Pengaruh Variasi Arus dan Jenis Elektrode pada Pengelasan Smaw Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN PELAT AISI 444 MENGGUNAKAN ELEKTRODA AWS E316L

I. PENDAHULUAN. keling. Ruang lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam konstruksi. transportasi, rel, pipa saluran dan lain sebagainya.

PERLAKUAN PEMANASAN AWAL ELEKTRODA TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN FISIK PADA DAERAH HAZ HASIL PENGELASAN BAJA KARBON ST 41

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ir Naryono 1, Farid Rakhman 2

PENGARUH HEAT TREATMENT

PENGARUH PERLAKUAN ANIL TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA SAMBUNGAN LAS PIPA BAJA Z 2201

III. METODOLOGI PENELITIAN. 2. Badan Latihan Kerja (BLK) Bandar Lampung sebagai tempat pengelasan

ANALISA PENGARUH TEBAL PELAT PADA PENGELASAN LISTRIK TERHADAP KEKERASAN DAERAH HAZ BAJA KARBON St-37. By Nurfa Anisa Universitas Soerjo

INFO TEKNIK Volume 14 No. 2 Desember 2013 ( ) PENGARUH ARUS TERHADAP KEKERASAN HASIL PENGELASAN BAJA ST 60 MENGGUNAKAN PENGELASAN SMAW

Ir. Hari Subiyanto, MSc

VARIASI KUAT ARUS LAS SMAW TERHADAP NILAI KEKERASAN DAN UJI TARIK PADA BAJA ST 40

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIASI SUHU PREHEAT TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL SA 516 GRADE 70 YANG DISAMBUNG DENGAN METODE PENGELASAN SMAW

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. selain jenisnya bervariasi, kuat, dan dapat diolah atau dibentuk menjadi berbagai

Oleh Wahyu Ade Saputra ( ) Dosen Pembimbing 1. Ir. Achmad Zubaydi, M.Eng., Ph.D 2. Ir. Soeweify, M.Eng

Available online at Website

Dimas Hardjo Subowo NRP

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan kampuh las, proses pengelasan dan pembuatan

PENGARUH FILLER DAN ARUS LISTRIK TERHADAP SIFAT FISIK-MEKANIK SAMBUNGAN LAS GMAW LOGAM TAK SEJENIS ANTARA BAJA KARBON DAN J4

Pengaruh variasi kampuh las dan arus listrik terhadap kekuatan tarik dan struktur mikro sambungan las TIG pada aluminium 5083

Analisis Perbandingan Laju Korosi Pelat ASTM A36 antara Pengelasan di Udara Terbuka dan Pengelasan Basah Bawah Air dengan Variasi Tebal Pelat

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2013 ISSN X

KARAKTERISASI SIFAT FISIS DAN MEKANIS SAMBUNGAN LAS SMAW BAJA A-287 SEBELUM DAN SESUDAH PWHT

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak

Pengaruh Kondisi Elektroda Terhadap Sifat Mekanik Hasil Pengelasan Baja Karbon Rendah

Prosiding SNATIF Ke -4 Tahun 2017 ISBN:

KAJIAN EKSPERIMEN PENGUJIAN KEKERASAN BAJA KARBON MEDIUM YANG DISAMBUNG DENGAN SMAW DAN QUENCHING DENGAN AIR LAUT. Erizal

BAB I PENDAHULUAN. memiliki andil dalam pengembangan berbagai sarana dan prasarana kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Pemilihan Bahan. Proses Pengelasan. Pembuatan Spesimen. Pengujian Spesimen pengujian tarik Spesimen struktur mikro

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

EFFECT OF POST HEAT TEMPERATURE TO HARDNESS AND MACROSTRUCTURE IN WELDED STELL ST 37

PENGARUH KELEMBABAN FLUKS ELEKTRODA E 6013 LAS SMAW PADA KEKUATAN SAMBUNGAN TUMPUL BAJA PADUAN BERKEKUATAN TARIK TINGGI AISI 4340

I. PENDAHULUAN. sampah. Karena suhu yang diperoleh dengan pembakaran tadi sangat rendah maka

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS PENGELASAN ASTM A790 DAN ASTM A106 Gr. B HASIL PROSES PENGELASAN GTAW YANG DIAPLIKASIKAN PADA PIPA GEOTHERMAL

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyambungan batang-batang terutama pada bahan besi tuang

PENGARUH FILLER DAN ARUS LISTRIK TERHADAP SIFAT FISIK- MEKANIK SAMBUNGAN LAS GMAW LOGAM TAK SEJENIS ANTARA BAJA KARBON DAN J4

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.1 Tahun 2014: 9-16 ISSN X

PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN SAMBUNGAN PADA PROSES PENGELASAN ALUMINIUM DENGAN METODE MIG

PENGARUH PROSES PREHEATING PADA PENGELASAN SMAW TERHADAP KEKUATAN TARIK MATERIAL BAJA ST 37

PENGARUH TEBAL PELAT BAJA KARBON RENDAH LAMA PENEKANAN DAN TEGANGAN LISTRIK PADA PENGELASAN TITIK TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

TUGAS AKHIR S T U DI LAJU KOROSI WELD JOINT M A T ERIAL PHYTRA AGASTAMA

ANALISA PENGARUH PENGELASAN FCAW PADA SAMBUNGAN MATERIAL GRADE A DENGAN MATERIAL GRADE DH 36. Oleh :

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA PROSES PENGELASAN SMAW

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH PREHEAT DAN POST WELDING HEAT TREATMENT TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN LAS SMAW PADA BAJA AMUTIT K-460

ANALISA PENGARUH VARIASI TREATMENT PADA PROSES PENGELASAN SMAW TERHADAP PERBAIKAN KUALITAS BAJA

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan adalah suatu proses penggabungan antara dua. logam atau lebih yang menggunakan energi panas.

BAB I PENDAHULUAN. panas yang dihasilkan dari tahanan arus listrik. Spot welding banyak

Pengaruh Parameter Post Weld Heat Treatment terhadap Sifat Mekanik Lasan Dissimilar Metal AISI 1045 dan AISI 304

ANALISA HASIL PENGELASAN SMAW PADA STAINLESS STEEL AISI 304 DENGAN VARIASI ARUS DAN DIAMETER ELEKTRODA

PENGARUH VARIASI SUHU POST WELD HEAT TREATMENT ANNEALING

PENGARUH HASIL PENGELASAN GTAW DAN SMAW PADA PELAT BAJA SA 516 DENGAN KAMPUH V TUNGGAL TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERAAN DAN STRUKTUR MIKRO

Kata Kunci: Pengelasan Berbeda, GMAW, Variasi Arus, Struktur Mikro

Jurnal Dinamis Vol.II,No.14, Januari 2014 ISSN

ANALISA MECHANICAL DAN METALLURGICAL PENGELASAN BAJA KARBON A36 DENGAN METODE SMAW

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing benda uji, pada pengelasan las listrik dengan variasi arus 80, 90,

16 Media SainS, Volume 4 Nomor 1, April 2012 ISSN

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia konstruksi, pengelasan sering digunakan untuk perbaikan dan

Analisa Kekuatan Tarik Baja Konstruksi Bj 44 Pada Proses Pengelasan SMAW dengan Variasi Arus Pengelasan

ABSTRAK. Kata kunci : SMAW, Struktur Mikro, Quenching dengan Air Laut.

Pengaruh Variasi Arus terhadap Struktur Mikro, Kekerasan dan Kekuatan Sambungan pada Proses Pengelasan Alumunium dengan Metode MIG

PENGARUH ANNEALING TERHADAP LAS MIG DENGAN GAS PELINDUNG CO2 (100%) TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO DAN MAKRO PADA BAJA STAM 390 G

STUDI PENGARUH BESARNYA ARUS LISTRIK TERHADAP DISTRIBUSI KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN KEKUATAN IMPAK PADA BAJA KARBON RENDAH JENIS SB 46

I. PENDAHULUAN. berperan dalam proses manufaktur komponen yang dilas, yaitu design,

Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang *

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

STUDI PENGARUH NORMALISING TERHADAP KARAKTERISTIK DAN SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN LAS SMAW PADA PLAT JIS SM 41B MENGGUNAKAN ELEKTRODA E 7016 DAN E 6013

PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN DAN VARIASI DIAMETER ELEKTRODA TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA STAINLESS STEEL AISI 304

Jurnal Teknik Mesin UNISKA Vol. 02 No.02 Mei 2017 ISSN

Persentasi Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS

PENGARUH PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN MIKRO STRUKTUR PADA PIPA HEAT EXCHANGER

PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS

Pengaruh Jenis Elektroda Pada Pengelasan Dengan SMAW Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Pada Baja Profil IWF

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

Analisa Sifat Mekanik Hasil Pengelasan GMAW Baja SS400 Studi Kasus di PT INKA Madiun

ANALISA KUAT LENTUR DAN PENGELASAN PADA PEMEGANG KURSI MOBIL

PENGARUH POSISI PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TAKIK DAN KEKERASAN PADA SAMBUNGAN LAS PIPA

STUDI METALOGRAFI HASIL PENGELASAN SPOT WELDING TIPE KONVENSIONAL DAN PENAMBAHAN GAS ARGON

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN SAMBUNGAN PADA PROSES PENGELASAN ALUMUNIUM DENGAN METODE SMAW

Dosen Pembimbing: Ir. Subowo, MSc Oleh : M. Fathur Rohman

PENGARUH POLA GERAKAN ELEKTRODE DAN POSISI PENGELASAN TERHADAP KEKERASAN HASIL LAS PADA BAJA ST60

PENGARUH ARUS, KANDUNGAN SULFUR, DAN GAS PELINDUNG TERHADAP MORFOLOGI LASAN PADA PENGELASAN GTAW DENGAN BUSUR DIAM.

PENGARUH VARIASI ARUS LAS TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN KETANGGUHAN LAS SMAW DENGAN ELEKTRODA NSN308

PENGARUH TRAVEL SPEED PADA ROOT PAS MENGGUNAKAN KAWAT LAS ER 70S-6 PADA ROBOTIC WELDING TERHADAP KEKERASAN MATERIAL DAN MACRO

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined.

VARIASI POSISI PENGELASAN DAN GERAKAN ELEKTRODA TERHADAP BAJA VCN 150

PENGARUH ARUS PENGELASAN LAS TIG TERHADAP KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS STAINLESS STEEL TYPE 304 ABSTRAK

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENGARUH SUHU NORMALIZING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PENGELASAN BAJA PLAT KAPAL. Sutrisna*)

Pengaruh posisi pengelasan dan gerakan elektroda terhadap kekerasan hasil las baja JIS SSC 41

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH WAKTU TEKAN DAN HASIL GUMPALAN TERHADAP KEKUATAN GESER PADA LAS TITIK. Abstract

KEKUATAN TARIK DAN BENDING SAMBUNGAN LAS PADA MATERIAL BAJA SM 490 DENGAN METODE PENGELASAN SMAW DAN SAW

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada prosesnya dilakukan pada bulan Juli Tahun 2011 sampai. 2. BLK Disnaker Kota Bandar Lampung.

Transkripsi:

Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CakraM Vol. 3 No.2. Oktober 2009 (144-149) Pengaruh Variasi Arus dan Jenis Elektrode pada Pengelasan Smaw Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon I Made Gatot Karohika Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran Badung e-mail: gatot.karohika@me.unud.ac.id Abstrak Pengelasan merupakan sebuah proses penyambungan dua atau lebih logam yang banyak diaplikasikan dalam dunia industri. Untuk mendapatkan hasil pengelasan yang bagus maka diperlukan pemilihan filler yang dan pemakaian parameter las yang sesuai untuk menghindari adanya cacat las maupun perbedaan sifat mekanik yang besar antara welded metal dengan base metal karena dapat menjadi awal terjadinya cacat atau kerusakan pada suatu peralatan.dalam penelitian ini dilakukan pemakaian jenis filler dan arus yang berbeda ( E 6010, 7018 2,5mm 350mm, 100 dan 130 A) dalam pengelasan baja karbon AISI 1045 dengan menggunakan metode pengelasan Shielded Metal Arc Welding. Kemudian diambil nilai kekerasan Rockwell C di daerah welded metal, HAZ, dan base metal. Dari hasil penelitian ini didapatkan harga kekerasan di daerah weld metal dan HAZ lebih tinggi daripada harga kekerasan di daerah base metal, harga kekerasan di daerah weld metal dan HAZ pada arus pengelasan 130 ampere lebih tinggi dibandingkan harga kekerasan pada weld metal dan HAZ dengan arus pengelasan 100 ampere, sedangkan harga kekerasan pada base metal relatif tidak berubah, harga kekerasan di daerah weld metal pada pengelasan menggunakan elektroda 7018 lebih tinggi dibandingkan harga kekerasan pada weld metal dengan pengelasan yang menggunakan elektroda 6010, sedangkan nilai kekerasan pada HAZ dan base metal tidak dipengaruhi secara signifikan oleh jenis elektroda. Kata kunci : Gaya traksi, Ratio Gigi, Jumlah Tingkat Kecepatan, Kinerja traksi, Hambatan rolling Abstract The Influence of Flow and Type of Variation in The Welding Electrode SMAW Against Carbon Steel Mechanical Propertis Welding is a joining process of 2 or more metal that is widely used in industry. To obtain good welding result it is needed appropriate filler and weld parameters to avoid weld defect and wide deference of mechanic properties between welded metal and base metal.in this experiment we used different filler and current (E 6010, 7018 2,5mm 350mm, 100 dan 130 A)and use material carbon steel AISI 1045 and SMAW welding method. Rockwell C Hardness tested in welded metal, HAZ, and base metal area.the hardness number in welded metal and HAZ is reported higher than base metal area, the hardness number of welded metal and HAZ that use current 130 is higher than that one than use current 100 A,and hardness number in base metal relatifely similar. The hardness number of welded metal that use electrode 7018 is higher than hardness number of welded metal that use electrode 6010, and hardness number of HAZ and base metal is not affected significantly by the types of electrode. Keywords: Traction force, Ratio Transmission, Sum Up The Speed Level, Performance of traction, Rolling resistance 1. Pendahuluan Baja karbon merupakan material yang sangat luas penggunaannya dalam kehidupan seharihari. Pemilihan baja karbon dikarenakan material ini mempunyai keunggulan secara ekonomis dan sifat mekanik yang memadai. Salah satu sifat mekanik tersebut adalah kekerasan. Dalam penggunaannya di kehidupan sehari-hari, baja kerap mengalami proses pengelasan. Proses pengelasan yang dilakukan diantaranya adalah pengelasan SMAW. Pada proses pengelasan sering dilakukan dengan besar arus yang berbeda dan filler yang berbeda pula. Dengan perbedaan itu tentunya akan memberikan sifat mekanik yang berbeda antara satu dengan yang lain, termasuk pada sifat kekerasannya. Berdasarkan kondisi tersebut, maka besar arus dan jenis filler yang tepat diharapkan dapat memberikan sifat mekanik yang diinginkan. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh jenis filler dan besar arus terhadap sifat mekanik suatu bahan yang mengalami pengelasan. Sedangkan tujuan Penelitian mempelajari pengaruh jenis filler dan besar arus pada pengelasan baja karbon terhadap sifat mekanik kekerasan. Untuk mencapai tujuan penelitian ini diberi batasan sebagai berikut : seluruh pengukuran variabel pengelasan dianggap tepat seperti pada alat pengukuran. metode pengelasan yang digunakan adalah SMAW, material dianggap homogen

komposisi kimianya, parameter tegangan busur, kecepatan pengelasan dan besar arus dianggap konstan, panjang busur konstan, sudut pengelasan konstan, bentuk groove sama, pengukuran kekerasan pada temperatur kamar 2. Metode Penelitian 2.1. Peralatan dan Bahan Peralatan yang digunakan pada percobaan ini adalah : 1. Spesimen uji, Baja karbon 1045 2. Mesin pengelasan SMAW 3. Filler E 6010, 7018 2,5mm 350mm 4. Alat pemotong spesimen (gerinda, gergaji) 5. Mesin penguji kekerasan Rockwell C 6. Mesin polishing 7. Kertas gosok 8. Mikroskop 9. Kamera, mistar dan jangka sorong 2.2. Pelaksanaan Percobaan 1. Mempersiapkan spesimen 2. Perancangan dan pembuatan groove. Karena ketebalan plat yang digunakan termasuk plat ukuran sedang. 3. Pembersihan permukaan logam induk dari karat dan kotoran lainnya dengan menggunakan sikat besi, kertas gosok dan gerinda. 4. Proses pengelasan SMAW. 5. Pendinginan normal di udara. 6. Proses grinding 7. Pengujian kekerasan menggunakan metode Rockwell C dimana diambil 15 titik dengan perincian 6 titik di base metal, 4 titik di HAZ, dan 5 titik di filler. Posisi titik titik pengambilan data kekerasan sesuai dengan gambar 2.2. 8. Menganalisa data yang didapat, membahas, dan mengambil kesimpulan. 45 o 3. Hasil dan Analisa Data 3.1. Data Hasil Pengujian Kekerasan Data elektroda yang dipakai : E6010 Tensile : 62.000 psi Yield : 50.000 psi % C : 0.12 S : 0.04 Si : 0.4 Mo: 0.4 0.64 Mn : 0.6 P : 0.03 E7018 Tensile : 72.000 psi Yield : 60.000 psi %C : 0.12 S : 0.04 Si : 0.8 Mo : 0.4 0.64 Mn : 0.9 P : 0.03 Dari pengujian kekerasan didapatkan data seperti pada tabel 1. 3.2. Analisa Kekerasan Dari data kekerasan yang didapatkan sesuai dengan tabel 1, kemudian diolah untuk mendapatkan hubungan tertentu seperti digambarkan pada grafik di bawah ini. Gambar 3. Grafik perbandingan perbedaan arus pengelasan pada Filler E6010 1m m 1m m Gambar 1. Standard grove pada plat ketebalan sedang Gambar 2. Titik pengambilan data kekerasan Gambar 2. Grafik perbandingan perbedaan arus pengelasan pada Filler E7018 145

Gambar 3. Grafik perbandingan perbedaan Filler pada arus pengelasan 100 Amp Dari grafik pengujian kekerasan dapat kita lihat bahwa distribusi harga kekerasan dari tiap spesimen memiliki kecenderungan yang berbedabeda. Perbedaan dari kedua spesimen tersebut dikaitkan dengan perbedaan penggunaan arus dan filler pengelasannya. Secara teoritis dapat dikatakan bahwa pengelasan identik dengan siklus pemanasan dan pendinginan. Dan dengan variable arus yang berbeda maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi arus pengelasan maka temperatur yang dicapai juga akan semakin tinggi. Dengan media pendinginan yang sama, yaitu udara, pada temperatur yang lebih tinggi akan mempunyai laju pendinginan yang lebih cepat karena perbedaan temperatur yang lebih besar. Pada laju pendinginan cepat akan didapatkan harga kekerasan pada daerah filler dan HAZ yang lebih tinggi. Sedangkan pada daerah base metal relatif tidak ada perubahan yang berarti karena perlakuan panas yang didapatkan tidak sampai merubah sifat kekerasannya secara signifikan. Jika ditinjau dari elektroda las yang digunakan secara umum harga kekerasan pada elektroda 7018 lebih tinggi dibandingkan 6010. Hal ini dikarenakan kekuatan elektroda 7018 yang yang lebih tinggi dari 6010. Elektroda 7018 mempunyai harga kekuatan tarik 72.000 psi dan yield 60.000 psi, sedangkan 6010 mempunyai kekuatan tarik 62.000 psi dan yield 50.000 psi. 3.3. Foto Makro dan Mikro Spesimen Uji Hasil foto makro dari mikro specimen uji adalah sebagai berikut : Gambar 4. Grafik perbandingan perbedaan filler pada arus pengelasan 130 Amp Tabel 1. Data hasil pengujian kekerasan Gambar 5. Foto makro spesimen Gambar 6. Foto mikro base metal spesimen E6010 dengan arus 100 Ampere (Perbesaran 500 X) 146

Gambar 7. Foto mikro HAZ spesimen E6010 dengan arus 100 Ampere Gambar 9. Foto mikro haz spesimen E6010 Gambar 8. Foto mikro filler spesimen E6010 dengan arus 100 Ampere Gambar 10. Foto mikro filler spesimen E6010 Gambar 8. Foto mikro base metal spesimen E6010 Gambar 11. Foto mikro base metal spesimen E7018 dengan arus 100 Ampere 147

gambar 12. Foto mikro haz spesimen E7018 dengan arus 100 ampere Gambar 15. Foto mikro haz spesimen E7018 Gambar 13. Foto mikro filler spesimen E7018 dengan arus 100 ampere Gambar 14. Foto mikro base metal spesimen E7018 Gambar 16. Foto mikro filler spesimen E7018 3.4. Analisa Struktur Mikro a. Weld metal Dari foto struktur mikro dapat dilihat bahwa struktur pembentuk weld metal berupa flakes. Pada arus pengelasan 130 ampere ukuran butiran yang bisa dilihat pada ukuran flakes relatif lebih besar dibandingkan dengan arus 100 ampere karena laju pendinginan yang lebih cepat. Jika meninjau pada perbedaan elektroda, pada 7018 ukuran butiran lebih besar dibandingkan dengan 6010 sehingga menyebabkan kekuatan dan kekerasan untuk elektroda 7018 lebih tinggi dibandingkan dengan elektroda 6010. b. HAZ Dari foto struktur mikro dapat terlihat bahwa pada daerah HAZ spesimen dengan arus 130 ampere terdiri dari perlit kasar dan sedikit ferrit hal ini disebabkan dengan pendinginan yang lebih cepat akibatnya perlit kasar akan tebentuk sehingga hal ini 148

menyebabkan terbentuknya perlit lebih kasar dibandingkan spesimen dengan arus 100 ampere yang lebih halus dengan ferrit yang cukup banyak. c. Base Metal Pada base metal tidak menunjukkan perbedaan struktur mikro yang mencolok. Hal ini dikarenakan perlakuan panas yang didapatkan oleh base metal tidak mencapai temperatur austenitisasi, sehingga pendinginan yang terjadi tidak merubah struktur mikro dari base metal 4. Kesimpulan Dari penelitian dan analisa data yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Harga kekerasan di daerah weld metal dan HAZ lebih tinggi daripada harga kekerasan di daerah base metal. 2. Harga kekerasan di daerah weld metal dan HAZ pada arus pengelasan 130 ampere lebih tinggi dibandingkan harga kekerasan pada weld metal dan HAZ dengan arus pengelasan 100 ampere, sedangkan harga kekerasan pada base metal relatif tidak berubah. 3. Harga kekerasan di daerah weld metal pada pengelasan menggunakan elektroda 7018 lebih tinggi dibandingkan harga kekerasan pada weld metal dengan pengelasan yang menggunakan elektroda 6010, sedangkan harga kekerasan pada HAZ dan base metal relatif tidak dipengaruhi oleh jenis elektroda. 4. Ukuran butiran weld metal pada arus pengelasan 130 ampere lebih besar dibandingkan ukuran butiran weld metal pada arus pengelasan 100 ampere. 5. Pada daerah HAZ dengan arus pengelasan 130 ampere memiliki struktur mikro perlit kasar dan sedikit ferrit, sedangkan pada arus pengelasan 100 ampere perlit lebih halus dengan ferrit yang lebih banyak. 6. Struktur mikro pada daerah base metal tidak dipengaruhi oleh variasi parameter pengelasan sehingga bentuk dan ukuran butiran relatif sama. Daftar Pustaka [1] Musaikan, Ir, 1997, Diktat Teknik Las. [2] Wiryosumarto, Harsono, Prof. Dr. Ir dan Prof. Dr. Toshie Okumura, 1994, Teknologi Pengelasan Logam, PT. Pradnya Paramita. [3] Welding Handbook, 1976, Fundamental of Welding, seventh edition, volume I, Florida: American Welding Society. [4] Welding Handbook, 1976, Material and Application, eight edition, volume IV, Florida: American Welding Society. 149