EXSPOSE PENGELOLAAN PERTAMBANGAN, KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DI PROVINSI LAMPUNG DISAMPAIKAN PADA ACARA MONITORING DAN EVALUASI KORSUPWAS KPK DAN DITJEN MINERBA PEMDA PROVINSI DAN KAB/KOTA GUBERNUR LAMPUNG M. RIDHO FICARDO
GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG Secara geografis, Provinsi Lampung terletak pada kedudukan 103 o 40 105 o 50 Bujur Timur dan 3 o 45 6 o 45 Lintang Selatan, dengan luas daratan 35.228,35 Km 2. Luas perairan laut Provinsi Lampung lebih kurang 24.820 Km 2 dengan panjang garis pantai lebih kurang 1.105 km, yang membentuk 4 (empat) wilayah pesisir, yaitu Pantai Barat (210 km), Teluk Semangka (200 km), Teluk Lampung dan Selat Sunda (160 km), dan Pantai Timur (270 km). Secara administratif Provinsi Lampung terdiri 15 ((lima belas) Kabupaten/Kota yang terdiri atas : Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Pesawaran, Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Timur, Kota Metro, Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Way Kanan, Kabupaten Tulangbawang, Kabupaten Tulangbawang Barat, Kabupaten Mesuji, Kabupaten Lampung Barat, dan Kabupaten Pesisir Barat.
PROGRES IMPLEMENTASI 5 SASARAN RENCANA AKSI KORSUP MINERAL DANBATUBARA
RENCANA AKSI POKOK-POKOK PERMASALAHAN RENCANA AKSI PERBAIKAN 1. Administrasi Wilayah Pertambangan 1. Administrasi Wilayah Pertambangan Pemerintah Daerah belum memiliki : Pemerintah Daerah : - Perda Pengelolaan Pertambangan - Sudah Mempunyai Perda Pertambangan Perda Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara - RTRW terkait wilayah pertambangan - Ada RTRW terkait wilayah pertambangan Peta Wilayah Izin Usaha Pertambangan - (WIUP) - Ada Peta Wilayah Izin Usaha Pertambangan - Prosedur Operasional Baku Perizinan - Ada Prosedur Operasional Baku Perizinan Pertambangan Pertambangan
POKOK-POKOK PERMASALAHAN RENCANA AKSI PERBAIKAN 2. Izin Usaha Pertambangan 2. Izin Usaha Pertambangan a. Proses pemberianizin tidak sesuaidengan a. Proses perizinan sudah sesuai dengan ketentuan ketentuan peraturan yg berlaku, seperti IUP yg peraturan yang berlaku. diterbitkan diluar kawasan pertambangan berdasarkan RTRW b. Pemegang IUP tidak menyampaikan laporan b. Melakukan teguran kepada perusahaan yang tidak produksi dan penjualan. menyampaikan laporan produksi dan penjualan c. Pemberian izin tumpang tindih c. Ada indikasi tumpang tindih kawasan hutan, dan sudah diklarifikasi ke BPKH dan akan ditindaklanjuti d. Pertambangan Rakyat Tanpa Izin (Illegal Mining) d. Melakukan monitoring dan penegakan hukum, dng di Wilayah pemegang IUP. Keputusan Gubernur Nomor : G/878/II.04/HK/2013 ttg Pembentukan Tim Monitoring dan Penegakan Hukum Penghentian Kegiatan Illegal Dalam Bidang Pertambangan, Perikanan yg mencemari Lingkungan diwilayah Kab/Kota se Provinsi Lampung
POKOK-POKOK PERMASALAHAN RENCANA AKSI PERBAIKAN e. Lokasi tambang tidak sesuai dengan wilayah yang e. Lokasi tambang sudah sesuai dengan wilayah yang ditetapkan. ditetapkan. f. Terdapat IUP yg belum menyerahkan jaminan f. Mewajibkan kepada perusahaan untuk segera kesungguhan. menyerahkan jaminan kesungguhan. Surat Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Nomor : 540/25/III.19/2015 tgl 20 Januari 2015 Perihal Kewajiban Penempatan Jaminan Kesungguhan. g. Pemilik izin melimpahkan pelaksanaan izin kpd g. Tidak ada Pemilik izin melimpahkan pelaksanaan pihak lain. izin kpd pihak lain. h. IUP diterbitkan, belum ada izin pinjam pakai h. Melakukan klarifikasi IUP yang terindikasi masuk kawasan hutan. kawasan hutan, melalui : Surat Kepala Dinas Pertambangan & Energi Nomor : 540/82/III.19/2015 tgl 11 Februari 2015 Perihal Klarifikasi Wilayah IUP PT. Tobas Kaula Kencana
POKOK-POKOK PERMASALAHAN RENCANA AKSI PERBAIKAN i. Penatausahaan/pengarsipan berkas IUP belum i. Penatausahaan/pengarsipan berkas IUP akan memadai. terus dilakukan. 3. Pengawasan Izin 3. Pengawasan Izin a. Pemda belum melakukan pengawasan terhadap a. Pemda melakukan pengawasan terhadap usaha usaha pertambangan. pertambangan. b. Pemda belum memiliki/memfungsikan Inspektur b. Pemda memiliki/memfungsikan Inspektur Tambang. Tambang. c. Lokasi tambang tidak sesuai dengan izin yg c. Lokasi tambang sesuai dengan izin yg ditetapkan. ditetapkan. d. Iuran Tetap Eksplorasi belum disetor oleh d. Melakukan teguran kepada perusahan, melalui pemegang IUP. Surat Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Nomor : 442/821/III.17/2014 tgl 12 November 2014 Perihal Kewajiban Pemegang IUP.
POKOK-POKOK PERMASALAHAN RENCANA AKSI PERBAIKAN e. Pemegang IUP belum diberikan sanksi atas e. Masih dalam proses surat Teguran : pelanggaran yang dilakukan. Surat Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Nomor : 503/15/III.19/2015 tgl 14 Januari 2015 Perihal Kewajiban Pemegang IUP. f. Perusahaan memiliki IUP namun belum f. Melakukan teguran kepada perusahaan : berproduksi. Surat Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Nomor : 503/15/III.19/2015 tgl 14 Januari 2015 Perihal Kewajiban Pemegang IUP.
POKOK-POKOK PERMASALAHAN RENCANA AKSI PERBAIKAN 4. Pasca Tambang a. Jaminan Reklamasi yang masih belum/kurang a. Melakukan teguran kepada perusahaan : setor oleh perusahaan pemegang IUP. Surat Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Nomor : 503/14/III.19/2015 tgl 14 Januari 2015 Perihal Kewajiban Pemegang IUP. b. Pemegang IUP tidak memenuhi kewajiban b. Melakukan teguran kepada perusahaan yang pemulihan lingkungan. belum setor, melalui Surat Teguran I dan Teguran II c. Belum ada pengendalian atas dokumen Rencana c. Melakukan teguran kepada perusahaan yang Reklamasi dan Rencana Pasca Tambang. belum setor, melalui Surat Teguran I dan Teguran II
PROGRES IMPLEMENTASI 6 SASARAN RENCANA AKSI KORSUP KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
FOKUS AREA Rencana Aksi Atas Gerakan Nasional Penyelamatan SDA Indonesia - Sektor Kehutanan dan Perkebunan 1. PENYELESAIAN PENGUKUHAN KAWASAN HUTAN, PENATAAN RUANG DAN WILAYAH ADMINISTRATIF 2. PENATAAN PERIZINAN KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN 3. PERLUASAN WILAYAH KELOLA MASYARAKAT 4. PENYELESAIAN KONFLIK KAWASAN HUTAN 5. PENGUATAN INSTRUMEN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PERLINDUNGAN HUTAN 6. MEMBANGUN SISTEM PENGENDALIAN ANTI KORUPSI
I. PENYELESAIAN PENGUKUHAN KAWASAN HUTAN, PENATAAN RUANG DAN WILAYAH ADMINISTRATIF REKOMENDASI /TARGET/ RENCANA NO AKSI 1 Mendorong peran aktif pemerintah daerah dalam proses pengukuhan kawasan hutan, penataan ruang dan batas wilayah administratif termasuk menerima partisipasi masyarakat Target 2016 : (1) Kawasan hutan yang berkepastian dan berkeadilan melalui penyelesian penetapan kawasan hutan; (2) Tercapainya kepastian hukum dalam wilayah administrasi a. Membentuk Tim IP4T dengan daerah dan mengumpulkan informasi penguasaan tanah dalam kawasan hutan (termasuk peta penggunaan lahan, peta masy. Adat) b. Menyusun Perda Pengaturan dan Penetapan Masyarakat/Desa Adat PROGRESS CAPAIAN PER 10 MARET 2015 Gubernur telah mengirim surat kepada Kabupaten/Kota bahwa pelaksanaan IP4T menunggu Petunjuk Teknis dari Kementerian LHK dengan Surat No. 590/0448.a/III.18/2015 tanggal 20 Februari 2015 (sesuai hasil konsultasi dengan Menteri LHK pada tanggal 12 Januari 2015) -
Lanjutan... NO REKOMENDASI /TARGET/ RENCANA AKSI c. Mengumpulkan data dan informasi serta menyelesaikan batas wilayah administrasi (citra satelit resolusi tinggi untuk kebutuhan pengukuhan kawasan hutan dan pemetaan batas wilayah administrasi, peta dasar yang berkualitas untuk pengukuhan kawasan hutan dan batas wilayah administrasi) PROGRESS CAPAIAN PER 10 MARET 2015 Telah dilakukan penngumpulan data dan informasi batas wilayah administrasi d. Menyelesaikan batas wilayah administrasi Pemerintah Provinsi Lampung telah memfasilitasi penyelesaian batas wilayah administrasi antar kabupaten/kota. e. Melakukan evaluasi hak-hak atas tanah masyarakat dalam kawasan hutan Telah dilakukan evaluasi hak-hak atas tanah masyarakat dalam kawasan hutan melalui Panitia Tata Batas Kawasa Hutan
Lanjutan... REKOMENDASI /TARGET/ RENCANA NO AKSI 2 Mendorong penertiban terhadap penggunaan kawasan hutan oleh usaha perkebunan dan pertambangan tanpa izin Target 2016 : Tidak adanya penggunaan kawasan hutan secara ilegal oleh usaha pertambangan dan perkebunan a. Melakukan pengumpulan data dan informasi penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan non kehutanan dan pemenuhan kewajibaannya b. Melakukan penertiban dan penegakan hukum terhadap penggunaan kawasan hutan yang tidak sesuai prosedur dan tidak memenuhi kewajiban PROGRESS CAPAIAN PER 10 MARET 2015 Telah dilakukan pengumpulan data dan informasi penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan non kehutanan dan pemenuhan kewajibannya serta melaporkannya terdapat 11 Izin Penggunaan KH yang dipantau dalam pemenuhan kewajibannya Sampai saat ini belum ditemukan pelanggaran penggunaan kawasan hutan
II. PENATAAN PERIZINAN KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN REKOMENDASI /TARGET/ RENCANA NO AKSI 1 Mendorong kepatuhan pemegang izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dalam melaksanakan kewajiban keuangannya termasuk penegakan sanksinya Target 2016: Seluruh pelaku usaha kehutanan memenuhi kewajiban/comply terhadap aturan/regulasi (penataan batas areal kerja, administrasi hasil hutan, lingkungan hidup, melunasi pelaksanaan kewajiban keuangan: PSDH, DR, izin pemanfaatan kayu, dan kewajiban keuangan lainnya). a. Melakukan pengumpulan data dan informasi pelaksanaan semua kewajiban keuangan dan kewajiban lainya dari pemegang izin PROGRESS CAPAIAN PER 10 MARET 2015 Telah dilakukan pengumpulan data dan informasi pelaksanaan semua kewajiban keuangan dan kewajiban lainya dari pemegang Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (HTI dan HTR) terdapat 4 IUPHHK-HTI dan 7 IUPHHK-HTR
Lanjutan... NO REKOMENDASI / RENCANA AKSI PROGRESS CAPAIAN PER 10 MARET 2015 b. Melakukan rekonsiliasi data perizinan: 1) produksi, 2) wilayah konsesi, 3) kepemilikan saham, 4) kewajiban keuangan (PNBP dan Pajak), 5) perlindungan lingkungan hidup. 2 Mendorong kepatuhan pemegang izin usaha perkebunan dalam melaksanakan kewajiban keuangannya termasuk penegakan sanksinya Target 2016: Seluruh pelaku usaha kehutanan memenuhi kewajiban/comply terhadap aturan/regulasi, (tata ruang, hak atas tanah, lingkungan hidup, kemitraan, melunasi pelaksanaan kewajiban keuangan). a. Melakukan pengumpulan data dan informasi pelaksanaan semua kewajiban keuangan dan kewajiban lainya dari pemegang izin usaha perkebunan Telah dilakukan rekonsiliasi data perizinan terhadap Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (HTI dan HTR) dalam hal pemenuhan kewajibannya (setiap triwulan). Telah dilakukan pembinaan terhadap Perusahaan HTI agar mendapatkan sertifikat PHPL (Pengelolaan Hutan Produksi Lestari). Telah dilakukan pengumpulan data dan informasi pelaksanaan semua kewajiban keuangan dan kewajiban lainya dari pemegang izin usaha perkebunan
Lanjutan... NO REKOMENDASI / RENCANA AKSI PROGRESS CAPAIAN PER 10 MARET 2015 b. Melakukan rekonsiliasi dan evaluasi usaha perkebunan: 1) produksi tiap komoditas, 2) areal usaha dan hak atas tanah, 3) kepemilikan saham, 4) kewajiban keuangan (PNBP dan Pajak), 5) perlindungan lingkungan hidup. Telah dilakukan rekonsiliasi data evaluasi usaha perkebunan: 1) produksi tiap komoditas, 2) areal usaha dan hak atas tanah, 3) kepemilikan saham, 4) kewajiban keuangan (PNBP dan Pajak), 5) perlindungan lingkungan hidup
III. PERLUASAN WILAYAH KELOLA MASYARAKAT NO REKOMENDASI /TARGET/ RENCANA AKSI 1 Mendorong perluasan wilayah kelola masyarakat Target 2016: peningkatan wilayah kelola masyarakat a. Melakukan pengumpulan informasi dan evaluasi terhadap pengelolaan hutan tingkat tapak dan oleh masyarakat (KPH, usulan pencadangan HKm, HD, dan HTR) b. Melakukan pengajuan izin HKm, HD, dan HTR PROGRESS CAPAIAN PER 10 MARET 2015 Telah dilakukan pengumpulan informasi dan evaluasi terhadap pengelolaan hutan tingkat tapak dan oleh masyarakat (KPH, usulan pencadangan HKm, HD, dan HTR) Telah dilakukan fasilitasi pengajuan izin HKm, HD, dan HTR: Hutan Kemasyarakatan (HKm) : 100.424,61 Ha Hutan Tanaman Rakyat (HTR): 15.387 Ha Hutan Desa (HD) : 2.197 Ha Melakukan pemberdayaan terhadap Kelompokkelompok HKm, HD dan HTR melalui Pelatihan Kelompok dan pemberian bantuan alat pengolah Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)
Lanjutan... REKOMENDASI /TARGET/ RENCANA NO AKSI 2 Mendorong berdayanya masyarakat dalam pemanfaatan ruang tanah melalui kegiatan perkebunan Target 2016: peningkatan wilayah kelola masyarakat a. Melakukan pendaftaran terhadap kegiatan perkebunan yang dilakukan masyarakat b. Meningkatkan jumlah ketaatan terhadap program kemitraan dalam usaha perebunan, dan tersusunnya perencanaan untuk pembinaan perkebunan masyarakat PROGRESS CAPAIAN PER 10 MARET 2015 Telah dikakukan pendaftaran kegiatan perkebunan yang dilakukan masyarakat Telah dilakukan pembinaan terhadap program kemitraan dalam usaha perkebunan secara intensif
IV. PENYELESAIAN KONFLIK KAWASAN HUTAN REKOMENDASI /TARGET/ RENCANA NO AKSI 1 Mendorong peran aktif pemda dalam penyelesaian konflik terkait SDA Target 2016: Tertanganinya dan terbangunnya kelembagaan atau sistem penyelesaian konflik terkait sumber daya alam di pemda a. Menyediakan desk penyelesaian dan membangun basis data informasi tentang konflik sumber daya alam (termasuk melibatkan KPH) b. Menyusun regulasi mengenai mekanisme penanganan konflik SDA PROGRESS CAPAIAN PER 10 MARET 2015 Telah dibentuk Tim Kerja Perlindungan Hutan Tingkat Provinsi Lampung dalam rangka penyelesaian konflik kawasan hutan Memfasilitasi penyelesaian konflik melalui pengembangan Pola Kemitraan antara Masyarakat dengan Pemegang Izin dan KPH Telah diterbitkan beberapa Peraturan Daerah mengenai pengelolaan SDA, khususnya hutan al. : 1) Perda tentang Kolaborasi Pengelolaan Tahura Wan Abdul Rachman, 2) Perda tentang Pengelolaan DAS Terpadu, 3) Perda tentang Rehabilitasi Hutan & Lahan Mengupayakan pengawalan dalam pelaksanaan Perda dimaksud
VI. MEMBANGUN SISTEM PENGENDALIAN ANTI KORUPSI REKOMENDASI /TARGET/ RENCANA NO AKSI 1 Mendorong Pemda untuk memaksimalkan penggunaan sistem NSDH dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan di sektor kehutanan Target 2016: Terbangunnya sistem NSDH yang handal yang dapat digunakan untuk perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan di sektor kehutanan a. Inventarisasi data dan informasi daerah yang diperlukan dalam sistem informasi untuk perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan di sektor kehutanan b. Melakukan pemutakhiran terhadap Neraca Sumber Daya Hutan berdasarkan data dan informasi inventarisasi hutan, perizinan, penatausahaan hasil hutan, peredaran kayu, dan pembaran kewajiban keuangan PROGRESS CAPAIAN PER 10 MARET 2015 Telah dilakukan pemutakhiran data dan informasi kawasan hutan dan statistik kehutanan setiap tahun Telah dilakukan pemutakhiran data Neraca Sumber Daya Hutan setiap tahun
Lanjutan... REKOMENDASI /TARGET/ RENCANA NO AKSI 2 Mendorong akuntabilitas pelayanan publik di sektor sumber daya alam Target 2016: Penguatan akuntabilitas pelayanan publik di sektor sumber daya alam 1. Menyediakan informasi SDH dan Perkebunan bagi publik sesuai dengan UU KIP PROGRESS CAPAIAN PER 10 MARET 2015 Telah menyediakan informasi SDH dan Perkebunan melalui Portal Pemerintah Provinsi Lampung