Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pupuk Kimia

dokumen-dokumen yang mirip
Ir. ZURAIDA TITIN MARIANA, M.Si

Bioteknologi Mikroba Untuk Pertanian Organik

I. PENDAHULUAN. Cabai keriting (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting

perhatian yang sungguh-sungguh dan serius agar dapat memacu diri sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. persoalan lingkungan dan ketahanan pangan yang dilanjutkan dengan. daripada melaksanakan pertanian organik (Sutanto, 2006).

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 25-27º C pada siang

I. PENDAHULUAN. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. serangan hama karena buahnya yang berupa polong berada dalam tanah.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

BioStab, RhiPhosant dan Pupuk Bio Aktivasi

PEMBAHASAN Kualitas Pupuk Kompos dengan Penambahan Mikroba Pemacu Tumbuh

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

TERM OF REFFERENCE (TOR) PENINGKATAN SERAPAN HARA, PENGISIAN TONGKOL, DAN PENCEGAHAN SERANGAN PENYAKIT HAWAR DAUN PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN. Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

I. PENDAHULUAN. bagi perekonomian Indonesia. Pada tahun 2012 luas perkebunan kakao di

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan salah satu tanaman pangan dan

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

BAB I PENDAHULUAN. produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan bahan kimia yang

Pembuatan Kompos Limbah Organik Pertanian dengan Promi

TEKNIK PRODUKSI KOMPOS. Bio-TRIBA BT1. (Bahan aktif, Bacillus pantotkenticus dan Trichoderma lactae)

EFEKTIVITAS PEMBERIAN EM (Effective Microorganism) TERHADAP PERTUMBUHAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA CAMPURAN PAKIS CACAH DAN ARANG SEKAM SKRIPSI

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura yang keberadaannya sering dimanfaatkan. Tidak hanya sebagai

PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi segar.

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang

Elysa Dwi Oktaviana Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Sri Rachmania Juliastuti, M. Eng. Ir. Nuniek Hendrianie, MT L/O/G/O

Teknologi Konsumsi Pupuk yang Minimal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses mempengaruhi peserta didik agar dapat. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya serta

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

I. PENDAHULUAN. Saat ini kelangkaan pupuk menjadi suatu masalah di Indonesia. Harga pupuk

TINJAUAN PUSTAKA. endomikoriza atau FMA (Fungi Mikoriza Arbuskula) pada jenis tanaman. (Harley and Smith, 1983 dalam Dewi, 2007).

Diperkaya mikroba. ppm maks 2 maks 2 maks 2 maks ph Hara makro. maks 10 2 maks 10 2 maks 10 2 maks 10 2

PENDAHULUAN. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas,

I. PENDAHULUAN. pupuk tersebut, maka pencarian pupuk alternatif lain seperti penggunaan pupuk

I. PENDAHULUAN. Sterculiceae dari genus Theobroma, berasal dari Amazone dan daerah-daerah

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman

I.1. PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL PUPUK ORGANIK PADAT

I. PENDAHULUAN. kebutuhan unsur hara tanaman. Dibanding pupuk organik, pupuk kimia pada

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kedelai Varietas Detam-1. Kegunaan utama kedelai hitam di Indonesia yaitu sebagai bahan baku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa

I. PENDAHULUAN. Pemberian bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan aktifitas. banyak populasi jasad mikro (fungi) dalam tanah (Lubis, 2008).

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

Deskripsi FORMULA PUPUK HAYATI TANAMAN KEDELAI

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR TANGGAL I. METODE PENGUJIAN EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK

VI. KELAYAKAN TANAH UNTUK APLIKASI PUPUK HAYATI

BAB I PENDAHULUAN. banyak dapat diubah menjadi pupuk organik yang bermanfaat untuk. pertanian yang dapat memberikan unsur hara dalam tanah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dewasa ini, karena sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam, dan sumber daya manusia yang sangat potensial untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculantum Mill.) merupakan salah satu komoditas

PUPUK ORGANIK UNTUK PERTANIAN BERKELANJUTAN Oleh : Saiful Helmi

HASIL PERCOBAAN. C N C/N P K Ca Mg ph Cu Zn Mn (%) (%) ppm Kompos 9,5 0,5 18,3 0,5 0,8 0,6 0,2 7,2 41,9 92,4 921,8 Kompos diperkaya

TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh terhadap pencapaian hasil produksi dan masa selanjutnya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tiram (Pleurotus ostreatus) berupa jumlah tubuh buah dalam satu rumpun dan

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

I. PENDAHULUAN. Pertanian organik merupakan sistem managemen produksi yang dapat. tanaman. Dalam pelaksanaannya pertanian organik menitikberatkan pada

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis merupakan tanaman yang sangat responsif terhadap

I. PENDAHULUAN. digunakan baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri makanan. Tidak

S U N A R D I A

BAB 1 PENDAHULUAN. tanah, mengandung unsur-unsur hara untuk pertumbuhan tanaman. Akan

I. METODE PENGUJIAN EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FORMULIR HASIL PENGUJIAN MUTU. Berdasarkan hasil uji mutu di laboratorium...

BAB I PENDAHULUAN. tunggang dengan akar samping yang menjalar ketanah sama seperti tanaman dikotil lainnya.

: 70/Permentan/SR.140/10/2011 : 25 Oktober 2011 I.1. PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL PUPUK ORGANIK PADAT

Pemanfaatan Jerami Padi sebagai Pupuk Organik In Situ untuk Memenuhi Kebutuhan Pupuk Petani

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ternyata memiliki sebuah potensi besar yang luput terlihat. Salah satu limbah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL PUPUK ORGANIK

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

Optimalisasi Panen Pada Tanaman Tua di Lingkup Kebun PT. Asam Jawa. Presentation by P.T. Asam Jawa

II. TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Sawi Manis(Brassica sintensis L.) Brassica sintensis L. berasal dari wilayah tengah Asia, dekat kaki

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Caisin merupakan tanaman dengan iklim sub-tropis, namun mampu

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

I. PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor penentu produksi. Selama ini untuk mendukung

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

Imam Purwanto, Eti Suhaeti, dan Edi Sumantri Teknisi Litkaysa Penyelia Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah

LIMBAHPUN BERMANFAAT INOKULAN RB UNTUK PRODUKSI KOMPOS BERMUTU

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia adalah

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura

I. PENDAHULUAN. energi dan serat kasar. Konsumsi ternak rumiansia akan hijauan makanan ternak ±

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Dalam 5 tahun terakhir produksi nasional kedelai tergolong rendah berkisar 600-

Transkripsi:

Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pupuk Kimia Isroi Banyak orang yang sering salah presepsi dalam menggunakan pupuk kimia, pupuk hayati dan pupuk organik. Pupuk organik dan pupuk hayati seringkali disamakan dengan pupuk kimia. Padahal pupuk-pupuk ini sebenarnya berbeda sama sekali. Pupuk Kimia Seperti namanya pupuk kimia adalah pupuk yang dibuat secara kimia atau juga sering disebut dengan pupuk buatan. Pupuk kimia bisa dibedakan menjadi pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia majemuk. Pupuk kimia tunggal hanya memiliki satu macam hara, sedangkan pupuk kimia majemuk memiliki kandungan hara lengkap. Pupuk kimia yang sering digunakan antara lain Urea dan ZA untuk hara N; pupuk TSP, DSP, dan SP-26 untuk hara P, Kcl atau MOP untuk hara K. Sedangkan pupuk majemuk biasanya dibuat dengan mencampurkan pupuk-pupuk tunggal. Komposisi haranya bermacam-macam, tergantung produsen dan komoditasnya. Pupuk Organik Kompos, pupuk organik yang murah dan mudah dibuat. 1

Pupuk organik seperti namanya pupuk yang dibuat dari bahan-bahan organik atau alami. Bahan-bahan yang termasuk pupuk organik antara lain adalah pupuk kandang, kompos, kascing, gambut, rumput laut dan guano. Berdasarkan bentuknya pupuk organik dapat dikelompokkan menjadi pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Beberapa orang juga mengkelompokkan pupuk-pupuk yang ditambang seperti dolomit, fosfat alam, kiserit, dan juga abu (yang kaya K) ke dalam golongan pupuk organik. Beberapa pupuk organik yang diolah dipabrik misalnya adalah tepung darah, tepung tulang, dan tepung ikan. Pupuk organik cair antara lain adalah compost tea, ekstrak tumbuh-tumbuhan, cairan fermentasi limbah cair peternakan, fermentasi tumbuhan-tumbuhan, dan lain-lain. Pupuk organik memiliki kandungan hara yang lengkap. Bahkan di dalam pupuk organik juga terdapat senyawa-senyawa organik lain yang bermanfaat bagi tanaman, seperti asam humat, asam fulvat, dan senyawa-senyawa organik lain. Namun, kandungan hara tersebut rendah. Berdasarkan pengalaman saya, tidak ada pupuk organik yang memiliki kandungan hara tinggi atau menyamai pupuk kimia. Orang sering kali menghitung kebutuhan pupuk organik berdasarkan kandungan haranya saja. Kandungan hara pupuk organik disetarakan dengan kandungan hara dari pupuk kimia yang biasa digunakan. Akibatnya kebutuhan pupuk organik jadi berlipat-lipat dibandingkan dengan dosis pupuk kimia. Sebagai contoh kompos dengan kandungan sebagai berikut: 2.79 % N, 0.52 % P 2 O 5, 2.29 % K 2 O. Maka dalam 1000 kg (1 ton) kompos akan setara dengan 62 kg Urea, 14.44 kg SP-36, dan 38.17 kg MOP. Cara menghitungnya sebagai berikut: Hara N = (%N Kompos x 1000 kg)/%n Urea = (2.79% x 1000 kg)/45% = 62 kg Hara P = (%P 2 O 5 kompos x 1000 kg)/%p 2 O 5 SP-36 = (0.52%x1000 kg)/36%=14.44 kg Hara K = (%K 2 O kompos x 1000 kg)/%k 2 O MPO = (2.29% x 1000 kg)/60% = 38.17 kg Misalkan padi biasanya diberi pupuk kimia dengan dosis 200 kg Urea,100 kg SP-36, dan 150kg MOP/KCl. Agar haranya sama maka kompos yang diperlukan kurang lebih sebanyak 7 ton. Dosis yang besar ini akan berimplikasi langsung terhadap biaya pemupukan. Jika dihitung biaya pemupukan dengan pupuk organik/kompos jauh lebih besar daripada biaya pemupukan dengan pupuk kimia. Belum lagi biaya untuk aplikasi kompos tersebut. Perbandingan biayanya sebagai berikut: Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa pupuk organik/kompos tidak bisa dihitung berdasarkan unsur haranya saja. Kalau Anda tidak percaya Anda bisa melakukan percobaan sederhana untuk membandingkan kedua pupuk ini. Ambil tanah, sebaiknya gunakan tanah-tanah marjinal. Masukkan ke dalam dua polybag yang ukuran dan isinya sama. Satu polybag diberi kompos dengan dosis 0.5 â 1 kg. Polybag yang lain diberi pupuk kima beberapa sendok. Ya kira-kira kandungan haranya sebanding. Terus tanam sembarang tanaman, bisa biji cabe, tomat, cay sim, mentimum, atau tanaman-tanaman lainnya. Letakkan di tempat yang sama. Beri perlakuan penyiraman, penyiangan, dan 2

perlakuan lainnya yang sama. Tunggu beberapa lama hingga tanaman tumbuh besar dan menghasilkan. Coba bandingkan, tanaman mana yang lebih bagus hasilnya? Cara sederhana menguji pupuk kimia, pupuk organik, dan pupuk hayati. (A) kontrol, tanpa pemupukan sama sekali. Tanaman terlihat sangat merana. (B) Diberi pupuk kimia, tanaman tetap merana meskipun tumbuh lebih baik. (C) Diberi kompos/pupuk organik. Hasilnya jauh lebih baik. (D) Diberi pupuk organik/kompos dan biofertilizer. Tumbuhnya paling baik. Saya hampir yakin 90% kalau tanaman yang diberi kompos akan tumbuh lebih baik daripada tanaman yang diberi pupuk kimia, meskipun kandungan haranya sebanding. Pertanyaannya adalah MENGAPA BISA DEMIKIAN???? Orang sering lupa bahwa selain kandungan hara, pupuk organik juga mengandung senyawa-senyawa organik lain. Meskipun kandungan haranya rendah tetapi kandungan senyawa-senyawa organik di dalam kompos ini memiliki peranan yang lebih penting dari pada peranan hara saja. Misalnya, asam humik dan asam fulvat. Kedua asam ini memiliki peranan seperti hormon yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Kompos diketahui dapat meningkatkan nilai KTK (kapasitas tukar kation) tanah. Artinya tanaman akan lebih mudah menyerap unsur hara. Tanah yang diberi kompos juga menjadi lebih gembur dan aerasi tanah menjadi lebih baik. Tanah yang diberi kompos lebih banyak menyimpan air dan tidak mudah kering. Jika diamati lebih jauh, aktivitas mikroba pada tanah yang diberi kompos akan lebih tinggi daripada tanah yang tidak diberi kompos. Mikroba-mikroba ini memiliki peranan dalam penyerapan unsur hara oleh tanaman. Singkat cerita, kompos dapat memperbaiki sifat kimia, sifat fisik, dan sifat biologi tanah. Lalu bagaimana menghitung kebutuhan pupuk organik/kompos? Sampai saat ini saya belum menemukan rumus, baik dari pengalaman saya sendiri atau dari literatur orang lain, untuk menghitung kebutuhan pupuk organik/kompos ini. 3

Kandungan pupuk organik sangat beragam. Karakteristiknya pun bermacam-macam. Sama-sama pupuk kandang, pupuk kandang di P Jawa bisa saja sangat berbeda dengan pupuk kandang di P Sulawesi. Belum lagi hubungannya dengan jenis tanah, iklim, kondisi lingkungan, cara budidaya dan komoditas tanaman yang berbeda-beda. Umumnya dosis pupuk organik/kompos ditentukan secara empirik. Ini adalah hasil penelitian dan ujicoba. Mungkin juga pengalaman lapang petani selama bertahun-tahun. Contoh pupuk organik berbentuk granul yang ada dipasaran. Dalam kondisi tertentu, pupuk organik/kompos dapat diberikan tanpa menambahkan pupuk kimia sama sekali. Cara ini dipraktekkan dalam budidaya pertanian organik. Yang lebih sering dilakukan adalah mengkombinasikan antara pupuk organik dengan pupuk kimia. Sebagian kebutuhan hara tanaman disubstitusi antara pupuk kimia dan pupuk organik. Caranya dengan menghitung berapa kombinasi yang paling ekonomis, baik dilihat dari sisi biaya maupun hasilnya. Patokan yang sering dipakai adalah 50% dosis pupuk kimia diganti dengan sejumlah pupuk organik. Dosisnya bisa 1-2 kg atau bahkan hingga 30 kg/pokok. Untuk mendapatkan dosis yang paling tepat dilakukan dengan ujicoba di rumah kaca dan di lapang dalam skala yang cukup luas. 4

Pupuk Hayati Contoh biofertilizer import dalam bentuk cair. Link terkait: Penjelasan tambahan tentang mikroba untuk memperkaya kompos Nama keren pupuk hayati adalah biofertilizer. Ada yang juga menyebutnya pupuk bio. Apapun namanya pupuk hayati bisa diartikan sebagai pupuk yang hidup. Sebenarnya nama pupuk kurang cocok, karena pupuk hayati tidak mengandung hara. Pupuk hayati tidak mengandung N, P, dan K. Kandungan pupuk hayati adalah mikrooganisme yang memiliki peranan positif bagi tanaman. Kelompok mikroba yang sering digunakan adalah mikroba-mikroba yang menambat N dari udara, mikroba yang melarutkan hara (terutama P dan K), mikroba-mikroba yang merangsang pertumbuhan tanaman. Kelompok mikroba penambat N sudah dikenal dan digunakan sejak lama. Mikroba penambat N ada yang bersimbiosis dengan tanaman dan ada juga yang bebas (tidak bersimbiosis). Contoh mikroba yang bersimbiosis dengan tanaman antara lain adalah Rhizobium sp Sedangkan contoh mikroba penambat N yang tidak bersimbiosis adalah Azosprillium sp dan Azotobacter sp. 5

Mikroba pelarut P dilaporkan oleh orang Rusia bernama Pikovskaya pada tahun 1948 yaitu Bacillus megatherium var. phosphaticum, dan mulai digunakan sebagai inokulum pertanian sejak tahun 1950-an Beberapa mikroba yang diketahui dapat melarutkan P dari sumber-sumber yang sukar larut ditemukan baik dari kelompok kapang/fungi seperti Penicillium sp dan Aspergillus sp, atau dari kelompok bakteri seperti Bacillus sp dan Pseudomonas sp. Bakteri Pelarut Fosfat Jamur/cendawan Pelarut Fosfat Mikroba lain yang juga sering digunakan adalah Mikoriza, yang terdiri dari dua kelompok utama yaitu: endomikoriza dan ektomikoriza. Mikoriza bersimbiosis dengan tanaman. Secara mudahnya endomikoriza berarti mikoriza yang ada di dalam dan 6

ektomikoriza adalah mikoriza yang ada di luar. Endomikoriza atau VAM umumnya adalah fungi tingkat rendah sedangkan ektomikoriza adalah jamur tingkat tinggi. Mikroriza memiliki peranan yang cukup komplek. Dia tidak hanya berperan membantu penyerapan hara P, tetapi juga melindungi tanaman dari serangan penyakit dan memberikan nutrisi lain bagi tanaman. Mikoriza Mikroba yang juga sering digunakan sebagai biofertilizer adalah mikroba perangsang pertumbuhan tanaman. Mikroba dari kelompok bakteri sering disebut dengan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR), namun sekarang juga diketa hui bahwa ada juga fungi yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Bakteri yang diketahui dapat merangsang pertumbuhan tanaman antara lain adalah Pseudomonas sp, Azosprillium sp, Sedangkan fungi yang sudah diketahui adalah Trichoderma sp. 7

Pseudomonas sp, salah satu bakteri PGPR yang menghasilkan hormon. Mikroba-mikroba bahan aktif pupuk hayati dikemas dalam bahan pembawa, bisa dalam bentuk cair atau padat. Pupuk hayati juga ada yang hanya terdiri dari satu atau beberapa mikroba saja, tetapi ada juga yang mengklaim terdiri dari bermacam-macam mikroba. Pupuk hayati ini yang kemudian diaplikasikan ke tanaman. Saat ini dipasaran banyak beredar pupuk hayati. Sebagian mengklaim memiliki kandungan mikroba yang banyak dan lengkap dengan kemampuan luar biasa. Secara pribadi saya tidak percaya dengan biofertilizer yang memiliki banyak mikroba dan efektif di semua tempat, semua komoditas, dan semua kondisi. Salah satu kelembahan mikroba adalah sangat tergantung dengan banyak hal. Mikroba sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya, baik lingkungan biotik maupun abiotik. Jadi biofertilizer yang cocok di daerah sub tropis belum tentu efektif di daerah tropis. Demikian juga biofertilizer yang efektif di Indonesia bagian barat, belum tentu efektif juga di wilayah Indonesia bagian timur. Mikroba yang bersimbiosis dengan tanaman lebih spesifik lagi. Misalnya Rhizobium sp yang bersimbiosis dengan kedelai varietas tertentu belum tentu cocok untuk tanaman kacang-kacangan yang lain. Umumnya mikroba yang bersimbiosis berspektrum sempit. Trend Saat Ini Pupuk hayati, pupuk organik, dan pupuk kimia adalah jenis pupuk yang tegas perbedaanya. Namun saat ini ada kecenderungan untuk mengkombinasikan jenis-jenis pupuk tersebut. Misalnya ada produk pupuk yang menyebut dirinya pupuk NPK organik. Pupuk ini merupakan pupuk kimia yang dikombinasikan dengan pupuk organik. Ada juga yang menyebut sebagai pupuk bio-organik. Maksudnya adalah kombinasi antara pupuk 8

organik dengan pupuk bio (hayati). Namun masih sedikit atau bahkan tidak ada yang mengkombinasikan pupuk NPK dengan pupuk hayati. Karena umumnya mikroba tidak tahan jika disatukan dengan pupuk kimia dalam konsentrasi tinggi. Begitu banyak produk-produk pupuk dipasaran. Terserah Anda akan memilih yang mana. Saya sarankan Anda memilik pupuk hayati atau pupuk organik jika memungkinkan. Karena kedua pupuk ini sejauh ini lebih ramah lingkun Baca juga: Kompos Jerami VCD Pengomposan Jerami PROMI Artikel ini merupakan salah satu artikel paling sering diakses. Namun, sayangnya ada beberapa oknum yang menjiplak mentah-mentah artikel ini tanpa permisi, tanpa ijin, dan tanpa mencantumkan sumbernya. Lebih menyakitkan lagi, digunakan untuk tujuan komersial. Sangat memalukan dan sangat tidak etis. Saya membolehkan setiap orang untuk memanfaatkan tulisan ini, memodifikasinya, menyebar-luaskannya, dan memperbaikinya. Tetapi dengan beberapa syarat: (1) bukan untuk tujuan komersial, (2) tetap mencantumkan credit dan sumbernya, (3) 9