ANEMIA TERHADAP KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) PADA IBU BERSALIN DI PONTIANAK

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PREEKLAMSIA DAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DENGAN KEJADIAN KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RUANG BERSALIN RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet, dan abortus. 1 Infeksi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang diawali terjadinya ketuban pecah dini. Akan tetapi sulit menentukan

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus juga meningkatkan resiko persalinan prematur. KPD yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KETUBAN PECAH DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat. makin besar dengan adanya anemia 51%, nifas 45%.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA STATUS ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALMAHERA, SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) adalah keluarnya air ketuban (cairan amnion) sebelum

HUBUNGAN KONSUMSI TABLET BESI (FE) DAN PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH KOTA BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III PADA KUNJUNGAN ANC DI STIKES MITRA HUSADA KARANGANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan setiap

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

BAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari

PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KECAMATAN CURUG TANGERANG

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

ABSTRAK. Rini Astuti 1, Raudhatun Nuzul ZA 2

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI TABLET Fe DAN FREKUENSI ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI DESA SENDANG PONOROGO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS UMBULHARJO II NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLETUS DI RSB UMMI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. relatif tidak komplek dibandingkan dengan kehamilan, nifas ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PUWERI KABUPATEN SUMBA BARAT

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

BAB 1 PENDAHULUAN. calon ibu dan bayi yang dikandung harus mendapatkan gizi yang cukup banyak

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA 2015

RELATIONSHIP BETWEEN THE CONSUMPTION OF TABLETS FE COMPLIANCE OF EVENTS Anemia HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN PASCA PERSALINAN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN. Idawati*, Mugiati*

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN

HUBUNGAN KETERATURAN KONSUMSI TABLET BESI DAN POLA MAKAN DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS MUARA TEMBESI

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA PERIODE NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. rentan terjadi, hal ini sering banyaknya kejadian atau kasus-kasus yang

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI NEONATORUM DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014 ABSTRAK

FAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TAHUN

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN Sri Handayani, Umi Rozigoh

KEJADIAN ANEMIA DI UPTD PUSKESMAS SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia. Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di

Primigravida. Relationship With Birth Weight Normal On Labor Perineal Rupture Primigravida

Transkripsi:

JURNAL KEBIDANAN KHATULISTIWA, Volume I Nomor 2 Juli 2015, hlm. 36-41 ANEMIA TERHADAP KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) PADA IBU BERSALIN DI PONTIANAK Sudarto Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Pontianak, Jl. Dr. Soedarso Pontianak e-mail : daninasara@gmail.com Abstract : Anemia relation with events premature rupture of membranes delivery in women Pontianak. The aims of this research is to determine the relationship of anemia with KPD events in the General Hospital of St. Anthony Pontianak. Research methods of analytic cohort prospective, population in this study women giving birth in the General Hospital of St. Anthony Pontianak period of 1 January 2012-31 December 2012. The population in 1048 was as much as mothers. The sampling technique is done by purposive sampling with total sample of 262 respondents., Stats chi square test to see relation anemia with KPD events. Results showed that the incidence of KPD in women with anemia of 16.7 percent, there is a significant correlation between the incidence of anemia with the KPD (p = 0.000 and OR = 7.78). Keywords: anemia, premature rupture of membranes Abstrak : Anemia Terhadap Kejadian Ketuban Pecah Dini Pada Ibu Bersalin Di Pontianak. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan anemia dengan kejadian KPD di Rumah Sakit Umum Santo Antonius Pontianak. Penelitian menggunakan metode analitik dengan pendekatan Kohort prospektif. Populasi dalam penelitian yaitu ibu bersalin di Rumah Sakit Umum Santo Antonius Pontianak periode 1 Januari 2012 31 Desember 2012. Jumlah populasi ialah sebanyak 1048 ibu. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 262 responden.,uji statistik Chi square untuk melihat hubungan anemia dengan kejadian KPD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian KPD pada ibu dengan anemia 16,7 persen, terdapat hubungan yang bermakna antara anemia dengan kejadian KPD dengan (p=0,000 dan OR=7,78). Kata kunci: anemia, kejadian KPD. Anemia merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang memberikan dampak buruk pada ibu dan janin maupun luaran kehamilan. Menurut WHO prevalensi anemia berkisar antara 35-75% serta semakin meningkat seeiring dengan bertambah usia kehamilan. Menurut WHO 40% kematian ibu dinegara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan dan kebanyakan anemia pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin dibawah 11 g% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5% pada trimester 2. Komponen kunci program Safe motherhood adalah upaya penanggulangan anemia. Wanita hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet besi paling sedikit 90 butir selama hamil. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2011, secara nasional cakupan pemberian tablet Fe sebesar 83,3%. Secara nasional, dari 497 kabupaten/kota terdapat 204 (41.0%) kabupaten/kota yang telah mencapai target pemberian 90 tablet Fe pada ibu hamil 86%, dengan distribusi dan cakupan ibu yang selama hamil mendapat 90 Tablet Fe di Provinsi Kalimantan Barat masih dibawah target yaitu 78,2 % dan dari Persentase Kabupaten dan Kota Cakupan Fe3 berdasarkan Provinsi Kalimantan Barat mencapai 14,3%. Anemia dapat berlangsung sebelum kehamilan, awal kehamilan, akhir kehamilan dan post partum. Anemia berat diduga merupakan penyebab penting kematian maternal perinatal. Wanita hamil dengan anemia menyebabkan daya tahan tubuh dan suplai nutrisi ke janin menjadi berkurang. Kadar hemoglobin yang rendah memungkinkan wanita hamil mudah mengalami infeksi. Defisiensi nutrisi dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap infeksi dan kekuatan membran kolagen, abnormalitas struktur kolagen dan perubahan matriks ekstraseluler. Anemia mempen- 91

Sudarto, Anemia Terhadap Kejadian Ketuban Pecah Dini,... 92 garuhi kekuatan respon tubuh terhadap infeksi dan fungsi imun yang mengakibatkan penurunan kemampuan sel pembunuh alamiah. Mekanisme infeksi akan mengganggu proses kolagenolitik sehingga terjadi gangguan keseimbangan antara produksi matrix metalloproteinase (MMP) yaitu enzym yang diproduksi oleh matriks ekstraseluler termasuk kolagen dan tissue inhibitor of metalloproteinase (TIMP) yaitu yang menghambat produksi MMP. Selaput ketuban akan memberikan respon terhadap inflamasi sehingga menjadi tipis dan mudah pecah (Cunningham et al, 2005). Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan atau sebelum inpartu, pada pembukaan <4 cm (fase laten). Insidennya berkisar antara 2,5 persen sampai dengan 18,5 persen dari seluruh kehamilan, dan sekitar 20-40 persen terjadi pada kehamilan preterm. Ketuban Pecah Dini merupakan komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan kurang bulan. Pengelolaan KPD pada kehamilan kurang dari 34 minggu sangat komplek, bertujuan untuk menghilangkan terjadinya prematuritas dan RDS (respiration distress syndrome) (Nugroho, 2012). Penelitian Ritawati (2009) mengungkapkan bahwa kadar hemoglobin yang rendah kurang dari 11,1 gr/dl selama kehamilan diduga sebagai penyebab tanpa diserta gejala yang menyebabkan terjadinya infeksi dan pada akhirnya meningkatkan kejadian KPD pada kehamilan prematur. Penelitian ini juga membuktikan status sosial ekonomi yang rendah meningkatkan risiko KPD. Rumah Sakit Umum Santo Antonius Pontianak terletak di Kota Pontianak yang merupakan pusat rujukan dari berbagai puskesmas di wilayah kota Pontianak. Jumlah ibu bersalin pada tahun 2012 adalah 1.048 orang sedangkan jumlah ibu bersalin patologi dengan KPD adalah 101 orang (9,63%) dan jumlah anemia ada 47 orang (4,48%). Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, namun anemia masih menjadi masalah terutama pada wanita hamil dan prevalensinya masih tinggi. Di sisi lain dampak yang ditimbulkan tidak hanya pada ibu, tetapi juga pada janin dalam kandungan maupun outcome kehamilan seperti KPD melalui mediator mekanisme biologik dan mekanisme infeksi, maka dilakukan penelitian untuk membuktikan hubungan anemia dengan kejadian KPD di kota Pontianak Tahun 2013.Tujuan UmumUntuk mengetahui hubungan anemia dengan kejadian KPD di Kota Pontianak Tahun 2013Tujuan KhususMemperoleh angka insiden KPD pada kehamilan anemia. Membuktikan hubungan anemia dengan kejadian KPD. METODE Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan kohort prospektif, Waktu penelitian pada tanggal 27 Mei sampai 5 Juni tahun 2013, tujuan penelitian melihat hubungan ibu bersalin dengan riwayat anemia dengan kejadian ketuban pecah dini pada di Rumah Sakit Umum Santo Antonius Pontianak tahun 2012. Kelompok berisiko adalah ibu bersalin dengan riwayat yang menderita anemia dengan kadar hemoglobin <11 gr/dl. Sedangkan kelompok tidak berisiko adalah ibu bersalin yang memiliki riwayat tidak anemia dengan (kadar hemoglobin 11 gr/dl. terikat dalam dalam penelitian ini adalah kejadian KPD, bebas adalah anemia. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin di Rumah Sakit Umum Santo Antonius Pontianak periode 1 Januari 2012 31 Desember 2012 sejumlah 1048 orang. Instrumen penelitian Lembar cheklist bertujuan mengetahui kejadian anemia dengan melihat hasil pemeriksaan kadar HB dan mengetahui kejadian ketuban pecah dini yang didapat dari data skunder yaitu rekan medik. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin di Rumah Sakit Umum Santo Antonius Pontianak periode 1 Januari 2012 31 Desember 2012. sejumlah subjek penelitian1048 orang. Sampel dalam penelitian adalah 262 responden. HASIL Penelitian ini menggunakan teknik Purposive sampling dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Berdasarkan penelusuran pemeriksaan kadar hemoglobin, selebihnya dieksklusi dengan alasan tidak memenuhi kriteria penelitian, yaitu kehamilan berakhir dengan keguguran, hamil kembar, tidak tersedia data waktu ketuban pecah, dan data lost to follow-up. Hasil analisis univariat memperlihatkan karakteristik responden. Menurut status anemia, ditemukan Ibu hamil yang menderita anemia sebesar 17,9 persen dibandingkan yang tidak anemia. Persentase ibu hamil yang melahirkan dengan KPD sebesar 30,2 persen dibandingkan dengan tidak KPD. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Anemia Kejadian Anemia N (%) Ya 47 17,9 Tidak 215 82,1 Jumlah 262 100

93 JURNAL KEBIDANAN KHATULISTIWA, Volume I Nomor 2 Juli 2015, hlm. 91-96 Berdasarkan tabel 1 proporsi responden yang tidak anemia berjumlah 215 responden (82,1%) dan proporsi responden yang Anemia berjumlah 47 responden (17,9%). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kejadian KPD Kejadian KPD N (%) Ya 79 30,2 Tidak 183 69,8 Jumlah 262 100 Berdasarkan tabel 2 frekuensi proporsi responden yang tidak KPD berjumlah 183 responden (69,8%) dan KPD berjumlah 79 orang ( 30,2%). Berdasarkan perhitungan uji statistik Uji statistik X 2 pearson chi-square dengan tingkat kemaknaan 95% dan derajat estimasi α=0,05 didapatkan X 2 hitung = 91,9 dan p value = 0,000. Karena X 2 hitung = 91,942 lebih besar dari X 2 tabel (3,481) dengan df =1 dan p value = 0,000 atau p value kurang dari 0,05,artinya bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara anemia dengan kejadian KPD dengan nilai OR = 7,78, maka dapat disimpulkan ibu yang anemia memilki risiko sebesar 7,78 kali terjadi KPD di bandingkan ibu yang tidak anemia. at persamaan dengan hasil penelitian Ritawati (2009) yang dilakukan di Kabupaten Purworejo dengan hasil penelitian Insiden KPD sebesar 16,67 persen pada kelompok anemia. Anemia bermakna secara statistik terhadap kejadian KPD. Penelitian ini mendukung hasil penelitian Ferguson et al. (2001) melaporkan bahwa kadar hemoglobin yang rendah (11,1 gr/dl) berhubungan dengan insiden KPD pada kehamilan prematur. Kadar hemoglobin yang rendah diduga sebagai penyebab tanpa disertai gejala yang menyebabkan terjadinya infeksi dan pada akhirnya meningkatkan kejadian KPD. Anemia diduga mempengaruhi respon tubuh terhadap infeksi, sehingga akan mempengaruhi kekuatan dari membran kolagen dan menyebabkan abnormalitas dari struktur kolagen. Adanya infeksi dan inflamasi akan menyebabkan terjadinya peningkatan aktifitas Interleukin-1 dan prostaglandin, menghasilkan kolagenase jaringan, yang pada akhirnya akan terjadi depolimerisasi kolagen pada selaput korion/amnion. Selanjutnya selaput ketuban akan menipis, lemah dan mudah pecah secara spontan (Parry & Strauss, 1998). Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Cunningham dalam Ritawati 2009 yang menyatakan anemia dapat berlangsung sebelum kehamilan, awal kehamilan, akhir kehamilan dan post partum. Anemia berat diduga merupakan penyebab penting kematian maternal perinatal. wanita hamil dengan anemia menyebabkan daya tahan tubuh dan suplai Tidak KPD Tabel 3 Hasil Analisis Hubungan Anemia Dengan Kejadian KPD Kejadian KPD KPD Jumlah X 2 P OR Anemia N % N % N % 91,9 0,00 7,78 Ya 5 1,9 42 16 47 17,9 Tidak 178 67,9 37 14,2 215 82,1 PEMBAHASAN Dari hasil penelitian menyatakan proporsi responden yang tidak anemia berjumlah 215 responden (82,1%) dan proporsi responden yang tidak KPD berjumlah 183 responden (69,8%). Berdasarkan hasil analisis bivariat menggunakan uji Chi square menunjukkan nilai X 2 hitung = 91,942 dan p value = 0,000, p value < 0,05.artinya bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara anemia dengan kejadian KPD nilai OR = 7,8, maka dapat disimpulkan ibu yang anemia memilki resiko KPD sebesar 7,8 kali di bandingkan ibu yang tidak anemia.dari hasil penelitian ini terdap- nutrisi ke janin menjadi berkurang. Kadar hemoglobin yang rendah memungkinkan wanita hamil mudah mengalami infeksi. Defisiensi nutrisi dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap infeksi dan kekuatan membran kolagen, abnormalitas struktur kolagen dan perubahan matriks ekstraseluler. Anemia mempengaruhi kekuatan respon tubuh terhadap infeksi dan fungsi imun yang mengakibatkan penurunan kemampuan sel pembunuh alamiah. Mekanisme infeksi akan mengganggu proses kolagenolitik sehingga terjadi gangguan keseimbangan antara produksi matrix metalloproteinase (MMP) yaitu enzim yang diproduksi oleh matriks ekstraseluler termasuk kolagen dan tissue inhibitor of metalloproteinase (TIMP) yaitu

Sudarto, Anemia Terhadap Kejadian Ketuban Pecah Dini,... 94 yang menghambat produksi MMP. Selaput ketuban akan memberikan respon terhadap inflamasi sehingga menjadi tipis dan mudah pecah) Nugroho (2012) menerangkan bahwa Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan atau sebelum inpartu, pada pembukaan <4 cm (fase laten). Insidennya berkisar antara 2,5 persen sampai dengan 18,5 persen dari seluruh kehamilan, dan sekitar 20-40 persen terjadi pada kehamilan pre-term. Ketuban Pecah Dini merupakan komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan kurang bulan. Pengelolaan KPD pada kehamilan kurang dari 34 minggu sangat komplek dan menurut Saiffuddin (2006) anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin dibawa h 11 g% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5% pada trimester 2.KPD dapat meningkatkan morbiditas baik pada ibu maupun janin. Sementara anemia yang terjadi selama kehamilan terbukti mempengaruhi outcome kehamilan. Kehamilan dengan anemia akan menurunkan daya tahan tubuh (susceptibility), sehingga akan mudah terjadi infeksi. Kadar hemoglobin yang rendah diduga sebagai penyebab awal tanpa diserta gejala terjadinya infeksi. Secara mekanisme biologi, infeksi akan mempengaruhi struktur kolagen sehingga memicu terjadi degradasi matriks dan pada akhirnya menyebabkan selaput ketuban meregang (Ritawati, 2009). Penyebab anemia dalam kehamilan bisa karena kekurangan zat besi untuk pembentukan darah misalnya zat besi, asam folat dan vitamin B12. Anemia dalam kehamilan paling sering dijumpai adalah anemia akibat kekurangan zat besi (Manuaba 1998). Menurut Mochtar (1998) dalam melakukan pemeriksaan secara klinis akan membantu apabila kita memperhatikan beberapa hal yang sangat mungkin merupakan penyebab anemia adalah kurang gizi (malnutrisi), kekurangan zat besi dalam diet terutama yang berasal dari sumber hewani, malabsorbsi yaitu ketidakseimbangan antara kebutuhan tubuh akan besi dibandingkan dengan penyerapan dari makanan, kehilangan besi yang berlebihan pada perdarahan yang banyak termasuk haid yang berlebihan dan sering melahirkan. Walaupun ibu belum menunjukkan gejala-gejala infeksi tetapi janin mungkin sudah terkena infeksi, karena infeksi intrauterine lebih dahulu terjadi (amnionitis, vaskulitis) sebelum gejala pada ibu dirasakan. Janin yang mengalami takhikardi mungkin mengalami infeksi intrauterin (Prawirohardjo, 2007). Mochtar (1998) mengatakan bahwa Karena jalan terlalu terbuka, maka dapat terjadi infeksi intrapartal, apalagi bila terlalu sering diperiksa dalam. Selain itu juga dapat dijumpai infeksi puerpuralis (nifas), peritonitis dan septikemia, serta dry labor. Ibu akan merasa lelah karena terbaring di tempat tidur, partus akan menjadi lama, nadi cepat dan nampaklah gejala-gejala infeksi. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian diatas tentang Anemia Terhadap Kejadian Ketuban Pecah Dini Pada Ibu Bersalin Di Pontianak maka diperoleh simpulan sebagai berikut:bahwa kejadian KPD ditemukan sebesar 16,7 persen pada ibu bersalin dengan riwayat ibu hamil dengan anemia; Terdapat hubungan yang bermakna antara anemia dengan kejadian KPD, ibu yang memiliki riwayat anemia pada kehamilan memilki risiko sebesar 7,8 kali terjadi KPD di bandingkan ibu yang tidak anemia. DAFTAR RUJUKAN Arias F. Premature rupture of the membranes. Practical guide to high-risk pregnancy and delivery. 2nd Ed. St. Louis, Missouri: Mosby Year Book; 1993. Cuningham, G. 2005. Obstetri Williams Vol 1 Edisi 21. Jakarta. EGC Jordan. 2004. (Terjemahan Andry Hartono) Famakologi Kebidanan. Jakarta: EGC. Hidayat.. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.. Jakarta: Salemba Medika. Kemenkes RI. 2011. Kinerja Kegiatan Pembinaan Gizi Tahun 2011; Menuju Perbaikan Gizi Perseorangan dan Masyarakat Yang Bermutu. Jakarta: Kemenkes RI. Koesno. 2005. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. Mochtar. 1998. Sinopsis Bakteri. Jakarta: EGC Nurdiati DS. Nutrition and reproductive health in Central Java, Indonesia: an epidemioligical approach. PhD Disertation. Umea: Umea University Sweden;2001. Notoadmodjo,S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Ritawati. 2009. Tesis: Hubungan Anemia Dengan Kejadian Ketuuban Pecah Dini Di Kabupaten Purwokerto. Yokyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Saifuddin. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. SKDI. 2003. Hasil SKDI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia). Jakarta: Depkes RI. Risanto EU. Pengaruh suplementasi vitamin A dan Zink selama kehamilan terhadap kejadi-

95 JURNAL KEBIDANAN KHATULISTIWA, Volume I Nomor 2 Juli 2015, hlm. 91-96 an ketuban pecah dini. Tesis. Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada; 2006 Rukiyah dan Yulianti. 2010. Asuhan Kebidanan 4: Patologi. Jakarta: CV. Trans Info Media. Prawirohardjo, S. 2002. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: EGC