BAB V PEMBAHASAN. hampir semua tenaga kerja pada unit weaving PT. Iskandar Tekstil adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menerima beban dari luar tubuhnya. Beban tersebut dapat berupa beban fisik. energi dan nordic body map (Ganong,1983 : ).

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran energi, sehingga berpengaruh pada kemampuan kerja. manusia. Untuk mengoptimalkan kemampuan kerja, perlu diperhatikan

BAB V PEMBAHASAN. sampel penelitian adalah perempuan, sehingga data karakteristik jenis. responden tidak memberikan pengaruh terhadap kelelahan.

tenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaannya (Suma mur, 2014). organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu.

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan jenis kelamin menurut Suma mur (2014) memiliki kekuatan otot yang

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui karakteristik subjek. penelitian tenaga kerja meliputi :

BAB V PEMBAHASAN. saat penelitian dilakukan yang diukur dengan satuan tahun. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan tersebut. Menurut Suma mur (2009) bahwa aktivitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. perempuan. Berdasarkan jenis kelamin menurut Suma mur (2014) memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang signifikan terhadap kecelakaan kerja. negara tersebut yang dipilih secara acak telah menunjukkan hasil bahwa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan tenaga kerja yang berkualitas dan produktif.kebijakan yang

BAB I PENDAHULUAN. faktor secara menetap (Tarwaka, dkk., 2004:33). Kelelahan dapat menurunkan kapasitas kerja dan ketahanan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri akan selalu diikuti oleh penerapan teknologi tinggi penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na + ), sedangkan kation

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

BAB I PENDAHULUAN. Desain stasiun kerja akan berpengaruh pada sikap kerja yang dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Prayogi Guntara, 2014 Pengaruh Recovery Aktif Dengan Recovery Pasif Terhadap Penurunan Kadar Asam Laktat

BAB I PENDAHULUAN. Didalam kehidupan, manusia selalu mengadakan bermacam macam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kota besar yang mengandalkan kepraktisan sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. Sehingga jenis kelamin, merokok dan trauma tidak memiliki kontribusi terhadap

* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA RAMBAK KERING DESA DOPLANG KECAMATAN TERAS BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mengurangi kinerja, berdampak pada kondisi psikis pekerja, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berlebihan dan kondisi fisik yang lain dapat mengakibatkan gangguan

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA BURUH ANGKUT DI PASAR SERASI KOTA KOTAMOBAGU

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Umbulharjo, Yogyakarta, memiliki 24 kelas, yang masing masing kelas

BAB I PENDAHULUAN. mencakup syarat-syarat keselamatan kerja yang berkaitan dengan suhu,

BAB V PEMBAHASAN. yang cukup kuat untuk menyebabkan peningkatan resiko keluhan low back

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidup manusia secara luas, namun tanpa disertai dengan

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS GENDER TERHADAP TINGKAT PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU BURUH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN CV TKB

BAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan daripada yang sebelumnya (Susetyo, 2012).

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai target produksi yang diharapkan dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah

BAB V PEMBAHASAN. tersebut sering terpapar gas karbon monoksida (CO) yang berasal dari gas

-THESIS (TI )- Perancangan Model Penilaian Potensi Personal Protective Clothing (PPC) dalam Mempengaruhi Kinerja Karyawan di Lingkungan Panas

HUBUNGAN IKLIM KERJA DAN STATUS GIZI DENGAN PERASAAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI DI PABRIK KOPI PD. AYAM RAS KOTA JAMBI TAHUN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT TEKANAN PANAS DENGAN FREKUENSI DENYUT NADI PEKERJA PANDAI BESI DI KELURAHAN PADEBUOLO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. higiene perusahaan dan kesehatan kerja, memiliki segi-segi khusus yang tidak

ANALISIS HUBUNGAN STATUS GIZI DAN IKLIM KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA DI CATERING HIKMAH FOOD SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gerakan yang dilakukan oleh tangan manusia. Gerakan tangan manusia

BAB I PENDAHULUAN. maupun psikis terhadap tenaga kerja (Tarwaka, 2014). Dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

E = Konsumsi energi selama pekerjaan berlangsung (kcal/menit). (E-5,0) = Habisnya cadangan energi (kcal/menit). Tw = Waktu kerja (menit).

BAB I PENDAHULUAN. dengan kadar yang melebihi nilai ambang batas (NAB), yang diperkenankan

BAB I PENDAHULUAN. panas umumnya lebih banyak menimbulkan masalah dibanding iklim kerja dingin,

KONSUMSI ENERGI KERJA PERTEMUAN #4 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dimana variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia telah ditetapkan lamanya waktu bekerja sehari maksimum

BAB I PENDAHULUAN. indusrialisasi yang ditandai adanya proses mekanisasi, elektrifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. dan diwarnai dengan persaingan yang ketat. Dalam kondisi demikian. hanya perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang mampu

BAB 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BEBAN KERJA & PRODUKTIVITAS PERTEMUAN KE-2

BAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan

reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya, sehingga

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan sangat

BAB I PENDAHULUAN. ribuan orang cedera setiap tahun (Ramli, 2009). (K3) perlu mendapat perhatian yang sebaik-baiknya sehingga diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Keselamatan dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penurunan vitalitas dan produktivitas kerja akibat gangguan

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB 6 HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN Dayung adalah satu cabang olahraga yang membutuhkan kondisi tubuh prima agar dapat tampil sebaik mungkin pada saat latihan maupun ketika p

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PP RI No. 50 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 2009). Selain itu faktor fisik juga berpengaruh terhadap kesehatan pekerja,

BAB I PENDAHULUAN. statis artinya normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat dan sehat

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan keselamatan kerja diwajibkan dalam peraturan perundangundangan.

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA MONTIR PERBENGKELAN DI DESA KIAWA KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA KABUPATEN MINAHASA

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari

BAB I PENDAHULUAN. yang mempengaruhinya menjalankan kegiatan. Kondisi manusia dipengaruhi

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. terjadinya gangguan kesehatan seperti kelelahan kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Tekologi modern memberikan hasil yang positif dan juga memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

ANDRIYANTI NIM : D

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. diambil pekerja dalam melakukan pekerjaan (Nurmianto, 2004). Terdapat 3 klasifikasi sikap dalam bekerja :

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Masalah. Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100

BAB 1 PENDAHULUAN. fisik maupun psikis terhadap tenaga kerja. Secara umum, faktor bahaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia berusaha mengambil manfaat materi yang tersedia. depan dan perubahan dalam arti pembaharuan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN Pada penelitian ini responden berjenis kelamin perempuan dikarenakan hampir semua tenaga kerja pada unit weaving PT. Iskandar Tekstil adalah perempuan. Rata-rata responden berusia produktif dan masih mempunyai kekuatan otot yang baik (Setyowati dkk, 2014). Hasil penelitian usia responden yang bervariasi memiliki tingkat kelelahan yang berbeda. Menurut Setyowati dkk (2014) usia yang semakin bertambah menyebabkan kekuatan otot pada tubuh menjadi menurun dan mempengaruhi kemampuan fisik pada setiap individu. Usia responden dengan kelelahan kerja yang dimiliki setiap individu mempunyai hubungan yang signifikan antara usia dengan kelelahan kerja dan memiliki kekuatan hubungan yang kuat. Rata-rata responden yang bekerja di unit weaving PT. Iskandar Tekstil Surakarta bekerja sejak tahun 1990an hingga sekarang. Setiap responden memiliki masa kerja yang bervariasi. Rata-rata masa kerja responden termasuk masa kerja lama. Semakin lama masa kerja maka semakin menyebabkan kegiatan bekerja menjadi monoton. Kegiatan yang monoton dapat menyebabkan terjadinya kelelahan kerja pada individu masing-masing. Masa kerja responden dengan kelelahan kerja yang terjadi pada setiap individu mempunyai hubungan yang signifikan dan memiliki kekuatan hubungan yang sedang. 48

49 Hasil pengukuran intensitas pencahayaan pada unit weaving belum memenuhi standar Peraturan Menteri Perburuhan No 7 Tahun 1964 untuk jenis pekerjaan-pekerjaan mesin yang halus. Keadaan pencahayaan yang belum memenuhi standar menyebabkan kerja mata semakin berat dan menyebabkan kelelahan pada mata. Kelelahan pada mata merupakan salah satu kondisi dari kelelahan kerja. Berdasarkan hasil uji statistik Korelasi Spearman bahwa ada hubungan pencahayaan dengan kelelahan kerja. Berdasarkan dari pengukuran lingkungan tekanan panas pada unit weaving PT. Iskandar diperoleh rata-rata tekanan panas ringan (Permenakertrans No 13/MEN/2011). Tekanan panas dalam kategori ringan dapat diterima oleh tubuh responden dan tidak menyebabkan tingkat kelelahan kerja berat akan tetapi memberikan konstribusi terhadap terjadinya kelelahan kerja responden. Rata-rata tekanan panas 30.46 0 C memberikan kontribusi pada kelelahan sedang sebesar 23 responden dari 44 responden dan sisa responden mengalami tidak lelah dan kelelahan ringan. Berdasarkan pengukuran beban kerja responden diperoleh data bahwa rata-rata beban kerja yang diterima responden termasuk kategori beban kerja ringan. Beban kerja ringan tidak berdampak menyebabkan tingkat kelelahan kerja berat tetapi dapat memberikan kontribusi terhadap terjadinya kelelahan kerja responden. Responden unit weaving menerima beban kerja ringan tetapi mempunyai kontribusi pada hasil pengukuran kelelahan kerja sedang. Hasil pengukuran kelelahan kerja diperoleh rata-rata tingkat kelelahan kerja ringan. Kelelahan kerja ringan yang dialami responden berasal dari faktor

50 intenal maupun eksternal. Kelelahan kerja ringan dapat menyebabkan perasaan dan menurunnya konsentrasi. Kelelahan kerja ringan dapat menjadi kelelahan kerja berat apabila tidak dilakukan pencegahan. Dampak kelelahan kerja berat dapat berakibat fatal pada terjadinya kecelakaan kerja. Hubungan antara tekanan panas dengan kelelahan kerja diperoleh hasil tidak ada hubungan yang signifikan. Hal ini didukung dengan penelitian Agustina dkk (2013) bahwa tekanan panas yang diterima tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap terjadinya kelelahan kerja. Keadaan ini dapat disebabkan karena tenaga kerja sudah mengalami aklimatisasi. Masa kerja rata-rata responden lebih dari 10 tahun responden sudah mengalami aklimatisasi. Hal ini sesuai dengan Tarwaka dkk (2004) bahwa aklimatisasi terhadap lingkungan panas tercapi setelah dua minggu. Tekanan panas pada unit weaving tidak menyebabkan dehidrasi pada responden karena responden rutin minum air putih sebanyak 2-3 gelas 200 ml selama di tempat kerja sehingga kebutuhan cairan responden tercukupi. Responden tidak mengalami dehidrasi sehingga mencegah terjadinya kehilangan cairan dalam tubuh yang dapat menimbulkan penumpukan asam laktat serta penurunan kontraksi otot sehingga terjadi kelelahan kerja. Tekanan panas tidak mempengaruhi terjadinya kelelahan kerja karena PT. Iskandar Tekstil sudah melakukan pengendalian tekanan panas dengan memasang exhaust di setiap sudut ruangan untuk mengurangi panas dan menambah sirkulasi yang baik. Menurut Harrianto (2010) pengendalian tekanan panas dapat dilakukan dengan salah satunya yaitu pengendalian teknik. Responden mendapatkan waktu istirahat dalam bekerja dengan cukup sehingga

51 meminimalkan terjadinya kekelahan kerja. Pada unit weaving sudah ada ventilasi untuk meningkatkan sirkulasi udara sehingga udara panas di tempat kerja dapat bertukar dengan udara segar dari luar. Hubungan beban kerja dengan kelelahan kerja diperoleh hasil yang signifikan. Hal ini sesuai dengan penelitian Ihsan dkk (2015) menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan kelelahan kerja. Responden perempuan pada unit weaving kurang mampu menerima beban kerja yang diterima. Kurang mampu menerima beban kerja dengan baik dapat diperngaruhi oleh faktor-faktor seperti organisasi dan lingkungan kerja di tempat kerja. Faktor fisik dan psikis responden yang tidak dalam kondisi baik ketika dilakukan penelitian. Pada saat kondisi fisik dan psikis tidak baik maka dapat menyebabkan responden kekurangan cadangan energi dan oksigen dan akhirnya menyebabkan asam laktat menumpuk. Penumpukan asam laktat menyebabkan kontraksi otot menjadi menurun sehingga dapat menyebabkan kelelahan (Setyawati, 2010). Pada usia lanjut menyebabkan penurunan daya elastisitas otot yang menyebabkan ketidakmampuan tubuh dalam berbagai hal. Berdasarkan hasil uji statistik Korelasi Pearson bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia dengan kelelahan kerja. Responden berusia 40 tahun sebanyak 17 responden dari 44 responden. Kelompok usia responden masih termasuk dalam usia produktif tetapi kapasitas kerja menurun 80% 60% dibanding dengan kapasitas kerja usia 25 tahun. Masa kerja berkaitan dengan adaptasi tenaga kerja dengan lingkungan kerja. Efek negatif adaptasi yaitu tekanan dari proses kerja yang melebihi batas

52 ketahanan tubuh. Beban kerja yang diterima responden dapat terakumulasi dari pertama bekerja hingga saat dilakukan penelitian. Beradasarkan hasil uji statistik Korelasi Pearson bahwa ada hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan kelelahan kerja. 47.7% dari 44 responden memiliki masa kerja 15 tahun sehingga responden mengalami penurunan kinerja otot yang menyebabkan kelelahan kerja. Masa kerja tenaga kerja di tempat kerja dapat menyebabkan kejenuhan atau kebosanan karena sifat pekerjaan yang monoton. Menurut Setyawati (2010) penyebab umum kelelahan kerja karena sifat pekerjaan yang monoton. Dalam penyusunan penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan, antara lain : 1. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional atau penelitian dengan waktu sesaat sehingga menyebabkan hasil penelitian yang tidak maksimal. 2. Uji statistik yang digunakan tekanan panas dengan kelelahan kerja adalah uji Korelasi Spearman dimana merupakan uji statistik non parametrik, sehingga hasil yang diperoleh hanya diterapkan pada unit weaving PT. Iskandar Tekstil Surakarta.