II. TINJAUAN PUSTAKA. guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Sebagai salah satu elemen

dokumen-dokumen yang mirip
keterkaitannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Berdasarkan definisi

I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan langsung dengan operasi utama perusahaan. pengertian investasi ini

I. PENDAHULUAN. industri industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal didefinisikan

II. LANDASAN TEORI. dananya untuk investasi dengan harapan akan menerima keuntungan di masa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi, investasi digolongkan menjadi dua, yaitu : menganggur, sedangkan investasi jangka panjang bertujuan untuk :

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu bangsa. Secara formal, pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utama investor dalam melakukan investasi adalah untuk memperoleh return

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan (return) saham bagi investor, karena return saham

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan investor ini tinggal memilih perusahaan go-public yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam portofolio sering disebut dengan return. Return merupakan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Debt to Equity Ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam

LANDASAN TEORI. dalam perusahaan yaitu keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu hasil yang diharapkan (expected return) dan risiko investasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan

II. LANDASAN TEORI. Jogiyanto (2003), menjelaskan bahwa investasi merupakan penundaan konsumsi

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. maupun luar negeri. Selain itu juga penanaman modal atau investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sebuah perusahaan. Karena melalui pasar modal dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

0BAB I PENDAHULUAN. di pasar modal, ada kegiatan terpenting yang perlu dilakukan, yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan investor untuk mempunyai beberapa pilihan investasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian saham (stock return) pada sebuah portofolio saham yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Hal ini berarti memaksimalkan kemakmuran pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. Secara teoritis pasar modal (capital market) didefinisikan sebagai perdagangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

PENGARUH RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN DI BEI PERIODE

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan

BAB I PENDAHULUAN. return yang setinggi-tingginya dari investasi yang dilakukannya. Tetapi,

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

BAB I PENDAHULUAN. Dipandang dari sisi perusahaan, dividen merupakan cost atas sumber

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan tempat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan dan

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi suatu negara tertentu, dalam kaitannya dengan dana, ada

DETERMINAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA. Oleh : Basuki 1, Pramuka 2, Sudarto 3,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. industri ini akan memilki prospek yang baik. Dengan pertimbangan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Myers (1977) memandang nilai perusahaan sebagai sebuah kombinasi assets in

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

kapitalisasi pasar BEJ sehingga pergerakan transaksi perusahaan yang Obyek penelitian adalah perusahaan - perusahaan go publik yang

Artik Estuari D2D307004

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. resiko portofolio yang tidak dapat divariasikan, semakin tinggi pula laba yang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : RICKY EKO PRAKOSO NIM. B

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan sarana pembentukan modal dan akumulasi dana yang diarahkan, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengarahan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Sebagai salah satu elemen ekonomi, maka aspek untuk memperoleh keuntungan yang optimal adalah tujuan yang menjiwai pasar modal sebagai lembaga jual beli efek. Menurut Widoatmojo (2005:15), Pasar modal adalah pasar abstrak, dimana yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang, yaitu dana yang keterkaitannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Dari definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pasar modal merupakan suatu wadah perantara yang dinaungi oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukan mekanisme jual beli efek (surat berharga) guna menyalurkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana kepada perusahaan yang mengalami kekurangan dana untuk menjalankan kegiatan usahanya.

9 2.1.2 Pengertian Saham Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Menurut Ahmad (2004:69), Saham adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal pada suatu perusahaan. 2.1.3 Pengertian Return Saham Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Penilaian return saham adalah penentuan secara periodik efektivitas pasar saham suatu perusahaan berdasar pada sasaran, standar, dan kinerja yang telah ditentukan. Penilaian return saham perusahaan dapat dilihat dari segi analisis laporan keuangan dan dari segi perubahan harga saham, sehingga nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya.

10 Menurut Hardiningsih (2000:284), Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi yang berupa return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return). Menurut Jogianto (2003:109), return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Menurut Jogiyanto (2003) return dibedakan menjadi 2 yaitu : a. Return Realisasi. Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. b. Return ekspektasi Return ekspektasi (expected return) merupakan return saham perusahaan yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, sedangkan return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Return realisasi dibutuhkan dalam menilai Return ekspektasi (expected return), Return saham dalam konteks manajemen investasi merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi yang merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukan. 2.1.4 Model 3 Faktor Fama dan French Penelitian Fama dan French (1992) membuktikan bahwa book to market ratio mempunyai pengaruh yang kuat terhadap return saham rata-rata,

11 bahkan lebih kuat dari pengaruh firm size. Ditemukan juga, bahwa pengaruh leverage terhadap return saham rata-rata dapat ditangkap oleh pengaruh book to market ratio dan hubungan antara earnings price ratio terhadap return saham rata-rata, sepertinya dapat digantikan oleh kombinasi dari firm size dan book to market ratio. Karena dua variabel yang disebutkan terakhir (firm size dan book to ratio) merupakan variabel di luar model CAPM. Maka oleh Fama dan French (1996) diperkenalkan model untuk menjawab keterbatasan model CAPM yaitu model 3 faktor (three factors model). Kemudian Davis, Fama dan French (2000) kembali melakukan pengujian terhadap three factors model pada United Stated Stock Portofolios selama 816 bulan dengan rentang waktu 1926-1997 dengan hasil beta, firms size dan book to market ratio memiliki hubungan yang signifikan terhadap return saham (Bodie Z. Kane A and Marcus A.J 2005). 2.1.5 Pengertian Beta Saham Beta merupakan suatu pengukur volatilitas (volatility) return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar. Volatilitas didefinisikan sebagai fluktuasi dari return-return suatu sekuritas atau portofolio dalam suatu waktu tertentu (Jogiyanto, 1998). Jika fluktuasi return-return suatu sekuritas atau portofolio secara statistik mengikuti fluktuasidari return-return pasar, maka beta dikatakan mengarah pada nilai 1.

12 2.1.6 Pengertian Firm Size Firm size adalah ukuran besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan ukuran kapitalisasi pasar. Kapitalisasi pasar dapat ditentukan melalui log natural dari total aset. Faktor ini menjelaskan bahwa suatu perusahaan yang besar memilki akses yang lebih mudah ke pasar modal. Kemudahan aksesibilitas ke pasar modal dapat diartikan adanya fleksibilitas dan kemampuan perusahaan untuk menciptakan hutang atau memunculkan dana yang lebih besar dengan catatan perusahaan tersebut memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil (Sudarsi, 2002:5). 2.1.7 Pengertian Book to Market Ratio Book to market ratio adalah perbandingan antara nilai buku saham dengan nilai pasar saham. Fama dan French (1995) mendefinisikan book to market equity sebagai book common equity for the fiscal year ending in calendar year (t-1), divied by market equity at the end of December of the year (t-1). Book to market ratio dihitung dengan membagi equity per share dengan closing price bulan desember (akhir tahun), untuk membagi perusahaan menjadi dua yaitu perusahaan dengan book to market ratio rendah dan tinggi. Nilai pasar ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di bursa. Sedangkan nilai buku (book value per lembar saham) menunjukkan aktiva bersih (net asset) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Karena aktiva bersih adalah sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai buku perlembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham beredar.

13 Perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya memiliki rasio book to market di bawah satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Beberapa alasan investor menggunakan book to market ratio di dalam menganalisis investasi antara lain : 1. Book value memberikan pengukuran yang relatif stabil, untuk dibandingkan dengan market price. 2. Karena standar akuntansi yang hampir sama pada setiap perusahaan, book to market ratio bisa dikomparasikan dengan perusahaan lain yang berada pada satu sektor, untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut masih undervalue atau sudah overvalue. 3. Perusahaan dengan earnings negatif, sehingga tidak bisa dinilai dengan earning price ratio dan bisa dinilai dengan book to market ratio. 2.2 Tinjauan Empiris Sebelum melakukan penelitian ini, penulis mencoba mempelajari hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian oleh Yuningsih dan Yudaruddin (2007) menemukan pengaruh model tiga faktor terhadap return saham.penelitian ini menggunakan sampel 26 perusahaan yang bergerak di bidang property dan real estate yang terdaftar di Indonesia selama periode 2002-2006. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tingkat beta, firm size dan book to market effect terhadap return saham perusahaan yang bergerak di bidang property dan real

14 estate di Indonesia. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu beta, firm size dan book to market serta variabel terikat yaitu return saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beta (X1), SMB (X2), HML (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan kontribusi variabel beta, SMB, HML mencapai 55,5 persen dalam menjelaskan tingkat return saham. Penelitian oleh Fitriati (2010) menganalisis hubungan variabel distress risk, firm size, dan book to market ratio dengan return saham dari perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria (1) perusahaan yang selalu menyajikan laporan keuangan selama selama peiode pengamatan (2004-2008), (2) perusahaan yang aktif memperdagangkan saham selama periode pengamatan (2004-2008), (3) perusahaan yang membagikan dividen selama periode pengamatan (2005-2008), dan (4) perusahaan yang tidak melakukan corporate action selama periode pengamatan (2004-2008). Data diperoleh berdasarkan publikasi Indonesian Capital Market Directory (ICMD 2007 dan 2009) dengan jumlah sampel sebanyak 20 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan adalah korelasi yang meliputi korelasi sederhana dan korelasi parsial. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa variabel distress risk dan firm size berhubungan negatif dengan return saham, sedangkan variabel book to market ratio berhubungan positif dengan return saham. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat hubungan yang terjadi antara distress risk, firm size, book to market ratio dan return saham adalah sangat rendah atau lemah yaitu masing-masing sebesar 0,048; 0,192; dan 0,086.

15 Penelitian oleh Riskiana (2011) menguji validitas model tiga faktor Fama dan French dalam memprediksi return saham di Bursa Efek Indonesia jika dibandingkan dengan Capital Asset Pricing Model. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang aktif terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 1 Juli 12 Agustus 2010. Penelitian ini penting karena belum banyak penelitian yang dapat membuktikan bahwa Model Tiga Faktor Fama dan French dapat digunakan untuk memprediksi return saham yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Penelitian ini telah menunjukkan model tiga faktor Fama dan French memberikan estimasi yang lebih baik dalam memprediksi return saham dibandingkan dengan Capital Asset Pricing Model. Penelitian oleh Adityo (2012) menganalisis pengaruh CSR, beta, firm size, dan book to market ratio terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI periode 2010-2012. Tujuan penelitian adalah untuk meneliti pengaruh kebijakkan CSR perusahaan terhadap return saham perusahaan dengan variabel kontrol beta, size, book to market ratio. Penelitian ini menggunakan metode regresi berganda. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa para investor di Bursa Efek Indonesia masih mempertimbangkan tiga faktor yang diungkapkan oleh Fama dan French yaitu beta,size, dan book to market sebagai pertimbangan utama. Sedangkan faktor CSR baik CSR untuk karyawan, lingkungan, maupun untuk masyarakat belum menjadi pertimbangan bagi para investor untuk membeli saham.