Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Simokerto Kota Surabaya

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Simokerto Kota Surabaya

Perencanaan Anaerobic Baffled Reactor (ABR) Sebagai Instalasi Pengolahan Greywater di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya

Perencanaan Anaerobic Baffled Reactor (ABR) Sebagai Instalasi Pengolahan Greywater di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya

Perencanaan Peningkatan Pelayanan Sanitasi di Kelurahan Pegirian Surabaya

Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Hotel X di Surabaya

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Susun Tanah Merah Surabaya

DISUSUN OLEH TIKA INDRIANI ( ) DOSEN PEMBIMBING WELLY HERUMURTI, ST, MSc.

Perencanaan Sistem Penyaluran dan Pengolahan Air Limbah Domestik Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Kegiatan Peternakan Sapi Perah dan Industri Tahu

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015

PERENCANAAN SUBSURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI AIR KEMASAN (STUDI KASUS : INDUSTRI AIR KEMASAN XYZ)

BAB IV KONDISI MASYARAKAT SEKITAR IPAL KOMUNAL SENGKAN

DESAIN ALTERNATIF INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN PROSES AEROBIK, ANAEROBIK DAN KOMBINASI ANAEROBIK DAN AEROBIK DI KOTA SURABAYA

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Portable untuk Kegiatan Usaha Pencucian Mobil di Kota Surabaya

Perancangan Ulang Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik dengan Proses Anaerobic Baffled Reactor dan Anaerobic Filter

PERENCANAAN PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK MENGGUNAKAN METODE ANAEROBIC BAFFLED REACTOR (STUDI KASUS: PERUMAHAN ROYAL SUMATRA, MEDAN)

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal Di Kelurahan Kedung Cowek Sebagai Upaya Revitalisasi Kawasan Pesisir Surabaya

Perencanaan SPAL dan IPAL Komunal di Kabupaten Ngawi (Studi Kasus Perumahan Karangtengah Prandon, Perumahan Karangasri dan Kelurahan Karangtengah)

Tugas Akhir RE

PENDAHULUAN. Limbah domestik merupakan jumlah pencemar terbesar yang masuk ke perairan

Perencanaan SPAL dan IPAL Komunal di Kabupaten Ngawi (Studi Kasus Perumahan Karangtengah Prandon, Perumahan Karangasri dan Kelurahan Karangtengah)

Seminar Tugas Akhir. Mahasiswa: Monica Dewi Dosen Pembimbing: Ir. Eddy S. Soedjono, Dipl.SE., MSc., PhD. JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN (JTL)

A. Karim Fatchan 1); Prillia Rahmawati 2)

PERENCANAAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DENGAN ALTERNATIF MEDIA BIOFILTER (STUDI KASUS: KEJAWAN GEBANG KELURAHAN KEPUTIH SURABAYA)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

DESAIN BANGUNAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PETERNAKAN BABI DAN PEMANFAATAN KEMBALI HASIL PENGOLAHANNYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 12 UJI COBA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL DENGAN PROSES BIOFILTER ANAEROBIK

PENGELOLAAN METODE IPAL ( INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH ) DALAM MENGATASI PENCEMARAN AIR TANAH DAN AIR SUNGAI. Naskah Publikasi

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah di Rusunawa Tanah Merah II Surabaya

Evaluasi Sistem Plambing, Instalasi Pengolahan Air Limbah dan Pengelolaan Sampah Di Rumah Susun Gunungsari Kota Surabaya

Perencanaan IPAL Pengolahan Limbah Cair Industri Pangan Skala Rumah Tangga

STUDI INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK MENGGUNAKAN ANAEROBIC BAFFLED REACTOR

Perbandingan Desain Ipal Anaerobic Biofilter dengan Rotating Biological Contactor untuk Limbah Cair Tekstil di Surabaya

PERENCANAAN DESAIN TANGKI SEPTIK KOMUNAL DI KAMPUNG CIHIRIS, DESA CISARUA KECAMATAN NANGGUNG, BOGOR

DESAIN IPAL KOMUNAL UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN SANITASI DI DESA LUENGBARO, KABUPATEN NAGAN RAYA, ACEH

EVALUASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH SISTEM TERPUSAT DI KOTA MANADO

PERENCANAAN ULANG INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) PG TOELANGAN, TULANGAN-SIDOARJO

Deskripsi Program/ Kegiatan Sanitasi. Dinas PU Kabupaten Tapanuli Tengah

jiwa/km2 dan jumlah KK sebanyak KK. Jogjakarta yang memiliki jaringan

INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

Identifikasi Permukiman Kumuh Berdasarkan Tingkat RT di Kelurahan Keputih Kota Surabaya

INTEGRASI PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI BENANG DAN TEKSTIL MELALUI PROSES ABR DAN FITOREMOVAL MENGGUNAKAN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara

I. PENDAHULUAN. Kelurahan Purus merupakan salah satu kelurahan di kota Padang yang relatif berkembang

BAB 9 BOQ DAN RAB 9.1 BOQ SPAL

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Pengelolaan Air Limbah Domestik

BAB VI PERENCANAAN IPAL KOMUNAL

BAB V ANALISA AIR LIMBAH

STRATEGI PENGELOLAAN DAN PENATAAN PRASARANA AIR LIMBAH DOMESTIK PERMUKIMAN KOTA NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

T E S I S KAJIAN PENINGKATAN SANITASI UNTUK MENCAPAI BEBAS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI KECAMATAN KARANGASEM BALI

EVALUASI LAYANAN SANITASI DI RUSUNAWA SEMANGGI KOTA SURAKARTA

TL-3230 SEWERAGE & DRAINAGE. DETAIL INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH SISTEM SETEMPAT (On site system 1)

dikelola secara individual dengan menggunakan pengolahan limbah yang berupa

Desain Alternatif Instalasi Pengolahan Air Limbah Pusat Pertokoan Dengan Proses Anaerobik, Aerobik Dan Kombinasi Aanaerobik Dan Aerobik

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PERENCANAAN IPLT SISTEM KOLAM

TATA CARA PERENCANAAN TANGKI SEPTIK DENGAN SISTEM RESAPAN

Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tlogopojok

PERENCANAAN ANAEROBIC DIGESTER SKALA RUMAH TANGGA UNTUK MENGOLAH LIMBAH DOMESTIK DAN KOTORAN SAPI DALAM UPAYA MENDAPATKAN ENERGI ALTERNATIF

I. PENDAHULUAN. Kata kunci : IPAL Pusat pertokoan, proses aerobik, proses anaerobik, kombinasi proses aerobik dan anaerobik

EVALUASI PENGELOLAAN PRASARANA LINGKUNGAN RUMAH SUSUN DI SURABAYA (STUDI KASUS : RUSUNAWA URIP SUMOHARJO)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1

Tingkat Partisipasi Masyarakat pada Permukiman Kumuh Kelurahan Ploso

BAB I PENDAHULUAN. Medan diantaranya adalah pemotongan hewan, pengadaan, dan penyaluran daging

Tabel 3.34 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat Tabel 3.35 Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Merangin...

BAB IV DASAR PERENCANAAN

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN...

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM

Dosen Pembimbing : Dr. ALI MASDUQI, ST. MT. oleh : TITIEK SUSIANAH

Tabel VIII. 1 Aturan Bersama Desa Kemasan KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

Analisis Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Mangetan Kanal Kabupaten Sidoarjo dengan Metode QUAL2Kw

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KOTA BONTANG TAHUN 2015

Pemerintah Daerah, swasta, masyarakat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN ULANG SISTEM PLAMBING DAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN DI MX MALL KOTA MALANG

Perancangan Anaerob Baffled Reaktor (ABR) Untuk Pengolahan Limbah Cair Pedagang Kaki Lima di Kawasan Jalan H. Agus Salim Kota Pontianak

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa wilayah tersebut memiliki daya tarik tersendiri untuk

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

PERHITUNGAN RAB PADA PERANCANGAN UNIT IPAL DI SENTRAL INDUSTRI BATIK KABUPATEN PEKALONGAN

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2012

DESAIN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BIOFILTER UNTUK MENGOLAH AIR LIMBAH POLIKLINIK UNIPA SURABAYA

PERENCANAAN SISTEM PENYALURAN DAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK KECAMATAN SEMARANG BARAT KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. setiap kebutuhannya, tidak hanya untuk makan minum melainkan menjadi

Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya

Ginanjar Hidayatul Ulum 1, Suherman 2, Syafrudin 3

Tata cara perencanaan dan pemasangan tangki biofilter pengolahan air limbah rumah tangga dengan tangki biofilter

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

Penentuan Daya Tampung Beban Pencemaran Kali Madiun (Segmen Wilayah Kota Madiun) Menggunakan Program QUAL2Kw

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black

Transkripsi:

D31 Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya Haristia Damayanti dan Ipung Fitri Purwanti Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: purwanti@enviro.its.ac.id Abstrak Kecamatan Rungkut merupakan kecamatan dengan angka kepadatan penduduk yang tinggi, oleh karenanya Kecamatan Rungkut dituntut untuk memiliki sarana dan prasarana sanitasi yang baik. Berdasar pada kondisi eksisting yang ada di lapangan, didapati masih adanya masyarakat yang membuang limbah domestik blackwater dan greywater langsung pada saluran drainase. Sementara itu, saluran drainase seharusnya terbebas dari air limbah, selain dapat mencemari karena beban organiknya yang tinggi, tambahan debit dari air limbah tersebut dapat menyebabkan beban tampungan dari saluran drainase menjadi terlalu berlebihan. Tujuan perencanaan ini adalah untuk merencanakan bangunan pengolahan air limbah domestik di Kecamatan Rungkut dan menghitung biaya yang dibutuhkan. Teknologi yang digunakan dalam perencanaan ini adalah Anaerobic Baffled Reactor (ABR). Data kualitas air limbah diperoleh dengan melakukan pengujian di laboratorium terhadap air limbah berdasarkan parameter yang telah ditentukan. Berdasarkan data kualitas air limbah domestik yang didapatkan, dilakukan perencanaan dan perhitungan untuk desain ABR serta perhitungan biaya yang diperlukan. ABR yang direncanakan dirancang untuk dapat melayani 100KK dengan total panjang x lebar x tinggi sebesar 15,5m x 2,3m x 2,6 m. Biaya yang diperlukan untuk pembangunan ABR adalah sebesar Rp 159.853.000,- Kata Kunci ABR, Air Limbah Domestik, Rungkut K I. PENDAHULUAN ECAMATAN Rungkut merupakan salah satu Kecamatan di Kota Surabaya yang dekat dengan kawasan perindustrian terbesar di Surabaya. Wilayah Kecamatan Rungkut merupakan wilayah dengan kepadatan yang cukup tinggi, sehingga dibutuhkan kondisi lingkungan yang baik pula, utamanya terkait dengan sarana dan prasarana sanitasi. Namun, kondisi sanitasi di Kecamatan Rungkut pada kenyataannya masih belum dapat dikata baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan kondisi eksisting saluran drainase yang kotor dan hampir meluap pada wilayah Kelurahan Kedung Baruk, Kalirungkut dan Penjaringan Sari. Hal ini disebabkan masih banyaknya warga yang menyalurkan air buangan bekas cuci, dapur, dan kamar mandi (greywater) langsung menuju saluran drainase tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Didapati pula rumah tangga maupun fasilitas umum seperti MCK (mandi,cuci,kakus) umum yang masih melakukan buang air besar sembarangan (BABS) dengan jamban tanpa tangki septik sehingga langsung mengarahkan pipa pembuangan dari jambannya (blackwater) pada saluran drainase. Apabila hal tersebut tetap dibiarkan, maka dapat menyebabkan pengendapan dan peluapan pada saluran drainase. Pada prinsipnya, saluran drainase dirancang secara terpisah antara air hujan dengan air limbah dan masyarakat diharapkan untuk ikut serta dalam upaya pencegahan masuknya sampah dan air limbah pada saluran drainase [1]. Berdasarkan pada kondisi eksisting yang ada, maka dilakukan perencanaan instalasi pengolahan limbah domestik greywater dan blackwater dengan menggunakan unit anaerobic baffed reactor (ABR) yang dipilih karena keunggulannya dalam kemudahan pengoperasian karena tidak membutuhkan tenaga operasional khusus, stabil dan tahan terhadap hydraulic dan organic shock loading [2], mudah dalam pemeliharaan karena hanya butuh dilakukan pengurasan setiap 2-3 tahun sekali, Biaya yang dibutuhkan untuk pengoperasian dan pemeliharaan relatif murah karena tidak membutuhkan tenaga dan pemeliharaan khusus [3]. A. Ide Perencanaan II. METODE PERENCANAAN Ide perencanaan didapatkan setelah membandingkan kondisi eksisting dengan kondisi ideal dari wilayah perencanaan yaitu wilayah Kecamatan Rungkut. Tujuan perencanaan yaitu merencanakan unit pengolahan air limbah blackwater dan greywater yang berupa ABR untuk pemukiman yang masih melakukan BABS di Kecamatan Rungkut. B. Ruang Lingkup Ruang lingkup perencanaan ini adalah: 1. Pemukiman padat penduduk yang masih melakukan BABS dengan fasilitas buang air besar tanpa ketersediaan tangki septik pada RT 3 RW 4 Kelurahan Kedung Baruk, RT 5 RW 3 Kelurahan Kalirungkut, dan RT 3 RW 3 Kelurahan Penjaringan Sari, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. (Gambar 1.) 2. Aspek perencanaan meliputi aspek teknis dan biaya. 3. Perencanaan berupa desain bangunan pengolahan air limbah domestik tipikal untuk 100KK.

D32 Gambar 1. Wilayah Perencanaan Kecamatan Rungkut C. Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam perencanaan ini adalah data primer dan data sekunder. Data Primer meliputi data kualitas air limbah domestik dan data konsumsi air bersih warga wilayah perencanaan. Data kualitas air limbah didapatka melalui hasil pengujian sample air limbah domestik wilayah perencanaan di laboratorium sedangkan data konsumsi air bersih oleh warga melalui teknik wawancara pada sampel warga. Penentuan jumlah responden dilakukan dengan menggunakan metode slovin [4] dengan rumus yaitu: N n = 1 Ne 2 Dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi E = taraf kesalahan (eror) sebesar 0,1 (10%) Data sekunder yang digunakan antara lain meliputi peta wilayah perencanaan, profil sanitasi wilayah perencanaan, data jumlah penduduk dan kepadatan. A. Hasil Survei III. HASIL PERENCANAAN 1. Debit Air Limbah Penentuan jumlah responden menggunakan metode slovin untuk total 300KK didapatkan jumlah responden yaitu 75, dengan asumsi bahwa 1KK mewakili 1 rumah dan 1 rumah diwakilkan oleh 1 orang maka jumlah responden adalah 75 orang. Pembagian sama rata untuk 3 wilayah perencanaan didapatkan jumlah responden untuk tiap wilayahnya adalah sejumlah 25 orang. Hasil wawancara tentang debit konsumsi air bersih menunjukkan bahwa air PDAM digunakan sebagai air bersih adalah 177,89 liter/jiwa/hari. Masyarakat di wilayah perencanaan menggunakan air bersih untuk keprluan mandi, cuci, kakus dan memasak, sedangkan untuk air minum menggunakan air kemasan. Sehingga diasumsikan bahwa air limbah yang dihasilkan dari kegiatan tersebut adalah sejumlah 80% dari konsumsi air bersih yaitu 142,31 liter/jiwa/hari. (1) Pada perencanaan ini tidak dilakukan proyeksi terhadap jumlah penduduk sebab wilayah perencanaan merupakan wilayah perkampungan padat penduduk yang sudah sangat jenuh. Dalam perencanaan ini direncanakan unit instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk 100KK dengan 1 KK terdiri dari 5 orang maka jumlah penduduk yang akan dilayani oleh tiap unit IPAL adalah 500 orang. Sehingga debit air limbah adalah 71156 L/hari atau 71,15 m 3 /hari, atau 2,96 m 3 /jam. 2. Kualitas Air Limbah Berdasarkan hasil analisa laboratorium terhadap sampel air limbah domestik yang diambil 1 minggu sekali selama 3 minggu pada 3 lokasi didapatkan data rata-rata kualitas air limbah domestik blackwater dan greywater Kecamatan Rungkut yaitu: BOD = 575,4 mg/l COD = 983,2 mg/l TSS = 502,2 mg/l ph = 7,4 3. Desain IPAL Dalam perencanaan IPAL ini menggunakan rumus perhitungan yang mengacu pada literatur [5]. Unit ABR dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian tangki pengendap, dan bagian kompartemen. Kriteria desain yang digunakan untuk merencanakan bagian tangki pengendap adalah: a. Periode Pengurasan = 2-3 Tahun b. Td Tangki Pengendap = 2-4jam c. SS/COD = 0,35-0,45 Direncanakan: a. Periode Pengurasan = 2 Tahun b. Td Tangki Pengendap = 3 Jam c. SS/COD = 0,4 Sedangkan kriteria desain yang digunakan untuk merencanakan bagian kompartemen adalah: a. Organic Loading Rate (OLR) = < 3Kg COD/ m 3. Hari b. Hydraulic Retention Time (HRT)= > 8 jam c. Kecepatan aliran (Vup) = < 2 m/jam d. Hydraulic Loading Rate (HLR) = 16,8 38,4 m 3 /m 2.hari Pada perencanaan ini, lebar dan kedalaman unit pengolahan ditentukan untuk menyesuaikan dengan lokasi penempatan yaitu 2 meter. Berpedoman pada kriteria desain tersebut berikut langkahlangkah perhitungan unit dimensi dan efisiensi removal unit ABR: a. Perhitungan Tangki Pengendap Perhitungan removal COD dengan menentukan faktor COD removal menggunakan grafik faktor COD removal di tangki pengendap terhadap HRT (Gambar 2). Pada perencanaan ini direncanakan HRt pada tangki pengendap adalah 3 jam sehingga faktor yang didapat adalah 0,41.

D33 Gambar 4. Faktor OLR BOD Gambar 2. Faktor COD Removal di Tangki Pengendap Terhadap HRT Setelah didapatkan nilai faktor COD removal maka dilakukan perhitungan dengan mengalikan faktor removal COD dengan nilai SS/COD yaitu 0,4 dan dibagi dengan 0,6 sehingga diperoleh persentase removal COD yaitu 27,04% Perhitungan removal BOD dengan menggunakan nilai COD removal yang diplotkan pada grafik faktor removal BOD terhadap removal COD (Gambar 3). Dengan menggunakan nilai persentase removal COD yaitu 27,04% diperoleh faktor removal BOD adalah 1,06 Gambar 5. Faktor BOD Strength Gambar 6. Faktor Temperatur Gambar 3. Faktor Removal BOD terhadap Removal COD Faktor removal BOD selanjutnya dikalikan dengan persentase removal COD dan didapatkan persentase removal BOD adalah 28,66% Perhitungan dimensi tangki pengendap dengan berpedoman pada kriteria desain. Maka didapatkan dimensi dan persentase removal di Tangki Pengendap yaitu : Dimensi Tangki Pengendap Lebar = 2 meter Panjang = 6 meter Kedalaman = 2 meter Freeboard = 0,3 meter Persentase Removal di Tangki Pengendap Removal BOD = 28,66% Removal COD = 27,04% b. Perhitungan Kompartemen Perhitungan dimensi tangki pengendap dengan menentukan A surface melalui perhitungan debit dibagi dengan HLR yang ditentukan. Perhitungan jumlah kompartemen Perhitungan BOD removal dengan menggunakan faktor OLR (Gambar 4), faktor BOD strength (Gambar 5), faktor Temperatur (Gambar 6), faktor jumlah kompartemen (Gambar 7), faktor HRT (Gambar 8) Gambar 7. Faktor Jumlah Kompartemen Gambar 8. Faktor HRT Perhitungan COD removal dengan menggunakan grafik COD removal terhadap BOD removal (Gambar 9) Gambar 9. COD Removal terhadap BOD Removal Maka didapatkan dimensi dan persentase removal di Kompartemen yaitu: Dimensi Setiap Kompartemen Lebar = 2 meter Panjang = 1 meter

D34 Kedalaman = 2 meter Freeboard = 0,3 meter Jumlah Kompartemen = 8 buah Persentase Removal di Kompartemen Removal BOD = 95,30% Removal COD = 92,98% Unit ABR pada perencanaan ini direncanakan akan menggunakan konstruksi beton karena dianggap memiliki lifetime lebih lama. Ketebalan beton yang digunakan adalah 0,15 meter. Sehingga dimensi total unit ABR adalah: Lebar = 2,3 meter Panjang = 15,5 meter Kedalaman = 2,6 meter Tampak dan Denah ABR yang direncanakan dapat dilihat pada Gambar 10, dan Potongan A-A pada Gambar 11, serta Potongan B-B, C-C, dan D-D pada Gambar 12. Gambar 13. Lokasi Penempatan IPAL di RT 5 RW 3 Kelurahan Kalirungkut b. Wilayah RT 3 RW 4 Kelurahan Kedung Baruk Diletakkan di lahan fasilitas umum (fasum) di Jalan Kedung Baruk Beringin milik RW 4, dengan luas lahan 5 meter x 24 meter (Gambar 14) Gambar 10. Tampak dan Denah ABR Gambar 14. Lokasi Penempatan IPAL di RT 3 RW 4 Kelurahan Kedung Baruk c. Wilayah RT 3 RW 3 Kelurahan Penjaringan Sari Diletakkan di Jalan Kendal Sari 1 dengan lebar jalan 3.8 meter (Gambar 15) Gambar 11. Potongan A-A ABR Gambar 15. Lokasi Penempatan IPAL di RT 3 RW 3 Kelurahan Penjaringan Sari Gambar 12. Potongan B-B, C-C, D-D ABR 4. Lokasi Penempatan IPAL Lokasi penempatan unit IPAL pada 3 kelurahan wilayah perencanaan yaitu: a. Wilayah RT 5 RW 3 Kelurahan Kalirungkut Diletakkan di Jalan Bakung 2 dengan lebar jalan 4 meter (Gambar 13) IV. RANCANGAN ANGGARAN BIAYA Dalam melakukan perhitungan untuk rancangan anggaran biaya digunakan acuan yaitu HSPK (harga satuan pokok pekerjaan) Kota Surabaya Tahun 2015 dan dikalikan dengan volume pekerjaan sehingga didapatkan rancangan anggaran biaya untuk pembangunan unit ABR. Tahapan pembangunan ABR dilakukan dalam 3 tahapan pekerjaan yaitu tahapan pekerjaan persiapan, tahapan pekerjaan utama, serta tahapan pekerjaan finishing atau pekerjaan akhir. Rancangan anggaran biaya dapat dilihat pada Tabel 1.

D35 Tabel 1. Rancangan Anggaran Biaya NO Tahapan Konstruksi Satuan Total Biaya (Rp) 1 Pembersihan Lapangan "Ringan" dan Perataan m² 432.878 2 Pembongkaran Paving Yang tidak dipakai Kembali m² 173.151 3 Pekerjaan Pembuatan Bouwplank/Titik Titik 2.059.800 4 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank m1 3.819.420 6.485.249 1 Penggalian tanah sedalam 1 meter m³ 10.936.283 Pengangkutan Tanah dari Lubang Galian Dalamnya Lebih 2 Dari 1meter m³ 2.229.728 3 Pekerjaan Dinding Beton Bertulang (150 Kg + Bekisting) m³ 66.289.117 4 Pekerjaan Kolom Beton Bertulang (150 Kg + Bekisting) m³ 22.067.563 5 Pekerjaan Balok Beton Bertulang (200 Kg + Bekisting) m³ 5.584.027 6 Pekerjaan Beton K-225 (untuk dinding sekat) m³ 6.366.984 7 Pekerjaan Plat Lantai m³ 16.351.581 8 Pemasangan Pipa Air Kotor Diameter 3" m 3.778.206 9 Pekerjaan Plat Tutup Beton m³ 16.351.581 10 Pelapisan Waterproofing m² 1.915.280 11 Kebutuhan Aksesoris Pipa Tee 3" buah 66.785 12 Kebutuhan Aksesoris Pipa Tee 1 1/4" buah 259 13 Kebutuhan Aksesoris Pipa Elbow 3" buah 13.980 151.951.372 1 Pengurugan Tanah Dengan Pemadatan m³ 550.940 2 Pembersihan Lapangan "Berat" dan Perataan m² 865.755 TOTAL Tahap Persiapan Pekerjaan Utama Pekerjaan Finishing 1.416.695 159.853.316 159.853.000 Tabel 1 dapat dilihat bahwa total biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan unit ABR mulai dari tahap persiapan, tahap pekerjaan, serta tahap pekerjaan finishing atau pekerjaan akhir adalah Rp 159.853.000,- A. Kesimpulan V. KESIMPULAN 1. Perencanaan ABR sebagai pengolah air limbah domestik di Kecamatan Rungkut untuk melayani 100 KK diperoleh dimensi panjang 15,5 m, lebar 2,3 m, dan kedalaman 2,6 m 2. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun ABR adalah Rp 159.853.000,- yang telah meliputi 3 tahapan pekerjaan pembangunan yaitu tahapan persiapan, tahapan pekerjaan utama serta tahapan finishing atau tahapan akhir. DAFTAR PUSTAKA [1] Kementrian Pekerjaan Umum. Peraturan Mentri Pekerjaan Umum no.12 tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan. Jakarta (2014). [2] Tilley, E., Ulrich, L., L thi, C., Reymond, P., Zurbr gg, C. Compendium of Sanitation Systems and Technologies. Swiss Federal Institute of Aquatic Science and Technologiey (Eawag). D bendorf, Switzerland (2008). [3] Kementrian Pekerjaan Umum. Materi Bidang Air Limbah, Diseminasi dan Sosialisasi Keteknikan Bidang PLP. Jakarta (2012). [4] Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Penrbit ALFABETA. Bandung (2006). [5] Sasse, L. DEWATS: Decentralized Wastewater Treatment In Developing Countries. Bremen: BORDA (2009.).