KESANTUNAN BERBAHASA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAANGKATAN DENGAN KARYAWAN UNESA. Pembimbing Dra.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat pertukaran informasi. Namun, kadang-kadang

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

KESANTUNAN BERBAHASA INDONESIA DALAM BERKOMUNIKASI DOSEN DAN MAHASISWA IAIN RADEN INTAN LAMPUNG. MARDIYAH

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 PELANGGARAN PRINSIP-PRINSIP KESOPANAN PADA MEMO DINAS DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI DI BANTEN

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diajukan oleh: RIZKA RAHMA PRADANA A

PRINSIP KESANTUNAN DALAM TUTURAN PENUTUR PADA ACARA TALKSHOW INDONESIA LAWYERS CLUB; SUATU TINJAUAN PRAGMATIK.

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengguna bahasa itu sendiri. saling memahami apa yang mereka bicarakan. Fenomena ini terjadi di

ANALISIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA TRANSAKSI TAWAR MENAWAR PENJUAL DAN PEMBELI LAIN JENIS KELAMIN DI PASAR TRADISONAL KOTA BATU SKRIPSI

ABSTRACT: Kata kunci: kesantunan, tuturan, imperatif. maksim penghargaan, maksim kesederhanaan,

PENYIMPANGAN KESANTUNAN TINDAK TUTUR SISWA DI LINGKUNGAN SMAN 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. Film The Great Gatsby adalah film visual 3D karya Baz Luhrmann yang

PERBANDINGAN KESANTUNAN DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN (Sebuah Strategi Kesantunan antara Penjual kepada Pembeli)

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNTUK SMK

Oleh: Wenny Setiyawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhamadiyah Purworejo

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG

BAB II KAJIAN TEORI. Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI

KESANTUNAN BERTUTUR DIALOG TOKOH DALAM FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO. Oleh

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA GURU DAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 SUNGAI PINYUH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

KESANTUNAN BERBAHASA PEDAGANG SAYUR DALAM MELAYANI PEMBELI DI PASAR KAMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

BENTUK DAN STRATEGI PENOLAKAN DI KALANGAN MASYARAKAT BERBUDAYA JAWA DI SOLO DALAM KONTEKS NONRESMI NASKAH PUBLIKASI

KESANTUNAN BERTUTUR DI KALANGAN AWAK KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA BOYOLALI: TINJAUAN PRAGMATIK

BAB V PENUTUP. serta berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, tuturan ekspresif dalam

Artikel Publikasi TINDAK KESANTUNAN BERBAHASA: STUDI KASUS PADA KOMUNIKASI PEMBANTU-MAJIKAN DI KECAMATAN GEMOLONG, KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah interaksi sosial akan terjalin dengan baik jika syarat syarat tertentu

OLEH: SURAHMAT NPM:

PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA DALAM BERINTERAKSI DENGAN DOSEN DAN KARYAWAN

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. kuantitatif. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah

KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW

BAB I PENDAHULUAN. umum dari komunikasi adalah percakapan. Percakapan menurut Levinson

PENGGUNAAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM KEGIATAN BERBICARA SISWA KELAS VIII DI MTs. AL-KHAIRIYAH TEGALLINGGAH KECAMATAN SUKASADA

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA DI KELAS VIII SMPN 1 LIMBUR KABUPATEN BUNGO

OLEH: DENIS WAHYUNI NPM:

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

ANALISIS PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA BUKU HUMOR SEHAT KARYA PUJO RAHARJO SKRIPSI

Prinsip Kerjasama Dan Kesantunan Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Pendekatan Saintifik

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM FILM DI BAWAH LINDUNGAN KABAH

REALISASI PRINSIP KESOPANAN TUTURAN PENGAMEN PANTURA DAN PENGAMEN PASUNDAN

ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DI LINGKUNGAN TERMINAL SEKITAR WILAYAH BOJONEGORO DENGAN PRINSIP KESANTUNAN LEECH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, terutama bagi kehidupan manusia. Setiap manusia akan

BAB IV PENUTUP. Skripsi ini membahas tentang pematuhan dan pelanggaran maksim-maksim

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama. Di dalam berbicara, penutur dan lawan tutur sama-sama

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA PADA LAPORAN WAWANCARA YANG DITULIS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 TERAS. Diajukan Oleh: Ana Maria A

PENYIMPANGAN PRINSIP KESOPANAN BERBAHASA DALAM ACARA TALKSHOW RUMPI NO SECRET DI YOUTUBE UNGGAHAN MARET 2017

KESANTUNAN BERBAHASA GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 5 JEMBER. Suci Indah Karunia

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN. Tesis ini membahas tentang pelanggaran maksim-maksim prinsip

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

ANALISIS KESOPANAN BERBAHASA PADA ANAK USIA 6-10 TAHUN DI DESA LUMBIR KECAMATAN LUMBIR KABUPATEN BANYUMAS

CAMPUR KODE TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR: Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 20 Padang

ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK)

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR INDUK MODERN PUSPA AGRO SIDOARJO SKRIPSI

STRATEGI KESANTUNAN TUTURAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 4 KOTA MALANG : DENGAN SUDUT PANDANG TEORI KESANTUNAN BROWN DAN LEVINSON

SEMINAR NASIONAL PRASASTI (Pragmatik: Sastra dan Linguistik)

CAMPUR KODE GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMAN I PANCUNG SOAL PESISIR SELATAN ABSTRACT

oleh/by: Shintia Dwi Alika

KESANTUNAN BERBAHASA PADA TUTURAN SISWA SMP

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

WUJUD KESANTUNAN BERBAHASA DALAM BUKU AJAR BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR TINGKAT RENDAH KARANGAN MUHAMMAD JARUKI

Kesantunan Berbahasa dalam Berwawancara Siswa SMK Satu Nusa 2 Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi keinginannya sebagai mahluk sosial yang saling berhubungan untuk

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TUTURAN MAHASISWA DALAM SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. (Chaer, 2010: 22). Sehingga dalam bertutur tentu menggunakan bahasa dalam

KESANTUNAN TUTURAN SISWA KEPADA GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII 8 SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT

PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNANLEECH DALAM DIALOG FILM MY STUPID BOSSKARYA UPI AVIANTODAN RELEVANSINYATERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER DI SMA

ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN KELAS VIII E SMPN 2 KOTA BENGKULU TAHUN AJARAN 2016/2017

ANALISIS KESANTUNAN BAHASA DALAM KONTEKS PEMBELAJARAN TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. pendapat dari seorang penutur kepada mitra tutur. mengemukakan pendapat, yang perlu diperhatikan bukan hanya kebahasaan

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM PERCAKAPAN PEMBAWA ACARA MUSIK INBOX EDISI DESEMBER 2015 DI STASIUN TELEVISI SCTV

PERGESERAN TINDAK KESANTUAN DIREKTIF MEMOHON DI KALANGAN ANAK SD BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA. Naskah Publikasi

SKRIPSI. Oleh Izza Maulida NIM

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur

PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA ANAK KOS RIZKY DI DESA DUKUH WALUH KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS BULAN MEI 2016

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI SISWAKELAS XI SMK DINAMIKA LAMPUNG UTARA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM INTERAKSI JUAL BELI DI PASAR PEKAN SUNGGAL KECAMATAN MEDAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG (Kajian Pragmatik)

PRINSIP KERJA SAMA DALAM BERINTERAKSI DI LINGKUNGAN SMPN 11 KOTA JAMBI Hendri Ristiawan* SMPN 11 Kota Jambi

PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010

ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PENYIAR PROGRAM SEMBANG SEKAMPUNG RADIO PANDAWA EDISI MARET-APRIL 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

Transkripsi:

KESANTUNAN BERBAHASA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAANGKATAN 2008--2011 DENGAN KARYAWAN UNESA Dwi Santoso S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya Email: zembloeng@yahoo.com Pembimbing Dra. Ismu Winarni ABSTRAK Kegiatan berkomunikasi secara santun sangat diperlukan oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dalam berinteraksi dengan karyawan karena lingkungan kampus merupakan lingkungan pendidikan dan mahasiswa sebagai pelajar harus menggunakan bahasa yang santun sebagai rasa hormat terhadap karyawan.penelitian ini, membahas dua rumusan masalah yaitu (1) Bagaimana kesantunan berbahasa mahasiswa jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia angkatan 2008--2011 dengan karyawan Unesa dalam bentuk tuturan, (2) Bagaimana penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa mahasiswa Unesa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2008--2011 dengan karyawan Unesa dalam bentuk tuturan.sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah (1) Mendeskripsikan kesantunan berbahasa mahasiswa Unesa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2008--2011 dengan karyawan Unesa dalam bentuk tuturan. (2) Mendeskripsikan penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa mahasiswa unesa jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia angkatan 2008--2011 dalam bentuk tuturan.kajian yang digunakan dalam penelitian ini ialah prinsip kesantunan Leech. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa (1) Tuturan santun yang sering muncul dan sering digunakan mahasiswa dalam berkomunikasi dengan karyawan adalah maksim kebijaksanaan.(2) tuturan tidak santun yang sering muncul adalah tuturan yang melanggar prinsip maksim kebijaksanaaan dan maksim pujian. Kata Kunci : prinsip kesantunan, tuturan santun, tuturan tidak santun, ABSTRACT The ethically communication activity is needed by the students of Indonesian Education and Art Department while interacting with the staffs since the area of campus is the educational area, so the students have to show their respectful to the staffs by using well mannered languages.this research formulates the problem into two, they are (1) How is the ethical communication used by the students of Indonesian language and literature education Departmen of Unesa academic year 2008-- 2011 with the staffs of UNESA in form of languages. (2) How is the principles fault of ethical communication used by the students of Indonesian language and literature Education Department of Unesa academic year 2008--2011 with the staffs of UNESA in form of languages.based on the above formulation, the objectives of this research are (1) to describe the ethical languages used by the students of Indonesian language and literature Education Department of Unesa academic year 2008--2011 with the staffs in form of languages. (2) To describe the principles fault of ethical communication used by the students of Indonesian language and literature Education Department of UNESA academic year 2008--2011 with the staffs in form of languages.this study uses Ethical Principles by Leech. This research uses qualitative-descriptive method. Tabulation of data result shows that (1) Ethical language which often used by the students in communication with the staffs is tact maxim. (2) Unethical language that often appear is a language that break tact maxim and approbation maxim principles. Key words: ethical principles, ethical language, unethical language 1

PENDAHULUAN Bahasa dapat menunjukkan pribadi seseorang. Karakter, watak, atau pribadi seseorang dapat diidentifikasi dari perkataan yang diucap. Penggunaan bahasa yang lemah lembut, sopan, santun, sistematis, teratur, jelas dan lugas mencerminkan penuturnya berbudi. Sebaliknya melalui penggunaan bahasa yang kasar, tidak sopan dan tidak santun menunjukkan pribadi yang tidak berbudi. Karena itu penggunaan yang tepat dan sesuai aturan menjadikan bahasa sebagai alat yang efektif dalam proses penyampaian kehendak, dan perasaan. Lingkungan kampus adalah lingkungan pendidikan, hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi dalam bertindak tutur. Sebagai pelajar tatanan bahasa dalam bertindak tutur harus dijaga dengan baik, untuk menghormati norma-norma yang ada dilingkungan pendidikan, karena sikap kita dalam memilih bahasa dalam bertindak tutur akan menunjukkan rasa hormat kita terhadap lawan tutur kita yaitu karyawan. Masyarakat tutur merupakan masyarakat yang timbul karena rapatnya komunikasi atau integrasi simbolis, dengan tetap menghormati kemampuan komunikatif penuturnya tanpa mengingat jumlah bahasa atau jumlah variabel yang digunakan (Chaer dan Agustina, 2010:38). Brown dan levinson (dalam Wijana, 2009:64) menyatakan bahwa penutur menggunakan strategi linguistik yang berbeda dalam memperkenalkan secara wajar lawan tuturnya dengan empat strategi. Keempat strategi tersebut adalah (1) kurang sopan, digunakan untuk berkomunikasi dengan akrab, (2) agak sopan, digunakan untuk berkomunikasi terhadap teman yang tidak begitu akrab, (3) sopan, digunakan untuk berkomunikasi terhadap orang yang belum dikenal, dan (4) paling sopan digunakan untuk berkomunikasi terhadap orang yang berstatus sosial lebih tinggi Rumusan masalah 1) Bagaimana kesantunan berbahasa mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2008--2011 dengan karyawan Unesa dalam bentuk tuturan? 2) Bagaimana penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2008--2011 dengan karyawan Unesa dalam bentuk tuturan? Tujuan 1) Mendeskripsikan kesantunan berbahasa mahasiswa Unesa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2008--2011 dalam bentuk tuturan. 2) Mendeskripsikan penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa mahasiswa Unesa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2008--2011 dalam bentuk tuturan. Kajian teoretik 1. Pragmatik Pengkajian bahasa yang berupa tuturan selalu memerlukan teori pragmatik dalam penganalisisanya, Leech ( 1993:8 ), mengemukakan pragmatik adalah bidang linguistik yang mengaji makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi tutur (speech situations). Hal ini berarti makna dalam pragmatik adalah makna eksternal, makna yang terkait konteks, yaitu bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan di dalam berkomunikasi. 2. Peristiwa Tutur dan Tindak Tutur Peristiwa tutur dan tindak tutur merupakan suatu proses yang terjadi dalam suatu komunikasi. Yang dimaksud dengan peristiwa tutur (english speech event) 2

adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan lawan tutur, dengan satu pokok tuturan, di dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu (Chaer dan Agustina, 2010:47). 3. Prinsip Kesantunan Dalam penelitian ini akan dianalisis mengenai kesantunan menggunakan prinsip kesantunan Leech yaitu maksim kebijaksanaan, maksim penenrimaan, maksim kemurahan, maksim kerendahan hati, maksim kecocokan, dan maksim kesimpatian. METODE Penelitian ini merupakan penelitian kebahasaan, penelitian yang dirancang menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena bertujuan mendeskripsikan bentuk kata dan kalimat dari segi penggunaan bahasa santun dan tidak santun. Data yang akan terkumpul berupa kata-kata dan bukan berupa angka-angka sehingga hasil penelitian berisi kata-kata yang mendeskripsikan masalah. Sumber Data Sumber data ialah asal suatu subjek yang dapat diperoleh. Sumber data ini merupakan sumber tempat data yang akan dibutuhkan, sumber data ini memungkinkan peneliti dapat menghasilkan sesuatu bahan sebagai objek penelitian. Dalam penelitian ini sumber datanya adalah seluruh mahasiswa jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia angkatan 2008-- 2011, karyawan tata usaha dan karyawan perpustakaan. Lokasi penelitian pada ruang tata usaha dan ruang perpustakaan jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia Unesa. Objek dalam penelitian ini yakni, mahasiswa JBSI yang dijadikan penelitian dalam menggali data sebagai informan. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek atau pusat perhatian dan sasaran peneliti adalah semua mahasiswa jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia angkatan 2008--2011, karena penelitian ini membutuhkan subjek yang aktif berinteraksi dan berkomunikasi dengan karyawan. Mahasiswa angkatan 2008--2011 merupakan mahasiswa yang selalu berinteraksi dengan karyawan tata usaha maupun perpustakaan untuk memenuhi kebutuhannya dalam kegiatan belajar mengajar maupun mencari suatu informasi. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah suatu cara bagaimana penelitian memerlukan metode secepatsecepatnya untuk memperoleh data, kemudian disusul dengan cara-cara menyusun alat perubahanya (Arikunto, 2006:197). Peneliti menggunakan beberpa teknik yaitu: a. Teknik Sadap Teknik sadap dilakukan dengan menyadap pembicaraan penutur tanpa sepengetahuan narasumber sehingga, data tidak di dapat dengan manipulasi. sehingga peneliti mendapatkan data dengan seakurat mungkin. b. Teknik Simak Libat Cakap ( SLC ) Teknik simak libat cakap ( SLC ) dilakukan dengan cara terlibat langsung dalam proses pembicaraan dengan nara sumber atau responden, maksudnya si peneliti melakukan penyadapan itu dengan cara berpartisipasi sambil menyimak, berpartisipasi dalam pembicaraan, dan menyimak pembicaraan. Jadi dalam penelitian ini peneliti aktif dan reseptif ( hanya mendengarkan mitra bicara ). c. Teknik Rekam Teknik rekam adalah teknik pencarian data dengan merekam penggunaan bahasa. Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan cara merekam dengan menggunakan mp3 atau hand phone. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan masalah yang dirumuskan dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian Kesantunan 3

Berbahasa Mahasiswa Jurusan Bahasa Dan Sastra Indonesia Angkatan 2008--2011 Dengan karyawan Unesa Hasil penelitian atas pembahasan tentang tuturan santun maupun tidak santun dengan teori analisis maksimmaksim kesantunan. Pembahasan disajikan secara berurutan dalam bentuk deskripsi. a. Tuturan santun 1. Tuturan Santun yang Memenuhi maksim Kebijaksanaan (Taxt Maxim). (1) M: Deket iku tangga kelas kosong dipakai nggak pak, 0306 (Dekat tangga itu kelas yang kosong, dipakai apa tidak pak, 0306) (P1/Mkb/20) Tuturan pada P1/Mkb/20 merupakan tuturan mahasiswa mencoba memperoleh informasi dengan bertanya kepada karyawan Deket iku tangga kelas kosong dipakai nggak pak, 0306 pertanyaan mahasiswa ini sesungguhnya merupakan pertanyaan dimana karyawan harus memberi jawaban dengan tindakan, tetapi pilihan kata yang tepat dari mahasiswa membuat kalimat perintah ini terasa santun, karena mahasiswa memilih kalimat tanya dengan cara tidak langsung sehingga mengurangi kerugian karyawan yang telah melakukan tindakan yaitu memberi informasi kepada mahasiswa tentang keadaan kelas 0306. Tuturan yang terletak pada P1/Mkd/D42 Butuh bantuan tha?gampang kok mbak fotokopimalah enak mbak! merupakan tuturan yang mempunyai makna bahwa mahasiswa membuat kerugian untuk dirinya sendiri dengan cara menawarkan bantuan kepada karyawan, hal ini dirasa sangat santun karena mahasiswa menawarkan diri dalam memberikan bantuan, pilihan kata yang dipilih mahasiswa sangat tepat dalam menerapkan maksim kedermawanan. 3. Maksim Penghargaan atau Pujian (approbation maksim M: ini pak makasih! (P1/Mkp/D12) Tuturan pada P1/Mkp/D12 ini pak makasih merupakan tuturan yang diucapkan mahasiswa saat mengembalikan LCD yang telah dipinjamnya. Tuturan tersebut merupakan tuturan santun karena mahasiswa memberi penghargaan terhadap karyawan atas pelayanan karyawan yang sangat memuaskan dengan mengucapkan terimakasih, karyawan akan sangat dihargai dengan ucapan tersebut. 4. Maksim Kesepakatan atau Permufakatan (Aggrement Maxim) (19). K: Ini udah Dari oktober Sekitar 5,6,7 ribu. 2. Tuturan Santun yang Memenuhi Maksim Kedermawanan (Generosity maxim). (P2/Mkk/D36) M: 5 ribu yah bu Soalnya saya mau pinjam lagi (2) M: Butuh bantuan ta? Gampang kok mbak fotokopi Malah enak mbak! (Perlu bantuankah? Mudah mbak fotokopi, jadi lebih mudah mbak!) (P1/Mkd/D42) ` Tuturan yang terletak pada P2/Mksp/D36 5 ribu yah bu Soalnya saya mau pinjam lagi yang diucapkan mahsiswa mengandung makna bahwa dalam percakapan tersebut mahasiswa mencoba manjalin kesepakatan dengan karyawan tentang denda yang akan dia bayar karena terlambat mengembalikan buku, 4

akhirnya mahasiswa menyepakati bahwa denda yang harus dia bayar adalah 5 ribu rupiah. Mahasiswa berlaku santu karena menciptakan kesepakatan dengan karyawan. B. Tuturan tidak santun 1. Tuturan tidak santun yang melanggar maksim kebijaksanaan (Tact Maxim) (25) M: Kelas pak! (P1/Mkb/D21) Tuturan pada P1/Mkb/D21 Kelas pak! tuturan tersebut mengandung makna bahwa kalimat perintah yang diucapkan mahasiswa tersebut membutuhkan tindakan dari pihak karyawan sebagai petutur, tingkat kelangsungan yang sangat tinggi dalam pilihan kalimat tanya tersebut membuat karyawan seolah-olah diperintah untuk memberikan informasi kepada mahasiswa, hal ini dirasa tidak sopan karena telah melanggar prinsip kebijaksanaan dalam prinsip kesantunan. K:Kalau mbaknya mau di fakultas ada fotokopian, cari judul koyok iku langsung, jadi enak to! (Kalau mbaknya mau di fakultas ada fotokopianya, cari judul seperti ini, nanti langsung jadi enak kan ) M:Tapi gak enak e difakultas iku nggolekinya gak urut (tapi tidak enaknya di fakultas itu mencarinya tidak berurutan) (P2/Mksp/D38) Tuturan pada P2/Mksp/D38 Tapi gak enak e difakultas iku nggolekinya gak urut (tapi tidak enaknya di fakultas itu mencarinya tidak berurutan) merupakan tuturan tidak santun yang diucapkan mahasiswa. Mahasiswa telah memperbesar ketidak sepakatan dengan mahasiswa dengan tidak menyetujui hal yang telah dipaparkan oleh karyawan. 4. Tuturan Tidak Santun yang Melanggar Maksim Kesimpatian (Sympathy Maxim) 2. Tuturan Tidak Santun yang Melanggar Maksim Penghargaan atau Pujian (Approbation Maxim). K: Nggak ada yang rencana ikut S2 M: Ndak (P2/Mks/D26) M: Timbange mas toni di isin-isin pak jack. (Daripada mas toni dipermalukan oleh pak jack.) (P1/Mkp/D14) Tuturan yang terletak pada P1/Mkp/D14 Timbange mas toni di isin-isin pak jack (Daripada mas toni dibikin malu oleh pak jack.) yang diucapkan mahasiswa merupakan tuturan yang tidak santun karena mahasiswa melanggar maksim pujian dengan mengecam karyawan dengan kalimat yang tidak pantas diucapkan oleh mahasiswa kepada karyawan. 3. Tuturan Tidak Santun yang Melanggar Maksim Kesepakatan (Aggrement Maxim) Tuturan pada P2/Mks/D26 Nggak ada yang rencana ikut S2 merupakan tuturan tidak santun yang diucapkan mahasiswa. Mahasiswa melanggar maksim simpati terlihat dari kallimat yang singkat dalam menjawab pertanyaan karyawan, hal ini terasa mahasiswa antipati terhadap pertanyaan yang ditawarkan karyawan sehingga mahasiswa terkesan acuh terhadap pertanyaan dari karyawan. PENUTUP SIMPULAN 1) Tuturan santun antara mahasiswa jurusan bahasa dan sastra Indonesia, mahasiswa mencoba berlaku santun dengan mengurangi kerugian karyawan dengan kata yang santun dalam memberi pertanyaan maupun perintah. Mahasiswa sadar bahwa mengatur 5

pilihan kata dalam tuturan dengan karyawan yang berada dalam lingkungan pendidikan sangat penting karena akan menunjukkan rasa hormat dan menghargai. Maksim kesederhanaan dan maksim kesimpatian adalah maksim yang tidak pernah muncul pada tuturan santun antara mahasiswa dengan karyawan. Maksim kesederhanaan tidak pernah muncul dilatarbelakangi oleh sikap penutur yaitu mahasiswa yang tidak pernah menyombongkan diri dengan memuji-muji dirinya sendiri di depan para karyawan. Maksim kesimpatian tidak pernah muncul dilatarbelakangi oleh sikap penutur maupun petutur yang kurang dalam menunjukkan sikap atau rasa yang dimilikinya, baik senang ataupun sedih. Dengan demikian penutur tidak mengetahui perasaan lawan sehingga tidak ditemukan tuturan yang menunjukkan rasa simpati. Selain hal itu kurangnya pendekatan diri antara penutur dan petutur juga menjadikan sebab kurangnya rasa simpati diantara peserta tutur. 2) Tuturan tidak santun yang sering muncul dalam penelitian ini yaitu tuturan yang melanggar maksim kesantunan dan maksim pujian. Banyaknya tuturan tidak santun yang melanggar maksim kebijaksanaan disebabkan oleh mahasiswa yang salah dalam memilih kata dalam bertanya maupun memberi perintah, mahasiswa terkesan menggunakan kalimat langsung dalam memberi pertanyaan ataupun memberi perintah hal ini akan mengakibatkan perlakuan yang tidak santun terhadapkaryawan, padahal mahasiswa harus menghormati karyawan dengan berlaku santun dalam tuturanya. Tuturan tidak santun yang melanggar maksim pujian juga sering muncul disebabkan oleh mahasiswa yang kurang puas terhadap pelayanan karyawan sehingga mahasiswa mengecam karyawan dengan tuturan yang tidak santun. Tuturan tidak santun yang melanggar maksim kedermawanan adalah tuturan yang tidak pernah muncul, hal ini dikarenakan SARAN mahasiswa cenderung tidak ingin memberikan kerugian pada dirinya sendiri maupun memberi kerugian pada orang lain dengan sekecil-kecilnya karena mahasiswa merasa perlu dilayani oleh karyawan. 1) Penelitian sejenis masih dapat dikaji lebih luas dan menarik lagi dengan mengambil subjek penelitian lain namun dengan konsep kesantunan yang berbeda dan ruang kajian yang semakin dipersempit agar analisis sampai ketahap masalah dasar. Dengan demikian penelitian tentang prinsip kesantunan berbahasa ini dapat berguna sebagai tolak ukur kesantunan berbahasa yang sedang diteliti oleh peneliti lain, karena penelitian yang lebih spesifik dan lebih mendalam akan memperkaya perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pragmatik. 2) Dengan adanya penelitian ini dapat menjadi dasar para mahasiswa khusunya mahasiswa jurusan bahasa dan sastra Indonesia dalam berkomunikasi dengan karyawan dengan menggunakan konsep kesantunan. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta Chaer, Abdul dan Leoni Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta : Rineka Cipta 6

Leech, Geoffry N. 1993. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta : Universitas Indonesia (UI- Press) Moleong. Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Rinjanika, Eko Janti. 2010. Kesantunan Berbahasa Dalam Percakapan Remaja Surabaya Dalam Komunikasi Informal. Skripsi. Surabaya. Universitas negeri Surabaya. Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta:Erlanga. Sudaryanto. 1993. Metode Linguistik Bagian Kedua : Metode dan Aneka Peks pengumpulan Data. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung:alfabeta. Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa. Wijana, I. Dewa Putu. 2009. Analisis Wacana Pragmatik Kajian Teori Dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka. 7