FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAKAIAN DINAR DIRHAM SEBAGAI ALAT TUKAR (Studi Mengenai Komunitas Jaringan Wirausahawan Dinar Dirham Nusantara)

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Hampir semua transaksi perdagangan internasional pada saat ini menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Zaim Saidi, Kembali ke Dinar, Tinggalkan Riba, Tegakkan Muamalah, Depok: Pustaka Adina, 2005, hal

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN KONSEP UANG DALAM SISTEM EKONOMI KAPITALIS DAN SISTEM EKONOMI ISLAM

BAB IV ANALISIS PENDAPAT MUHAIMIN IQBAL TENTANG DINAR DAN DIRHAM SEBAGAI MATA UANG. A. Analisis Pemikiran Muhaimin Iqbal Mengenai Konsep Mata Uang

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA

1 Dinar = 1 Mitsqal = 22 Qirath 10 Dirham = 7 Mitsqal

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN

dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. 84 popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB II ISI. masyarakat indonesia harus bisa mempertahankan nilai uang negara kita yaitu Rupiah. A. PEMBAHASAN

INVESTASI DIKEBUN EMAS. Oleh: Lindananty

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbandingan Kestabilan..., Rika Triana, Program Pascasarjana UI, Universitas Indonesia

ekonomi Kelas X UANG KTSP A. Definisi dan Syarat Uang Tujuan Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan perekonomian yang modern, perlu kiranya untuk

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata

BAB 1 PENDAHULUAN` Universitas Indonesia. Dinamika moneter indonesia.., Ratna Sari Pakpahan, Program Pascasarjana, 2008

UANG dalam perekonom ian

SAMBUTAN PENUTUPAN DEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT TEKNIS KE-17 KONFERENSI MINTS DI ASEAN (TEMAN) Yogyakarta, 12 Juni 2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. R Serfianto D. Purnomo et al. Buku Pintar Pasar Uang & Pasar Valas (Jakarta, Gramedia 2013), h. 98.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejak beberapa abad yang lalu sampai saat ini, emas atau sering disebut

BAB III. dalam negeri maupun internasional. Namun semenjak standar emas dan. Sedangkan untuk keperluan berbagai transaksi ekonomi internasional,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. Semenjak beberapa abad yang lalu ahli-ahli ekonomi telah menganalisis efek dari

Perihal: Sosialisasi Investasi Emas Batangan, Dinar Emas serta Dirham

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan uang atau money creation dan juga bebas dari proses. penghancuran uang atau yang dikenal money destruction.

BAB I PENDAHULUAN. hitungan menit maupun detik. Berkembangnya teknologi dan informasi

Uang Kertas Biang Krisis Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGGUNAAN DINAR DAN DIRHAM SEBAGAI ALAT TUKAR NUR AZIZAH

BAB I PENDAHULUAN. konsisten, perekonomian dibangun atas dasar prinsip lebih besar pasak dari pada

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

DinarHidayah 1.0. Toko Dinar Emas & Dirham Perak DAFTAR ISI. website :

Pelaksanaan Penyaluran Kredit Guna Bhakti (KGB) Pada Bank Bjb Cabang Pembantu Ujung Berung

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Ekonomi Indonesia tidak terlepas dari keterlibatan sektor

BAB I PENDAHULUAN. Sejak datangnya agama Islam di Indonesia pada abad ke-7 Masehi,

I. PENDAHULUAN. Perekonomian era globalisasi telah meningkatkan interaksi antar negara dalam

PILIHAN KEBIJAKAN MAKRO DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA. Iswanto Staf Pengajar Akademi Maritim Yogyakarta ( AMY ) ABSTRAK

ekonomi K-13 PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG K e l a s A. KONSEP DASAR a. Sejarah Uang Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. alternatif investasi tersebut. Besarnya return yang didapat memiliki korelasi yang

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan

Read? Euforia Emas PDF by? Zaim Saidi books for Vegans, Vegetarians, and those interested in Animal Rights

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

PENGARUH KURS DOLLAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI. (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Di BEI) Disusun Oleh :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini emas semakin disukai sebagai salah satu pilihan investasi, sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia sangatlah kompleks, diantaranya adalah kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan pembahasan mengenai pengaruh selisih M2, selisih GDP,

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 225, dan Indeks FTSE 100 terhadap pergerakan Indeks LQ45 Periode

I. PENDAHULUAN. Hal ini dilakukan karena penerimaan pemerintah yang berasal dari pajak tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi mengenai investasi dan deregulasi pemerintah sehingga meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian. Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. umum ditujukan untuk mencapai tingkat pengangguran yang rendah (high

Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam

BAB I PENDAHULUAN. strategi dalam rangka mengefisienkan dana dari masyarakat seperti dengan

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai nilai tambah total yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan net ekspor baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perekonomian banyak perusahaan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan stabilitas di bidang ekonomi yang sehat dan dinamis, pemeliharaan di bidang ekonomi akan tercipta melalui pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan

KONSOLIDASI DEMOKRASI UNTUK KEMAKMURAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selaku otoritas kebijakan moneter telah berupaya melakukan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. melebihi batas maksimum yang diindikasikan dengan tingginya debt to equity

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan minyak mentah yang merupakan salah satu input penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar

II. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK

Efti Larasati Ita Husnatin Opissen Yudisyus Wahyu Abdullah Kurniawan Yudha Fida Lukman

DPR TOLAK PEMBERIAN PINJAMAN KEPADA IMF

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan barang pertambangan tidak terbarukan mulai menjadi primadona

MENGENAL EMAS LOCO LONDON

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE, DEBT TO EQUITY RATIO DAN KURS TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN PADA INDEKS LQ 45 BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. proses pertukaran barang dan jasa serta untuk pembayaran utang. Pada umumnya setiap

BAB I PENDAHULUAN. dan mengatur kegiatan perekonomian suatu negara, termasuk pemerintah

SISTEM MONETER INTERNASIONAL

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAKAIAN DINAR DIRHAM SEBAGAI ALAT TUKAR (Studi Mengenai Komunitas Jaringan Wirausahawan Dinar Dirham Nusantara) Oleh : Santya Anggraini I Masa sebelum datangnya Islam (Pra Islam), uang dinar dan dirham telah digunakan sebagai alat pembayaran dalam transaksi perdagangan. Uang dinar dan dirham dikenal sejak zaman Romawi dan Persia. Masa Rasulullah SAW dan para sahabat, dibuat suatu kebijakan terhadap transaksi muamalah yaitu dengan menetapkan alat pembayaran dinar dirham dan juga dijadikan sebagai standar ukuran hukum syar i. Rasulullah Muhammad SWA menetapkan dinar sebagai mata uang resmi yang digunakan sehari-hari sesuai dengan pedoman Al qur an dan sunnah. Dinar dan dirham dan juga dijadikan sebagai standar ukuran hukum syar i. Beliau melakukannya atas bimbingan Allah SWT dan demi kemaslahatan umat manusia. Kemaslahatan itu dicapai dengan adanya suatu nilai mata uang yang kokoh, tidak terpengaruh oleh resesi, devaluasi, maupun inflasi. Setelah empat belas Abad berlalu dari zaman Rasulullah, perekonomian dunia terlihat maju dan berkembang dengan berbagai dinamika yang selalu disertai krisis ekonomi. Salah satu factor yang mempengaruhi terjadinya runtutan krisis ekonomi yang kerap menimpa dunia adalah bodied money menggantikan fiat money menjadi sangat relevan. Dalam hal ini, mata uang dinar telah membuktikan lebih unggul dibandingkan dengan mata uang lainnya. Dinar dirham memiliki beberapa keunggulan. Pertama, dinar merupakan mata uang yang stabil. Sejarah membuktikan sejak zaman Rasulullah, dinar telah menjadi mata uang yang paling stabil dibanding alat tukar lain. Dinar tidak pernah mengalami inflasi yang begitu besar. Penelitian Roy Festrem dari Barkeley University menyimpulkan bahwa harga emas konstan dan stabil sejak tahun 400 tahun hingga tahun 1976. Justru nilai emas dari tahun ke tahun cenderung mengalami kenaikan. Tahun 1900, harga emas per satu troy ons setara dengan US$ 19,39. Tapi pada tahun 2004, dengan kadar yang sama harga emas menjadi

US$ 455,75. Selama 24 tahun emas mengalami apresiasi sebesar 2250 persen. Kondisi ini berbeda dengan dolar yang dari tahun ke tahun mengalami ketidakstabilan nilai. Menurut Miller, terhitung sejak tahun 1940-1995, 1 US$ selama 55 tahun hanya berharga 8 sen. Artinya nilainya telah kehilangan 92 persen. Kedua, dinar memiliki kecenderungan memperkokoh perekonomian karena tahan inflasi. Sebagai contoh, dalam sejarahnya penggunaan dolar AS cenderung merapuhkan ekonomi lantaran rentan inflasi. Ketika dolar tidak lagi ditopang dengan emas, pemerintah AS akan gampang tergoda mencetak dolar dalam jumlah tak terbatas (unlimited ). Penciptaan uang dolar yang terus-menerus oleh Federal Reserve ( Bank Sentral AS ) dianggap para pakar ekonomi seperti Friedman dan Schwartz (1983), sebagai faktor utama penyebab depresi ekonomi sepanjang sejarah Amerika. Hasil riset mereka mengemukakan bahwa Federal Reseve sebagai penyebab inflasi karena mencetak dolar yang melebihi nilai barang dan jasa yang ada (Hamidi,2007). Ketiga, dinar tidak bisa digunakan untuk spekulasi. Dinar tidak dapat dimainkan sebagai komoditas menarik yang bisa diperdagangkan, seperti halnya emas batangan. Sebagai mata uang, dinar dirham memiliki nilai intrinsik sesuai beratnya masing-masing ( 4,25 gram emas 22 karat dan 3 gram perak murni ) di tambah dengan biaya cetak koin. Margin yang kecil untuk menutup biaya administrasi dari transaksi dinar ke mata uang yang digunakan membuat para spekulan tidak tertarik untuk menjadikan koin dinar sebagai komoditas perdagangan. Keempat, pendayagunaan dinar secara optimal diharapkan akan mengurangi ketergantungan dolar dari para fund manager, yang sejauh ini terus melakukan spekulasi secara destruktif demi mengecilnya ketergantungan tehadap dolar AS. Upaya penggunaan dinar diharapkan akan berkorelasi positif terhadap upaya stabilisasi ekonomi makro dan mikro. Kelima, dinar tidak perlu menggunakan alat hadling, sedangkan fiat money mesti menggunakannya demi melindungi diri dari perubahan kurs. Ini dapat terjadi karena dinar memiliki nilai intrinsik yang otomatis menjadi pelindung bagi dirinya sendiri. Meera (2004) berpendapat bahwa emas memiliki nilai intrinsik yang menjadi garansi atau pelindungan dari kemungkinan tekanan situasi eksternal

yang tak diinginkan. Emas menjadi bernilai bukan karena diundangkan suatu negara sebagaimana fiat money, tapi karena kandungan logam mulianya yang diakui semua orang di semua negara. II Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Dalam paradigma metode kualitatif memandang suatu realiatas/fenomena/gejala sosial sebagai sesuatu yang holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah yaitu obyek yang apa adanya atau tidak dimanipulasi oleh peneliti. Suatu realitas atau obyek dalam penelitian kualitatif tidak dapat dilihat secara parsial dan dipecah ke dalam beberapa variabel. Penelitian kualitatif memandang obyek sebagai sesuatu yang dinamis yang merupakan hasil kontruksi pemikiran dan bersifat utuh ( holistic ) karena setiap aspek dari obyek itu mempunyai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Instrumen dalam penelitian ini adalah orang atau human instrument. Untuk dapat menjadi instumen maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan atau pengalaman yang cukup luas. Dengan demikian mampu bertanya, menganalisis, memotret situasi dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian di lapangan. Oleh karena itu analisis data bersifat induktif yaitu berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di dalam realitas kehidupan dan kemudian dapat dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori. Jadi dalam penelitian kualitatif dilakukan analisis data untuk menguji hipotesis. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak peneliti menyusun proposal, melaksanakan pengumpulan data di lapangan, sampai peneliti mendapatkan seluruh data. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah snowball sampling dan berkembang menjadi purposive sampling. Di awal penelitian tahun 2010 hingga 2011 peneliti menggunakan penentuan snowball sampling dengan sampel Jawara di kota Bandung. Dari sampel yang sedikit

tersebut peneliti mencari informasi sampel lain dari yang dijadikan sampel terdahulu, sehingga makin lama jumlah sampelnya makin banyak. Seperti bola salju yang menggelinding makin lama bola saju tersebut makin besar. Pada mulanya sampel di ambil dari Jawara kota Bandung, kemudian sampel berkembang ke Jawara di kota Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, JawaTimur, dan luar pulau Jawa. Pengambilan sampel di kota-kota di Indonesia ini dengan pertimbangan untuk kelengkapan dan kedalaman data penelitian. III Komunitas Jaringan Wirausaha Pengguna Dinar Dirham (JAWARA) yang berada di Indonesia merupakan salah satu bentukan dari Wakala Induk Nusantara yang sekaligus di dukung oleh Baitul Mal Nusantara dan Amirat Indonesia ; yang senantiasa mensosialisasikan dan menggunakan dinar dirham dalam transaksi ekonomi. Dalam upaya menerapkan penggunaaan dinar dirham maka di buka cabang Wakala Umum di kota-kota di wilayah demografi Nusantara dan juga JAWARA di masing-masing daerah. Keterkaitan sistem diantara komunitas Wakala Induk Nusantara, Baitul Mal Nusantara, Jawara Pusat, Wakala Umum di masing-masing kota dan Jawara daerah; merupakan suatu upaya intens dari komunitas khusus yang saling terkait dan saling menunjang untuk memudahkan penerapan dinar dirham di Indonesia. Kurun waktu tahun 2008 hingga tahun 2013 ini terlihat perkembangan dinar dirham yang sangat intens dilakukan oleh Wakala dan JAWARA, dengan berbagai macam upaya dan strategi, seperti diadakan Festival Hari Pasaran, Festival Hari Kemenangan, sosialisasi keberbagai pihak, dan sebagainya. Selama proses pengenalan dinar dirham yang diinisiatori dari Wakala Induk dan JAWARA Nusantara, dilakukan kerjasama dengan pengusaha-pengusaha kecil yang umumnya status sosial ekonominya tergolong ekonomi menengah. Pada kenyataannya kegiatan-kegiatan ini menghabiskan biaya yang jumlahnya tidak sedikit bagi pengusaha kecil menengah. Dibutuhkan kemampuan untuk mengatur penyelenggaraan kegiatan yang melibatkan beberapa pihak. Dalam realitas dan evaluasi di lapangan jika akan dilakukan kembali kegiatan atau

festival-festival, tidak semua pengusaha memiliki kemauan dan kemampuan sama. Sehingga kegiatan yang awalnya diinformasikan secara bersemangat dari inisiator, kemudian ditanggapi secara rasional dan realistis. Dalam mencetak dan mendistribusikan dinar dirham ke masyarakat, WIN dan Jawara Pusat memberlakukan aturan-aturan, khususnya kebijakan penukaran kembali dari dinar ke mata uang rupiah, dimana dalam prakteknya tidak semua pihak dapat memahami dan tidak menerima kebijakan tersebut. Oleh karena itu kebijakan berupa maklumat penukaran dinar ke mata uang rupiah dibutuhkan suatu perencanaan yang stabil dan konsisten dalam penyelenggaraannya. Dalam gerakan dakwah agama dan sosial dari WIN dan JAWARA Nusantara, pengenalan dinar dirham tidak hanya sebatas ke majelis-masjelis Taklim, Takmirtakmir Masjid, Insitusi pendidikan, namun telah dikenalkan juga kepada para Sultan, para ulama, MUI, politisi, artis dan semua kalangan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diperoleh fakta bahwa peluang pengembangan dinar dirham di Indonesia memiliki potensi pengembangan yang cukup besar. Untuk memutuskan strategi pengembangan yang efektif dan tepat sasaran, diperlukan suatu sinergi positif antara WIN, JAWARA Pusat, Baitul Mal, Wakala-wakala Umum dan Jawara daerah. Untuk itu diharapkan : (1) Jawara Pusat melakukan konsolidasi internal kegiatan secara terencana ke Jawara-jawara di masing-masing wilayah/kafilah Dagang dengan program untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang. (2) Jawara Pusat bekerja sama dengan Kafilah Dagang melakukan agenda kerja yang terprogram dan berkelanjutan melalui majelis taklim, workshop di komunitas pengusaha, asosiasi pedagang setempat, seminar-seminar di Perguruan Tinggi, maupun workshop di instansi-instansi agar semakin banyak masyarakat yang paham dan menggunakan dinar dirham tidak hanya sebatas di kegiatan Festival/ Seminar/ pameran-pameran, namun diupayakan makin banyak digunakan dalam kegiatan usaha sehari-hari. (3) Jawara Pusat dan Wakala Induk Nusantara dalam menyampaikan dan menerapkan kebijakan-kebijakan internal dalam komunitas hendaknya mengedepankan komunikasi dua arah dengan menciptakan buadaya kerja yang melibatkan musyawarah, partisipasi, kesepakatan bersama, dan empati.

Mengingat Wakala Umum dan Jawara daerah/ Kafilah dagang merupakan ujung tombak dalam menghadapi konsumen dinar dirham. (4) Saat mengadakan agenda kegiatan-kegiatan sosialisasi maupun Festival Hari Pasaran, hendaknya sejak awal telah diinformasikan secara rinci dan terbuka tentang besarnya pembiayaan yang dibutuhkan; maupun pihak-pihak mana saja yang ikut berperan aktif menanggung biaya kegiatan. Mengingat kondisi ekonomi anggota Jawara yang umumnya memiliki karakteristik Usaha Kecil Menengah, tampaknya pembebanan biaya kegiatan merupakan salah satu aspek yang patut diperhatikan. (5) Wakala Induk Nusantara dan Jawara Pusat secara berkala melakukan pelaporan pembangunan Suq Muamalah yaitu kantor pusat dan Pasar Terbuka dinar dirham di Sawangan Depok. Dana pendirian yang diperoleh dari wakaf masyarakat hendaknya kelak di sertai juga dengan pelaporan terbuka ke umat mengenai sistem pengelolaan, status kepemilikan, audit pelaporan keuangan, dan peningkatan kemampuan kepemimpinan. Sehingga tujuan pendirian Suq Muamalah sebagai prototipe penerapan dinar dirham akan dirasakan manfaatnya bagi banyak pihak. (6) Agar dinar dinar makin dikenal oleh masyarakat dan digunakan dalam muamalah, WIN dan JAWARA Nusantara hendaknya memiliki kemauan juga kemampuan untuk dapat bekerja sama dengan berbagai pihak, serta berusaha menerima saran-saran dari berbagai pihak dengan terbuka dan konstruktif.