PEMETAAN BEBAN OLEH BIDANG SERAGAM DENGAN METODE BENDING LOSS AKIBAT GRATING PADA SERAT OPTIK

dokumen-dokumen yang mirip
DESAIN FIBER SENSOR BERBASIS RUGI-RUGI KARENA BENDING UNTUK STRAIN GAUGE

ANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK

Desain Sensor Serat Optik pada Uji Aspal dengan Marshall Stability Testing untuk Pengukuran Stabilitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DAB I PENDAHULUAN. komponen utama dan komponen pendukung yang memadai. Komponen. utama meliputi pesawat pengirim sinyal-sinyal informasi dan pesawat

Analisis Pengaruh Panjang Kupasan dan Perubahan Suhu Terhadap Pancaran Intensitas pada Serat Optik Plastik Multimode Tipe FD

DAN KONSENTRASI SAMPEL

Oleh : Akbar Sujiwa Pembimbing : Endarko, M.Si., Ph.D

Sensor Serat Optik untuk Pengukuran Beban Bergerak

ANALISA RUGI DAYA MAKROBENDING SERAT OPTIK MODA TUNGGAL TERHADAP PENGARUH PEMBEBANAN DENGAN VARIASI JUMLAH DAN DIAMETER LILITAN

PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKRON MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE WIDYANA

Pengukuran Pengaruh Kelengkungan Serat Optik terhadap Rugi Daya Menggunakan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Pada awal

PENENTUAN RUGI-RUGI BENGKOKAN SERAT OPTIK JENIS SMF-28. Syahirul Alim Fisika FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KAJIAN RUGI-RUGI AKIBAT MAKROBENDING PADA SERAT OPTIK PLASTIK BERBASIS PC

SKRIPSI PEMETAAN TEKANAN PLANTAR MENGGUNAKAN SENSOR TEKANAN BERBASIS FIBER OPTIK BEND-LOSS

Pengukuran Pengaruh Kelengkungan Serat Optik terhadap Rugi Daya Jaringan Sistem Komunikasi Menggunakan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)

ANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA

TUGAS. : Fitrilina, M.T OLEH: NO. INDUK MAHASISWA :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH PERUBAHAN KONSENTRASI CLADDING TERHADAP LOSS POWER SERAT OPTIK SINGLEMODE SMF-28

BAB III. Tahap penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Mulai. Perancangan Sensor. Pengujian Kesetabilan Laser

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. mengalami suatu gaya geser. Berdasarkan sifatnya, fluida dapat digolongkan

PERANCANGAN SENSOR SERAT OPTIK UNTUK PENGUKURAN PERGESERAN OBYEK DALAM ORDE MIKROMETER MENGGUNAKAN SERAT OPTIK MULTIMODE

ANALISIS RUGI-RUGI SERAT OPTIK DI PT.ICON+ REGIONAL SUMBAGUT

PEMANFAATAN PENGUKURAN REDAMAN SERAT OPTIK MENGGUNAKAN OTDR UNTUK MENDETEKSI KADAR GLUKOSA DALAM AIR

BAB III METODE PENELITIAN

FABRIKASI SENSOR PERGESERAN BERBASIS MACROBENDING SERAT OPTIK

BAB III METODE PENELITIAN

Deteksi Konsentrasi Kadar Glukosa Dalam Air Destilasi Berbasis Sensor Pergeseran Serat Optik Menggunakan Cermin Cekung Sebagai Target

PEMBUATAN PROTOTIPE SENSOR TANAH LONGSOR BERBASIS FIBER OPTIK POLIMER DENGAN KONFIGURASI KOIL MENGGUNAKAN PIRANTI LINIER MEKANIK

Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber)

BAB II TINJAUAN UMUM HUKUM-HUKUM OPTIK

2015 DESAIN DAN OPTIMASI FREKUENSI SENSOR LINGKUNGAN BERBASIS PEMANDU GELOMBANG INTERFEROMETER MACH ZEHNDER

Kajian Rugi-Rugi Akibat Macrobending pada Serat Optik Plastik Berbasis PC

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan tentang metode penelitian aplikasi multimode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam Bab IV ini akan dipaparkan hasil penelitian aplikasi multimode fiber

BAB III TEORI PENUNJANG. Perambatan cahaya dalam suatu medium dengan 3 cara : Berikut adalah gambar perambatan cahaya dalam medium yang ditunjukkan

Studi Awal Aplikasi Fiber coupler Sebagai Sensor Tekanan Gas

PENENTUAN RUGI-RUGI KELENGKUNGAN FIBER OPTIK MODE TUNGGAL SECARA KOMPUTASI

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGUKURAN REDAMAN PADA KABEL SERAT OPTIK DENGAN OTDR

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

Elektronika Kontrol. Sensor dan Tranduser. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

Fisika Optis & Gelombang

Pengembangan Spektrofotometri Menggunakan Fiber Coupler Untuk Mendeteksi Ion Kadmium Dalam Air

APLIKASI DIRECTIONAL COUPLER DAN DOUBLE COUPLER SEBAGAI SENSOR PERGESERAN BERDIMENSI MIKRO

iammovic.wordpress.com PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII

POSITRON, Vol. VI, No. 1 (2016), Hal ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. mulai bulan Maret 2011 sampai bulan November Alat alat yang digunakan dalam peneletian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

Antiremed Kelas 12 Fisika

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Ketika seberkas cahaya mengenai permukaan suatu benda, maka cahaya

BAB II LANDASAN TEORI

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

BAB III METODE PENELITIAN. Mulyorejo Surabaya pada bulan Februari 2012 sampai bulan Juni 2012.

PERANCANGAN ALAT UKUR TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) AIR MENGGUNAKAN SENSOR SERAT OPTIK SECARA REAL TIME

Pembuatan Alat Ukur Beban Berbasis Fiber Optik Dengan Pelapisan Karet Pada Serat Optik Polimer

KARAKTERISASI SISTEM SENSOR SERAT OPTIK BERDASARKAN EFEK GELOMBANG EVANESCENT

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENNA CONTROL UNIT BERUPA PHASE SHIFTER DIGITAL UNTUK ANTENA PHASED ARRAY 4X4 PADA FREKUENSI S-BAND UNTUK RADAR 3D

Materi-1 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017

Sistem Irigasi Sederhana Menggunakan Sensor Kelembaban untuk Otomatisasi dan Optimalisasi Pengairan Lahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN SISTEM KONTROL FREKUENSI GETARAN AKUSTIK BERBASIS SENSOR SERAT OPTIK

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. gelombang cahaya yang terbuat dari bahan silica glass atau plastik yang

11/9/2016. Jenis jenis Serat Optik. Secara umum blok diagram transmisi komunikasi fiber optik. 1. Single Mode Fiber Diameter core < Diameter cladding

Menghitung Frekuensi Gelombang Permukaan dengan Menggunakan Simulator Sederhana Pembangkit Gelombang

DASAR-DASAR OPTIKA. Dr. Ida Hamidah, M.Si. Oleh: JPTM FPTK UPI Prodi Pend. IPA SPs UPI

Analisa Rugi-Rugi Serat Optik Sebagai Potensi Aplikasi Sensor Weigh In Motion (WIM) Lima Lekukan

FABRIKASI DAN KARAKTERISASI DIRECTIONAL SINGLE DAN DOUBLE COUPLER PADA BAHAN SERAT OPTIK PLASTIK STEP INDEX MULTIMODE TIPE FD

Analisis Sensor Regangan dengan Teknik Pencacatan Berbasis Serat Optik Multimode Step-Index

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol.6, No.1, (2017) ( X Print) B-9

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i

Rancang Bangun Directional Coupler Konfigurasi 3x3 Planar Step Index Multimode Fiber Optic sebagai Sensor Kemolaran dan ph

ANALISIS LEBAR PUNCAK SIGNAL LOSS KELUARAN DARI SENSOR FIBER OPTIK UNTUK KENDARAAN BERJALAN SEBAGAI FUNGSI KECEPATAN

GELOMBANG SEISMIK Oleh : Retno Juanita/M

JARINGAN KOMPUTER MODEL ANALISIS EL Oleh : Darmansyah Deva Sani of 6 ABSTRAK

Studi Teori dan Eksperimen Sensor Pergeseran Menggunakan Fiber Coupler dengan Target Cermin Cekung

ISSN: Indonesian Journal of Applied Physics (2013) Vol.3 No.2 Halaman 163 Oktober 2013

BAB II DASAR TEORI. yang biasanya berbentuk sinyal listrik menjadi sinyal cahaya dan kemudian

PERANCANGAN PENYEBARAN DAYA PADA SINGLE-MODE FIBER DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN LITHIUM NIOBATE (LiNbO 3 ) DAN PARAFIN (C 20 H 42 )

1. Sudut kritis dan pemantulan sempurna

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

Elyas Narantika NIM

KARAKTERISASI FIBER BRAGG GRATING (FBG) TIPE UNIFORM DENGAN MODULASI AKUSTIK MENGGUNAKAN METODE TRANSFER MATRIK

BAB I PENDAHULUAN. Deteksi lingkungan merupakan suatu hal yang penting bagi robot, yang hal paling

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya!

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT. Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga ABSTRACT

ANALISIS RUGI-RUGI PADA SISTEM TRANSMISI SERAT OPTIK

Analisis Penggunaan Gelatin Sapi dan Gelatin Babi sebagai Cladding pada Serat Optik untuk Perancangan Sensor Kelembaban

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

HASIL DAN PEMBAHASAN. Absorbansi Probe Sensor terhadap Variasi Konsentrasi Gas H 2 S

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengukuran dan pengecekan rugi-rugi fiber optic berdasarkan nilai data

BAB III METODE PENELITIAN. karakterisasi tegangan keluaran detektor terhadap pergeseran cermin. Selanjutnya,

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )

TEKNOLOGI SERAT OPTIK

KARAKTERISASI FIBER BRAG GRATING TERHADAP SUHU MENGGUNAKAN TEKNIK SAPUAN PANJANG GELOMBANG LASER

RANCANG BANGUN SISTEM PENGONTROL FREKUENSI GETARAN MENGGUNAKAN SERAT OPTIK

Perancangan Sensor Kebakaran (Asap) Menggunakan Serat Optik Plastik

Transkripsi:

PEMETAAN BEBAN OLEH BIDANG SERAGAM DENGAN METODE BENDING LOSS AKIBAT GRATING PADA SERAT OPTIK Mahmudah Salwa Gianti*, Ahmad Marzuki*, Stefanus Adi Kristiawan** *Prodi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam **Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Jalan Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta, 57126, Jawa Tengah, Indonesia Email : msg.salwa@student.uns.ac.id Abstrak Pemetaan telah diketahui sebagai penggambaran suatu wilayah. Pemetaan tidak terbatas hanya untuk wilayah geografi, namun juga dalam berbagai bidang seperti biomekanik dan aplikasi sensor. Prinsip kerja sensor tekanan berbasis serat optik ini memanfaatkan adanya atenuasi atau rugi-rugi yang diakibatkan oleh tekanan yang membuat serat optik mengalami pembengkokan (bending) dengan metode goresan (grating) pada serat optik. Goresan pada serat optik membuat serat optik lebih sensitif terhadap tekanan dan menghasilkan rugi-rugi yang lebih signifikan. Pengujian beban pada serat optik tertanam di dalam pad menghasilkan pemetaan posisi tiap beban uji dan hubungan antara tekanan dengan rugi-rugi yang diakibatkan oleh beban uji. Dari beberapa beban uji didapatkan hubungan bahwa rugi daya sebanding dengan tekanan yang terjadi. Kata kunci : grating, tekanan, rugi-rugi, sensor, serat optik I. Pendahuluan Pengembangan sensor-sensor tekanan dan pergeseran yang biasa disebut shear and pressure sensor adalah sensor kapasitif yang terintegrasi dan strain gauge. Satu masalah pada sensor kapasistif yaitu suseptibilitas terhadap interferensi listrik karena impedansi tinggi. Starin gauge, membutuhkan struktur tambahan untuk mendapatkan inti komponen pergeseran. Kedua alat tersebut dipengaruhi oleh ukuran, drift, dan sensitivitas tinggi terhadap suhu. Kelemahan pada kedua sensor konvensional tersebut adalah material yang digunakan tidak cocok dengan kulit ketika sensor diatur untuk mengukur tekanan dan pergeseran [1]. (Wang et al., 2005). Untuk menanggulangi kekurangan pada sensor-sensor konvensional, maka

dikembangkan sensor serat optik. Prinsip kerja sensor tekanan berbasis serat optik ini memanfaatkan adanya atenuasi atau rugirugi yang diakibatkan oleh tekanan yang membuat serat optik mengalami pembengkokan (bending). Rugi-rugi merupakan pelemahan daya yang dibawa oleh cahaya. Pembengkokan fiber optik ini menyebabkan cahaya yang merambat di dalamnya menjadi berbelok dari arah transmisi dan hilang. Pada penelitian ini dikembangkan prototipe sensor tekanan beserta pemetaan tekanannya. II. Tinjauan Pustaka Sharon, dkk., mengatakan sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyalsinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya [2]. Menurut Instrument Society of America, sensor merupakan sebuah perangkat yang memberikan output yang dapat digunakan dalam merespon ukuran yang ditentukan. Output mendefinisikan kuantitas listrik dan ukur sebagai jumlah fisik, properti, atau kondisi yang diukur [3]. Pemantauan sehari-hari tentang keadaan struktur beban dan basa bangunan memungkinkan identifikasi cepat dan penilaian dari beban yang terjadi, misalnya sebagai akibat dari menempatkan alat berat, pengoperasian perangkat mekanik yang kuat, penurunan tanah tak terduga, dll. [4]. Sebagai elemen sensor, serat optik digunakan dalam sistem tersebut karena parameter massa dimensi yang memungkinkan menempatkan mereka dalam berbagai desain bangunan tanpa mengubah karakteristik teknis dan operasional dari struktur [4]. Perambatan cahaya pada serat optik menggunakan prinsip pemantulan internal sempurna. Cahaya yang merambat menuju bidang perbatasan terpantul kembali ke dalam serat optik jika sudut datangnya lebih besar dari sudut kritis. Dengan cara ini cahaya dapat merambat di dalam serat optik melalui serangkaian pemantulan, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 menunjukkan bahwa cahaya yang datang semakin besar karena Gambar 2. 1 Perambatan Cahaya dalam Serat Optik memasuki medium yang indeks biasnya lebih rendah. Sudut datang dalam core meningkat dan pada akhirnya sudut bias mencapai 90 0. Hal ini menyebabkan cahaya dibiaskan sepanjang perbatasan medium core dan cladding. Besarnya sudut kritis dapat dihitung dengan mengasumsikan

sudut bias menjadi 90 0. Dari hukum Snellius dapat ditulis sebagai berikut [5] : sin = sin 90 0 (2.1) Bend-Loss merupakan salah satu teknik yang dipilih untuk sensor geser dan tekanan. Teknik ini simpel dan efektif untuk mendeteksi tekanan yang menyebabkan deformasi serat optik. Prinsip kerja sensor ini adalah tergantung pada kekuatan transmition loss yang menyebabkan kopling di antara perbedaan penyebaran mode core dan dari mode core ke mode radiasi. Di bawah ini adalah keadaan dimana r/δr bernilai kecil, maka persamaan atenuasi intensitas cahaya adalah ( ) *( ) ( )+ (2.2) dimana r adalah jari-jari core, adalah indeks bias (untuk parabolic profile, 2 dan untuk step profile, ) R adalah jarijari kelengkungan pada bending dan Δ adalah perbedaan indeks bias antara core dan cladding. Dasar persamaan ini adalah bahwa bend-loss dapat ditingkatkan (intensitas atenuasi meningkat) dengan perbedaan indeks bias yang kecil antara core dan cladding atau dengan serat optik dengan jari-jari core yang lebih besar [1]. III. Metodologi a. Diagram Alir Pembuatan program Pengolahan data dengan software Analisis Kesimpulan Persiapan Pembuatan sensor Pengambilan data Gambar 3. 1. Diagram alir penelitian b. Prosedur Kerja Perangkat yang digunakan pada prototipe sensor maping tekanan berbasis serat optik adalah sumber cahaya, sensor tekanan serat optik, detektor, Arduino dan PC. Input berupa cahaya diterima oleh detektor yang berjalan melalui serat optik. Serat optik mengalami modulasi berupakan tekanan yang menyebabkan perubahan intensitas. Output dari serat optik dibaca oleh detektor kemudian masuk ke Arduino dan ditampilkan oleh PC yang berisi program ARDUINO. Data yang didapat dari program tersebut diolah menjadi grafik menggunakan software ORIGIN dan kemudian dibuat pemetaan kontur menggunakan software MATLAB.

c. Penggoresan Fiber Penggoresan ini dilakukan dengan alat yang terdiri atas dua buah mikrometer sekrup yang diletakkan tegak lurus, menggunakan penopang berbahan akrilik dan pisau pemotong yang berada dibawah kendali Mikrometer. Pemilihan banyaknya goresan (grating) dan kedalaman goresan adalah karena semakin besar jumlah goresan dan semakin dalam goresannya, maka semakin banyak cahaya yang hilang atau keluar dari serat optik yang berati semakin banyak loss daya sehingga sensitivitas serat optik akan semakin besar [6]. Gambar 3. 2 Alat penggores fiber d. Perangkat Pemetaan Beban Gambar 3. 5 Seperangkat sensor tekanan Serat optik yang menjulur dari pad masing-masing dimasukkan pada sumber cahaya dan detektor cahaya yang berada dalam kotak hitam, ditunjukkan oleh Gambar 3.5. Detektor terhubung ke Arduino sebagai pengubah sinyal analog menjadi sinyal digital (ADC). Data yang diterima arduino kemudian ditampilkan dalam PC yang berisi program pengolahan data. Rangkaian sebagaimana terlihat pada Gambar 3.5. e. Pengujian Beban Pengambilan data ini dilakukan dengan meberi beban pada pad seperti Gambar 3.12. Data diambil dalam waktu masing-masing sepuluh detik dan menghasilkan nilai loss bergantung pada beban yang diberikan pada pad. Ketika beban diletakkan, detektor akan menerima intensitas cahaya yang lebih rendah dibanding tanpa beban.

Gambar 3.6 Pemberian beban pada pad Pegurangan intensitas yang terjadi adalah karena terjadi loss serat optik pada bagian grating. Cahaya yang semula terpantul sempurna kemudian berbelok dari arah transmisi dan hilang seperti ditunjukkan oleh Gambar 3.7. Berkurangnya intensitas tergantung pada kekuatan transmition loss. beban. Seperti terlihat pada Gambar 4.1, dimana bagian A menunjukkan sinar yang ditransmitansikan sampai ke detektor terpantul sempuna. Bagian B menunjukkan bahwa terjadi loss yang diakibatkan grating, dan bagian C menunjukkan bahwa terjadi loss yang diakibatkan oleh grating dan bending akibat penekanan pada pad. Data yang diterima oleh detektor diteruskan ke ADC, dalam penelitian ini menggunakan Arduino Mega 2560 kemudian ditampilkan pada PC. Data yang peroleh dikelompokkan setiap pinnya untuk dibuat menjadi data tabel tengangan awal dan data tabel tegangan akhir. Nilai loss yang didapat untuk mapping merupakan nilai pengurangan dari tegangan awal terhadap tegangan akhir. a. Pengujian Beban dan Pemetaan IV. Hasil dan Pembahasan Gambar 4.1 (a) skema loss pada serat optik grating dimana cahaya keluar melalui celah posisi grating (b) skema loss pada serat optik grating dengan tekanan (bending) Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai intensitas menurun saat serat optik diberi tekanan sebagai akibat dari Gambar 4. 2 Posisi beban 0,2kg pada pad Dari Gambar 4.2, terlihat bahwa beban menekan pad tepatnya pada pin A0, A1 dan A10. Data menunjukkan bahwa pin

A0, A1 dan A10 mengalami loss. Gambar 4. 1 Kontur beban 0,2kg pada pad yang menunjukkan pemetaan beban Sesuai Gambar 4.3, daerah berwarna merah merupakan loss paling besar yang menunjukkan titik berat benda uji sedangkan daerah berwarna biru merupakan loss paling kecil dimana tidak terjadi loss pada serat optik. Gradasi warna dari merah ke biru diperlihatkan oleh colorbar disampingnya yang menunjukkan nilai loss yang terjadi saat beban diuji. b. Perbandingan Beban dan Tekanan Gaya gravitasi selalu menuju pusat bumi, maka gaya gravitasi yang dialami oleh tiap-tiap partikel juga mengarah ke pusat bumi dan resultan dari semua gaya tersebut berada pada titik tertentu, yang telah disebut sebagai titik berat benda. Titik ini merupakan sebuah pusat distribusi berat, maka dari itu akan memiliki gaya tekan yang lebih tinggi yang mengakibtakan loss yang tinggi pula pada sensor serat optik ini. Gambar 4.4 Posisi beban 0,2kg pada pad Gambar 4. 5 Posisi beban 1,2kg pada pad Gambar 4. 6 Loss daya untuk beban 0,2kg dengan diameter penekan 2,2cm

Gambar 4.7 Loss daya untuk beban 1,2kg dengan diameter penekan 2,2cm Loss diambil dari nilai terbesar pada setiap beban dengan nilai loss beban 0,2kg; 0,7kg; 1,2kg; 2,2kg yang secara berturutturut nilainya adalah 0,037 db; 0,059 db; 0,109 db; 0,115 db. Gambar 4.8 menunjukkan bahwa nilai loss semakin meningkat seiring bertambahnya tekanan mulai dari nilai 0,037 db yaitu pada beban 0,2kg sampai beban 2,2kg. Beban 2,2kg tentu memiliki nilai tekanan yang lebih besar dari beban 0,2kg dan menghasilkan loss yang lebih besar. Desibel (db) adalah unit yang digunakan untuk mengekspresikan perbedaan relatif dalam kekuatan sinyal, seperti perhitungan loss pada serat optik ini adalah: ( ) (4.1) sehingga dalam penelitian ini, loss yang diakibatkan oleh setiap beban uji ditunjukkan oleh Gambar 4.8. Gambar 4. 8 Grafik Pengaruh tekanan terhadap loss daya V. Kesimpulan Pemilihan banyaknya goresan (grating) dan kedalaman goresan adalah karena semakin besar jumlah goresan dan semakin dalam goresannya, maka semakin banyak cahaya yang hilang atau keluar dari serat optik yang berati semakin banyak loss daya sehingga sensitivitas serat optik akan semakin besar. Serat optik dengan metode grating menghasilkan loss yang lebih sensitif dengan bending yang kecil dibandingkan dengan metode makrobending. Hasil menunjukkan bahwa perubahan loss sebanding dengan beban dan dapat memetakan posisi beban dengan pusat loss berada pada pusat dimana beban diletakkan. VI. Saran Penelitian harus dilakukan dalam ruangan dengan cahaya yang stabil,

sehingga tidak ada polusi cahaya yang masuk secara tiba-tiba pada detektor cahaya. Penambahan filter pada detektor akan memperhalus data yang diperoleh, sehingga hasilnya akan semakin baik. Ditambahkan penggunaan beban dengan bentuk bidang penekan yang berbeda-beda, VII. Daftar Pustaka 1] Wang, W.C., Ledonx, W.R., Sangeorzan, B.J., & Reinhall, P.G. (2005). A shear and plantar pressure based on fiber-optic sensor. Journal of Rehabilitation Research & Development, 42, 315-326. 2] Sharon, D (1987). Robotics and Automated Manufacturing. Pitman: London. 3] Instrument Society of America.(1975). ANSI (The American National Standards Institute) MC6.1. 4] Huston, D.R.; Fuht, P.L.; Udd, E. dkk.(1999). Fiber Optic Sensor for Evaluation and Monitoring of Civil Structures. SPIE, 3860, 2-11. sehingga dapat membandingkan pemetaan bentuk bidang penekannya. 5] Tregubov, A.V., Svetukhin, V.V., Novikov, S.G., Berintsev, A.V., Prikhodko, V.V., A (2016). A Novel Fiber Optic Distributed Temperature and Strain Sensor for Building Applications. Results in Physics, 16, 7-12. 6] Crisp, J & Elliot, B.(2005). Introduction to Fiber Optics. 3 rd Edition. Elsevier & Newnes. Oxford. 7] Fitriyani, N. & Sunarno, H. (2013). Karakterisasi Sensor Serat Optik Plastik terhadap Temperatur Dengan Memanfaatkan Prinsip Kerja Bending Loss. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November.