PENINGKATAN AKTIFITAS POSYANDU LANSIA CEMPAKA SEHAT SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN KEGIATAN POSYANDU LANSIA ANTHURIUM DI SURAKARTA

B. Tujuan Umum : Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan terhadap usia lanjut dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk lebih serius dalam menangani masalah kesehatan, baik masalah

PEDOMAN PEDOMAN PENGELOLAAN USIA LANJUT (USILA) PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik simpulannya sebagai berikut : 1. Penderita hipertensi lansia di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat

BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI. nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. umur harapan hidup (life expectancy). Pembangunan kesehatan di Indonesia sudah

Komunitas Senam Sehat di Desa Bener, Purworejo

Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian. utama sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di

PEDOMAN PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

YANDU LANSIA dr. Kartika Ratna Pertiwi JURDIK BIOLOGI FMIPA UNY YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Pemberian Sarana Penunjung Kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SMP Islam Mahfilud Duror Jelbuk

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Komponen input pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif dalam era JKN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT ( PERKESMAS ) PUSKESMAS KESAMBEN TAHUN I. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) yang. berdampak terhadap meningkatnya populasi Lanjut Usia (Lansia).

PELAYANAN TERPADU (PANDU) PTM DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) (KONSEP DASAR & RUANG LINGKUP)

Kegiatan Penyuluhan Gizi Lansia di Posyandu Aisyiah, Mawar Biru, dan Anggrek Berseri Kelurahan Serengan

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR(PTM) Penyakit tidak menular (PTM) diperkirakan sebagai penyebab 58 juta kematian

BAB I PENDAHULUAN. kemasan merupakan hal yang penting dan diperlukan oleh konsumen, terutama bagi konsumen dengan kondisi medis tertentu yang

SATUAN ACARA PENYULUHAN MASALAH KESEHATAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lanjut usia yang lazim disingkat, Lansia adalah warga negara Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap masalah kesehatan, khususnya terhadap kemungkinan jatuhnya

Pengadaan Cek Kesehatan Gratis (Lansia) Untuk Menciptakan Masyarakat Yang Sadar & Peduli Terhadap Kesehatan di Jali, Gayamharjo, Prambanan, Sleman

PROGRAM KERJA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2016

Retraining Dan Pendampingan Kader Posyandu Remaja Dalam Melakukan Monitoring Status Gizi Di Desa Cokrobedog, Sidoarum, Godean, Sleman, Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, secara

Peningkatan Kesehatan Fisik dan Mental Lansia Melalui Aktivitas Senam di Desa Ngesrep, Kec. Ngemplak, Kab. Boyolali Abstrak LATAR BELAKANG

POSYANDU LANJUT USIA (LANSIA)

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan

KONSULTASI GIZI UNTUK MENINGKATKAN TERAPI DIET BAGI PENDERITA PENYAKIT DEGENERATIF PADA KELOMPOK IBU-IBU PKK DUSUN PRAYAN GUMPANG KECAMATAN KARTASURA

PEDOMAN PELAKSANAAN POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya akan mencapai 36 juta

Obat Diabetes Paling Ampuh

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan

PROPOSAL KEGIATAN MINI PROJECT PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) Program Internship Dokter Indonesia. Disusun Oleh:

RUANG MENYUSUI/FASILITAS LAKTASI DI MAL RAMAYANA ALUN-ALUN MALANG KERJA SAMA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG DENGAN PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN. (Armilawati, 2007). Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif

PEDOMAN PENYULUHAN PADA PASIEN

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. utama bila dibandingkan dengan penyakit umum lainnya. Penyakit gigi yang paling banyak

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Daftar Masalah di Puskesmas Pauh No Program Masalah Target / Indikator

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) di dunia masih

BAB I PENDAHULUAN. badan menjadi gemuk (obese) yang disebabkan penumpukan jaringan adipose

Lampiran 1. Panduan wawancara (Untuk Lansia) Daftar Pertanyaan Terbuka

BAB I PENDAHULUAN. mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat. Menurut WHO kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional menurut Radiansyah (dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI

BAB I PENDAHULUAN. ini diakibatkan oleh peningkatan populasi lanjut usia (lansia) dengan

PEMBUDAYAAN HIDUP SEHAT MELALUI GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi masalah di Jawa Timur.


PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DALAM PEMANTAUAN DIET DAN AKTIFITAS FISIK PADA LANSIA DIABETES MELITUS (DM) DI KELURAHAN SUKAMAJU BARU TAPOS DEPOK TAHUN 2016

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mellitus (Perkeni, 2011). Secara umum hampir 80% prevalensi. diabetes mellitus adalah diabetes mellitus tipe 2.

BAB 1 PENDAHULUAN. Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DETEKSI DINI DIABETES MELLITUS PADA IBU-IBU PKK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEHAMILAN RESIKO TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

KEBIJAKAN & STRATEGI PROGRAM PTM DINAS KESEHATAN PROPINSI SUMATERA BARAT 2008

BAB I PENDAHULUAN. memberikan asupan energi dan zat gizi lain bagi anak-anak usia sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) manusia. Indonesia. Hampir setiap tahunnya negara Indonesia selalu menempati

BAB I PENDAHULUAN. normal yang ditunjukkan oleh angka bagian atas (systolic) dan angka

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. rendah, terlalu banyak lemak, tinggi kolesterol, terlalu banyak gula, terlalu

BAB IV UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN (UKMBS) KRITERIA 4.1.2

BAB 1 PENDAHULUAN. Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang usia 65 tahun keatas (Potter

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden hipertensi mulai terjadi seiring bertambahnya usia. Pada

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat untuk mendapatkan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU LANSIA DI SEMARANG. Abstrak

POSBINDU PTM (PENYAKIT TIDAK MENULAR)

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi memiliki dimensi luas, tidak hanya masalah kesehatan tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Sebanyak 90% penderita diabetes di seluruh dunia merupakan penderita

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN KOTA PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No. 1 Banjarmasin Telp (0511)

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pendunduk yang berusia diatas 60 tahun atau lanjut usia

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. tidak adanya insulin menjadikan glukosa tertahan di dalam darah dan

I. PENDAHULUAN. tahun. Peningkatan penduduk usia lanjut di Indonesia akan menimbulkan

Banyaknya masalah yang ditemukan dalam program Puskesmas Pauh. dilakukan penentuan prioritas masalah yang merupakan masalah terbesar.

IDENTIFIKASI PELUANG-PELUANG PERBAIKAN INOVATIF

Transkripsi:

PENINGKATAN AKTIFITAS POSYANDU LANSIA CEMPAKA SEHAT SURAKARTA Yuli Kusumawati, Yulisna Mutia Sari, Siti Zulaekah Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammdiayah Surakarta Email: yuli_kusumawati@ ums.ac.id Email:yulisna.mutia@ums.ac.id Email:siti.zulaekah@ums.ac.id Abstrak Program kesehatan harus mampu menggerakkan dan membina masyarakat membentuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) secara mandiri. Bentuk pembinaan kepada masyarakat berupa kegiatan untuk memantau kesehatan secara mandiri terutama bagi lansia melalui kegiatan pelayanan terpadu. Posyandu lansia merupakan kegiatan yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, yang bermanfaat untuk membina masyarakat menciptakan masyarakat yang sehat dan mandiri di masa lansia. Posyandu Cempaka sehat berada di bagian Selatan wilayah Surakarta berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dengan karakteristik penduduknya sebagian besar sosial ekonomi rendah, namun partisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan cukup baik. Permasalahan yang dihadapi oleh posyandu lansia cempaka sehat adalah belum adanya papan nama posyandu yang menarik perhatian lansia untuk datang, belum lengkap sarana untuk pemeriksaan kesehatan rutin, seperti : tensimeter, timbang badan dan kit untuk pemeriksaan biokimia darah seperti kolesterol, asam urat, gula darah, belum adanya prasarana untuk edukasi tentang penyakitpenyakit degeneratif seperti leaflet dan poster-poster, belum tersedia meja dan kursi untuk memberikan pelayanan konseling, Selain itu pengetahuan dan pemahaman kader pengelola posyandu masih sangat kurang dalam memberikan pelayanan. Tujuan Kegiatan pengabdian ini adalah memberikan stimulan alat cek dearah sederhana, memberikan pelatiahn kader dan pelayanan selama posynadu berlangsung. Metode kegiatan pengabdian yang dilakukan berupa pelatihan cek darah sederhana bagi kader penyelenggara posyandu lansia, mengadakan dan menambah peralatan yang diperlukan untuk pemantau kesehatan lansia, membuat media untuk konseling kesehatan berupa leaflet dan poster kesehatan, memberikan pelayanan berupa pendidikan dan latihan fisioterapi untuk mencegahan dan mengatasi nyeri punggung bawah dan nyeri lutut. Kegiatan selanjutnya adalah konsultasi gizi, dan penyuluhan tentang tips hidup sehat pada lansia. Hasil kegiatan pengabdian ini berupa meningkat kegiatan di posyandu lansia, lansia termotivasi untuk aktif datang ke posyandu, sehingga kehadiran lansia meningkat serta terkontrol kesehatan lansia, tetap sehat, mandiri dan aktif. Kata Kunci : Peningkatan, Aktifitas, Posyandu, Lansia PENDAHULUAN Usia lanjut merupakan tahap kehidupan yang membutuhkan perhatian, karena berbagai masalah kesehatan muncul di tahap ini. Upaya untuk meningkatkan kesehatan lanjut usia ( lansia) terus diupayakan dengan pendekatan promotif dan preventif yang dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat. Upaya peningkatan kesehatan lansia yang dibidik pada program ini adalah posyandu lansia. Posyandu lansia merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap terjadinya penyakit. Kegiatan yang dilakukan tidak mengarah pada pengobatan, namun kegiatan untuk pemeriksaan kesehatan rutin, memberikan edukasi dan informasi tentang pencegahan penyakit dengan mengajak untuk THE 5 TH URECOL PROCEEDING 541 ISBN 978-979-3812-42-7

menerapkan pola hidup sehat. Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana usia lanjut bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Kegiatan posyandu lansia menitikberatkan pelayanan kesehatan pada upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif (Depkes, 2010). Posyandu lansia Cempaka Sehat berada di wilayah Kelurahan Joyotakan Kecamatan Serengan Kota Surakarta berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo. Masyarakat di wilayah ini adalah masyarakat yang komplek, karena banyak pendatang atau masyarakat desa yang datang dan menyewa di daerah ini (Boro). Selain itu posyandu Cempaka Sehat juga termasuk dalam kategori di wilayah miskin di kota Surakarta. Penduduk lansia yang dilayani cukup banyak, dengan berbagai masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat. Posyandu lansia Cempaka Sehat diselenggarakan oleh organisasi keagamaan perempuan dibawah persyarikatan Aisiyah. Posyadu lansia ini belum memiliki sarana dan prasarana yang memungkinkan untuk pemeriksaan kesehatan rutin. Ruang yang dipakai untuk kegiatan masih menjadi satu dengan mushola, selain itu pengarsipan juga belum terlaksana dengan baik karena tempat penyimpanan arsip atau almari arsip belum ada. Meskipun kegiatan di Posyandu lansia Cempaka Sehat telah rutin setiap bulan sekali dilaksanakan, akan tetapi belum dapat mencakup semua kegiatan yang seharusnya misalnya kegiatan edukasi dan konseling belum bisa dilaksanakan karena belum adanya prasarana untuk edukasi dan konseling. Kegiatan yang sudah terlaksana hanya penimbangan, pengukuran tekanan darah dan pemberian makanan tambahan saja dan selesai, sehingga kegiatannya bersifat monoton. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, maka posyandu lansia ini membutuhkan sarana untuk melakukan konseling, alat untuk pemantauan status gizi, alat pemeriksaan biokimia yang akan selalu digunakan secara rutin dalam kegiatan setiap bulannya untuk mengontrol kesehatan lansia. Berdasarkan analisis situasi tersebut, maka permasalahan yang dihadapi adalah : 1. Kader posyandu lansia cempaka sehat belum dapat melaksanakan kegiatan yang lebih bervariasi dari sekedar melakukan penimbangan dan pengukuran tekanan darah, serta pemberian makanan tambahan (PMT) 2. Posyandu lansia cempaka sehat belum dapat mencakup semua kegiatan yang seharusnya misalnya kegiatan edukasi dan konseling kesehatan. 3. Posyandu lansia cempaka sehat belum memiliki alat untuk pemantauan kesehatan lansia terutama pemeriksaan darah sederhana. Secara garis besar, posyandu lansia merupakan kegiatan yang dilakukan oleh dari dan untuk masyarakat, terutama untuk memantau kesehatan lansia di wilayah masing-masing, dimana lansia bertempat tinggal. Usia lanjut mempunyai keterbatasan fisik dan kerentanan terhadap penyakit. Secara alami bertambahnya usia akan menyebabkan terjadinya perubahan degeneratif dengan manifestasi beberapa penyakit seperti penyakit hipertensi, kelainan jantung, penyakit diabetes mellitus, kanker rahim /prostat, osteroporosis dan lain-lain (Depker RI, 2003). Pandangan masyarakat umum mengenai lansia masih belum sesuai dan keliru. Sebagian besar masyarakat masih beranggapan bahwa lansia merupakan hal yang alami dan biasa bila lansia seringkali sakit, cepat marah atau emosinya yang mudah curiga pada orang lain. Akibat pandangan yang salah tersebut, seringkali kesehatan fisik THE 5 TH URECOL PROCEEDING 542 ISBN 978-979-3812-42-7

mental dan kebutuhan sosial lansia tidak tertangani, selain itu lansia sendiri kurang dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada, karena jarak ke puskesmas yang cukup jauh, tidak ada yang mengantar ataupun ketidakmampuan di dalam membayar pelayanan. Oleh karena itu, posyandu lansia, merupakan upaya kegiatan masyarakat untuk menangani kesehatan lansia. KAJIAN LITERATUR Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program puskesmas dengan melibatkan peran serta pada lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organiasai sosial dalam penyelenggaraannya (Efendi, 1998). Adapun tujuan penyelenggaraan posyandu lansia adalah : a. Meningkatkan kesejahteraan usia lanjut melalui kegiatan kelompok usia lanjut yang mandiri dalam masyarakat, b.memudahkan bagi usia lanjut dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, c.meningkatnya cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan usia lanjut, khususnya aspek peningkatan dan pencegahan tanpa mengabaikan aspek pengobatan dan pemulihan, d.berkembangnya usia lanjut yang aktif melaksanakan kegiatan dengan kualitas yang baik secara berkesinambungan (Depkes RI, 2003). Beberapa hasil penelitian membuktikan, bahwa meskipun posyandu lansia, telah diselenggarakan di setiap wilayah, namun kendala dari setiap lansia untuk aktif datang ke posyandu masih tetap ada, antara lain: a.pengetahuan lansia yang rendah tentang manfaat posyandu, b. Lokasi posyandu yang jauh dari rumah, c. Dukungan keluarga yang kurang, d. Sikap kader yang kurang baik dalam pelaksana serta kebosanan lansia terhadap kegiatan posyandu yang monoton atau kurang menarik (Maryati, 2013; Mengko, 2015). Tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu untuk membantu mengembangkan kegiatan posyandu, berupa : 1. menyediakan alat periksa darah sederhana untuk mengontrol kadar kolesterol, asam urat dan gula darah, 2. memberikan pelatihan pada kader untuk cara pemeriksaanya dengan alat cek darah sederhana, 3. memberikan konseling tentang konsumsi makanan untuk mengontrol kesehatannya terkait hipertensi, gula darah dan asam urat, dan 4. memberikan pendidikan dan latihan tentang cara mengatasi nyeri punggung bawah dan nyeri lutut pada lansia. Setelah pengabdian ini yang meliputi kegiatan-kegiatan tersebut, maka tujuan yang diharapkan adalah : 1. Tersedianya peralatan cek darah sederhana, dan kader dapat mengeoperasikan alat untuk melakukan pemeriksaan darah rutin untuk pemantau kesehatan sesuai kebutuhan lansia. 2. Lansia mendapatkan pelayanan cek darah sederhana 3. Lansia mendapatkan konsultasi gizi untuk mencegah dan mengendalian hipertensi, asam urat dan kolesterol 4. Lansia mendapatkan infromasi tentang cara mengatasi nyeri punggung bawah dan nyeri lutut. METODE PELAKSANAAN Pelaksanan kegiatan pengabdian masyarakat ini dibagi dalam 3 tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian. Pada tahap THE 5 TH URECOL PROCEEDING 543 ISBN 978-979-3812-42-7

persiapan, kegiatan pengabdian ini dimulai dengan proses koordinasi dengan anggota pengabdian, koordinasi dengan Ketua pos lansia Aisyiyah Cempaka Sehat di daerah Joyotakan, Serengan Surakarta pada bulan Februari 2016. Pada tahap pelaksanaan, kegiatan pengabdian dibagi 2 kegiatan, yaitu : 1. Pengadaan sarana atau alat-alat yang diperlukan untuk pelaksanaan posyandu lansia. Kegiatan pengadaan sarana dan alat-alat ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016, dengan membuat atau memesan papan nama di masing-masing Posyandu lansia, selanjutnya membeli alat tensimeter, timbangan, alat cek darah sederhana, pembuatan leaflet materi fisioterapi dan leaflet untuk konsultasi gizi serta poster tentang tips hidup sehat dan bugar pada lansia. 2. Pelayanan selama kegiatan posyandu lansia Kegiatan memberikan pelayanan pada posyandu lansia ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelaksanaan posyandu tersebut, yaitu hari minggu pertama setiap bulannya, yaitu bulan Maret, April, Mei, Juli, Agustus 2016 waktunya setiap pukul 16.00 WIB. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengadaan sarana atau alat-alat yang diperlukan untuk pelaksanaan posyandu lansia Kegiatan pengadaan sarana dan alat-alat ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016, dengan membuat atau memesan papan nama Posyandu lansia dengan POS LANSIA sesuai arahan dari dinas kesehatan kota surakata dan diserahkan pada ketua posyandu untuk dipasang, seperti pada gambar berikut : Gambar 1. Penyerahan papan nama dan alat tensi meter dan cek darah di Posyandu Lansia Aisyiyah Cempaka Sehat Selanjutnya pembelian sarana untuk posyandu lansia Cempaka Sehat, meliputi : lemari kaca untuk menyimpan buku kegiatan dan arsip 1 buah, alat ukur tekanan darah otomatis merk Omron Type 7203 sebanyak 1 buah dan alat test darah sederhana merk Nesco GCU sebanyak 2 buah dan diserahkan kepada posyandu lansia Aisyiyah Cempaka Sehat pada hari Sabtu 2 April 2016, jam 16.00 WIB. Pelayanan selama kegiatan posyandu lansia Kegiatan pengabdian tahap ke-2 ini, berupa pemberian kegiatan tambahan berupa penyuluhan kepada lansia. Kegiatan ini dilaksanakan pada saat kegiatan posyandu lansia, yaitu disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan posyandu yang sudah berjalan, yaitu setiap minggu kedua di Poyandu Lansia Cempaka Sehat. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu : THE 5 TH URECOL PROCEEDING 544 ISBN 978-979-3812-42-7

a. Pemberian pendidikan fisioterapi untuk para lansia Pendidikan kesehatan fisioterapi merupakan salah satu bentuk strategi untuk merubah perilaku seseorang lansia, salah satunya perilaku gerak tubuh yang salah, namun sering dilakukan oleh lansia sehingga berisiko terjadinya cidera atau keluhan sendi. Berdasarkan survei yang dilakukan tim pengabdian dan wawancara terhadap lansia, masih banyak ditemukan kurangnya pemahaman tentang penyakit degeneratif, salah satunya adalah Osteoarthritis dengan keluhan yang sering dirasakan adalah nyeri punggung bawah dan nyeri lutut. Oleh karena itu, pada kegiatan posyandu lansia diberikan penyuluhan tentang latihan untuk mengurangi nyeri punggung bawah dan nyeri lutut. b. Pemberian pendidikan dan konseling gizi untuk lansia Pendidikan gizi sebagai salah satu bentuk upaya dalam merubah perilaku seseorang, mulai dari merubah pemahaman tentang jenis makanan yang sehat hingga cara mengkonsumsi makanan sehat bagi lansia. Berdasarkan survei dan wawancara yang dilakukan tim pengabdian, masih ditemukan kurangnya pemahaman lansia tentang perlunya mengurangi ataupun perlu menghindari makanan tertentu untuk mencegah penyakit degeneratif seperti hipertensi dan Diabetes Mellitus. Oleh karena itu, tim pengabdian merasa perlu untuk memberikan konseling tentang pola makan yang sehat untuk penderita hipertensi dan DM, menyediakan memberikan leaflet sebagai media informasi tentang jenis makanan yang boleh dikonsumsi, dikurangi atau dihindari untuk mencegah penyakit tersebut. Disamping itu, pihak kader kesehatan pengelola posyandu lansia juga belum paham betul cara memberikan informasi tentang jenis dan pola makan yang baik untuk lansia terutama bagi penderita hipertensi dan DM. A. Gambaran Umum Posyandu Lansia Cempaka Sehat Sebelum pengabdian Pos Lansia Cempaka Sehat awalnya adalah kegiatan pengajian Aisyiyah Ranting Joyotakan yang didirikan sejak tahun 1999. Pada saat didirikan, kegiatan pelayanan kesehatan dilakukan setelah kegiatan pembinaan keagamaan. Setelah mendapatkan dorongan dan pembinaan dari dinas kesehatan Kota Surakarta tentang program kesehatan lansia, maka pengurus perkumpulan pengajian Aisyiyah mendirikan posyandu lansia dan diberi nama Posyandu Lansia Cempaka Sehat dan oleh dinas kesehatan tempat pelayanan kesehatan lansia diberi nama Pos Lansia. Dalam menyelenggarakan kegiatannya Pos Lansia Cempaka Sehat, tidak memiliki gedung sendiri, namum kegiatan pelayanan kesehatan lansia dilaksanakan di Mushola Al Hidayah, tempat penyelenggaraan pengajian Aisyiyah. Agar tidak bersamaan dengan kegiatan pengajian, maka oleh pengurus kegiatan posyandu lansia diselenggarakan setiap hari Ahad kedua, pukul 16.00 sampai 17.30 sebelum sholat maghrib, agar tidak menganggu pelaksanaan sholat di mushola tersebut. B. Hasil Pelaksanaan Pengabdian Kegiatan pengabdian ini pada prinsipnya adalah untuk meningkatkan THE 5 TH URECOL PROCEEDING 545 ISBN 978-979-3812-42-7

dan mengoptimalkan upaya pelayanan kesehatan lansia yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat sebagai bentuk upaya pemberdayaan masyarakat dalam bidang pembangunan kesehatan. Dimana posyandu Lansia berfungsi sebagai : 1. Pelayanan kesehatan dalam bidang promotif : dimana kegiatan yang dilakukan adalah mengajak dan mempromosikan perilaku hidup sehat pada lansia agar tetap sehat, bugar, dan mandiri. 2. Pelayanan kesehatan upaya preventif : dengan upaya yang dilakukan adalah cek kesehatan rutin berupa pemeriksaan tekanan darah, timbang badan dan pemeriksaan darah sederhana untuk deteksi dini suatu penyakit, misalnya cek kadar gula, kolesterol dan asam urat. 3. Penunjang pengetahuan tentang upaya mencegah penyakit dengan pengaturan pola makanan dan memilih makanan yang sesuai untuk kesehatan dengan memberikan pendidikan dan konsultasi gizi lansia. 4. Penunjang pengetahuan dalam upaya mencegah penyakit degeneratif, mencegah cidera pada lansia karena gerak tubuh yang salah dan meningkatan kebugaran tubuh lansia. Selanjutnya setelah pengadaan papan nama posyandu, pengadaan sarana pelaksanaan posyandu, kegiatan berikutnya adalah pemberian pendidikan kesehatan. Kegiatan pengabdian yang berupa pendidikan kesehatan dilakukan secara rutin dengan mengikuti jadwal pelaksanaan posyandu yang sudah berjalan. Adapun kegiatan pengabdian berupa layanan kesehatan adalah sebagai berikut : 1) Pendidikan kesehatan fisioterapi Seperti halnya kegiatan pengabdian di pos lansia sebelumnya, kegiatan pengabdian IbM di pos lansia aisyiyah Cempaka sehat dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelaksanaan posynadu yang sudah berjalan seperti biasa, yaitu oleh kader posyandu pada Hari Minggu pertama tanggal 10 April 2016 pukul 16.00-17.30 WIB di Mushola Al Hidayah dengan materi tentang osteoarthritis dan pencegahan nyeri punggung bawah (Low Back Pain). Pada kegiatan ini jumlah lansia yang hadir sebanyak 37 orang, setelah melakukan pendaftarkan, kemudian ukur berat badan (BB) dan tinggi badan (TB), selanjutnya mengukur tekanan darah, kemudian lansia diminta untuk duduk sejenak mengikuti pendidikan kesehatan fisioterapi ini (daftar hadir lansia terlampir). Semua lansia aktif mengikuti pendidikan dan latihan fisioterapi ini. Materi diberikan oleh tim pengabdian dan dibantu oleh empat orang mahasiswa fisioterapi untuk memandu praktek latihan fisioterapi. Lansia Berikut ini adalah gambar kegiatan pendidikan dan latihan fisioterapi yang diberikan : THE 5 TH URECOL PROCEEDING 546 ISBN 978-979-3812-42-7

Gambar 2. Kegiatan Pengabdian IbM pendidikan dan latihan mengatasi nyeri punggung bawah di Pos Lansia Cempaka Sehat Pada pelaksanaan pendidikan fisioterapi ini tim pengabdian dibantu oleh mahasiswa untuk memberikan materi praktek, serta memandu lansia yang ikut mempraktekkan gerakan latihan yang diberikan agar tidak salah. Oleh karena tempat pelaksanaan di Mushola, dimana tempatnya agak longgar untuk praktek, maka peserta lansia sangat antusias dalam mengikuti praktek gerekan yang dicontohkan oleh tim pangabdian. Hal ini terbukti dari seluruh peserta aktif mengikuti gerakan praktek, bertanya, dan untuk mengukur pemahaman peserta tim pengabdian mengadakan kuis tanya jawab. Ternyata sekitar 75% peserta, sangat aktif untuk menjawab kuis yang diberikan pemateri dan berani untuk mencoba mempraktekkan gerakan yang dilatihkan seperti pada gambar diatas. Kegiatan pengabdian ini, selanjutnya dilaksnakan pada pertemuan posyandu lansia dua bulan berikutnya yaitu hari Minggu kedua bulan Agustus 2016 jam 15.30 WIB. Materi yang diberikan pada pendidikan dan latihan fisioterapi yang diberikan pada posyandu lansia Cempaka Sehat yang kedua adalah tentang mengurangi nyeri lutut. Seperti pada kegiatan sebelumnya, tim pengabdian menyampaikan materi dengan media LCD proyektor, ditambah dengan leaflet yang dibuat tim pengabdi, dan tim dibantu oleh mahasiswa untuk memberikan contoh gerakan sehingga lansia dapat menirukan gerakan latihan dengan benar. Setelah materi disampaikan dan contoh gerakan diberikan, tim pengabdian memberikan kesempatan kepada lansia untuk bertanya, dan untuk memastikan bahwa lansia paham dan bisa melakukan latihan, tim pengabdi memberikan kuis tentang materi mencegah nyeri lutut dan meminta agar beberapa lansia aktif, maju untuk memperagakan gerakan latihan. Dengan metode seperti ini, ternyata lansia cukup aktif, dan termotivasi untuk melakukan latihan dan selalu datang ketika pelaksanaan posyandu. Berikut adalah gambar kegiatan pengabdian pendidikan dan latihan fisioterapi untuk mengurangi nyeri lutut : THE 5 TH URECOL PROCEEDING 547 ISBN 978-979-3812-42-7

Gambar 3. Kegiatan Pengabdian IbM pendidikan dan pelatihan fisioterapi mencegah nyeri lutut di Pos Lansia Cempaka Sehat 2). Konseling Gizi Kegiatan pengabdian pada Pos Lansia Aisyiyah Cempaka Sehat tahap berikutnya adalah berupa konseling gizi. Pelaksanaan kegiatan konseling gizi, dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan posyandu lansia yang sudah berjalan yaitu pada hari Minggu pertama tanggal 8 Mei 2016 jam 16.00-17.30 WIB. Pada kegiatan ini, seperti biasanya diawali dengan pelayanan rutin lansia, yaitu mulai pendaftar, cek BB dan TB, dilanjutkan cek tekanan darah. Selanjutnya memberikan pelayanan cek darah rutin, yaitu kadar kolesterol, kadar gula darah dan kadar asam urat sesuai dengan kebutuhan atau yang dikehendaki oleh lansia. Berdasarkan hasil cek darah ini, selanjutnya tim pengabdian memberikan konsultasi gizi, terkait dengan diet makanan yang boleh dikonsumsi, dibatasi dan tidak boleh dikonsumsi bagi penderita hipertensi dan Diabetes Melitus. Konseling diberikan anggota tim pengabdian yang merupakan ahli gizi, dibantu dengan beberapa mahasiswa dan alat bantu leaflet yang sudah dicetak oleh tim. Adapun kegiatannya digambarkan sebagai berikut : Gambar 4. Kegiatan Pengabdian pengukuran tekanan darah, dan Konseling gizi dengan media leaflet Selanjutnya kegiatan pengabdian masih terus dilaksanakan sesuai dengan jadwal kegiatan posyandu berikutnya, yaitu pada posyandu lansia cempaka sehat pada minggu kedua bulan September yang jatuh THE 5 TH URECOL PROCEEDING 548 ISBN 978-979-3812-42-7

pada tanggal 11 September 2016, jam 16.00-17.30 di Mushola Al Hidayah Joyotakan yang dihadiri oleh sekitar 35 lansia. Pada kegiatan posyandu lansia bulan September kegiatan pengabdian berupa pendidikan tentang gizi seimbang pada lansia sesuai kebutuhan. Pendidikan kali ini menggunakan metode diskusi kelompok terarah ( round table discussion). Materi yang disampaikan masih terkait dengan makanan yang baik (gizi seimbang) untuk lansia. Metode ini dilakukan agar lansia lebih aktif dan memahami materi dengan baik, karena lansia akan langsung bertanya dan mendiskusikan jenis-jenis menu seimbang dan tim pengabdi (pemateri) langsung memberikan penjelasan yang mudah diterapkan atau dilaksanakan oleh lansia. Berikut ditampilkan gambar kegiatan pengabdian berupa pendidikan gizi dengan metode diskusi dan pemasangan poster cara hidup sehat pada lansia : Gambar 5. Pendidikan gizi dengan diskusi kelompok dan poster tentang langkah hidup sehat lansia. Pendidikan kesehatan lansia berikutnya dilakukan melalui pemasangan poster edukasi tentang sembilan langkah hidup sehat lansia, yang meliputi pola makan sederhana, olah raga ringan, hindari makan berlemak, minum susu pencegah osteporosis, mempertahankan berat badan ideal, menghindari asupan garam, berhenti dan menghidari merokok, hindari makanan bersantan dan hindari stress. Poster ini merupakan salah satu media komunikasi informasi dan edukadi (KIE) kesehatan bagi lansia untuk selalu mengingatkan pola hidup sehat. Hal ini juga merupakan penerapan nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari, terutama membiasakan hidup sehat. KESIMPULAN Terwujudnya pengelolaan posyandu Lansia dan kegiatan pelayanan kesehatan lansia yang baik di Pos Lansia Aisyiyah Cempaka Sehat Joyotakan Surakarta. Terlaksananya pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh lansia di Posyandu lansia cempaka sehat berupa penyuluhan dan latihan fisioterapi dan konsultasi gizi. Meningkatnya kunjungan lansia ke posyandu untuk mendapatkan pelayanan mengontrol kesehatannya. THE 5 TH URECOL PROCEEDING 549 ISBN 978-979-3812-42-7

REFERENSI Depkes RI. 2003. Pedoman Puskesmas santun Usia Lanjut bagi Petugas Kesehatan, Jakarta: Depkes RI. Depkes RI. 2006. Pedoman pelatihan kader kelompok usia lanjut bagi petugas kesehatan. Direktorat kesehatan keluarga. Efendi, N. 1998. Dasar-Dasar Perawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta. EGC. Maryati H, Fatoni, A dan T Hexawan, 2013. Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi Lansia tidak mengikuti posynadu lansia di Posyandu Dahlia di 2 Dusun Ngabar Desa Sumberteguh kecamatan Kudu Kabupaten Jombang tahun 2013. Jurnal Metabolisme, Vo.2 No.3. 2013 ISSN 2338-0438 Mengko VV., Kandou GD,. Massie RGA, 2015. Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Teling Atas Kota Manado. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Vol.5 No.2b.April 2015. ISSN: 2088-3552 THE 5 TH URECOL PROCEEDING 550 ISBN 978-979-3812-42-7