BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Dalam merancang pendidikan untuk anak usia prasekolah memerlukan

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR BAGAN... xi. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kognitif saja tetapi juga tidak mengesampingkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan ekspresi terhadap pemikiran menjadi kreatif. Permainan dapat

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam pembentukan kepribadian serta karakter anak. Masa usia dini 0-6

kreatif yang dimiliki oleh anak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LEMBAR HAK CIPTA LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan dasar yang diberikan kepada

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

PENGARUH KEGIATAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK PERMATAKU DESA LENJU KECAMATAN SOJOL UTARA KABUPATEN DONGGALA.

A. Latar Belakang Masalah

belajar, belajar seraya bermain, dengan demikian anak akan memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Memberdayakan anak adalah dengan menanamkan kelonggaran bagi anak

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya saat ini pendidikan anak usia dini. baik dalam aspek fisik-motorik, kognitif, bahasa, moral dan agama, sosial

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Juwita Mega Ningsih, 2015 Meningkatkan Kreativitas Menari Anak D engan Menggunakan Properti Tari

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

Munandar dalam Satriani (2011, hlm. 2) bahwa Kreativitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media audio visual merupakan salah satu jenis media yang dapat digunakan dalam pembelajaran.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siska Novalian Kelana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI TK PKK OTI KECAMATAN SINDUE TOBATA KABUPATEN DONGGALA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan alat menyatakan pikiran dan

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. masa peka dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Usia 4-6 tahun

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. ketika anak lahir. Tidak semua masyarakat Indonesia menyadari pentingnya

BAB V KESIMPULAN dan IMPLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi dan informasi memiliki pengaruh besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renni Rohaeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara luas diketahui bahwa periode anak dibagi menjadi dua

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Azzela Mega Saputri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan yang. memfasilitasi proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

DAFTAR ISI ABSTRAKS... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR BAGAN... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala

BAB 1 PENDAHULUAN. upaya pengajaran dan pelatihan. Secara umum pendidikan dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Pendidikan Taman Kanak-Kanak memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Edisi Khusus No. 2, Agustus 2011

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anak bebas melakukan, memegang, menggambar, membentuk ataupun. masalah serta meningkatkan kemampuan dalam mengingat sesuatu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian anak usia dini yang berada

BAB I PENDAHULUAN. Kanak- kanak. TK adalah tempat anak belajar, anak berkembang lewat

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

MEDIA GAMBAR BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat bagi perkembangan buah hatinya. Dengan demikian anak akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat menemukan potensi tersebut. Seorang anak dari lahir memerlukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. bimbingan dan pengarahan anak tidak akan faham dan tidak tahu cara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan untuk anak

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana ia memperoleh pendidikan, perlakuan, dan. kepengasuhan pada awal-awal tahun kehidupannya (Santoso, 2002)

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang system

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis dan kajian teoritis efektivitas kegiatan

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu potensi yang dimiliki manusia adalah potensi kreatif. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum memasuki

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Anak usia prasekolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku anak didik agar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini dimulai masa usia 0 6 tahun. Masa ini

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Dalam merancang pendidikan untuk anak usia prasekolah memerlukan pemikiran yang tepat, dimana dalam memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak dan usia anak sangat perlu diperhatikan. Dengan demikian diperlukan suatu pembelajaran yang dapat memberikan kontribusi yang positif dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan prasekolah. Pembelajaran seni tari yang dijadikan sebagai masukan dalam dunia pendidikan anak usia prasekolah sangat membantu dalam proses perkembangan anak selanjutnya. Penerapan pembelajaran tari yang diterapkan pada anak usia prasekolah sangat berbeda, hal tersebut perlu disesuaikan dengan karaketeristik dan usia anak. Cara penerapan pembelajaran tari pada anak usia prasekolah lebih menekankan anak untuk mau bergerak secara aktif, kreatif dan memiliki pengalaman dalam bergerak. Anak usia prasekolah yang usianya berkisar 4-6 tahun secara umum termasuk ke dalam anak usia taman kanak-kanak. Anak pada usia ini tergolong pada usia peniruan gerak dan mencoba berbagai hal yang baru, maka sangat tepat jika berikan hal-hal yang sangat positif seperti di tumbuhkannya pengalaman kreatif sehingga disaat anak tumbuh dewasa dapat menghasilkan karya-karya sendiri dan tidak mengandalkan karya-karya orang lain. 129

130 Pembelajaran tari yang diterapkan pada anak usia prasekolah selain memerlukan adanya strategi atau cara yang berbeda dalam proses pembelajarannya, diperlukan juga adanya pemilihan stimulus yang tepat untuk dijadikan sebagai rangsangan agar anak aktif dalam bergerak, kreatif dalam bergerak dan memiliki pengalaman dalam bergerak. Dengan demikian, anak akan mudah paham dan tertarik untuk menggerakkan anggota tubuhnya. Sebelum melakukan penerapan pembelajaran tari dengan menggunakan rangsangan, guru mencoba untuk membuat rencana pembelajaran tari yang berupa langkah-langkah pembelajaran sehingga memudahkan dalam melakukan proses pembelajaran. Rangsang gambar yang berpengaruh terhadap perkembangan kreativitas gerak tari pada anak usia prasekolah merupakan cara dalam memotivasi anak untuk mau bergerak dengan adanya media gambar yang dapat memberikan masukan yang berupa ide-ide, imajinasi dan fantasinya bagi anak dalam melakukan gerak, sehingga akan menimbulkan perkembangan kreativitas gerak tari. Perkembangan kreativitas gerak tari di sini bukan berarti anak membentuk, mengembangkan, menciptakan atau melakukan gerak- gerak tari yang indah tetapi anak dapat bergerak secara bebas dalam menuangkan ide-ide, imajinasi dan fantasinya melalui gambar yang dilihatnya. Sehingga tujuan dari perkembangan kreativitas gerak tari yang lebih pada keaktifan anak dalam bergerak, kreatifnya anak dalam bergerak dan memberikan pengalaman gerak, dapat tercapai. Dalam proses penerapan rangsang gambar yang perlu diperhatikan adalah objek atau gambar sebagai alat dalam merangsang anak untuk bergerak. Gambar

131 yang akan dijadikan sebagai stimulus harus memiliki nilai positif atau mendidik bahkan mudah dipahami anak. Gambar yang disukai anak cenderung gambar yang berwarna-warni sehingga menarik perhatian anak. Gambar lingkungan pedesaan merupakan gambar yang dapat dijadikan media untuk anak bergerak, dimana dalam gambar lingkungan pedesaan mencakup berbagai macam objek yang dapat dijadikan sumber dalam mengembangkan ide-ide, imajinasi dan fantasi anak dalam bergerak, lebih mudah didapat dan murah selain itu gambar lingkungan pedesaan memiliki nilai yang lebih dibandingkan dengan gambargambar lain yang dianggap menarik, gambar lingkungan pedesaan lebih mendidik dan dapat memudahkan anak untuk lebih memahami lingkungan disekitar dibandingkan gambar lain. Gambar lingkungan pedesaan yang digunakan dalam perkembangan kreativitas gerak tari pada penelitian ini, gambar aktivitas masyarakat pedesaan dan lingkungan sekitar pesawahan seperti memancing disungai, membajak sawah, mengantarkan makanan kesawah, bebek berenang, pohon atau tanaman disekitar sawah, mencangkul, menanam sayuran dikebun. Penerapan rangsang gambar lingkungan pedesaan dengan berbagai tema, yang diterapkan dalam proses pembelajaran tari pada anak usia prasekolah ini akan menimbulkan berbagai pemahaman, pola pikir, dan perilaku gerak yang berbeda, disaat anak melihat gambar. Sehingga hal tersebut dapat membantu anak dalam belajar cara mengungkapkan berbagai hal, berpikir yang kritis, bahkan dalam memecahkan berbagai permasalahan.

132 Pemikiran dan ide-ide anak yang timbul dari adanya rangsang gambar yang diperlihatkan anak akan sangat membantu terhadap perkembangan kreativitas gerak tari, anak dapat melakukan gerak yang bahkan sama sekali belum pernah dilakukannya yang disebabkan oleh ide-ide, imajinasi dan fantasinya setelah melihat gambar lingkungan pedesaan yang dituangkan melalui gerak tubuh. Sehingga perkembangan kreativitas gerak tari yang dimaksudkan diatas akan tercapai. Adapun kegiatan pembelajaran tari dengan menggunakan rangsang gambar terhadap perkembangan kreativitas tari pada anak usia prasekolah ini, tidak lepas dari adanya faktor-faktor yang menghabat yaitu faktor usia dan karakteristik anak yang belum dewasa dan fasilitas dan tempat yang kurang memadai sehingga ruang anak dalam mengekspresikan imajinasi, fantasi dan menuangkan ide-idenya melalui gerak sangat terbatas, sehingga peran guru sangat penting sebagai motivator dan fasilitator. Dalam penerapan pembelajaran guru harus dapat membimbing anak dalam pembelajaran. Metode dan suasana pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik anak yaitu lebih pada kegiatan bermain sambil belajar sehingga anak akan merasa senang dan nyaman dalam belajar. Hasil yang ingin diketahui dari penelitian ini yaitu seberapa besar pengaruh rangsang gambar terhadap perkembangan kreativitas gerak tari pada anak usia prasekolah adalah 44 % anak perempuan berkembang kreativitas gerak tari dan 24 % anak laki-laki berkembang kreativitas gerak tari selain dapat dilihat dari hasil pre-test sebelum menggunakan rangsang gambar lingkungan pedesaan dan hasil

133 post-test setelah penggunaan rangsang lingkungan pedesaan nilai perbandingannya 58,64 X1 < 69,8 X2, yang berarti bahwa hasil setelah adanya rangsang gambar lebih besar atau meningkat dari pada sebelum adanya rangsang gambar terhadap perkembangan kreativitas gerak tari. Dari hasil observasi dan wawancara ditemukan bahwa tingkat keaktifan, kreatif dan memiliki pengalaman gerak pada anak peremuan lebih tinggi dari tingkatan anak laki-laki, dikarenakan anak laki-laki jumlah anak laki yang sedikat dan kurang seriusnya dalam melakukan gerak, tetapi dapat disimpulkan bahwa rangsang gambar sangat berpengaruh cukup besar terhadap perkembangan kreativitas pada anak usia prasekolah. B. Implikasi Dari kegiatan penelitian yang dilakukan di TK Bhakti Pertiwi Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang tentang pengaruh rangsang gambar terhadap perkembangan kreativitas gerak tari pada anak usia prasekolah, diharapkan dapat memberikan implikasi sebagai berikut. a. Peneliti Memperoleh pengalaman yang sangat berharga terutama dalam hal mengajar. Dalam hal ini peneliti merasakan proses pembelajaran tari pada anak usia prasekolah dengan rangsang gambar lingkungan pedesaan terhadap perkembangan kreativitas gerak tari. Dari penelitian ini peneliti mendapat

134 gambaran mengenai pemilihan materi, metode dan media yang harus diseuaikan dengan usia dan karakteristik anak yang berbeda. b. Guru dan Calon pendidik Taman Kanak-kanak Pembelajaran tari dengan menggunakan rangsang gambar terhadap perkembangan kreativitas gerak tari ini memberikan kontribusi yang sangat positif dalam kegiatan pembelajaran pada anak usia prasekolah. Sehingga membantu perkembangan kreativitas dan keaktifan anak dalam mata pelajaran yang lain. c. Siswa Siswa dapat memperoleh pengalaman dalam bergerak, sehingga akan memudahkan anak dalam pembelajaran tari pada tingkat selanjutnya. d. Kepala Sekolah Penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kemajuan dan kebijakan sekolah dalam pembelajaran seni, sehingga dimasa yang akan taman kanak-kanak menjadi unggulan dengan kemajuan program akademik dan seninya.