Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Pemancar Televisi

LAPORAN KERJA PRAKTEK PENGATURAN MULTIMODE EXCITER ( MEX ) PADA SISTEM PEMANCAR DI PT. SURYA CITRA TELEVISI ( SCTV ) JAKARTA

PRINSIP KERJA TRANSCEIVER Oleh : Sunarto YBØUSJ

ANALISIS BANDWIDTH KANAL CATV MENGGUNAKAN MODULATOR TELEVES 5857 DAN ZINWEL C1000

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM PENGOLAHAN SINYAL VIDEO PADA EXCITER NEC PCU-1120SSP/1 DI STASIUN TRANSMISI TRANS TV SEMARANG

Dasar-dasar Penyiaran

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK TV DAN DISPLAY BLOK TUNER DONAL INDRA 05 / / 3E2

KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM. 4. Komunikasi Disekitar Kita

MAKALAH SISTEM KERJA PEMANCAR TV R&S NH KW DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH ELEKTRONIKA KOMUNIKASI OLEH : DICKY MULYANA ( )

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Modulasi Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah

Dasar- dasar Penyiaran

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

I. ANALISA DATA II. A III. A IV. A V. A

BAB IV PENGATURAN EXCITER PADA PROSES PEMANCAR DI SCTV

BAB II LANDASAN TEORI

Dasar- dasar Penyiaran

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : 169 /DIRJEN/2002 T E N T A N G

REALISASI TV MODULATOR UNTUK PEMANCAR TV VHF PADA PITA FREKUENSI 174 MHz 202 MHz

PEMANCAR DAN PENERIMA RADIO MOD. f c AUDIO AMPL. f LO MOD FREK LOCAL OSCIL

Makalah Seminar Kerja Praktek

menggunakan sistem PAL (Phase Alternating Line), pemancar televisi digunakan untuk mengirimkan sinyal-sinyal suara dan sinyal-sinyal gambar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

BAB III PENGGUNAAN SAW FILTER SEBAGAI FILTER SINYAL IF

BAB 3 PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 MODULASI DAN DEMODULASI. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan mengenai sistem modulasi-demodulasi

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

BAB IV SATELLITE NEWS GATHERING

GELOMBANG FM DAN AM. Rangkaian Elektronika Telekomunikasi. 1. Multichannel Frequency Modulation ( FM )

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

Makalah Seminar Kerja Praktek Modulasi IF Sinyal Gambar Pada Sistem Pemancar Televisi UHF Channel 23 BT-ESA Stasiun Pemancar TVRI Gombel

Makalah Seminar Kerja Praktek

PEMANCAR&PENERIMA RADIO

Proses Penyiaran TV Digital Dengan Teknologi DVB-T (Digital Video Broadcasting-Terestrial) di LPP TVRI Jakarta.

PENDAHULUAN. Kardiawarman, Ph.D. Modul 7 Fisika Terapan 1

BAB III LANDASAN TEORI

BOBI KURNIAWAN, JANA UTAMA Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH / KODE : TEKNIK RADIO DAN TELEVISI / AK SEMESTER / SKS : VI / 2

DTG2F3. Sistem Komunikasi. Pendahuluan. By : Dwi Andi Nurmantris

LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 128 Purwokerto

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

APLIKASI RADIO VHF PADA RANGKAIAN PENYADAP SUARA LAPORAN AKHIR

VIII. PRINSIP PER-TELEVISI-AN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 1 Pendahuluan

MULTIPLEKS VI.1 PENGERTIAN UMUM

Perancangan dan Pembuatan Tahap RF Downlink 436,9 Mhz untuk Portable Transceiver Ground Station Satelit Iinusat-01

Analisa Sistem DVB-T2 di Lingkungan Hujan Tropis

Pertemuan 11 TEKNIK MODULASI. Dahlan Abdullah, ST, M.Kom Website :

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa

Jaringan VSat. Pertemuan X

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

Kata Pengantar. Bandung, Februari 2015 Penyusun. (Agung Rismawan)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TRANSMISI DATA KOMPUTER PADA MONITOR DENGAN SISTEM WIRELES

Analisis Processor Utama IC STV 2286 Pada Televisi Berwarna Polytron MX / 20323

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta

Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto,

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI

BAB II SISTEM SIARAN TV DIGITAL TERESTRIAL 2.1 MODEL BISNIS SISTEM SIARAN TV DIGITAL TERESTRIAL

TEKNIK DIVERSITAS. Sistem Transmisi

BAB II DASAR TEORI. dengan cara modulasi dan gelombang elektromagnetik. Gelombang ini melintas dan

Code Division multiple Access (CDMA)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEKNIK RADIO DAN TELEVISI KODE / SKS : KK / 2 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

Stasiun Relay, Interferensi Siaran&Stándar Penyiaran

Dasar- dasar Penyiaran

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Receiver [1]

UNIT VIDEO PROCESSOR PADA TRANSMITTER DRIVER PEMANCAR UHF CHANNEL 23 BT-ESA STASIUN PEMANCAR TVRI GOMBEL

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

Pertemuan 2 DASAR-DASAR SISTEM KOMUNIKASI

Sinyal pembawa berupa gelombang sinus dengan persamaan matematisnya:

TEKNIK MODULASI. Kelompok II

PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Pemancar&Penerima Televisi

Rijal Fadilah. Transmisi Data

REALISASI PLL SYNTHESIZER UNTUK PEMANCAR TV VHF PADA PITA FREKUENSI 174 MHz 202 MHz

Perancangan dan Pembuatan Tahap RF Downlink 2.4 GHz Untuk Pengiriman Citra Pada Sistem Komunikasi Satelit Nano

Perubahan lingkungan eksternal. 1. Pasar TV analog yang sudah jenuh. 2. Kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel. Perkembangan teknologi

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016

TEKNOLOGI & FREKUENSI PENYIARAN MUHAMMAD IRAWAN SAPUTRA, S.I.KOM., M.I.KOM

BAB III TEORI DASAR UHF (Ultra high Frekuensi) UHF adalah merupakan gelombang elektromagnetik yang berada

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 3 Modulasi Amplitudo

BAB I PENDAHULUAN. Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

PERENCANAAN AWAL JARINGAN MULTI PEMANCAR TV DIGITAL BERBASIS PENGUKURAN PROPAGASI RADIO DARI PEMANCAR TUNGGAL

Arie Setiawan Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D.

Modulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, siny

TELEMETRI Abstrak I. Pendahuluan

Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK. Dahlan Abdullah Website :

BAB III LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat Yogo Tri Saputro 17411549 Teknik Elektro

Latar Belakang Pada dasarnya pemancar televisi merupakan gabungan dari dua buah pemancar, yaitu pemancar video (gambar) dan pemancar audio (suara) yang digabung dan menggunakan satu antena. Pertamatama sinyal gambar (video signal) dan sinyal suara (audio signal) yang diproduksi oleh studio televisi, dikirimkan ke pemancar televisi melalui master control dan microwave link ataupun transmission line lainnya. Sinyal audio dimodulasikan pada frekuensi pembawa suara (RF sound carrier) melalui IF (intermediate frequency) sebesar 33,4 MHz. Dan sinyal video dimodulasikan pada frekuensi pembawa gambar (RF video carrier) melalui IF (intermediate frequency) sebesar 38,9 MHz.

Setelah sinyal video dan audio dimodulasikan di tingkat IF, sinyal video dan audio termodulasi IF tersebut akan di modulasikan ke tingkat RF dengan frekuensi channel yang sudah ditentukan. Kedua sinyal tersebut digabungkan dalam suatu combiner atau diplexer untuk bersama-sama dikirim ke antena melalui feeder line. Salah satu proses untuk menggabungkan dua sinyal menjadi satu keluaran yang nantinya digabungkan dengan rangkaian combiner yaitu melalui proses dari exciter terlebih dahulu, exciter dapat diartikan sebagai jantung dari sebuah pemancar karena exciter adalah alat yang dapat membangkitkan sinyal carrier (pembawa) dan memodulasikan sinyal tersebut dengan sinyal informasi. Dengan adanya alat exciter dalam sistem kerja pemancar televisi yang fungsinya dapat mengubah sinyal video dan audio menjadi IF dan mengubah sinyal IF menjadi RF (Radio Frequency).

Batasan Masalah Batasan masalah di dalam penulisan ilmiah ini dibatasi pada proses kerja exciter pemancar televisi analog channel 39 dari stasiun TVRI Stasiun Transmisi Joglo, Jakarta Barat..

Tujuan Penulisan Tujuan penulisan ilmiah ini adalah untuk menganalisa cara kerja exciter analog penyiaran dan sistem transmisi dari TVRI.

Standar Televisi Analog Teori Dasar Pemancar Gambar dan Suara Sinyal Analog Modulasi Sinyal AM dan FM Modulasi Amplitudo Modulasi Frekuensi Transmisi Bidang Sisi Sisa / Vestigial Side Band Filter

PEMBAHASAN Exciter / Modulator adalah suatu rangkaian elektronika yang digunakan untuk memodulasi sinyal informasi pada frekuensi radio. Exciter merupakan komponen terpenting pada sebuah pemancar televisi. Exciter memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Mengubah sinyal video menjadi Intermidiate Frequency (IF) termodulasi. 2. Mengubah sinyal audio menjadi frekuensi sinyal Intermidiate Frequency (IF) termodulasi. 3. Mengubah sinyal Intermidiate Frequency (IF) menjadi Radio Frequency (RF). 4. Mengkoreksi ditorsi amplitudo sinyal RF disebabkan oleh amplifier nonlinier pada bagian power amplifier. 5. Menghasilkan tiga frekuensi yaitu aural, visual, dan frekuensi lokal.

TV Exciter adalah suatu proses yang mendapatkan input sinyal video dan audio sebagai sinyal informasi untuk dimodulasikan pada frekuensi radio (VHF band I dan band III) ataupun (UHF band IV dan band V) sesuai standar CCIR untuk nantinya ditransmisikan ke pesawat televisi penerima. Dimana VHF menggunakan standar PAL B pada band I dengan kanal 1-3 dan band III dengan kanal 4 9, sedangkan UHF menggunakan standar PAL G pada band IV dengan kanal 22-37 dan band V dengan kanal 38 62. Batas frekuensi untuk VHF adalah 7 MHz sedangkan untuk UHF menggunakan batas frekuensi 8 MHz. Exciter pada pemancar Electrosys 2 x 60 KW yang berada di LPP TVRI Stasiun Transmisi Joglo merupakan Multi Mode Exciter dimana exciter tersebut dapat digunakan sebagai exciter TV digital, namun saat ini kedua exciter tersebut difungsikan sebagai exciter TV analog saja.

Gambar Exciter Pemancar Electrosys Channel 39 TVRI

Exciter ini digunakan pada kanal 39 UHF dengan frekuensi carrier video 615,25 MHz dan frekuensi carrier audio 620,75 MHz, frekuensi master oscilator-nya adalah 654,15 MHz, frekuensi IF oscilator-nya adalah 38,9 MHz. Berikut adalah diagram blok dari exciter tersebut.

Diagram Blok Exciter

Pada diagram blok exciter analog channel 39 yang digambarkan menjelaskan tentang proses cara kerja exciter analog channel 39 yang diawali dari input yang berupa video dan audio. Pada input video dan audio adalah berupa hasil video dan audio yang telah melalui proses dari master control. Master control merupakan ruangan yang berisikan perangkat teknis utama penyiaran dalam mengontrol segala proses siaran stasiun televisi, kemudian video dan audio dimodulasikan secara terpisah untuk video diproses melalui modoulasi AM dan untuk audio dimodulasi secara FM, kemudian video dan audio diproses secara terpisah oleh rangkauan mixer, dimana untuk video diproses dengan video mixer yang berfungsi sebagai pencampur sinyal video base band menjadi sinyal IF termodulasi, sedangkan untuk audio diproses dengan audio mixer yang berfungsi sebagai pencampur sinyal audio yang termodulasi FM dengan frekuensi IF dari local oscillator.

Dan untuk video setelah melalui proses dari video mixer lalu masuk ke vestigial side band filter, digunakannya vestigial side band filter ini untuk membatasi besarnya lebar bidang sinyal video pada tingkat IF, kemudian video dan audio kembali diproses secara terpisah untuk menghasilkan sinyal RF, untuk video menggunakan visual mixer dan untuk audio menggunakan aural mixer. Untuk video menggunakan visual mixer yang berfungsi untuk mencampurkan sinyal video IF yang sudah diproses melalui vestigial side band filter ini kemudian di up konversikan dengan frekuensi master / local oscillator sehingga didapatkan sinyal video RF. Dan untuk audio yang sudah terproses melalui audio mixer lalu masuk ke aural mixer yang berfungsi untuk mencampurkan sinyal audio yang sudah termodulasi IF, nantinya sinyal IF audio ini kemudian di up konversikan dengan frekuensi master / local oscillator sehingga didapatkan sinyal audio RF.

Selanjutnya kedua sinyal tersebut masuk ke combiner, combiner ini berfungsi untuk menggabungkan dua buah sinyal yang berbeda frekuensinya menjadi satu output, yaitu sinyal video RF dan audio RF. Dengan menggunakan combiner, maka sinyal video dan audio RF yang keluar hanya melalui satu sistem antena yang sama dikuatkan dengan power amplifier, sehingga pada akhirnya nanti akan didistribusikan ke pemancar lalu ditransmisikan ke pesawat televisi penerima.

Kesimpulan Berdasarkan pada cara kerja exciter/modulator, exciter dapat di artikan sebagai jantung dari perangkat pemancar televisi, bila exciter ini rusak maka bisa dipastikan pemancar tidak berfungsi karena informasi video dan audio yang akan dikuatkan oleh amplifier tidak ada. Sinyal video dan audio diproses untuk kemudian menghasilkan sinyal RF yang sesuai dengan standar sinyal televisi, Pada frekuensi saluran yang dapat diatur sesuai dengan frekuensi saluran yang dipakai. Exciter berfungsi sebagai pengubah sinyal video dan audio menjadi intermidiate frequency (IF) termodulasi, pengubah sinyal intermidiate frequency (IF) menjadi RF. Exciter dari TVRI ini digunakan pada kanal 39 UHF dengan frekuensi carrier video 615,25 MHz dan frekuensi carrier audio 620,75 MHz, frekuensi master oscilatornya adalah 654,5 MHz, frekuensi IF oscilator-nya adalah 38,9 MHz.