BAB IV. A. Analisis Undang-undang Perlindungan Konsumen (UUPK) terhadap. 26, dan 27, yang telah diuraikan pada bab II mengenai pertanggungjawaban

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MEKANISME DISTRIBUSI PULSA DAN BENTUK-BENTUK TANGGUNGJAWAB

Kafa<lah merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (ka>fil)

BAB II KONSEP JUAL BELI SALAM DAN KAFA>LAH DALAM ISLAM SERTA UU PERLINDUNGAN KONSUMEN TENTANG TANGGUNGJAWAB PELAKU USAHA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

DAFTAR PUSTAKA. Boukhari, Abi Abdillah Muhammad bin Ismail Al-, Sahih al-boukhori, Rendered to English Mahmod Matraji, Beirut, Dar El Fiker, t.

KAFA>LAH BIL UJRAH PADA PEMBIAYAAN TAKE OVER DI BMT UGT

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI PESANAN DI TOKO MEBEL BAROKAH DESA JEPON BLORA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV. A. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Barang Promo di Sophie Martin Bc Kho Pwee Bing Surabaya

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD KAFA<LAH BI AL-UJRAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN KAFA<LAH HAJI DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

Bab 10 AKUNTANSI TRANSAKSI SALAM DAN SALAM PARALEL

Akad Salam Dalam Transaksi Jual Beli*

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMESANAN PRODUK PAKET AQIQAH DI MITRA AQIQAH MANDIRI KATERING JAMBANGAN SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan pembangunan

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB IV. A. Persamaan dan Perbedaan Aplikasi Produk Talangan Haji di PT Tabung Haji Umrah Hanan NUsantara Surabaya dan BMT Sidogiri Sepanjang Sidoarjo

PERSETUJUAN MASTER STOCKIST

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

Bisnis Modal Kecil Penjualan Pulsa Handphone

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KENAIKAN DENGAN SISTEM BON DI WARKOP CAHYO JAGIR SURABAYA

Prinsip Sistem Keuangan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya, dan harus berhubungan dengan orang lain. Hubungan antara satu

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

KONSEP UTANG DAN MODAL DALAM ISLAM. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

Murabahah adalah salah satu bentuk jual beli yang bersifat amanah.

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI DI BANK SYARIAH MANDIRI SEMARANG

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUDHARABAH. dimana pihak pertama bertindak sebagai pemilik dana (shahibul mal)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB II Landasan Teori

BAB II LANDASAN TEORI

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

PERJANJIAN MASTER CLASSIC SURAT KERJASAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak dan neraca pembayaran yang biasanya ditangani oleh kementrian keuangan.


murtahin dan melibatkan beberapa orang selaku saksi. Alasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA

EBOOK TUTORIAL (Panduan)

PRODUK PERBANKAN SYARIAH. Imam Subaweh

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI AS-SALAM DI DESA KEBONBATUR KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

DEVELOPER PT. SAMI KARYA DI PERUMAHAN GRAHA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB V PENUTUP. 1. Akad utang sapi untuk penanaman tembakau berdasarkan ketentuan kreditur

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA

Prinsip Syariah pada Pasar Keuangan October Bagaimana cara mengembangkan pasar?

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

GUBERNUR BANK INDONESIA,

Tutorial Penggunaan CEPAT, MUDAH DAN MURAH

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, kecanggihan dalam bidang ilmu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen pengguna jasa PT.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 89/PMK.05/2011 TENTANG

Boks : Pembia KEBIJAKAN RESI GUDANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PRAKTIK PENAHANAN BAYI SEBAGAI JAMINAN PERSALINAN DI RUMAH SAKIT DR.

BAB V PENUTUP. 1. Keabsahan dari transaksi perbankan secara elektronik adalah. Mendasarkan pada ketentuan Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum

TERMS AND CONDITION (Syarat dan Ketentuan)

SYIRKAH MUTANAQISHAH DAN IMPLEMENTASINYA PADA PEMBIAYAAN KPRS DI BANK SYARIAH

PERBANKAN SYARIAH TRANSAKSI SALAM AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Terhadap Praktek Pinjam Pakai Sepeda Motor

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI ALAT TERAPI DI PASAR BABAT KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN.

KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH

BAB 5 KLIRING DAN PENYELESAIAN

BAB III FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUGIAN BAGI PENGGUNA JASA POS EXPRESS DI PT. POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PUPUK DALAM KELOMPOK TANI DI DESA KALIGAMBIR KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB II LANDASAN TEORI. Adapun landasan teori yang akan diuraikan adalah teori-teori yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IJARAH MULTIJASA

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH

Dokumen Perjanjian Asuransi

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Akibat Hukum Pengabaian Nafkah Terhadap Istri. Menurut Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974.

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME JUAL BELI IKAN LAUT DALAM TENDAK

Rahn - Lanjutan. Landasan Hukum Al Qur an. Al Hadits

BAB III KLAUSULA BAKU PADA PERJANJIAN KREDIT BANK. A. Klausula baku yang memberatkan nasabah pada perjanjian kredit

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 40 /POJK.05/2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN (UUPK) TERHADAP TANGGUNGJAWAB AGEN ATAS KERUGIAN JUAL BELI PULSA ELEKTRIK YANG MENGALAMI PENDING PULSA A. Analisis Undang-undang Perlindungan Konsumen (UUPK) terhadap Tanggungjawab Agen Pulsa Elektrik UUPK telah menjelaskan bagaimana pelaku usaha bertanggungjawab atas kerugian konsumen sebagaimana tercantum dalam Pasal 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, dan 27, yang telah diuraikan pada bab II mengenai pertanggungjawaban usaha, intinya adalah pelaku usaha bertanggungjawab memberikan ganti rugi atas kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan oleh pelaku usaha dan wajib memenuhi jaminan sesuai yang diperjanjikan. Dalam kasus master dealer pulsa sebagaimana yang telah terurai pada bab III di atas, pihak Griya Pulsa tidak memberikan tanggungjawab kepada Top Cell atas tidak terkirimnya pulsa yang dipesan kepada konsumen. Ini identik dengan perbuatan melawan hukum yang menyalahi ketentuan pada Pasal 19 ayat (2) dan ayat (3) UUPK. Sehingga sesuai dengan Pasal 23 UUPK Top Cell selaku konsumen bisa menggugat pelaku usaha (Griya Pulsa) ke pengadilan, dan apabila 62

63 Griya Pulsa dinyatakan bersalah maka sesuai Pasal 60 UUPK Griya Pulsa selaku pelaku usaha dapat dikenakan sanksi administratif berupa penetapan ganti rugi. B. Analisis Hukum Islam terhadap Tanggungjawab Agen Pulsa Elektrik Sebagaimana dijelaskan pada bab II dalam pelaksanaan jual beli salam ada lima rukun yang harus dipenuhi yakni: 1 1. Pembeli (muslam), 2. Penjual (muslam ilaih), 3. Modal/uang (ra sul ma>l), modal harus dijelaskan spesifikasinya, baik dari jenis, kualitas dan jumlahnya. Selain itu, modal tersebut diserahkan pada saat terjadinya akad, hal mempertimbangkan kebutuhan penjual dan dimaksudkan untuk mencegah terjadinya hutang dan menghindari riba. 4. Barang (muslam fih), syarat yang harus dipenuhi adalah harus dapat dispesifikasikan dengan jelas dan dapat diakui sebagai hutang. Obyek akad (muslam fih) merupakan komoditas yang lazim ada dipasaran, baik ketika melakukan akad ataupun disaat delivery. Hal ini untuk memastikan bahwa muslam fih dapat diserahterimakan pada waktu yang diperjanjikan. 5. Sigat (ijab qabul). Mayoritas ulama sepakat bahwa akad salam dikatakan sah, jika memenuhi enam syarat, yaitu: a. Jenis barangnya jelas, b. Spesifikasi jelas, 1 Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, h.102

64 c. Kadar jelas, d. Waktu penyerahannya jelas, e. Mengetahui kadar modal yang dibutuhkan, dan f. Menyebutkan tempat penyerahan jika dibutuhkan biaya delivery Sama dengan akad salam, transaksi akad kerjasama kemitraan bisnis pulsa elektrik di Ngagel Dadi ini adalah dengan cara pesanan, mitra datang sendiri ke kantor master dealer, khususnya master dealer Griya Pulsa Ngagel Dadi, untuk menyampaikan maksudnya kepada Customer Service (CS). Oleh CS mitra akan di sodori lembaran yang berisi daftar produk, harga, mekanisme transaksi penjualan dan minimal saldo pertama yang boleh disetor sebagai deposit yang nantinya bisa digunakan oleh mitra untuk melakukan transaksi penjualan. Apabila calon mitra ini setuju dengan price list yang diberikan, maka CS akan langsung mendaftarkan ke dalam daftar mitra nama calon mitra, nomor handphone (HP), deposit minimal, dan tidak lupa CS juga akan memberikan kode mitra untuk memudahkan pendataan pada komputer, dan segera sesudah pendaftaran CS akan mengaktivasi nomor HP dan deposit minimal mitra agar dapat digunakan untuk melakukan transaksi penjualan pulsa elektrik. Selanjutnya deposit pulsa bisa digunakan untuk transaksi pembelian pulsa kapanpun, dimanapun, dan dengan nominal pulsa berapapun asalkan deposit saldo mencukupi untuk dilakukan transaksi.

65 Seperti kasus yang terjadi pada jual beli pulsa elektrik yang telah diuraikan pada bab III di atas yang mana pihak master dealer tidak bisa menyerahkan barang yang dipesan oleh mitra dengan spesifikasi yang sudah diperjanjikan di awal pada waktu yang telah ditentukan, tentu saja hal ini menjadikan akad jual beli khususnya pada saat transaksi yang mengalami kegagalan masuknya pulsa ke konsumen ini menjadi fasakh. Karena barang (obyek jual beli) tidak bisa diserahterimakan pada saat yang ditentukan, akibatnya uang yang diterima oleh master dealer adalah bukan haknya, kepada master dealer mitra bisa meminta uangnya kembali karena uang tersebut merupakan haknya. Dalam hal jual beli pulsa elektrik dengan cara pesanan (salam) ini diikuti dengan akad pelengkap yaitu akad kafa>lah. Dalam bab II telah disebutkan mengenai kewajiban ka>fil (penanggung), yaitu apabila makful anhu (orang yang ditanggung) tersebut bepergian jauh atau menghilang`, bagaimanakah tanggung jawab ka>fil (orang yang menanggung)? Dalam hal ini ada tiga pendapat, sebagai berikut: Ka>fil (penanggung) wajib mendatangkan (menemukan) makful anhu (orang yang ditanggung), atau mengganti kerugian. Pendapat ini dikemukakan oleh Imam Malik beserta pengikutnya dan fuqaha Madinah. Bahwa penanggung di penjarakan, sehingga orang yang ditanggung telah datang, atau kalau dia wafat, telah diketahui kewafatannya. Ini pandangan Imam Abu Hanifah dan fuqaha Irak.

66 Bahwa ka>fil (penanggung) tidak terkena kewajiban apapun termasuk dipenjarakan, kecuali ia harus mencarinya/mendatangkannya, jika ia mengetahui tempatnya. Ini pendapat Abu Ubaid al-qasim. Pendapat Imam Malik yang mengatakan, bahwa ka>fil (penanggung) harus menanggung kerugian atas makful anhu (orang yang ditanggung) apabila ia pergi, didasarkan pada H}adi>s Ibnu 'Abbas r.a. sebagai berikut: Sesungguhnya seorang laki-laki meminta kepada debiturnya agar memberikan hartanya kepadanya, lalu ia memberikan penanggung kepadanya, tetapi ia tidak mampu, sehingga orang tersebut mengadukannya kepada Nabi SAW. Maka Rasulullah SAW. pun menanggungnya, kemudian debitur memberikan harta kepadanya. " Mereka mengatakan, bahwa H}adis ini menunjukkan adanya penggantian kerugian secara mutlak. Berbeda dengan fuqaha Irak yang berpandangan bahwa, ka>fil (penanggung) hanya berkewajiban menghadirkan apa yang ditanggungnya, yakni makful anhu (orang yang ditanggungnya). Karenanya, penanggungan tersebut tidak harus menyertakan harta, kecuali apabila penanggungan tersebut memang disyaratkan demikian atas dirinya. Pihak master dealer pulsa elektrik Ngagel Dadi dalam perjanjian kerjasamanya dengan provider (dalam hal ini Telkom) memperoleh jaminan berupa agar proses pengisian pulsa atas transaksi ke nomor tujuan dan dengan nominal tertentu dapat dilakukan selama 24 (dua puluh empat) jam sehari dan 7 (tujuh) hari seminggu, artinya apabila pulsa yang diminta tidak masuk ke nomor tujuan dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam sehari dan 7 (tujuh) hari seminggu

67 maka akan diinformasikan apakah transaksi tersebut gagal atau sukses oleh provider kepada master dealer. 2 Tetapi berbeda keadaannya pada Griya Pulsa, pihak Griya Pulsa tidak memberikan jaminan apapun kepada Top Cell atas transaksi yang dilakukan oleh Top Cell, sehingga Griya Pulsa tidak ikut bertanggungjawab apabila ada masalah dengan proses pengisian pulsa oleh Top Cell. Disesuaikan dengan hukum kafalah, yang bertindak sebagai kafil di sini adalah Flexi, yang menjamin proses pengisian pulsa dapat dilakukan selama 24 jam sehari atau 7 hari seminggu. Yang menjadi makful anhu adalah Griya Pulsa yang berkewajiban memenuhi akad salam dengan memberikan barang pesanan berupa pulsa elektrik pada waktu yang telah ditentukan. Dan Top Cell sebagai makful lahu. Pada kasus ini, transaksi salam dinyatakan fasakh karena barang (pulsa) tidak dapat diterima oleh mitra pada waktu yang telah diperjanjikan, namun dalam distribusinya transaksi pulsa elektrik ini bisa diusut apabila terjadi pending, apakah pending ini dikarenakan gangguan pada sistem jaringan ataukah terdapat miss pada sistem komputer yang ada pada provider maupun Griya Pulsa. Apabila pending ini diakibatkan oleh jaringan pusat, maka pulsa akan dinyatakan olej provider gagal kirim. Namun apabila pending ini 2 Wawancara dengan Agus Riyantowo, sekretaris general manager Flexi pada tanggal 5 September 2009

68 diakibatkan adanya miss pada jaringan komputer, maka pending ini bisa ditelusuri jejaknya, dimanakah letak kesalahannya. Untuk memberikan pertanggungjawabannya kepada Top Cell atas pending pulsa yang dialaminya, Griya Pulsa selaku pihak yang tertanggung dapat melakukan kroscek kepada Flexi mengapa pulsa tidak kunjung masuk ke nomor tujuan, agar Flexi bisa melekukan penelusuran lebih lanjut terhadap sistem komputer dan segera mengetahui apa status transaksi pulsa pesanan Top Cell. Apabila diketahui bahwa status pulsa pesanan Top Cell adalah sedang dalam proses, maka Top Cell diharuskan menunggu maksimal 7 (tujuh) hari seminggu hingga pulsa terkirim ke nomor tujuan. Namun, jika pulsa tidak juga terkirim dalam batas waktu maksimal menunggu, maka Flexi akan menggagalkan transaksi pulsa yang dilakukan Top Cell ketika itu, dan yang bertugas mengklarifikasi semua kejadian dan mengembalikan uang Top Cell adalah Griya Pulsa selaku pelaku usaha yang bertransaksi langsung dengan Top Cell. Di sinilah akad kafalah diperlukan untuk melengkapi akad jual beli salam yang dilakukan antara Top Cell dan Griya Pulsa, agar transaksi yang tidak secara tunai ini bisa dilindungi dan tidak ada pihak yang dirugikan. Hukum kafalah di sini sejalan dengan UUPK, memberikan solusi yang sama terhadap permasalahn di atas yakni menuntut kepada pelaku usaha (Griya Pulsa) untuk bertanggungjawab mengganti kerugian yang diderita oleh Top Cell.

69 Untuk melengkapi tuntutan terhadap kasus ini agar mendapat perlakuan yang sah dimata hukum, karena dalam kafalah tidak terdapat sandaran hukum positif yang berlaku di Indonesia, maka kasus ini apat dikategorikan ke dalam permasalahn-permasalahan yang diatur dalam UUPK sebagaimana sudah dijelaskan pada bab sebelumnya.