PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN IMACULATA NIM F

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS III SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PETA DALAMPEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VI SD

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

SEPTI SUBIANTI NIM F

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI DIKELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SDN 21 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN MINAT DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE INQUIRY KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh :

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ DI SD

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II MIS NAHDATUL UMMAH

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 03 KAWAN KECAMATAN SUNGAI BETUNG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh AJUNG NIM F

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TALKING STICK UNTUK MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA KELAS III SDN 04 PONTIANAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 2 JOGOMERTAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL RANGKA MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KONKRIT KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI NOMOR 19 PERIJI ARTIKEL PENELITIAN.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA KONGKRET KELAS V SDN 07 NOYAN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ENERGI DAN PENGGUNAANYA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI LISAN PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE DISKUSI BAHASA INDONESIA KELAS VI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN GAYA MAGNET KELAS V SD

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS V SDN 20 KURAO PAGANG PADANG

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK MURID KELAS V SDN 14 BADAT ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh SRI KAYATUN NIM F

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN TEKNIK MAKE A MATCH DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATA PELAJARAN FISIKA

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SD

IMPROVEMENT OF SCIENCE LEARNING OUTCOMES THROUGH GROUP INVESTIGATION IN VB

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA DAKON BILANGAN DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II ARTIKEL PENELITIAN

Peningkatkan Hasil Belajar Ipa Materi Membuat Senter Sederhana Dengan Metode Demonstrasi Sularno SD Negeri 03 Nglebak Karanganyar

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BATANG DAN FUNGSINYA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI MATA PELAJARAN IPA KELAS III SDN 19 KUBU ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS III SEKOLAH DASAR SWASTA BRUDER DAHLIA PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH MARIA SOPIA NIM: F.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE DIKSUSI DI KELAS III SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN KARTU BILANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 06 SUNGAI LAUR ARTIKEL PENELITIAN OLEH SULIANI NIM F

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN GAYA MAGNET KELAS V SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SD

PENERAPAN METODE PERCOBAAN DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN O1 TELUK PAKEDAI ARTIKEL PENELITIAN. Oleh HAMDI NIM.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENERAPAN METODE PERCOBAAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD

DI SD NEGERI 07 LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE EKSPOSITORI DI SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

Misbahul Munir 1. Putu Eka Suarmika, S.Pd., M.Pd. 2

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI SDN 11 PINANG SINAWA KABUPATEN SOLOK SELATAN

Transkripsi:

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN IMACULATA NIM F 34211532 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2014

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Imaculata, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak Email: Imaculata69@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuaan mendiskripsikan tentang penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas I Sekolah Dasar Amkur Ceria Pelangor, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas, Berdasarkan analisis siklus I perolehan nilai siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 20 orang peserta didik dan 7 orang peserta didik yang berhasil mencapai ketuntasan minimal. Sedangkan penilaian untuk guru pada kemampuan menyusun perencanaan rata-rata 3,11, kemampuan melaksanaan pembelajaran pada siklus I rata-rata 2,86, siklus II perolehan meningkat 21 orang siswa yang berhasil mencapai ketuntasan minimal, Sedangkan penilaian untuk guru pada kemampuan menyusun perencanaan ratarata 3,59, kemampuan melaksanaan pembelajaran rata-rata 3,60. Berdasarkan pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas I Sekolah Dasar Amkur Ceria Pelangor Kata kunci : hasil belajar, metode demonstrasi, ilmu pengetahuan alam Abstract: This study on the application of the method to describe bertujuaan demonstration on learning of Natural Science to improve student learning outcomes Elementary School first grade Amkur Pelangor Cheers, The method used in this research is descriptive method of research that forms the Classroom Action Research, Based on the analysis of the first cycle of the acquisition value of student who has not attained mastery learning as much as 20 students and 7 students who achieved a minimum completeness. The evaluation of teachers on the ability of planning an average of 3.11, the ability to carry out learning in the first cycle an average of 2.86, the second cycle of acquisition increased by 21 students who achieved a minimum completeness, The evaluation of teachers on average planning capabilities -rata 3.59, ability to carry out an average of 3.60 learning. Based on the results of this study concluded that the implementation of the demonstration method can improve the results of the first grade science students learn elementary school Amkur Cheers Pelangor. Keywords: learning outcomes, methods of demonstration, science

R endahnya hasil belajar merupakan indikasi bahwa pembelajaran belum optimal. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Slameto (2003:54) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Menurut Mulyono (dalam Ristika Novi, 2007:5), penyebab utama masalah belajar yang dialami anak didik antara lain adalah faktor eksternal yaitu berupa model pembelajaran yang keliru. Oleh karena itu, dibutuhkan model pembelajaran yang tepat untuk menciptakan siswa yang aktif. Bruce Cambell (dalam Diyanto, 2006:2) menyatakan : Pembelajaran seharusnya menggunakan kedua potensi siswa, baik intelektual maupun fisik. Mereka harus menjadi pengajar yang aktif, ditantang untuk menerapkan pengetahuan utama dan pengalaman baru mereka, serta makin bertambahnya situasi-situasi yang lebih sulit. Berbagai pendekatan pembelajaran harus mengajak siswa dalam proses pembelajaran daripada sekedar memberikan informasi kepada mereka untuk diterimanya. Dengan pembelajaran yang menarik maka siswa akan lebih berminat dalam belajar. Namun pemilihan model tersebut bukan hanya menarik minat siswa tapi nantinya diharapkan dapat berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa serta membuat siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Mereka akan kesulitan bila soal-soal yang diberikan kurang diminati. Namun hal ini dapat diantisipasi dengan cara penggunaan cara pembelajaran yang tepat dan membuat siswa merasa senang. Dengan kata lain siswa akan lebih aktif bila diberikan pembelajaran yang menarik. Maka dari itu peneliti berusaha untuk mengubah sikap siswa yang pasif menjadi pelajar yang lebih aktif dalam proses kegiatan pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif adalah metode demonstrasi. Menurut Srini M. Iskandar (1997: 2) yaitu Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturanaturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan hipotesa. Pengertian IPA Menurut Maslichah Asy'ari (2006: 7) Sains adalah pengetahuan manusia tentang alam yang diperoleh dengan cara yang terkontrol. Penjelasan ini mengandung maksud bahwa sains selain menjadi sebagai produk juga sebagai proses. Sains sebagai produk yaitu pengetahuan manusia dan sebagai proses yaitu bagaimana mendapatkan pengetahuan tersebut. Berdasarkan beberapa para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains merupakan pengetahuan manusia tentang gejala-gejala alam dan kebendaan yang diperoleh dengan cara observasi, eksperimen/penelitian, atau uji coba yang berdasarkan pada hasil pengamatan manusia. Pengamatan manusia dapat berupa fakta-fakta, aturanaturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan lain sebagainya. Ruang lingkup mata pelajaran Sains meliputi dua aspek: a) Kerja ilmiah, b) Pemahaman Konsep dan Penerapannya. Kerja ilmiah mencakup: a) penyelidikan/penelitian, b) berkomunikasi ilmiah, c) pengembangan kreativitas, d) pemecahan masalah, sikap dan nilai ilmiah. Sedangkan

Pemahaman Konsep dan Penerapannya. mencakup a) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan, b) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas; Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana, c) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya, d) Sains, Lingkungan, Teknologi, dan 5) Masyarakat (salingtemas) yang merupakan penerapan konsep sains dan saling keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat melalui pembuatan suatu karya teknologi sederhana termasuk merancang dan membuat. Ruang lingkup Mata Pelajaran IPA SD secara garis besar terinci menjadi empat (4) kelompok yaitu 1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan, 2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas, 3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana, 4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya. (Depdiknas Ditjen Manajemen Dikdasmen Ditjen Pembinaan TK dan SD, 2007: 14) METODE Menurut Hadari Nawawi (dalam Sutinah,2012:12) metode berarti Cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Kemudian Hadari Nawawi mengatakan bahwa : Ada empat macam metode penelitian yaitu metode filosofis, metode deskriptif, metode historis, dan metode eksperimen. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode yang tepat akan memudahkan pencapaian tujuan yang diinginkan pada saat penelitian berlangsung. Peneliti ingin menggunakan metode deskriptif. Menurut Sukmadinata (2008;72) menyatakan penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar ditunjukkan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah maupun rekayasa manusia. Berdasarkan pendapat tersebut penggunaan metode deskriptif yaitu untuk memaparkan atau menggambarkan suatu keadaan atau peristiwa yang terjadi berdasarkan kejadian sebenarnya saat melakukan penelitian. Penelitian Tindakan Kelas saat ini sudah merupakan tugas dan tanggung jawab guru terhadap perkembangan kelasnya. Meskipun menggunakan kaidah penulisan ilmiah, PTK berbeda dengan penelitian formal akademik pada umumnya. penelitian tindakan bersifat kolaboratif (satu tim guru bekerjasama dengan satu tim peneliti), maka kerjasama dalam penelitian tindakan akan menimbulkan rasa memiliki, menumbuhkan kreativitas dan pemikiran kritis, meningkatkan terjadinya perubahan, dan mengurangi resiko personal. Bentuk penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini didesain menggunakan dua siklus. Suhardjono (2007:58) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/ meningkatkan mutu praktik

pembelajaran. Rustam dan Mundilarto (2004: 1) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Yang menjadi Subyek penelitian adalah guru sebagai peneliti dan murid kelas I Sekolah Dasar Amkur Ceria Pelangor yang berjumlah sebanyak 27 orang siswa, yang terdiri atas 13 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan Penelitian ini bersifat kolaboratif, yaitu kolaborasi antara peneliti dengan guru kolaborator. Menurut Iskandar (2009:26) penelitian tindakan kelas bersifat kolaborasi adalah dalam pengertian usulan harus secara jelas menggambarkan peranan dan intensitas masing-masing anggota pada setiap kegiatan penelitian yang dilakukan. Jenis penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru Sekolah Dasar Amkur Ceria Pelangor.Prosedur penelitian ini dilaksanakan 2 siklus dengan masing-masing langkah sebagai berikut: Bagan Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto 19:2009) Tahapan dalam penelitian ini disusun melalui siklus penelitian. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian dirancang dalam tiga tahap yaitu siklus I, dan II, Pelaksanaan tiap tahap akan diambil 1 kelas dengan kolaborator guru pengampu mata pelajaran IPA. Adapun langkah yang dilakukan Kemmis dan Mc Taggart dalam penelitian ini sebagai berikut: Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini meliputi pengenalan pembelajaran dengan metode diskusi kelompok serta menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan suatu kegiatan dilaksanakannya skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Pengamatan Observer mengamati pelaksanaan tindakan untuk mengetahui sejauh mana efek pembelajaran dalam meningkatkan pembelajaran yang dapat dilihat dari motivasi dan keaktivan siswa dalam proses pembelajaran. Refleksi Refleksi merupakan suatu kegiatan perenungan secara kritis apa yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran di kelas. Teknik Pengumpul Data Menurut Hadari Nawawi (dalam Maridjo;2010:30) dikatakan bahwa : Secara umum ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam pengumpulan data yaitu teknik observasi, teknik komunikasi, teknik pengukuran, dan teknik studi dokumenter.teknik observasi terdiri dari teknik observasi langsung dan teknik observasi tidak langsung. Sedangkan teknik observasi langsung terdiri dari observasi partisipan dan non partisipan, observasi sistematik dan non sistematik, serta observasi eksperimental dan non eksperimental. Sedangkan teknik komunikasi terdiri dari teknik komunikasi langsung dan komunikasi tidak langsung. Berdasarkan dari pendapat tersebut, maka Penelitian Tindakan Kelas ini mempergunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: Teknik observasi langsung, teknik ini merupakan cara mengumpulkan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian yang pelaksanaannya langsung pada tempat dimana suatu peristiwa, keadaan atau situasi yang sedang terjadi. Alat Pengumpul data Berdasarkan teknik pengumpul data, maka alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah : a) Lembar Observasi untuk teknik Observasi Langsung, b) Dokumen hasil belajar siswa HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Deskripsi hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang diuraian dalam tahapan siklus pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam di kelas I Sekolah Dasar Amkur Ceria Deskripsi Siklus I Perencanaan Permasalahan diidentifikasi melalui pengambilan data nilai harian siswa, observasi di dalam kelas, kemudian permasalahan dirumuskan. Merencanakan untuk menerapkan metode demonstrasi sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Membuat instrumen penelitian yang meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi, soal-soal

Pelaksanaan Tindakan Kegiatan awal 1) Guru mengucapkan salam. 2) Apersepsi: tanya jawab tentang materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Kegiatan inti Sebelum melakukan metode, guru menjelaskan tujuan dari metode demonstrasi yang akan dilakukan kepada siswa. Siswa melakukan demonstrasi Setelah semua selesai, dilakukan demonstrasi untuk menyamakan persepsi tentang materi yang di diskusikan dalam kelompoknya masing-masing. Dalam demonstrasi kelas diberikan kesempatan kelompok mana yang siap untuk mempresentasikan hasil belajarnya. Kegiatan penutup 1) Pencatatan hasil demonstrasi oleh siswa, 2) Pencatatan materi. Observasi Guru melakukan pengamatan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Pada tahap observasi, proses kegiatan belajar mengajar dilakukan oleh guru dan peserta didik di awasi oleh teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Observasi bertujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan sesuai dengan langkahlangkah RPP atau tidak. Refleksi Peneliti bersama supervisor melakukan analisis terhadap hasil pengamatan pembelajaran mencari kelemahan dan kelebihan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan. Penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada siklus I adalah kurang aktifnya siswa dalam melakukan demonstrasi. metode pembelajaran yang dilakukan kurang meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan pada pelaksanaan tindakan pada siklus I guru mengalami beberapa kendala dalam pencapaian hasil belajar. Dengan adanya kesulitan tersebut maka diperlukan langkah-langkah pada pelaksanaan siklus II terutama memperbaiki langkah langkah pembelajaran yang lebih terarah, dimana penggunaan metode demonstrasi agar mampu dipahami peserta didik sehingga dapat mengatasi setiap permasalahan yang dialami dalam kehidupan sehari hari. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa siswa belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 20 orang peserta didik dan 7 orang peserta didik yang berhasil mencapai ketuntasan minimal.sedangkan penilaian untuk guru pada IPKG I dan II dengan nilai sebagai berikut: Data nilai untuk kemampuan merencanakan pembelajaran pada siklus I {Skor rata-rata IPKG I = =..} = 3,11 Data nilai untuk kemampuan melaksanaan pembelajaran pada siklus I {Skor rata-rata IPKG II = =..} = 2,86

Deskripsi Siklus II Perencanaan 1) Permasalahan diidentifikasi melalui pengambilan data nilai harian siswa, observasi di dalam kelas, kemudian permasalahan dirumuskan. 2) Merencanakan untuk menerapkan metode demonstrasi sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. 3) Membuat instrumen penelitian yang meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi, soalsoal Tahap sebelum pertemuan, 1) pemilihan topik demonstrasi, 2) membuat rancangan garis besar demonstrasi yang akan dilaksanakan, 3) mengorganisasikan para siswa dan formasi kelas sesuai dengan jenis demonstrasinya. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan awal 1) Guru mengucapkan salam. 2) Apersepsi: tanya jawab materi pembelajaran. Kegiatan inti 1) Sebelum melakukan demonstrasi, guru menjelaskan tujuan dari demonstrasi, kegiatan demonstrasi yang akan dilakukan kepada siswa. 2) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang tiap kelompok terdiri atas 3 siswa. 3) Siswa bersama kelompoknya masing-masing melakukan demonstrasi. 4) Setelah semua selesai, dilakukan demonstrasi kelas untuk menyamakan persepsi tentang materi yang di diskusikan dalam kelompoknya masing-masing. Kegiatan penutup 1) Pencatatan hasil demonstrasi oleh siswa. 2) Pencatatan materi. Observasi Guru melakukan pengamatan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Pada tahap observasi, proses kegiatan belajar mengajar dilakukan oleh guru dan siswa diawasi oleh teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Observer bertujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan langkah langkah RPP atau tidak Refleksi Kegiatan refleksi siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil pengamatan. Peneliti bersama supervisor melakukan analisis terhadap hasil pengamatan pembelajaran, mencari kelemahan dan kelebihan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan data hasil pengamatan, perbaikan pembelajaran siklus II dinyatakan telah berhasil, seluruh siswa telah aktif melakukan demonstrasi, sehingga hasil belajar meningkat mencapai persentase yang diharapkan. Karena dinilai telah mencapai harapan yang diinginkan kegiatan dianggap telah selesai. Penilaian untuk guru pada IPKG I dan II dengan nilai sebagai berikut: Data nilai untuk kemampuan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II {Skor rata-rata IPKG I = =..} = 3,59

Data nilai untuk kemampuan melaksanaan pembelajaran pada siklus II {Skor rata-rata IPKG II = =..} = 3,60 SIMPULAN Dari Pembahasan yang telah dibahas pada Bab IV ditarik kesimpulan penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas I Sekolah Dasar Amkur Ceria Pelangor. Selanjutnya diuraikan dalam kesimpulan khusus sebagai berikut: 1) Peningkatan kemampuan guru membuat perencanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan penerapan metode demonstrasi di kelas I Sekolah Dasar Amkur Ceria Pelangor dilihat dari hasil penilaian kemampuan guru membuat RPP pada siklus I 3,11 meningkat jadi 3,59 pada siklus II, 2) Peningkatan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan penerapan metode demonstrasi di kelas I Sekolah Dasar Amkur Ceria Pelangor dilihat dari hasil penilaian terhadap kemampuan guru melaksanakan pembelajaran siklus I 2.86 meningkat jadi 3,60 pada siklus II, 3) Peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas I Sekolah Dasar Amkur Ceria Pelangor dengan penerapan metode demonstrasi Berdasarkan analisis siklus I dapat diketahui bahwa siswa belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 20 orang peserta didik dan 7 orang peserta didik yang berhasil mencapai ketuntasan minimal dan siklus II dapat diketahui bahwa siswa belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 6 orang peserta didik dan 21 orang peserta didik yang berhasil mencapai ketuntasan minimal. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2007. Ditjen Manajemen Dikdasmen Ditjen Pembinaan TK dan SD : Jakarta Himpunan Lengkap Undang-undang. 2014. Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Saufa Modjiono dan Dimyati. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud. Noehi Nasution. 2006. Materi Pokok Pendidikan IPA di SD. Jakarta : Univeritas Terbuka Sapriati, Amalia. Dkk. 2011. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Suharsimi, Arikunto. 2009. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Sumadi, Suryabrata. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Tim Penyusun. 2013. Bahan Ajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 3. Bengkayang