BAB I PENDAHULUAN. sumber usaha ekonomi nasional di kalangan masyarakat, tiga pelaku ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana kegiatannya berlandaskan

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi ekonomi terdapat unsur-unsur usaha koperasi. perkoperasian menegaskan bahwa: Pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Dalam UU No. 17 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 1disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dikenal dengan tiga pilar perekonomian Indonesia.Pada masa sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian. Koperasi merupakan badan hukum sekaligus badan usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagian besar perusahaan dalam mendirikan usaha memiliki tujuan untuk

ANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI DAERAH SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Perseorangan (Persero) adalah BUMN yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan. Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 dalam penjelasannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengatasi persoalan anggotanya. Khusus dalam bidang usaha, karena koperasi

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhnya perekonomian nasional. Menurut Undang-Udang Nomor 25 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sukarela dan atas dasar persamaan hak dan kewajiban melakukan suatu usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk kesejahteraan masyarakat yang dinamakan gerakan koperasi. perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan, yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mensejahterahkan para anggotanya, bukan mencari profit. 4

Koperasi. By :

SKRIPSI WINARSIH B FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. hanya mengandalkan sumber pemerintah saja tetapi juga partisipasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Ketentuan dasar dalam melaksanakan kegiatan pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. koperasi. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas

KOPERASI. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,

BAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 menempatkan ekonomi nasionalnya. Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadikan koperasi sebagai soko guru

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melaksanakan berbagai kegiatan usaha, yaitu sektor negara, swasta

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH BMT AKBAR TAHUN BUKU

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orangorang,

BAB I PENDAHULUAN tentang perkoperasian menyebutkan bahwa Koperasi Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat persaingan perusahaan untuk mendapatkan laba, diperlukan berbagai

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UMS DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini berdampak pada semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Warren, et al. (2009)

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang cepat dalam masyarakat kita telah menyebabkan semakin

BAB I PENDAHULUAN. demikian, hal tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh

Abstrak. Kualitas Pelayanan, Kemampuan Pengurus, Partisipasi Anggota, Sisa Hasil Usaha (SHU).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pasal 33 UUD 1945 dinyatakan bahwa Perekonomian Indonesia. mulai dari upaya menumbuhkan iklim yang kondusif sampai ke bantuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Koperasi merupakan tonggak utama pembangunan ekonomi Indonesia.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. telah menarik banyak pihak untuk mengetahui lebih dalam tentang koperasi. Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. Negara (BUMN), Swasta dan Koperasi (Hendrojogi, 2007). diatur oleh UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi Perekonomian disusun

Universitas Gunadarma BAB I PENDAHULUAN. Pengantar Bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis

BAB I PENDAHULUAN. bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang berjalan demikian pesat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya dituntut untuk mampu sejajar dengan badan usaha lainnya

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASIKINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA KPRI GURU SUKODONO SRAGEN)

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian Indonesia, maka akan diikuti

BAB 1 PENDAHULUAN. koperasi untuk memperoleh modal untuk mengembangkan usahanya. Koperasi telah

ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI TERHADAP PEROLEHAN SISA HASI USAHA (SHU) KPRI SUMBER URIP DI KABUPATEN TUBAN (Studi Kasus pada KPRI SumberUrip Tuban)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada saat ini dititikberakan pada pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pemberdayaan masyarakat demi peningkatan perekonomian di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PD. BPR BKK KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat laporan keuangan yang harus selesai dalam waktu 6 (enam) bulan

BAB I PENDAHULUAN. seperti tertuang dalam Pasal 33 Ayat 1 Undang- Undang Dasar 1945 yang

PENGARUH MODAL SENDIRI DAN KINERJA KOPERASI TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI KARYAWANPT.LUMBUNG ARTANUGRAHA

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

BAB I PENDAHULUAN. paling tepat ditujukan terhadap koperasi. Undang-Undang No 17 Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan koperasi di Indonesia dalam Perekonomian Nasional berperan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. sektor ekonomi dalam perekonomian Indonesia yaitu sektor negara, swasta,

BAB I PENDAHULUAN. Di negara sedang berkembang seperti di Indonesia, koperasi dirasa perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ada tiga sektor kekuatan ekonomi untuk melaksanakan berbagai

BAB II URAIAN TEORITIS. KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Pemilihan Judul

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-3

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) KPP KARANGANOM KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Para pelaku ekonomi baik perusahaan besar maupun. anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI

BAB II BADAN USAHA DALAM KEGIATAN BISNIS. MAN107- Hukum Bisnis Semester Gasal Universitas Pembangunan Jaya

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 7. KOPERASILATIHAN SOAL BAB 7

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhnya perekonomian nasional. Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar kepada pihak swasta untuk terbentuknya koperasi-koperasi baru.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Untuk memudahkan dalam memahami tentang bahasan Modal Sendiri dan

BAB I PENDAHULUAN. atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar asas

BAB I PENDAHULUAN. dicapai pemulihan ekonomi. UMKM sendiri pada dasarnya sebagian besar bersifat

ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERKOPERASIAN

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan manajemen

Contoh laporan keuangan koperasi

BAB I PENDAHULUAN. cocok untuk perekonomian Indonesia. Menurut Undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan di

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 6. Badan UsahaLatihan Soal 6.2

BAB I PENDAHULUAN. berwewenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut

KEPADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2010

BAB I PENDAHULUAN. negara mempunyai cara yang berbeda-beda dalam mengatasinya. Wadah ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan kekokohannya dengan tetap menyerap jutaan lapangan pekerjaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH OMZET TERHADAP SISA HASIL USAHA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GUPSEMPER SMP NEGERI 1 SUNGGUMINASA GOWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berasaskan kekeluargaan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia memiliki tiga pelaku ekonomi yang merupakan sumber usaha ekonomi nasional di kalangan masyarakat, tiga pelaku ekonomi tersebut adalah BUMN, BUMS, dan Koperasi. Dari ketiga pelaku ekonomi itu yang diharapkan dapat menjadi tulang punggung2 perekonomian nasional yaitu koperasi, dimana koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha tertentu, dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa perekonomian indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Selanjutnya penjelasan pasal 33 antara lain menyatakan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang seorang dan bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi. Penjelasan pasal33 menempatkan koperasi baik dalam kedudukan sebagai sokoguru perekonomian nasional maupun sebagai bagian integral tata perekonomian nasional. Koperasi merupakan usaha bersama dari sekelompok orang yang mempunyai kepentingan yang sama denga tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi di indonesia ini sangatlah berkembang dengan pesat kerena para anggota-anggotanya yang terdiri dari 1

2 masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut, yang dapat membantu perekonomian dan mengembangkan kreatifitas masingmasing anggota. Upaya dari pendirian koperasi ini sangat menguntungkan bagi msyarakat, untuk karena itu untuk lebih memahami koperasi hendaknya mengetahui ciri-ciri koperasi dan badan usaha koperasi. Koperasi adalah gerakan ekonomi rakyat yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berlandaskan kegiatannya pada prinsip-pinsip koperasi. Sebagai gerakan, koperasi menjungjung tinggi nilainilai kebersamaan dan kerjasama antar anggotanya sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan utamanya, yaitu meningkatkan kesejahteraan para anggota-anggotanya dan kemakmuran masyarakat (Jajang, 2011:1) Koperasi tidak mengenal istilah keuntungan, karena kegiatan usaha koperasi tujuan utamanya bukan orientasi mencari untung (non profit oriented) melainkan berorientasi pada manfaat (benefid oriented). Pada dasarnya koperasi dikelola dengan tujuan menyejahterakaan anggotanya dan masyarakat pada umumnya, bukan mengejar keuntungan semata. Sekalipun koperasi tidak mengutamakan keuntungan, akan tetapi usaha-usaha yang dikelola oleh koperasi harus tetap memperoleh penghasilan yang layak demi menjaga kelangsungan hidup dan meningkatkan kemampuan usaha, bukan untuk memupuk kekayaan. Sehingga pada akhir periode usahanya diharapkan dan ditargetkan mengahasilkan Sisa Hasil Usaha. Keuntungan didalam koperasi sering disebut dengan istilah Sisa Hasil Usaha. Berdasarkan Undang-Undang N0. 25 Tahun 1992 tentang

3 Perkoperasian Sisa Hasil Usaha merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam waktu satu tahun buku dikurangi dengan biaya, pen yusutan, dan kewajiban lainnya termasuk termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Sebagai badan usaha, pendapatan atau hasil usaha sangat menetukan besar kecilnya SHU yang diperoleh koperasi. Dalam setiap tahunnya SHU yang diperoleh koperasi disishkan dan dibagi untuk kepe rluan: Cadangan koperasi, Jasa anggota, Dana pengurus, Dana Pegawai, Dana Pendidikan, Dana Sosial dan Dana Pembangunan Daerah kerja. Adapun cara dan besarnya penyisihan SHU yang begitu banyak, maka perolehan SHU ditetapkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) masing-masing koperasi Mengingat kegunaan dan fungsi dari penyisihan SHU yang begitu banyak, maka perolehan SHU sebagai koperasi pada setip tahunnya menjadi sangat penting. Melalui SHU koperasi dapat memupuk modal sendiri yaitu dengan dana cadangan yang disishkan setiap akhir periode tutup buku, sehingga akan memperkuat struktur modalnya. Selain itu dana -dana yang disishkan dari SHU, apabila belum dicairkan atau digunakan maka akan diperlakukan sebagai tambahan modal yaitu sebagai modal pinjaman tanpa dike nakan biaya modal. Oleh sebab itu apabila koperasi dapat meningkatkan perolehan SHU dalam setiap tahunnya dengan sendirinya akan memperkuat struktur financialnya. Besarnya SHU yang diperoleh koperasi di setiao tahunnya juga sebagai pertanda bahwa koperasi telah dikelola secara profesional. Pengelolaan yang profesional memerlukan sistem pertanggung

4 jawaban yang baik serta informasi yang relevan dan dapat diandalkan. Hal ini dapat dicapai apabila koperasi sebagai badan usaha yang bergerak dalam bidang ekonomi melaksanakan akuntansi dalam kegiatan usahanya seperti badan usaha lainnya. Semakin besar SHU ynag diperoleh koperasi akan meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan masyarakat pada umumnya. Dan untuk meningkatkan perolehan SHU sangat tergantung dari besarnya modal yang berhasil dihimpun oleh koperasi untuk menjalankan usahanya. Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari : simpanan pokok, simpan wajib, dana cadangan dan hibah. Sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari : anggota, koperasi lainnya dan atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainya, serta sumber lainya yang sah (Undang- Undang N0. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian) Kabupaten sukoharjo merupakan kabupaten yang sedang giat-giatnya melakukan pengembangan perekonomian baik lewat industri koperasi dan UMKM. Hal ini terlihat dari hasil observasi awal yaitu banyaknya jumlah koperasi simpan pinjam yang berdiri di wilayah Kabupaten Sukoharjo namun tidak sedikit pula yang tutup karena mengalami kerugian. Berdasarkan fenomena tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KABUPATEN SUKOHARJO

5 B. Perumusan Masalah Agar permasalahan yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan penulisan skripsi mencapai tujuan yang diinginkan, maka perlu disusun perumusan masalah yang didasarkan pada uraian latar belakang masalah. Perumusan masalah tersebut adalah: 1. Apakah ada pengaruh modal sendiri terhadap sisa hasil usaha (SHU) koperasi simpan pinjam di Kabupaten Sukoharjo? 2. Apakah ada pengaruh modal luar terhadap sisa hasil usaha (SHU) koperasi simpan pinjam di Kabupaten Sukoharjo? 3. Apakah ada pengaruh volume usaha terhadap sisa hasil usaha (SHU) kopersi simpan pinjam di Kabupaten Sukoharjo? 4. Apakah ada pengaruh modal sendiri, modal luar dan volume usaha terhadap sisa hasil usaha (SHU) koperasi simpan pinjam di Kabupaten Sukoharjo? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui pengaruh modal sendiri terhadap sisa hasil usaha (SHU) koperasi simpan pinjam di Kabupaten Sukoharjo. 2. Mengetahui pengaruh modal luar terhadap sisa hasil usaha (SHU) koperasi simpan pinjam di Kabupaten Sukoharjo. 3. Mengetahui pengaruh volume usaha koperasi terhadap sisa hasil usaha (SHU) koperasi simpan pinjam di Kabupaten Sukoharjo.

6 4. Untuk mengetahui pengaruh modal sendiri, modal luar dan volume usaha terhadap sisa hasil usaha (SHU) koperasi simpan pinjam di Kabupaten Sukoharjo. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang didapatkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Dapat memberikan sumbangan mengenai ilmu pengetahuan tentang perkoperasian. a. Bagi penelitian Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi SHU koperasi simpan pinjam di Kabupaten Sukoharjo. b. Bagi akademik Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan serta sebagai bahan masukan dibidang penelitian yang sejenis 2. Manfaat praktis Dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan dan dapat sebagai bahan masukan informasi kepada para manajer dan anggota koperasi untuk meningkatkan kinerja koperasi simpan pinjam di masa yang akan datang.

7 E. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Didalam bab ini menggambarkan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Didalam bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang berisikan pengertian koperas i, Tujuan dan Prinsip Koperasi, Fungsi dan Peran Koperasi, Jenis-jenis Koperasi di Indonesia, Pengurus Koperasi, Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam, Anggota Koperasi, Bidang Usaha Koperasi, Modal Koperasi dan Manajer Koperasi. Dan menjelaskan tentang Penilitian Terdahulu, Kerangka Berpikir dan Hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Di dalam bab ini menjelaskan tentang Ruang Lingkup Penelitian, Jenis dan Sumber Data, Teknik Pengambilan Sampel dan Ukuran Sampel, Metode Pengumpulan Data, Devinisi Operasional Variabel dan Analisis Data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini mendiskripsikan tentang kondisi umum Kabupaten Sukoharjo, Krakteristik Koperasi di Kabupaten Sukoharjo dan analisis data dari hasil pengujian dan pembahasan mengenai penelitian yang telah dilakukan.

8 BAB V PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang diperlukan. DAFTAR PUSAKA LAMPIRAN