Modul ke: Produksi Berita TV. Daya Pengaruh Siaran TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

BAB VI PENUTUP. Bagian ini memaparkan tentang kesimpulan secara keseluruhan pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

PERAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DALAM USAHA MENJADIKAN TV SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu media elektronik yang paling digemari saat ini adalah televisi. Di

BAB I PENDAHULUAN. keluarga. Hampir setiap rumah memiliki televisi. Tidak jarang kegiatan lainnya

BAB I PENDAHULUAN. masa baik cetak maupun eletronik yang salah satunya yaitu televisi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi di segala

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Meskipun Children s Television Act of 1990 telah membatasi program televisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2 orang tua mempunyai pengaruh lebih positif dari pada pengaruh televisi (Wong, 2000) Pada kenyataanya anak-anak meluangkan lebih banyak waktu untuk m

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia Ilmu komunikasi, komunikasi merupakan suatu proses

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. tidak mantap. Menurut Piaget (dalam Hurlock, 1999: 118) secara psikologis masa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah ditandai adanya proses Globalisasi. kemudian berkembang menjadi teknologi dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. hlm. viii. 1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media informasi khususnya televisi, membuat dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang utama adalah menyampaikan suatu pesan. Dengan semakin majunya zaman

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di dalamnya baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tingkat

PENDAHULUAN. mampu meyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens


BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Karena tanpa

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media).

BAB I PENDAHULUAN. tradisi baru dalam pola hidup masyarakat kita. televisi yang menghasilkan audio (suara) dan visualisasi (gambar

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari

BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

PENGARUH PROGRAM SINETRON TELEVISI TERHADAP PERILAKU SISWA JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 GEGESIK KABUPATEN CIREBON SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan salah satu periode perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. lain (non media). Ketika sumber dari non media tidak dapat memuaskan. kebutuhan kita, maka kita mencarinya dari media massa.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin banyak serta semakin luas jangkauannya, sampai jauh ke pelosok

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam Djumhur

BAB V. Penutup. Sesuai dengan fokus penelitian ini tentang Bagaimana pelajar Surabaya

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Media dapat diartikan sebagai: 1. Alat. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Dari awal terciptanya manusia, yang dilahirkan dengan sebutan human social

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara luas. Tidak dapat dipungkiri lagi, televisi saat ini telah

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin - Tempat tinggal -

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masa anak usia dini disebut juga masa awal kanak-kanak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. elektronik, audio dan masih banyak lagi. Contoh kongkrit jenis media elektronik

BAB I PENDAHULUAN. elektronik yang hampir selalu ada di setiap rumah adalah televisi. Televisi

Pengaruh Tayangan Sinetron Ftv Bagi Perkembangan Psikis Remaja Indonesia Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. oleh banyak kalangan. Perdebatan mengenai batasan antara nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, sehingga munculah berbagai alat sebagai hasil pemanfaatan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pamor Indonesia sebagai salah satu destinasi berlibur favorit wisatawan

1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 METODE PERANCANGAN Masalah yang akan dikomunikasikan

PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. dunia pertelevisian di Indonesia semakin hari semakin maju pesat. Pertelevisian indonesia semulanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi telah menjadi bagian terpenting dalam pembuatan film

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.

Transkripsi:

Modul ke: 11 Syaifuddin, Fakultas Ilmu Komunikasi Produksi Berita TV Daya Pengaruh Siaran TV S.Sos, M.Si Program Studi Broadcasting http://www.mercubuana.ac.id

Daya Pengaruh Siaran TV Televisi saat ini menjadi perangkat elektronik yang paling digemari dan dicari. Untuk mendapatkan tv kini tak sesulit zaman dahulu, di mana perangkat komunikasi adalah barang langka dan hanya dimiliki kalangan tertentu lantaran harganya mahal. Saat ini TV telah menjangkau lebih dari 90 % penduduk negara berkembang. Tv kini sangat mudah dijangkau semua kalangan tanpa batasan usia. Siaran-siaran tv memanjakan orang pada saat luang seperti liburan, sehabis bekerja bahkan dalam suasana bekerjapun orang masih menyempatkan untuk menonton TV.

Suguhan acara yang variatif dan menarik membuat orang meluangkan waktunya di depan TV. Namun dibalik itu semua dengan dan tanpa disadari tv telah memberikan banyak pengaruh negatif dalam kehidupan manusia baik anak-anak maupun dewasa. Kita harus berhati-hati, sebab tv selain bisa menjadi teman yang baik juga bisa menjadi musuh yang menghanyutkan.

Dalam sebuah survey yang dilakukan lebih dari setengah jumlah populasi anak-anak di AS mempunyai Tv di kamar mereka. Usia remaja paling banyak menonton TV di kamar dan hampir sepertiga anak pra sekolah mempunyai TV di kamar mereka dan menghabiskan banyak waktu untuk menonton TV. Disebutkan juga adanya beberapa orang siswi sebuah sekolah yang bergantian bolos sekolah demi menonton sebuah tayangan opera sabun di TV.

Di Indonesia mungkin persentasenya tak sebesar di AS, namun pengaruh TV juga telah banyak membentuk pola pikir anak-anak pada umumnya. Dalam tayangan TV saat ini terdapat banyak gaya hidup yang tak sesuai dengan norma budaya lokal, seperti hubungan bebas, kekerasan, vulgaritas, kejahatan, kebencian, penipuan, dan lain-lain. Semakin sering menonton tayangan seperti itu lama kelamaan akan menerima hal tersebut sebagai suatu hal yang normal. Dalam hal ini TV sudah menjadi propaganda terpenting yang mentransformasikan nilai-nilai negatif pada penontonnya.

Sisi Positif Siaran TV 1.TV Menghibur Kita Pada dasarnya Tv memberikan hiburan yang sehat serta pengetahuan pada pemirsanya. Tidak bisa dipungkiri manusia adalah makhluk yang membutuhkan hiburan. Dan tv memberikan banyak sekali hiburan lintas genre. Mulai dari sinetron, musik, lawak, atau acara informasi. Kesemuanya memiliki sisi menghibur yang sangat dibutuhkan manusia.

2. TV Memberi Informasi, Pengetahuan dan Pendidikan Tv bisa mengerutkan dunia dan melakukan penyebaran berita dan gagasan lebih cepat. Dengan media tv dunia kelihatan semakin kecil dari sebelumnya. Kita memperoleh kesempatan mendapatkan informasi lebih baik tentang apa yang terjadi di dunia. Berita aktual dari berbagai pelosok dunia bisa disebarkan langsung. Gempa bumi, kecelakaan, kriminalitas atau kudeta pemerintahan di sebuah negara bisa disaksikan bersama-sama oleh jutaan orang di seluruh dunia. Menonton tv menambah wawasan. Media tv telah menyatukan hati semua orang melalui informasi.

Sisi Negatif Televisi 1.Televisi Bisa Melukai dan merusak Peradaban Komunikasi tanpa batas telah banyak mengakibatkan pergeseran moral. Banyak tayangan TV saat ini sudah kehilangan fungsi. Yang seharusnya memberikan hiburan untuk membangun akhlak malah melukai pemirsa. Yang seharusnya TV dibuat dan dirancang sebagai pendukung motal namun pada kenyataannya tidak demikian. TV menjadi pusat komersial nomor satu. Banyak acara yang berkualitas namun karena tidak memiliki nilai jual yang tinggi, pihak stasiun tv enggan membelinya. Akhirnya yang tayang hanya program sampah, melecehkan logika, kekerasan, roman picisan, pelecehan pada nilai kemanusiaan.

2.TV Bisa Menyita Waktu Berharga Kita Berdasarkan survey, sekitar 25% ortu percaya anak-anak lebih banyak menonton tv. TV memanjakan pemirsa yang membuat orang lupa beraktivitas, menghancurkan gairah kerja, dan lainlain. Banyak acara populer yang ditayangkan pada tengah malam atau subuh. Para penggemar acara lebih memilih duduk di depan tv daripada memikirkan pekerjaan esok hari. Situasi ini mengurangi etos dan kualitas kerja. Yang menyedihkan, TV juga menjauhkan orang dari agama. Kegiatan ibadah bisa dikesampingkan demi menonton tayangan favorit.

3.TV Bisa Membohongi dan Sekaligus Membuat Lupa Diri Cerita yang tidak masuk akal, di luar logika, iklan yang sangat menggiurkan banyak mempengaruhi penonton. Kehidupan fantasi yang mengeksploitasi seks, kekayaan, dewi penolong menghiasi kisah-kisah sinetron maupun film. Jika yang menyaksikan semua hal yang diluar nalar adalah anak-anak yang belum bisa membedakan kehidupan fiktif di TV dengan kenyataan akan membahayakan perkembangan perilaku dan sikap anak. Anak akan menganggap tayangan TV sebagai kebenaran yang harus diikuti, ditiru dan dipraktekkan dalam kehidupan nyata.

4. TV Bisa Mempengaruhi Cara Keluarga Berinteraksi. Hubungan kekeluargaan bisa merenggang di era TV karena anggota keluarga saling tidak peduli lantaran tenggelam dalam lautan program tv. Masing-masing asyik dengan dunianya, sementara anak yang memiliki pekerjaan rumah dari sekolah tak lagi ditemani saat belajar. Ortu beralasan lelah sehingga memilih tak mendampingi anak.

Dampak Siaran TV Bagi Anak Ada sejumlah fakta yang bisa dijadikan perhatian orang tua terkait jam menonton TV pada anak: Anak merupakan kelompok pemirsa paling rawan terhadap dampak negatif siaran TV. Data tahun 2002 mengenai jumlah jam menonton TV pada anak di Indonesia adalah sekitar 30 35 jam / minggu atau 1.560 1.820 jam/ tahun. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan jam belajar di SD yang tidak sampai 1000 jam/ tahun.

Tidak semua acara TV aman bagi anak. Bahkan Kidia mencatat bahwa pada 2004 acara untuk anak yang aman hanya sekitar 15% saja. Oleh karena itu harus betul-betul diseleksi. Saat ini jumlah acara TV untuk anak usia prasekolah dan SD per minggu sekitar 80 judul ditayangkan dalam 300 kali penayangan selama 170 jam. Padahal dalam seminggu ada 168 jam. Jadi selain sudah sangat berlebihan, acara tv untuk anak juga banyak yang tidak aman. Acara TV bisa dikelompokkan dalam 3 kategori: Aman, Hati-hati, dan Tidak Aman untuk anak.

Acara yang Aman : tidak banyak mengandung adegan kekerasan, seks, dan mistis. Acara ini aman karena kekuatan ceritanya yang sederhana dan mudah dipahami. Anak-anak boleh menonton tanpa didampingi. Acara yang Hati-hati : isi acara mengandung konten kekerasan, seks, dan mistis namun tidak berlebihan. Tema cerita dan jalan cerita mungkin agak kurang cocok untuk anak usia SD sehingga harus ada pendampingan ketika menonton.

Acara yang Tidak Aman : isi acara banyak mengandung konten kekerasan, seks, dan mistis yang berlebihan dan terbuka. Daya tarik yang utama ada pada adegan-adegan tersebut. Sebaiknya anak-anak tidak menonton acara ini.

Megapa Harus Mengurangi Menonton TV? Berpengaruh terhadap perkembangan otak. Perkembangan otak anak usia 0-3 tahun dapat terganggu, perkembangan bicaranya, menghambat kemampuan membaca-verbal maupun pemahman. Juga menghambat kemampuan anak mengekspresikan pikiran melalui tulisan, meningkatkan agresivitas dan kekerasan dalam usia 5-10 tahun, serta tidak mampu membedakan antara realitas dan khayalan. Mendorong anak menjadi konsumtif. Anak-anak merupakan salah satu target pengiklan yang utama sehingga mendorong mereka menjadi konsumtif. Dengan menjauhkan diri dari sumber informasi iklan di TV berarti mengurangi penetrasi periklanan di dunia anak-anak.

Berpengaruh terhadap sikap. Anak yang banyak nonton TV namun belum memiliki daya kritis yang tinggi, besar kemungkinan terpengaruh oleh apa yang ditampilkan di televisi. Mereka bisa jadi berpikir bahwa semua orang dalam kelompok tertentu mempunyai sifat yang sama dengan orang di layar kaca. Hal ini akan mempengaruhi sikap mereka dan dapat terbawa hingga dewasa. Mengurangi semangat belajar. Bahasa televisi yang simpel, memikat, dan membuat ketagihan sehingga sangat mungkin anak menjadi malas belajar.

Membentuk pola pikir sederhana. Terlalu sering menonton TV dan tidak pernah membaca menyebabkan anak akan memiliki pola pikir sederhama, kurang kritis, linier atau searah pada akhirnya akan mempengaruhi imajinasi, intelektualitas, kreativitas dan perkembangan kognitifnya. Mengurangi konsentrasi. Rentang waktu konsentrasi anak hanya sekitar 7 menit, persis seperti acara dari iklan ke iklan, akan dapat membatasi daya konsentrasi anak.

Mengurangi kreativitas. Dengan adanya TV, anak-anak jadi kurang bermain dengan sesamanya, mereka menjadi manusia individualistis dan sendiri. Setiap kali mereka merasa bosan, mereka tinggal memencet remote control dan langsung menemukan hiburan. Sehingga waktu liburan, seperti akhir pekan atau libur sekolah, biasanya diisi dengan menonton TV. Mereka seakan-akan tidak punya pilihan lain karena tidak dibiasakan mencari aktivitas lain yang menyenangkan. Ini membuat anak tak kreatif. Meningkatkan kemungkinan obesitas (kegemukan). Karena jarang bergerak dan cenderung duduk diam di depan Tv akan membentuk pola hidup yang tidak sehat. Mereka yang berada dalam kondisi demikian berpotensi kegemukan (obesitas).

Merenggangkan hubungan antar keluarga. Keluarga yang banyak menghabiskan waktu menonton TV berpotensi hubungan mereka menjadi renggang. Sebab saat berkumpul mestinya digunakan untuk berkomunikasi bukan menonton TV. Yang lebih parah di perkotaan kini muncul kecenderungan sebuah keluarga memiliki lebih dari satu TV, sehingga tiap anggota keluarga asyik dengan tontonan tv nya masing-masing di kamar. Matang secara seksual lebih cepat. Banyaknya adegan dewasa di TV membuat anak-anak terpapar adegan yang belum saatnya mereka saksikan. Jika ini terjadi dalam waktu lama maka anak-anak akan cepat matang secara seksual lebih cepat. Ini bisa membahayakan perkembangan jiwa anak-anak.

Tips cara mematikan TV Pindahkan TV ke tempat yang tidak begitu mencolok Matikan TV pada waktu makan. Tentukan hari-hari apa saja dalam seminggu yang akan dilalui tanpa TV. Jangan gunakan kesempatan menonton TV sebagai hadiah. Berhenti berlangganan channel tambahan (cable, dll) dan gunakan uangnya untuk membeli hal-hal yang berguna lainnya, seperti buku. Pindahkan TV dari kamar anak Anda. Sembunyikan remote controlnya. Tidak ada TV di hari sekolah.

Terima Kasih Syaifuddin, S.Sos., M.Si