuk pengukuran peralatan 10. ISO 10013: 1995, pedoman untuk mengembangkan manual mutu. Memberikan pedoman dalam mengembangkan dan memelihara manual mutu 11. ISO 10014: 1998, pedoman untuk pengelolaan Ekonomi mutu. Memberikan pedoman bagaimana mencapai keuntungan ekonomi dari penerapan manajemen mutu. 12. ISO 10015: 1999, manajemen mutu-pedoman pelatihan. Memberikan pedoman dalam pengembangan, penerapan, pemeliharaan, dan peningkatan strategi dan sistem pelatihan yang mempengaruhi mutu produk. 10 2.5.2. Manfaat Sertifikat ISO 9001 Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 sangat bermanfaat untuk lembaga-lembaga yang bekerja sama dengan pihak luar negeri. Berikut manfaat yang diperoleh sebuah organisasi setelah mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 adalah sebagai berikut: " 1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan. 2. Meningkatkan image kualitas perusahaan serta daya saing dalam memasuki pagar global. 3. Meningkatkan kualitas dan produktifitas melalui kerjasama, solusi masalah dan komunikasi yang baik, serta sistem pengendalian kualitas yang konsisten. 4. Meningkatkan kesadaran kualitias dalam perusahaan. 5. Memberikan pelatihan secara sistematik kapada selutruh staf perusahaan melalui prosedur-prosedur dan instruksi-instruksi kerja yang terdefinisi dengan baik. 11 10 Iskandar Indranata, 2007, Panduan Penerapan Kemasan (AMDK), Graha Ilmu, Yogyakarta, hal. 62 11 Vincent Gaspersz, 2009, Total Quality Manajemen (TQM) untuk Praktisi Industri dan Bisnis, Gramedia Graha Utama, Jakarta, hal. 69 16