BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 METODOLOGI. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif.

BAB 1 PENDAHULUAN. rawan terserang berbagai penyakit. (Depkes RI, 2007)

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dermawan (2012) dan Mubarak, Chayatin, Santoso (2012) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan usaha

Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) UKS Dokter Kecil. Puskesmas Kijang Tahun Anggaran : Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan

BAB I PENDAHULUAN. umur termasuk murid Sekolah Dasar (SD) (Kepmenkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Indikator untuk menilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini di Indonesia terdapat lebih dari sekolah negeri,

LAMPIRAN. Lampiran 1 KUESIONER

BAB I PENDAHULAUAN. optimal diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharan dan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Sambiroto 01 Kota Semarang

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh, hal ini

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

BAB I PENDAHULUAN. mmpengaruhi kesehatan mereka (Hilderia, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Masa usia sekolah disebut

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH ( UKS ) DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

dilaporkan ke pelayanan kesehatan sehingga jumlah yang tercatat tidak sebesar angka survey (Dinas Kesehatan Provinsi Riau, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. harapan bangsa yang akan bisa melanjutkan cita-cita bangsa menuju Indonesia

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan akan pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai danhak setiap individu agar

BAB 1 PENDAHULUAN. (PHBS) dapat dilaksanakan di masyarakat, rumah tangga, dan sekolah. PHBS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tahun 1980 ditingkatkan menjadi keputusan bersama antara Depdik-bud dan Depkes

PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atikah Sapta Maritsa, 2013

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Dari dua permasalahan yang diprioritaskan, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan penulis selama

PELATIHAN DOKTER KECIL DALAM UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA DI SDN 2 LABUAPI

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kelembaban tinggi. Pedikulosis kapitis merupakan infestasi kutu kepala Pediculus

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. kesehatan Puskesmas dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada. Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru.

BAB I PENDAHULUAN. dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang mempunyai peranan besar dalam menentukan

PERILAKU PERSONAL HYGIENE PADA PEMULUNG DI TPA KEDAUNG WETAN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. secara langsung sehingga anak-anak sering mengabaikan kebersihan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menekankan pada praktik-praktik kesehatan (Wong, 2009). Di dalam

BAB IV METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. antara 7 tahun sampai dengan 12 tahun, merupakan kelompok tingkat kerawanan

Suplemen. PHBS di Sekolah. Suplemen 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Sekolah selain

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan perhatian khusus dan perlu penanganan sejak dini. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya guna tercapainya negara yang kuat (Ratna, 2011).

HUBUNGAN PHBS TATANAN RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN ISPA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEMON II KULON PROGO TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. wilayah Kelurahan Basen, Kecamatan Kotagede. Perumahan Winong termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Organization/WHO), sekitar 2,2 juta orang meninggal dunia setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. belum banyak diterapkan dalam kehidupan sehari hari (Depkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Diare adalah sebagai perubahan konsistensi feses dan perubahan frekuensi

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keadaan yang sehat telah diatur dalam undang-undang pokok kesehatan

USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP. Kebersihan diri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Penyuluhan Kesehatan. kegiatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perilaku adalah suatu tindakan atau perbuatan yang bisa kita amati bahkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya lebih dari satu milyar kasus gastroenteritis atau diare. Angka

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa dan sumber daya

Studi tentang Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas 4 dan 5 Dalam Pencegahan Flu Burung SDN Cisalak 1 Kecamatan Sukmajaya Kota Depok tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan usia prasekolah antaralain mengenal warna, mengenal angka

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mufidah (2012) umumnya permasalahan keseh atan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. rumah responden beralaskan tanah. Hasil wawancara awal, 364

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi

PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI MADRASAH IBTIDAIYAH HIDAYATUL INSAN KOTA PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) PADA SISWA SDN BATUAH I DAN BATUAH III PAGATAN

STUDI TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SDN SUKARASA 3

PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berkualitas. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. psikis, sosial dan spiritual, yang paling menentukan bagi keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diare merupakan penyakit yang sangat umum dijumpai di negara

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dalam melaksanakan pembangunan nasional. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang setinggi-tingginya. Dengan kata lain bahwa setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur, salah satu agenda riset nasional bidang

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Nama saya Sam Hilda NH, saya adalah mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN juta kematian/tahun. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN. Data Profil Kesehatan Puskesmas Getasan tahun 2014, menunjukkan bahwa terdapat 84 temuan kasus diare.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

Oleh : Hari Astika Arta ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Penanggulangan Penyakit Menular

Transkripsi:

87 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan siswa-siswi tingkat sekolah dasar di Kedaung Wetan masih keliru. Mereka beranggapan bahwa hanya mencuci tangan dengan air sudah bisa membunuh kuman. Pada penilaian tentang sikap, sebagian besar responden dari dua sekolah tersebut sudah memiliki sikap yang baik terhadap perilaku mencuci tangan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah presentase jawaban setuju responden mengenai sikap mereka. Pada penilaian tentang praktik, khususnya praktik mencuci tangan memakai sabun sebelum makan, setelah BAB dan setelah BAK, responden didua sekolah tersebut selalu melakukan hal itu dengan presentase diatas 50 %. 2. Responden di MI AL Istiqomah adalah 39 anak dan SDN Kedaung Wetan Baru 2 adalah 125. Mayoritas responden dari dua sekolah tersebut adalah laki-laki. Sebagian besar responden berasal dari kelas 3. Pekerjaan ayah dari responden didua sekolah tersebut kebanyakan adalah buruh bangunan atau pabrik dan sebagian besar ibu responden di dua sekolah tersebut adalah ibu rumah tangga. Pendidikan orangtua responden, baik ayah maupun ibu mayoritas adalah dengan pendidikan sekolah dasar. Kebiasaan orangtua responden terhadap perilaku mencuci tangan sebagian besar sudah baik. Dukungan orangtua responen terhadap perilaku mencuci tangan memakai

88 sabun di MI Al Istiqomah adalah kurang, sedangkan dukungan orangtua responden di SDN Kedaung Wetan Baru 2 terhadap perilaku mencuci tangan, sebagian besar adalah baik. Keterpaparan informasi kesehatan khususnya tentang perilaku mencuci tangan dengan sabun sebagian besar didapat oleh responden dari orangtua dan guru. Kebijakan sekolah mengenai perilaku mencuci tangan anak di sekolah di MI Al Istiqomah adalah adalah kurang, sedangkan kebijakan di SDN Kedaung Wetan Baru 2 adalah baik. Pemanfaatan fasilitas mencuci tangan di dua sekolah tersebut sebagian besar adalah sedang (pernah menggunakan kran untuk mencuci tangan, tetapi tidak setiap hari) 3. Ada perbedaan perilaku mencuci tangan anak berdasarkan jenjang kelas (p value = 0,0001). Ada perbedaan perilaku mencuci tangan anak berdasarkan jenis kelamin (p value = 0,0001). Ada perbedaan perilaku mencuci tangan anak berdasarkan pekerjaan ibu (p value = 0,025). Ada perbedaan perilaku mencuci tangan anak berdasarkan kebiasaan orangtua (p value = 0,0001). Ada perbedaan perilaku mencuci tangan anak berdasarkan tingkat keterpaparan informasi kesehatan (p value = 0,0001). Ada perbedaan perilaku mencuci tangan anak berdasarkan kebijakan sekolah (p value = 0,012). Ada perbedaan perilaku mencuci tangan anak berdasarkan pemanfaatan fasilitas (p value = 0,002).

89 7.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian skripsi, penulis ingin memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi masukan dan berguna bagi pihak-pihak terkait, diantaranya : Puskesmas Kedaung Wetan Kota Tangetang, MI Al Istiqomah dan SDN Kedaung Wetan Baru 2 Kota Tangerang. Berikut adalah beberapa saran dari penulis: 7.2.1 Saran Untuk Dinas Kesehatan Kota Tangerang 1. Bekerjasama dengan puskesmas-puskesmas untuk memberikan obat cacing secara rutin ke sekolah-sekolah dasar dan melakukan pemeriksaan feses kembali untuk melihat apakah ada penurunan infeksi kecacingan di sekolah sekolah tersebut terutama ke sekolah yang angka kecacingannya tinggi. 2. Bekerjasama dengan puskesmas-puskesmas mendistribusikan posterposter kesehatan ke sekolah-sekolah dasar terutama sekolah-sekolah di daerah yang rawan penyakit. 3. Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam penyediaan sarana mencuci tangan di sekolah-sekolah. 7.2.2 Saran Untuk Puskesmas Kedaung Wetan Kota Tangerang 1. Meningkatkan kegiatan penyuluhan ke sekolah-sekolah khususnya ke sekolah dasar dan berdasarkan hasil penelitian terhadap jenis kelamin yang mempengaruhi praktik mencuci tangan memakai sabun, maka kegiatan penyuluhan sebaiknya dilakukan lebih spesifik kepada murid

90 sekolah dasar dengan jenis kelamin laki-laki. Kegiatan penyuluhan terutama mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan sekolah, sehingga diharapkan materi penyuluhan yang didapat oleh siswa-siswi disekolah dapat diaplikasikan di rumah atau dalam kehidupan sehari-hari. 2. Meningkatkan kegiatan penyuluhan di tingkat masyarakat, khususnya penyuluhan mengenai kesehatan. 3. Melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan kepada orangtua murid dan guru. 4. Mengadakan lomba kesehatan di sekolah-sekolah dasar khususnya sekolah dasar di daerah Kedaung Wetan dan memberikan penghargaan kepada sekolah yang menjadi juara kesehatan sehingga penghargaan tersebut bisa mendorong sekolah menjadi lebih baik dan juga bisa memotivasi sekolah lain. 5. Bermitra dengan pihak swasta (Misalnya : PT Unilever) dalam penyediaan sarana mencuci tangan memakai sabun di sekolah-sekolah. 6. Mengevaluasi sejauh mana murid sekolah terutama sekolah dasar melaksanakan kegiatan mencuci tangan memakai sabun. 7.2.3 Saran Untuk Dinas Pendidikan 1. Membantu sekolah-sekolah khususnya sekolah dasar negeri dalam pembentukan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) terutama untuk sekolah yang fasilitas kesehatannya masih kurang. 2. Membantu sekolah-sekolah dasar dalam pembinaan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat) di sekolah.

91 7.2.4 Saran Untuk Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kecamatan Neglasari 1. Membantu sekolah-sekolah khususnya sekolah dasar agama (Madrasah Ibtidaiyah) dalam pembentukan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) terutama untuk sekolah yang fasilitas kesehatannya masih kurang. 2. Membantu sekolah-sekolah dasar dalam pembinaan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat) di sekolah. 3. Menambahkan kurikulum pelajaran di sekolah-sekolah agama, khususnya di Madrasah Ibtidaiyah tentang pendidikan kesehatan. 4. Bekerjasama dengan puskesmas terdekat untuk memberikan penyuluhan terutama penyuluhan tentang kesehatan setiap tiga bulan sekali. 7.2.5 Saran untuk MI Al Istiqomah 1. Mengaktifkan kembali Usaha Kesehatan Sekolah dan mulai membuat program-program kesehatan. Seperti : dokter kecil dan kader kesehatan. 2. Membuat sarana mencuci tangan disekolah untuk siswa-siswi yang dilengkapi dengan sabun untuk mencuci tangan 3. Membuat uang kas khusus yang dikumpulkan dari patungan siswa-siswi (misalnya : Rp 100,00 setiap hari) untuk membeli sabun cuci tangan di sekolah yang di koordinir oleh wali kelas masing-masing. 4. Program pemberantasan penyakit cacing agar dapat dipertimbangkan untuk dimasukkan kedalam program Usaha Kesehatan Sekolah.

92 7.2.6 Saran untuk SDN Kedaung Wetan Baru 2 1. Mengembangkan program Usaha Kesehatan Sekolah yang sudah ada misalnya dengan membentuk dokter kecil atau kader kesehatan di sekolah untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan sebagai upaya pemberdayaan siswa-siswi di sekolah. 2. Menyediaan sarana kamar mandi yang sesuai dengan standarisasi kesehatan. 3. Membuat sarana mencuci tangan disekolah untuk siswa-siswi yang dilengkapi dengan sabun untuk mencuci tangan. 4. Membuat uang kas khusus yang dikumpulkan dari patungan siswa-siswi (misalnya : Rp 100,00 setiap hari) untuk membeli sabun cuci tangan di sekolah yang di koordinir oleh wali kelas masing-masing. 5. Program pemberantasan penyakit cacing agar dapat dipertimbangkan untuk dimasukkan kedalam program Usaha Kesehatan Sekolah.