BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi di era globalisasi saat ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kinerja dari perusahaan itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang (Sunariyah, 2010:4).

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari laporan keuangan (Kurnia, 2013:2). Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh laba dari setiap kegiatannya sekaligus meningkatkan kualitas dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jumlah cabang, dan sebagainya. Profitabilitas adalah hasil bersih dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan-perusahaan. Apabila perusahaan-perusahaan ini dapat. mempengaruhi tingkat perekonomian di Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya nilai perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan pemilik

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Husnan, 2004:1)

I. PENDAHULUAN. Hal ini mendukung berkembangnya pasar modal di Indonesia, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup bagus dan cenderung diminati oleh investor sebagai salah satu target

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba dari operasi perusahaan. Dari laba yang diperoleh maka

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang jumlahnya relatif lebih banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajernen,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Rodoni dan

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan, alat ukur yang utama digunakan adalah laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perilaku bisnispun secara cepat terus berubah sehingga berbagai parameter serta

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang berorientasi pada profit selalu memiliki tujuan jangka

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perdagangan instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan ekonomi dan bisnis di tingkat nasional ataupun dunia meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai jenis perusahaan, baik itu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun industri. Setiap perusahaan harus dapat memanfaatkan setiap peluang yang ada, meskipun peluang itu sangat kecil dan juga harus dapat membaca perkembanganperkembangan yang ada guna mengambil kebijakan yang dapat digunakan untuk eksistensi usahanya. Melalui penerapan kebijakan, perusahaan dapat merangsang terciptanya efisiensi dan meningkatkan keunggulan daya saing yang akan menunjukkan kinerja perusahaan tersebut. Di dalam mekanisme usaha, setiap pemilik, manajer dan penanam modal sangat membutuhkan informasi yang berkaitan dengan kinerja perusahaan. Kinerja merupakan alat untuk mengukur prestasi kerja suatu perusahaan atau badan usaha, sehingga dapat diketahui perkembangan kondisi operasional perusahaan. Melalui penilaian kinerja, perusahaan dapat dijadikan tolak ukur landasan kebijakan yang akan diterapkan pada masa yang akan datang, sehingga tujuan utama perusahaan dapat diwujudkan. Kinerja perusahaan adalah hasil dari semua keputusan yang dilakukan secara terus menerus oleh manajemen perusahaan. Perusahaan melakukan penilaian kinerja keuangannya dengan maksud untuk melihat sejauh mana perusahaan menggunakan dana yang ada dalam perusahaan secara efektif dan efisien. Kinerja keuangan perusahaan sangat diperlukan terutama bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan yang ada kaitannya dengan kelangsungan hidup perusahaan, misalnya bagi manajer, kreditor, investor, calon investor, pemerintah dan masyarakat yang ingin memperoleh informasi mengenai perkembangan perusahaan terutama yang berkaitan dengan kinerja keuangan. Untuk mengetahui kondisi kinerja 1

perusahaan, dapat diketahui berdasarkan hasil analisis laporan keuangan. Analisis rasio bagi pihak manajemen sangat berguna untuk melakukan perbaikanperbaikan serta menyusun strategi perusahaan di masa yang akan datang. Secara umum kinerja keuangan perusahaan ditunjukkan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan. Kondisi kinerja perusahaan dapat diketahui berdasarkan hasil analisis laporan keuangan, dan dari laporan keuangan tersebut dapat dilakukan analisis berdasarkan rasio-rasio keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dan jumlah yang lain. Hasil analisis laporan keuangan yang menunjukkan kinerja perusahaan tersebut dipakai sebagai dasar penentu kebijakan bagi pemilik, manajer dan investor. Ukuran yang lazim dipakai dalam menganalisis laporan keuangan adalah dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang sering dipakai karena merupakan metode yang paling tepat untuk diterapkan dalam penilaian kinerja perusahaan. Penggunakan alat analisis berupa rasio, dapat menunjukkan atau memberi gambaran tentang baik atau buruknya posisi keuangan suatu perusahaan apabila dibandingkan dengan rasio tahun sebelumnya atau dengan perusahaan sejenis yang lainnya. Rasio dalam menganalisis laporan keuangan dibagi dalam empat bagian besar, yaitu : rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio rentabilitas dan rasio profitabilitas. Likuiditas perusahaan dipertimbangkan sebagai salah satu variabel dalam penelitian ini karena tingkat likuiditas akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas adalah dengan menggunakan Current Ratio/CR. Semakin tinggi current ratio suatu perusahaan maka akan semakin kecil risiko kegagalan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya. Solvabilitas juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap perekonomian perusahaan, karena solvabilitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua hutang-hutangnya (baik jangka pendek maupun jangka panjang). Solvabilitas biasanya diukur dari Debt to Equity Ratio/DER yang merupakan rasio pengukuran yang mencerminkan kewajiban 2

perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukan oleh bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang yang dinyatakan dalam persentase. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti termotivasi untuk melakukan suatu penelitian pada industri Food and Beverages yang telah go public pada BEI periode 2006-2010, tujuannya yaitu untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dengan memakai rasio likuiditas dan solvabilitas. Sehingga judul penelitian di atas adalah Pengaruh Tingkat Likuiditas (Current Ratio/CR) dan Tingkat Solvabilitas (Debt To Equity Ratio/DER) terhadap Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan (Earning Per Share/EPS) pada Sektor Industri Manufaktur Food and Beverages yang telah Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010.. 1.2 Identifikasi Masalah Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah yang akan dibahas sebagai berikut : 1. Bagaimana perkembangan tingkat likuiditas dan tingkat solvabilitas terhadap penilaian kinerja perusahaan pada industri Food and Beverages yang Go Public di BEI periode 2006-2010? 2. Bagaimana perkembangan kinerja perusahaan pada industri Food and Beverages yang Go Public di BEI periode 2006-2010? 3. Bagaimana Tingkat Likuiditas dan Tingkat Solvabilitas berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja Perusahaan pada Industri Food and Beverages yang Go Public di BEI periode 2006-2010? 4. Bagaimana Tingkat Likuiditas dan Tingkat Solvabilitas berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Perusahaan pada Industri Food and Beverages yang Go Public di BEI periode 2006-2010? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis bermaksud untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun skripsi yang merupakan 3

salah satu prasyarat yang harus dipenuhi oleh penulis dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama Bandung. Sedangkan yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui perkembangan tingkat likuiditas dan tingkat solvabilitas terhadap penilaian kinerja perusahaan pada industri Food and Beverages yang Go Public di BEI periode 2006-2010 2. Untuk mengetahui perkembangan kinerja perusahaan pada industri Food and Beverages yang Go Public di BEI periode 2006-2010 3. Untuk mengetahui Tingkat Likuiditas dan Tingkat Solvabilitas berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja Perusahaan pada Industri Food and Beverages yang Go Public di BEI periode 2006-2010 4. Untuk mengetahui Tingkat Likuiditas dan Tingkat Solvabilitas berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja Perusahaan pada Industri Food and Beverages yang Go Public di BEI periode 2006-2010 1.4 Kegunaan Penelitian Dengan diadakannya penelitian ini penulis mengharapkan bahwa hasilnya dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, diantaranya : 1. Perusahaan (Emiten) Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar dalam mencari langkahlangkah pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan dalam rangka penilaian kinerja pada Industri Food and Beverages yang Go Public di BEI Periode 2006-2010 2. Penulis Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang selama ini telah didapat dibangku kuliah secara teoretis dikaitkan dengan kondisi sebenarnya yang terjadi dilapangan. Selain itu juga dapat 4

menambah pengalaman, wawasan dan pengetahuan dalam bidang ilmu manajemen keuangan khususnya mengenai pentingnya pengelolaan kinerja perusahaan. 3. Bagi Pihak Perguruan Tinggi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang keuangan, khususnya mengenai pengaruh tingkat likuiditas dan solvabilitas terhadap kinerja perusahaan. 4. Pembaca Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai perbandingan maupun dijadikan sebagai acuan penelitian lanjutan lebih dalam lagi dalam hal manajemen keuangan, sehingga ilmu pengetahuan lebih berkembang lagi. 1.5 Kerangka Pemikiran Tingkat kinerja atau tingkat efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam mengelola sumber-sumber dayanya akan mempengaruhi penilaian dari masyarakat umum terhadap perusahaan. Tingkat kinerja perusahaan ini dapat diketahui dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan yaitu melalui analisis rasio. Kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh suatu perusahaan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Tingkat kinerja perusahaan dapat diketahui dengan menganalisa laporan keuangan perusahaan. Definisi analisis laporan keuangan menurut Aliminsyah dan Padji MA (2005:166) adalah sebagai berikut : Mencari hubungan yang ada antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka lain agar dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai keadaan hasil usaha perusahaan Dari berbagai analisis laporan keuangan, penulis menggunakan analisis rasio dalam menganalisa kinerja perusahaan pada industri Food and Beverages yang Go Public di BEI Periode 2006-2010. Definisi rasio keuangan menurut Lasmanah (2006 :1) adalah sebagai berikut : 5

Rasio keuangan merupakan suatu teknik analisis dalam bidang manajemen keuangan yang digunakan untuk mengukur kondisikondisi keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu maupun hasil-hasil usaha perusahaan pada suatu periode tertentu dengan jalan membandingkan dua variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan, baik neraca maupun rugi-laba. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan variabel rasio likuiditas dan rasio solvabilitas. Menurut Martono dan Agus Harjito (2007:57) secara garis besar terdapat empat jenis rasio yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, yaitu : 1. Rasio Likuiditas (Likuidity Ratio), yaitu rasio yang menunjukan hubungan antara kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi atau kewajiban jangka pendek. 2. Rasio Solvabilitas (Solvability Ratio), yaitu rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan menggunakan dana dari utang (pinjaman) 3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio), yaitu rasio yang mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset-asetnya. 4. Rasio Keuntungan (Profitability Ratio), yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya. Pada penelitian ini penulis mengunakan rasio lancar (current ratio) sebagai indikator untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan. Semakin tinggi current ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. Akan tetapi semakin tinggi current ratio akan berpengaruh negatif terhadap kemampuan memperolek laba karena sebagian modal kerja tidak berputar atau mengalami pengangguran. Dan rasio solvabilitas dalam penelitian ini diwakili oleh Debt to Equity Ratio (DER). DER merupakan salah satu rasio pengelolaan modal yang mencerminkan kemampuan perusahaan membiayai usaha dengan pinjaman dibanding dana yang 6

disediakan pemegang saham. Analisis DER dalam analisis keuangan digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan hutang sebagai sumber pembiayaan perusahaan. Semakin rendah DER akan semakin tinggi kemampuan perusahaan membayar kewajibannya. Untuk itu penggunaan hutang sebaiknya tidak melebihi penggunaan modal sendiri agar beban tetap yang ditanggung perusahaan tidak terlalu tinggi. Laporan keuangan yang disusun dan disajikan kepada semua pihak yang berkepentingan dengan eksistensi suatu perusahaan, pada hakekatnya merupakan alat komunikasi. Artinya laporan keuangan itu adalah alat yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi keuangan dari suatu perusahaan dan kegiatankegiatannya kepada mereka yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut. Secara garis besar pihak-pihak yang berkepentingan dengan eksistensi suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu pihak ekstern dan pihak intern. Dalam kaitannya dengan pihak-pihak yang berkepentingan tersebut, laporan keuangan tersebut ditujukan dan lebih banyak berorientasi kepada pihak ekstern yang terdiri dari banyak pihak. Namun tidak berarti bahwa laporan keuangan tidak berguna bagi pihak intern (khususnya manajemen). Berbagai penelitian telah dilakukan oleh para peneliti. Salah satunya adalah Haryanto Guyub, Jurnal Ekonomi Insentif Kopwil 4, Volume 3 No. 1, Juli 2009, yang meneliti pengaruh rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas tahun 2005-2007. Penelitian ini menyimpulkan bahwa rasio likuiditas (Current Ratio), rasio solvabilitas (Total Asset to Debt Ratio) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rasio profitabilitas (Return on Total Assets). 7

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran Perusahaan Analisis Kinerja Laporan Keuangan Analisis Indeks Analisis Rasio Analisis Common size Rasio Likuiditas Rasio Solvabilitas Rasio Aktivitas Rasio Profitabilitas Current Ratio/CR Debt to Equity Ratio/DER Keterangan : : diteliti : tidak diteliti 1.6 Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan suatu anggapan sementara yang harus dibuktikan kebenarannya. Sesuai dengan uraian di atas, penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut : 1. Tingkat likuiditas (Current Ratio) dan Tingkat Solvabilitas (Debt to Equity Ratio/ DER), berpengaruh terhadap kinerja perusahaan secara simultan. 2. Tingkat likuiditas (Current Ratio) dan Tingkat Solvabilitas (Debt to Equity Ratio/ DER),, berpengaruh terhadap kinerja perusahaan secara parsial. 1.7 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode deskriptif verifikatif. Metode deskriptif yaitu mengumpulkan data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, menyajikan 8

dan menganalisanya sehingga dapat memberikan perbandingan yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti lalu kemudian dapat diambil kesimpulan. Menurut M. Nazir (2005:55) definisi metode deskriptif dalam bukunya Metode Penelitian adalah : Metode deskriptif adalah penelitian terhadap fenomena-fenomena dengan menetapkan standar atau suatu norma tertentu. Sedangkan definisi metode deskriptif verifikatif menurut Uma Sekaran (2006:162) adalah sebagai berikut : Metode verifikatif adalah metode penelitian yang menjelaskan hubungan tertentu, atau menentukan perbedaan antar kelompok atau kebebasan (independensi) dua atau lebih faktor dalam situasi. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat gambaran, lukisan secara sistematis, aktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki, bentuk atau jenis penelitian ini dalam pelaksanaannya adalah deskriptif-verifikatif dengan metode explanatory survey, yaitu penelitian yang bertujuan untukmenafsirkan hubungan antar variabel dengan cara menginterpretasikan terlebih dahulu kesimpulan yang akan diperoleh melalui pengajuan hipotesis. Dalam penelitian ini penulis mendapatkan data yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang telah dipublikasikan (data sekunder) yang kemudian diolah sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Adapun operasional variabel yang digunakan yaitu kinerja perusahaan sebagai variabel tidak bebas (dependent), sedangkan tingkat likuiditas dan tingkat solvabilitas merupakan variabel bebas (independent). Selanjutnya penulis melakukan analisis regresi dan korelasi karena penelitian ini menggunakan dua variabel bebas (independent) dan satu variabel tidak bebas (dependent). Analisis regresi digunakan untuk mengetahui sejauh mana adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Sedangkan analisis korelasi digunakan untuk menerangkan kekuatan dan arah hubungan antara variabel independen dan 9

variabel dependen, untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t untuk pengujian secara parsial dan uji f untuk pengujian secara simultan. 1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam menulis skripsi ini, penulis melakukan penelitian di Pojok Bursa Universitas Widyatama yang terletak di Jl. Cikutra 204A Bandung, dan data yang digunakan diperoleh dari situs www.idx.co.id, sedangkan waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian ini diperkirakan dari bulan November 2011 sampai dengan selesai. 10