Pedoman Beasiswa PasTi

dokumen-dokumen yang mirip
BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA DALAM NEGERI (BPP-DN) UNTUK TENAGA KEPENDIDIKAN

Panduan Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) Tenaga Kependidikan. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Pedoman Beasiswa PasTi

BEASISWA PASTI Beasiswa Pascasarjana untuk Tenaga Kependidikan Berprestasi

PANDUAN PROGRAM BEASISWA PRA- S2 DOSEN DAN CALON DOSEN PERGURUAN TINGGI NEGERI BARU ATAU PERGURUAN TINGGI DAERAH TERDEPAN,TERLUAR, DAN TERTINGGAL

Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional

PANDUAN PENDAFTARAN DAN SELEKSI MAHASISWA

Wassalamu alaikum wr. wb.

PERSYARATAN / KETENTUAN USULAN BPP-DN CALON DOSEN KOPERTIS WILAYAH IX TAHUN 2013

SOSIALISASI BEASISWA UNGGULAN DOSEN INDONESIA (BUDI) DALAM NEGERI TAHUN 2016

Lampiran Pengumuman Rektor tentang Peogram Beasiswa Doktoral Proyek IDB tahap II

FORMULIR 2A PERNYATAAN CALON

FORMULIR LAMARAN PROGRAM BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA DALAM NEGERI ( BPP-DN ) [ ] MAGISTER (S2) [ ] DOKTOR (S3) TAHUN 2014/2015

Cover warna biru muda FORMULIR LAMARAN PROGRAM BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA ( BPPS ) [ ] MAGISTER (S2) [ ] DOKTOR (S3) TAHUN 2012/2013

KEBIJAKAN PROGRAMBEASISWAPASCASARJANA. Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan KEMENTERIAN PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN 2013

PANDUAN PROGRAM BEASISWA UNGGULAN UNTUK CALON PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN PROGRAM BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA DALAM NEGERI (BPP-DN) UNTUK DOSEN, CALON DOSEN, DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2013

PEDOMAN BEASISWA PRESTASI EKSTRAKURIKULER 2017

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal,, Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, ttd. Patdono Suwignjo NIP

I. PENDAHULUAN. Beasiswa Pendidikan Indonesia Dalam Negeri (BPI-DN) Calon Dosen

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2017 Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Intan Ahmad. ~ i ~

PENGUMUMAN Nomor: In.06.0/R/PP.00.9/2286/2014. Ketentuan lebih lanjut dapat dilihat pada Petunjuk Teknis Program Beasiswa IAIN Walisongo.

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi

FORMULIR PERMOHONAN. Nama Lengkap dan Gelar Akademis. Program Studi Pilihan [ ] DOKTOR

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2018 Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan TTD. Intan Ahmad. ~ i ~

PEDOMAN BEASISWA KUALIFIKASI S2 GURU PAI CALON PENGAWAS

PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK 2013

PETUNJUK TEKNIS (STRATA 3/DOKTOR) BAGI DOSEN DI LINGKUNGAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014

Pedoman Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik 2017 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA)

BUKU PANDUAN DAN PETUNJUK TEKNIS

PEDOMAN BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) DAN BANTUAN BELAJAR MAHASISWA (BBM)

Pembukaan Program Studi Program Diploma, Sarjana, Magister Perguruan Tinggi Negeri

PENGUMUMAN Nomor: 12.i/PPM/VIII/2013

PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor)::

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Panduan Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

CALON PENDIDIK (DOSEN)

PEDOMAN BEASISWA S2 BAGI PENGAWAS/CALON PENGAWAS SEKOLAH

PEDOMAN BANTUAN KUALIFIKASI S1 GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR

PEDOMAN PELAKSANAAN DOSEN MAGANG TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

FORMULIR LAMARAN CALON MAHASISWA PROGRAM MAGISTER/DOKTOR 2017/2018

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH

PEDOMAN BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA)

Panduan Pelaksanaan TAHUN 2018

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN STUDI GURU SMA KE JENJANG PENDIDIKAN S-1/D-IV

FORMULIR PERMOHONAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA (S2/S3) (BPPS) TAHUN 2011/2012. Alamat Calon Mahasiswa NIP/NIK/NIY *) Perguruan Tinggi Asal

PEDOMAN TEKNIS BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) TAHUN 2018

PROGRAM BEASISWA BIDIK MISI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PEDOMAN PEMBERIAN BEASISWA S2 KEPENGAWASAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH DAN CALON PENGAWAS SEKOLAH

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Pembukaan dan Perubahan Program Studi di Luar Kampus Utama Perguruan Tinggi

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 17/I3/KP/2011 Tentang PENGELOLAAN PEGAWAI BERSTATUS BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI

PANDUAN PESERTA SELEKSI PROGRAM PROFESI DAN PASCASARJANA

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 85 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PENGUMUMAN Nomor: 609 /H32.9/DT/2011 PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Lampiran SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor: 1366 Tahun 2014 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN

PANDUAN SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA (ESELON II)

PROGRAM POST DOCTORAL

PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK

PEDOMAN BANTUAN KUALIFIKASI S1 GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (LANJUTAN)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

04/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI

BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN

PANDUAN PROGRAM BANTUAN PENULISAN BUKU 2014

PENGUMUMAN Nomor: 595 /UN32.9/DT/2012

PROGRAM BEASISWA BANTUAN BELAJAR MAHASISWA (BBM) PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) PENINGKATAN PROGRAM BANTUAN BEASISWA DAN BIAYA PENDIDIKAN

PENGUMUMAN Nomor : 3378/D1.3/C/2009

PEDOMAN BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA (PTAIS) TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PANDUAN PROGRAM BANTUAN BUKU AJAR 2016

SHORT TERM TRAINING (STT) LUAR NEGERI TENAGA KEPENDIDIKAN

PETUNJUK TEKNIS PENGAJUAN STUDI LANJUT (STRATA 3/DOKTOR) BAGI DOSEN DI LINGKUNGAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2016

PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PENGUMUMAN Nomor : 3378/D1.3/C/2009

04/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI

FORMULIR PERMOHONAN BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA ( BPPS ) TAHUN AKADEMIK 2011/2012

I. PENDAHULUAN. Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN)

PENGUMUMAN NOMOR : 3534/UN36/KP/2017 TENTANG SELEKSI PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR TAHUN 2017

PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM INSENTIF PENULISAN BUKU AJAR PERGURUAN TINGGI TAHAP TAHUN 2012

BUKU PANDUAN PROGRAM BEASISWA UNGGULAN PEGAWAI KEMENDIKBUD PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TAHUN 2016

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014

PANDUAN SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA (ESELON II)

SELEKSI ANGGOTA MAJELIS AKREDITASI DAN DEWAN EKSEKUTIF BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI TAHUN 2016

FORMULIR LAMARAN PROGRAM MAGISTER DAN PROGRAM DOKTOR

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI

P E N G U M U M A N Nomor: 3926/UN8/KP/2017

Transkripsi:

Pedoman Beasiswa PasTi (Beasiswa Pascasarjana Tenaga Kependidikan Berprestasi) Direktorat Kualifikasi Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2017

Daftar Isi I. PENDAHULUAN... 1 II. BEASISWA PASCASARJANA TENDIK BERPRESTASI (Beasiswa PasTi)... 1 2.1. TUJUAN DAN SASARAN... 1 2.2. PERKEMBANGAN PENERIMA BEASISWA DALAM NEGERI... 2 2.3. PERSYARATAN CALON PENERIMA Beasiswa PasTi... 2 2.4. KETENTUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM Beasiswa PasTi... 2 A. Ketentuan Umum... 2 B. Ketentuan bagi Sekolah Pascasarjana Penyelenggara Beasiswa PasTi... 3 C. Ketentuan bagi Calon Penerima Beasiswa PasTi... 4 2.5. MEKANISME PENYELENGGARAAN Beasiswa PasTI... 5 A. Program/Sekolah Pascasarjana Penyelenggara... 5 B. Pelamar Beasiswa PasTi... 5 2.6. KOMPONEN BIAYA Beasiswa PasTi... 8 2.7. JADWAL KEGIATAN Beasiswa PasTi... 8 III. PENUTUP... 11 DAFTAR PUSTAKA... 12 LAMPIRAN 1: Bidang Keilmuan Strategis... 14 LAMPIRAN 2: Perguruan Tinggi Penyelenggara dan Pilihan Program Studi Beasiswa PasTi Tahun 2017... 15 LAMPIRAN 4: Surat Penugasan... 16 LAMPIRAN 5: Contoh Perjanjian... 17

I. PENDAHULUAN Sebagai lembaga penyelenggara pendidikan tinggi, perguruan tinggi mempunyai peran dan fungsi strategis dalam mewujudkan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam rangka mewujudkan peran dan fungsinya tersebut, perguruan tinggi harus didukung oleh tenaga kependidikan yang profesional dan tangguh dalam mengahadapi perkembangan manajemen pendidikan tinggi yang sangat cepat. Oleh karena itu Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti terus berupaya untuk mendorong dan meningkatkan kualifikasi tenaga kependidikan di perguruan tinggi. Beragam pendekatan dan strategi digunakan untuk selalu memperbaiki program studi lanjut untuk tenaga kependidikan. Sebagai contoh, program Magister Manajemen Pendidikan Tinggi didirikan oleh beberapa perguruan tinggi untuk mewadahi pembentukan tenaga kependidikan yang handal. Selain itu, Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti melalui Direktorat Kualifikasi SDM juga telah mengalokasikan dana DIPA Tahun Anggaran 2017 guna memberikan beasiswa pendidikan pascasarjana kepada tenaga kependidikan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di berbagai perguruan tinggi dalam negeri. II. BEASISWA PASCASARJANA TENDIK BERPRESTASI (Beasiswa PasTi) 2.1. TUJUAN DAN SASARAN 1. Memberi kesempatan kepada tenaga kependidikan perguruan tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi; 2. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia perguruan tinggi Indonesia yang berkualitas dan berkontribusi dalam peningkatan daya saing bangsa; 3. Meningkatkan peran tenaga kependidikan dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan tinggi menuju world class university yang mempu bersaing secara global. 1

2.2. PERKEMBANGAN PENERIMA BEASISWA DALAM NEGERI Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, jumlah beasiswa untuk tenaga kependidikan Perguruan Tinggi pada jenjang magister (S2) dan/atau doktor (S3) disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 2.1 Jumlah Penerima Beasiswa Tenaga Kependidikan Tahun 2012-2014 Tahun Magister (S2) Jumlah Doktor (S3) Total 2012 152-152 2013 97-97 2014 78-78 Total 327 0 327 Pada tahun 2015 dan 2016 tidak ada penyaluran beasiswa untuk tenaga kependidikan dari Kemristekdikti, dan baru pada tahun 2017 telah dialokasikan kembali dana beasiswa untuk tenaga kependidikan jenjang Magister (S2) dalam negeri dengan nama program Beasiswa PasTi. 2.3. PERSYARATAN CALON PENERIMA Beasiswa PasTi Persyaratan calon penerima Beasiswa PasTi adalah para tenaga kependidikan di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Tenaga Kependidikan yang dimaksud di sini meliputi: a) Tenaga kependidikan yang berstatus sebagai pegawai tetap PTN di lingkungan Kemristekdikti, dan b) PNS di kantor Pusat Kemristekdikti; Pencalonan penerima Beasiswa PasTi harus melalui mekanisme pengusulan oleh Pimpinan Lembaga di lingkungan Kemristekdikti atau Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri. 2.4. KETENTUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM Beasiswa PasTi A. Ketentuan Umum Beasiswa PasTi Kemristekdikti diberikan kepada program studi yang dipandang penting untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan perguruan tinggi. Bidang keilmuan 2

yang didukung oleh Beasiswa PasTi dapat dilihat pada Lampiran 1. B. Ketentuan bagi Sekolah Pascasarjana Penyelenggara Beasiswa PasTi 1. Minimum 90% penerima Beasiswa PasTi berasal dari staf atau lulusan luar perguruan tinggi penyelenggara. 2. Perguruan tinggi penyelenggara Beasiswa PasTi tidak diperkenankan memungut biaya lain kecuali biaya pendaftaran, seleksi, dan wisuda. 3. Dalam memilih pelamar Beasiswa PasTi, Direktur atau Dekan Program/Sekolah Pascasarjana (PPs) wajib mempertimbangkan hal-hal berikut: a) keterkaitan antara bidang ilmu program Magister (S2) yang ditempuh dengan bidang kerja tenaga kependidikan tersebut; b) distribusi berdasarkan asal daerah dan perguruan tinggi secara wajar; c) penugasan-penugasan khusus dari Kemristekdikti kepada perguruan tinggi. 4. Daftar usulan di atas diseleksi oleh PPs Penyelenggara dan harus sudah ditetapkan statusnya sebagai pelamar Beasiswa PasTi yang memenuhi syarat di PPs Penyelenggara sesuai prioritas melalui laman http://beasiswa.dikti.go.id/bppdn/ selambat-lambatnya pada tanggal 21 Juni. 5. Daftar nama mahasiswa yang diajukan (ditetapkan statusnya) oleh Pimpinan PPs hanya bersifat usulan, sedangkan penentuan penerima Beasiswa PasTi ditetapkan oleh Direktur Kualifikasi Sumber Daya Manusia, Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti, Kemristekdikti. 6. Direktur Program/Dekan Sekolah Pascasarjana (PPs) penyelenggara Beasiswa PasTi tidak diperbolehkan untuk menjanjikan seseorang menjadi penerima Beasiswa PasTi atau memberikan informasi tentang penerima Beasiswa PasTi kepada pelamar Beasiswa PasTi sebelum diterbitkannya Surat Keputusan Direktur Kualifikasi Sumber Daya Manusia, Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti. 7. Dana Beasiswa PasTi untuk tahun pertama akan dibayarkan berdasarkan Kontrak antara Direktorat Kualifikasi Sumber Daya Manusia dengan masingmasing PPs Penyelenggara atau mengikuti ketentuan yang berlaku. 8. Demi kelancaran penyelenggaraan pendidikan, PPs Penyelenggara diharuskan membuat surat perjanjian antara Penerima Beasiswa PasTi, Perguruan Tinggi tempat yang bersangkutan bekerja, dan PPs Penyelenggara (mewakili Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti). Contoh Surat Perjanjian dapat dilihat di Lampiran 4. 9. Apabila ada penerima Beasiswa PasTi mengundurkan diri atau lulus lebih cepat dari jangka waktu yang telah ditentukan (24 bulan untuk program Magister/S2) maka dana Beasiswa PasTi yang tidak terpakai dan/atau yang tersisa harus dikembalikan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) melalui 3

mekanisme atau prosedur pengembalian yang berlaku. 10. PPs Penyelenggara mempunyai kewajiban untuk mengirim Surat Pengembalian Penerima Beasiswa PasTi yang telah menyelesaikan studinya ke Perguruan Tinggi tempat yang bersangkutan semula bekerja, dengan tembusan ke Direktorat Kualifikasi Sumber Daya Manusia, Subdit Tenaga Kependidikan. C. Ketentuan bagi Calon Penerima Beasiswa PasTi Pelamar Beasiswa PasTi harus mendapatkan persetujuan Pimpinan Instansi/ Perguruan Tinggi asal. Persetujuan Pimpinan berupa Surat Penugasan (Lampiran 3) diajukan kepada Direktur Program/Dekan Sekolah Pascasarjana yang dituju. Ketentuan khusus lainnya adalah sebagai berikut: 1. Pelamar Beasiswa PasTi hanya diperbolehkan mengajukan usulan kepada satu perguruan tinggi (PT) penyelenggara Beasiswa PasTi. Daftar Perguruan Tinggi penyelenggara dan program studi Beasiswa PasTi dapat dilihat pada Lampiran 2. 2. Beasiswa tidak diberikan kepada pelamar yang pernah menerima beasiswa lain seperti BPPS, BU, atau Beasiswa Luar Negeri Dikti pada jenjang pendidikan pascasarjana yang sama. 3. Beasiswa tidak diberikan kepada mereka yang sedang menerima beasiswa (yang meliputi: biaya hidup, biaya pembelian buku, biaya penelitian, dan/atau biaya penyelenggaraan pendidikan) yang bersumber dari dana Pemerintah Republik Indonesia. 4. Batas usia penerima Beasiswa PasTi jenjang Magister/S2 adalah 42 tahun pada tanggal 1 September tahun berjalan; 5. Persyaratan minimal IPK 2,75. 6. Jangka waktu pemberian Beasiswa PasTi adalah maksimum 4 semester. 7. Setelah menyelesaikan studi, penerima Beasiswa PasTi diwajibkan untuk kembali mengabdi ke perguruan tinggi tempat bekerja selama 1n+1 tahun (n adalah lama masa menerima Beasiswa PasTi dalam satuan tahun) sesuai Permendiknas Nomor 48 Tahun 2009. 8. Penerima Beasiswa PasTi diwajibkan untuk mengikuti seluruh ketentuan akademik yang berlaku di PPs Penyelenggara Beasiswa PasTi dan/atau ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2009 tentang Pedoman Pemberian Tugas Belajar bagi PNS di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional. 9. Penerima Beasiswa PasTi yang melanggar ketentuan-ketentuan tersebut di atas 4

dikenakan sanksi berupa pengembalian dana Beasiswa PasTi sebesar dua kali jumlah yang dikeluarkan oleh Pemerintah ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) melalui mekanisme pengembalian yang berlaku. 2.5. MEKANISME PENYELENGGARAAN Beasiswa PasTI A. Program/Sekolah Pascasarjana Penyelenggara 1) Menginformasikan secara luas tersedianya Beasiswa PasTi Kemristekdikti kepada calon mahasiswa yang memenuhi syarat (lihat Persyaratan Calon Penerima Beasiswa PasTi). 2) Melakukan seleksi akademik dan administrasi (termasuk ijin dari Pimpinan PTN) di Program Pascasarjana sesuai ketentuan yang berlaku di PPs dan Ditjen Sumber Daya Iptek Dikti. (a) Hanya mahasiswa yang terdaftar pada laman http://beasiswa.dikti.go.id/bppdn/ dan memenuhi persyaratan serta dinyatakan LULUS Seleksi Masuk PPs Penyelenggara saja yang berhak ditetapkan statusnya untuk memperoleh Beasiswa PasTi. (b) Seleksi dan penetapan mahasiswa yang memenuhi Persyaratan Pelamar Beasiswa PasTi merupakan tanggung jawab PPs Penyelenggara. 3) Menetapkan status Pelamar Beasiswa PasTi melalui laman http://beasiswa.dikti.go.id/bppdn/ paling lambat 21 Juni. 4) Melakukan koordinasi dengan Direktorat Kualifikasi Sumber Daya Manusia untuk verifikasi dan pengesahan daftar calon penerima Beasiswa PasTi. 5) Menginformasikan SK Penetapan Penerima Beasiswa PasTi kepada mahasiswa dan perguruan tinggi/lembaga tempat mahasiswa bekerja. B. Pelamar Beasiswa PasTi Pelamar Beasiswa PasTi harus: a. mendaftar sebagai pelamar Beasiswa PasTi melalui laman http://beasiswa.dikti.go.id/bppdn/ dengan memenuhi seluruh persyaratan yang diperlukan; b. mendaftar ke PPs Penyelenggara yang dituju dengan memenuhi persyaratan pendaftaran sebagai pelamar PPs tersebut; c. mengikuti dan memenuhi seluruh persyaratan Proses Seleksi yang diselenggarakan oleh PPs Penyelenggara tujuan; 5

d. memantau hasil Penetapan Penerima Beasiswa PasTi yang diumumkan oleh PPs tempat studi; 6

Gambar 2.1. Mekanisme Pendaftaran dan Seleksi Beasiswa PasTi Tenaga Kependidikan Mendaftar Beasiswa PasTi secara on line melalui: http://beasiswa.dikti.go.id/bppdn Mendaftar ke PPs di PT yang dituju (secara on line atau konvensional) Verifikasi Beasiswa PasTi Calon Penerima Beasiswa PasTi yang Lulus Tes Masuk PPs Tes Seleksi Masuk Diterima Tidak Lulus Karyasiswa Beasiswa PasTi Stop 7

2.6. KOMPONEN BIAYA Beasiswa PasTi Komponen Biaya Beasiswa PasTi dapat dilihat pada Tabel 2.2 (semua komponen tersebut tidak dikenakan pajak). Tabel 2.2 Standar Beasiswa PasTi Tahun 2017 (per orang per Semester) No Komponen Biaya Magister (S2) (Rupiah) 1 Biaya Hidup Rata-rata 15.000.000,- 2 Biaya Penelitian* 4.500.000,- 3. Biaya Buku 3.000.000,- 4. Biaya Pendaftaran at cost 5. Biaya Pendidikan at cost 6. Biaya Perjalanan** at cost *) Biaya penelitian diberikan di tahun kedua **) Diberikan dua kali yaitu pada awal dan akhir studi. 2.7. JADWAL KEGIATAN Beasiswa PasTi Jadwal lengkap kegiatan Beasiswa PasTi dan uraian subkegiatannya dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tiga tahapan penting dalam kegiatan Beasiswa PasTi yang perlu mendapat perhatian, baik dari calon penerima maupun perguruan tinggi penyelenggara, adalah sebagai berikut: 1) Seluruh berkas persyaratan Beasiswa PasTi dikirim ke PPs Penyelenggara yang dituju. 2) Penetapan status calon penerima Beasiswa PasTi oleh PPs Penyelenggara melalui laman http://beasiswa.dikti.go.id/bppdn/ paling lambat 21 Juni. Dalam kondisi darurat, penetapan status tersebut dapat dilakukan secara off-line dengan mengirimkan hardcopy ke: Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti u.p. Direktur Kualifikasi Sumber Daya Manusia, Subdit Kualifikasi Tenaga Kependidikan Gedung D Lt.5 Jl. Jenderal Sudirman Pintu 1 Senayan, Jakarta, 10270 Telp 021-57946053, Faks 021-57946052 (Laman: http://sumberdaya.ristekdikti.go.id; E-mail: beasiswapasti@ristekdikti.go.id) 8

3) Proses penetapan daftar calon penerima Beasiswa PasTi menjadi penerima Beasiswa PasTi akan dilakukan Direktorat Kualifikasi Sumber Daya Manusia, Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti, pada bulan Juli. 9

Tabel 2.3. Jadwal Kegiatan Penyelenggaraan Beasiswa PasTi Kegiatan Penyelenggaraan Beasiswa PasTi Waktu A. PERSIAPAN 1. Penawaran Beasiswa PasTi Tahun 2017 kepada Pimpinan Perguruan Tinggi dan Pimpinan PPs Maret-April 2. Sosialisasi Beasiswa PasTi Tahun 2017 kepada PPs Penyelenggara 8 30 April B. PROSES PENDAFTARAN 3. Tenaga Kependidikan mendaftar Beasiswa PasTi secara on line melalui http://beasiswa.dikti.go.id/bppdn/ 4. Tenaga Kependidikan mendaftarkan pada PPs Penyelenggara yang dituju dengan memenuhi persyaratan yang diperlukan. 5. Calon Mahasiswa wajib mengikuti proses seleksi akademik atau test masuk PPs Penyelenggara yang dituju. 3 30 Mei Sesuai jadwal PPs Tujuan Sesuai jadwal PPs Tujuan C. PROSES PENETAPAN STATUS DAN VERIFIKASI 6. PPs Penyelenggara menetapkan status Pelamar Beasiswa PasTi secara on line melalui laman http://beasiswa.dikti.go.id/bppdn/. 7. Direktorat Kualifikasi Sumber Daya Manusia melakukan verifikasi terhadap usulan PPs Penyelenggara. 7 21 Juni Minggu Pertama Juli D. PROSES PENETAPAN Beasiswa PasTi DAN KONTRAK 8. Direktorat Kualifikasi Sumber Daya Manusia, Ditjen Sumber Daya Iptek Dikti menetapkan dan menyampaikan hasil penetapan Penerima Beasiswa PasTi kepada PPs Penyelenggara. 9. PPs Penyelenggara menyampaikan hasil penetapan tersebut kepada penerima Beasiswa PasTi dan pimpinan PT/lembaga. 10. Penandatanganan Kontrak antara Direktur Kualifikasi Sumber Daya Manusia, Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti dengan Perguruan Tinggi Penyelenggara Beasiswa PasTi. Munggu Kedua Juli Minggu Ketiga Juli Minggu Keempat Juli E. MONITORING DAN EVALUASI 11. Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Beasiswa PasTi Oktober November 10

III. PENUTUP Penerbitan Pedoman Beasiswa PasTi ini merupakan upaya Subdit Kualifikasi Tenaga Kependidikan, Direktorat Kualifikasi Sumber Daya Manusia, Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti untuk membantu Perguruan Tinggi dalam proses pengelolaan Beasiswa PasTi. Pedoman ini merupakan revisi dari pedoman edisi sebelumnya. 11

DAFTAR PUSTAKA Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2004.Higher Education Long Term Strategy 2003-2010, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.. 2006.Informasi Beasiswa dan Pendidikan Program Pascasarjana, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.. 2006.Mekanisme Pengajuan Calon Penerima Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (BPPS) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.. 2008.Panduan Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (BPPS) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.. 2009.Panduan Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (BPPS). Direktorat Ketenagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.. 2012.Panduan Beasiswa Pendidikan Pascasarjana (BPPS).Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta..2012.Panduan Beasiswa Unggulan (BU).Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan,Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. OECD. 1996. The Knowledge-based Economy, Organization for Economic Co-operation and Development, Paris. Http://www.oecd.org/dataoecd/51/8/1913021.pdf [15 Januari 2009]. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pemberian Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan 12

Informasi yang tercantum dalam buku pedoman ini adalah benar pada saat dicetak. Pembaca disarankan untuk melihat informasi dan ketentuan terkini mengenai Beasiswa PasTi melalui laman: http://beasiswa.dikti.go.id/bppdn/ 13

LAMPIRAN 1: Bidang Keilmuan Strategis Bidang-bidang Keilmuan Strategis untuk Beasiswa PasTi Tahun 2017. No. 1 Bahasa Asing (bahasa PBB) Bidang Keilmuan Strategis 2 Ilmu Komputer & Teknologi Informasi 3 Hubungan Internasional dan Ilmu Komunikasi 4 Manajemen Pendidikan Tinggi 5 Akuntansi 6 Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan 7 Ilmu Hukum 8 Elektronika dan Instrumentasi 9 MIPA 10 Keteknikan 14

LAMPIRAN 2: Perguruan Tinggi Penyelenggara dan Pilihan Program Studi Beasiswa PasTi Tahun 2017 NO PERGURUAN TINGGI PRODI 1 Universitas Gadjah Mada Akuntansi 2 Universitas Gadjah Mada Biologi 3 Universitas Gadjah Mada Fisika 4 Universitas Gadjah Mada Ilmu Hubungan Internasional 5 Universitas Gadjah Mada Ilmu Hukum 6 Universitas Gadjah Mada Ilmu Kimia 7 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komputer 8 Universitas Gadjah Mada Ilmu Komunikasi 9 Universitas Gadjah Mada Magister Manajemen Pendidikan Tinggi 10 Universitas Gadjah Mada Matematika 11 Universitas Gadjah Mada Teknik Elektro 12 Universitas Indonesia Biologi 13 Universitas Indonesia Fisika 14 Universitas Indonesia Ilmu Akuntansi 15 Universitas Indonesia Ilmu Hukum 16 Universitas Indonesia Ilmu Kimia 17 Universitas Indonesia Ilmu Komputer 18 Universitas Indonesia Ilmu Komunikasi 19 Universitas Indonesia Ilmu Perpustakaan 20 Universitas Indonesia Matematika 21 Universitas Indonesia Teknik Elektro 22 Universitas Indonesia Teknologi Informasi 23 Universitas Hasanuddin Akuntansi 24 Universitas Hasanuddin Bahasa Inggris 25 Universitas Hasanuddin Ilmu Hukum 26 Universitas Hasanuddin Kimia 27 Universitas Hasanuddin Matematika 28 Universitas Hasanuddin Teknik Elektro 29 Universitas Padjadjaran Ilmu Kimia 30 Universitas Padjadjaran Ilmu Komunikasi 31 Universitas Padjadjaran Statistika Terapan 32 Universitas Diponegoro Akuntansi 33 Universitas Diponegoro Ilmu Hukum 34 Universitas Diponegoro Ilmu Komunikasi 35 Universitas Diponegoro Sistem Informasi 36 Universitas Brawijaya Magister Manajemen Pendidikan Tinggi 37 Institut Teknologi Bandung Biologi 38 Institut Teknologi Bandung Fisika 39 Institut Teknologi Bandung Informatika 40 Institut Teknologi Bandung Instrumentasi dan Kontrol 41 Institut Teknologi Bandung Kimia 42 Institut Teknologi Bandung Matematika 43 Institut Teknologi Bandung Sains Komputasi 44 Institut Teknologi Bandung Teknik Elektro 45 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Fisika 46 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Fisika Teknik 47 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kimia 48 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Matematika 49 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Statistika 50 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Teknik Elektro 51 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Teknik Informatika 52 Institut Pertanian Bogor Biofisika 53 Institut Pertanian Bogor Ilmu Komputer 54 Institut Pertanian Bogor Kimia 55 Institut Pertanian Bogor Magister Manajemen Pendidikan Tinggi 56 Institut Pertanian Bogor Matematika Terapan 57 Institut Pertanian Bogor Statistika Terapan 58 ISI Surakarta Pengkajian dan Penciptaan Seni 15

LAMPIRAN 4: Surat Penugasan PERNYATAAN PENUGASAN MENGIKUTI SELEKSI PROGRAM PASCASARJANA UNTUK MEMPEROLEH Beasiswa PasTi KEMRISTEKDIKTI Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Instansi/ Perguruan Tinggi :... :... dengan ini kami menugaskan Saudara Instansi/ Perguruan Tinggi NIP :.. :.. :.. untuk mengikuti seleksi masuk program pendidikan pascasarjana Magister pada: Perguruan Tinggi Program Studi :.. :.....,... 2017 Pimpinan Instansi/Perguruan Tinggi...... NIP:... 16

LAMPIRAN 5: Contoh Perjanjian PERJANJIAN antara Penerima Beasiswa PasTi dengan Sekolah/Program Pascasarjana Penyelenggara Beasiswa PasTi Pada hari ini..., tanggal... tahun dua ribu tujuh belas, yang bertanda tangan di bawah ini, Nama Lengkap :... NIP :... Alamat :... Instansi Asal :... selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA Nama Lengkap :... NIP :... Dekan/Direktur : Sekolah/Program Pascasarjana... bertindak untuk dan atas nama Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat mengadakan perjanjian sebagai berikut: 1. Pihak Kedua memberi dana Beasiswa PasTi, sesuai ketentuan yang berlaku kepada Pihak Pertama untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan pascasarjana Program Magister pada Program Studi... 2. Pihak Pertama bersedia bekerja kembali secara penuh di perguruan tinggi / instansi tempat bekerja segera setelah menyelesaikan program S2 sekurang-kurangnya satu kali masa studi normal ditambah satu tahun. 3. Pihak Pertama bersedia mengembalikan dua kali biaya yang diterimanya selama masa studi ke Kantor Kas Negara Wilayah setempat apabila: (1) Pihak Pertama tidak memenuhi kesepakatan pada butir 2 di atas, (2) Pihak Pertama lalai dalam menyelesaikan studinya sehingga mengalami drop out (DO). Demikian kesepakatan perjanjian ini dibuat oleh kedua belah pihak, ditandatangani di atas materai sesuai ketentuan. Mengetahui, Rektor/Koordinator Kopertis...,...2017 Pihak Pertama Materai Rp6.000,- (...) (...) Pihak Kedua (...) 17