MENULIS LATAR BELAKANG MASALAH

dokumen-dokumen yang mirip
Kesalahan Umum Penulisan Disertasi. (Sebuah Pengalaman Empirik)

IN062 - Metode Penelitian Informatika. 4. Tinjauan Pustaka

Komunikasi Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang baik, di antaranya kemampuan pemecahan masalah; kemampuan. penalaran dan bukti; kemampuan komunikasi; kemampuan koneksi; dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran terpenting

TOPIK DAN MASALAH PENELITIAN. By: Eko B. Sulistio, S.Sos., M.AP

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Kualitas suatu

BAB I PENDAHULUAN. Tekhnologi sangat besar. Semua dapat dilihat dalam fenomena kehidupan

Teknis Penulisan Karya Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. Sampai pada hari ini masyarakat Indonesia belum terlepas dari krisis

06/11/12. Satu bulan kemudian

2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION

I. PENDAHULUAN. dapat kita temukan dan juga berbagai bidang ilmu yang telah ada dapat dikembangkan

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyampaikan pikiran, perasaan kepada orang lain. demikian, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai alat kekuasaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Kajian Pustaka

Modul Perkuliahan II. Metode Penelitian Kualitatif. Metode Penelitian Ilmiah. Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut kita untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang

DARIMANA KITA MULAI RISET? MULAILAH DARI MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dituntut untuk lebih produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. memahami materi pelajaran matematika hal ini dilihat dari hasil pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas Penggunaan Teknik Clustering Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Bahasa Jerman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Salah satu keterampilan berbahasa yaitu menulis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Salah satu materi biologi yang menjadi kesulitan bagi siswa adalah mengenal dunia hewan. Salah satu sub materi dalam dunia hewan yaitu filum

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB 3 SISTEMATIKA DAN TEKNIK PENULISAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan SMP menyatakan bahwa materi pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai. hubungan yang erat satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA

MEMULAI BISNIS DARI HOBI

BAB I PENDAHULUAN KAJIAN KETERBACAAN DAN NILAI KARAKTER TEKS ARTIKEL HARIAN KOMPAS SERTA UPAYA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR MEMBACA KRITIS

MENGENAL PENELITIAN ETNOGRAFI. Oleh Maaruf Fauzan, S.Si Widyaiswara LPMP Provinsi Aceh

BAB I PENDAHULUAN. hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan suatu cara membentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi salah satu fokus dalam penyelenggaraan negara. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis argumentasi merupakan salah satu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan terjaminnya kebutuhan kehidupan mereka kelak. Sejalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

Pencarian Bilangan Pecahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

I. PENDAHULUAN. mendapatakan ilmu itu manusia harus belajar. Selain itu, belajar merupakan

PENERAPAN MODEL STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS SURAT UNTUK TEMAN SEBAYA PADA KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah dan membuka peluang pekerjaan. memiliki kekuatan pada struktur dan penalarannya. Salah satu karakteristik

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu berinteraksi dengan yang lainnya. Begitu pula

BAB I PENDAHULUAN. Melihat pentingnya matematika dan peranannya dalam menghadapi

BAB III METODE PENELITIAN. Tanpa menggunakan metode (cara) dalam meneliti, maka peneliti tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk bertindak sesuai dengan pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencarian informasi erat kaitannya dengan kebutuhan akan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibidang fashion semakin meningkat. Gaya hidup berbelanja. hanya bagi perempuan saja, laki-laki bahkan tidak

Problematika dalam Pembuktian Pernyataan Menggunakan Prinsip Induksi Matematika serta Alternatif Penyelesaiannya

DAYA MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. hanyalah sebagai penunjang dalam mengapresiasikan karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. terpenting di sekolah yang pada dasarnya menekankan siswa untuk mampu

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA KARTU PELENGKAP DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang biasanya diperoleh dari orang tuanya. Nama tersebut merupakan pertanda

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan soalnya sesuai waktu yang disediakan. Oleh karena itu, siswa memerlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Oleh : DANNY EKO WICAKSONO NPM:

OTAK MANUSIA. BELAHAN OTAK KANAN * Berfikir Holistik * Spatial * Sintesis * Intuitif * Elaboratif * Humanistik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran bahasa terdapat empat kompetensi dasar, yaitu

MODAL SOSIAL DAN BUDAYA BAGI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN PERSEKOLAHAN (PENGGALIAN TEMA-TEMA PENELITIAN DISERTASI S3 ILMU PENDIDIKAN)

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lisan, dan gerak tubuh (gesture). Bahasa tulis yang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN. korban perkosaan di LRC-KJHAM adalah pendekatan fenomenologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar dan. pendidikan menengah adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, sejak berabad-abad yang lalu diperlihatkan oleh para ahli

Merumuskan Masalah Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

Metodologi penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Memahami (Sekali Lagi) Grounded Research

BAB I PENDAHULUAN. manusia menjadi cerdas, bertanggung jawab dan produktif. Berbagai upaya. perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Silabus Tema Besar Sekolah Kita: Kerajaan Hutan Rumpin

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

Transkripsi:

MENULIS LATAR BELAKANG MASALAH Abdur Rahman As ari Program Studi S2/S3 Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Malang abdur.rahman.fmipa@um.ac.id Menurut Cresswell (entah tahun berapa tuch, yang jelas pernah saya baca), di dalam latar belakang masalah itu perlu ditampilkan 5 hal, yaitu: (1) the research problem, (2) studies related to the problem, (3) deficiencies of the existing studies, (4) the significance of proposed study, dan (5) the objectives of the study. Tentu saja, ini sangat berkaitan erat dengan jenis penelitiannya. The research problem UNTUK RESEARCH AND DEVELOPMENT Kalau kita mau melakukan penelitian pengembangan, misalnya kita ingin mengembangkan suatu model pembelajaran yang meningkatkan kemampuan berpikir kritis, maka di dalam the research problem kita harus menyatakan adanya gap antara keinginan dan kenyataan terkait dengan model pembelajaran yang meningkatkan kemampuan berpikir kritis itu. Untuk itu kita tuliskan dulu, sejak dari awal, pentingnya pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Kita harus tunjukkan bahwa kita harus membelajarkan siswa kita agar mampu berpikir kritis. Kita harus tunjukkan bahwa pembelajaran yang mendorong tumbuh berkembangnya kemampuan berpikir kritis harus kita upayakan dengan sungguhsungguh. Sesudah itu, baru kita sampaikan bagaimana realitas pembelajaran yang mengembangkan berpikir kritis itu. Kita harus tunjukkan entah dengan mengatakan tidak adanya suatu model pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berpikir kritis, atau adanya banyak kelemahan dari pembelajaran berpikir kritis. Kita perlihatkan data empiris yang menunjukkan bahwa pembelajaran belum mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Studies Related to The Problem Pada bagian ini, kita tampilkan berbagai macam penelitian yang terkait dengan upaya pengembangan kemampuan berpikir kritis. Kita bisa mulai dengan apa itu berpikir kritis, ciri-ciri orang yang memiliki kemampuan berpikir kritis, ciri-ciri orang yang berpikir kritis, faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis. Selanjutnya, kita bisa mulai dengan menyampaikan sebanyak mungkin penelitian yang telah dirancang untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Kita coba sajikan prinsip-prinsip

pembelajaran yang telah terbukti meningkatkan kemampuan berpikir kritis dari penelitianpenelitian terdahulu. Pada bagian ini, kita sajikan kelemahan-kelemahan dari penelitian yang ada tersebut. Kita kaitkan komponen-komponen model pembelajaran (syntax, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung) untuk menilai kelemahan dari model-model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian terdahulu. Kita coba temukan kelemahannya, dan kita coba usulkan model pembelajaran yang lebih baik daripada model-model sebelumnya entah dengan memperbaiki syntax, sistem sosial, prinsip reaksi, atau sistem pendukungnya. The Significance of the Proposed Study Pada bagian ini, kita harus tunjukkan pentingnya kita meneliti dan mengembangkan model pembelajaran yang kita usulkan. Kita sajikan apa keuntungan dari keberadaan model ini kalau nanti terbukti efektif, praktis, dan valid. Kita tunjukkan keuntungan dari model baru ini baik bagi guru, pengambil kebijakan, maupun juga bagi teori. Tidak lupa, kita sampaikan pula ruginya kalau model pembelajaran yang lebih baik ini tidak ditemukan. The Purposes of the Study Pada bagian ini kita sampaikan apa tujuan yang ingin dicapai dari melakukan penelitian ini. Kita sajikan karakteristik model pembelajaran yang ingin dihasilkan.

The Research Problem UNTUK PENELITIAN KUALITATIF FENOMENOLOGIS Yang perlu dituliskan dalam hal ini adalah adanya fenomena, yaitu kejadian luar biasa, yang unik, yang berbeda dengan kecenderungan tetapi menarik perhatian. Misalnya, dalam memberikan contoh soal, guru cenderung hanya sebanyak 2 contoh saja, dan contoh itu umumnya mudah dikerjakan di depan kelas. Tapi kemudian ada guru yang tidak demikian. Contoh yang diberikan sangat banyak, bahkan lebih dari 10 contoh. Contoh-contohnya dibuat sangat variatif dan mencakup semua kemungkinan soal. Bahkan soal-soal dalam UN dan PISA pun dijadikan contoh. Dia rela menghabiskan waktu yang banyak dalam memberi dan membahas contoh soal itu. Anehnya lagi, dia justru tidak memberikan latihan yang banyak dan tertutup. Dia hanya memberikan paling banyak dua soal yang terbuka. Dari fenomena ini mungkin timbul pertanyaan-pertanyaan: Mengapa guru tersebut melakukan seperti itu? Darimana idenya muncul? Apakah dia melakukan klarifikasi dulu terhadap ide-ide yang muncul tersebut? Mengapa melakukan klarifikasi? bagaimana caranya mengklarifikasi? Apakah ide yang sudah diklarifikasi ini masih diases lagi? Bagaimana proses pengasesannya? Kalau pertanyaan-pertanyaan di atas sudah dapat dijelaskan oleh teori, maka kita tidak layak lagi menelitinya (terutama untuk disertasi). Tapi kalau pertanyan-pertanyaan itu tidak ada jawaban teoretisnya, maka pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa dijadikan dasar untuk melakukan penelitian. Studies Related to the Problem Di bagian ini, disajikan penelitian-penelitian tentang proses pengambilan kesimpulan secara umum dan mungkin nantinya mengerucut kepada proses pengambilan keputusan dalam kegiatan pembelajaran. Kita sajikan hasil-hasil penelitian yang ada. Pada bagian ini, kita perlu menegaskan bahwa penelitian-penelitian terdahulu masih belum sempurna menjawab pertanyaan penelitian kita. Kita harus tunjukkan apa yang masih belum sanggup dijawab oleh penelitian-penelitian terdahulu.

Significance of the Proposed Study Pada bagian ini, kita harus tunjukkan keunggulan kalau penelitian ini dilakukan dan diperoleh hasil seperti yang diharapkan. Kita harus ampaikan apa manfaat dari temuan penelitian kita bagi guru, para pengambil kebijakan, dan juga bagi khazanah ilmu pengetahuan Purposes of the Study Pada bagian ini kita harus sampaikan apa yang ingin dicapai dari penelitian ini. Tapi, pada umumnya, untuk penelitian kualitatif fenomenologis, tujuannya adalah untuk mendeskripsikan fenomena sehingga diperoleh gambaran yang jelas yang melengkapi teori yang ada.

The Research Problem UNTUK PENELITIAN KUALITATIF GROUNDED THEORY Pada bagian ini kita harus tunjukkan perlunya memiliki teori terkait dengan sesuatu yang kita anggap penting. Misalnya, kita tahu bahwa guru baru (guru yang akan pertama kali melaksanakan praktik mengajar) harus melakukan proses berpikir dan proses pengambilan keputusan yang cukup panjang hanya untuk sekedar menentukan contoh soal yang akan disajikannya kepada siswa. Karena itu, dalam penyiapan guru di LPTK, hal semacam ini perlu mendapatkan perhatian yang baik. Sayangnya, selama perkuliahan, calon guru tidak pernah memperoleh penjelasan tentang hal itu. LPTK pun tidak menyiapkan bagaimana guru harus merancang penugasan pada kali pertama mengajarnya. Studies related to the Problem Pada bagian ini kita perlu menuliskan penelitian-penelitian tentang karakteristik guru pemula, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan contoh soal dll. Kemukakan bahwa tidak ada penelitian yang secara khusus mendeskripsikan proses berpikir dan proses pengambilan keputusan oleh guru pemula ketika akan memberikan contoh soal. The Significance of the Proposed Study Sajikan manfaat kalau penelitian ini berhasil mendeskripsikan proses berpikir dan proses pengambilan keputusan dalam pemberian contoh soal. Apa manfaatnya bagi peneliti, bagi guru lain, bagi pengambil keputusan dll. The Purposes of the Study Kemukakan apa yang ingin diperoleh dari penelitian ini, misalnya: deskripsi tentang jenis contoh soal yang akhirnya diputuskan guru untuk diberikan kepada siswa, pertimbangan yang digunakan untuk memberikan contoh soal seperti itu, proses klarifikasi (kalau ada), serta proses penilaian kebermanfaatannya.