METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL

dokumen-dokumen yang mirip
METODE SIMULASI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN VOKASIONAL OTOMOTIF UNTUK SISWA TUNAGRAHITA

STUDI DURASI BELAJAR SERVICE RINGAN ENGINE SEPEDAMOTOR MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI BAGI SISWA TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Galih Wiguna, 2014

STUDI TENTANG KETERAMPILAN BELAJAR PENYETELAN KARBURATOR BAGI SISWA TUNA RUNGU

EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TUNE UP SEPEDA MOTOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tunggal yang dikenal dengan istilah single subject research

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tepat, ketepatan ini akan menjadikan kualitas penelitian menjadi baik. Terdapat dua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

THE EFFECT OF ROLE PLAYING METHOD TOWARD THE ABILITY OF FICTION READING COMPREHENSION OF HEARING IMPAIRMENT STUDENT

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK

RATE SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DALAM BELAJAR PENYETELAN RANTAI SEPEDA MOTOR DENGAN METODE DEMONSTRASI

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 1, Juni 2017

KATA PENGANTAR. Bandung, Juni Bayu Dwi Sulistiyo E

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN

EKSPERIMENTASI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN ANAK TUNANETRA KELAS VI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Pembelajaran KontekstualTerhadap Kemampuan Berhitung Pengurangan Pada Siswa Tunagrahita Kelas 4

Khusnul Khotimah* 1 Wiwik Dwi Hastuti* 2

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan subyek tunggal. Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

Emilia Martadini *1 Saichudin *2

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BANGUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA... 70

BAB III METODE PENELITIAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

PENGARUH PERMAINAN CONGKLAK TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA KELAS III SDLB

KETERCAPAIAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA PRAKTIK PEMELIHARAAN AC SPLIT

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I. A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KETAHANAN DUDUK BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS I MELALUI PLANNED HUMOR MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN (SSR di SLB Negeri 1 Padang)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMBAR BALIK TERHADAP KEMAMPUAN BINA DIRI PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA

BAB II KETERAMPILAN SOSIAL ANAL TUNAGRAHITA RINGAN DAN LATIHAN OLAH VOKAL DALAM BERNYANYI...

BAB III METODE PENELITIAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

Kemampuan Persepsi Visualmotorik dalam Mengurus

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TUNE UP SEPEDA MOTOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB III METODE PENELITIAN. tunggal (single subject research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada subyek

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan intervensi pada sasaran penelitian. Eksperimen yang dilakukan

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGOPERASIKAN APLIKASI CORELDRAW

BAB III METODE PENELITIAN. terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Variabel (dalam Sunanto, J.,

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 2, Desember 2016

THE EFFECT OF THE USE OF PICTURE DOMINO CARDS MEDIA TOWARD HEARING IMPAIRMENT STUDENT S COMPETENCE IN WRITING SIMPLE SENTENCES FOR STUDENT

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 1, Juni 2017

DAFTAR ISI. UCAPAN TERIMAKASIH... i. ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GRAFIK...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Langkah pertama dalam pengambilan data ialah melakukan pengukuran

KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK CBT UNTUK MENINGKATKAN KEMANTAPAN PEMILIHAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XI UPTD SMA NEGERI 1 TANJUNGANOM SKRIPSI

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERJALAN ANAK CEREBRAL PALSY (CP) TIPE SPASTIK MELALUI BERMAIN DI AIR

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BIG BOOKS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I DI SLB WIDYA MULIA PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

Triyanto Pristiwaluyo, Tri Wahyuni. Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negerti Makassar

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

BAB III METODE PENELITIAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

BAB III MEDOTE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

THE EFFECT OF RITATOON MEDIA USAGE TOWARD SCIENCE LEARNING OUTCOMES OF STUDENT WITH INTELLECTUAL DISABILITY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah proses penilaian di lapangan selesai, maka pada bab ini peneliti akan

ABSTRAK. Oleh : Muhamad Saepuloh Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayu Dwi Sulistiyo, 2014

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 2, Desember 2017

EFEKTIFITAS TEKNIK RILAKSASI DALAM MENGURANGI WAKTU PERILAKU HIPERAKTIF ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SDLB N 20 PONDOK II PARIAMAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TEKA-TEKI SILANG BERGAMBAR TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA PESERTA DIDIK TUNARUNGU KELAS IV

BAB III METODE PENELITIAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG CAMPURAN SISWA TUNARUNGU KELAS IV MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA

BAB III METODE PENELITIAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

Transkripsi:

261 METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL Galih Wiguna 1, Wahid Munawar 2, Sunarto H. Untung 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154 nakbuai@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran mengenai pelaksanaan metode praktik pada pembelajaran keterampilan vokasional otomotif untuk siswa SMALB tunarungu. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian subjek tunggal (single subject research). Desain penelitian menggunakan desain reversal tipe A-B-A, dimana pengukuran fase baseline diulang dua kali. Fase baseline (A1) dilakukan sebelum fase intervensi, kemudian dilakukan fase baseline (A2). Fase baseline pertama dan kedua dilakukan sebanyak empat kali dan fase intervensi dilakukan sebanyak delapan kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan keterampilan otomotif menggunakan metode praktik mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat pada perubahan level yaitu +3, +3 untuk keterampilan membersihkan busi dan +3,+3 untuk mengganti oli sepeda motor. Kata kunci: vokasional, otomotif, difabel, baseline, intervensi PENDAHULUAN Pendidikan luar biasa bertujuan membantu peserta didik yang menyandang kelainan fisik dan/atau mental agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai pribadi maupun anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan dalam dunia atau mengikuti pendidikan lanjutan (Depdiknas, (2004). Keterampilan sangat ditekankan dalam pendidikan khusus dan menjadi hal yang penting dalam pendidikan luar biasa, hal ini sudah diperhatikan dengan adanya keterampilan vokasional pada kurikulum sekolah luar biasa. Pendidikan keterampilan diharapkan menjadi modal bagi anak berkebutuhan khusus untuk bisa lebih mandiri, lebih terampil dan tidak bergantung terhadap orang tua (Efendi, 2009). Berkenaan dengan keterampilan di SLB seorang guru SLB mengatakan bahwa keterampilan sangat penting untuk anak berkebutuhan khusus, karena keterampilan merupakan salah satu bekal bagi anak berkebutuhan khusus untuk lebih bisa mandiri, siap terjun ke dunia kerja dan tidak menjadi beban bagi keluarga. Keterampilan dasar otomotif adalah salah satu keterampilan yang bisa diberikan terhadap 1 Mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 2 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 3 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

262 anak-anak berkebutuhan khusus. Kebutuhan masyarakat terhadap otomotif semakin meningkat dari tahun ke tahun, sehingga ada peluang yang menjanjikan bagi setiap orang, termasuk anak berkebutuhan khusus untuk mengembangkan keterampilan otomotif (Gintings, 2008). Metode yang banyak diterapkan pada mata pelajaran keterampilan adalah metode konvensional, sehingga membuat peserta didik kurang paham dalam memahami materi yang disampaikan. Akibat dari kurang tepatnya metode yang digunakan, peserta didik di SLB Negeri Kab. Tasikmalaya menjadi kurang terampil pada bidang keterampilan otomotif dan menjadi beban bagi keluarga. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar 1) faktor internal, yang meliputi keadaan jasmani dan rokhani siswa, 2) faktor eksternal yang merupakan kondisi lingkungan di sekitar siswa, dan 3) faktor pendekatan belajar yang merupakan jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi pelajaran (Muhibbinsyah, 2013). Metode belajar yang digunakan akan mempengaruhi terhadap hasil belajar. Ketepatan (efektifitas) penggunaan metode pembelajaran tergantung pada kesesuaian metode pembelajaran dengan beberapa faktor, yaitu tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kemampuan guru, kondisi siswa, sumber atau fasilitas, situasi kondisi dan waktu (Sumiati dan Asra, 2011). Penggunaan metode pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kemampuan guru, kondisi peserta didik, sumber atau fasilitas, situasi kondisi dan waktu. Komunikasi menjadi kendala untuk anak tunarungu menjadi salah satu faktor penghambat dalam proses pembelajaran (Suyono dan Hariyanto, 2011). Prinsipnya dalam pembelajaran keterampilan otomotif, akan lebih efektif apabila siswa dibimbing dan langsung mengalami materai yang dipelajari. Berdasarkan pendapat Sumiati dan Asra, penulis berpendapat bahwa metode praktik merupakan metode yang dipandang relevan dan tepat untuk proses pembelajaran keterampilan bagi peserta didik tunarungu. Metode praktek lebih mendepankan praktik yang akan memudahkan untuk anak tunarungu menerima informasi dan mengerti tujuan pembelajaran. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mencari deskripsi hasil belajar keterampilan otomotif pada komptensi membersihkan busi dan ganti oli pada peserta didik difabel, deskripsi ketercapaian waktu rata-rata kompetensi pada kompetensi membersihkan busi dan ganti oli pada peserta didik difabel. Metode praktik merupakan upaya memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan pengalaman langsung. Pengalaman mendorong peserta didik untuk merefleksi atau melihat kembali pengalaman-pengalaman yang dialami. Metode pembelajaran praktik

263 adalah sebuah metode pembelajaran dimana peserta didik melaksanakan kegiatan praktik agar memiliki ketegasan atau keterampilan yang lebih tinggi (Jouno, 2012). Metode ini umumnya dilaksanakan dalam pendidikan kejuruan, pendidikan profesi, dan pendidikan dan latihan. Tujuan pembelajaran praktik adalah (1) mengembangkan kualifikasi kunci peserta didik, yang meliputi: kemampian pribadi (fleksibilitas, kesiapan bertanggung jawab, kreativitas, dan kesiapan belajar) dan kemampuan sosial (kesiapan bekerja sama, berkomunikasi, mengatasi masalah). (2) mengembangkan kompetensi peserta didik, yang meliputi: komptensi kejuruan (keterampilan dan pengetahuan kejuruan yang harus dimiliki peserta didik merupakan tujuan dari pengajaran praktik); kompetensi metode (kemampuan untuk mentransfer sesuatu dan kemandirian dalam belajar) dan kompetensi sosial (kemampuan bekerja sama dalam kelompok) (Daryanto, 2013). METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah metode subjek tunggal yang dikenal dengan istilah single subject research (SSR). Penelitian subjek tunggal yaitu metode yang bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan melihat hasil ada tidaknya pengaruh perubahan yang terjadi dari suatu perlakuan yang diberikan kepada subjek secara berulang-ulang dalam waktu tertentu. Perbandingan tidak dilakukan antar kelompok maupun individu, tetapi dibandingkan dalam subjek yang sama dengan kondisi berbeda. Kondisi yang dimaksud adalah kondisi baseline dan kondisi eksperimen (intervensi). Baseline adalah kondisi dimana pengukuran target behavior dilakukan pada keadaan natural sebelum dilakukan intervensi apapun (Sunanto, 2005). Kondisi eksperimen adalah kondisi dimana suatu intervensi telah diberikan dan target behavior diukur dibawah kondisi tersebut. Pada penelitian subjek tunggal selalu dilakukan perbandingan antara fase baseline dengan sekurang-kurangnya fase intervensi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain A-B-A yang memiliki 2 fase yaitu: A1 (baseline), B (intervensi), dan A2 (baseline). A1 = Baseline Baseline adalah kondisi awal kemampuan keterampilan subjek sebelum diberi perlakuan (intervensi). Pengukuran baseline dilakukan sampai data stabil. B = Intervensi Intervensi adalah kondisi keterampilan subjek selama memperoleh perlakuan, yaitu pembelajaran keterampilan memelihara busi, dan ganti oli. Perlakuan dan pengukuran dilakukan sampai data menjadi stabil. A2 = baseline Baseline yang kedua yaitu kondisi baseline sebagai evaluasi sejauh mana intervensi diberikan terhadap subjek sampai data stabil.

264 HASIL PENELITIAN Data hasil analisis dalam kondisi dan antar kondisi pada peserta didik yang telah dilakukan dan diperoleh hasil yang telah diringkas pada uraian di bawah ini. Tabel 1. Hasil analisis dalam kondisi (membersihkan busi) Kondisi 1. Panjang Kondisi 4 8 45 2. Estimasi Kecenderungan ( = ) ( + ) ( + ) Arah 3. Kecenderungan Stabilitas Stabil Stabil Stabil 4. Jejak Data ( = ) ( + ) ( + ) 5. Level Stabilitas dan Stabil Rentang 9-10 6. Level Perubahan 10-9 +1 Stabil. 10-11 11-10 + 1 Stabil 10 11 11 10 +1 Kondisi Tabel 2. Hasil analisis antar kondisi peserta (membersihkan busi) A1 : B B : A2 A1 : A2 1. Jumlah Variabel 2 2 2 2. Perubahan Arah dan efeknya ( = ) ( + ) ( + ) ( = ) ( = ) ( + ) 3. Perubahan stabilitas Stabil Ke Stabil Stabil Ke Stabil Stabil Ke Stabil 4. Perubahan Level +3 =0 +3 5. Persentase overlap 100% 100% 100%

265 Kondisi Tabel 3. Hasil analisis dalam kondisi peserta didik (mengganti oli) A1 : B B : A2 A1 : A2 1. Jumlah Variabel 2 2 2 2. Perubahan Arah dan efeknya ( = ) ( + ) ( + ) ( = ) ( = ) ( + ) 3. Perubahan stabilitas Stabil Ke Stabil Stabil Ke Stabil Stabil Ke Stabil 4. Perubahan Level +3 =0 +3 5. Persentase overlap 100% 100% 100% Kondisi Tabel 4. Hasil analisis antar kondisi peserta (mengganti oli) A1 : B B : A2 A1 : A2 1. Jumlah Variabel 2 2 2 2. Perubahan Arah dan efeknya ( = ) ( + ) ( + ) ( = ) ( = ) ( + ) 3. Perubahan stabilitas Stabil Ke Stabil Stabil Ke Stabil Stabil Ke Stabil 4. Perubahan Level +3 =0 +3 5. Persentase overlap 100% 100% 100% PEMBAHASAN Hasil analisis dalam kondisi seperti tergambar dalam tabel menggambarkan bahwa dalam penelitian dalam panjang kondisi sebanyak 16, yaitu 4 kondisi pada fase baseline (A1), 8 kondisi pada fase intervensi (B), dan 4 kondisi fase baseline (A2). Estimasi kecenderungan arah semua peserta didik menggambarkan perubahan pada fase baseline (A1) sebelum dilakukan intervensi, estimasi kemampuan keterampilan membersihkan busi dan mengganti oli sepeda motor menggambarkan mendatar. Intervensi atau perlakuan diberikan pada fase intervensi (B) estimasi kecenderungan arah meningkat, begitu juga pada fase baseline (A2) setelah dilakukan fase intervensi menggambarkan cenderung meningkat.

266 Stabilitas data namapak pada fase intervensi (B) dan fase baseline (A2) menggambarkan bahwa kemampuan keterampilan membersihkan busi dan mengganti oli selama diberikan intervensi dan setelah diberikan intervensi menunjukkan stabil. Jejak data menggambarkan arah positif (+) mengandung makna bahwa perubahan kemampuan keterampilan membersihkan busi dan mengganti oli sepeda motor ke arah positif atau membaik (Batang, 2011). Perubahan level menggambarkan arah yang meningkat artinya kemampuan keterampilan membersihkan busi dan mengganti oli tiap fase pada intervensi menggambarkan peningkatan. Perubahan ini menggambarkan bahwa penggunaan metode praktik dalam proses belajar memiliki pengaruh positif terhadap kemampuan peserta didik pada keterampilan membersihkan busi dan mengganti oli sepeda motor (Arifin, 2009). Analisis antar kondisi menggambarkan data overlap dengan membandingkan fase baseline (A1) sebelum dilakukan intervensi, dengan fase intervensi (B) semua peserta didik menggambarkan 0%, semakin kecil nilai overlap mengandung makna bahwa intervensi (pengaruh metode praktik) berpengaruh terhadap target behavior berupa kemampuan keterampilan membersihkan busi dan mengganti oli sepeda motor. Pelaksanaan hasil belajar keterampilan membersihkan busi dan mengganti oli kedua peserta didik mengalami peningkatan. Peningkatan dapat dilihat dengan adanya perubahan level. Jumlah skor keterampilan pada fase baseline (A2) setelah diberikan intervensi atau perlakuan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan data jumlah skor keterampilan pada fase baseline (A1) sebelum diberikan intervensi atau perlakuan. Intervensi atau perlakuan berupa pembelajaran keterampilan otomotif menggunakan metode praktik diberikan terhadap peserta didik memberikan hal yang positif terhadap perubahan perilaku subjek. Penggunaan metode praktik pada anak tunarungu yang mempunyai kesulitan dalam berkomunikasi dilihat sangat tepat, karena metode praktik lebih mendepankan praktik yang memudahkan anak tunarungu mengerti akan maksud dan tujuan pembelajaran. Metode praktik memberikan pengalaman langsung peserta didik untuk membersihkan busi dan mengganti oli sepeda motor, sehingga peserta didik lebih cepat mendalami keterampilan yang diberikan. Sebagai mana kelebihan metode praktik (Juono, 2013) antara lain: 1. Diperolehnya perubahan perilaku ranah psikomotor dalam bentuk ketrampilan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tuntutan profesinya kelak. 2. Mempermudah dan memperdalam pemahaman tentang berbagai teori yang terkait dengan praktek yang sedang dikerjakannya.

267 3. Meningkatkan motivasi dan gairah belajar siswa karena pekerjaan yang dilakukan memberikan tantangan baru baginya. 4. Meningkatkan kepercayaan diri siswa tentang profesionalisme yang dimilikinya. KESIMPULAN Kesimpulan penelitian ini yaitu hasil belajar memelihara busi setiap fase mengalami peningkatan. Perubahan level semua peserta didik menunjukan arah yang meningkat. Hasil belajar mengganti oli antar kondisi setiap fase mengalami peningkatan. Perubahan level semua peserta didik menunjukan arah yang meningkat. Ketercapaian waktu membersihkan busi setiap fase mengalami peningkatan. Perubahan rata-rata ketercapaian waktu peserta didik menunjukan arah meningkat. Ketercapaian waktu bidang keahlian mengganti oli setiap fase mengalami peningkatan. Perubahan rata-rata ketercapaian waktu peserta didik menunjukan arah meningkat. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Z (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Daryanto. (2013). Strategi Tahapan Mengajar dan Bekal Keterampilan Dasar bagi Guru. Bandung: CV Yrama Widya. Depdiknas, (2004). Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Direktorat Pendidikan Luar Biasa. Efendi, M. (2009). Pengantar psikopedagogik anak berkelainan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Gintings, A. (2008). Essensi Praktis Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Humaniora. Juono, Ribut. (2012). Metode Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://juonorp.blogspot. com/2013/05/metode-pembelajaran.html. [11-05-14]. Muhibbinsyah, (2013). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosada. Sumiati dan Asra. (2011). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Sunanto, J. ( 2005 ). Pengantar penelitian dengan subyek tunggal. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Suyono dan Hariyanto, (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Batang, Y. (2011). Cara Mengganti Oli Sendiri Pada Sepeda Motor. [Online]. Tersedia: http://yudibatang.wordpress.com/2011/07/11/cara-mengganti-oli-sendiri-pada-sepedamotor/ [24-05-14].