HUBUNGAN ANTARA LINGKAR PINGGANG DENGAN KADAR KOLESTEROL DARAH PADA USIA DEWASA DI DUSUN IV NGRAME TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. epidemiologi di Indonesia. Kecendrungan peningkatan kasus penyakit

BAB I PENDAHULUAN orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. 2 Hal ini diperkuat oleh hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL DENGAN PROFIL LIPID PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor resiko mayor penyakit jantung koroner (PJK). (1) Saat ini PJK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yang

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam. Disaat masalah gizi kurang belum seluruhnya dapat diatasi

BAB I PENDAHULUAN. infeksi dan kekurangan gizi telah menurun, tetapi sebaliknya penyakit degeneratif

THE RELATION OF OBESITY WITH LDL AND HDL LEVEL AT PRECLINIC STUDENT OF MEDICAL FACULTY LAMPUNG UNIVERSITY 2013

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang terus mengalami perubahan, terutama di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. angka kematian penyakit tidak menular (PTM). Hal ini sesuai dengan data World

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan cairan empedu, dinding sel, vitamin dan hormon-hormon tertentu, seperti hormon seks dan lainnya (Gondosari, 2010).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

B A B I P E N D A H U L U A N

HEMAKANEN NAIR A/L VASU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

ABSTRAK HUBUNGAN OBESITAS YANG DINILAI BERDASARKAN BMI DAN WHR DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA PRIA DEWASA

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

Hubungan Asupan Lemak dan Asupan Kolesterol dengan Kadar Kolesterol Total pada Penderita Jantung Koroner Rawat Jalan di RSUD Tugurejo Semarang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Departemen kesehatan RI menyatakan bahwa setiap tahunnya lebih

dan rendah serat yang menyebabkan pola makan yang tidak seimbang.

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

PERBEDAAN PROFIL LIPID DAN RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II OBESITAS DAN NON-OBESITAS DI RSUD

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. (overweight) dan kegemukan (obesitas) merupakan masalah. negara. Peningkatan prevalensinya tidak saja terjadi di negara

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Skripsi ini telah diuji pada dan dinilai oleh panitia penguji pada. Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Tanggal.

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di

BAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh masalah kesehatan utama di dunia dan kelima teratas di negara

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Salah satu efek samping

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi glukosa (1). Terdapat dua kategori utama DM yaitu DM. tipe 1 (DMT1) dan DM tipe 2 (DMT2). DMT1 dulunya disebut

BAB I PENDAHULUAN. atau tekanan darah tinggi (Dalimartha, 2008). makanan siap saji dan mempunyai kebiasaan makan berlebihan kurang olahraga

BAB I PENDAHULUAN. metabolisme energi yang dikendalikan oleh beberapa faktor biologik. adiposa sehingga dapat mengganggu kesehatan (Sugondo, 2009).

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi

BAB I PENDAHULUAN. mementingkan defisit neurologis yang terjadi sehingga batasan stroke adalah. untuk pasien dan keluarganya (Adibhatla et al., 2008).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan merupakan masalah yang ada di setiap negara, baik di

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit kronis yang terjadi baik ketika

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun sosial. Perubahan fisik pada masa remaja ditandai dengan pertambahan

I. PENDAHULUAN. Obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak,

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. dan mempertahankan kesehatan dan daya tahan jantung, paru-paru, otot dan sendi.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. ini, penyakit ini banyak berhubungan dengan penyakit-penyakit kronis di dunia

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau. meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama kematian di dunia. Menurut organisasi kesehatan dunia

ABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR KOLESTEROL HDL PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

Pentingnya mengenal faktor. usaha mencegah serangan Jantung

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

UJI SENSITIVITAS SKOR RISKESDAS CORONARY HEART DISEASE TERHADAP RASIO LDL/HDL PADA PASIEN RAWAT JALAN RSUD KABUPATEN PANGKEP

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tenggara. RSUD Dr. Moewardi memiliki beberapa program

ABSTRAK GAMBARAN USIA, JENIS KELAMIN, LINGKAR PERUT DAN BERAT BADAN PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RS IMMANUEL. Aming Tohardi, dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Dewasa ini perilaku pengendalian PJK belum dapat dilakukan secara

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009

Hubungan antara Lingkar Pinggang dengan Profil Lipid Pasien Penyakit Jantung Koroner Di RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung

HUBUNGAN LINGKAR PINGGANG DENGAN KADAR KOLESTEROL LDL PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUANG ICCU RSUP SANGLAH DENPASAR

FREDYANA SETYA ATMAJA J.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. Sindroma metabolik merupakan kumpulan kelainan metabolik komplek

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya sebagai akibat penyakit degeneratif didunia. Di negara maju, kematian

HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD Dr. MOEWARDI

Hubungan antara Hipertensi dan Obesitas dengan Kejadian Hiperlipidemia (Studi Kasus di Klinik Praktek dr. Martha Suryana Ungaran)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. lanjut usia terus meningkat dari tahun ke tahun(rahayu, 2014). Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, yaitu adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Hubungan Nilai Antropometri dengan Kadar Glukosa Darah

HUBUNGAN OBESITAS SENTRAL DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN LAKI-LAKI. Oleh : THARMANTHIRAN THIRUCHELVAM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan uji Chi Square atau Fisher Exact jika jumlah sel tidak. memenuhi (Sastroasmoro dan Ismael, 2011).

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB I PENDAHULUAN. terlibat dalam aktifitas yang cukup seperti pada umumnya yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR LDL, HDL, DAN RASIO LDL/HDL PADA DEWASA MUDA YANG BEROLAHRAGA TIPE AEROBIK CUKUP DAN TIDAK CUKUP

AYU CANDRA RAHMAWATI J

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA LINGKAR PINGGANG DENGAN KADAR KOLESTEROL DARAH PADA USIA DEWASA DI DUSUN IV NGRAME TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Disusun oleh : HARTANTI ISNA DEWI 201110201028 PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

HUBUNGAN ANTARA LINGKAR PINGGANG DENGAN KADAR KOLESTEROL DARAH PADA USIA DEWASA DI DUDUN IV NGRAME TAMANTIRTOKASIHAN BANTUL YOGYAKARTA 1 Hartanti Isna dewi 2, Diyah Candra Anita 3 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta Email: Hartantiisnadewi@yahoo.co.id INTISARI Latar belakang : Lingkar pinggang adalah metode sederhana untuk menggambarkan distribusi lemak dalam tubuh. Peningkatan Lingkar Pinggang yang merupakan salah satu indikator obesitas abdominal sering dikaitkan dengan peningkatan risiko sindrom metabolik, salah satu faktor terjadinya hiperkolesterolemia dan merupakan faktor resiko jantung koroner. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara lingkar pinggang dan kolesterol darah pada usia dewasa di dusun IV Ngrame Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan metode cross sectional. Jumlah sampel penelitian adalah 65 dewasa dengan tehnik total sampling. Penelitian ini dilakukan dengan pengukuran lingkar pinggang dan kadar kolesterol darah dengan menggunakan GCU. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square Korelasi. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan 35 responden memiliki lingkar pinggang tidak normal kategori laki-laki. Dan 40 responden memiliki kadar kolesterol darah yang normal. Hasil hubungan antara lingkar pinggang dan kolesterol darah pada usia dewasa p = value 0,015 (<0,05). Hal ini perkuat dengan hasil koefisen kontinengsi 0,980 (sangat kuat). Kesimpulan: Ada hubungan yang sangat kuat antara lingkar pinggang dan kolesterol darah pada usia dewasa di dusun IV Ngrame Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Diharapkan mereka yang tergolong usia dewasa lebih menjaga berat badan agar tetap ideal sehingga bisa mencegah dari peningkatan kadar kolesterol darah. Kata Kunci Daftar Pustaka Halaman : Lingkar Pinggang, Kadar Kolesterol, Dewasa : 26 buku, 2 jurnal, 11 skripsi, 8 web : 52 halaman, 7 tabel, 2 gambar, 12 lampiran 1 Judul Skripsi 2 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta

THE CORRELATION BETWEEN WAIST SIZE AND BLOOD CHOLESTEROL RATE ON ADULTS IN NGRAME IV VILLAGE TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA 1 Hartanti Isna Dewi 2. Diyah Candra Anita 3 ABSTRACT Background: Waist size measurement is a simple method to describe fat distribution in the body. The increase of waist size becomes an indicator of abdominal obesity that is sometimes correlated to risk increase of metabolic syndrome, one of hypocholesterolemia factors and coronary heart risk factor Objective: The study aims to investigate the correlation between waist size and blood cholesterol rate on adults in Ngrame IV Village, Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Method: The study used observational research design with cross sectional method. The samples of the study were 65 adults with total sampling method. The study was conducted by measuring the waist size and blood cholesterol rate with GCU measurement. The data were analyzed with Chi-Square test. Result: The result of the study showed that 35 male respondents had abdominal waist size, and 40 respondents had normal blood cholesterol rate. The correlative result between waist size and blood cholesterol on adults was p= value 0,015(<0,05). This result was supported by coefficient contingency result with 0,980 (very signivicant). Conclusion: There is a very significant correlation between waist size and blood cholesterol on adults in Ngrame IV Village, Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. It is expected that adults should keep their ideal weight to avoid the increase of blood cholesterol rate. Keywords References Page Numbers : waist size, cholesterol rate, adults : 26 books, 2 journals, 11 theses, 8 websites : 52 pages, 7 tables, 2 figures, 12 appendixes 1Title 2School of Nursing Student, Faculty of Health Science, Aisyiyah University of Yogyakarta 3Lecturer of Aisyiyah University of Yogyakarta

PENDAHULUAN Perkembangan zaman yang semakin canggih menyebabkan semakin banyak penyakit yang ditimbulkan akibat kurang seimbangnya pola hidup dan pola makan. Salah satu penyakit yang ditimbulkan akibat dari pola hidup dan pola makan yang kurang seimbang adalah hiperkolesterol, tingginya konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah atau hiperkolesterolemia (Budiarti, 2015). Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan, 20% kejadian stroke dan lebih dari 50% penyakit jantung disebabkan karena kadar kolesterol yang tinggi. Kadar kolesterol total dalam darah tidak boleh lebih dari 240 mg/dl. Menurut data dari Centre for Disease Control (2013), ada 71 juta orang dewasa Amerika (33,5%) memiliki Lippoprotein Densitas Rendah (LDL) tinggi (kolesterol buruk), hanya 1 dari setiap 3 orang dewasa dengan kolesterol LDL tinggi memiliki kondisi di bawah kontrol, kurang dari separuh orang dewasa dengan kolesterol LDL tinggi mendapatkan penanganan. Lingkar pinggang sebagai salah satu indeks distribusi lemak tubuh bagian atas mungkin dapat digunakan untuk mengidentifikasi individu dengan resiko terkena sindrom metabolik, termasuk dislipidemia. Dislipidemia ini erat kaitannya dengan terjadinya aterosklerosis, dimana aterosklerosis, berhubungan erat dengan peningkatan kadar LDL plasma (Prastyo, 2011). Sindrom metabolik adalah sekelompok kelainan metabolik lipid maupun non-lipid. Sindrom metabolik merupakan faktor resiko penyakit jantung koroner terdiri dari obesitas sentral, dislipidemia aterogenik (kadar trigliserida meningkat, kadar kolesterol high density lipoprotein (HDL) rendah), hipertensi dan peningkatan kadar glukosa plasma (Prastyo, 2011). Riset kesehatan dasar (RISKESDAS) Indonesia tahun 2007, menunjukan penyakit jantung merupakan penyebab kematian terbesar ke-9 dan ke-11 dengan 5,1% dari semua kematian yang diakibatkan penyakit jantung iskemia (penyumbatan parsial aliran darah ke jantung) dan 4,6% disebabkan penyakit jantung. Angka kejadian PJK di Indonesia ada sebanyak 7,2%. Menurut Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2008, PJK di Provinsi Jawa Tengah mengalami peningkatan dari 0,09% pada tahun

2006 menjadi 0,10% pada tahun 2007, dan 0,11% pada tahun 2008. Ini berarti setiap 10.000 orang terdapat 11 orang penderita jantung koroner. Penyakit jantung dan stroke dalam sepuluh tahun terakhir selalu masuk dalam 10 penyakit penyebab kematian tertinggi. Analisis tiga tahun terakhir dari data di seluruh rumah sakit di DIY menunjukan, penyakit-penyakit kardiovaskular seperti jantung, stroke, hipertensi atau dikenal sebagain penyakit CVD (cardiovasculer disease) menempati urutan paling tinggi penyebab kematian. Tahun 2009 menunjukan bahwa dominasi kematian akibat penyakit tidak menular sudah mencapai lebih dari 80% kematian akibat penyakit yang ada di DIY (hospital based). CVD tidak hanya menempati urutan tertinggi penyebab kematian tetapi jumlah kematiannya dari tahun ke tahun juga semakin meningkat seiring semakin meningkatnya jumlah penderita enyakit-penyakit CVD sebagaimana laporan RS di DIY. Pada tahun 2011 di DIY penyakit jantung koroner menempati urutan ke enam (Dinkes DIY, 2013). METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan desain cross sectional. Pengukuran lingkar pinggang dilakukan dengan menggunakan metline, kadar kolesterol menggunakan Glucose uric acid (GCU). Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 65 responden yang beruisa 45-55 tahun. Tehnik pengambilan sampel pada penelitan ini adalah Total Sampling atau Sempel Jenuh. Analisis data menggunakan program SPSS menggunakan uji statistik non parametrik dengan menggunakan Chi-Square Test. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Kategori Lingkar Pinggang Masyarakat di Dusun IV Ngrame Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Ko de Katego ri Lingkar Pinggang (cm) Frek uensi Prese ntase L P 1 Normal <90 cm <80 cm 30 46,1 % 2 Tidak Normal >90 cm >80 cm 35 53,8 % Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa sebagian kecil responden yaitu sebesar 30 orang responden memiliki lingkar pinggang normal (46,1%) dan sebagian besar responden yaitu sebesar 35 orang responden memiliki lingkar pinggang melebihi normal (53,8%).

Tabel 2. Kategori Kadar Kolesterol Darah Masyarakat di Dusun IV Ngrame Tamantirto Kasihan Bantul Ko Katego Kadar Kolesterol Freku Present de ri Darah (mg/dl) ensi ase 1 Normal <200 mg/dl 40 61,5% 2 Batas 200-239 mg/dl 18 27,6% Tinggi 3 Tinggi >240 MG/dL 7 10,7% Yogyakarta. Berdasarkan tabel 2 menunjukan sebanyak 40 orang responden memiliki kadar kolesterol darah normal (61,5%) dan sebanyak 18 orang responden memiliki batas normal tinggi kadar kolesterol darah (27,6%), sedangkan 7 responden memiliki kadar kolesterol darah yang tinggi (10,7%). Tabel 3. Tabulasi silang kejadian kolesterol darah dengan lingkar pinggang. Kolesterol Normal Batas Tinggi Tingggi Lingkar Normal 24(36,5%) 5(7,69%) 1(1,53%) Pinggang Tidak 16(24,6%) 13(20%) 6(9,23%) Normal Total 40(61,5%) 18(27,6) 7(10,7%) Tabel 3 menggambarkan bahwa sebagian besar responden (36,5%) mempunyai kadar kolesterol normal disertai dengan lingkar pinggang yang normal, baik perempuan maupun laki-laki. Selain itu tabel 3 menunjukan bahwa (1,53%) mempunyai kadar kolsterol yang tinggi dan memiliki lingkar pinggang yang normal. Sebagian besar responden 13(20%) yang mempunyai ukuran lingkar pinggang tidak normal memiliki kadar kolesterol dalam batas tinggi. Selain itu responden 6(9,23%) yang mempunyai ukuran lingkar pinggang tidak normal memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Tabel 4. Hubungan Lingkar Pinggang Dengan Kadar Kolesterol Darah Pada Usia Dewasa Di Dusun IV Ngrame Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. P (Value) Koefis ien Odd Ratio Ketera ngan Kontin gensi (OR) Lingkar Pinggang terhadap Kolesterol Darah 0,015 0,980 8,871 Ada Hubun gan Hasil uji korelasi Chi-Square pada variabel lingkar pinggang dengan kadar kolesterol darah diperoleh nilai p value sebesar 0,015 yang <0,05 sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang sangat kuat antara lingkar pinggang dengan kadar kolesterol darah pada usia dewasa di dusun IV Ngrame Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta.

Hal ini perkuat dengan hasil koefisen kontinengsi 0,980 (sangat kuat )dengan odd ratio (OR) yaitu 8,871 yang berarti bahwa orang yang lingkar pinggangnya melebihi normal akan beresiko 8 kali terkena kolesterol darah dibandingkan dengan orang yang lingkar pinggangnya normal. PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara lingkar pinggang dengan kadar kolesterol darah pada usia dewasa di Dusun IV Ngrame Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Pembahasan dalam penelitian ini akan menjelaskan terlebih dahulu karakteristik responden yang ada pada saat penelitian. Kerakteristik yang dimaksudkan adalah berdasarkan jenis kelamin dan usia. Lingkar pinggang adalah ukuran antropometri yang dapat digunakan untuk menentukan obesitas sentral, dan kriteria untuk ukuran lingkar pinggang yang normal yaitu >90 cm untuk pria, dan >80 cm untuk wanita. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh minoritas responden memiliki lingkar pinggang normal sebanyak 30 responden dan mayoritas responden memiliki lingkar pinggang melebihi normal sebanyak 35 responden. Berdasarkan hasil penelitian, deskripsi data lingkar pinggang menunjukan bahwa responden berjenis kelamin laki-laki lingkar pinggangnya dalam kategori ukuran normal (<90 cm) sebanyak 15 orang (23,0%) dan tidak normal (>90) sebanyak 18 0rang (27,6%). Sedangkan untuk ukuran lingkar pinggang perempuan dalam kategori normal (<80 cm) 14 orang (21,5%) dan 18 orang (27,6%) dalam kategori tidak normal (>80cm). Sebagian besar responden memiliki lingkar pinggang dengan kategori tidak normal yakni 35 orang (53,8%), baik perempuan maupun laki-laki dan sebagian responden memiliki kadar kolesterol darah dengan kategori normal yakni 40 orang (61,5%). Berdasarkan hasil analisis dengan uji korelasi Chi- Square untuk lingkar pinggang pada orang yang beresiko memiliki kolesterol darah diperoleh nilai p value sebesar 0,015 yang < 0,05 menunjukan adanya hubungan lingkar pinggang dengan kadar kolesterol darah pada usia dewasa di Dusun IV Ngrame Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Hal ini diperkuat dengan hasil koefisien kontinengsi 0,980 atau sangat kuat dengan odd ratio (OR) yaitu 8,871 maknanya adalah orang yang lingkar pinggangnya melenihi

normal akan beresiko 8 kali terkena kolesterol darah. Berdasarkan hasil deskripsi kategorisasi data lingkar pinggang dan kadar kolesterol darah menunjukan bahwa sebagian kecil lingkar pinggang responden yang normal memiliki kadar kolesterol darah dalam kategori normal sebanyak 40 orang (61,5%), dan sebagian besar lingkar pinggang responden yang melebihi normal memiliki kadar kolesterol darah dalam kategori tidak normal sebanyak 25 orang (38,4%). Hasil ini berarti semakin normal lingkar pinggang responden, maka semakin rendah risiko terkena kolesterol darah, sedangkan semakin besar lingkar pinggang responden maka semakin tinggi resiko untuk terkena kolesterol darah. Menurut damayanti (2010), penyebab bertambahnya lingkar pinggang perut atau pinggang ini bisa berbagai macam, diantaranya yang pertama gaya hidup, pola makan yang tidak benar dan kebiasaan hidup yang kurang aktivitas dan konsumsi makanan yang berlebih dari energi yang dibutuhkan. Semakin bertambahnya usia dan aktivitas yang kurang di imbangi dengan mengurangi asupan kalori berat menyebabkan bertambahnya berat badan dan lingkar pinggang/ lingkar perut. Hasilnya semakin bertambahnya usia semakin bertambah lingkar pinggang /lingkar perut. Faktor genetik juga dapat menambah ukuran lingkar pinggang karena terjadi penumpukan lemak diperut secara genetik. Banyaknya lemak dalam perut menunujukkan ada beberapa perubahan metabolisme, termasuk meningkatnya produksi asam lemak bebas, dibanding dengan banyaknya lemak bawah kulit pada kaki dan tangan serta yang lebih berhubungan dengan penyakit jantung adalah lemak yang terdapat didalam rongga perut. Perubahan metabolisme memeberikan gambaran tentang pemeriksaan penyakit yang berhubungan dengan perbedaan distribusi lemak tubuh (Suparjo, 2010). Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat beberapa variabel pengganggu yang tidak dikendalikan seperti merokok, perempuan menopause, faktor keturunan, aktivitas fisik, makanan sehari-hari dan jenis kelamin.responden laki-laki terdapat 30 responden dan 19(63,3%) merokok, merokok dapat mempengaruhi kadar kolesterol dan beresiko menderita penyakit jantung koroner dan aterosklerosis. Merokok dapat meningkatkan kecenderungan

penggumpalan sel-sel darah dalam pembuluh darah dan kecenderungan tersebut melekat pada lapisan dalam pembuluh darah. Hal ini akan meningkatkan resiko pembentukan gumpalan darah (thrombus) yang mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah jantung (koroner) dan otak. Merokok dapat menurunkan jumlah HDL kolesterol (kolesterol baik) di dalam darah. Padahal, HDL baik bagi jantung. Semakin tinggi kadar HDL, akan semakin baik pula kondisi jantung (Anies, 2015). Hasil penelitan ini juga didukung olehpenelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hikmawati(2011) dengan judul Hubungan Antara Lingkar Pinggang Rasio Lingkar Pinggang Pinggul Dengan Kadar Kolesterol Total Dewasa Pria Kelompok Pengajian Baabussalam Kelurahan Parung Jaya. Penelitian ini menunjukan bahwa antara status gizi (IMT) dan kadar kolesterol total r=0,303 (p<0,05), antara lingkar pinggang dan kadar kolesterol total r=0,217 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian diatas disimpulkan bahwa terdapat derajat hubungan yang rendah Antara Lingkar Pinggang Rasio Lingkar Pinggang Pinggul Dengan Kadar Kolesterol Total dan direkomendasikan dilakukan skrining lemak dalam rongga perut melalui pengukuran lingkar pinggang dan pinggul, serta penyuluhan berat badan bagi individu yang mengalami kegemukan.dalam penelitian ini ada beberapa keterbatasan penelitian diantaranya adalah: KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Penduduk di Dusun IV Ngrame Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta mayoritas memiliki lingkar pinggang dengan kategori tidak normal sebanyak 35 orang dengan kategori laki-laki terbanyak sebanyak 40 orang. Penduduk di Dusun IV Ngrame Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta mayoritas memiliki kadar kolesterol darah denga kategori normal. Ada hubungan yang sangat kuat lingkar pinggang dengan kadar kolesterol darah pada usia dewasa di Dusun IV Ngrame Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta dengan hasl p value 0,015 hal ini dperkuat dengan hasil koefisien kontinengsi 0,980 yaitu sangat kuat dengan odd ratio (OR) yaitu 8,871 maknanya bahwa oran yang lingkar pinggangnya melebihi normal akan bereiko 8 kali terkena kolesterol darah.

DAFTAR PUSTAKA Anies. (2015). Kolesterol & Penyakit Jantung Koroner. Ar-Ruzz Media : Jogjakarta. Budiarti, T. (2015). Hubungan Lingkar Pinggang dan Kadar Kolesterol Total dengan Tekanan Darah pada Wanita Usia 46-55 Tahun di Desa Singocandi Kecamatan Kota Kabupaten Kudus. Skripsi Tidak Diterbitkan. Ungaran: Program Studi Ilmu Gizi stikes Ngudi Waluyo. Damayanti, L. (2010). Penyebab Perut Buncit dalamhttp://kesehatan.kompas.c om, Diakses tanggal 30 November 2015. Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. (2013). Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. (diakses tanggal 19 maret 2016) www.depkes.go.id/resources/do wnload/profil/profil_kes_pr OVINSI_2012/14_Profil_Kes.Pr ov.diyogyakarta_2012.pdf. Hikmawati. (2011). Hubungan Antara Lingkar Pinggang Rasio Lingkar Pinggang Pinggul Dengan Kadar Kolesterol Total Dewasa Pria Kelompok Pengajian Baabussalam Kelurahan Parung Jaya. Skripsi dipublikasikan. Universitas Esa Unggul. Prastyo, D. (2011). Perbedaan dan Hubungan Antara Lingkar Pingang Dengan Kadar Kolesterol LDL Pada Pekerja Kantoran dan Cleanimg Servic di Rsud Lombok Barat. Skripsi Diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2007. Jakarta: Badan Peneltian Dan Pengembangan Kesehatan, Departemen, Kesehatan, Indonesia. Suparjo, H,P. (2010). Hubungan Rasi Linkar Pinggang Pinggul Dengan Profil Lipid Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) Di Poliklinik Jantung RSUD DR. Moewadi Surakarta. Skripsi Dipublikasikan. Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.