PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN PADA TERAPI LATIHAN PASIF MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN LUKA BAKAR DERAJAT II DI RSUP SANGLAH DENPASAR

dokumen-dokumen yang mirip
I Made Agus Arta Winangun Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar ABSTRAK

Ni Made Sulasih RSUP Sanglah Denpasar, Juni 2012 Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ABSTRAK

PENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG

PERBEDAAN INTERVENSI MUSCLE ENERGY TECHNIQUE DAN INFRARED

INTERVENSI ULTRA SOUND

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

SKRIPSI AUTO STRETCHING

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

INTERVENSI FOUR SQUARE STEP

SKRIPSI EFEKTIFITAS PEMBIDAIAN BACK SLAB CAST DAN SPALK TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

PENGARUH STIMULASI DUA DIMENSI TERHADAP KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS ATAS PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DI RSUP SANGLAH DENPASAR

PENAMBAHAN SHAKING MASSAGE

INTERVENSI ULTRASOUND

ABSTRAK. Kata kunci : sindroma myofascial, otot upper trapezius, cryotherapy, ischemic compression technique, myofascial release technique

Guntur Prasetya*) Maria Suryani**) Mamat Supriyono***)

PENGARUH PEDAL EXERCISE

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

SKRIPSI SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

EFEKTIVITAS IRIGASI LUKA MENGGUNAKAN LARUTAN NORMAL SALIN YANG DI HANGATKAN TERHADAP NYERI LUKA TRAUMA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA LANGSA

SKRIPSI. Oleh: Yuni Novianti Marin Marpaung NIM KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN

SKRIPSI NYOMAN HARRY NUGRAHA

SKRIPSI PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN INTERVAL

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

ABSTRAK. I Wayan Suadnya Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

PENAMBAHAN CONTRACT RELAX STRETCHING PADA INTERVENSI IFC DAN ULTRASONIK DAPAT MENGURANGI NYERI PADA KONDISI SINDROMA MIOFASIAL OTOT SUPRASPINATUS

INTERVENSI SLOW STROKE BACK MASSAGE

PEMBERIAN OTAGO HOME EXERCISE PROGRAMME LEBIH BAIK DALAM MENGURANGI RISIKO JATUH DARIPADA BALANCE STRATEGY EXERCISE PADA LANSIA DI TABANAN

PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR DI RUANGAN BEDAH RSUD PROF.

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI PADA LANSIA DENGAN ARTRITIS REUMATOID

INTERVENSI INTEGRATED NEUROMUSCULAR INHIBITATION TECHNIQUE

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

SKRIPSI. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA FISIOTERAPI. Oleh : AYU RIESKY NIM.

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

SKRIPSI OLEH: Oktaviani De Rosari Deor NRP: FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

SKRIPSI PENGARUH LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN MASSA OTOT PECTORALIS MAYOR DAN BICEPS PADA USIA REMAJA DAN DEWASA GDE RABI RAHINA SOETHAMA

PENGARUH MENDENGAR MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASIEN PASCA OPERASI APENDISITIS

SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA

INTERVENSI DYNAMIC REVERSALS

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh, dapat

Tasnim 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn:

PERUT TEKNIK EFFLEURAGE

Penambahan Traksi Translasi Pada Intervensi Ultrasound, Transcutaneus Elektrikal Nerve Stimulation dan Quadriceps Exercise

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Otak merupakan organ yang sangat vital bagi seluruh aktivitas dan fungsi

SKRIPSI PENGARUH LATIHAN ROM AKTIF ASISTIF SPRING GRIP TERHADAP KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS ATAS PADA PASIEN STROKE ISKEMIK

PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN HEXAGON DRILL DAN ZIG-ZAG RUN

STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

I Nyoman Ady Pranatha Bagian Fisioterapi RSUP Sanglah Denpasar Program Studi Fisioterapi, Universitas Udayana, Denpasar ABSTRAK

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

TESIS PENGARUH PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN TENSION TYPE HEADACHE (TTH)

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

SKRIPSI. Komang Dhyanayuda P.

ABSTRAK PENGARUH MUSIK YANG DISUKAI DAN MUSIK RELAKSASI TERHADAP PERSEPSI NYERI

SKRIPSI PENGARUH SLOW-STROKE BACK MASSAGE

SKRIPSI 011 NI PUTU PURNAMAWATI

Abstrak. Kata kunci: nyeri pinggang bawah, kompres hangat, lansia. Abstract

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERESETUJUAN SIDANG SKRIPSI. ii HALAMAN PENGESAHAN. iii ABSTRAK iv

KOMBINASI HALF SQUAT EXERCISE

BAB V HASIL PENELITIAN. Karekteristik sampel penelitian dipaparkan dalam Tabel 5.1 diskripsi

PENGARUH PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASAN. Abstrak

SKRIPSI PENGARUH PREOPERATIVE TEACHING TERHADAP PELAKSANAAN MOBILISASI DINI PASIEN PASCA BEDAH APPENDECTOMY DI RSUP SANGLAH DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat, 2008). Keluhan yang

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).

PENGARUH PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR) TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN TENSION TYPE HEADACHE (TTH) Naskah Publikasi

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT DISMENORE PADA KARYAWATI BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM KIDS PONTIANAK

DI BANJAR ABASAN SINGAPADU TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN. Desain dari penelitian ini adalah Pre Experimental dengan pendekatan one

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE

BAB 4 METODE PENELITIAN. Prijonegoro Sragen dan Puskesmas Sidoharjo Sragen. Penelitian ini berlangsung bulan Maret-Juni 2014.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EFEKTIVITAS METODE SOSIODRAMA (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA MATA PELAJARAN IPS BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH

BAB III METODE PENELITIAN. untuk membandingkan adakah perbedaan Visual Analog Scale (VAS)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasi

PADA BURUH ANGKUT BERAS DI DESA MENGESTA, TABANAN

NI MADE AYU SRI HARTATIK

APLIKASI PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA HIPERTENSI DERAJAT I DI KOTA DENPASAR

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam.

SKRIPSI SENAM HAMIL MENURUNKAN GANGGUAN TIDUR PADA IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA DI RUMAH SEHAT MADANI LARAS SURYA SORE RIANITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan data World Health Organization (2010) setiap

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST

PENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DAN SLOW- STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID PRIMER

SKRIPSI PEMBERIAN OTAGO HOME EXERCISE PROGRAMME LEBIH BAIK DALAM MENGURANGI RISIKO JATUH DARIPADA BALANCE STRATEGY EXERCISE PADA LANSIA DI TABANAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH CERITA MELALUI AUDIOVISUAL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Pada kasus-kasus pembedahan seperti tindakan operasi segera atau elektif

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOGA DASAR DI SMK NEGERI 1 KALASAN

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Penelitian ini dilakukan di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi. Jl.H Adam Malik

PERBEDAAN PERUBAHAN TEKANAN DARAH ARTERI RERATA ANTARA PENGGUNAAN DIAZEPAM DAN MIDAZOLAM SEBAGAI PREMEDIKASI ANESTESI

SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN FISIK PADA KELOMPOK LANSIA PEREMPUAN DI DESA DAUH PURI KAUH DENPASAR BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN BRIEF REPETITION ISOMETRIC MAXIMUM EXERCISE DALAM PENCEGAHAN DISUSE ATROFI OTOT PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK

PENGARUH PROPOLIS SECARA TOPIKAL TERHADAP FIBROBLAS PASCA LUKA BAKAR PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) Oleh : RAUZATUL FITRI

Transkripsi:

PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN PADA TERAPI LATIHAN PASIF MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN LUKA BAKAR DERAJAT II DI RSUP SANGLAH DENPASAR Kadek Agustini Aryani RSUP Sanglah Denpasar Program Studi Fisioterapi, Universitas Udayana, Denpasar Agustinikd_ft@yahoo.com ABSTRAK Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan jaringan yang disebabkan oleh kontak dengan sumber panas. Nyeri merupakan salah satu manifestasi klinis pada luka bakar derajat II. Penelitian ini dilakukan di Unit Luka Bakar RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian experimental, dengan desain randomized pre test and post test control group design. Sampel yang didapat sebesar 24 orang yang terdiri dari 12 orang kelompok kontrol dan 12 orang kelompok perlakuan. Sampel dipilih dengan teknik randomized sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah terapi latihan pasif dan teknik relaksasi pernafasan. Variabel dependennya adalah perubahan intensitas nyeri yang diukur dengan skala VAS. Data dianalisis dengan uji statistik parametrik dengan uji t. Hasil yang didapatkan nilai t sebesar 34,51 dengan nilai rata-rata sebesar 50,33, p sebesar 0,00 (p<0,05) hasil tersebut menunjukkan H 0 ditolak yang artinya terapi latihan pasif efektif menurunkan nyeri pada luka bakar derajat II. Pada intervensi teknik relaksasi pernafasan dan terapi latihan pasif didapatkan nilai t sebesar 63,44, rata-rata sebesar 66,50, p sebesar 0,00 (p<0,05) menunjukkan H 0 ditolak yang artinya teknik relaksasi pernafasan dan terapi latihan pasif efektif menurunkan intensitas nyeri luka bakar derajat II. Dari hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan pengaruh yang bermakna dimana intervensi teknik relaksasi pernafasan pada terapi latihan pasif lebih efektif menurunkan nyeri luka bakar derajat II karean dari hasil penelitian didapat rata-rata selisih penurunan intensitas nyeri sebesar 66,50 sedangkan pada intervensi terapi latihan pasif didapat rata-rata selisih penurunan intensitas nyeri sebesar 50,33. Kata kunci: teknik relaksasi pernafasan, terapi latihan pasif, intensitas nyeri, luka bakar derajat II.

GIVING BREATH RELAXATION TECHNIQUES IN PASSIVE EXERCISE THERAPY REDUCE PAIN INTENSITY IN PATIENTS IN SECOND DEGREE BURNS SANGLAH HOSPITAL IN DENPASAR Kadek Agustini Aryani RSUP Sanglah Denpasar Program Studi Fisioterapi, Universitas Udayana, Denpasar Agustinikd_ft@yahoo.com ABSTRACT The burn is a form of tissue damage caused by contact with heat sources. Pain is one of the clinical manifestations in the second degree burns. The research was conducted in Sanglah Hospital Burn Unit Denpasar. This research is experimental, randomized design with pre test and post test control group design. The samples were obtained for 24 people consisting of 12 persons of control group and 12 treatment groups. The sample was selected by randomized sampling technique. Independent variables in this study is a passive exercise therapy and breathing relaxation techniques. Dependent variable is the change in pain intensity as measured by the VAS scale. Data were analyzed with parametric statistical test with t test. The results obtained t value of 34.51 with an average value of 50.33, p of 0.00 (p <0.05) results showed that mean H 0 rejected passive exercise therapy is effective in reducing pain in the second degree burns. In the intervention breathing and relaxation techniques of passive exercise therapy obtained t value of 63.44, an average of 66.50, p of 0.00 (p <0.05) showed a mean H 0 rejected breathing relaxation techniques and exercise therapy is effective passive reduce pain intensity II degree burns. From the results showed no significant differences in the influence which intervention techniques at therapy relaxation breathing exercises reduce pain more effectively passive degree burns II because results obtained from the average difference in pain intensity decreased by 66.50 while in passive exercise therapy intervention gained an average decrease in pain intensity difference of 50.33. Key words: relaxation breathing techniques, passive exercise therapy, pain intensity, second-degree burns. I. Pendahuluan Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas, bahan kimia, listrik dan radiasi (1). Di Indonesia hingga saat ini belum ada angka statistik yang menyebutkan data korban luka bakar secara akurat. Berdasarkan hasil survei Asosiasi Luka Bakar Indonesia (ALBI) dari beberapa rumah sakit di lima kota besar di Indonesia menunjukkan angka kematian akibat luka bakar pada tahun 2002 cukup tinggi yaitu sebesar 36,25% atau 835 jiwa dari 2303 jiwa. Berdasarkan data dua tahun terakhir yang diperoleh dari RSUP Sanglah Denpasar menunjukan jumlah

pasien luka bakar yang dirawat pada tahun 2008 sebanyak 66 pasien, tahun 2009 sebayak 70 pasien. Dari jumlah pasien yang dirawat tersebut sebagian besar menderita luka bakar derajat II, tahun 2008 sebanyak 58 pasien, tahun 2007 sebanyak 54 pasien. Nyeri merupakan salah satu manifestasi klinis yang serius pada luka bakar derajat II. Kulit yang terbakar mengakibatkan cidera terhadap jaringan tubuh, keadaan tersebut akan menimbulkan nyeri karena hampir disemua jaringan tubuh terdapat ujung-ujung saraf halus yang menyalurkan impuls nyeri. Nyeri digambarkan sebagai sensoris yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial (2). Penatalaksanaan nyeri yang efektif tidak hanya mengurangi kenyamanan fisik tetapi juga meningkatkan mobilisasi lebih awal dan membantu pasien kembali bekerja lebih dini, memperpendek masa hospitalisasi dan mengurangi biaya perawatan kesehatan. Nyeri yang berlangsung lama dapat berubah menjadi nyeri kronis yang lebih membahayakan dari sebelumnya (2). Terapi latihan pasif dan teknik relaksasi pernafasan merupakan salah satu terapi yang digunakan untuk menurunkan intensitas nyeri. Latihan pasif pada hakekatnya merupakan cara memelihara ekstensibilitas otot dan mencegah perlengketan otot sehingga memperoleh efek relaksasi dan perlemasan otot (3). Teknik relaksasi dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh, kecemasan, menurunkan kelelahan sehingga akan meningkatkan kontrol nyeri (4). Teknik relaksasi ini efektif digunakan pada pasien nyeri akut dan tidak memerlukan biaya. Dari uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui adanya pengaruh terapi latihan pasif dan penambahan teknik relaksasi pernafasan pada terapi latihan pasif dalam penurunan intensitas nyeri pada pasien luka bakar derajat II. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada fisioterapi dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan fisioterapi khususnya dan usaha peningkatan mutu pelayanan kesehatan pada umumnya. II. Materi dan Metode Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah 24 orang pasien luka bakar derajat II yang terdiri dari 12 orang kelompok kontrol dan 12 orang kelompok perlakuan. Data identitas meliputi: nama, umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, pekerjaan dan data intensitas nyeri yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan skala VAS pada masingmasing sampel sebelum dan sesudah diberikan terapi. Pengambilan sampel menggunakan metode randomized sampling. a) Rancangan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian experimental, menggunakan desain randomized pre test and post test control group design. b) Instrumen penelitian Instrumen penelitian dengan variabel yaitu: 1) Variabel bebas : terapi latihan pasif dan teknik relaksasi pernafasan 2) Variabel terikat : perubahan intensitas nyeri yang diukur dengan VAS c) Prosedur penelitian 1. Pengukuran nyeri Pengukuran nyeri menggunakan skala VAS yaitu

dengan membuat garis lurus sepanjang 100 mm. Subyek diberi penjelasan untuk memberi tanda titik sepanjang garis tersebut di daerah mana gambaran nyeri yang dirasakan. Kemudian jarak diukur dari batas paling kiri sampai pada tanda yang diberikan subyek dan itulah nilai yang menunjukkan skor derajat nyeri. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah diberikan terapi pada kedua kelompok. 2. Intervensi yang diberikan Terapi latihan pasif diberikan secara manual sesuai area tubuh yang terkena luka bakar, dilakukan setiap hari 30-45 menit selama tujuh hari. Teknik relaksasi pernafasan dalam dilakukan setiap hari 10-15 menit selama tujuh hari. d) Analisis statistik 1) Uji normalitas data dengan Saphiro Wilk Test untuk uji statistik p > 0,05 maka data terdistribusi normal. Uji homogenitas data dengan Leven s test untuk uji statistik p > 0,05 maka data bersifat homogen. 2) Analisis data dengan statistik parametrik dengan uji t. Tes untuk uji statistik adalah p = 0,05 (5%). Bila p > 0,05 tidak bermakna, bila p < 0,05 (5%) bermakna. Proses pengolahan data menggunakan SPSS 17. III. Hasil Penelitian 1) Keadaan umum proses penelitian Pada penelitian ini dilakukan pengumpulan data sejumlah 12 responden pada kelompok terapi latihan pasif (kontrol) dan 12 responden pada kelompok terapi latihan pasif dan teknik relaksasi pernafasan (perlakuan). 2) Umur responden 13 54 tahun dengan nyeri luka bakar derajat II. 3) Hasil uji normalitas dan homogenitas data ditampilkan pada tabel 1. Tabel. 1. Kelompok n p (Uji Normalitas) p (Uji Homogenitas) Sebelum Kontrol 12 0,211 Perlakuan 12 0,176 Sesudah Kontrol 12 0,253 Perlakuan 12 0,066 0,72 0,135 Dari hasil uji normalitas terlihat data terdistribusi normal dengan p > 0,05. Sedangkan hasil uji homogenitas data dengan p > 0,05 yang berarti varian kedua kelompok adalah sama yaitu dari populasi luka bakar derajat II dengan intensitas nyeri yang sama. 4) Sebelum dan sesudah diberikan terapi pada kedua kelompok diukur nyeri diuji dulu perbedaannya dan hasilnya ditampilkan pada tabel 2 dan 3.

Tabel. 2. Uji perbedaan sebelum dan sesudah diberikan terapi pada kelompok kontrol n Mean SD t p Sebelum 12 79,0000 4,28528 Sesudah 12 28,6667 6,08027 34,51 8 0,000 Dari hasil uji paired t test diperoleh nilai t = 34,518 dengan p = 0,000 yang berarti bahwa ada perbedaan rerata nilai nyeri yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan terapi latihan pasif. Tabel. 3. Uji perbedaan sebelum dan sesudah diberikan terapi pada kelompok perlakuan n Mean SD t p Sebelum 12 78,5000 4,79583 Sesudah 12 12,0000 4,57265 63,449 0,000 Dari hasil uji paired t test diperoleh nilai t = 63,449 dengan p = 0,000 yang berarti bahwa ada perbedaan rerata nilai nyeri yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan terapi. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi teknik relaksasi pernafasan dan terapi latihan pasif dapat menurunkan nyeri. Tabel. 4. Perbedaan intensitas nyeri setelah diberikan terapi pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan Kelompok n Mean SD t p Kontrol 12 50,3333 5,05125 Perlakuan 12 66,5000 3,63068-9,003 0,000 Dari hasil uji independent t test diperoleh nilai p = 0,000 yang berarti bahwa ada perbedaan rerata yang bermakna antar rerata nilai selisih VAS kelompok kontrol dan rerata nilai selisih VAS kelompok perlakuan. Hasil uji ini menunjukkan bahwa penambahan teknik

relaksasi pernafasan pada terapi latihan pasif lebih efektif menurunkan nyeri pada pasien luka bakar derajat II dengan penilaian secara VAS sebesar 66,5000 poin. IV. Pembahasan Dari hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata intensitas nyeri kelompok kontrol sebelum diberikan terapi sebesar 79,00. Setelah diberikan terapi menjadi 28,66. Sedangkan pada kelompok perlakuan sebelum diberikan terapi nilai rata-rata sebesar 78,50. Setelah diberikan terapi menjadi 12,00. Perubahan intensitas nyeri yang terjadi setelah diberikan terapi baik pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan adalah kearah penurunan. Hal ini akan mempercepat mobilisasi lebih awal dan membantu pasien kembali bekerja lebih dini, mengurangi kunjungan klinik, memperpendek masa hospitalisasi dan mengurangi biaya perawatan kesehatan. V. Simpulan dan Saran a) Simpulan 1) Terapi latihan pasif efektif menurunkan intensitas nyeri pada pasien luka bakar derajat II 2) Penambahan teknik relaksasi pernafasan pada terapi latihan pasif efektif menurunkan intensitas nyeri pada pasien luka bakar derajat II. 3) Penambahan teknik relaksasi pernafasan pada terapi latihan pasif lebih efektif menurunkan intensitas nyeri pada pasien luka bakar derajat II. b) Saran 1) Penelitian ini bisa dijadikan bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak. 2) Kelemahan penelitian ini tidak memperhatikan tingkat kesamaan responden seperti derajat II dengan memperhatikan luas luka bakar. 3) Implikasi temuan ada baiknya diterapkan di rumah sakit lain dalam memberikan pelayanan fisioterapi umumnya dan khususnya dalam penatalaksanaan nyeri nonfarmakologis. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada pasien yang telah bersedia untuk menjadi responden sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Daftar Pustaka 1. Moenadjat, 2003. Luka Bakar, Pengetahuan Klinis Praktis, Edisi Kedua, Cetakan Kedua. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2. Brunner & Suddarth, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi Kedelapan, Volume Pertama. Jakarta: EGC. 3. Kisner, C. 2007. Therapeutic Exercise, Edisi Kelima. Philadelphia: F. A. Davis Company. 4. Davis, 2000. Panduan Relaksasi dan Reduksi Stres, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama. Jakarta: EGC.

5. Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: CV. Sagung Seto. 6. Pocock, 2008. Clinical Trial a Practical Aproach. Chichester. 7. Santoso, 2009. Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 8. Susan, J. 2003. Handbook of Physical Medicine and Rehabilitation, Burns, Edisi Kedua. Philadelphia: Lippincoff Williams & Wilkins. 9. Putra, 2002. Pengaruh Teknik Relaksasi Pernafasan Terhadap Percepatan Mobilisasi pada Klien Cedera Kepala Ringan dan Sedang di instalasi Rawat Inap RSUP Sanglah Denpasar, Skripsi Program S1 Ilmu Keperawatan. Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. 10. Widastra, 2007. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Persepsi Nyeri Pada Lansia Dengan Arthritis di RSTW Wana Seraya Denpasar. Penelitian Poltekes Denpasar. 11. Yosef Laka, 2004. Pengaruh Penggunaan Teknik Relaksasi Pernafasan Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Pada Pasien Post Apendiktomi di RSUD Umbu Rata Mahe Waingapu. Skripsi Program Studi S1 Ilmu Keperawatan FK Universitas Airlangga.