Implementasi Geographic Information System Untuk Pemetaan Lahan Pertanian Kota Denpasar

dokumen-dokumen yang mirip
Abstract. Keywords : Agriculture, GIS, spatial data and non-spatial data, digital map. Abstrak

ANALISIS HASIL PERTANIAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Studi Kasus : Kota Denpasar)

Peramalan Hasil Produksi Pertanian di Denpasar Timur dengan Metode Quadratic Trend Berbasis SIG

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL TAHUN 2006 DAN 2014 BERDASARKAN CITRA QUICKBIRD

PEMETAAN HASIL CLUSTERING PRODUKTIVITAS PADI DAN PALAWIJA DI PULAU JAWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL TAHUN 2006 DAN 2014 BERDASARKAN CITRA QUICKBIRD

ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR SKRIPSI. Oleh : PUTRI SINAMBELA /MANAJEMEN HUTAN

Sistem Informasi Geografis Potensi Wilayah Kabupaten Banyuasin Berbasis Web

TOMI YOGO WASISSO E

SISTEM PEMETAAN AREA PERSAWAHAN DESA GANTUNG KABUAT EN BELITUNG TIMUR BERBASIS GEORAPHICAL INFORMATION SYSTEM

Land Use Change Mapping in Coastal Areas Subdistrict South Bontang, Bontang, East Kalimantan Province And Its Impact on Socio-Economic Aspects

I Wayan Nuarsa Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Denpasar Abstrak

EVALUASI KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN KOTA SALATIGA TAHUN TERHADAP RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SALATIGA TAHUN

PENGKAJIAN POTENSI RESAPAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI STUDI KASUS CEKUNGAN BANDUNG TESIS MAGISTER. Oleh : MARDI WIBOWO NIM :

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN UMUM DI KOTA TUBAN BERBASIS WAP

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISA POTENSI SUMBER DAYA LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN KUDUS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JARINGAN JALAN DI WILAYAH KOTA SAMARINDA DENGAN MENGGUNAKAN PETA DIGITAL

Sistem Informasi Geografis Pemetaan Hutan Rakyat Kabupaten Tasikmalaya Berdasarkan Klasifikasi Sumber Daya Alam

Geo Image 1 (1) (2012) Geo Image.

PERANCANGAN SISTEM ORDER OUTLET BERBASIS GIS GUNA PEMANTAUAN DISTRIBUSI BARANG DI MBELINGER STORE YOGYAKARTA

DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI ( Studi Kasus : Di Desa Landangan Kecamatan Kapongan )

ANALISIS SPASIAL PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN MENJADI PERMUKIMAN DI KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONVERSI LAHAN PERTANIAN STUDI KASUS: KECAMATAN JATEN, KABUPATEN KARANGANYAR

Rizqi Agung Wicaksono Zuharnen Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ABSTRACT

PENGGABUNGAN INFORMASI TEKSTUAL DAN SPASIAL PADA SIG Indriani Putri 1 Prof. Dr. I Wayan Simri Wicaksana, S.Si, M.Eng 2 1 Sistem Informasi, Fakultas Il

ANALISIS KESELARASAN PEMANFAATAN RUANG KECAMATAN SEWON BANTUL TAHUN 2006, 2010, 2014 TERHADAP RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN (RDTRK )

ANALISA DAN PENDATAAN PENYEBARAN TENAGA TERDIDIK TIDAK PRODUKTIF MENGGUNAKAN SISTEM PEMETAAN WILAYAH ONLINE

Perancangan Sistem Informasi Geografis Untuk Obyek Wisata Di Kabupaten Tabanan

BAB I PENDAHULUAN. Lahan menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kehidupan. manusia. Fungsi lahan sebagai tempat manusia beraktivitas untuk

PENDAHULUAN Pada tahun 2010 sampai dengan Maret 2011 di Indonesia terdapat penderita Tuberkulosis, diantaranya meninggal. Pada survei D

SKRIPSI. Oleh : MUARA SEH SURANTA TARIGAN / MANAJEMEN HUTAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG TAHUN Publikasi Ilmiah. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA

Sistem Perwalian Online Mahasiswa Pada Program Pendidikan Jarak Jauh

Pembangunan Geodatabase Ruang Terbuka Hijau Kota Bandung

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

IMPLEMENTASI MODEL GREY PREDICTION UNTUK PRAKIRAAN HASIL PERTANIAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto

PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PARIGI MAUTONG TAHUN 2008 DAN 2013

APLIKASI DATA CITRA SATELIT LANDSAT UNTUK PEMANTAUAN DINAMIKA PESISIR MUARA DAS BARITO DAN SEKITARNYA

KAJIAN PROYEKSI KEBUTUHAN PANGAN DAN LAHAN PERTANIAN UNTUK MEWUJUDKAN KETAHANAN DAN KEDAULATAN PANGAN DAERAH DI KOTA TASIKMALAYA

Journal of Informatics and Technology, Vol 2, No 1, Tahun 2013, p

Aplikasi Citra Satelit QuickBird Untuk Kajian Alih Fungsi Lahan Sawah di Kota Denpasar

PENGGUNAAN DAN EVALUASI METODA GRAPHIC INDEX MAPPING DALAM PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PATI

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali

E-GUIDANCE SEBAGAI INTERPRETASI YANG INFORMATIF PADA WATERWORLD TAMAN SAFARI INDONESIA

Sistem Informasi Geografis Pemetaan Hasil Perkebunan dan Pertanian

Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.2 Oktober 2009 ISSN :

Analisa Potensi Mahasiswa Di Daerah Bali Menggunakan Pendekatan K-Mean Clustering

BAB 1 PENDAHULUAN. permintaan akan lahan pemukiman. Berbagai tingkatan profesi dan tingkatan pendapatan

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISIS MATA AIR PADA DUA DESA DI KECAMATAN PURWODADI, PASURUAN. Diah Harnoni Apriyanti1)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN DAERAH RAWAN BANJIR BERBASIS WEB DI KECAMATAN TAYU

Perancangan Sistem Informasi Geografis Sebaran Calon Legislatif

PEMETAAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) DI KECAMATAN ANDONG, KLEGO, DAN SIMO, KABUPATEN BOYOLALI

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN 2004 DAN TAHUN 2011

ANALISIS SPASIAL KONVERSI LAHAN SAWAH DI KABUPATEN BEKASI (STUDI KASUS DI KECAMATAN CIBITUNG DAN TAMBUN)

I. PENDAHULUAN. instruksi, mengolah data sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA KOTA SAMARINDA BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KONDISI JARINGAN JALAN DAN JEMBATAN (Studi Kasus : Kecamatan Depok, Sleman)

PEMETAAN DAERAH RAWAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PULAU BATAM

ABSTRACT Depok has 97 private elementary schools in 11 districts. Information about private elementary schools is still lacking. This thesis using Arc

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan

BAB I. I.1.Latar Belakang PENDAHULUAN

ANALISIS LAJU DEFORESTASI HUTAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS PROVINSI PAPUA)

PENGEMBANGAN LABORATORIUM LAPANGAN INOVASI PERTANIAN (LLIP) KAWASAN PERBATASAN RI-RDTL PROVINSI NTT

GIS berbasis Web untuk Pemetaan Lahan menggunakan Classifier Model

DAMPAK DAN STRATEGI PENGENDALIAN KONVERSI LAHAN UNTUK KETAHANAN PANGAN DI JAWA TENGAH

RANCANG BANGUN DASHBOARD BERBASIS PETA DAN GRAFIK SEBAGAI MEDIA REPRESENTASI DAN IDENTIFIKASI TINDAK KRIMINAL DI WILAYAH SEMARANG

Pengantar GIS Pengenalan GIS. By: Junta Zeniarja, M.Kom, M.CS

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

ABSTRAK MODEL KLASIFIKASI NUMERIK SPASIAL PADA KAWASAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DI KABUPATEN BADUNG DAN KOTA DENPASAR

ANALISIS SPASIAL PENENTUAN LOKASI KESEHATAN DI KOTA SALATIGA

BPS Klaten Klaten dalam Angka BPS Klaten : Klaten Klaten dalam Angka BPS Klaten : Klaten

SURVEI PENYIMPANGAN PEMANFAATAN RUANG DESA DI KECAMATAN BLANGPIDIE KABUPATEN ACEH BARAT DAYA JURNAL. Oleh Rahmad Ferdi

ANALISIS DEVIASI PEMANFAATAN RUANG AKTUAL TERHADAP RENCANA DETIL TATA RUANG KOTA (RDTRK) KECAMATAN NGAGLIK TAHUN

KAJIAN ASPEK TEKNIS TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR DALAM PERSPEKTIF BIDANG KELAUTAN

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN SEKOLAH DI KOTA YOGYAKARTA BERBASIS WEB NASKAH PUBLIKASI

KONVERSI LAHAN SAWAH KE NON PERTANIAN DALAM PERKEMBANGAN KOTA NGANJUK DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN DAN PENDAPATAN PETANI

PEMODELAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMELIHARAAN ASET IRIGASI DENGAN SIG DAN FUZZY AHP

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KOPI DI KABUPATEN BULELENG

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan informasi website sebagai alat

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan Sistem Informasi Daerah Rawan Kriminalitas di Kabupaten Lahat

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PERTANIAN KABUPATEN PURWOREJO BERBASIS ANDROID DENGAN GOOGLE MAPS

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempertahankan eksistensinya. Penggunaan lahan yang semakin meningkat

PEMETAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

ABSTRAK. Kata kunci: Pencarian, resep masakan. Universitas Kristen Maranatha

SKRIPSI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN LAHAN TANAMAN PANGAN DI WILAYAH KECAMATAN KALIWUNGU BERBASIS WEB. Oleh: FERRY ANDRIAWAN

Analisa Dan Perancangan Sistem Maintenance Hadware Pada Laboratorium STMIK STIKOM Bali Berbasis Web

LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN LAHAN PERTANIAN DAN KOMODITI HASIL PANEN KABUPATEN KUDUS. Oleh: AHMAD KHARIS

ANALISIS SPASIAL DEGRADASI DAN DEFORESTASI KAWASAN HUTAN UNTUK PERENCANAAN PENGGUNAAN RUANG DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR TESIS. Oleh

WEBGIS KEMACETAN LALU LINTAS DAN SOLUSI RUTE TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA BERBASIS OPENLAYER DI KOTA MALANG TUGAS AKHIR

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPADATAN LALU LINTAS DAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN KOTA SURABAYA

PENERAPAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM MENDUKUNG PEKERJAAN PENILAIAN

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) DALAM ANALISIS SAWAH DAN TEGALAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK FISIK LINDA SARIASIH

PENGATURAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN UNTUK LAHAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN BADUNG

Transkripsi:

JURNAL SISTEM DAN INFORMATIKA 29 Implementasi Geographic Information System Untuk Pemetaan Lahan Pertanian Kota Denpasar Ni Nyoman Supuwiningsih STMIK STIKOM Bali Jl. Raya Puputan No.86 Renon Denpasar Bali, Telp.(0361)244445/Fax. (0361)264773 e-mail: comank2002@yahoo.com Abstrak Pertanian merupakan sektor strategis yang berperan penting dalam perekonomian negara terutama untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Data Statistik tahun 2013 menunjukkan lahan pertanian di kota Denpasar sampai saat ini masih ada dengan hamparan sawah 27.17 km2 dari luas kota Denpasar 127.78 km2, pemukiman sekitar 78.31 km2. Berdasarkan data tersebut penggunaan lahan di kota Denpasar di dominasi untuk daerah pemukiman dan kemungkinan akan semakin meningkat alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman sehingga untuk menanggulangi hal seperti itu diperlukan adanya pengendalian lahan pertanian. Untuk mengendalikan lahan pertanian maka diperlukan suatu pemetaan lahan pertanian di masing-masing kecamatan di kota Denpasar secara terkomputerisasi menggunakan ArcView sehingga dapat menghasilkan informasi geografi (Geographic Information System) berupa peta digital. Metode yang digunakan dalam penelitian terdiri dari beberapa tahapan yaitu tahap mengumpulkan data spasial dan data non spasial, analisis data, identifikasi layer dan proses digitasi peta digital. Hasil penelitian ini adalah peta digital mengenai pemetaan wilayah pertanian di masing-masing kecamatan, wilayah yang mengalami penurunan lahan pertanian yang signifikan dari tahun 2013-2014 terjadi di Kecamatan Denpasar Timur sekitar 52.15% dan terjadi peningkatan lahan pemukiman secara signifikan seiring dengan bertambahnya populasi penduduk. Kata kunci: Geographic Information System, pertanian, peta digital, ArcView Abstract Agriculture is a strategic sector that plays an important role in the economy of the country, especially to meet the basic needs of Indonesian society. Statistics in 2013 show the agricultural land in the city of Denpasar is still there with a paddy field area 27.17 km2 of Denpasar 127.78 km2, approximately 78.31 km2 settlement. Based on the data of land use in the city of Denpasar in dominance for residential areas and will increase the possibility of conversion of agricultural land into settlements so as to cope with such a thing is necessary for the control of agricultural land. To control the agricultural land, we need a mapping of agricultural land in each district in the city of Denpasar computerized using ArcView geographic information so that it can produce ( Geographic Information System) in the form of digital maps. The method used in the study consisted of several stages : stage to collect spatial data and non-spatial data, data analysis, identification layer and the process of digitization of digital maps. Results of this study is a digital map of the mapping of agricultural areas in each district, the area experienced a significant decline in agricultural land from years 2013-2014 occurred in the district of East Denpasar approximately 52.15 % and an increase in residential land significantly along with increasing population. Keywords: Geographic Information System, Agriculture, digital maps, ArcView 1. Pendahuluan Pertanian merupakan sektor strategis yang berperan penting dalam perekonomian negara terutama untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia [2]. Kesadaran terhadap peran sektor pertanian tersebut menyebabkan sebagian masyarakat masih mempertahankan pertanian walaupun ada sebagian masyarakat melakukan konversi lahan pertanian ke pemukiman, bisnis properti atau bisnis lainnya. Sehubungan dengan itu, pengendalian lahan pertanian merupakan salah satu kebijakan nasional L-2

30 yang diatur dalam peraturan yang terkait untuk tetap memelihara industri pertanian primer dalam kapasitas penyediaan pangan sehingga mencegah kerugian sosial ekonomi dalam jangka panjang mengingat sifat multi fungsi lahan pertanian. Data Statistik tahun 2013 menunjukkan lahan pertanian di kota Denpasar sampai saat ini masih ada dengan hamparan sawah 2882 Ha [3]. Persawahan di kota Denpasar telah bergabung ke dalam wilayah Subak. Pada tahun 2011 UNESCO menetapkan subak sebagai warisan dunia. Namun demikian, seiring berjalannya waktu lahan pertanian di kota Denpasar semakin menyusut akibat dari banyaknya pilihan pekerjaan di luar sektor pertanian yang menjanjikan seperti alih fungsi lahan pertanian ke properti, lahan pertanian yang dikontrakkan untuk dibangun rumah dan bisnis lainnya. Sempitnya lahan pertanian mengakibatkan sektor pertanian yang strategis dalam memenuhi kebutuhan primer masyarakat tidak tercapai dan akan mengancam kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu dibutuhkan sistem informasi geografi dalam memetakan lahan pertanian di kota Denpasar dengan menggunakan software ArcView 3.3 yang dapat digunakan sebagai panduan pemerintah mengetahui lokasi lahan pertanian pada masingmasing kecamatan yang masih ada dan perlu untuk dipertahankan dengan melakukan sosialisasi serta dapat merubah mindset masyarakat akan pentingnya sektor pertanian. Metode penelitian ini terdiri dari pengumpulan data spasial dan data non spasial, analisis data spasial dan non spasial, pembuatan layer, digitasi peta digital sampai menampilkan informasi geografi pemetaan lahan pertanian di kota Denpasar. 2. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tahapan-tahapan antara lain sebagai berikut : 1. Studi Literatur Data-data diperoleh dengan melakukan penelusuran informasi dari website situs resmi pemerintah dan buku-buku yang berhubungan dengan lahan pertanian, buku pengenalan ArcView, buku konsep dasardasar Geographic Information System dan lain sebagainya. 2. Observasi lahan pertanian di kota Denpasar Mengamati secara langsung lokasi pertanian yang masih produktif masing-pada masing wilayah kecamatan di kota Denpasar. 3. Pengumpulan data Data yang diperoleh dikumpulkan dan diidentifikasi sesuai kebutuhan sistemnya. 4. Proses analisis data Proses ini melakukan analisis data dengan kegiatan identifikasi data spasial dan data non spasial, data non spasial terdiri dari data jenis lahan pertanian dan luas lahan pertanian masing-masing kecamatan. 5. Proses identifikasi layer Dari analisis data maka dapat diimplementasikan dalam ArcView dengan mengidentifikasi layer dalam format data vector 6. Proses digitasi Proses implementasi sistem ke dalam ArcView dengan membuat peta digital lengkap dengan tabel 7. Peta digital Hasil dari digitasi berupa peta digital yang tampilannya menarik dan dapat berinteraksi antara user dengan sistem 8. Geographic Information System lahan pertanian di kota Denpasar Hasil dari proses pemetaan menggunakan konsep SIG yang dapat menghasilkan informasi mengenai lahan pertanian di 4 kecamatan kota Denpasar. Sistematika penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.. JURNAL SISTEM DAN INFORMATIKA Vol. 11, No. 1, Nopember 2016 L-2

31 Studi Literatur Obsevasi lahan pertanian di kota Denpasar Pengumpulan data Proses Analisis Data -Identifikasi data Spasial -identifikasi data non spasial -identifikasi entity Proses Identifikas layer Proses digitasi Peta digital Geographic Information System lahan pertanian di kota Denpasar Gambar 1. Sistematika Penelitian 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.1. Analisis Data Spasial Wilayah kota Denpasar yang terdiri dari 4 kecamatan yaitu Denpasar Barat, Denpasar Timur, Denpasar Utara dan Denpasar Selatan. Luas wilayah Kota Denpasar adalah 127.78 km2 atau 12.778 Ha ( 2.18% dari luas Pulau Bali). Berikut adalah tabel luas wilayah masing-masing kecamatan di Kota Denpasar. Tabel 1. Luas wilayah masing-masing kecamatan di Kota Denpasar No Nama Kecamatan Letak Ibu Kota Kecamatan Luas Wilayah (Km 2 ) 1 Denpasar Utara Kelurahan Dauh Puri Kaja 31.42 2 Denpasar Selatan Kelurahan Sesetan 49.99 3 Denpasar Timur Kelurahan Kesiman 22.31 4 Denpasar Barat Kelurahan Padang Sambian 24.06 Total Luas Kota Denpasar 127.78 Peta wilayah Kota Denpasar dapat dilihat pada gambar 5.1. Pemberian warna yang berbeda pada peta wilayah Kecamatan di Kota Denpasar dengan tujuan untuk membedakan antara wilayah Kecamatan yaitu warna merah muda untuk wilayah Kecamatan Denpasar Timur, warna kuning untuk wilayah Kecamatan Denpasar Utara, warna hijau untuk wilayah Kecamatan Denpasar Barat dan warna coklat untuk wilayah Kecamatan Denpasar Selatan. L-2Implementasi Geographic Information System Untuk Pemetaan Lahan Pertanian Kota Denpasar (Ni Nyoman Supuwiningsih)

32 Gambar 2. Peta Wilayah Kota Denpasar Wilayah kota Denpasar yang terdiri dari 4 kecamatan yaitu Denpasar Barat, Denpasar Timur, Denpasar Utara dan Denpasar Selatan. Luas wilayah Kota Denpasar adalah 127.78 km 2 atau 12.778 Ha ( 2.18% dari luas Pulau Bali). Berikut adalah hasil digitasi peta digital menggunakan ArcView. Gambar 3. Peta Digital Kota Denpasar 3.2. Analisis Data Non Spasial Perbandingan penggunaan lahan di masing-masing kecamatan yang ada di Kota Denpasar antara tahun 2013 dengan tahun 2014. Berikut adalah data non spasial penggunaan lahan pertanian tahun 2013. Tabel 2. Panggunaan Lahan di Kota Denpasar Tahun 2013 Kecamatan Pertanian Pemukim Sawah Tegalan Perkebun an an Rakyat Negara Tambak dan kolam Dan lainlain JURNAL SISTEM DAN INFORMATIKA Vol. 11, No. 1, Nopember 2016 L-2

Denpasar 7.26 1.44 0.14 12.17 0.15 0 0.02 1.12 Timur Denpasar 7.715 0.69 0 21.89 0.07 0 0.02 1.04 Utara Denpasar 2.843 0 0 18.34 0 0 0 2.88 Barat Denpasar 9.35 1.83 0.21 25.91 0.53 5.38 0.06 6.72 Selatan Total 27.17 3.96 0.35 78.31 0.75 5.38 0.1 11.76 33 Data non spasial penggunaan lahan di masing-masing kecamatan di Kota Denpasar pada tahun 2014 terdapat pada tabel 3. Tabel 3. Panggunaan Lahan di Kota Denpasar Tahun 2014 Kecamatan Pertanian Pemukiman Sawah Tegalan Perkebunan Rakyat Negara Tambak dan kolam Dan lainlain Denpasar 3.85 0.24 0.14 16.3 0.15 0 0.02 1.12 Timur Denpasar 4.305 0.69 0 24.82 0.07 0 0.02 1.04 Utara Denpasar 1.353 0 0 21.27 0 0 0 2.88 Barat Denpasar 4.702 1.83 0.21 28.84 0.53 5.38 0.06 6.72 Selatan Total 14.247 3.96 0.35 91.23 0.75 5.38 0.1 11.76 Berdasarkan data non spasial penggunaan lahan di Kota Denpasar pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 maka dapat dibandingkan untuk lahan pertanian yang terdiri dari lahan sawah, lahan tegalan dan lahan perkebunan mengalami penurunan luas yang signifikan, secara keseluruhan total lahan pertanian pada tahun 2013 adalah 31.49 km 2 dan total lahan pertanian pada tahun 2014 adalah 18.557 jadi lahan pertanian mengalami penurunan sekitar 12.933 km 2, sedangkan lahan pemukiman mengalami kenaikan luas sekitar 12.92 km 2. Kesimpulannya terjadi penurunan luas lahan pertanian karena lahan pertanian sudah beralihfungsi menjadi pemukiman diiringi dengan jumlah penduduk yang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Data jumlah penduduk dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Data Jumlah Penduduk Kota Denpasar Tahun 2010-2014 Nama Kecamatan Penduduk Jumlah Laki-Laki Wanita Denpasar Barat 102.626 101.623 204.249 Denpasar Timur 67.757 66.189 133.946 Denpasar Selatan 97.363 95.527 192.890 Denpasar Utara 89.350 88.019 177.369 Total 2014 357.096 351.358 708.454 2013 344.466 336.453 680.919 2012 319.839 309.749 629.588 2011 316.655 305.246 621.901 2010 350.904 327.682 678.586 Setelah dilakukan analisa data spasial dan data non spasial langkah berikutnya adalah melakukan integrasi antara data spasial dengan data non spasial yang terdapat pada gambar 4. L-2Implementasi Geographic Information System Untuk Pemetaan Lahan Pertanian Kota Denpasar (Ni Nyoman Supuwiningsih)

34 Gambar 4. Integrasi Data Spasial dan Data Non Spasial 3.3. Pembahasan Lahan pertanian di Kota Denpasar terdiri dari lahan sawah, lahan tegalan dan lahan perkebunan. Berdasarkan hasil penelitian mengenai lahan pertanian di kota Denpasar secara keseluruhan pada setiap kecamatan terjadi penurunan lahan pertanian pada rentang tahun 2013-2014 seluas 11.722 km 2 berarti lahan pertanian yang masih aktif sampai tahun 2014 sebanyak 15.5 % dari luas lahan di kota Denpasar. Lahan Pertanian di Kota Denpasar pada masing-masing kecamatan yaitu Kecamatan Denpasar Timur, Kecamatan Denpasar Barat, Kecamatan Denpasar Selatan dan Denpasar Utara, berdasarkan analisis data non spasial di semua kecamatan lahan pertanian mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2013-2014 dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Perbandingan Lahan Pertanian Kota Denpasar tahun 2013-2014 No Nama Kecamatan Lahan Pertanian Penurunan % 2013 2014 1 Denpasar Timur 8.84 4.23 4.61 52.15 2 Denpasar Barat 2.843 1.353 1.49 52.4 3 Denpasar Utara 8.405 4.995 3.41 40.57 4 Denpasar Selatan 11.39 6.742 4.648 40.81 Perbandingan lahan pertanian pada masing-masing kecamatan di Kota Denpasar pada tahun 2013-2014, pada pembahasan ini mengenai lahan pertanian di masing-masing Kecamatan Denpasar mengalami masalah yang sama yaitu penurunan lahan pertanian, penurunan lahan pertanian ini karena lahan pertanian dialihfungsikan ke pemukiman untuk tempat tinggal maupun tempat untuk membuka usaha. Hal tersebut terjadi karena populasi penduduk meningkat setiap tahunnya sehingga lahan pertanian semakin tidak produktif disebabkan saluran irigasi ditutup dengan adanya pembangunan. Masyarakat menyimpulkan bahwa profesi sebagai petani sudah tidak menjanjikan lagi sehingga para petani lebih memilih profesi yang lain dan lahan pertanian dialihfungsikan ke pemukiman atau membuka bisnis yang lain. JURNAL SISTEM DAN INFORMATIKA Vol. 11, No. 1, Nopember 2016 L-2

35 4. Simpulan 1. Lahan pertanian semakin sempit di wilayah Denpasar karena lahan pertanian terutama lahan sawah sudah beralih fungsi menjadi pemukiman. 2. Penurunan lahan pertanian secara signifikan dari tahun 2013 sampai tahun 2014 terjadi pada kecamatan Denpasar timur sekitar 52.15% dan terjadi kenaikan secara signifikan pada lahan pemukiman terjadi pada tahun tersebut karena populasi penduduk di Kota Denpasar semakin meningkat dari tahun ke tahun sehingga lahan-lahan sawah dialihfungsikan menjadi pemukiman tempat tinggal, tempat membangun bisnis atau yang lainnya. 3. Pemetaan lahan pertanian dengan menggunakan software ArcView untuk Information Geographic System sangat efektif. Daftar Pustaka [1] Denpasar, P. k. (2015, Juni 22 ). Profil Kota Denpasar. Retrieved from Pemerintah Kota Denpasar: www.denpasarkota.go.id [2] Heddy, S. (2010). Agrosistem : Permasalahan Lingkungan Pertanian. Jakarta: Raja Grafindo. [3] Pertanian, K. (2013). Statistik Lahan Pertanian. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. [4] Prahasta, E. (2005). Sistem Informasi Geografi (konsep-konsep dasar). Bandung: Informatika Bandung. [5] Statistik, B. P. (2015, November 1). Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. Retrieved from BPS Web site: http://www.bps.go.id/ [6] Islam Abou El-Magd, Ahmed Hasan, Abdelfatah El Sayed. (2015). A Century of Monitoring Urban Growth in Menofya Governorate, Egypt, Using Remote Sensing and Geographic Information Analysis. Journal of Geographic Information System, 402-414. [7] Kashift Aslam, Sajid Rashid, Rashid Saleem, Rana Muhammad Sohail Aslam. (2015). Use Of Geospatial Technology for Assessment of Waterlogging & Salinity Condition in the Nara Canal Command Area in Sindh, Pakistan. Journal of Geographic Information System, 438-447. [8] Martin J.Bunch, T.Vasantha Kumaran, R.Joseph. (2012). Using Geographic Information Systems For Spatial Planning and Environmental Management in India: Critical Considerations. International Journal of Applied Science and Technology, 40-54. L-2Implementasi Geographic Information System Untuk Pemetaan Lahan Pertanian Kota Denpasar (Ni Nyoman Supuwiningsih)