BAB 13 PROYEKSI POPULASI DAN KEBUTUHAN AIR DI MASA MENDATANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA KABUPATEN BANTUL TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI BANTUL,

BAB III DATA DAN ASPEK PERENCANAAN JARINGAN. CDMA X EVDO Rev.A

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENGEMBANGAN PERUMAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI SELULER

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 05 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 249 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN APOTEK DI KABUPATEN BANTUL

Pengarusutamaan Gender Berbasis Spasial untuk Pengurangan Risiko Bencana

Nama SKPD Alamat Status

Bab 3 Skenario Pembangunan Sanitasi

BAB IV METODE PENELITIAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN SEMESTER II TAHUN 2016 MENURUT JENIS KELAMIN PER DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

NASKAH PUBLIKASI APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENYUSUNAN ARAHAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DI KABUPATEN SLEMAN

DATA PUAP / LKMA KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG

LAMPIRAN INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA

DAFTAR PENERIMA BOS TAHUN 2012 TRIWULAN III KABUPATEN SLEMAN

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

Tentang TAKSIRAN PANJAR ( VOORSCHOT ) BIAYA PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI BANTUL KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Tatacara, pengalokasian, besaran alokasi, dana desa.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR TAHUN 2013

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG

BAB IV PERENCANAAN JARINGAN WiMAX DI YOGYAKARTA

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

DAFTAR NAMA DAN ALAMAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI/SWASTA KABUPATEN BANTUL

RENCANA POLA TANAM DAN TATA TANAM GLOBAL DETAIL PADA MUSIM HUJAN SERTA PENJELASAN POLA TANAM DI KABUPATEN BANTUL TANGGAL

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 218 TAHUN 2015 TENTANG

DAFTAR SEKOLAH PENERIMA BOS TAHUN 2014 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN 1

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2008 T E N T A N G

Lampiran I.34 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Potensi PERCEPATAN Pembangunan Rumah Vertikal di DIY Suparwoko, PhD UII

Bab 2 Profil Sanitasi Saat Ini

Tabel Kecamatan Dan Kelurahan Terpilih Untuk Survei EHRA 2012 Kota Yogyakarta. Sumber: Laporan Studi EHRA Kota Yogyakarta, 2012

PETA RAWAN PANGAN DAN GIZI TINGKAT DESA KABUPATEN GUNUNG KIDUL TAHUN 2016

Nama Penerima 1 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Utara 2 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Barat 3 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Timur 4 UPT Pengelola

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL

BADAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2009

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. selain itu juga merupakan salah satu tujuan masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG

BAB V PENUTUP. dilakukan terhadap permasalahan, maka dapat diambil kesimpulan:

BAB III TINJAUAN KHUSUS PUSAT OLAHRAGA PAPAN LUNCUR YANG EDUKATIF DAN REKREATIF DI YOGYAKARTA

BAB III LANDASAN TEORI

DAFTAR NAMA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ( SMP ) & MADRASAH TSANAWIYAH ( MTs ) KABUPATEN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN

DAFTAR NAMA SEKOLAH DASAR ( SD ) & MADRASAH IBTIDAIYAH ( MI ) KABUPATEN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

DAFTAR NAMA DAN ALAMAT SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI SE KAB. SLEMAN

DAFTAR PESERTA BIMTEK PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TANGGAL 26,27,28 APRIL 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2016 T E N T A N G

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SLEMAN dan BUPATI SLEMAN MEMUTUSKAN:

BAB 6 KONSEP DASAR PERANCANGAN

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 234 TAHUN 2011

N A M A / J U M L A H

BAB III PENGEMBANGAN TEMPAT PELELANGAN IKAN, PUSAT KULINER DAN WATERPARK DI PANTAI DEPOK, BANTUL

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013)

N A M A / J U M L A H

PANDUAN LOMBA PEMBUATAN FILM DOKUMENTER BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014

Cadangan Airtanah Berdasarkan Geometri dan Konfigurasi Sistem Akuifer Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

DAFTAR NAMA DAN ALAMAT SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI/SWASTA KABUPATEN BANTUL

PROFIL PASAR DESA DI KABUPATEN BANTUL KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KABUPATEN BANTUL OKTOBER 2014

sumber daya ekonomi, pengaruh terhadap pengambilan keputusan, serta luasnya hubungan sosial yang semakin menurun. Tak banyak orang yang menyadari

BAB V KESIMPULAN. 1. Cekungan Aitanah Yogyakarta Sleman memiliki kondisi hidrogeologi seperti

BAB II. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI

INVENTARISASI DAERAH IRIGASI PROGRAM WISMP APL I STATUS PROVINSI / KABUPATEN

Yogyakarta, 15 September 2012

BUKU XIV KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DAISTA YOGYAKARTA

DAFTAR NPSN DAN ALAMAT SD/MI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013 JL. GATOT SUBROTO MANDINGAN, RINGIN HARJO, BANTUL SD BANTUL WARUNG

Penduduk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Hasil Sensus Penduduk

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI DAISTA YOGYAKARTA

DATA SEBARAN RTH DI DIY

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak pada Lintang Selatan dan 110

Penentuan Rute Kendaraan Logistik Menggunakan Metode Heuristik (Studi Kasus Gudang Bulog Kalasan Utama Divre Yogyakarta)

LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN (GPW / 0210) ACARA 1 KAJIAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN

KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017

STATUS DESA BERDASARKAN INDEKS DESA MEMBANGUN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT MEDITASI DI BANTUL

Bab II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Direktorat Jenderal Pajak DIY

PENGARUH JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENGGUNAAN LAHAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK KOTA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN REGRESI LINEAR

KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL ( BAN PAUD DAN PNF ) NOMOR 015/K.

BAB II GAMBARAN UMUM

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTALIKOTA NOMOR 332 TAHUN 2016 TENTANG

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEGAL DRAFTING... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 12/PJ/2010 TENTANG : NOMOR OBJEK PAJAK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TATA CARA PEMBERIAN NOP

Transkripsi:

BAB 3 PROYEKSI POPULASI DAN KEBUTUHAN AIR DI MASA MENDATANG

BAB 3 PROYEKSI POPULASI DAN KEBUTUHAN AIR DI MASA MENDATANG 3. Proyeksi Populasi Masa Mendatang 3.. Prosedur Proyeksi Populasi Masa Mendatang Prosedur proyeksi populasi masa mendatang telah dirangkum seperti yang ditampilkan pada gambar 3... Proyeksi ini berawal dari kumpulan catatan populasi masa lalu beserta evaluasinya. Berdasarkan data yang telah diperoleh, populasi masa mendatang dihitung dengan menerapkan persamaan statistik tertentu. Perhitungan ini dilakukan untuk Kelurahan/Desa. Kepadatan populasi juga diperiksa dan hasil dari perhitungan kemudian dievaluasi dengan membandingkannya terhadap prakiraan populasi masa mendatang yang telah ada. Data Sensus Populasi (98, 99 dan 2) Data SUPAS (985, 995 dan 25) Data Populasi di Masa Lalu untuk Prakiraan populasi di Masa Mendatang Periksa Rasio Peningkatan populasi Perhitungan Populasi di Masa Mendatang menggunakan Persamaan Statistik Periksa Kepadatan Populasi di Setiap Kelurahan Populasi di Masa Mendatang Periksa Kepadatan Populasi di Masa Mendatang Perbandingan dengan Proyeksi Populasi Lainnya oleh BPS Gambar 3.. Prosedur Proyeksi Populasi Masa Mendatang 3..2 Catatan Populasi Masa Lalu yang Digunakan untuk Proyeksi Populasi Masa Mendatang GOI melaksanakan sensus populasi di setiap dekade dan sensus terakhir dilaksanakan pada tahun 2. Survei sensus ini dilaksanakan dari rumah ke rumah dan data sensus ini adalah data populasi yang paling dipercaya menurut BPS (BADAN PUSAT STATISTIK), DIY. Di sela-sela tahun-tahun sensus tersebut, lima tahun setelah sensus sebelumnya, BPS mengadakan SUPAS untuk memperkirakan jumlah populasi. SUPAS adalah semacam survei percontohan yang diadakan di daerah tertentu, oleh karena itu, keakuratan hasil SUPAS lebih rendah dibanding data 3 -

sensus. Sebagai data populasi masa lalu, BPS memberikan data sensus tahun 98, 99 dan 2 bersama dengan data SUPAS tahun 985, 995, dan 25. Data populasi masa lalu di Daerah Studi tersebut ditunjukkan di bawah ini. Tabel 3.. Data Populasi Masa Lalu, Kotamadya Yogyakarta Data populasi masa lalu / tahun 98 985 99 995 2 25 Data mentah sensus 398,92-42,59-396,7 - Data sensus interpolasi 398,92 45,26 42,59 47,564 396,7 389,37 Data mentah SUPAS - 45,26-48,944-435,236 Data SUPAS interpolasi 398,92 45,26 42,59 48,944 396,7 435,236 Rata-rata (sensus dan SUPAS interpolasi) 398,92 45,26 42,59 43,254 396,7 42,37 sumber: BPS 5, 45, 4, 35, Population 3, 25, 2, 5,, 5, 98 985 99 995 2 25 Census Raw Data SUPAS Raw Data Average (Interpolated Census and SUPAS) Interpolated Census Data Interpolated Supas Data sumber: BPS Gambar 3..2 Data Populasi Masa Lalu, Kotamadya Yogyakarta Tabel 3..2 Data Populasi Masa Lalu, Kabupaten Sleman Data populasi masa lalu / tahun 98 985 99 995 2 25 Data mentah sensus 677,323-78,334-9,377 - Data sensus interpolasi 677,323 728,829 78,334 852,65 9,377 96,899 Data mentah SUPAS - 728,829-89,677-99,3 Data SUPAS interpolasi 677,323 728,829 78,334 89,677 9,377 99,3 Rata-rata (sensus dan SUPAS interpolasi) 677,323 728,829 78,334 83,46 9,377 976,4 Sumber: BPS 3-2

,2,,, 8, Population 6, 4, 2, 98 985 99 995 2 25 Census Raw Data SUPAS Raw Data Average (Interpolated Census and SUPAS) Interpolated Census Data Interpolated Supas Data Sumber: BPS Gambar 3..3 Data Populasi Masa Lalu, Kabupaten Sleman Tabel 3..3 Data Populasi Masa Lalu, Kabupaten Bantul Data populasi masa lalu / tahun 98 985 99 995 2 25 Data mentah sensus 634,442 696,95 78,3 Data sensus interpolasi 634,442 665,674 696,95 738,959 78,3 823,67 Data mentah SUPAS 665,674 77,28 862,96 Data SUPAS interpolasi 634,442 665,674 696,95 77,28 78,3 862,96 Rata-rata (sensus dan SUPAS interpolasi) 634,442 665,674 696,95 722,994 78,3 843,4 Sumber: BPS,, 9, 8, 7, Population 6, 5, 4, 3, 2,, 98 985 99 995 2 25 Census Raw Data SUPAS Raw Data Average (Interpolated Census and SUPAS) Interpolated Census Data Interpolated Supas Data Sumber: BPS Gambar 3..4 Data Populasi Masa Lalu, Kabupaten Bantul 3-3

Karena adanya perbedaan di antara data Sensus dan data SUPAS interpolasi, data rata-rata populasi dari kedua data ini dipergunakan sebagai data populasi masa lalu untuk bahan proyeksi. Data sensus dan data SUPAS tersedia setiap tahun sekali, populasi di setiap tahun dihitung dengan cara interpolasi. Untuk Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul, data populasi masa lalu yang digunakan untuk proyeksi populasi masa mendatang adalah sebagai berikut: Tabel 3..4 Kotamadya Yogyakarta, Data Populasi Masa Lalu untuk Proyeksi Populasi Masa Mendatang Thn, 98 98 982 983 984 985 986 987 988 989 Pop. 398,92 399,579 4,965 42,352 43,739 45,26 46,52 47,899 49,286 4,672 Thn. 99 99 992 993 994 995 996 997 998 999 Pop. 42,59 42,298 42,537 42,776 43,5 43,254 49,945 46,637 43,328 4,2 Thn 2 2 22 23 24 25 Pop. 396,7 399,796 42,88 45,966 49,5 42,37 catatan: thn. = tahun dan Pop. = populasi Yogyakarta 5, 4, Population 3, 2,, 98 98 982 983 984 985 986 987 988 989 99 99 992 993 994 995 996 997 998 999 2 2 22 23 24 25 Gambar 3..5 Kotamadya Yogyakarta, Data Populasi Masa Lalu untuk Proyeksi Populasi Masa Mendatang Tabel 3..5 Kabupaten Sleman, Data Populasi Masa Lalu untuk Proyeksi Populasi Masa Mendatang Thn. 98 98 982 983 984 985 986 987 988 989 Pop. 677,323 687,624 697,925 78,226 78,527 728,829 739,3 749,43 759,732 77,33 Thn. 99 99 992 993 994 995 996 997 998 999 Pop. 78,334 79,496 8,659 8,82 82,983 83,46 845,92 859,238 873,285 887,33 Thn. 2 2 22 23 24 25 Pop. 9,377 96,34 93,232 946,59 96,87 976,4 catatan: thn. = tahun dan Pop. = populasi 3-4

Sleman,2,,, Population 8, 6, 4, 2, 98 98 982 983 984 985 986 987 988 989 99 99 992 993 994 995 996 997 998 999 2 2 22 23 24 25 Gambar 3..6 Kabupaten Sleman, Data Populasi Masa Lalu Untuk Proyeksi Populasi Masa Mendatang Tabel 3..6 Kabupaten Bantul, Data Populasi Masa Lalu Untuk Proyeksi Populasi Masa Mendatang Thn. 98 98 982 983 984 985 986 987 988 989 Pop. 634,442 64,688 646,935 653,8 659,427 665,674 67,92 678,66 684,42 69,659 Thn. 99 99 992 993 994 995 996 997 998 999 Pop. 696,95 72,23 77,34 72,558 77,776 722,994 734,597 746,2 757,85 769,49 Thn. 2 2 22 23 24 25 Pop. 78,3 793,43 85,83 88,24 83,64 843,4 catatan: thn. = tahun dan Pop. = populasi Bantul Population 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2,, 98 98 982 983 984 985 986 987 988 989 99 99 992 993 994 995 996 997 998 999 2 2 22 23 24 25 Gambar 3..7 Kabupaten Bantul, Data Populasi Masa Lalu untuk Proyeksi Populasi Masa Mendatang Berdasarkan pada perhitungan data populasi masa lalu untuk proyeksi populasi masa mendatang di Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul, total populasi dari ketiga Kotamadya dan Kabupaten ini dirangkum sebagai berikut. 3-5

Tabel 3..7 Total Data Populasi Masa Lalu untuk Proyeksi Populasi Masa Mendatang Tahun 98 98 982 983 984 985 986 987 988 Yogyakarta 398,92 399,579 4,965 42,352 43,739 45,26 46,52 47,899 49,286 Sleman 677,323 687,624 697,925 78,226 78,527 728,829 739,3 749,43 759,732 Bantul 634,442 64,688 646,935 653,8 659,427 665,674 67,92 678,66 684,42 Total Populasi,79,957,727,89,745,825,763,759,78,693,799,628,87,562,835,496,853,43 Tahun 989 99 99 992 993 994 995 996 997 Yogyakarta 4,672 42,59 42,298 42,537 42,776 43,5 43,254 49,945 46,637 Sleman 77,33 78,334 79,496 8,659 8,82 82,983 83,46 845,92 859,238 Bantul 69,659 696,95 72,23 77,34 72,558 77,776 722,994 734,597 746,2 Total Populasi,87,364,889,298,94,97,92,536,936,55,95,774,967,393,989,735 2,2,76 Tahun 998 999 2 2 22 23 24 25 Yogyakarta 43,328 4,2 396,7 399,796 42,88 45,966 49,5 42,37 Sleman 873,285 887,33 9,377 96,34 93,232 946,59 96,87 976,4 Bantul 757,85 769,49 78,3 793,43 85,83 88,24 83,64 843,4 Total Populasi 2,34,48 2,56,759 2,79, 2,9,54 2,39,927 2,7,339 2,2,752 2,23,65 2,5, 2,, Population,5,,, 5, 98 98 982 983 984 985 986 987 988 989 99 99 992 993 994 995 996 997 998 999 2 2 22 23 24 25 Yogyakarta Sleman Bantul Gambar 3..8 Total Data Populasi Masa Lalu untuk Proyeksi Populasi Masa Mendatang Data populasi masa lalu untuk proyeksi populasi masa mendatang di setiap kelurahan/desa ditampilkan pada Lampiran 3. 3..3 Rasio Kenaikan Populasi di Masa Lalu Berdasarkan catatan populasi di masa lalu, selanjutnya diperhitungkan rasio kenaikan populasinya. Seperti yang terlihat di bawah ini, rasio kenaikan populasi di Kotamadya Yogyakarta selama 25 tahun terakhir sangatlah rendah jika dibandingkan dengan rasio Kabupaten Sleman dan Bantul. Pada sepuluh tahun terakhir, rasio kenaikan populasi di Yogyakarta bernilai minus dan sebaliknya, 3-6

populasi di Kabupaten Sleman dan Bantul terus meningkat dengan rasio kenaikan yang cukup tinggi. Bantul.4% Bantul.55% Sleman.47% Sleman.62% Yogyakarta.4% Yogyakarta -.3%.%.2%.4%.6%.8%.%.2%.4%.6%.8% -.2%.%.2%.4%.6%.8%.%.2%.4%.6%.8% Average Annual Population Increase Ratio (98-25) Average Annual Population Increase Ratio (98-25) Gambar 3..9 Rata-Rata Rasio Kenaikan Populasi Tahunan Selama 25 Tahun Terakhir (98 25) Gambar 3.. Rata-Rata Rasio Kenaikan Populasi Tahunan Selama Tahun Terakhir (995 25) () Rasio Kenaikan Populasi di Kotamadya Yogyakarta, Tingkat Kecamatan Kecenderungan kenaikan populasi masa lalu di Kotamadya Yogyakarta pada setiap Kecamatan adalah sebagai berikut. Yogyakarta 9, Population 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2,, MANTRIJERON KRATON MERGANGSAN UMBULHARJO KOTAGEDE GONDOKUSUMAN DANUREJAN PAKUALAMAN GONDOMANAN NGAMPILAN WIROBRAJAN GEDONGTENGEN JETIS TEGALREJO 98 98 982 983 984 985 986 987 988 989 99 99 992 993 994 995 996 997 998 999 2 2 22 23 24 25 Tahun Gambar 3.. Kecenderungan Populasi Masa Lalu Kotamadya Yogyakarta Pada Tingkat Kecamatan 3-7

Dari kecenderungan populasi masa lalu, rasio kenaikan populasi selama 25 dan tahun terakhir adalah sebagai berikut. TEGALREJO JETIS GEDONGTENGEN WIROBRAJAN NGAMPILAN GONDOMANAN PAKUALAMAN DANUREJAN GONDOKUSUMAN KOTAGEDE UMBULHARJO MERGANGSAN KRATON MANTRIJERON -.6% -.86% -.9% -.82% -.28% -.29% -.77% -.26%.2%.4%.34%.52% 2.62% 2.8% -3.% -2.% -.%.%.% 2.% 3.% 4.% Average Annual Population Increase Ratio by Kecamatan Level (98-25) Rata-rata rasio kenaikan populasi tahunan tingkat kecamatan (98-25) TEGALREJO JETIS -.35% GEDONGTENGEN -2.33% WIROBRAJAN NGAMPILAN -.23% GONDOMANAN -2.28% PAKUALAMAN DANUREJAN GONDOKUSUMAN KOTAGEDE UMBULHARJO MERGANGSAN KRATON MANTRIJERON -.6% -.42% -.23% -.9%.3%.8%.35%.93%.29% 2.9% -3.% -2.% -.%.%.% 2.% 3.% 4.% Average Annual Population Increase Ratio by Kecamatan Level (995-25) Gambar 3..2 Rata-Rata Rasio Kenaikan Populasi Tahunan Selama 25 Tahun Terakhir (98 25) Gambar 3..3 Rata-Rata Rasio Kenaikan Populasi Tahunan Selama Tahun Terakhir (995 25) Seperti yang terlihat pada gambar di atas, populasi mengalami penurunan di banyak kecamatan di Kotamadya Yogyakarta. (2) Rasio Kenaikan Populasi di Kabupaten Sleman, Tingkat Kecamatan Kecenderungan kenaikan populasi masa lalu di Kabupaten Sleman pada setiap Kecamatan adalah sebagai berikut. Sleman 2, Population 8, 6, 4, 2,, 8, 6, 4, 2, 98 98 982 983 984 985 986 987 988 989 99 99 992 993 994 995 996 997 998 999 2 2 22 23 24 25 MOYUDAN MINGGIR SAYEGAN GODEAN GAMPING MLATI DEPOK BERBAH PRAMBANAN KALASAN NGEMPLAK NGAGLIK SLEMAN TEMPEL TURI PAKEM CANGKRINGAN Gambar 3..4 Kecenderungan Populasi Masa Lalu Kabupaten Sleman di Tingkat Kecamatan 3-8

Dari kecenderungan populasi masa lalu, rasio kenaikan populasi selama 25 dan tahun terakhir ini adalah sebagai berikut. CANGKRINGAN PAKEM TURI TEMPEL SLEMAN NGAGLIK NGEMPLAK KALASAN PRAMBANAN BERBAH DEPOK MLATI GAMPING GODEAN SAYEGAN MINGGIR MOYUDAN -.4% -.6%.32%.33%.69%.56%.75%.58%.88%.44%.4%.48%.63% 2.26% 2.29% 2.8% 3.6% -.% -.5%.%.5%.%.5% 2.% 2.5% 3.% 3.5% 4.% Rata-rata Average rasio Annual kenaikan Population populasi Increase Ratio tahunan by Kecamatan tingkat kecamatan Level (98 -(98-25) CANGKRINGAN PAKEM TURI TEMPEL SLEMAN NGAGLIK NGEMPLAK KALASAN PRAMBANAN BERBAH DEPOK MLATI GAMPING GODEAN SAYEGAN MINGGIR MOYUDAN.4%.25%.82%.%.3%.33%.4%.96%.29%.92%.9%.3% 2.25% 2.9% 2.28% 2.32% 2.3% -.% -.5%.%.5%.%.5% 2.% 2.5% 3.% 3.5% 4.% Average Annual Population Increase Ratio by Kecamatan Level (995-25) Gambar 3..5 Rata-Rata Rasio Kenaikan Populasi Tahunan Selama 25 Tahun Terakhir (98 25) Gambar 3..6 Rata-Rata Rasio Kenaikan Populasi Tahunan Selama Tahun Terakhir (995 25) Seperti yang terlihat pada gambar di atas, populasi di setiap kecamatan mengalami kenaikan selama tahun terakhir. (3) Rasio kenaikan populasi di Kabupaten Bantul, Tingkat kecamatan Kecenderungan kenaikan populasi masa lalu di Kabupaten Bantul pada setiap Kecamatan adalah sebagai berikut. Bantul 2, SRANDAKAN Populasi Population, 8, 6, 4, 2, 98 98 982 983 984 985 986 987 988 989 99 99 992 993 994 995 996 997 998 999 2 2 22 23 24 25 SANDEN KRETEK PUNDONG BAMBANGLIPURO PANDAK BANTUL JETIS IMOGIRI DLINGO PLERET PIYUNGAN BANGUNTAPAN SEWON KASIHAN PAJANGAN SEDAYU Tahun Gambar 3..7 Kecenderungan Populasi Masa Lalu Kabupaten Sleman di tingkat Kecamatan 3-9

Dari kecenderungan populasi masa lalu, rasio kenaikan populasi selama 25 dan tahun terakhir adalah sebagai berikut. SEDAYU PAJANGAN KASIHAN SEWON BANGUNTAPAN PIYUNGAN PLERET DLINGO IMOGIRI JETIS BANTUL PANDAK BAMBANGLIPURO PUNDONG KRETEK SANDEN SRANDAKAN.3%.7%.%.8%.23%.3%.23%.88%.5%.67%.64%.74%.57%.8% 2.58% 2.9% 2.29%.%.5%.%.5% 2.% 2.5% 3.% Average Annual Population Increase Ratio by Kecamatan Level (98-25) SEDAYU PAJANGAN KASIHAN SEWON BANGUNTAPAN PIYUNGAN PLERET DLINGO IMOGIRI JETIS BANTUL PANDAK BAMBANGLIPURO PUNDONG KRETEK SANDEN SRANDAKAN.4%.36%.59%.34%.85%.6%.%.59%.9%.59%.83%.73%.85%.76% 2.43% 2.59% 2.38%.%.5%.%.5% 2.% 2.5% 3.% Rata-rata rasio Average kenaikan Annual Population populasi Increase tahunan Ratio tingkat by Kecamatan kecamatan Level (995-25) (98 - Gambar 3..8 Rata-rata Rasio Kenaikan Populasi Tahunan Selama 25 Tahun Terakhir (98 25) Gambar 3..9 Rata-rata Rasio Kenaikan Populasi Tahunan Selama Tahun Terakhir (995 25) Seperti yang terlihat pada gambar di atas, populasi di setiap kecamatan mengalami kenaikan selama tahun terakhir. (4) Rasio Kenaikan Populasi Berdasarkan Daerah Rasio kenaikan populasi berdasarkan daerah kelurahan juga ditampilkan pada gambar di bawah. Gambar ini menunjukkan rasio kenaikan populasi selama tahun terakhir (995 25) di setiap Kelurahan. Seperti yang terlihat pada gambar ini, bagian tengah Kotamadya Yogyakarta menunjukkan rasio kenaikan minus (populasi menurun) dan daerah di sekitar bagian tengah menunjukkan rasio kenaikan populasi yang sangat tinggi. 3 -

3 2 2 2 4 2 4 2 2 3 7 3 3 7 3 2 3 2 2 2 5 2 2 2 3 2 3 7 2 2 2 2 2 3 3 2 4 3 2 2 2 4 3 7 4 3 6 3 6 2 4 2 2 4 3 6 2 3 2 3 2 3 5 2 3 3 6 3 3 6 4 3 6 2 3 3 2 4 3 2 4 3 2 4 4 2 5 3 3 4 2 4 2 2 3 2 2 3 4 2 4 5 3 5 2 4 4 2 5 2 3 3 5 2 6 3 5 3 6 3 3 5 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 7 3 5 2 2 4 5 2 4 6 3 7 2 2 4 7 2 3 3 5 3 3 7 3 7 3 2 6 2 2 4 6 3 4 2 2 5 4 4 4 2 2 7 4 4 3 3 6 5 6 3 3 3 2 6 4 3 6 2 2 5 3 2 2 6 4 7 7 7 4 2 2 3 2 3 3 5 4 4 9 2 8 2 8 9 2 2 4 3 2 3 4 4 3 3 8 2 2 3 2 3 2 5 3 4 5 3 4 6 5 2 3 2 4 7 3 5 3 3 3 5 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 6 3 2 3 2 2 5 5 3 7 4 3 4 3 8 3 4 3 2 4 8 2 3 3 2 3 5 3 7 5 2 5 2 6 4 3 4 2 3 8 2 3 8 3 2 5 4 2 3 4 2 6 5 3 9 3 3 9 2 2 5 2 2 2 2 6 2 2 2 3 9 7 3 9 6 2 2 5 3 3 8 4 3 9 5 3 9 4 2 5 3 2 6 2 2 7 3 3 9 2 2 3 2 2 6 3 9 8 2 6 3 3 2 3 3 2 5 3 3 7 3 3 6 3 3 5 2 6 4 3 4 3 2 2 4 2 2 6 5 2 7 2 2 8 2 7 5 3 2 3 5 2 2 2 7 3 2 2 8 2 2 7 4 2 3 2 2 8 4 2 7 2 2 4 3 2 2 3 6 2 2 2 7 2 3 4 3 3 2 4 2 8 3 2 3 2 9 6 2 9 5 3 5 3 2 3 2 9 2 9 4 2 9 2 2 9 3 N 4 km Gambar 3..2 Rasio Kenaikan Populasi Selama Tahun Terakhir di Setiap Kelurahan (995 25) 3..4 Kepadatan Populasi Berdasarkan data populasi dan areal pertanahan di setiap daerah, maka selanjutnya dihitung kepadatan populasinya. Kepadatan populasi di tiga daerah seperti Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul pada tahun 25 adalah sebagai berikut. Population Densicty (person/ha) Kepadatan Populasi (orang/hektar) Bantul Regency Sleman Regency Yogyakarta Municipality 6.6 7. 26.8. 2. 4. 6. 8.. 2. 4. Gambar 3..2 Kepadatan Populasi Pada Tahun 25 di Setiap Daerah (25) Kepadatan populasi di Kotamadya Yogyakarta jauh lebih tinggi daripada di Kabupaten Sleman dan Bantul. Kepadatan populasi di setiap kecamatan di Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul 3 -

dihitung seperti yang ditunjukkan di bawah ini. Kepadatan populasi berdasarkan daerah juga ditampilkan pada gambar 3..25. Rata-rata Average TEGALREJO JETIS GEDONGTENGEN WIROBRAJAN NGAMPILAN GONDOMANAN PAKUALAMAN DANUREJAN GONDOKUSUMAN KOTAGEDE UMBULHARJO MERGANGSAN KRATON MANTRIJERON 26.8 33.4 47.3 69.6 59.3 3.3 64.8 72.6 7.9 4.2 97.7 42. 38.2 3.6 27.9 Average CANGKRINGAN PAKEM TURI TEMPEL SLEMAN NGAGLIK NGEMPLAK KALASAN PRAMBANAN BERBAH DEPOK MLATI GAMPING GODEAN SAYEGAN MINGGIR MOYUDAN 7. 5.4 6.6 7.2 4.2 7.4 22. 4.4 8.2.4 7.6 49.4 3.8 29.2 2.3 5.3.3.6. 5.. 5. 2. 25. Population Density (person/ha) Kepadatan Populasi (orang/hektar). 5.. 5. 2. 25. Population Density (person/ha) Gambar 3..22 Kepadatan Populasi di Setiap Kecamatan di Kotamadya Yogyakarta Tahun 25 Gambar 3..23 Kepadatan Populasi di Setiap Kecamatan di Kabupaten Sleman Tahun 25 Rata-rata SEDAYU PAJANGAN KASIHAN SEWON BANGUNTAPAN PIYUNGAN PLERET DLINGO IMOGIRI JETIS BANTUL PANDAK BAMBANGLIPURO PUNDONG KRETEK SANDEN SRANDAKAN 6.6 2.6 9. 3.3 35.7 34.8 2.7 7.4 6.3 9.9 2. 25.3 9.2 6. 3..5 2.9 5.4. 5.. 5. 2. 25. Kepadatan Population Populasi Density (orang/hektar) (person/ha) Gambar 3..24 Kepadatan Populasi di Setiap Kecamatan di Kabupaten Bantul Tahun 25 3-2

32 24 224 22 373 37 3 2 225 222 23 32 372 22 223 322 324 36 24 374 36 242 24 362 323 235 362 23 33 243 363 364 243 244 25 334 232 242 234 245 35 335 244 252 26 35 363 333 332 353 233 352 2 4 7 246 372 245 247 23 37 353 373 262 246 34 342 263 3 32 43 62 253 22 2 7 7 3 2 354 2 9 2 92 23 22 32 2 3 2 3 352 344 34 232 255 374 38 343 248 233 254 4 44 375 235 25 264 42 33 382 342 383 265 254 234 343 65 393 392 252 7 3 82 8 2 2 63 6 64 4 43 44 3 3 45 46 3 3 397 396 26 222 47 2 2 5 3 384 42 395 394 27 253 338 5 5 2 3 5 3 3 2 333 39 2 6 2 273 334 223 22 6 398 2 6 3 32 33 25 337 336 335 264 34 3 224 2 265 272 28 275 32 35 2 2 27 32 282 274 2 2 3 284 272 24 322 36 22 2 7 2 34 33 283 2 4 23 296 295 35 323 29 294 292 293 N 4 km Gambar 3..25 Kepadatan Populasi di Setiap Kelurahan Pada Tahun 25 Seperti yang terlihat pada gambar di atas, kepadatan populasi di Kotamadya Yogyakarta jauh lebih tinggi daripada daerah lain dan kepadatan populasi di daerah sekitar Kotamadya, khususnya bagian selatan Kabupaten Sleman juga tinggi. Hal ini dikarenakan banyak aktivitas pengembangan pemukiman dan perumahan yang dilaksanakan di sekeliling Kotamadya Yogyakarta. 3..5 Proyeksi Populasi Masa Mendatang () Metode Memprediksi Populasi Masa Mendatang Setiap daerah (Kotamadya dan Kabupaten) terbagi menjadi unit unit terpisah yang disebut dengan Kecamatan dan Kelurahan/Desa. Daftar masing-masing jenis unit untuk setiap Kabupaten ditunjukkan pada tabel 3..8. Tabel 3..8 Daftar Kecamatan dan Kelurahan di setiap Kabupaten YOGYAKARTA 2 SLEMAN 3 BANTUL MANTRIJERON 2 MOYUDAN 3 SRANDAKAN Gedongkiwo 2 Sumberahayu 3 Poncosari 2 Suryodiningratan 22 Sumbersari 32 Trimurti 3 Mantrijeron 23 Sumberagung 32 SANDEN 2 KRATON 24 Sumberarum 32 Gadingsari 2 Patehan 22 MINGGIR 322 Gadingharjo 22 Panembahan 22 Sendangmulyo 323 Srigading 23 Kadipaten 222 Sendangarum 324 Murtigading 3-3

3 MERGANGSAN 223 Sendangrejo 33 KRETEK 3 Brontokusuman 224 Sendangagung 33 Tirtohargo 32 Keparakan 225 Sendangsari 332 Parangtritis 33 Wirogunan 23 SAYEGAN 333 Donotirto 4 UMBULHARJO 23 Margodadi 334 Tirtosari 4 Semaki 232 Margoluwih 335 Tirtomulyo 42 Muja-muju 233 Margomulyo 34 PUNDONG 43 Tahunan 234 Margoagung 34 Seloharjo 44 Warungboto 235 Margokaton 342 Panjangrejo 45 Pandeyan 24 GODEAN 343 Srihandono 46 Sorosutan 24 Sidorejo 35 BAMBANGLIPURO 47 Giwangan 242 Sidoluhur 35 Sidomulyo 5 KOTAGEDE 243 Sidomulyo 352 Mulyodadi 5 Rejowinangun 244 Sidoagung 353 Sumbermulyo 52 Prenggan 245 Sidokarto 36 PANDAK 53 Purbayan 246 Sidoarum 36 Caturharjo 6 GONDOKUSUMAN 247 Sidomoyo 362 Triharjo 6 Demangan 25 GAMPING 363 Gilangharjo 62 Kotabaru 25 Balecatur 364 Wijirejo 63 Klitren 252 Ambarketawang 37 BANTUL 64 Baciro 253 Banyuraden 37 Palbapang 65 Terban 254 Nogotirto 372 Ringinharjo 7 DANUREJAN 255 Trihanggo 373 Bantul 7 Suryatmajan 26 MLATI 374 Trirenggo 72 Tegalpanggung 26 Tirtoadi 375 Sapdodadi 73 Bausasran 262 Sumberadi 38 JETIS 8 PAKUALAMAN 263 Tlogoadi 38 Patalan 8 Gunungketur 264 Sendangadi 382 Canden 82 Purwokinanti 265 Sinduadi 383 Sumberagung 9 GONDOMANAN 27 DEPOK 384 Trimulyo 9 Ngupasan 27 Caturtunggal 39 IMOGIRI 92 Prawirodirjan 272 Maguwoharjo 39 Selopamioro NGAMPILAN 273 Condongcatur 392 Sriharjo Notoprajan 28 BERBAH 393 Kebonagung 2 Ngampilan 28 Sendangtirto 394 Karangtengah WIROBRAJAN 282 Tegaltirto 395 Girirejo Patangpuluhan 283 Jogotirto 396 Karangtalun 2 Wirobrajan 284 Kalitirto 397 Imogiri 3 Pakuncen 29 PRAMBANAN 398 Wukirsari 2 GEDONGTENGEN 29 Sumberharjo 3 DLINGO 2 Pringgokusuman 292 Wukirharjo 3 Mangunan 22 Sosromenduran 293 Gayamharjo 32 Muntuk 3 JETIS 294 Sambirojo 33 Dlingo 3 Bumijo 295 Madurojo 34 Temuwuh 32 Gowongan 296 Bokoharjo 35 Jatimulyo 33 Cokrodiningratan 2 KALASAN 36 Terong 4 TEGALREJO 2 Purwomartani 3 PLERET 4 Kricak 22 Tirtomartani 3 Wonokromo 42 Karangwaru 23 Tamanmartani 32 Pleret 43 Tegalrejo 24 Selomartani 33 Segoroyoso 44 Bener 2 NGEMPLAK 34 Bawuran 2 Wedomartani 35 Wonolelo 3-4

22 Widodomartani 32 PIYUNGAN 23 Bimomartani 32 Sitimulyo 24 Sindumartani 322 Srimulyo 25 Umbulmartani 323 Srimartani 22 NGAGLIK 33 BANGUNTAPAN 22 Sariharjo 33 Tamanan 222 Donoharjo 332 Jagalan 223 Sardonoharjo 333 Singosaren 224 Sukoharjo 334 Wirokerten 225 Sinduharjo 335 Jambidan 226 Minomartani 336 Potorono 23 SLEMAN 337 Baturetno 23 Caturharjo 338 Banguntapan 232 Triharjo 34 SEWON 233 Tridadi 34 Pendowoharjo 234 Pandowoharjo 342 Timbulharjo 235 Trimulyo 343 Bangunharjo 24 TEMPEL 344 Panggungharjo 24 Banyurejo 35 KASIHAN 242 Tambakrejo 35 Bangunjiwo 243 Sumberejo 352 Tirtonimolo 244 Pondokrejo 353 Tamantirto 245 Mororejo 354 Ngestiharjo 246 Margorejo 36 PAJANGAN 247 Lumbungrejo 36 Triwidadi 248 Merdikorejo 362 Sendangsari 25 TURI 363 Guwosari 25 Bangunkerto 37 SEDAYU 252 Donokerto 37 Argodadi 253 Girikerto 372 Argorejo 254 Wonokerto 373 Argosari 26 PAKEM 374 Argomulyo 26 Purwobinangun 262 Candibinangun 263 Harjobinangun 264 Pakembinangun 265 Hargobinangun 27 CANGKRINGAN 27 Wukirsari 272 Argomulyo 273 Glagaharjo 274 Kepuharjo 275 Umbulharjo Populasi masa mendatang diproyeksikan untuk setiap kelurahan dengan menggunakan lima persamaan yang terdaftar di bawah ini. Catatan populasi masa lalu, yang dibahas pada bagian sebelumnya dipergunakan untuk memperkirakan besarnya populasi setiap tahun sampai dengan tahun 22, yang merupakan tahun masterplan target. Persamaan yang digunakan untuk memperkirakan besarnya populasi masa mendatang adalah: 3-5

. Garis Arithmatika, 2. Kurva Geometris, 3. Kurva Fungsi Eksponen, 4. Kurva Daya, dan 5. Kurva Logistik. Populasi masa mendatang dihitung dengan menggunakan lima persamaan ini dan hasil yang diperoleh dari persamaan ini kemudian dibandingkan dengan koefisien kecocokan catatan populasi masa lalu. Populasi masa mendatang yang menunjukkan koefisien tertinggi dipilih sebagai populasi masa mendatang untuk setiap unit yang bersangkutan. Gambar gambar yang ada di bawah adalah contoh proyeksi populasi masa mendatang yang menggunakan lima persamaan di atas. 24, 22, 2, 8, Population Populasi 6, 4, 2,, 8, 6, 4, 98 98 982 983 984 985 986 987 988 989 99 99 992 993 994 995 996 997 998 999 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 22 222 Tahun Data Arithmatika Arithmetic Geometric Geometris Exponential Eksponen Power Daya Logistic Logistik Gambar 3..26 Contoh Proyeksi Populasi Masa Mendatang (Sleman, Kelurahan Sidoarum, Kurva Fungsi Eksponen Yang Dipilih) 3-6

8, 6, 4, Populasi Population 2,, 8, 6, 98 98 982 983 984 985 986 987 988 989 99 99 992 993 994 995 996 997 998 999 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 22 222 Data Arithmetic Geometric Exponential Power Logistic Gambar 3..27 Contoh Proyeksi Populasi Masa Mendatang (Bantul, Kelurahan Wonokromo, Kurva Fungsi Eksponen Yang Dipilih) Total perkiraan populasi masa mendatang untuk setiap kecamatan dan Kabupaten ditentukan dengan menjumlahkan perkiraan populasi untuk masing-masing unitnya. (2) Hasil Proyeksi Populasi Masa Mendatang Hasil proyeksi populasi masa mendatang untuk setiap Kabupaten sampai tahun 22 ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Populasi masa mendatang untuk setiap kelurahan ditunjukkan di Lampiran 3. Total populasi di Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. Ditunjukkan seperti pada gambar di bawah ini. 3-7

3,, 2,5, 2,, Population Populasi,5,,, 5, 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Tahun Yogyakarta Sleman Bantul Gambar 3..28 Hasil Proyeksi Populasi Masa Mendatang Tabel 3..9 Proyeksi Populasi Masa Mendatang Untuk Setiap Kabupaten 25 26 27 28 29 2 2 22 Yogyakarta 48,332 48,577 48,835 49, 49,393 49,69 4, 4,322 Sleman 96,83 973,644 986,67 999,892,3,36,26,937,4,77,54,835 Bantul 825,285 834,594 844,4 853,66 863,334 873,84 883,83 893,332 Total 2,94,42 2,26,85 2,239,546 2,262,68 2,286,43 2,39,8 2,333,953 2,358,489 23 24 25 26 27 28 29 22 Yogyakarta 4,65 4,997 4,343 4,697 42,63 42,438 42,88 43,25 Sleman,69,,83,67,98,354,3,338,28,576,44,55,59,82,75,85 Bantul 93,634 94,83 924,69 935,458 946,392 957,498 968,769 98,225 Total 2,383,395 2,48,697 2,434,388 2,46,493 2,487,3 2,53,99 2,54,389 2,569,245 (3) Perbandingan Dengan Proyeksi Populasi yang Lain BPS juga memproyeksikan populasi masa mendatang sampai tahun 29 untuk tingkat Kabupaten. Gambar-gambar berikut memperlihatkan perbandingan hasil proyeksi populasi. 3-8

,, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2,, 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Population Populasi JICA Study Projection BPS Population Projection Gambar 3..29 Kotamadya Yogyakarta Perbandingan Proyeksi Populasi (dari studi JICA dan BPS),4,,2,,, Population Populasi 8, 6, 4, 2, 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 JICA Study Projection BPS Population Projection Gambar 3..3 Kabupaten Sleman Perbandingan Proyeksi Populasi (dari studi JICA dan BPS) 3-9

,2,,, 8, 6, 4, 2, 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 Population Populasi 27 28 29 22 JICA Study Projection BPS Population Projection Gambar 3..3 Kabupaten Bantul Perbandingan Proyeksi Populasi (dari studi JICA dan BPS) 3,, 2,5, 2,,,5,,, 5, 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Population Populasi JICA Study Projection BPS Population Projection Gambar 3..32 Total Proyeksi Populasi (Yogyakarta, Sleman, dan Bantul) Perbandingan Proyeksi Populasi (dari studi JICA dan BPS) Seperti yang terlihat pada perbandingan di atas, hasil proyeksi populasi masa mendatang dari Tim Studi JICA sangatlah mirip dengan proyeksi yang dibuat oleh BPS. (4) Kepadatan Populasi Masa Mendatang Kepadatan populasi dalam Area Studi tahun 22 dihitung sebagai berikut. 3-2

Kurang dari orang/ha s/d 25 orang/ha 25 s/d 5 orang/ha 5 s/d 5 orang/ha Lebih dari 5 orang/ha Gambar 3..33 Kepadatan Penduduk Dalam Area Studi Tahun 22 (Orang/Ha) 3.2 Proyeksi Permintaan Air Masa Mendatang 3.2. Tinjauan Tentang Keadaan Terbaru Pasokan Air Di Tiga PDAM Tabel 3.2. sampai 3.2.3 menunjukkan catatan kinerja tiga PDAM, Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. Catatan tentang kinerja masing-masing PDAM ini adalah informasi dasar untuk proyeksi permintaan air masa mendatang. 3-2

3.2.2 Konsumsi Air Domestik Per Kapita () Permintaan Air Domestik Per Kapita Saat Ini Seperti yang dirangkum dalam tabel di bawah ini, saat ini tingkat konsumsi air domestik per kapita untuk suatu daerah studi adalah sebagai berikut. Tabel 3.2.4 Level Konsumsi Air Domestik Per Kapita Saat ini (25) (lpcd) PDAM Yogyakarta 63 PDAM Sleman 8 PDAM Bantul 99 Sumber : masing-masing PDAM Domestic Per Capita Water Consumption (lpcd) 2 8 6 4 2 8 6 4 2 996 997 998 999 2 2 22 23 24 25 Tahun Yogyakarta PDAM Yogyakarta PDAM Sleman PDAM Sleman PDAM Bantul PDAM PDAM Bantul Gambar 3.2. Konsumsi Air Domestik per Kapita (L/Detik) 3-22

Tabel 3.2. Rangkuman Kinerja PDAM Yogyakarta 996 997 998 999 2 2 22 23 24 25 Total populasi Orang 46,735 46,856 46,995 47,42 47,36 47,484 47,673 47,88 48,96 48,332 Total produksi air l/dtk 59.4 559.6 578.8 57.6 546.6 584.7 533.9 543.9 548.8 58. Total konsumsi air l/dtk 343.4 357.6 354. 356.3 373.4 375.9 37. 35.6 347.3 34. Pelayanan umum l/dtk 4. 5.3 6.3 6.3 6.2 6.5 5.3 4. 4.5 4.3 Domestik l/dtk 294.4 3.7 39.2 39.4 39. 326.4 323. 39.6 3. 35.7 Komersial l/dtk 26. 27. 25.2 27. 28.4 28.3 27.8 24.9 9.5 7.7 Industri l/dtk.7.4.2.2.5.5.5.4.3.2 Pipa hidran l/dtk 4.7.8.4.6 6.3.5.5.4.6.7 Keraton l/dtk 3.3 2.3 2.7 2.8 3. 3.7 3. 2.2 2.4 2.3 Air non pajak (NRW) l/dtk 66. 22. 224.7 24.3 73.3 28.8 63.7 92.4 2.4 239. Rasio UFW % 32.6% 36.% 38.8% 37.6% 3.7% 35.7% 3.7% 35.4% 36.7% 4.2% Jumlah sambungan domestik Nos 27,996 28,769 29,73 3,437 3,22 3,855 32,24 32,276 32,387 32,398 Populasi yang dilayani Orang 39,98 43,845 48,65 52,85 56,6 59,275 6,7 6,38 6,935 6,99 ( sambungan untuk 5 anggota keluarga) 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Rasio pelayanan % 34.4% 35.4% 36.5% 37.4% 38.3% 39.% 39.5% 39.6% 39.7% 39.7% Konsumsi air domestik per kapita Lpcd 82 87 8 76 77 77 73 66 65 63 3-23

Tabel 3.2.2 Rangkuman Kinerja PDAM Sleman 24 25 Total populasi Orang 948,46 96,83 Total produksi air l/dtk 59.3 78. Total konsumsi air l/dtk 96. 95.4 Pelayanan umum l/dtk 3.3 4. Domestik l/dtk 88.9 87.7 Komersial l/dtk 2..8 Industri l/dtk Pipa hidran l/dtk.8.8 Keraton l/dtk Air non pajak (NRW) l/dtk 63.2 82.6 Rasio UFW % 39.6% 46.4% Jumlah sambungan domestik Nos 8,788 8,994 Populasi yang dilayani Orang 93,94 94,97 ( sambungan untuk 5 anggota keluarga) 5 5 Rasio pelayanan % 9.9% 9.9% Konsumsi air domestik per kapita Lpcd 82 8 Tabel 3.2.3 Rangkuman Kinerja PDAM Bantul 24 25 Total populasi Orang 86, 825,285 Total produksi air l/dtk 2.7 7.4 Total konsumsi air l/dtk 6.6 62.8 Pelayanan umum l/dtk.4 2.7 Domestik l/dtk 57.8 59.4 Komersial l/dtk.3.5 Industri l/dtk.. Pipa hidran l/dtk 2. 2. Keraton l/dtk Air non pajak (NRW) l/dtk 4. 44.6 Rasio UFW % 4.% 4.5% Jumlah sambungan domestik Nos,333,333 Populasi yang dilayani Orang 5,665 5,665 ( sambungan untuk 5 anggota keluarga) 5 5 Rasio pelayanan % 6.3% 6.3% Konsumsi air domestik per kapita Lpcd 97 99 (2) Konsumsi Air Domestik per Kapita di Daerah Perkotaan dan Pedesaan Konsumsi air domestik per kapita di masing-masing PDAM yang dijelaskan pada bagian sebelumnya diperoleh dengan cara membagi total konsumsi air domestik dengan jumlah total populasi yang dilayani. Oleh karena itu, konsumsi air domestik per kapita ini mewakili rata-rata konsumsi air per kapita di seluruh daerah pelayanan masing-masing PDAM. Karena perbedaan standar kehidupan di daerah perkotaan dan pedesaan, konsumsi air per kapita di daerah perkotaan dan pedesaan pastilah berbeda. Dari sudut pandang ini, selanjutnya dipelajari dan dibandingkan antara konsumsi air domestik per kapita di daerah perkotaan dan pedesaan. 3-24

Karena tidak ada definisi atau batasan yang pasti tentang daerah perkotaan pada Daerah Studi, maka Studi ini merujuk pada UAY (Urban Aglomeration of Yogyakarta Aglomerasi Kota Yogyakarta) sebagai daerah kota. UAY ini direncanakan dalam proyek pengembangan kota Yogyakarta (Yogyakarta Urban Development Project YUDP) dan seperti yang terlihat di gambar bawah. Gambar 4.. Strategi Pengembangan UAY Penggunaan lahan Pelestarian Budaya Industri Komersial Pemukiman Daerah Hijau Blok Makro Bandara Adisucipto MRT LRT Jalan Toll Jalan Arteri Jalan Pengumpul/lokal Batas Kabupaten Batas Kecamatan PROYEK PENGEMBANGAN KOTA YOGYAKARTA - YUDP Gambar 3.2.2 Batasan Pengelompokan Kota Yogyakarta (UAY) Oleh YUDP Seperti yang terlihat pada gambar di atas, seluruh daerah di Yogyakarta termasuk dalam UAY. Bagian selatan Kabupaten Sleman dan bagian utara Kabupaten Bantul juga dimasukkan dalam UAY. Berdasarkan batasan UAY, selanjutnya dibandingkan antara konsumsi air domestik per kapita yang berlokasi di dalam maupun luar UAY untuk PDAM Sleman dan Bantul seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini. 3-25

Tabel 3.2.5 Perbandingan Konsumsi Air Domestik Per Kapita Di Dalam/ Luar UAY Kabupaten Sleman Populasi Konsumsi Jumlah Besar Per kapita Data yang Nama Unit Domestik pemasangan keluarga domestik tahun dilayani UAY l/dtk nos orang orang lpcd luar dalam 25 A Turi 2. 57 5 2,855 59.3 59.3 25 B Ngemplak 8.,339 5 6,695 3.9 3.9 25 C Tambakrejo.8 394 5,97 77.9 77.9 25 D Sleman BNA 7. 3,664 5 8,32 8.9 8.9 25 E Mlati 4. 844 5 4,22 8. 8. 25 F Camping.6 2,66 5,83 92.2 92.2 25 G Nogotirto 7.,727 5 8,635 69.8 69.8 25 H Godean 3.5 75 5 3,575 84.4 84.4 25 I Ngaglic 9. 2,43 5,25 76.2 76.2 25 J Depok 4.6 3,87 5 5,935 79.2 79.2 25 K Kalasan 7.5,848 5 9,24 7.2 7.2 25 L Prambanan.7 496 5 2,48 59.2 59.2 24 A Turi.5 568 5 2,84 45.9 45.9 24 B Ngemplak 8.,294 5 6,47 6.4 6.4 24 C Tambakrejo.6 354 5,77 8. 8. 24 D Sleman BNA 6. 3,469 5 7,345 79.8 79.8 24 E Mlati 3.9 92 5 4,5 73.9 73.9 24 F Camping. 2,53 5,765 8.2 8.2 24 G Nogotirto 7.4,736 5 8,68 73.2 73.2 24 H Godean 3.4 732 5 3,66 79.5 79.5 24 I Ngaglic.9 2,266 5,33 83.5 83.5 24 J Depok 6.8 3,26 5 5,3 96. 96. 24 K Kalasan 7.7,793 5 8,965 74. 74. 24 L Prambanan.7 495 5 2,475 6. 6. Penghitungan Data 4.. Rata- rata 75.7 8.6 3-26

Tabel 3.2.6 Perbandingan Konsumsi Air Domestik per Kapita di dalam/ Luar UAY Kabupaten Bantul Populasi Konsumsi Jumlah Besar Per kapita Data yang UAY Nama Unit Domestik pemasangan keluarga domestik tahun dilayani l/dtk nos orang orang lpcd luar dalam 25.Sedayu 7.36,52 5 7,56 8.4 8.4 25 2.Kasihan 7.6,229 5 6,47 7. 7. 25 3.Bangunjiwo 8.65,552 5 7,76 9.9 9.9 25 4.Sewon 6.683,62 5 5,82 99.3 99.3 25 5.Banguntapan 2.557 47 5 2,352 93.9 93.9 25 6.Guosari 6.82,449 5 7,245 8.3 8.3 25 7.Bantul 8.24 975 5 4,874 45.4 45.4 25 8.Imogiri.479 297 5,487 85.9 85.9 25 9.Trimulyo.856 538 5 2,692 59.6 59.6 25.Srandakan.897 39 5,949 84. 84. 25.Bambanglipuro.8 27 5,84 94. 94. 25 2.Dlingo 5.952 54 5 2,72 9.3 9.3 24.Sedayu 6.57,374 5 6,869 8.8 8.8 24 2.Kasihan 7.55,3 5 5,567.. 24 3.Bangunjiwo 8.39,47 5 7,349 97.8 97.8 24 4.Sewon 6.9,46 5 5,229.9.9 24 5.Banguntapan 2.35 4 5 2,49 97.2 97.2 24 6.Guosari 5.995,334 5 6,67 77.7 77.7 24 7.Bantul 7.735 922 5 4,6 44.9 44.9 24 8.Imogiri.484 299 5,493 85.9 85.9 24 9.Trimulyo.439 477 5 2,386 52. 52. 24.Srandakan 2.4 394 5,968 89.6 89.6 24.Bambanglipuro.42 23 5,3 88.9 88.9 24 2.Dlingo 7.628,292 5 6,46 2. 2. Jumlah Data 6. 8. Rata-rata 96.5 99.8 Konsumsi air domestik per kapita dirangkum terlihat di bawah. Tabel 3.2.7 Rangkuman Konsumsi Air Domestik per kapita di Setiap Daerah konsumsi air domestik per kapita (lpcd) PDAM kota Yogyakarta 63. PDAM kota Sleman (di dalam UAY) PDAM desa Sleman (di luar UAY) PDAM kota Bantul (di dalam UAY) PDAM desa Bantul (di luar UAY) (3) Pertimbangan Pemilihan Daerah Perkotaan Sebagai Master Plan Dasar dari pemilihan daerah kota adalah Aglomerasi Kota Yogyakarta (UAY). Sebagai tambahan 3-27

terhadap UAY, kepadatan populasi masa mendatang pada tahun 22 juga dipertimbangkan. Karena kepadatan populasi di daerah pinggiran UAY akan mencapai 25 orang/ha sesuai dengan hasil proyeksi populasi masa mendatang yang telah dibahas di atas, Kelurahan/Desa lain yang kepadatan populasinya akan lebih dari 25 orang/ha meski di luar UAY, akan dianggap sebagai daerah kota. Berdasarkan pertimbangan di atas, dipilihkan Kelurahan/Desa kota di Kabupaten Sleman dan Bantul seperti yang terlihat di tabel di bawah ini. 3-28

Nama Kelurahan/ Desa Tabel 3.2.8 Pemilihan Daerah Kota Area Kepadatan Kota hektar populasi atau pada desa tahun 22 Populasi pada tahun 22 Keterangan 2 Sleman Regency 273 Condongcatur 82,82 95. 87.2 Urban 27 Caturtunggal 94,96,4. 86. Urban 265 Sinduadi 57,27 737. 77.4 Urban 254 Nogotirto 2,24 349. 57.4 Urban 222 Donoharjo 7,779 53. 5.8 Urban 253 Banyuraden 2,2 4. 5.5 Urban 22 Sariharjo 32,256 689. 46.8 Urban 246 Sidoarum 7,294 373. 46.4 Urban 272 Maguwoharjo 59,976,5. 4. Urban 2 Purwomartani 46,839,25. 38.9 Urban 252 Ambarketawang 23,29 628. 37. Urban 223 Sardonoharjo 2,97 66. 3.8 Urban 255 Trihanggo 7,373 562. 3.9 Urban 264 Sendangadi 6,34 536. 3.5 Urban 28 Sendangtirto 5,868 522. 3.4 Urban 233 Tridadi 4,66 54. 29. Urban 2 Wedomartani 35,788,244. 28.8 Urban 226 Minomartani 7,373 69. 28.5 Urban 25 Umbulmartani 2,65 444. 27.2 Rural too far from UAY 263 Tlogoadi 2,827 482. 26.6 Urban 245 Sidokarto 9,673 364. 26.6 Urban 225 Sinduharjo 24,643 938. 26.3 Urban 25 Balecatur 24,296 986. 24.6 Urban part of Desa included in UAY 244 Sidoagung 8,59 332. 24.6 Rural 262 Sumberadi 4,645 6. 24.4 Urban part of Desa included in UAY 247 Sidomoyo 7,33 32. 24.2 Urban part of Desa included in UAY 232 Triharjo 3,962 578. 24.2 Rural 243 Sidomulyo 5,96 25. 23.8 Rural 296 Bokoharjo 2,633 54. 23.4 Rural 247 Lumbungrejo 7,437 333. 22.3 Rural 233 Margomulyo,42 59. 22. Rural 246 Margorejo,538 539. 2.4 Rural 224 Sukoharjo 7,4 83. 2.2 Rural 284 Kalitirto 2,56 62. 2.2 Rural 23 Tamanmartani 4,378 73. 9.7 Rural 22 Tirtomartani 4,726 753. 9.6 Rural 242 Sidoluhur 9,47 59. 8. Rural 26 Tirtoadi 8,899 497. 7.9 Urban part of Desa included in UAY 244 Pondokrejo 5,5 327. 6.8 Rural 234 Margoagung 8,64 58. 6.6 Rural 282 Tegaltirto 9,35 572. 6.3 Urban part of Desa included in UAY 23 Caturharjo 2,7 744. 6.2 Rural 225 Sendangsari 9,976 656. 5.2 Rural 3-29

Nama Kelurahan/ Desa Populasi pada tahun 22 Area hektar Kepadata n populasi pada tahun 22 Kota atau desa 232 Margoluwih 96 6. 4.7 Rural 23 Margodadi 7,65 5. 4.3 Rural 295 Madurojo,34 79. 4.2 Rural 24 Banyurejo 6,723 482. 3.9 Rural 235 Trimulyo 8,62 579. 3.9 Rural 245 Mororejo 4,677 337. 3.9 Rural 29 Sumberharjo 2,437 97. 3.6 Rural 264 Pakembinangun 5,647 48. 3.5 Rural 283 Jogotirto 7,793 584. 3.3 Rural 234 Pandowoharjo 9,643 727. 3.3 Rural 22 Sumbersari 6,844 546. 2.5 Rural 243 Sumberejo 3,657 292. 2.5 Rural 23 Sumberagung,2 82. 2.3 Rural 235 Margokaton 6,329 55. 2.3 Rural 25 Bangunkerto 8,54 73. 2. Rural 242 Tambakrejo 3,93 326. 2. Rural 223 Sendangrejo 6,786 598..3 Rural 24 Sindumartani 6,625 62.. Rural 24 Selomartani 9,786 896..9 Rural 24 Sidorejo 5,599 544..3 Rural 248 Merdikorejo 6,73 63. 9.9 Rural 22 Widodomartani 6,43 666. 9.7 Rural 22 Sendangmulyo 6,45 67. 9.6 Rural 252 Donokerto 7,3 74. 9.6 Rural 222 Sendangarum 3,84 345. 9.2 Rural 23 Bimomartani 5,34 65. 8.6 Rural 2 Sumberahayu 5,4 63. 8.6 Rural 262 Candibinangun 5,349 636. 8.4 Rural 24 Sumberarum 5,925 765. 7.7 Rural 272 Argomulyo 6,366 847. 7.5 Rural 263 Harjobinangun 3,945 552. 7. Rural 254 Wonokerto,524,558. 6.8 Rural 293 Gayamharjo 3,99 655. 6. Rural 275 Umbulharjo 5,2 826. 6. Rural 27 Wukirsari 8,376,456. 5.8 Rural 294 Sambirojo 4,668 839. 5.6 Rural 253 Girikerto 7,26,37. 5.6 Rural 265 Hargobinangun 7,755,43. 5.4 Rural 26 Purwobinangun 6,889,348. 5. Rural 292 Wukirharjo 2,289 475. 4.8 Rural 224 Sendangagung,97 458. 4.3 Rural 273 Glagaharjo 3,383 795. 4.3 Rural 274 Kepuharjo 3,42 875. 3.6 Rural Keterangan 3-3

Nama Kelurahan/ Desa Populasi pada tahun 22 Area hektar Kepadatan populasi pada tahun 22 Kota atau desa Keterangan 3 Bantul Regency 332 Jagalan 3,7 27. 3.7 Urban 354 Ngestiharjo 45,966 5. 9. Urban 344 Panggungharjo 45,543 56. 8.2 Urban 333 Singosaren 4,36 67. 65. Urban 338 Banguntapan 49,432 833. 59.3 Urban 343 Bangunharjo 37,754 679. 55.6 Urban 337 Baturetno 2,786 394. 55.3 Urban 352 Tirtonimolo 27,49 53. 53.4 Urban 397 Imogiri 3,67 83. 44.2 Urban 353 Tamantirto 28,97 672. 43. Urban 33 Tamanan 4,248 375. 38. Urban 334 Wirokerten 4,533 386. 37.7 Urban 34 Pendowoharjo 26,82 698. 37.4 Urban 3 Wonokromo 5,934 434. 36.7 Urban 373 Bantul 6,32 524. 3.8 Urban 336 Potorono,84 39. 3.4 Urban 32 Pleret 2,393 425. 29.2 Urban 375 Sapdodadi 6,624 232. 28.6 Urban 374 Trirenggo 7,37 6. 28.4 Urban 342 Timbulharjo 22,4 778. 28.3 Urban 372 Ringinharjo 7,67 277. 27.5 Urban 32 Trimurti 7,43 646. 26.9 Rural shall be considered separately 384 Trimulyo 8,8 7. 25.3 Urban 37 Palbapang 3,323 552. 24. Rural 364 Wijirejo,754 468. 23. Rural 335 Jambidan 8,439 376. 22.4 Urban part of Desa included in UAY 372 Argorejo 6,79 723. 22.4 Rural 396 Karangtalun 2,663 2. 22. Rural 383 Sumberagung 3,866 635. 2.8 Urban continuation to Imogiri 362 Triharjo 3,46 643. 2.9 Rural 38 Patalan,636 565. 2.6 Rural 363 Gilangharjo 4,723 726. 2.3 Rural 35 Bangunjiwo 3,56,543. 9.5 Urban part of Desa included in UAY 382 Canden,23 536. 8.9 Rural 394 Karangtengah 5,274 288. 8.3 Rural 36 Caturharjo,567 593. 7.8 Rural 353 Sumbermulyo 4,448 82. 7.6 Rural 343 Srihandono 2,2 687. 7.5 Rural 374 Argomulyo 6,696 955. 7.5 Rural 32 Sitimulyo 6,48 94. 7.5 Urban part of Desa included in UAY 324 Murtigading 7,653 439. 7.4 Rural 393 Kebonagung 3,249 87. 7.4 Rural 323 Srimartani 4,726 858. 7.2 Rural 33 Segoroyoso 8,287 487. 7. Urban part of Desa included in UAY 3-3

Nama Kelurahan/ Desa Populasi pada tahun 22 Area hektar Kepadatan populasi pada tahun 22 Kota atau desa 335 Tirtomulyo 6,398 49. 5.3 Rural 334 Tirtosari 3,6 239. 5. Rural 363 Guwosari 2,256 878. 4. Rural 35 Sidomulyo,6 85. 3.8 Rural 323 Srigading 9,86 757. 3. Rural 395 Girirejo 4,6 324. 2.8 Rural 373 Argosari 7,864 637. 2.3 Rural 392 Sriharjo 7,695 632. 2.2 Rural 398 Wukirsari 7,45,539..3 Rural 322 Gadingharjo 3,43 38.. Rural 32 Gadingsari 8,762 82..8 Rural 34 Bawuran 5,95 497..3 Rural 322 Srimulyo 4,587,456.. Rural 362 Sendangsari,476,76. 9.8 Rural 34 Temuwuh 7,49 767. 9.7 Rural 37 Argodadi,452,2. 9.3 Rural 3 Poncosari,38,86. 9.3 Rural 35 Wonolelo 4,23 454. 9.3 Rural 34 Seloharjo,2,. 9. Rural 36 Triwidadi,37,27. 8. Rural 36 Terong 6, 776. 7.9 Rural 332 Parangtritis 8,422,87. 7. Rural 33 Tirtohargo 2,56 362. 6.9 Rural 35 Jatimulyo 6,43 89. 6.8 Rural 32 Muntuk 8,496,285. 6.6 Rural 33 Dlingo 5,485 96. 6. Rural 39 Selopamioro 2,887 2,275. 5.7 Rural 3 Mangunan 4,255 952. 4.5 Rural Keterangan Kelurahan/Desa yang dipilih sebagi daerah kota ditunjukkan di gambar di bawah. 3-32

Gambar 3.2.3 Perencanaan Pasokan Air Daerah Kota 3-33

Tabel 3.2.9 Kelurahan/Desa Kota dalam Area Studi Kotamadya Yogyakarta: Seluruh daerah dikategorikan sebagai daerah kota Daerah kota di Kabupaten Sleman Daerah kota di Kabupaten Bantul 24 GODEAN 37 BANTUL 245 Sidokarto 373 Bantul 246 Sidoarum 374 Trirenggo 247 Sidomoyo 375 Sapdodadi 25 GAMPING 38 JETIS 25 Balecatur 383 Sumberagung 252 Ambarketawang 384 Trimulyo 253 Banyuraden 39 IMOGIRI 254 Nogotirto 397 Imogiri 255 Trihanggo 3 PLERET 26 MLATI 3 Wonokromo 26 Tirtoadi 32 Pleret 262 Sumberadi 33 Segoroyoso 263 Tlogoadi 32 PIYUNGAN 264 Sendangadi 32 Sitimulyo 265 Sinduadi 33 BANGUNTAPAN 27 DEPOK 33 Tamanan 27 Caturtunggal 332 Jagalan 272 Maguwoharjo 333 Singosaren 273 Condongcatur 334 Wirokerten 28 BERBAH 335 Jambidan 28 Sendangtirto 336 Potorono 282 Tegaltirto 337 Baturetno 2 KALASAN 338 Banguntapan 2 Purwomartani 34 SEWON 2 NGEMPLAK 34 Pendowoharjo 2 Wedomartani 342 Timbulharjo 22 NGAGLIK 343 Bangunharjo 22 Sariharjo 344 Panggungharjo 222 Donoharjo 35 KASIHAN 223 Sardonoharjo 35 Bangunjiwo 225 Sinduharjo 352 Tirtonimolo 226 Minomartani 353 Tamantirto 23 SLEMAN 354 Ngestiharjo 233 Tridadi (4) Permintaan Air Domestik per Kapita Masa Mendatang Perkiraan permintaan air domestik per kapita untuk masing-masing PDAM dan sistem pasokan air masyarakat sebagai berikut. Untuk PDAM Yogyakarta Permintaan air domestik per kapita akan naik dari level sekarang (65 lpcd) menjadi 8 lpcd pada 3-34

tahun 22. 8 lpcd berlaku untuk target permintaan air domestik per kapita karena ketika kapasitas pasokan telah mencukupi permintaan air sebelum tahun 2, permintaan air domestik per kapita akan mencapai sekitar 8 lpcd. Untuk PDAM Sleman Kota dan untuk PDAM Bantul Kota Dua daerah ini berdekatan dengan Kotamadya Yogyakarta dan tidak akan ada perbedaan dengan kondisi perkotaan di masa mendatang. Oleh karena itu level target yang sama untuk tahun 22 juga berlaku senilai 8 lpcd. Permintaan air domestik per kapita masa mendatang akan naik secara bertahap dari level sekarang. (Sleman kota, 8 lpcd dan Bantul kota, lpcd). Untuk PDAM Bantul Desa Target permintaan air domestik per kapita masa mendatang ditetapkan sebesar 5 lpcd dan level ini lebih rendah daripada level per kapita Kotamadya sekarang (63. lpcd). Permintaan air domestik per kapita masa mendatang akan naik secara bertahap dari level per kapita sekarang (95 lpcd). Untuk PDAM Sleman Desa Rasio kenaikan yang sama dari PDAM Bantul desa juga berlaku untuk PDAM Sleman Desa. permintaan air domestik per kapita masa mendatang akan naik dari level per kapita sekarang (75 lpcd). Untuk Sistem Pasokan Air Masyarakat Permintaan air domestik per kapita ditetapkan sebesar 6 lpcd yang sesuai dengan level target nasional. Tabel 3.2. Permintaan Air Domestik Per Kapita Masa Mendatang (lpcd) Latest Data 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 PDAM Yogyakarta 63. 65. 66. 67. 68. 69. 7. 7. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 8. PDAM Sleman, Urban 8.6 8. 86.7 93.3. 6.7 3.3 2. 26.7 33.3 4. 46.7 53.3 6. 66.7 73.3 8. PDAM Sleman, Rural 75.7 75. 78. 8. 84. 87. 9. 93. 96. 99. 2. 5. 8.. 4. 7. 2. PDAM Bantul, Urban 99.8. 5.3.7 6. 2.3 26.7 32. 37.3 42.7 48. 53.3 58.7 64. 69.3 74.7 8. PDAM Bantul, Rural 96.5 95. 98.7 2.3 6. 9.7 3.3 7. 2.7 24.3 28. 3.7 35.3 39. 42.7 46.3 5. Community Water Supply 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 3-35

2 8 6 4 2 8 6 4 2 25 26 27 28 29 2 2 22 23 Domestic Konsumsi Per Air Domestik Capita Water per Demand Kapita (lpcd) (lpcd) 24 25 26 27 28 29 22 PDAM Yogyakarta PDAM Sleman, Urban PDAM Sleman, Rural PDAM Bantul, Urban PDAM Bantul, Rural Community Water Supply Gambar 3.2.4 Permintaan Air Domestik Per Kapita (lpcd) Konsumsi air per kapita saat ini juga diperoleh dari hasil survei sosial-ekonomi (lihat Bab ) dalam Studi ini. Menurut hasil survei, rasio frekuensi jawaban yang terkait dengan konsumsi air per kapita tertinggi adalah sekitar sampai 99 l/detik. Dari hasil ini, permintaan air domestik per kapita masa mendatang seperti yang ditunjukkan di atas bisa dianggap logis. 3.2.3 Rasio Pelayanan Domestik Masa Mendatang () Rasio Pelayanan yang Ada Rasio pelayanan yang ada dihitung dengan cara membagi dengan total populasi yang dilayani. Populasi yang dilayani diperoleh dengan cara mengalikan jumlah sambungan ke rumah-rumah dengan rata-rata ukuran keluarga. Berdasarkan hasil dari survei sosial-ekonomi (Lihat Bab ) dan data sensus, rata-rata ukuran keluarga ditetapkan 5 orang per keluarga. ) Kotamadya Yogyakarta Sebagian besar daerah di kotamadya Yogyakarta dipasok oleh PDAM Yogyakarta. Hanya ada satu sistem pasokan air masyarakat tetapi skalanya sangat kecil. Rasio pelayanan yang ada ditunjukkan pada tabel 3.2.. 3-36

Tabel 3.2. Rasio Pelayanan Yang Ada di Kotamadya Yogyakarta (25) Jumlah Total populasi pemasangan rumah Populasi pelayanan Rasio servis Orang nos. orang % 48,332 - - - PDAM Yogyakarta 32,398 6,99 39.7% Sistem pasokan air masyarakat 5 575.% Total 32,53 62,565 39.8% 2) Kabupaten Sleman Air di Kabupaten Sleman dipasok oleh PDAM Sleman, PDAM Yogyakarta dan sistem pasokan air masyarakat. Ketiga penyedia ini menyuplai air tanpa adanya batas wilayah yang jelas. Oleh karena itu evaluasi rasio pelayanan yang ada menjadi agak rumit. Terdapat 2 unit pasokan air di bawah yurisdiksi PDAM Sleman. Tabel 3.2.2 menunjukkan daerah pelayanan dan populasi yang dilayani di setiap unit PDAM Sleman. Sebagai tambahan pada populasi yang dilayani oleh PDAM Sleman, populasi yang dilayani oleh PDAM Yogyakarta dan sistem pasokan air masyarakat juga harus dipertimbangkan. Rasio pelayanan yang meliputi seluruh populasi yang dilayani oleh PDAM Sleman, PDAM Yogyakarta, dan sistem pasokan air masyarakat ditunjukkan pada tabel 3.2.3. 3) Kabupaten Bantul Air di Kabupaten Bantul dipasok oleh PDAM Bantul, PDAM Yogyakarta, dan sistem pasokan air masyarakat. Ketiga penyedia ini menyuplai air tanpa adanya batas wilayah yang jelas. Terdapat 2 unit pasokan air di bawah yurisdiksi PDAM Bantul. Tabel 3.2.4 menunjukkan area pelayanan dan populasi yang dilayani di setiap unit dari PDAM Bantul. Sebagai tambahan pada populasi yang dilayani oleh PDAM Bantul, populasi yang dilayani oleh PDAM Yogyakarta dan sistem pasokan air masyarakat juga harus dipertimbangkan. Rasio pelayanan yang meliputi seluruh populasi yang dilayani misalnya oleh PDAM Bantul, PDAM Yogyakarta, dan sistem pasokan air masyarakat ditunjukkan pada tabel 3.2.5. 3-37

Tabel 3.2.2 Populasi yang Dilayani Pada Tiap Unit Penyuplai Air di PDAM Sleman Group A Group B Group C Group D Group E Group F Group G Group H Group I Group J Group K Group L Total Turi NgemplakTambakrejo Sleman Mlati Gamping Nogotirto Godean Ngaglik Depok Kalasan Prambanan 2 Sumberahayu 22 Sumbersari 23 Sumberagung,73,73 24 Sumberarum 22 Sendangmulyo 222 Sendangarum 223 Sendangrejo 99 99 224 Sendangagung 788 788 225 Sendangsari 23 Margodadi 232 Margoluwih 233 Margomulyo 234 Margoagung 235 Margokaton 24 Sidorejo 242 Sidoluhur,43,43 243 Sidomulyo 244 Sidoagung,73,73 245 Sidokarto 2,59 2,59 246 Sidoarum 2,59 2,59 247 Sidomoyo 2,59 2,59 25 Balecatur 2,66 2,66 252 Ambarketawang 2,66 864 3,3 253 Banyuraden 2,66 2,66 254 Nogotirto 2,66 2,66 255 Trihanggo,625,625 26 Tirtoadi 2 2 262 Sumberadi 55 2,532 3,82 263 Tlogoadi,266,266 264 Sendangadi 4,58 325 4,95 265 Sinduadi 4,58 4,58 27 Caturtunggal 5,577 5,577 272 Maguwoharjo 3,87 29 3,36 273 Condongcatur,532 5,577 7, 28 Sendangtirto 554 554 282 Tegaltirto 96 96 283 Jogotirto 284 Kalitirto,55,55 29 Sumberharjo 292 Wukirharjo 293 Gayamharjo 294 Sambirojo 295 Madurojo 296 Bokoharjo,736,736 2 Purwomartani 5,82 5,82 22 Tirtomartani 744 744 23 Tamanmartani 24 Selomartani 259 259 2 Wedomartani 2,43,594 3,637 22 Widodomartani,339,339 23 Bimomartani 2,9 2,9 24 Sindumartani 2,678 2,678 25 Umbulmartani 34,22,55 22 Sariharjo 55,532 2,82 222 Donoharjo 96,22,938 223 Sardonoharjo,22,22 224 Sukoharjo 2,22,222 225 Sinduharjo,22,22 226 Minomartani 23 Caturharjo 733 733 232 Triharjo 96 96 233 Tridadi 4,58 2 27 5,8 234 Pandowoharjo 96 96 235 Trimulyo 24 Banyurejo 788 788 242 Tambakrejo 97 97 243 Sumberejo 99 99 244 Pondokrejo 245 Mororejo 246 Margorejo 247 Lumbungrejo 248 Merdikorejo 25 Bangunkerto 252 Donokerto,42,42 253 Girikerto 254 Wonokerto 286 286 26 Purwobinangun 262 Candibinangun 263 Harjobinangun 286 286 264 Pakembinangun,42,42 265 Hargobinangun 27 Wukirsari 272 Argomulyo 335 335 273 Glagaharjo 274 Kepuharjo 275 Umbulharjo 2,855 6,695,97 8,32 4,22,83 8,635 3,575,25 5,935 9,24 2,48 94,97 Catatan: Garis arsiran /garis yang diwarnai berarti populasi Kelurahan/Desa yang sudah didiskusikan pada bagian sebelumnya. Sumber: PDAM Sleman 3-38

Tabel 3.2.3 Rasio Pelayanan di Kabupaten Sleman Total PDAM Yogyakarta PDAM Sleman Community Sistem Masyarakat System Total Populasi Populatio No. Served Populasi Service Rasio No. Served Populasi Service Rasio No. Served Populasi Service Rasio No. Served Populasi Service Rasio Total n Conc. Pelayanan Pop. Pelayanan Ratio Conc. Pelayanan Pop. Pelayanan Ratio Conc. Pelayanan Pop. Pelayanan Ratio Conc. Pelayanan Pop. Pelayanan Ratio person orang nos. person orang % nos. person orang % nos. person orang % nos. person orang % 2 Sleman Kabupaten Regency Sleman 96,83 4,865 24,325 2.5% 8,994 94,97 9.9% 5,564 9,532 2.% 29,423 38,827 4.4% 2 Sumberahayu 5,722.%.%.%.% 22 Sumbersari 6,873.%.% 4 7.2% 4 7.2% 23 Sumberagung,39.% 25,73.6%.% 25,73.6% 24 Sumberarum 6,53.%.%.%.% 22 Sendangmulyo 6,537.%.% 5 25 3.8% 5 25 3.8% 222 Sendangarum 3,237.%.%.%.% 223 Sendangrejo 7,.% 2 99.4%.% 2 99.4% 224 Sendangagung 3,56.% 58 788 22.5%.% 58 788 22.5% 225 Sendangsari 7,228.%.% 4 2 2.8% 4 2 2.8% 23 Margodadi 7,33.%.%.%.% 232 Margoluwih 8,73.%.% 8 4 4.9% 8 4 4.9% 233 Margomulyo,76.%.%.%.% 234 Margoagung 8,248.%.%.%.% 235 Margokaton 6,238.%.% 5 25 4.% 5 25 4.% 24 Sidorejo 5,668.%.% 75 375 6.6% 75 375 6.6% 242 Sidoluhur 8,774.% 286,43 6.3%.% 286,43 6.3% 243 Sidomulyo 5,474.%.%.%.% 244 Sidoagung 7,398.% 25,73 4.5%.% 25,73 4.5% U 245 Sidokarto 8,664.% 58 2,59 29.9%.% 58 2,59 29.9% U 246 Sidoarum 3,799.% 58 2,59 8.8%.% 58 2,59 8.8% U 247 Sidomoyo 6,433.% 58 2,59 4.3%.% 58 2,59 4.3% U 25 Balecatur 7,225.% 433 2,66 2.6% 5 75 4.4% 583 2,96 6.9% U 252 Ambarketawang 9,424.% 66 3,3 5.6%.% 66 3,3 5.6% U 253 Banyuraden 6,247.% 433 2,66 3.3%.% 433 2,66 3.3% U 254 Nogotirto 7,576.% 433 2,66 2.3%.% 433 2,66 2.3% U 255 Trihanggo 4,657 7 35.2% 325,625.%.% 332,66.3% U 26 Tirtoadi 7,948.% 42 2 2.7%.% 42 2 2.7% U 262 Sumberadi 2,32.% 66 3,82 25.%.% 66 3,82 25.% U 263 Tlogoadi,262.% 253,266 2.3% 6 3 2.9% 33,566 5.3% U 264 Sendangadi 3,443.% 98 4,95 36.5%.% 98 4,95 36.5% U 265 Sinduadi 42,56,9 5,95 2.% 96 4,58.8%.%,935 9,675 22.7% U27 Caturtunggal 86,77,92 5,46 6.3%,5 5,577 6.5%.% 2,27,37 2.8% U 272 Maguwoharjo 35,982.% 663 3,36 9.2% 5 25.7% 73 3,566 9.9% U 273 Condongcatur 53,294,48 5,74.8%,422 7, 3.3%.% 2,57 2,85 24.% U 28 Sendangtirto 2,75.% 554 4.4%.% 554 4.4% U 282 Tegaltirto 8,695.% 92 96.%.% 92 96.% 283 Jogotirto 7,752.%.%.%.% 284 Kalitirto,62.% 33,55 4.3%.% 33,55 4.3% 29 Sumberharjo,56.%.% 2, 8.7% 2, 8.7% 292 Wukirharjo 2,24.%.% 3,5 68.% 3,5 68.% 293 Gayamharjo 3,939.%.%.%.% 294 Sambirojo 4,596.%.% 577 2,885 62.8% 577 2,885 62.8% 295 Madurojo 9,92.%.%.%.% 296 Bokoharjo,24.% 347,736 7.%.% 347,736 7.% U 2 Purwomartani 28,53.%,64 5,82 2.4%.%,64 5,82 2.4% 22 Tirtomartani 2,96.% 49 744 5.8%.% 49 744 5.8% 23 Tamanmartani 2,78.%.%.%.% 24 Selomartani 9,57.% 52 259 2.7%.% 52 259 2.7% U 2 Wedomartani 22,9.% 727 3,637 5.9%.% 727 3,637 5.9% 22 Widodomartani 6,37.% 268,339 2.2%.% 268,339 2.2% 23 Bimomartani 5,35.% 42 2,9 37.5%.% 42 2,9 37.5% 24 Sindumartani 6,39.% 536 2,678 42.4%.% 536 2,678 42.4% 25 Umbulmartani 9,25 298,49 6.% 23,55 2.5%.% 529 2,645 28.6% U 22 Sariharjo 8,998.% 46 2,82.%.% 46 2,82.% U 222 Donoharjo 7,3.% 388,938 27.6% 6 3 4.3% 448 2,238 3.9% U 223 Sardonoharjo 5,673 336,68.7% 24,22 6.5%.% 54 2,72 7.2% 224 Sukoharjo 2,9 28,4.5% 244,222.% 5 25 2.% 574 2,872 23.6% U 225 Sinduharjo 6,65 685 3,425 2.2% 24,22 6.3%.% 889 4,447 27.5% U 226 Minomartani 3,567.%.%.%.% 23 Caturharjo,427.% 47 733 6.4%.% 47 733 6.4% 232 Triharjo 3,664.% 83 96 6.7%.% 83 96 6.7% U 233 Tridadi 2,26.%,2 5,8 4.8%.%,2 5,8 4.8% 234 Pandowoharjo 8,746.% 83 96.5%.% 83 96.5% 235 Trimulyo 7,466.%.%.%.% 24 Banyurejo 6,675.% 58 788.8%.% 58 788.8% 242 Tambakrejo 3,987.% 39 97 4.9%.% 39 97 4.9% 243 Sumberejo 3,682.% 2 99 2.7%.% 2 99 2.7% 244 Pondokrejo 5,53.%.%.%.% 245 Mororejo 4,358.%.%.%.% 246 Margorejo 9,73.%.%.%.% 247 Lumbungrejo 6,65.%.%.%.% 248 Merdikorejo 5,48.%.%.%.% 25 Bangunkerto 7,664.%.% 24,2 5.7% 24,2 5.7% 252 Donokerto 7,7.% 228,42 6.3%.% 228,42 6.3% 253 Girikerto 6,669.%.% 42 2, 3.5% 42 2, 3.5% 254 Wonokerto 8,6.% 57 286 3.3% 9 45 5.2% 47 736 8.6% 26 Purwobinangun 6,79.%.% 8 4 5.9% 8 4 5.9% 262 Candibinangun 4,862.%.% 45 2,25 46.3% 45 2,25 46.3% 263 Harjobinangun 3,97.% 57 286 7.2%.% 57 286 7.2% 264 Pakembinangun 5,449.% 228,42 2.% 26,3 23.9% 488 2,442 44.8% 265 Hargobinangun 7,236.%.% 7 35 4.8% 7 35 4.8% 27 Wukirsari 8,398.%.%.%.% 272 Argomulyo 6,423.% 67 335 5.2%.% 67 335 5.2% 273 Glagaharjo 3,23.%.%.%.% 274 Kepuharjo 2,725.%.% 92 92 33.% 92 92 33.% 275 Umbulharjo 4,22.%.%,7,7 29.%,7,7 29.% Catatan: Garis arsiran /garis yang diwarnai berarti populasi Kelurahan/Desa yang sudah didiskusikan pada bagian sebelumnya. Sumber: PDAM Yogyakarta, PDAM Sleman, PU Sleman 3-39

Tabel 3.2.4 Populasi yang dilayani di Tiap Unit Penyuplai Air di PDAM Bantul Unit Unit Unit 2 Unit 3 Unit 4 Unit 5 Unit 6 Unit 7 Unit 8 Unit 9 Unit Unit Unit 2 Kelurahan Sedayu Kasihan Bangunji Sewon Bangunta Guosari Bantul Imogiri Trimulyo Srandaka Bambang Dlingo Total 3 Poncosari 585 585 32 Trimurti 585 585 32 Gadingsari 58 58 322 Gadingharjo 7 7 323 Srigading 9 9 324 Murtigading 585 585 33 Tirtohargo 332 Parangtritis 95 95 333 Donotirto 87 87 334 Tirtosari 22 22 335 Tirtomulyo 22 22 34 Seloharjo 342 Panjangrejo 4 4 343 Srihandono 54 54 35 Sidomulyo 76 76 352 Mulyodadi 4 4 353 Sumbermulyo 27 27 36 Caturharjo 362 Triharjo 363 Gilangharjo 33 33 364 Wijirejo 362 22 384 37 Palbapang 54 54 372 Ringinharjo,76,76 373 Bantul 725 2,924 3,649 374 Trirenggo 375 Sapdodadi 74 74 38 Patalan 22 22 382 Canden 383 Sumberagung 297 297 384 Trimulyo 297 2,692 2,989 39 Selopamioro 392 Sriharjo 393 Kebonagung 394 Karangtengah 3 3 395 Girirejo 45 45 396 Karangtalun 223 223 397 Imogiri 223 223 398 Wukirsari 223 223 3 Mangunan 32 Muntuk 33 Dlingo 486 486 34 Temuwuh,8,8 35 Jatimulyo,8,8 36 Terong 54 54 3 Wonokromo 32 Pleret 33 Segoroyoso 34 Bawuran 35 Wonolelo 32 Sitimulyo 322 Srimulyo 588 588 323 Srimartani 588 588 33 Tamanan 332 Jagalan 333 Singosaren 334 Wirokerten 335 Jambidan 336 Potorono 8 8 337 Baturetno 529 529 338 Banguntapan 529 529 34 Pendowoharjo 233 2,536 244 3,2 342 Timbulharjo 74 74 343 Bangunharjo 3,487 3,487 344 Panggungharjo 2,325 362 2,687 35 Bangunjiwo 5,99 5,99 352 Tirtonimolo 492 492 353 Tamantirto 23 2,328 2,45 354 Ngestiharjo 5,532 5,532 36 Triwidadi 362 Sendangsari 725 725 363 Guwosari 2,536 2,536 37 Argodadi 372 Argorejo 3,24 3,24 373 Argosari 756 756 374 Argomulyo 3,78 3,78 7,56 6,47 7,76 5,82 2,352 7,245 4,874,487 2,692,949,84 2,72 5,665 Catatan: Garis arsiran /garis yang diwarnai berarti populasi Kelurahan/Desa yang sudah didiskusikan pada bagian sebelumnya. Sumber: PDAM Bantul 3-4

Tabel 3.2.5 Rasio Pelayanan di Kabupaten Bantul Total Populatio n PDAM Yogyakarta No. Conc. Served Pop. Service Ratio No. Conc. PDAM Bantul Served Pop. Service Ratio Community System No. Conc. Served Pop. Service Ratio No. Conc. Total Served Pop. Service Ratio person nos. person % nos. person % nos. person % nos. person % 3 Bantul Regency 825,285 325,625.2%,333 5,665 6.3% 3,598 7,99 2.2% 4,256 7,28 8.6% 3 Poncosari,36.% 7 585 5.2% 7 35 3.% 87 935 8.4% 32 Trimurti 6,37.% 7 585 3.6%.% 7 585 3.6% 32 Gadingsari 8,86.% 2 58.7%.% 2 58.7% 322 Gadingharjo 3,3.% 23 7 3.5%.% 23 7 3.5% 323 Srigading 9,35.% 4 9.2%.% 4 9.2% 324 Murtigading 7,43.% 7 585 7.9%.% 7 585 7.9% 33 Tirtohargo 2,538.%.%.%.% 332 Parangtritis 7,265.% 39 95 2.7% 4 7 9.6% 79 895 2.3% 333 Donotirto 7,298.% 7 87.2%.% 7 87.2% 334 Tirtosari 3,679.% 4 22.6%.% 4 22.6% 335 Tirtomulyo 6,284.% 4 22.3%.% 4 22.3% 34 Seloharjo 9,756.%.%.%.% 342 Panjangrejo 8,545.% 28 4.6%.% 28 4.6% 343 Srihandono,942.% 54.5%.% 54.5% 35 Sidomulyo,36 325,625 4.6% 5 76.7%.% 34,7 5.3% 352 Mulyodadi,63.% 28 4.4%.% 28 4.4% 353 Sumbermulyo 3,96.% 43 27.6%.% 43 27.6% 36 Caturharjo,87.%.%.%.% 362 Triharjo,97.%.%.%.% 363 Gilangharjo 3,97.% 7 33.2%.% 7 33.2% 364 Wijirejo 9,854.% 77 384 3.9%.% 77 384 3.9% 37 Palbapang,987.% 54.5%.% 54.5% U 372 Ringinharjo 6,84.% 34,76 24.9%.% 34,76 24.9% U 373 Bantul 4,522.% 73 3,649 25.%.% 73 3,649 25.% U374 Trirenggo 5,586.%.%.%.% U 375 Sapdodadi 5,79.% 5 74.3%.% 5 74.3% 38 Patalan,588.% 4 22.2%.% 4 22.2% 382 Canden 9,884.%.%.%.% U 383 Sumberagung 2,629.% 59 297 2.4%.% 59 297 2.4% U 384 Trimulyo 5,43.% 598 2,989 9.9% 7 35 2.3% 668 3,339 22.2% 39 Selopamioro 2,68.%.% 495 2,475 9.6% 495 2,475 9.6% 392 Sriharjo 7,634.%.%.%.% 393 Kebonagung 3,22.%.%.%.% 394 Karangtengah 4,479.% 6 3.7% 7 35 7.8% 76 38 8.5% 395 Girirejo 4,8.% 9 45.%.% 9 45.% 396 Karangtalun 2,632.% 45 223 8.5%.% 45 223 8.5% U 397 Imogiri 3,47.% 45 223 6.4%.% 45 223 6.4% 398 Wukirsari 5,35.% 45 223.5%.% 45 223.5% 3 Mangunan 4,93.%.% 599 2,995 73.2% 599 2,995 73.2% 32 Muntuk 7,439.%.% 225,25 5.% 225,25 5.% 33 Dlingo 5,294.% 97 486 9.2%.% 97 486 9.2% 34 Temuwuh 6,347.% 26,8 7.% 5 25 3.9% 266,33 2.% 35 Jatimulyo 5,844.% 26,8 8.5% 277,385 23.7% 493 2,466 42.2% 36 Terong 5,5.% 54.% 75 875 7.% 86 929 8.2% U 3 Wonokromo 2,386.%.%.%.% U 32 Pleret,476.%.%.%.% U 33 Segoroyoso 7,32.%.%.%.% 34 Bawuran 4,979.%.% 7 85 7.% 7 85 7.% 35 Wonolelo 3,953.%.% 2 6 5.2% 2 6 5.2% U 32 Sitimulyo 3,643.%.% 3 65 4.8% 3 65 4.8% 322 Srimulyo 3,799.% 8 588 4.3% 2 6 4.3% 238,88 8.6% 323 Srimartani 2,752.% 8 588 4.6% 5 3.9% 28,88 8.5% U 33 Tamanan,34.%.%.%.% U 332 Jagalan 3,6.%.%.%.% U 333 Singosaren 3,5.%.%.%.% U 334 Wirokerten,83.%.%.%.% U 335 Jambidan 7,356.%.%.%.% U 336 Potorono 9,58.% 24 8.2%.% 24 8.2% U 337 Baturetno 3,75.% 6 529 3.9%.% 6 529 3.9% U 338 Banguntapan 39,484.% 6 529.3%.% 6 529.3% U 34 Pendowoharjo 9,938.% 62 3,2 5.%.% 62 3,2 5.% U 342 Timbulharjo 8,686.% 5 74.4%.% 5 74.4% U 343 Bangunharjo 25,988.% 697 3,487 3.4%.% 697 3,487 3.4% U344 Panggungharjo 3,83.% 537 2,687 8.6%.% 537 2,687 8.6% U 35 Bangunjiwo 22,29.%,4 5,99 23.3% 34,7 7.6%,38 6,899 3.% U 352 Tirtonimolo 2,76.% 98 492 2.4%.% 98 492 2.4% U 353 Tamantirto 9,64.% 49 2,45 2.5%.% 49 2,45 2.5% U 354 Ngestiharjo 34,436.%,6 5,532 6.%.%,6 5,532 6.% 36 Triwidadi 9,287.%.% 77 385 4.% 77 385 4.% 362 Sendangsari,9.% 45 725 7.2% 7 35 3.5% 25,75.6% 363 Guwosari 9,98.% 57 2,536 25.6% 4 2 2.% 547 2,736 27.6% 37 Argodadi 9,634.%.% 5 75 7.8% 5 75 7.8% 372 Argorejo,4.% 65 3,24 26.5% 3 5.3% 635 3,74 27.8% 373 Argosari 7,522.% 5 756.% 4 2 2.7% 9 956 2.7% 374 Argomulyo 3,45.% 756 3,78 28.% 4 2.5% 796 3,98 29.6% Catatan: Garis arsiran /garis yang diwarnai berarti populasi Kelurahan/Desa yang sudah didiskusikan pada bagian sebelumnya. Sumber: PDAM Yogyakarta, PDAM Bantul, PU Bantul 3-4

(2) Dasar untuk Proyeksi Permintaan Air Di Masa Mendatang Dikarenakan beberapa penyedia pasokan air berada di Daerah Studi seperti ketiga PDAM dan sistem pasokan air masyarakat, tipe pelayanan pasokan air di masa mendatang sampai pada pendasaran proyeksi permintaan air di masa mendatang diperkirakan bergantung pada kondisi pasokan yang ada. Gambar 3.2.5 menunjukkan dasar proyeksi permintaan air di masa mendatang untuk masing-masing daerah yang mempunyai perbedaan tipe pasokan air. Harus dicatat bahwa pengelompokan dasar proyeksi permintaan air di masa datang yang ditunjukkan oleh gambar 3.2.5 adalah kriteria untuk rasio pelayanan dan permintaan air per kapita di masing-masing daerah untuk masa mendatang. Oleh karena itu, pengelompokan ini tidak berarti akan menjadi pembatasan wilayah di antara PDAM-PDAM tersebut dan Sistem Pasokan Air Masyarakat. Dengan demikian, proyeksi permintaan air domestik untuk tiap Kelurahan/Desa akan sesuai dengan dasar proyeksi permintaan air di masa mendatang. 3-42

Kondisi Pasokan Air Sekarang Kelurahan/Desa di Kota yang hanya dilayani oleh PDAM Dasar untuk Proyeksi Permintaan Masa Mendatang (Rasio layanan dan permintaan air per kapita) Kelurahan/Desa di Kota yang dilayani oleh PDAM+Masyarakat PDAM (Kota) Kelurahan/Desa di Kota yang hanya dilayani oleh Masyarakat Kelurahan/Desa di Kota yang Belum Terlayani Kelurahan/Desa di Desa yang hanya dilayani oleh PDAM Kelurahan/Desa di Desa yang dilayani oleh PDAM+Masyarakat PDAM (Desa) Kelurahan/Desa di Desa yang hanya dilayani oleh Masyarakat Kelurahan/Desa di Desa yang Belum Terlayani Masyarakat Catatan: Klasifikasi dasar proyeksi permintaan air masa mendatang di atas adalah kriteria untuk rasio layanan dan permintaan air per kapita di masa mendatang di daerah terkait. Oleh karena itu klasifikasi ini hendaknya tidak diartikan sebagai pemisahan wilayan dari sistem pasokan air. Gambar 3.2.5 Kondisi Pasokan Sekarang dan Dasar Proyeksi Permintaan Air Di Masa Mendatang 3-43

Tabel 3.2.6 Dasar Dari Proyeksi Permintaan Air Di Masa Mendatang PDAM Yogyakarta Existing Water Supply Source PDAM Sleman PDAM Bantul Community Remarks Basis of Future Water Demand Projection Yogyakarta Municipali X X Urban PDAM 2 Sleman Regency X X X 2 Sumberahayu No Supply Community 22 Sumbersari X Community 23 Sumberagung X Rural PDAM 24 Sumberarum No Supply Community 22 Sendangmulyo X Community 222 Sendangarum No Supply Community 223 Sendangrejo X Rural PDAM 224 Sendangagung X Rural PDAM 225 Sendangsari X Community 23 Margodadi No Supply Community 232 Margoluwih X Community 233 Margomulyo No Supply Community 234 Margoagung No Supply Community 235 Margokaton X Community 24 Sidorejo X Community 242 Sidoluhur X Rural PDAM 243 Sidomulyo No Supply Community 244 Sidoagung X Rural PDAM 245 Sidokarto X Urban PDAM 246 Sidoarum X Urban PDAM 247 Sidomoyo X Urban PDAM 25 Balecatur X X Urban PDAM 252 Ambarketawang X Urban PDAM 253 Banyuraden X Urban PDAM 254 Nogotirto X Urban PDAM 255 Trihanggo X X Urban PDAM 26 Tirtoadi X Urban PDAM 262 Sumberadi X Urban PDAM 263 Tlogoadi X X Urban PDAM 264 Sendangadi X Urban PDAM 265 Sinduadi X X Urban PDAM 27 Caturtunggal X X Urban PDAM 272 Maguwoharjo X X Urban PDAM 273 Condongcatur X X Urban PDAM 28 Sendangtirto X Urban PDAM 282 Tegaltirto X Urban PDAM 283 Jogotirto No Supply Community 284 Kalitirto X Rural PDAM 29 Sumberharjo X Community 292 Wukirharjo X Community 293 Gayamharjo No Supply Community 294 Sambirojo X Community 295 Madurojo No Supply Community 296 Bokoharjo X Rural PDAM 2 Purwomartani X Urban PDAM 22 Tirtomartani X Rural PDAM 23 Tamanmartani No Supply Community 24 Selomartani X Rural PDAM 2 Wedomartani X Urban PDAM 22 Widodomartani X Rural PDAM 23 Bimomartani X Rural PDAM 24 Sindumartani X Rural PDAM 25 Umbulmartani X X Rural PDAM 3-44

PDAM Yogyakarta Existing Water Supply Source PDAM Sleman PDAM Bantul Community Remarks Basis of Future Water Demand Projection 22 Sariharjo X Urban PDAM 222 Donoharjo X X Urban PDAM 223 Sardonoharjo X X Urban PDAM 224 Sukoharjo X X X Rural PDAM 225 Sinduharjo X X Urban PDAM 226 Minomartani No Supply Urban PDAM 23 Caturharjo X Rural PDAM 232 Triharjo X Rural PDAM 233 Tridadi X Urban PDAM 234 Pandowoharjo X Rural PDAM 235 Trimulyo No Supply Community 24 Banyurejo X Rural PDAM 242 Tambakrejo X Rural PDAM 243 Sumberejo X Rural PDAM 244 Pondokrejo No Supply Community 245 Mororejo No Supply Community 246 Margorejo No Supply Community 247 Lumbungrejo No Supply Community 248 Merdikorejo No Supply Community 25 Bangunkerto X Community 252 Donokerto X Rural PDAM 253 Girikerto X Community 254 Wonokerto X X Rural PDAM 26 Purwobinangun X Community 262 Candibinangun X Community 263 Harjobinangun X Rural PDAM 264 Pakembinangun X X Rural PDAM 265 Hargobinangun X Community 27 Wukirsari No Supply Community 272 Argomulyo X Rural PDAM 273 Glagaharjo No Supply Community 274 Kepuharjo X Community 275 Umbulharjo X Community 3-45

Sumber Existing Water Pasokan Supply Air Source Saat ini Dasar Basis Proyeksi of Future PDAM PDAM PDAM Bantul Masyarakat Community Keterangan Remarks Permintaan Water Demand Air di Yogyakarta Sleman Masa Mendatang Projection 3 Kabupaten Bantul Regency Bantul X X X 3 Poncosari X X Rural PDAM PDAM Desa 32 Trimurti X Rural PDAM PDAM Desa 32 Gadingsari X Rural PDAM PDAM Desa 322 Gadingharjo X Rural PDAM PDAM Desa 323 Srigading X Rural PDAM PDAM Desa 324 Murtigading X Rural PDAM PDAM Desa 33 Tirtohargo No Tidak Supply Ada Pasokan Community Masyarakat 332 Parangtritis X X Rural PDAM PDAM Desa 333 Donotirto X Rural PDAM PDAM Desa 334 Tirtosari X Rural PDAM PDAM Desa 335 Tirtomulyo X Rural PDAM PDAM Desa 34 Seloharjo No Tidak Supply Ada Pasokan Community Masyarakat 342 Panjangrejo X Rural PDAM PDAM Desa 343 Srihandono X Rural PDAM PDAM Desa 35 Sidomulyo X X Rural PDAM PDAM Desa 352 Mulyodadi X Rural PDAM PDAM Desa 353 Sumbermulyo X Rural PDAM PDAM Desa 36 Caturharjo No Tidak Supply Ada Pasokan Community Masyarakat 362 Triharjo No Tidak Supply Ada Pasokan Community Masyarakat 363 Gilangharjo X Rural PDAM PDAM Desa 364 Wijirejo X Rural PDAM PDAM Desa 37 Palbapang X Rural PDAM PDAM Desa 372 Ringinharjo X Urban PDAM PDAM Kota 373 Bantul X Urban PDAM PDAM Kota 374 Trirenggo No Tidak Supply Ada Pasokan Urban PDAM PDAM Kota 375 Sapdodadi X Urban PDAM PDAM Kota 38 Patalan X Rural PDAM PDAM Desa 382 Canden No Tidak Supply Ada Pasokan Community Masyarakat 383 Sumberagung X Urban PDAM PDAM Kota 384 Trimulyo X X Urban PDAM PDAM Kota 39 Selopamioro X Community Masyarakat 392 Sriharjo No Tidak Supply Ada Pasokan Community Masyarakat 393 Kebonagung No Tidak Supply Ada Pasokan Community Masyarakat 394 Karangtengah X X Rural PDAM PDAM Desa 395 Girirejo X Rural PDAM PDAM Desa 396 Karangtalun X Rural PDAM PDAM Desa 397 Imogiri X Urban PDAM PDAM Kota 398 Wukirsari X Rural PDAM PDAM Desa 3 Mangunan X Community Masyarakat 32 Muntuk X Community Masyarakat 33 Dlingo X Rural PDAM PDAM Desa 34 Temuwuh X X Rural PDAM PDAM Desa 35 Jatimulyo X X Rural PDAM PDAM Desa 36 Terong X X Rural PDAM PDAM Desa 3 Wonokromo No Tidak Supply Ada Pasokan Urban PDAM PDAM Kota 32 Pleret No Tidak Supply Ada Pasokan Urban PDAM PDAM Kota 33 Segoroyoso No Tidak Supply Ada Pasokan Urban PDAM PDAM Kota 34 Bawuran X Community Masyarakat 35 Wonolelo X Community Masyarakat 32 Sitimulyo X Urban PDAM PDAM Kota 322 Srimulyo X X Rural PDAM PDAM Desa 323 Srimartani X X Rural PDAM PDAM Desa 3-46

PDAM Yogyakarta PDAM Sleman Existing Water Supply Source PDAM Bantul Community Remarks Basis of Future Water Demand Projection 33 Tamanan No Supply Urban PDAM 332 Jagalan No Supply Urban PDAM 333 Singosaren No Supply Urban PDAM 334 Wirokerten No Supply Urban PDAM 335 Jambidan No Supply Urban PDAM 336 Potorono X Urban PDAM 337 Baturetno X Urban PDAM 338 Banguntapan X Urban PDAM 34 Pendowoharjo X Urban PDAM 342 Timbulharjo X Urban PDAM 343 Bangunharjo X Urban PDAM 344 Panggungharjo X Urban PDAM 35 Bangunjiwo X X Urban PDAM 352 Tirtonimolo X Urban PDAM 353 Tamantirto X Urban PDAM 354 Ngestiharjo X Urban PDAM 36 Triwidadi X Community 362 Sendangsari X X Rural PDAM 363 Guwosari X X Rural PDAM 37 Argodadi X Community 372 Argorejo X X Rural PDAM 373 Argosari X X Rural PDAM 374 Argomulyo X X Rural PDAM (3) Rasio Pelayanan di Masa Mendatang Berdasarkan pada proyeksi permintaan air di masa mendatang di atas, rasio pelayanan yang akan datang diasumsikan sebagai berikut PDAM Yogyakarta: Rasio Pelayanan terakhir -> 8% pada tahun 25 PDAM Sleman (kota) Rasio Pelayanan terakhir -> 8% pada tahun 25 PDAM Sleman (desa) Rasio Pelayanan terakhir -> 6% pada tahun 25 PDAM Bantul (kota) Rasio Pelayanan terakhir -> 8% pada tahun 25 PDAM Bantul (desa) Rasio Pelayanan terakhir -> 6% pada tahun 25 Sistem Pasokan Air Masyarakat Rasio Pelayanan terakhir -> 6% pada tahun 22 Target rasio pelayanan dan target untuk waktu yang lama tersebut diasumsikan sesuai dengan target nasional Indonesia yang didefinisikan sebagai Tujuan Pembangunan Milenium.. Berdasarkan hasil dari survei sosial-ekonomi yang dilaksanakan sebagai bagian dari studi ini, 65% masyarakat yang tidak terlayani (tidak berhubungan dengan sistem pasokan air publik) memilih untuk berhubungan dengan pelayanan penyuplai air jika syarat-syaratnya dipenuhi (lihat Bab ). Oleh karena itu, target rasio pelayanan yang ditunjukkan di atas sesuai dengan keinginan masyarakat. Perlu dicatat bahwa 8% pelanggan PDAM juga mempunyai sumur pribadi (private well PW) 3-47

menurut hasil survei sosial ekonomi (lihat Bab ). Rasio ini diperkirakan akan menurun sampai 2% pada tahun 25 sesuai dengan perbaikan kualitas pelayanan pasokan air PDAM. ) Kotamadya Yogyakarta, Rasio Pelayanan di Masa Mendatang Rasio pelayanan masa mendatang diperkirakan berdasar pada syarat-syarat yang disebutkan di atas sebagaimana terlihat pada tabel 3.2.7 dan gambar 3.2.6. Tabel 3.2.7 Rasio Pelayanan Domestik Masa datang di Kotamadya Yogyakarta 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Service Ratio 39.7% 43.7% 47.7% 5.8% 55.8% 59.8% 63.9% 67.9% 7.9% 76.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% PDAM only 7.9%.4% 5.3% 9.7% 24.6% 29.9% 35.8% 42.% 48.9% 56.2% 64.% 64.% 64.% 64.% 64.% 64.% PDAM + PW 3.7% 32.3% 32.5% 32.% 3.2% 29.9% 28.% 25.8% 23.% 9.8% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% PW only 6.3% 56.3% 52.3% 48.2% 44.2% 4.2% 36.% 32.% 28.% 24.% 2.% 2.% 2.% 2.% 2.% 2.% Ratio of PW dependency 8.% 74.% 68.% 62.% 56.% 5.% 44.% 38.% 32.% 26.% 2.% 2.% 2.% 2.% 2.% 2.% Catatan: PW adalah sumur pribadi PW saja berarti rasio orang-orang yang menggunakan sumur pribadi saja dan tidak terhubung dengan sistem pasokan air masyarakat..% 9.% 8.% Rasio Service Pelayanan Ratio (%) 7.% 6.% 5.% 4.% 3.% 2.%.%.% 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Tahun PDAM saja only PDAM + + PW PW PW saja only Gambar 3.2.6 Rasio Pelayanan Domestik Masa Mendatang di Kotamadya Yogyakarta 2) Kabupaten Sleman dan Bantul, Rasio Pelayanan di Masa Mendatang Rasio pelayanan masa mendatang diperkirakan berdasarkan persyaratan yang disebutkan di atas seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Tabel 3.2.8 Rasio Pelayanan PDAM (Kota) Tabel 3.2.9 Rasio Pelayanan PDAM (Desa) 3-48

Tabel 3.2.8 Rasio Pelayanan PDAM (Kota) 2 Sleman Regency 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 245 Sidokarto 29.9% 34.9% 39.9% 44.9% 49.9% 54.9% 6.% 65.% 7.% 75.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 246 Sidoarum 8.8% 24.9% 3.% 37.% 43.3% 49.4% 55.5% 6.6% 67.8% 73.9% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 247 Sidomoyo 4.3% 44.2% 48.2% 52.2% 56.2% 6.% 64.% 68.% 72.% 76.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 25 Balecatur 2.6% 9.3% 26.% 32.8% 39.5% 46.3% 53.% 59.8% 66.5% 73.3% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 252 Ambarketawang 5.6% 22.% 28.5% 34.9% 4.4% 47.8% 54.2% 6.7% 67.% 73.6% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 253 Banyuraden 3.3% 2.% 26.7% 33.3% 4.% 46.7% 53.3% 6.% 66.7% 73.3% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 254 Nogotirto 2.3% 9.% 25.9% 32.6% 39.4% 46.2% 52.9% 59.7% 66.5% 73.2% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 255 Trihanggo.3% 8.2% 25.% 3.9% 38.8% 45.7% 52.5% 59.4% 66.3% 73.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 26 Tirtoadi 2.7%.4% 8.% 25.9% 33.6% 4.3% 49.% 56.8% 64.5% 72.3% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 262 Sumberadi 25.% 3.5% 36.% 4.5% 47.% 52.5% 58.% 63.5% 69.% 74.5% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 263 Tlogoadi 2.3% 9.% 25.9% 32.6% 39.4% 46.2% 52.9% 59.7% 66.5% 73.2% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 264 Sendangadi 36.5% 4.8% 45.2% 49.5% 53.9% 58.2% 62.6% 66.9% 7.3% 75.6% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 265 Sinduadi 22.7% 28.5% 34.2% 39.9% 45.6% 5.4% 57.% 62.8% 68.5% 74.3% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 27 Caturtunggal 2.8% 9.5% 26.2% 33.% 39.7% 46.4% 53.% 59.8% 66.6% 73.3% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 272 Maguwoharjo 9.2% 6.3% 23.4% 3.5% 37.5% 44.6% 5.7% 58.8% 65.8% 72.9% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 273 Condongcatur 24.% 29.7% 35.3% 4.9% 46.5% 52.% 57.6% 63.2% 68.8% 74.4% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 28 Sendangtirto 4.4%.9% 9.5% 27.% 34.6% 42.2% 49.7% 57.3% 64.9% 72.4% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 282 Tegaltirto.% 7.9% 24.8% 3.7% 38.6% 45.5% 52.4% 59.3% 66.2% 73.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 2 Purwomartani 2.4% 26.4% 32.3% 38.3% 44.2% 5.2% 56.2% 62.% 68.% 74.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 2 Wedomartani 5.9% 22.3% 28.7% 35.% 4.5% 47.9% 54.4% 6.8% 67.2% 73.6% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 22 Sariharjo.% 7.9% 24.8% 3.7% 38.6% 45.5% 52.4% 59.3% 66.2% 73.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 222 Donoharjo 27.6% 32.9% 38.% 43.3% 48.6% 53.8% 59.% 64.3% 69.5% 74.8% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 223 Sardonoharjo 7.2% 23.5% 29.8% 36.% 42.3% 48.6% 54.9% 6.2% 67.4% 73.7% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 225 Sinduharjo 27.5% 32.8% 38.% 43.3% 48.5% 53.8% 59.% 64.3% 69.5% 74.8% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 226 Minomartani.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 233 Tridadi 4.8% 44.8% 48.7% 52.6% 56.5% 6.4% 64.3% 68.3% 72.2% 76.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 3 Bantul Regency 372 Ringinharjo 24.9% 3.4% 36.% 4.5% 47.% 52.5% 58.% 63.5% 69.% 74.5% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 373 Bantul 25.% 3.6% 36.% 4.6% 47.% 52.6% 58.% 63.5% 69.% 74.5% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 374 Trirenggo.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 375 Sapdodadi.3% 9.2% 7.% 24.9% 32.8% 4.7% 48.5% 56.4% 64.3% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 383 Sumberagung 2.4%.% 7.9% 25.6% 33.4% 4.2% 48.9% 56.7% 64.5% 72.2% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 384 Trimulyo 9.9% 25.9% 3.9% 37.9% 43.9% 49.9% 55.9% 62.% 68.% 74.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 397 Imogiri 6.4% 3.8% 2.% 28.5% 35.9% 43.2% 5.6% 57.9% 65.3% 72.6% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 3 Wonokromo.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 32 Pleret.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 33 Segoroyoso.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 32 Sitimulyo.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 33 Tamanan.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 332 Jagalan.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 333 Singosaren.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 334 Wirokerten.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 335 Jambidan.% 8.% 6.% 24.% 32.% 4.% 48.% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 336 Potorono.2% 9.% 7.% 24.9% 32.7% 4.6% 48.5% 56.4% 64.2% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 337 Baturetno 3.9%.5% 9.% 26.7% 34.3% 4.9% 49.5% 57.2% 64.8% 72.4% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 338 Banguntapan.3% 9.2% 7.% 24.9% 32.8% 4.7% 48.5% 56.4% 64.3% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 34 Pendowoharjo 5.% 2.6% 28.% 34.6% 4.% 47.6% 54.% 6.5% 67.% 73.5% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 342 Timbulharjo.4% 8.4% 6.3% 24.3% 32.2% 4.2% 48.2% 56.% 64.% 72.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 343 Bangunharjo 3.4% 2.% 26.7% 33.4% 4.% 46.7% 53.4% 6.% 66.7% 73.3% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 344 Panggungharjo 8.6% 5.8% 22.9% 3.% 37.2% 44.3% 5.5% 58.6% 65.7% 72.9% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 35 Bangunjiwo 23.3% 29.% 34.7% 4.3% 46.% 5.7% 57.3% 63.% 68.7% 74.3% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 352 Tirtonimolo 2.4%.% 7.9% 25.7% 33.4% 4.2% 48.9% 56.7% 64.5% 72.2% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 353 Tamantirto 2.5% 9.2% 26.% 32.7% 39.5% 46.2% 53.% 59.7% 66.5% 73.2% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 354 Ngestiharjo 6.% 22.5% 28.9% 35.2% 4.6% 48.% 54.4% 6.8% 67.2% 73.6% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 3-49

Tabel 3.2.9 Rasio Pelayanan PDAM (Desa) 2 Sleman Regency 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 23 Sumberagung.6% 5.5% 2.5% 25.4% 3.3% 35.3% 4.2% 45.2% 5.% 55.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 223 Sendangrejo.4% 7.2% 3.% 9.% 24.8% 3.7% 36.6% 42.4% 48.3% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 224 Sendangagung 22.5% 26.2% 3.% 33.7% 37.5% 4.2% 45.% 48.7% 52.5% 56.2% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 242 Sidoluhur 6.3% 2.7% 25.% 29.4% 33.8% 38.% 42.5% 46.9% 5.3% 55.6% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 244 Sidoagung 4.5% 9.% 23.6% 28.% 32.7% 37.2% 4.8% 46.3% 5.9% 55.4% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 284 Kalitirto 4.3% 8.9% 23.4% 28.% 32.6% 37.% 4.7% 46.3% 5.9% 55.4% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 296 Bokoharjo 7.% 2.4% 25.7% 3.% 34.3% 38.6% 42.9% 47.% 5.4% 55.7% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 22 Tirtomartani 5.8%.2% 6.6% 22.% 27.5% 32.9% 38.3% 43.7% 49.2% 54.6% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 24 Selomartani 2.7% 8.4% 4.2% 9.9% 25.6% 3.4% 37.% 42.8% 48.5% 54.3% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 22 Widodomartani 2.2% 25.% 29.% 32.8% 36.7% 4.6% 44.5% 48.4% 52.2% 56.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 23 Bimomartani 37.5% 39.8% 42.% 44.3% 46.5% 48.8% 5.% 53.3% 55.5% 57.8% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 24 Sindumartani 42.4% 44.% 45.9% 47.7% 49.4% 5.2% 53.% 54.7% 56.5% 58.2% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 25 Umbulmartani 28.6% 3.7% 34.9% 38.% 4.2% 44.3% 47.4% 5.6% 53.7% 56.9% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 224 Sukoharjo 2.5% 25.4% 29.2% 33.% 36.9% 4.8% 44.6% 48.5% 52.3% 56.2% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 23 Caturharjo 6.4%.8% 7.% 22.5% 27.8% 33.2% 38.6% 43.9% 49.3% 54.6% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 232 Triharjo 6.7% 2.% 7.4% 22.7% 28.% 33.4% 38.7% 44.% 49.3% 54.7% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 234 Pandowoharjo.5% 5.4% 2.4% 25.3% 3.3% 35.2% 4.2% 45.% 5.% 55.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 24 Banyurejo.8% 6.6% 2.4% 26.3% 3.% 35.9% 4.7% 45.5% 5.4% 55.2% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 242 Tambakrejo 4.9%.4% 6.% 2.5% 27.% 32.5% 38.% 43.5% 49.% 54.5% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 243 Sumberejo 2.7% 8.4% 4.% 9.9% 25.6% 3.3% 37.% 42.8% 48.5% 54.3% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 252 Donokerto 6.3% 2.6% 25.% 29.4% 33.8% 38.% 42.5% 46.9% 5.3% 55.6% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 254 Wonokerto 3.3% 9.% 4.7% 2.3% 26.% 3.7% 37.3% 43.% 48.7% 54.3% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 263 Harjobinangun 7.2% 2.5% 7.8% 23.% 28.3% 33.6% 38.9% 44.2% 49.4% 54.7% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 264 Pakembinangun 2.% 24.9% 28.8% 32.7% 36.6% 4.5% 44.4% 48.3% 52.2% 56.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 272 Argomulyo 5.2%.7% 6.2% 2.6% 27.% 32.6% 38.% 43.6% 49.% 54.5% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 3 Bantul Regency 3 Poncosari 5.2%.7% 6.2% 2.7% 27.% 32.6% 38.% 43.6% 49.% 54.5% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 32 Trimurti 3.6% 9.2% 4.9% 2.5% 26.2% 3.8% 37.4% 43.% 48.7% 54.4% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 32 Gadingsari.7% 6.6% 2.5% 8.5% 24.4% 3.3% 36.3% 42.2% 48.% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 322 Gadingharjo 3.5% 9.2% 4.8% 2.5% 26.% 3.8% 37.4% 43.% 48.7% 54.4% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 323 Srigading.2% 6.2% 2.2% 8.% 24.% 3.% 36.% 42.% 48.% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 324 Murtigading 7.9% 3.% 8.3% 23.5% 28.7% 33.9% 39.% 44.4% 49.6% 54.8% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 332 Parangtritis 2.7% 8.4% 4.% 9.9% 25.6% 3.3% 37.% 42.8% 48.5% 54.3% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 333 Donotirto.2% 7.% 3.% 8.8% 24.7% 3.6% 36.5% 42.4% 48.2% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 334 Tirtosari.6% 6.5% 2.5% 8.4% 24.4% 3.3% 36.2% 42.2% 48.% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 335 Tirtomulyo.3% 6.3% 2.3% 8.2% 24.2% 3.2% 36.% 42.% 48.% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 342 Panjangrejo.6% 7.5% 3.3% 9.2% 25.% 3.8% 36.7% 42.5% 48.3% 54.2% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 343 Srihandono.5% 6.4% 2.4% 8.3% 24.3% 3.2% 36.2% 42.% 48.% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 35 Sidomulyo 5.3% 9.7% 24.2% 28.7% 33.2% 37.6% 42.% 46.6% 5.% 55.5% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 352 Mulyodadi.4% 7.2% 3.% 9.% 24.8% 3.7% 36.6% 42.4% 48.3% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 353 Sumbermulyo.6% 7.4% 3.2% 9.% 24.9% 3.8% 36.6% 42.5% 48.3% 54.2% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 363 Gilangharjo.2% 6.2% 2.2% 8.2% 24.% 3.% 36.% 42.% 48.% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 364 Wijirejo 3.9% 9.5% 5.% 2.7% 26.3% 3.9% 37.6% 43.2% 48.8% 54.4% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 37 Palbapang.5% 6.4% 2.4% 8.3% 24.3% 3.2% 36.2% 42.% 48.% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 38 Patalan.2% 6.2% 2.2% 8.% 24.% 3.% 36.% 42.% 48.% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 394 Karangtengah.7% 6.6% 2.5% 8.5% 24.4% 3.3% 36.3% 42.2% 48.% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 395 Girirejo.% 7.% 2.9% 8.8% 24.7% 3.5% 36.4% 42.3% 48.2% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 396 Karangtalun 8.5% 3.6% 8.8% 23.9% 29.% 34.2% 39.4% 44.5% 49.7% 54.8% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 398 Wukirsari.5% 7.3% 3.2% 9.% 24.9% 3.7% 36.6% 42.4% 48.3% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 33 Dlingo 9.2% 4.3% 9.3% 24.4% 29.5% 34.6% 39.7% 44.8% 49.8% 54.9% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 34 Temuwuh 7.% 2.3% 25.6% 29.9% 34.2% 38.5% 42.8% 47.% 5.4% 55.7% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 35 Jatimulyo 8.5% 22.6% 26.8% 3.9% 35.% 39.2% 43.4% 47.5% 5.7% 55.8% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 36 Terong.% 7.% 2.8% 8.7% 24.6% 3.5% 36.4% 42.3% 48.2% 54.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 322 Srimulyo 4.3% 9.8% 5.4% 2.% 26.6% 32.% 37.7% 43.3% 48.9% 54.4% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 323 Srimartani 4.6%.% 5.7% 2.2% 26.8% 32.3% 37.8% 43.4% 48.9% 54.5% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 362 Sendangsari 7.2% 2.5% 7.7% 23.% 28.3% 33.6% 38.9% 44.2% 49.4% 54.7% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 363 Guwosari 25.6% 29.% 32.5% 35.9% 39.3% 42.8% 46.2% 49.7% 53.% 56.6% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 372 Argorejo 26.5% 29.9% 33.2% 36.6% 39.9% 43.3% 46.6% 5.% 53.3% 56.7% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 373 Argosari.% 5.% 2.% 25.% 3.% 35.% 4.% 45.% 5.% 55.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 374 Argomulyo 28.% 3.3% 34.5% 37.7% 4.9% 44.% 47.2% 5.4% 53.6% 56.8% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 6.% 3-5

3.2.4 Permintaan Air Domestik di Masa Mendatang Berdasarkan rasio pelayanan domestik pada masing-masing Kelurahan/Desa, selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap populasi yang dapat dilayani di masa mendatang. Dari perhitungan populasi yang dilayani ini dan permintaan air domestik per kapita yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, maka permintaan air domestik di masa datang dihitung sebagai berikut. () Kotamadya Yogyakarta Permintaan air domestik di masa mendatang Untuk daerah Kotamadya Yogyakarta pada tiap-tiap Kelurahan diperlihatkan pada Lampiran 3. Gambar 3.2.7 menunjukkan permintaan air domestik di masa mendatang dan kebutuhan untuk air tanah yang akan digunakan melalui sumur pribadi. 9. 8. 7. 6. 5. 4. 3. 2... 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 Domestic Permintaan Water Air Domestik Demand (l/det) (l/sec) 29 22 PDAM Domestic Water Demand GW Requirement for Domestic Private Well Gambar 3.2.7 Kotamadya Yogyakarta, Permintaan Air Domestik di Masa Mendatang dan Permintaan Air Tanah Untuk Sumur Pribadi Dikarenakan angka ketergantungan pada sumur pribadi akan berkurang dari 8% menjadi 2 % pada tahun 22, maka volume penggunaan air tanah akan berkurang secara bertahap. (2) Permintaan Air Domestik di Masa Datang Kabupaten Sleman dan Bantul Permintaan air domestik di masa mendatang untuk daerah Kabupaten Sleman dan Bantul ditunjukkan dalam Lampiran 3 dalam bentuk tabel seperti berikut ini. 3-5

Kabupaten Sleman dan Bantul, Permintaan Air Domestik di Masa Mendatang untuk PDAM (Kota) (l/dtk) Kabupaten Sleman dan Bantul, Permintaan Air Domestik di Masa Mendatang pada PDAM (Desa) (l/ dtk) Kabupaten Sleman dan Bantul, Permintaan Air Domestik di Masa Mendatang pada Sistem Pasokan Air Masyarakat (l/ dtk) Kabupaten Sleman dan Bantul, Permintaan Air Tanah Domestik di Masa Mendatang (l/ dtk) Untuk Kotamadya Yogyakarta, permintaan air domestik di masa mendatang dijelaskan hanya oleh dua kategori seperti PDAM (Kota) dan persyaratan air tanah lewat sumur pribadi. Di sisi lain, untuk Kabupaten Sleman dan Bantul terdapat empat kategori permintaan air domestik. Yaitu; PDAM (Kota): permintaan air yang akan terjadi di daerah kota dan akan dipenuhi oleh PDAM, PDAM (Desa): permintaan air yang akan terjadi di daerah desa dan akan dipenuhi oleh PDAM, Sistem Masyarakat: permintaan air yang akan terjadi di daerah kota dan akan dipenuhi oleh sistem pasokan air masyarakat, dan Air Tanah (GW) permintaan untuk sumur pribadi domestik: adalah jumlah total permintaan air tanah untuk sumur pribadi yang digunakan oleh pelanggan PDAM dan pengguna air dari populasi yang tidak terlayani baik oleh PDAM maupun Sistem pasokan air masyarakat. Gambar 3.2.8 dan 3.2.9 menunjukkan rangkuman permintaan air domestik untuk masing-masing daerah di Kabupaten Sleman dan Bantul. 2,,8,6,4,2, 8 6 4 2 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Permintaan Domestic Air Water Domestik Demand (l/det) (l/sec) Tahun Permintaan PDAM (Urban) Air Domestik Domestic dari Water PDAM Demand (Kota) Permintaan Community Air System Domestik Domestic dari Sistem Water Masyarakat Demand PDAM Permintaan (Rural) Air Domestic Domestik Water dari PDAM Demand (Desa) GW Persyaratan Requirement Air Tanah for untuk Domestic Sumur Private Domestik Well Gambar 3.2.8 Rangkuman Permintaan Air Domestik di Kabupaten Sleman 3-52

,8,6,4,2, 8 6 4 2 25 26 27 28 29 2 2 22 23 Permintaan Domestic Air Water Domestik Demand (l/det) (l/sec) 24 25 26 27 28 29 22 PDAM (Urban) Domestic Water Demand Community System Domestic Water Demand PDAM (Rural) Domestic Water Demand GW Requirement for Domestic Private Well Gambar 3.2.9 Rangkuman Permintaan Air Domestik di Kabupaten Bantul (3) Rangkuman dari Permintaan Air Domestik Rangkuman dari Permintaan Air Domestik di Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul ditunjukkan pada gambar 3.2 sampai 3.2.3. 4,5 4, Permintaan Domestic Water Air Domestik Demand (l/detik) (l/sec) 3,5 3, 2,5 2,,5, 5 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Yogyakarta PDAM Yogyakarta Private Well Sleman PDAM (Urban) Sleman PDAM (Rural) Sleman Community System Sleman Private Well Bantul PDAM (Urban) Bantul PDAM (Rural) Bantul Community System Bantul Private Well Gambar 3.2. Rangkuman Permintaan Air Domestik 3-53

4,5 4, 3,5 3, 2,5 2,,5, 5 25 26 27 28 29 2 2 22 23 Permintaan Domestic Water Air Domestik Demand (l/detik) (l/sec) 24 25 26 27 28 29 22 Tahun Yogyakarta PDAM Yogyakarta PDAM Sleman PDAM Sleman PDAM (Kota) (Urban) Sleman PDAM Sleman PDAM (Desa) (Rural) Bantul PDAM PDAM Bantul (Kota) (Urban) Bantul PDAM PDAM Bantul (Desa) (Rural) Gambar 3.2. Rangkuman Permintaan Air Domestik yang akan dipasok oleh PDAM 4,5 4, Permintaan Domestic Air Water Air Domestik Domestik Demand (l/detik) (l/sec) (l/detik) 3,5 3, 2,5 2,,5, 5 25 26 27 28 29 2 2 22 23 Tahun 24 25 26 27 28 29 22 Sleman Sistem Masyarakat Community Sleman System Sistem Bantul Community Masyarakat Bantul System Gambar 3.2.2 Rangkuman dari Permintaan Air Domestik yang akan dipasok oleh Sistem Pasokan Air Masyarakat 3-54

4,5 4, 3,5 3, 2,5 2,,5, 5 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 Permintaan Domestic Water Air Domestik Demand (l/detik) (l/sec) 29 22 Yogyakarta Private Well Sleman Private Well Bantul Private Well Gambar 3.2.3 Kebutuhan Air Tanah lewat Sumur Pribadi 3.2.5 Permintaan Air Non-Domestik () Permintaan Air Pelayanan Publik di Masa Mendatang Permintaan air pelayanan publik di masa mendatang diproyeksikan untuk meningkatkan angka konsumsi air saat ini ketika pelayanan publik memberlakukan peningkatan rasio yang sama seperti peningkatan populasi total. (2) Permintaan Air Komersial di Masa Mendatang ) Permintaan Air Komersial secara Umum Permintaan akan air komersial umum masa mendatang diproyeksikan dengan memperkirakan kenaikan ratio sebesar 4,7% dengan ratio tetap sampai tahun 22. Rasio ini dianggap sama dengan kenaikan rata-rata GDRP 5 tahun yang lalu. 2) Permintaan Air Komersial yang Terkait dengan Pariwisata Permintaan air yang terkait dengan pariwisata di masa mendatang diproyeksikan berdasarkan jumlah kedatangan turis di DIY. Jumlah Kedatangan Turis di Masa Mendatang Jumlah kedatangan turis di masa mendatang diproyeksikan seperti gambar 3.2.4 dan 3.2.5 untuk masing-masing turis luar dan dalam negeri. Untuk memperhitungkan jumlah turis, digunakan lima persamaan statistik yang juga digunakan dalam prakiraan jumlah populasi. 3-55

Jumlah Number Kedatangan of Annual Turis Foreign Asing per Tourist Tahun Arrival 4, 35, 3, 25, 2, 5,, 5, 99 995 2 25 2 25 22 Past Record Arithmatic Giometric Exponential Power Logistic Sumber:Badan Pariwisata Daerah Propinsi DIY Gambar 3.2.4 Proyeksi dari Kedatangan Turis Luar Negeri Per tahun Sebagaimana ditunjukkan oleh gambar di atas, jumlah turis luar negeri menurun secara drastis sejak tahun 997 ketika krisis moneter melanda Asia. Oleh karena itu, data setelah tahun 999 digunakan sebagai proyeksi dan data sebelum tahun 998 diabaikan. Pada gambar di atas, kurva geometri dipakai untuk populasi turis di masa mendatang karena memiliki kecocokan paling tinggi dengan catatan sebelumnya. Jumlah Number Kedatangan of Annual Domestic Turis Domestik Tourist per Arrival Tahun 8,, 7,, 6,, 5,, 4,, 3,, 2,,,, 99 995 2 25 2 25 22 Tahun Past Catatan Record terdahulu Adjusted Data yang disesuaikan Data Arithmatika Arithmatic Geometris Giometric Exponential Eksponen Power Daya Logistik Logistic Sumber:Badan Pariwisata Daerah Propinsi DIY Gambar 3.2.5 Proyeksi Kedatangan Turis Dalam Negeri Per tahun Mengenai turis domestik, jumlah kedatangan turis juga menurun sejak tahun 997. Akan tetapi, jumlah itu telah membaik sejak tahun 24 seperti ditunjukkan oleh gambar di atas. Jumlah 3-56

turis domestik di masa yang akan datang dihitung menggunakan Kurva Eksponen karena memiliki level kecocokan yang tinggi dengan catatan jumlah turis sebelumnya. Dari populasi jumlah turis dalam dan luar negeri di masa mendatang, total populasi turis di masa mendatang dihitung seperti pada 3.2.6. Jumlah Kedatangan Turis Total Annual Tourist Arrival per Tahun 4,, 3,5, 3,, 2,5, 2,,,5,,, 5, 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Foreign Domestic Gambar 3.2.6 Total Kedatangan Turis di DIY per Tahun Berdasarkan data yang didapat dari departemen pariwisata, jumlah rata-rata lama tinggal turis-turis tersebut telah dirangkum seperti ditunjukkan oleh tabel 3.2.2. Tahun Hotel Berbintang Tabel 3.2.2 Rata-rata Lama Tinggal Turis luar Negeri Turis Dalam Negeri Hotel Ekonomi Hotel Berbintang Hotel Ekonomi 2 2.3 2.5.65. 22.83.9.84.25 23.95.8.78.2 24.84 2.2.65.46 25 2.4 2.22 2.3.65 Rata-rata 2. 2.4.84.33 Sumber:Badan Pariwisata Daerah Propinsi DIY Dari jumlah total turis dan rata-rata lama tinggal, jumlah turis harian dihitung sebagai berikut. 3-57

Tahun Hotel Berbintan g Tabel 3.2.2 Jumlah Turis Yang Berada di DIY Per hari Turis Asing Turis Domestik Total Turis Hotel Ekonomi Total Hotel Berbintang Hotel Ekonomi Total Hotel Berbintang Hotel Ekonomi 25 454 4 595 3,244 4,2 7,363 3,698 4,26 7,958 26 48 48 63 3,44 4,336 7,75 3,896 4,485 8,38 27 5 57 667 3,583 4,55 8,35 4,93 4,79 8,82 28 54 67 77 3,75 4,765 8,56 4,292 4,93 9,223 29 572 77 749 3,98 4,977 8,895 4,49 5,53 9,643 2 66 87 793 4,84 5,87 9,27 4,69 5,374,63 2 642 98 84 4,248 5,395 9,643 4,89 5,593,483 22 68 2 89 4,4 5,62,3 5,9 5,82,93 23 72 222 943 4,572 5,87,38 5,293 6,3,323 24 763 235 999 4,733 6,,744 5,496 6,247,743 25 89 249,58 4,892 6,24,6 5,7 6,463 2,64 26 857 264,2 5,5 6,44,464 5,97 6,678 2,585 27 98 28,87 5,27 6,63,82 6,4 6,893 3,8 28 96 297,258 5,362 6,8 2,74 6,324 7,8 3,43 29,8 34,333 5,57 7,7 2,524 6,535 7,32 3,857 22,79 333,42 5,67 7,22 2,872 6,749 7,535 4,284 Total Permintaan Air Turis Per Kapita Permintaan air turis per kapita setiap harinya diperkirakan sebagai berikut berdasarkan konsumsi air di beberapa tempat peristirahatan. Tabel 3.2.22 Permintaan Air Setiap Turis Setiap Harinya Tinggal di Permintaan air per kapita setiap harinya (lpcd) Hotel berbintang 42 Hotel Ekonomi 26 Dari jumlah turis per harinya dan permintaan air setiap turis, permintaan air untuk pariwisata di masa mendatang dihitung seperti ditunjukkan pada tabel 3.2.23. Proporsi permintaan air di Yogyakarta, Sleman dan Bantul diperhitungkan berdasarkan jumlah kamar hotel di setiap Kotamadya/Kabupaten. 3-58

Tabel 3.2.23 Permintaan Air Untuk Pariwisata di Masa Mendatang (l/detik) Yogyakarta Sleman Bantul Hotel Berbintang Hotel Ekonomi Total Hotel Berbintang Hotel Ekonomi Total Hotel Berbintang Hotel Ekonomi 25 8.3 5. 3.5 9.5 5. 4.6 4.4 2. 6.4 26 8.8 5.4 4.2. 5.4 5.4 4.6 2.2 6.8 27 9.2 5.7 4.9.5 5.7 6. 4.9 2.3 7. 28 9.7 5.9 5.6. 5.9 6.9 5. 2.4 7.5 29. 6.2 6.3.5 6.2 7.7 5.3 2.5 7.8 2.6 6.5 7. 2. 6.5 8.5 5.6 2.6 8.2 2. 6.7 7.8 2.5 6.7 9.2 5.8 2.7 8.5 22.5 7. 8.5 3. 7. 2. 6. 2.8 8.8 23.9 7.3 9.2 3.5 7.3 2.8 6.3 2.9 9.2 24 2.4 7.5 9.9 4. 7.5 2.6 6.5 3. 9.5 25 2.9 7.8 2.6 4.6 7.8 22.4 6.8 3. 9.9 26 3.3 8. 2.4 5. 8. 23. 7. 3.2.2 27 3.8 8.3 22. 5.6 8.3 23.9 7.3 3.3.6 28 4.3 8.6 22.8 6.2 8.6 24.7 7.5 3.4.9 29 4.7 8.8 23.5 6.7 8.8 25.5 7.8 3.5.3 22 5.2 9. 24.3 7.3 9. 26.3 8. 3.6.6 Total (3) Permintaan Air untuk Industri Di Masa Mendatang Permintaan air untuk Industri di masa mendatang diproyeksikan meningkat dengan rasio sebesar 4,7% dimana ini merupakan angka rata-rata peningkatan rasio GDRP (Gross Domestic Regional Product Produk Regional Domestik Bruto) selama lima tahun terakhir. Untuk Kabupaten Sleman, dikarenakan tidak adanya data permintaan air untuk industri, maka diberlakukan angka yang sama dari Kotamadya Yogyakarta. 3.2.6 Total Permintaan Air Di masa Mendatang Dari pembahasan pada bagian sebelumnya, total permintaan air di masa mendatang dihitung seperti yang dijelaskan pada bagian berikutnya. Untuk menghitung total permintaan air di masa mendatang, terlebih dahulu harus memenuhi syarat-syarat berikut. Permintaan Air Neto: Rasio UFW: Permintaan ini adalah penjumlahan dari permintaan air untuk domestik dan non-domestik dan merupakan permintaan air neto yang tidak menyertakan faktor puncak dan UFW. Target rasio UFW ditetapkan sampai 25% pada tahun 22. Rasio UFW akan dikurangi dari level terakhir sampai pada rasio target UFW. 3-59

Permintaan Air rata-rata per hari: Faktor Puncak: Permintaan Maksimum Air Sehari Penjumlahan dari Permintaan Air Neto dan UFW yang akan diperhitungkan dari rasio UFW. (Permintaan Air Rata-rata seharinya) = (Permintaan Air Neto) + (UFW) (UFW) = (Permintaan Air Neto) x (rasio UFW) Rasio dari permintaan air rata-rata per tahun dan permintaan maksimum air pada tahun tersebut. Permintaan air rata-rata per tahun dan permintaan maksimum air pada tahun itu diperoleh dari catatan kuantitas pasokan air sebelumnya. (Faktor puncak) = (permintaan maksimum air pada tahun itu) /( permintaan air rata-rata pada tahun itu) :Permintaan ini adalah permintaan maksimum air pada tahun itu dan merupakan permintaan air dari fasilitas pengolahan air. (Permintaan Maksimum Air Seharinya) = (permintaan air rata-rata sehari) x (Faktor puncak) Total permintaan air dan kebutuhan air tanah lewat sumur pribadi untuk masa mendatang dihitung seperti pada tabel dan gambar berikut. 3-6

Tabel 3.2.24 Kotamadya Yogyakarta, Total Permintaan Air di Masa Mendatang 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Total Population person 48,332 48,577 48,835 49, 49,393 49,69 4, 4,322 4,65 4,997 4,343 4,697 42,63 42,438 42,88 43,25 Served Population person 6,99 78,565 95,65 2,795 228,452 245,4 26,86 278,64 295,398 32,223 329,74 329,358 329,65 329,95 33,254 33,564 Service Ratio % 39.7% 43.7% 47.7% 5.8% 55.8% 59.8% 63.9% 67.9% 7.9% 76.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% 8.% Domestic Per Capita Water Demand lpcd 65. 66. 67. 68. 69. 7. 7. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 8. Net Water Demand l/sec 344.5 38.4 49. 457.3 496.3 536. 576.5 67.8 659.8 72.6 746.3 756.9 768. 779.5 79.5 83.9 Public Services l/sec 4.3 4.4 4.6 4.7 4.9 5. 5.2 5.4 5.5 5.7 5.9 6. 6.2 6.4 6.6 6.7 Domestic l/sec 39.4 343. 377.2 4.8 446.9 482.3 58.3 554.6 59.5 628.8 666.5 67.9 675.3 679.8 684.2 688.7 Commercial l/sec 7.7 2.7 24. 27.5 3.3 35.4 39.8 44.5 49.5 54.9 6.6 66.7 73.2 8. 87.4 95. Industrial l/sec.2.2.2.2.2.3.3.3.3.3.3.3.3.4.4.4 Public Standpipe l/sec.7.7.7.7.7.7.7.7.7.7.7.7.7.7.7.7 Palace l/sec 2.3 2.3 2.3 2.3 2.3 2.3 2.3 2.3 2.3 2.3 2.3 2.3 2.3 2.3 2.3 2.3 UFW Ratio % 4.2% 4.% 39.% 38.% 36.9% 35.8% 34.7% 33.6% 32.6% 3.5% 3.4% 29.3% 28.2% 27.2% 26.% 25% UFW l/sec 42. 53. 63.6 73.6 83. 92. 2.2 27.9 24.9 22.2 226.9 222. 26.9 2.7 26.4 2. Day Average Water Demand l/sec 486.5 534.5 582.6 63.9 679.4 728. 776.7 825.6 874.7 923.9 973.2 978.9 984.9 99.3 997.9,4.9 Peak Factor -.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2 Day Maximum Water Demand l/sec 583.8 64.4 699.2 757. 85.3 873.6 932. 99.8,49.6,8.6,67.8,74.7,8.9,89.5,97.5,25.9 Tabel 3.2.25 Kotamadya Yogyakarta, Permintaan Air tanah lewat Sumur Pribadi di Masa Mendatang 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Domestic l/sec 26. 25.5 24.5 228.2 24.5 99.4 82.9 65. 45.7 25. 2.8 2.9 3. 3. 3.2 3.3 GW for Commercial l/sec 3.2 3.5 29.7 28.8 27.6 26.2 24.7 22.9 2.9 8.7 6.2 3.5.6 7.3 3.8. Total GW Requirement l/sec 292.2 282. 27.3 257. 242. 225.6 27.6 87.9 66.6 43.7 9. 6.5 3.6.5 7. 3.3 3-6

Kotamadya Yogyakarta 9 8 7 6 5 4 3 2 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Permintaan Net Water Air Demand Netto (l/sec) (l/detik) Domestic Public Services Commercial Industrial Public Standpipe Palace 45% 4% 35% 3% 25% 2% 5% % 5% % 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 URasio naccounted-for Air yang tidak diperhitungkan W ater Ratio (%) ) Gambar 3.2.7 Permintaan Air Neto PDAM Gambar 3.2.8 Rasio UFW Masa Mendatang,4,2, 8 6 4 2 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Permintaan Water Demand Air (l/detik) (l/sec) Tahun Net Permintaan Water Air Demand Netto NRW Day Permintaan Average Air Rata-rata Water Demand Harian Day Permintaan Maximum Maksimum Water Air Demand Sehari,4,2, 8 6 4 2 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Permintaan Water Demand Air termasuk including Sumur Private Well Pribadi (l/sec) (l/detik) Permintaan Air dari PDAM Tahun Kebutuhan Air untuk Sumur Pribadi (PW) Water Demand of PDAM Groundwater Requirement for PW Gambar 3.2.9 Total Permintaan Air Masa Mendatang Gambar 3.2.2 Total Permintaan Air Masa Mendatang Dan Kebutuhan Air Tanah Untuk Sumur Pribadi 3-62

Tabel 3.2.26 Total Permintaan Air Masa Mendatang Kabupaten Sleman 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Total Population person 96,83 973,644 986,67 999,892,3,36,26,937,4,77,54,835,69,,83,67,98,354,3,338,28,576,44,55,59,82,75,85 Served Population person 35,227 88,837 244,8 3,774 359,7 49,235 48,8 544,535 69,849 677, 746,29 765,855 785,958 86,332 826,997 847,954 Served Population by PDAM (Urban) person 92,448 28,36 65,657 24,372 244,537 286,85 329,349 374,73 42,389 468,34 57,965 527,994 538,94 548,567 559,9 569,859 Served Population by PDAM (Rural) person 26,847 36,323 45,897 55,572 65,35 75,234 85,228 95,334 5,55 5,885 26,337 27,93 27,865 28,646 29,443 3,253 Served Population by Community Wa person 5,932 24,55 32,454 4,829 49,283 57,86 66,43 75,28 83,98 92,774,727,768 9,898 29,9 38,434 47,842 Service Ratio % 4.% 9.4% 24.7% 3.% 35.4% 4.8% 46.2% 5.6% 57.% 62.5% 67.9% 68.8% 69.6% 7.5% 7.3% 72.% Service Ratio by PDAM (Urban) % 9.6% 3.2% 6.8% 2.4% 24.% 27.9% 3.6% 35.5% 39.3% 43.2% 47.2% 47.4% 47.7% 47.9% 48.2% 48.5% Service Ratio by PDAM (Rural) % 2.8% 3.7% 4.7% 5.6% 6.4% 7.3% 8.2% 9.% 9.9%.7%.5%.4%.3%.2%.2%.% Service Ratio by Community Wate %.7% 2.5% 3.3% 4.% 4.9% 5.6% 6.4% 7.% 7.8% 8.6% 9.3% 9.9%.6%.3%.9% 2.6% Domestic Per Capita Water Demand by PDAM (Urban) lpcd 8. 86.7 93.3. 6.7 3.3 2. 26.7 33.3 4. 46.7 53.3 6. 66.7 73.3 8. by PDAM (Rural) lpcd 75. 78. 8. 84. 87. 9. 93. 96. 99. 2. 5. 8.. 4. 7. 2. by Community Water Supply Syste lpcd 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. Net Water Demand l/sec 27.8 87.4 255. 33. 45.7 59.5 62.7 726. 849.6 984.,29.8,2.8,275.9,352.,43.6,5.4 Public Services l/sec 4. 4. 4. 4.2 4.2 4.3 4.3 4.4 4.5 4.5 4.6 4.6 4.7 4.8 4.8 4.9 Domestic l/sec 2. 78.3 244.5 38.9 4.9 493.9 595.3 76.5 828. 96.,3.4,72.8,244.2,37.6,393.,47.8 PDAM (Urban) l/sec 85.6 28.8 79. 236.5 3.9 375.4 457.4 548.4 648.7 758.9 879.3 937. 996.7,58.2,2.7,87.2 PDAM (Rural) l/sec 23.3 32.8 43. 54. 65.8 78.4 9.7 5.9 2.9 36.8 53.5 58.9 64.3 69.7 75.3 8.9 Community l/sec. 6.8 22.5 28.4 34.2 4.2 46. 52.2 58.3 64.4 7.6 76.9 83.3 89.7 96. 2.7 Commercial l/sec.8 3. 4.4 5.9 7.5 9.2. 3. 5. 7.3 9.7 22.2 24.8 27.6 3.5 33.5 Industrial l/sec.2.2.2.2.2.3.3.3.3.3.3.3.3.4.4.4 Public Standpipe l/sec.8.8.8.8.8.8.8.8.8.8.8.8.8.8.8.8 UFW Ratio % 46.4% 45.% 43.5% 42.% 4.7% 39.3% 37.8% 36.4% 35.% 33.6% 32.% 3.7% 29.3% 27.9% 26.4% 25% UFW l/sec 59.3 84.3. 39.4 69.2 2. 23.9 264.4 297.3 33.3 363. 369. 373.6 376.6 378. 377.9 Day Average Water Demand l/sec 87. 27.8 366. 47.4 584.8 79.5 844.6 99.4,46.9,34.3,492.9,57.8,649.4,728.7,88.7,889.3 Peak Factor -.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2 Day Maximum Water Demand l/sec 224.5 326. 439.4 564.5 7.8 85.4,3.5,88.4,376.3,577.2,79.5,885.,979.3 2,74.5 2,7.4 2,267.2 Tabel 3.2.27 Kabupaten Sleman, Permintaan Air Tanah Masa Mendatang Lewat Sumur Pribadi 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Domestic l/sec 639.6 629.6 65.6 597.4 574.8 547.5 55.4 478.2 435.8 387.9 334.2 332.3 33.4 328.6 326.7 324.9 GW for Commercial l/sec 6.4 6. 5.7 5.2 4.6 3.8 3. 2..9 9.7 8.4 7. 5.4 3.7.9. Total GW Requirement l/sec 656. 645.7 63.3 62.6 589.3 56.3 528.4 49.3 446.7 397.6 342.6 339.3 335.9 332.3 328.7 324.9 3-63

Kabupaten Sleman,6,4,2, 8 6 4 2 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Net Permintaan Water Demand Air Netto (l/sec) (l/detik) 5% 45% 4% 35% 3% 25% 2% 5% % 5% % 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Rasio U naccounted-for Air yang tidak diperhitungkan W ater R atio (%) (% ) Domestic Public Services Commercial Industrial Public Standpipe Gambar 3.2.2 Permintaan Air Neto PDAM Dan Sistem Pasokan Air Masyarakat Gambar 3.2.22 Rasio UFW Masa Mendatang 2,5 2,,5, 5 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Water Demand (l/sec) Net Permintaan Water Demand Air Netto NRW Day Permintaan Average Air Water Rata-rata Demand Permintaan Day Maximum Maksimum Water Demand Air Harian Sehari 3, 2,5 2,,5, 5 Permintaan Air termasuk Sumur Pribadi Water Demand including Private Well (l/sec) (l/detik) 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Tahun Water Permintaan Demand Air dari of PDAM/Community PDAM/Masyarakat Kebutuhan Air untuk Sumur Groundwater Requirement for PW Pribadi (PW) Gambar 3.2.23 Total Permintaan Air Masa Mendatang Gambar 3.2.24 Total Permintaan Air Masa Mendatang dan Permintaan Air Tanah Bagi Sumur Pribadi 3-64

Tabel 3.2.28 Total Permintaan Air Masa Mendatang Kabupaten Bantul 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Total Population person 825,285 834,594 844,4 853,66 863,334 873,84 883,83 893,332 93,634 94,83 924,69 935,458 946,392 957,498 968,769 98,225 Served Population person 62,47 3,529 65,837 29,42 274,38 33,525 388,5 447,79 57,476 569,327 632,667 644,556 656,62 668,8 68,74 693,73 Served Population by PDAM (Urban) person 33,5 63,493 94,982 27,542 6,99 95,977 23,9 269,5 37,39 346,845 387,643 394,35 4,66 48,98 45,4 422,3 Served Population by PDAM (Rural) person 2,239 37,44 54,222 7,474 88,95 6,56 24,33 42,294 6,469 78,836 97,398 98,569 99,759 2,96 22,8 23,42 Served Population by Community Wa person 9,8 2,892 6,634 2,44 24,24 28,33 3,89 35,78 39,699 43,647 47,627 5,637 55,677 59,75 63,854 67,99 Service Ratio % 7.6% 3.6% 9.6% 25.7% 3.8% 37.9% 43.9% 5.% 56.2% 62.3% 68.4% 68.9% 69.4% 69.8% 7.3% 7.8% Service Ratio by PDAM (Urban) % 4.% 7.6%.3% 4.9% 8.7% 22.4% 26.3% 3.% 34.% 37.9% 4.9% 42.2% 42.4% 42.6% 42.9% 43.% Service Ratio by PDAM (Rural) % 2.5% 4.5% 6.4% 8.4%.3% 2.2% 4.% 5.9% 7.8% 9.6% 2.3% 2.2% 2.% 2.% 2.9% 2.8% Service Ratio by Community Wate %.%.5% 2.% 2.4% 2.8% 3.2% 3.6% 4.% 4.4% 4.8% 5.2% 5.5% 5.9% 6.2% 6.6% 6.9% Domestic Per Capita Water Demand by PDAM (Urban) lpcd. 5.3.7 6. 2.3 26.7 32. 37.3 42.7 48. 53.3 58.7 64. 69.3 74.7 8. by PDAM (Rural) lpcd 95. 98.7 2.3 6. 9.7 3.3 7. 2.7 24.3 28. 3.7 35.3 39. 42.7 46.3 5. by Community Water Supply Syste lpcd 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. Net Water Demand l/sec 72.3 34.7 24. 28.3 363.9 455. 554.2 66.4 777. 9.5,35.,85.3,36.9,89.7,243.8,299.3 Public Services l/sec 2.7 2.7 2.8 2.8 2.8 2.9 2.9 2.9 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3.2 3.2 Domestic l/sec 66.9 28.8 97.4 273. 356. 446.5 544.8 65.2 765.9 889.4,2.8,7.,2.5,73.,226.,28.2 PDAM (Urban) l/sec 38.3 77.4 2.7 7.2 226.4 287.3 354.3 427.6 57.4 594. 687.9 724.2 76.5 799.8 839.3 879.8 PDAM (Rural) l/sec 22.3 42.4 64.2 87.7 2.8 39.7 68.3 98.7 23.9 264.9 3.8 3. 32.4 33.8 342.4 353. Community l/sec 6.4 9..6 4.2 6.8 9.5 22. 24.8 27.6 3.3 33. 35.9 38.7 4.5 44.3 47.2 Commercial l/sec.5..6 2.2 2.8 3.6 4.3 5. 6. 6.9 7.9 8.9..2 2.4 3.6 Industrial l/sec..........2.2.2.2.2.2.2 Public Standpipe l/sec 2. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 2. UFW Ratio % 4.5% 4.4% 39.3% 38.2% 37.% 36.% 34.9% 33.8% 32.7% 3.6% 3.5% 29.4% 28.3% 27.2% 26.% 25% UFW l/sec 3. 54.4 8.2 7. 35. 63.9 93.4 223.6 254. 284.9 35.7 39. 32.7 323.6 324.6 324.8 Day Average Water Demand l/sec 2.3 89. 284. 387.3 498.9 69. 747.6 885.,3.2,86.4,35.7,44.4,458.6,53.3,568.5,624. Peak Factor -.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2 Day Maximum Water Demand l/sec 22.7 227. 34.9 464.8 598.7 742.8 897.2,62.,237.5,423.7,62.8,685.3,75.4,86.,882.2,948.9 Tabel 3.2.29 Permintaan Air Tanah Lewat Sumur Pribadi Kabupaten Bantul 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Domestic l/sec 559.3 552.5 54.4 526. 56.3 48.9 452.6 48.4 379. 334.3 284. 284.4 284.7 285. 285.5 285.9 GW for Commercial l/sec 6.9 6.8 6.6 6.4 6.2 5.9 5.5 5. 4.6 4. 3.6 2.9 2.3.6.8. Total GW Requirement l/sec 566.3 559.3 548. 532.5 52.5 487.7 458. 423.5 383.7 338.4 287.6 287.3 287. 286.6 286.3 285.9 3-65

Kabupaten Bantul,4,2, 8 6 4 2 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Permintaan Net Water Air Demand Netto (l/detik) (l/sec) Domestic Public Services Commercial Industrial Public Standpipe 45% 4% 35% 3% 25% 2% 5% % 5% % 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Unaccounted-for Rasio Air yang tidak diperhitungkan Water Ratio (%) Gambar 3.2.25 Permintaan Air Neto untuk PDAM dan Sistem Pasokan Air Masyarakat Gambar 3.2.26 Rasio UFW Masa Mendatang 2,5 2,,5, 5 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Water Permintaan Demand Air (l/sec) (l/detik) Tahun Permintaan Net Water Air Demand Netto NRW Permintaan Day Average Air Rata-rata Water Demand Harian Day Permintaan Maximum Maksimum Water Air Demand Sehari 2,5 2,,5, 5 Permintaan Air termasuk Sumur Pribadi Water Demand including Private Well (l/sec) (l/detik) 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Permintaan Air dari PDAM/Masyarakat Kebutuhan Air untuk Sumur Pribadi (PW) Water Demand of PDAM Groundwater Requirement for PW Gambar 3.2.27 Total Permintaan Air Masa Mendatang Gambar 3.2.28 Total Permintaan Air Masa Mendatang dan Kebutuhan Air Tanah Untuk Sumur Pribadi 3-66

Day Max Water Demand, Yogyakarta Tabel 3.2.3 Rangkuman Permintaan Air Masa Mendatang (l/detik) 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 584 64 699 757 85 874 932 99,5,9,68,75,82,9,97,26 Day Max Water Demand, Sleman Day Max Water Demand, Bantul Groundwater for Private Well, Yogyakarta Groundwater for Private Well, Sleman Groundwater for Private Well, Bantul 225 326 439 565 72 85,4,88,376,577,79,885,979 2,74 2,7 2,267 23 227 34 465 599 743 897,62,237,424,62,685,75,86,882,949 292 282 27 257 242 226 28 88 67 44 9 6 4 7 3 656 646 63 63 589 56 528 49 447 398 343 339 336 332 329 325 566 559 548 533 52 488 458 424 384 338 288 287 287 287 286 286 Total 2,446 2,68 2,929 3,89 3,46 3,742 4,37 4,343 4,66 4,989 5,329 5,488 5,648 5,89 5,972 6,36 Catatan : permintaan maksimal air sehari meliputi permintaan maksimal air sehari sistem PDAM dan sistem pasokan air masyarakat. Air tanah untuk sumur pribadi meliputi permintaan air tanah lewat sumur pribadi oleh pelanggan PDAM, komersial, dan populasi yang belum terlayani. 7, Total Total Permintaan Water Demand Air (l/sec) (l/detik) 6, 5, 4, 3, 2,, 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Day Max Water Demand Yogyakarta Day Max Water Demand Bantul Groundwater for Private Wll Sleman Day Max Water Demand Sleman Groundwater for Private Wll Yogyakarta Groundwater for Private Wll Bantul Catatan : Permintaan maksimal air sehari meliputi permintaan maksimal air sehari sistem PDAM dan sistem pasokan air masyarakat. Air tanah untuk sumur pribadi meliputi permintaan air tanah lewat sumur pribadi oleh pelanggan PDAM, komersial, dan populasi yang belum terlayani. Gambar 3.2.29 Rangkuman Permintaan Air Masa Mendatang (l/detik) 3-67

3.2.7 Studi Kasus Pada Proyeksi Permintaan Air Masa Mendatang () Kasus Proyeksi Permintaan Air Masa Mendatang Data dasar, metodologi dan hasil proyeksi permintaan air masa mendatang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Menurut hasil proyeksi permintaan air masa mendatang, permintaan air yang akan dipasok PDAM adalah 932 l/detik pada tahun 25 (dasar maksimal harian, seluruh Yogyakarta, Sleman, dan Bantul) dan permintaan ini akan meningkat sampai dengan 5,422 l/detik pada tahun 22. Hasil ini berarti bahwa kapasitas total tiga PDAM harus ditambah 5,8 kali lipat dari kapasitas sekarang selama lima belas tahun ke depan. Kepatutan, kecukupan, atau kepraktisan dari penambahan sistem pasokan air secara drastis dalam periode agak singkat ini, yakni 5 tahun, harus dipelajari oleh studi yang akan datang yang melibatkan berbagai macam aspek seperti teknis, finansial, dan kemampuan masing-masing PDAM. Meskipun hal ini akan dipelajari di masa mendatang, mempertimbangkan besarnya atau kecepatan ekspansi yang cukup signifikan, beberapa kasus permintaan air masa mendatang yang mewakili permintaan air masa mendatang dengan kapasitas yang lebih rendah juga sedang dipelajari. Dalam studi kasus ini, terdapat empat kasus yang dipertimbangkan dan dibandingkan, yaitu: Kasus : Proyeksi permintaan air masa mendatang yang telah dibahas pada bagian sebelumnya. Permintaan air domestik per kapita masa mendatang akan naik secara bertahap dari level sekarang ini. Terkait dengan rasio pelayanan maka digunakan rasio target nasional. Kasus 2: Dimodifikasi dari proyeksi kasus. Permintaan air domestik per kapita masa mendatang ditetapkan menjadi 25 lpcd untuk daerah perkotaan dan 8 lpcd untuk daerah pedesaan. Rasio pelayanan di daerah desa menurun sebesar 4% dari kasus. Kasus 3: Dimodifikasi dari proyeksi kasus 2. Rasio pelayanan di daerah perkotaan menurun sebesar 55% dari kasus 2 dan tahun target ditunda sampai 22 kecuali di Kotamadya Yogyakarta. Kasus 4: Dimodifikasi dari proyeksi kasus 3. Rasio pelayanan semakin menurun di semua daerah. Rasio pelayanan sebesar 5 % di daerah perkotaan dan 35 % di daerah pedesaan. Kondisi/ parameter proyeksi permintaan air masa mendatang untuk setiap kasus ini dirangkum pada tabel 3.2.3. 3-68

Tabel 3.2.3 Kondisi dan Parameter Studi Kasus (Kasus Sampai 4) Kondisi/ parameter Kasus Kasus 2 Kasus 3 Kasus 4 Permintaan air domestik per kapita Konsumsi air domestik per kapita (lpcd) pada tahun target 22. permintaan air per kapita akan dinaikkan secara Konsumsi air domestik per kapita (lpcd) pada tahun target 22. permintaan air per kapita akan dinaikkan atau Sama seperti kasus 2 Sama seperti kasus 2 (lpcd) bertahap dari level sekarang ke level yang ditargetkan diturunkan secara bertahap dari level sekarang ke level tahun 22. yang ditargetkan tahun 22. PDAM Yogyakarta: 8 lpcd PDAM Yogyakarta: 25 lpcd PDAM Sleman,daerah kota: 8 lpcd PDAM Sleman,daerah kota:: 25 lpcd PDAM Sleman,daerah desa: 2 lpcd PDAM Bantul,daerah kota: 8 lpcd PDAM Bantul,daerah desa: 5 lpcd Pasokan air masyarakat: 6 lpcd PDAM Sleman,daerah desa: 8 lpcd PDAM Bantul,daerah kota: 25 lpcd PDAM Bantul,daerah desa: 8 lpcd Pasokan air masyarakat: 8 lpcd Target rasio pelayanan (%) Faktor puncak (permintaan maks air sehari/ permintaan rata-rata air sehari) Domestic Per Capita Water Permintaan Air Domesti Per Demand Kapita (lpcd) (lpcd) 2 8 6 4 2 8 6 4 2 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Tahun PDAM Yogyakarta PDAM Sleman, Urban PDAM Sleman, Rural PDAM Bantul, Urban PDAM Bantul, Rural Community Pasokan Air Water Masyarakat Supply Rasio pelayanan akan dinaikkan secara bertahap dari rasio pelayanan sekarang ke level target pada tahun yang disebutkan di bawah. PDAM Yogyakarta: Rasio pelayanan sekarang-> 8% pada tahun 25 PDAM Sleman, daerah kota: Rasio pelayanan sekarang -> 8% pada tahun 25 PDAM Sleman, daerah desa: Rasio pelayanan sekarang -> 6% pada tahun 25 PDAM Bantul, daerah kota: Rasio pelayanan sekarang -> 8% pada tahun 25 PDAM Bantul, daerah desa Rasio pelayanan sekarang -> 6% pada tahun 25 Sistem pasokan air masyarakat: Rasio pelayanan sekarang -> 6% pada tahun 22 Domestic Per Capita Water Demand (lpcd) 8 6 4 2 8 6 4 2 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 PDAM Yogyakarta PDAM Sleman, Urban PDAM Sleman, Rural PDAM Bantul, Urban PDAM Bantul, Rural Community Water Supply Rasio pelayanan akan dinaikkan secara bertahap dari rasio pelayanan sekarang ke level target pada tahun yang disebutkan di bawah. PDAM Yogyakarta: Rasio pelayanan sekarang -> 8% pada tahun 25 PDAM Sleman, daerah kota: Rasio pelayanan sekarang -> 8% pada tahun 25 PDAM Sleman, daerah desa: Rasio pelayanan sekarang -> 4% pada tahun 25 PDAM Bantul, daerah kota: Rasio pelayanan sekarang -> 8% pada tahun 25 PDAM Bantul, daerah desa Rasio pelayanan sekarang -> 4% pada tahun 25 Sistem pasokan air masyarakat Rasio pelayanan sekarang -> 4% pada tahun 22 Rasio pelayanan akan dinaikkan secara bertahap dari rasio pelayanan sekarang ke level target pada tahun yang disebutkan di bawah. PDAM Yogyakarta: Rasio Pelayanan Sekarang -> 8% pada tahun 25 PDAM Sleman, daerah kota: Rasio pelayanan sekarang -> 55% pada tahun 22 PDAM Sleman, daerah desa: Rasio pelayanan sekarang -> 4% pada tahun 22 PDAM Bantul, daerah kota: Rasio pelayanan sekarang -> 55% pada tahun 22 PDAM Bantul, daerah desa Rasio pelayanan sekarang -> 4% pada tahun 22 Sistem pasokan air masyarakat Rasio pelayanan sekarang -> 4% pada tahun 22 Rasio pelayanan akan dinaikkan secara bertahap dari rasio pelayanan sekarang ke level target pada tahun yang disebutkan di bawah. PDAM Yogyakarta: Rasio Pelayanan Sekarang -> 5% pada tahun 22 PDAM Sleman, daerah kota: Rasio pelayanan sekarang -> 5% pada tahun 22 PDAM Sleman, daerah desa: Rasio pelayanan sekarang -> 35% pada tahun 22 PDAM Bantul, daerah kota: Rasio pelayanan sekarang -> 5% pada tahun 22 PDAM Bantul, daerah desa Rasio pelayanan sekarang -> 35% pada tahun 22 Sistem pasokan air masyarakat Rasio pelayanan sekarang -> 35% pada tahun 22.2. Sama seperti kasus 2 Sama seperti kasus 2 3-69

(2) Hasil Studi Kasus dan Perbandingan Kasus Berdasarkan pada kondisi/ parameter studi kasus, maka diperhitungkan permintaan air masa mendatang untuk setiap kasus. Tabel 3.2.32 sampai 34 menunjukkan hasil dari studi kasus dan perbandingan masing-masing kasus di Kotamadya Yogyakarta dan Kabupaten Sleman dan Bantul. Tabel 3.2.35 menunjukkan total permintaan air masa mendatang untuk setiap kasus. (3) Semakin Berkurangnya Kapasitas Pasokan Air PDAM yang Dihadapkan dengan Permintaan Air Masa Mendatang Gambar 3.2.3 menunjukkan perbedaan (gap) antara kapasitas ketiga PDAM yang ada dengan permintaan air masa mendatang yang akan dipasok oleh PDAM tersebut di setiap kasus. Dengan kata lain, gambar ini menunjukkan keharusan penambahan kapasitas PDAM agar dapat memenuhi permintaan air masa mendatang sebelum 22. Penambahan kapasitas total PDAM yang dibutuhkan untuk setiap kasus adalah sebagai berikut: kasus kasus kasus 2 kasus 3 kasus 4 ekspansi kapasitas PDAM yang diminta agar memenuhi permintaan air masa mendatang sebelum 22 4,33 l/ detik 2,3 l/ detik,69 l/ detik,28 l/ detik 3-7

Tabel 3.2.32 Hasil Studi Kasus Dan Perbandingan Kasus Untuk Kotamadya Yogyakarta Kasus Kasus 2 Kasus 3 Kasus 4 Total permintaan air masa mendatang untuk PDAM Yogyakarta,4,2, 8 6 4 2 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 Permintaan Water Demand Air (l/detik) (l/sec) Net Water Demand NRW Day Average Water Demand Day Maximum Water Demand,4,2, 8 6 4 2 29 22 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Water Demand (l/sec) Tahun Net Permintaan Water Air Demand Netto NRW Day Permintaan Average Air Water Rata-rata Demand Harian Day Permintaan Maximum Maksimum Water Air Demand Sehari Sama seperti Kasus 2,4,2, 8 6 4 2 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Water Demand (l/sec) Tahun Net Permintaan Water Air Demand Netto NRW Day Permintaan Average Air Water Rata-rata Demand Harian Day Permintaan Maximum Maksimum Water Air Demand Sehari Total permintaan air masa mendatang untuk PDAM Yogyakarta dan permintaan air tanah bagi sumur pribadi,4,2, 8 6 4 2 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Permintaan Water Demand Air termasuk including Sumur Private Well Pribadi (l/sec) (l/detik) Permintaan Air dari PDAM Tahun Kebutuhan Air untuk Sumur Pribadi (PW) Water Demand of PDAM Groundwater Requirement for PW,4,2, 8 6 4 2 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Permintaan Air termasuk Sumur Pribadi Water Demand including Private Well (l/sec) (l/detik) Water Demand of PDAM Groundwater Requirement for PW Sama seperti Kasus 2,4,2, 8 6 4 2 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Permintaan Air termasuk Sumur Pribadi Water Demand including Private Well (l/sec) (l/detik) Permintaan Air dari PDAM/Masyarakat Tahun Kebutuhan Air untuk Sumur Pribadi (PW) Water Demand of PDAM Groundwater Requirement for PW 3-7

2,5 2,,5, 5 Tabel 3.2.33 Hasil Studi Kasus dan Perbandingan Kasus untuk Kabupaten Sleman Kasus Kasus 2 Kasus 3 Kasus 4 Total permintaan air masa mendatang untuk PDAM Sleman (kota+desa) dan sistem pasokan air masyarakat 2,5 2,,5, 5 2,5 2,,5, 5 2,5 2,,5, 5 3-72 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Net Water Demand NRW Day Average Water Demand Day Maximum Water Demand Permintaan Water Demand Air (l/detik) (l/sec) Permintaan Water Demand Air (l/detik) (l/sec) Water Demand (l/sec) Permintaan Water Demand Air (l/sec) (l/detik) 3, 2,5 2,,5, 5 Tahun Net Water Demand NRW Day Average Water Demand Day Maximum Water Demand Net Permintaan Water Demand Air Netto NRW Permintaan Air Rata-rata Day Average Water Demand Day Permintaan Maximum Maksimum Harian Water Demand Air Sehari Total Permintaan Air Masa Mendatang untuk PDAM Sleman (kota+desa) dan Sistem Pasokan Air Masyarakat dan Permintaan Air Tanah Bagi Sumur Pribadi Net Water Demand NRW Day Average Water Demand Day Maximum Water Demand 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Ye ar Water Demand of PDAM/Community Groundwater Requirement for PW 3, 2,5 2,,5, 5 Water Demand (l/detik) including Private Well (l/sec) Permintaan Air termasuk Sumur Pribadi 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Permintaan Air termasuk Sumur Pribadi Water Demand including Private Well (l/sec) (l/detik) Permintaan Air dari PDAM/ Masyarakat Tahun Ye ar Kebutuhan Air untuk Sumur Pribadi (PW) Water Demand of PDAM/Community Groundwater Requirement for PW 3, 2,5 2,,5, 5 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Water Demand including Private Well (l/sec) Tahun Permintaan Air dari PDAM/ Kebutuhan Air untuk Sumur Pribadi Water Masyarakat Demand of PDAM/Community Groundwater (PW) Requirement for PW 3, 2,5 2,,5, 5 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Permintaan Air termasuk Sumur Pribadi Water Demand including Private Well (l/sec) (l/detik) Permintaan Air dari PDAM/ Masyarakat Tahun Kebutuhan Air untuk Sumur Pribadi (PW) Water Demand of PDAM/Community Groundwater Requirement for PW

Tabel 3.2.34 Hasil Studi Kasus dan Perbandingan Kasus untuk Kabupaten Bantul Kasus Kasus 2 Kasus 3 Kasus 4 Total permintaan air masa mendatang untuk PDAM Bantul (kota+desa) dan sistem pasokan air masyarakat 2,5 2,5 2,5 2,5 2,,5, 5 2,,5, 5 2,,5, 5 2,,5, 5 22 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Tahun Net Permintaan Water Demand Air Netto NRW Permintaan Air Rata-rata Day Average Water Demand Day Permintaan Maximum Maksimum Harian Water Air Demand Sehari Permintaan Water Demand Air (l/detik) (l/sec) 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 Permintaan Water Demand Air (l/detik) (l/sec) Water Demand (l/sec) Water Demand (l/sec) Tahun Net Permintaan Water Demand Air Netto NRW Permintaan Air Rata-rata Day Average Water Demand Day Permintaan Maximum Maksimum Water Air Demand Sehari Harian Net Water Demand NRW Day Average Water Demand Day Maximum Water Demand Total permintaan air masa mendatang untuk PDAM Bantul (kota+desa) dan sistem pasokan air masyarakat Dan permintaan air tanah bagi sumur pribadi Net Water Demand NRW Day Average Water Demand Day Maximum Water Demand 2,5 2,,5, 5 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Water Demand of PDAM Groundwater Requirement for PW 2,5 2,,5, 5 Permintaan Air Termasuk Sumur Pribadi Water Demand including (l/detik) Private Well (l/sec) 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Permintaan Air Termasuk Sumur Pribadi Water Demand including (l/detik) Private Well (l/sec) Water Demand of PDAM Groundwater Requirement for PW 2,5 2,,5, 5 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Water Permintaan Demand Air including Termasuk Private Sumur Well Pribadi (l/sec) (l/detik) Tahun Kebutuhan Air Tanah untuk Sumur Water Permintaan Demand Air of PDAM Groundwater Requirement for PW Pribadi 2,5 2,,5, 5 22 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 Permintaan Air Termasuk Sumur Pribadi Water Demand including Private Well (l/sec) (l/detik) Tahun Kebutuhan Air Tanah untuk Sumur Water Permintaan Demand Air of PDAM Groundwater Requirement for PW Pribadi 3-73

Tabel 3.2.35 Rangkuman Total Permintaan Air Masa Mendatang Pada Setiap Kasus Kasus Kasus 2 7, 7, Total Permintaan W ater D emand Air (l/sec) (l/detik) 6, 5, 4, 3, 2, Total T Permintaan W ater D em and Air (l/sec) (l/detik) 6, 5, 4, 3, 2,,, 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Tahun Permintaan maksimal air sehari, Day Yogyakarta Max Water Demand, Yogyakarta Day Permintaan Max Water maksimal Demand, air sehari, Bantul Bantul Groundwater Air tanah untuk for sumur Private pribadi, Well, Sleman Day Permintaan Max Water maksimal Demand, air sehari, Sleman Sleman Air tanah untuk sumur pribadi, Groundwater Yogyakarta for Private Well, Yogyakarta Groundwater Air tanah untuk for sumur Private pribadi, Well, Bantul Day Max Water Demand Yogyakarta Day Max Water Demand Bantul Groundwater for Private Well Sleman Day Max Water Demand Sleman Groundwater for Private Well Yogyakarta Groundwater for Private Well Bantul Kasus 3 Kasus 4 7, 7, T Total W Permintaan ater D em and Air (l/sec) (l/detik) 6, 5, 4, 3, 2,, Total T Permintaan W ater D em and Air (l/sec) (l/detik) 6, 5, 4, 3, 2,, 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Day Max Water Demand Yogyakarta Day Max Water Demand Sleman Day Max Water Demand Bantul Groundwater for Private Well Yogyakarta Groundwater for Private Well Sleman Groundwater for Private Well Bantul 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Day Permintaan Max Water maksimal Demand air sehari, Yogyakarta Yogyakarta Permintaan maksimal air sehari, Bantul Day Max Water Demand Bantul Groundwater for Private Well Sleman Air tanah untuk sumur pribadi, Sleman Tahun Day Permintaan Max Water maksimal Demand Sleman air sehari, Sleman Air tanah untuk sumur pribadi, Yogyakarta Air tanah untuk sumur pribadi, Bantul Groundwater for Private Well Yogyakarta Groundwater for Private Well Bantul 3-74

Kasus Kasus 2 6, 5, Yogyakarta PDAM: 56 l/sec Sleman PDAM: 8 l/sec Bantul PDAM: l/sec Total Existing Capacity : 85 l/sec 6, 5, Yogyakarta PDAM: 56 l/sec Sleman PDAM: 8 l/sec Bantul PDAM: l/sec Total Existing Capacity : 85 l/sec Permintaan Water Demand Air (lpcd) 4, 3, 2,, Gap: 4,33 l/sec Permintaan Water Demand Air (lpcd) 4, 3, 2,, Gap: 2,3 l/sec 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 Yogyakarta Sleman Bantul Total Yogyakarta Sleman Bantul Total Kasus 3 Kasus 4 6, 5, Yogyakarta PDAM: 56 l/sec Sleman PDAM: 8 l/sec Bantul PDAM: l/sec Total Existing Capacity : 85 l/sec 6, 5, Yogyakarta PDAM Yogyakarta: PDAM: 56 56 l/dtk l/sec Sleman PDAM Sleman PDAM: : 8 8 l/dtk l/sec Bantul PDAM PDAM: Bantul : l/dtk l/sec Total Kapasitas Existing Capacity yang ada: : 85 l/dtk l/sec Permintaan Water Demand Air (lpcd) 4, 3, 2,, Gap,69 l/sec Permintaan Water Demand Air (lpcd) 4, 3, 2,, Gap,28 l/sec 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 26 27 28 29 22 25 26 27 28 29 2 2 22 23 24 25 Tahun 26 27 28 29 22 Yogyakarta Sleman Bantul Total Yogyakarta Sleman Bantul Total Gambar 3.2.3 Kekurangan Kapasitas Pasokan Air Terhadap Permintaan Air Masa Mendatang 3-75

3.2.8 Permintaan Air Masa Mendatang Berdasarkan Daerah () Penetapan Wilayah Daerah Studi Boundary Batas Kabupaten of Kabubaten N Boundary Batas Kelurahan/Desa of Keluraha/Desa Garis kontur Contour line of EL. 25 m ketinggian 25 m 4 km Boundary Batas Wilayah of Zone A B E C D F G H I Gambar 3.2.3 Studi Penetapan Wilayah Untuk perencanaan sistem pasokan air yang akan datang, permintaan air masa mendatang didistribusikan/ dialokasikan untuk setiap daerah, wilayah. Penetapan wilayah daerah studi diperlihatkan pada gambar 3.2.3 dan setiap wilayah ditentukan berdasarkan masing-masing topografi area dan karakter administratif. Jalur kontur dari EL. 25 m juga dipertimbangkan sebagai faktor kunci penetapan wilayah. Kanal Mataram yang akan menjadi rute jalur transmisi air bersih masa mendatang melintas sepanjang jalur kontur of EL. 5 m menuju Kotamadya Yogyakarta. Dari ketinggian jalur pipa transmisi air bersih masa mendatang (sekitar EL. 5 m), daerah yang lebih rendah dari EL. 25 m bisa dipasok oleh sistem baru yang memperhatikan kerusakan pipa utama dan sisa kerusakan pada kran pelanggan. Penjelasan dari masing-masing zona adalah sebagai berikut. Zona A: (Kabupaten Sleman) Daerah ini lebih tinggi daripada EL. 25 m dan batas ini adalah penyesuaian terhadap batas utara dari Kotamadya Yogyakarta (batas selatan dari Kabupaten Sleman). Zona B: (Kabupaten Sleman) Bagian barat dari Kabupaten Sleman dan level tanahnya lebih rendah daripada EL. 25 m. Zona C: (Kabupaten Sleman) Bagian timur dari Kabupaten Sleman dan level tanahnya lebih rendah daripada EL. 25 m. Zone D: (Kabupaten Sleman) Bagian timur akhir dari Kabupaten Sleman lebih tinggi daripada 3-76