BAB III TINJAUAN WILAYAH YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN FASILITAS PELAYANAN ANAK KANKER DI YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB III TINJAUAN KAWASAN KOTA YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN KOTA YOGYAKARTA

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH RUMAH SINGGAH PENDERITA KANKER LEUKEMIA DI YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH YPCM

BAB III TINJAUAN LOKASI BANGUNAN REHABILITASI ALZHEIMER DI YOGYAKARTA

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III TINJAUAN KAWASAN/WILAYAH YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PROYEK Tinjauan Umum : Pusat Rehabilitasi Medik Tema Arsitektur : Healing Architecture

28 Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No

pasien dan pendampingnya. Tidak hanya mewadahi fungsi hunian, Children Cancer Care Service juga mewadahi fungsi oprasional yayasan yang bergerak

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT

TA Sekolah Alam Gunungpati

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 1 PENDAHULUAN

FORM INSPEKSI. f. Issue Lingkungan : Air/ Udara/ Bunyi/ Keterangan : g. Analisis Resiko : Banjir/ Kebakaran/ Longsor/ Keamanan/

BAB VI RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN

BAB VII HASIL PERANCANGAN. A. Lokasi dan Tapak Proyek 1. Lokasi Proyek Sebagai hasil rancangan, berikut penjelas lokasi proyek secara singkat:

BAB V STRATEGI PRIORITAS PENANGANAN KAWASAN PERMUKIMAN CILOSEH

BAB I : PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penyandang Cacat di Jakarta Tahun 2008

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN

Penentuan Prioritas Pengembangan Kawasan Transit Stasiun Gubeng dengan Konsep Transit Oriented Development

BAB III TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA

DAFTAR PUSTAKA TA 123 PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG DI YOGYAKARTA

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB III TINJAUAN LOKASI Studio Foto Sewa di Kota Yogyakarta

BAB II DESKRIPSI KHUSUS PROYEK

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 31 TAHUN 2013

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III TINJAUAN KOTA BEKASI

PEMERINTAH KOTA CIREBON BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH

PANTI ASUHAN DAN SEKOLAH UNTUK ANAK TERLANTAR & TUNADAKSA DI KOTA CIANJUR

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN

arsitektur fakultas teknik sipil dan perencanaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan. Skala peta = 1: Jangka waktu perencanaan = 20 tahun

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT

Perancangan Rumah Susun Sederhana di Kota Kediri BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap kepadatan penduduk sekaligus berpengaruh pada kebutuhan

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BAB III PUSAT STUDI PENGEMBANGAN BELUT DI SLEMAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Pemahaman Judul dan Tema

BAB VI DATA DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. Tabel 1.1. Tabel Hasil Penjualanan Sepeda Motor di Indonesia Tahun2013 Sumber: otonity.com (di unduh pada 1 Januari 2014)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN KOTA YOGYAKARTA Kondisi Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB III DESKRIPSI PROYEK

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH

2. TAHAPAN PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI

BAB III ANALISA DAN STUDi BANDING

TENTANG PEDOMAN DAN STÁNDAR TEKNIS UNTUK PELAYANAN PEMANFAATAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

LAMPIRAN V KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI KOTA MEDAN. Kualitas yang diharapkan

Dukuh Atas Interchange Station BAB III DATA 3.1 TINJAUAN UMUM DUKUH ATAS

EVALUASI PELAYANAN DAN PENENTUAN LOKASI OPTIMUM STASIUN AMBULAN DI KOTA SEMARANG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TUGAS AKHIR

TATA RUANG KABUPATEN BANDUNG PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III TINJAUAN LOKASI GALLERI FOTO DI YOGYAKARTA

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

ADITYA PERDANA Tugas Akhir Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota Universitas Esa Unggul BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 03 TAHUN 2004 TENTANG

BAB II RUANG BAGI KEHIDUPAN

Penerapan Healing Architecture dalam Desain Rumah Sakit

BAB III TINJAUAN KHUSUS PUSAT PERBELANJAAN

Rumah Sakit Jantung di Surakarta. Desti Ayinalita Dosen Pembimbing : Dr. Yudi Nugraha, ST., M Ars.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB 2 LANDASAN TEORI. kembali adalah upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan cara

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN KLATEN

BAB II. Analisa yang Mewujudkan Art Deco. Kegiatan survey lapangan yang telah penulis alami dan perolehan akan data

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibahas dalam tesis ini. 1 Subkawasan Arjuna pada RTRW kota Bandung tahun merupakan kawasan Arjuna

STASIUN MRT BLOK M JAKARTA DENGAN KONSEP HEMAT ENERGI BAB I PENDAHULUAN

BAB III TINJAUAN KAWASAN

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga

ARAHAN PENATAAN KAWASAN TEPIAN SUNGAI KANDILO KOTA TANAH GROGOT KABUPATEN PASIR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR TUGAS AKHIR

Rumah Susun Di Muarareja Kota Tegal

BAB III TINJAUAN LOKASI

LOGO Potens i Guna Lahan

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 29 TAHUN 2002 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

Transkripsi:

BAB III TINJAUAN WILAYAH YOGYAKARTA Bab III berisi tinjuan wilayah di Yogyakarta yang meliputi tinjauan fasilitas pelayanan anak kanker di Yogyakarta, tinjauan pemilihan lokasi dan kriterianya, dan tinjauan pemilihan tapak proyek. Tinjauan pemilihan tapak memaparkan penjelasan pemilihan tapak, beserta kriterianya, alternatif pemilihan tapak, tapak terpilih hingga peraturan dan persyaratan pembangunan di tapak tersebut. 3.1. Tinjauan Fasilitas Pelayanan Anak Kanker di Yogyakarta Prevalensi tertinggi penyakit kanker terdapat di Yogyakarta. Salah satu rumah sakit dengan fasilitas perawatan kanker terbaik adalah RS. Dr. Sardjito di Yogyakarta. Pada tahun 2010, terdapat 1.124 kasus kanker anak yang terjadi di Yogyakarta(Ali et al.,2010). Yogyakarta juga memiliki tiga fasilitas anak kanker, yaitu Rumah Kita yang terletak di Jl. Bangau-Plemburan, Rumah Singgah Husada Marsudi di kawasan Sendewo dan Rumah Anak Tunas Bangsa di kawasan Jombor. Sejauh ini, Yogyakarta masih kurang memiliki fasilitas khusus pasien anak kanker, padahal menurut hasil wawancara dengan salah satu yayasan, fasilitas medis RSUP Sardjito merupakan salah satu rumah sakit rujukan dengan metode perawatan terbaik di Indonesia khususnya Provinsi DIY dan Jawa Tengah. 3.2. Tinjuan Pemilihan Lokasi Pemilihan lokasi proyek berada di Kota Yogyakarta. Pemilihan lokasi proyek dilandasi dengan beberapa pertimbangan, diantaranya : Kota Yogyakarta memiliki rumah sakit yang memiliki fasilitas pengobatan kanker yang dapat diketegorikan salah satu terbaik di Indonesia. Fasilitas pengobatan tersebut menjadi faktor pendukung para pasien dan pendamping yang berasal dari luar daerah Yogyakarta melakukan proses pengobatan di Yogyakarta Terdapat kasus anak kanker yang cukup tinggi di Yogyakarta, berdasarkan data yang didapat, terdapat 1.124 kasus kanker pada anak pada tahun 2000-2009 pada salah satu rumah sakit di Yogyakarta. Kurangnya fasilitas pelayanan non medis untuk anak kanker di Yogyakarta 17

3.3. Tinjauan Pemilihan Tapak Kriteria yang harus diperhatikan menurut Time Sever Standards for Building Types, pemilihan lokasi tapak menjadi aspek yang perlu diperhatikan serta mempertimbangkan aksesibilitas. Berikut beberapa kriteria yang menjadi acuan pemilihan tapak: 1. Site memiliki jarak yang dekat dengan rumah sakit tempat para pasien menjalani pengobatan. 2. Terletak pada jalur utama kota Yogyakarta 3. Mudah dilihat dan dicapai 4. Suasana dan keadaan sekitar tapak mendukung untuk didirikannya proyek Children Cancer Care Service. 5. Sarana dan prasarana transportasi yang memadai dan mudah ditemukan. 6. Pemilihan site memperhatikan unsur safety 7. Mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan setempat, mengingat faktor lingkungan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan dan proses penyembuhan pasien. Faktor lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang tidak kumuh atau berdekatan dengan sungai, kali dan lainya serta mempertimbangkan polusi udara yang mungkin ada pada site. 8. Memenuhi standar luasan KAK yaitu 3.000m 2 3.3.1. Alternatif Pemilihan Tapak Pemilihan tapak berdasarkan pertimbangan kriteria yang telah dipaparkan diatas. Sehingga alternatif pemilihan tapak yang dipilih harus memiliki kedekatan dengan rumah sakit yang memiliki fasilitas pengobatan kanker pada anak dengan kemudahan sarana prasarana. Berikut alternatif pemilihan tapak yang dijadikan pertimbangan : 1. Tapak yang terletak di Jl. Prof. Dr. Sardjito - Terban, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Luasan site alternatif pertama adalah 4.696,46 m² 2. Tapak yang terletak di Jalan Jembatan Baru UGM, Kota Yogyakarta. Luasan site alternatif dua adalah 14.630 m 2 18

Gambar 3.1. Alternatif tapak 1 Sumber : google earth unduh 02 Oktober 2015 Gambar 3.2 Alternatif tapak 2 Sumber : google earth unduh 02 Oktober 2015 Kedua alternatif site berada dekat area permukiman dan kawasan pendidikan (kampus UGM). Jarak antara site dengan RS Sardjito ± 0.5-1.00km 19

SITE 2 SITE 1 Gambar 3.3 Jarak Rumah sakit dengan tapak Sumber gambar: google earth unduh 02 Oktober 2015 Pemilihan tapak menggunakan metode pemberian bobot dan nilai kriteria pada alternatif site yang dipilih. Pembagian bobot per kriteria berdasarkan kriteria yang menjadi prioritas. Range nilai yang diberikan berkisar 0-10. Untuk pemberian skor berdasarkan hasil perkalian nilai dengan bobot Tabel 3.1 Kriteria Pemilihan Site Alternatif 1 Kriteria Bobot Alternatif 1 Alternatif 2 (%) nilai Skor nilai Skor 1 15 8 120 9 135 2 8 8 64 6 48 3 12 8 96 7 84 4 10 8 80 6 60 5 15 7 105 5 75 6 8 7 56 8 64 7 12 6 72 8 96 8 20 10 200 10 200 Total 100% 793 762 Sumber : Analisis Penulis 20

Berdasarkan hasil perbandingan yang telah dilakukan dengan metode bobot, dapat dilihat tapak alternatif 1 lebih banyak memenuhi kriteria yang ditentukan. Oleh karena itu, tapak yang terpilih adalah tapak alternatif pertama, yang terletak di Jl. Prof. Dr. Sardjito - Terban, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta dengan luasan 4.696,46 m². 3.3.2. Kondisi Eksisting Tapak Terpilih Tapak yang terpilih memiliki lingkungan yang berupa area permukiman, area pendidikan, dan area komersial. Salah satu keunggulan dari letak tapak terpilih adalah memiliki kedekatan dengan fasilitas kesehatan-komersial yaitu apotek Kesehatan UGM. Berikut Kondisi Eksisting terpilih Permukiman warga dan area komersial SITE Area Kampus Kedokteran UGM Gambar 3.4 Kondisi Eksisting Lingkungan Site Sumber gambar: Google Earth, diunduh 02 Oktober 2015 21

Gambar 3.5 Kondisi Eksisting Site Sumber gambar: Google Map, diunduh 02 Oktober 2015 22

3.3.3. Peraturan dan Persyaratan Tapak Peraturan dan Persyaratan tapak yang digunakan adalah Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Yogyakarta tahun 2010-2029. Gambar 3.6 Peta Lokasi Kota Yogyakarta Sumber gambar: Perda RTRW, Tahun 2010-2029 Berdasarkan letak tapak yang terletak di Kelurahan Terban Kecamatan Gondokusuman, tapak termasuk kawasan Budidaya dengan peruntukan bangunan Perumahan & Permukiman dengan Fungsi campuran. Berikut peraturan pembangunan pada Tapak GSB : 4.00 m KDB : maks 60-70 % KLB : maks 4,0 KDH : min 10% Ketinggian Bangunan : maks 3 lantai 23