BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa era globalisasi saat ini banyak badan usaha melakukan berbagai tindakan agar bisnisnya dapat bertahan dan semakin meningkatnya operasi dalam perusahaannya. Tidak sedikit perusahaan yang berhenti beroperasi karena tidak mampu mempertahankan eksistensinya. Sebagian besar kegagalan tersebut diakibatkan dengan permasalahan - permasalahan internal yang menghambat daya saing badan usahanya seperti perusahaan tidak konsisten dalam menjalankan operasi perusahannya. Semakin berkembangnya perusahaan maka dituntut pula perkembangan suatu bidang permeriksaan. Pemerikasaan pada saat ini tidak lagi terbatas hanya dalam hal pemeriksaan keuangannya saja namun pemeriksaan yang lebih menekan pada nilai sistematis dan objektif serta memiliki orientasi tujuan untuk memperoleh keyakinan efektivitas dan efisiensi serta memberi kewajaran atas suatu kinerja operasional perusahaan. Salah satu elemen terpeting yang dapat mempengaruhi laba rugi perusahaan adalah penjualan dan perusahaan tidak bias melaksanakan penjualan apabila tidak melaksanakan produksi. Produk yang akan dihasilkan akan dijual, dengan adanya penjualan inilah perusahaan akan memperoleh pendapatan yang setelah dikurangi dengan biaya - biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan laba yang tentunya sangat berguna bagi kelangsungan hidup perusahaan. 1
2 Oleh karena itu, manajemen biasanya menggunakan audit internal untuk membantu menilai efektifitas pengendalian internal badan usaha untuk mencapai tujuan. Apakah cara cara pengelolaan yang diterapkan perusahaan telah berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan. Audit internal menurut Sawyer (2005:10)adalah: Audit Internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan control yang berbeda beda dalam organisasi untuk menentukan apakah (1) informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan; (2) risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bias diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya yang digunakan secara efisien dan ekonomis; (6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membatu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif. Merupakan hal yang penting dalam melakukan audit operasional adalah memperhatikan masalah pengelolaan persediaan barang dagang dan proses produksi. Audit operasional atas siklus produksi diperlukan untuk mengetahui apakah aktivitas produksi sudah berjalan secara efektif, efisien dan ekonomis. Audit atas pengelolaan persediaan barang dagang perlu dilakukan untuk menentukan apakah nilai persediaan yang diajukan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan apakah prosedur yang dilaksanakan sudah berjalan dengan efektif dan efisien. Audit operasional atas siklus produksi persediaan barang dagang pada PT. Zebra Asaba Industri dilakasanakan oleh tim pengawasan operasional selaku internal auditor yang ditunjukan oleh kepala suatu pengawasan internal Management System Assurance (MSA) yang merupakan departemen
3 tersendiri. Audit operasional tersebut dilakukan secara periodik dan insendentil, yaitu setahun dua kali pemeriksaan dan diwaktu waktu tertentu sesuai dengan kebijakan divisi MSA. Biasanya audit akan dilakukan ketika auditor internal melihat adanya penurunan kinerja terhadap departemen tertentu. Tentu saja ketentuan ini sudah ditetapkan terlebih dahulu oleh perusahaan dan tercantum dalam PKPT (Program Kerja Pemeriksaan Tahunan). Dalam melakukan audit atas siklus produksi, auditor mengadakan pemeriksaan dimulai dari order produksi, permintaan bahan baku sampai barang jadi dipindahkan ke gudang. Dalam melakukan audit atas pengelolaan persediaan barang dagang. Auditor mengadakan pemeriksaan ke lokasi gudang untuk melakukan pemeriksaan fisik atas persediaan barang dagang, kemudian membandingkannya dengan laporan persedian dan menilai pelaksanaan prosedur pengelolaan persediaan. Siklus produksi dan pengelolaan persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting dan merupakan bagian dalam neraca, karena proses produksi dan pemeriksaan fisik atas persediaan banyak melibatkan investasi rupiah dan mempengaruhi efektifitas dan efisiensi kegiatan perusahaan. Oleh sebab itu, audit operasional atas siklus produksi dan persediaan barang dagang sangat diperlukan untuk mengurangi resiko terjadinya selisih, kehilangan, mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecurangan dan memastikan bahwa prosedur telah dilakukan dengan baik sehingga dapat
4 dibuatlah suatu usulan perbaikan. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk memilih judul: Peranan Audit Internal Dalam Menunjang Efektifitas Pengendalian Internal Atas Siklus Produksi Dan Barang Dagang (Studi kasus pada PT. Zebra Asaba Indusries Jakarta Utara 2014) B. Rumusan Masalah Apakah terdapat peranan audit internal dalam menunjang efektifitas pengendalian internal atas siklus produksi dan barang dagang pada PT. Zebra Asaba Industri? C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui peranan audit internal dalam menunjang efektifitas pengendalian internal atas siklus produksi dan barang dagang. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan teori teori yang diperoleh di bangku kuliah dan membandingkannya dengan praktek yang terjadi dalam perusahaan.
5 2. Bagi PT. Zebra Asaba Industri Hasil peneliti ini diharapkan dapat menambah pengetahuan konsep, prosedur dan teknik audit operasional atas proses produksi dan pengelolaan barang dagang dan juga dapat membantu perusahaan dalam mengendalikan internal perusahaan. 3. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan serta memberi kontribusi dalam pengembangan teori mengenai audit operasional atas proses produksi dan pengelolaan persediaan barang dagang terhadap keefektivitasan sistem pengendalian internal.