BAB I PENDAHULUAN. Hak-hak atas tanah di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari UU No 56 tahun 1960

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN PERJANJIAN GADAI TANAH SERTA KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI MASYARAKAT. (Studi Kec. Paguyaman) YULIANA PANU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tanah terus

BAB I PENDAHULUAN. pada satu pihak tertentu, akibatnya ada masyarakat atau pihak lain yang sama

BAB II KEDUDUKAN PARA PIHAK DALAM PENGALIHAN HAK ATAS BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal janji adalah suatu sendi yang amat penting dalam Hukum

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. sebuah keluarga, namun juga berkembang ditengah masyarakat. Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Kitab Undang-undang Hukum

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT. Istilah hukum jaminan berasal dari terjemahan zakerheidesstelling,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di dalam Negara Republik Indonesia, yang susunan kehidupan rakyatnya,

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan kehidupan. bumi, air, ruang angkasa dan kekayaan alam yang

BAB I PENDAHULUAN. signigfikan terhadap sistem ekonomi global dewasa ini. Teknologi telah

BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sosialnya senantiasa akan melakukan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG GADAI

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat dapat menghasilkan suatu peristiwa-peristiwa tersebut dapat

DIES NATALIS XXXIII Universitas Islam Batik Surakarta ISBN :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dinilai memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan manusia. Tanah dalam hal

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA. A. Pengertian Perjanjian dan Asas Asas dalam Perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. Selaras dengan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

BAB III KEABSAHAN JAMINAN SERTIFIKAT TANAH DALAM PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM DI SLEMAN. A. Bentuk Jaminan Sertifikat Tanah Dalam Perjanjian Pinjam

BAB I PENDAHULUAN. Agraria berasal dari bahasa latin ager yang berarti tanah dan agrarius

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN. Universitas. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. alasan kemunculan hukum, namun dalam usaha-usaha memberikan jawaban akan hukum

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah perkembangan kehidupan, manusia pada zaman apapun

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Gorontalo. Dalam penelitian ini yang dikaji adalah pertama, melakukan observasi

PENGATURAN PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH HUNIAN MENURUT PERATURAN PERUNDANGAN DI INDONESIA Muhammad Aini Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam bahaya yang dapat mengancam kepentingannya tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JAMINAN KEPASTIAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PERJANJIAN GADAI TANAH MENURUT HUKUM ADAT ( ESTI NINGRUM, SH, MHum) Dosen FH Unwiku PWT A.

BAB II PENGIKATAN JUAL BELI TANAH SECARA CICILAN DISEBUT JUGA SEBAGAI JUAL BELI YANG DISEBUT DALAM PASAL 1457 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

BAB I PENDAHULUAN. haknya atas tanah yang bersangkutan kepada pihak lain (pembeli). Pihak

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan serta penghidupan masyarakat baik dari segi sosial, ekonomi,

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PENDAFTARAN TANAH, HAK MILIK ATAS TANAH, DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH

BAB I PENDAHULUAN. Achmad Rubaie, Hukum Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum, (Malang: Bayumedia Publishing, 2007), hal 1.

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari negara Indonesia. Baik tanah maupun sumber-sumber daya alam

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sedang pihak lain menuntut pelaksanaan janji itu. 1. perjanjian dalam Pasal 1313 KUHPerdata adalah Suatu perjanjian adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang didapatkan dibangku perkuliahan dan diterapkan di tempat kerja

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sepanjang masa dalam mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik itu lembaga di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi

BAB I. mobil baru dengan banyak fasilitas dan kemudahan banyak diminati oleh. merek, pembeli harus memesan lebih dahulu ( indent ).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara agraris yang kehidupan masyarakatnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara sebagaimana disebut di dalam Pembukaan Undang-Undang

BAB III TANGGUNG JAWAB PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI DALAM MENYELENGGARAKAN PENGURUSAN SATUAN RUMAH SUSUN

BAB I PENDAHULUAN. yang satu ke orang lain.tanah sebagai benda yang bersifat permanen tetap, banyak

PELAKSANAAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH BERDASARKAN PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI DAN KUASA UNTUK MENJUAL YANG DIBUAT OLEH NOTARIS

PENGALIHAN HAK MILIK ATAS BENDA MELALUI PERJANJIAN JUAL BELI MENURUT KUH PERDATA. Oleh : Deasy Soeikromo 1

HAK ATAS TANAH BAGI PARTAI POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan manusia lainnya untuk dapat

YANG TERMASUK HAK ATAS TANAH SEKUNDER ADALAH: - HAK GUNA BANGUNAN - HAK PAKAI - HAK SEWA - HAK USAHA BAGI HASIL - HAK GADAI - HAK MENUMPANG

BAB II PEMBERIAN KUASA DIREKTUR PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN

Tanggung Jawab Penjual/ Pelaku Usaha Dalam Transaksi Jual Beli Terhadap Kelebihan Pembayaran Menurut Peraturan Perundang Undangan Di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pangan dalam kehidupannya, yaitu dengan mengolah dan mengusahakan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi kekuasaan tertinggi dari bangsa Indonesia yang berupa: atas (bagian dari) bumi, air dan ruang angkasa; 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan kekayaan alam yang mempunyai arti sangat penting

Hukum Perjanjian menurut KUHPerdata(BW)

BAB I PENDAHULUAN. kalangan individu maupun badan usaha. Dalam dunia usaha dikenal adanya

BAB I LATAR BELAKANG PEMILIHAN KASUS. Peranan tanah bagi pemenuhan berbagai kebutuhan manusia akan terus

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa

PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI TANAH DIHADAPAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT) (StudiKasus di Kantor PPAT Farida Ariyanti, SH) Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Mengenai definisi perusahaan dapat ditemukan dalam Undang-Undang Nomor. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Didalam kehidupan masyarakat yang serba kompleks setiap individu

ANALISIS YURIDIS AKTA KETERANGAN LUNAS YANG DIBUAT DIHADAPAN NOTARIS SEBAGAI DASAR DIBUATNYA KUASA MENJUAL JURNAL. Oleh

BAB II PENGATURAN ATAS JUAL BELI SAHAM DALAM PERSEROAN TERBATAS DI INDONESIA. dapat dengan mudah memahami jual beli saham dalam perseroan terbatas.

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang paling atas. Yang dimanfaatkan untuk menanami tumbuh-tumbuhan disebut

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

BAB II TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HIPOTIK DAN HAK TANGGUNGAN. Hipotik berasal dari kata hypotheek dari Hukum Romawi yaitu hypotheca yaitu suatu jaminan

Lex Privatum Vol. V/No. 9/Nov/2017

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian menyebar ke bagian Asean lainnya termasuk Indonesia.

PENGIKATAN PERJANJIAN DAN AGUNAN KREDIT

BAB III AKIBAT HUKUM TERHADAP STATUS ANAK DAN HARTA BENDA PERKAWINAN DALAM PERKAWINAN YANG DIBATALKAN

PENDAHULUAN. Tanah merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat di. Indonesia. Kebutuhan masyarakat terhadap tanah dipengaruhi oleh jumlah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tanah merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir sampai

PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan dan hasil-hasilnya, maka semakin meningkat pula

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP AKTA SERTA KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA NOTARIS. A. Pengertian Akta dan Macam-Macam Akta

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERJANJIAN. dua istilah yang berasal dari bahasa Belanda, yaitu istilah verbintenis dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Hukum adalah segala aturan yang menjadi pedoman perilaku setiap orang

BAB III TINJAUAN YURIDIS MENGENAI KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KARTU KREDIT BANK MANDIRI, CITIBANK DAN STANDARD CHARTERED BANK

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial tidak akan terlepas dari hubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pressindo, Jakarta, 2009, hlm Erwin Kallo, Panduan Hukum Untuk Pemilik/Penghuni Rumah Susun, Minerva Athena

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Notaris sebagai pihak yang bersentuhan langsung dengan

BAB I PENDAHULUAN. sisi ekonomi. Dalam hal ini tanah pun dapat dibiarkan begitu saja atau dikelola

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Hukum Tanah dan Hak Penguasaan

PERJANJIAN BAGI HASIL TANAH PERTANIAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1960 DI KECAMATAN SOYO JAYA KABUPATEN MOROWALI (Studi Kasus di Desa Bau)

PEROLEHAN TANAH DALAM PENGADAAN TANAH BERSKALA KECIL

Lex Crimen Vol. VI/No. 5/Jul/2017

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK-HAK ATAS TANAH. perundang-undangan tersebut tidak disebutkan pengertian tanah.

FUNGSI PERJANJIAN KAWIN TERHADAP PERKAWINAN MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun waktu dalam menjalin bekerja sama. Transaksi-transaksi perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. beragamnya jenis musik, terdapat salah satu jenis musik yang sedang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PRAKTIK PENAHANAN BAYI SEBAGAI JAMINAN PERSALINAN DI RUMAH SAKIT DR.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Manusia dalam kehidupannya tidak dapat dipisahkan dari tanah.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Hak-hak atas tanah di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari UU No 56 tahun 1960 (UUPA), karena secara formal UUPA itulah yang telah memberikan landasan hukum bagi adanya hak atas tanah di Indonesia saat ini. Menurut sistem UUPA, hak tertinggi atas tanah (sebagai salah satu unsur bumi, air, ruang angkasa dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya) adalah Hak Bangsa Indonesai. 1 Dalam pasal 16, dijumpai juga lembaga lembaga hak atas tanah yang keberadaanya dalam Hukum Tanah Nasional diberi sifat sementara. Hak hak yang dimaksud antara lain 2 : a) Hak Gadai b) Hak Usaha Bagi Hasil c) Hak Menumpang d) Hak Sewa Tanah Pertanian Hak yang bersifat sementara yang akan dijelaskan dalam latar belakang ini adalah hak gadai tanah pertanian, dimana Gadai tanah pertanian bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat petani bukanlah hal yang baru. Semula lembaga ini diatur oleh hukum adat, dan pada umumnya dalam keadaan tidak tertulis. Kenyataan ini selaras dengan sistem dan cara berfikir hukum adat yang sifatnya sangat sederhana sekali. 1 Sudikno Mertokusumo,2011, Hukum Dan Politik Agraria, Jakarta, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, hlm. 5.1 2 http://id.wikipedia.org/wiki/hak-atas tanah/htm 1

Bilamana seorang pemilik tanah tidak memerlukan tanahnya padahal ia memerlukan uang, maka untuk memenuhi kebutuhannya ia membuat transaksi atas tanahnya dengan cara menyerahkan kepada orang lain yang bersedia membayar sejumlah uang tertentu, dengan disertai perjanjian bahwa dalam waktu tertentu dapat mengambil kembali tanahnya. 3 Perlu kita ketahui bahwa pemberian gadai harus mengikuti suatu perjanjian pokok. Dalam hal ini segala perjanjian harus diselengarakan menurut ketentuan-ketentuan undang-undang dan peraturan-peraturan lainnya, yaitu untuk mencegah hubungan hukum yang bersifat penindasan. 4 Dalam hal ini perjanjian yang menjadi dasar pemberian gadai adalah suatu perjanjian yang tidak memerlukan suatu bentuk formalitas bagi sahnya perjanjian pokok tersebut, maka berarti gadai juga dapat diberikan dengan cara yang sama, yaitu menurut ketentuan yang berlaku bagi sahnya suatu perjanjian. Dengan demikian berarti sahnya suatu perjanjian secara umum diatur dalam Pasal 1320 kitab undang-undang hukum perdata yang mengatur mengenai syarat sahnya suatu perjanjian yang sah dan sebagai akibatnya perjanjian akan mengikat sebagai undangundang bagi mereka yang membuatnya dan oleh karena itu agar keberadaan suatu perjanjian diakui oleh undang-undang haruslah sesuai dengan syarat-syarat yang telah tentukan oleh undang-undang. Supaya terjadi persetujuan yang sah, perlu dipenuhi empat syarat; 3 Sudikno Mertokusumo,2011, Hukum Dan Politik Agraria, Jakarta, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, hlm. 7.14 4 Lilik Istiqomah,1982, Hak Gadai Atas Tanah (sesudah berlakunya hkum agraria nasional), surabaya, usaha Nasional, Hlm. 11 2

1. Kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya; 2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan; 3. Suatu pokok persoalan tertentu; 4. Suatu sebab yang tidak terlarang. 5 Kenyataan yang ada Gadai tanah di Kab. Boalemo Kec. Paguyaman merupakan suatu fakta sosiologis, bahwa gadai tanah masih bersifat lisan dan tampa ada perjanjian tertulis. Perjanjian yang dilakukanpun masih secara diam-diam. Artinya perjanjian itu hanya diketahui oleh kedua belah pihak yang berkepentingan saja dan Hanya dengan menentukan jumlah uang dan waktu gadai, dan Dengan adanya penyerahan tanah, maka si pemegang gadai berhak memanfaatkan dan memunggut hasil dari tanah yang digadaikan sesuai batas waktu perjanjian gadai. 6 Selain itu Gadai atas tanah menurut hukum Agraria Nasional UU No. 56 tahun 1960 belum banyak dikenal oleh masyarakat, terutama karena diharuskan adanya akta dan didaftarkan seperti dimaksud dalam pasal 19 peraturan pemerintah No. 10 tahun 1961 yang berisikan bahwa perbuatan-perbuatan yang harus dibuatkan aktanya adalah: (a) Pemindahan hak (jual-beli, tukar-menukar,hibah); (b) pemberian suatu hak baru atas tanah; (c) Penggadaian (Jual Gadai), dan (d) hak tanggungan. 7 Fenomena yang masih terus berlangsung di masyarakat khususnya masyarakat di Kec. Paguyaman, yaitu masih terjadinya pelaksanaan gadai tanah pertanian dengan sistem hukum adat, hal ini salah satu inspirasi dibuatnya UUPA. Alasan masyarakat 5 KUHPerdata, 2003, Bandung, Citra Umbara, 344 6 Lilik Istiqomah, Hak Gadai Atas Tanah (sesudah berlakunya hkum agraria nasional), op, cit Hlm. 62 7 Ibid Hlm: 12 3

menggadaikan tanah pertaniannya ada banyak seperti keperluan selamatan, membayar hutang dan lain sebagainya. Keperluan mendesak inilah yang membuat masyarakat melakukan perjanjian gadai tanah secara hukum adat tampa memikirkan kerugiannya. Sebab dalam gadai tanah pertanian berdasarkan hukum adat ini, pemegang gadai mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dari pada sipemilik gadai. Karena selama tanah yang digadaikan dipegang oleh si pemegang gadai, tentunya sipemegang gadai mendapatkan keuntungan yang lebih dari jumlah uang yang diserahkan kepada si penggadai. Apalagi jika gadai tanah tersebut berlangsung lebih dari 5 tahun, sementara jumlah uang yang diterima tidak sesuai dengan jumlah penghasilan tanah yang digadaikan. Pokok-pokok pikiran inilah yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian yang selanjutnya diformulasikan dalam satu Skripsi : Pelaksanaan perjanjian gadai tanah serta kendala-kendala yang dihadapi masyarakat.(studi kec. Paguyaman kab. Boalemo) 1.2. Rumusan Masalah Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana Pelaksanaan Gadai Tanah Dalam Masyarakat Di Kec. Paguyaman? 2. Faktor-faktor apa yang menjadi kendala pelaksanaan gadai tanah di Kec. Paguyaman? 1.3.Tujuan Penelitian Dalam tujuan penelitian ini untuk mengetahui : 4

1. Untuk mengetahui dan menganalisis Pelaksanaan gadai tanah dalam Masyarakat Di Kec. Paguyaman. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor apa yang menjadi kendala dalam pelaksanaan gadai tanah di Kec. Paguyaman. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Manfaat ilmiah Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut bagi para akademisi maupun masyarakat umum dan dapat memberi manfaat guna menambah khasanah ilmu hukum secara umum dan hukum perjanjian secara khusus juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi penyempurnaan perangkat peraturan menyangkut gadai tanah, khususnya di Provinsi Gorontalo Kabupaten Boalemo, Kecamatan Paguyaman. 2. Manfaat praktis Dengan adanya penelitian ini dapat memperkaya khanzah ilmu pengetahuan hukum terhadap masalah gadai tanah pada masyarakat. 1) Bagi penulis Dapat menambah pengetahuan dan pemahaman penulis mengenai proses gadai menggadai di masyarakat. 2) Bagi masyarakat Agar dapat menjadi pelajaran dan informasi penting bagi masyarakat dalam melakukan gadai menggadai sesuai dengan kenetuan-ketentuan yang berlaku. 5