PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANIMASI STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA TK KEMALA BHAYANGKARI 83 PURWOREJO NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Surya Ade Candra Prabowo 11.11.5595 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANIMASI STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA TK KEMALA BHAYANGKARI 83 PURWOREJO Surya Ade C. Prabowo, Agus Purwanto, M.Kom, 1,2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 552283 Email : surya.prabowo@students.amikom.ac.id 1), agus@amikom.ac.id 2) Abstract - Multimedia is an appropriate means of presenting information to the public interactively. Multimedia also has an interesting view as supported some aspect of the video, audio, animation, text and graphics. TK Kemala Bhayangkari 83 Purworejo a national standart school in districts that do not have video profile as a medium of information, promotion and documentation, presentation of information used in TK Kemala Bhayangkari 83 Purworejo still the conventional manner with the brochur. The purpose of thi research is to create a video promotion of TK Kemala Bhayangkari 83 Purworejo and present it as a medium of information and means of promotion to the public, and as documentation for the school. The benefits of thi research are used as communication media, promotion TK Kemala Bhayangkari 83 Purworejo. The methodelogy used was the literature research, observations, analysis, design, picture taking and capturing, editing, test and implemet. The result oh this study are video creation by using multimedia computer tha can be used as a medium of information and means of promotion to the general community. Keyword: animation, stop motion, promotion, multimedia. 1. Pendahuluan Seiring kemajuan teknologi yang berkembang saat ini ada berbagai macam teknik promosi, teknik promosi yang sering dilakukan saat ini antara lain teknik promosi menggunakan video, penggunaan web, berpromosi langsung pada suatu acara tertentu atau menggunakan cara yang konvensioal dengan penyebaran brosur. TK Kemala Bhayangkari 83 Purworejo adalah sebuah yayasan pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak. Sampai sekarang teknik promosi yang dilakukan TK Kemala Bhayangkari 83 Purworejo adalah dengan cara konvensional yaitu dengan cara penyebaran brosur secara langsung kepada masyarakat umum, dan hanya dilakukan pada saat menjelang penerimaan murid baru saja. Dibandingkan dengan video, brosur hanya terbatas oleh gambar dan teks saja. Beberapa hal mengapa video lebih efektif daripada brosur sebagai media promosi adalah video memiliki animasi dan video juga memiliki audio (suara) 1 untuk memperjelas penjelasan dari sebuah berita yang disampaikan. Salah satu teknik dalam pembuatan video adalah dengan teknik stop motion. Stop motion adalah teknik pembuatan video dengan cara pengambilan beberapa gambar lalu gambar-gambar tersebut disatukan dan akan menjadi sebuah gambar bergerak atau disebut video stop motion. Stop motion digunakan untuk mengambil gambar yang biasanya susah jika dilakukan menggunakan teknik live shoot. Dalam hal ini TK Kemala Bhayangkari 83 Purworejo merupakan sebuah yayasan pendidikian di Purworejo yang belum memiliki media promosi pribadi untuk memperkenalkan potensi ke masyarakat luas. Mereka belum menggunakan video stop motion. Dengan adanya video promosi diharapan TK Kemala Bhayangkari 83 Purworejo lebih dikenal luas dan dapat menjadi media informasi. 2. Landasan Teori 2.1 Dasar Multimedia Multimedia berasal dari kata multi dan media. Multi berasal dari bahasa Latin, yaitu nounsyang berarti banyak atau bermacam-macam. Sedangkan kata media berasal dari bahasa Latin, yaitu medium yang berarti perantara atau sesuatu yang dipakai untuk menghantarkan, menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata medium dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991) diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi. Berdasarkan itu multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vector atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi dan lain-lain yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan atau menghantarkan pesan kepada publik. Multimedia adalah suatu kombinasi data atau media untuk menyampaikan suatu informasi sehingga informasi itu tersaji dengan lebih menarik (Rosch, 1996)[1]. 2.2 Pengertian Multimedia Multimedia memiliki berbagai pengertian. Dean (1996) menyatakan bahwa istilah multimedia berasal dari teater, yaitu pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium di panggung yang mencakup monitor video, synthesized band dan karya seni manusia sebagai bagian multimedia sebelumnya (multi media), istilah multimedia
dalam hal ini berarti suatu sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan alat-alat lain seperti televisi, monitor video dan sistem piringan optik atau sistem stereo yang dimaksudkan untuk menghasilkan sajian audio visual penuh (McLeod, 1996). Pengertian kedua mensyaratkan adanya sinkronisasi berbagai media tadi dengan bantuan komputer, membedakan dengan pengertian multimedia yang pertama yang memanfaatkan berbagai media yang terpisah dan berdiri sendiri. Beberapa pakar mengartikan multimedia sebagai berikut: a. Multimedia secara umum merupakan kombinasi 3 elemen, yaitu suara, gambar dan teks (Mc Cormick, 1996). b. Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit 2 media input atau output dari data. Mediaini dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban, dkk, 2002). c. Multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video (Robin dan Lindia, 2001). d. Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggunakan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi (Hofsteter, 2001)[2]. 2.3 Pengertian Animasi Animasi sebenarnya adalah rangkaian gambar yang disusun berurutan atau dikenal dengan istilah frame. Satu frame terdiri dari satu gambar jika susunan gambar tersebut ditampilkan bergantian dengan waktu tertentu maka akan terlihat bergerak. Satuan yang dipakai adalah frame per second (fps). Misalkan animasi diset 25 fps berarti animasi tersebut terdiri dari 25 gambar dalam satu detik. Semakin besar nilai fps, maka akan dapat terbentuk animasi yang terkesan halus[3]. Menurut Reiber (1994) bagian penting lain pada multimedia adalah animasi. Animasi berasal dari bahasa latin yaitu anima yang berarti jiwa, hidup dan semangat. Selain itu kata animasi juga berasal dari kata animation yang berasal dari kata dasar to anime di dalam kamus Indonesia Inggris berarti menghidupkan, menggerakan benda mati. Suatu benda mati diberi dorongan, kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi hidup atau hanya berkesan hidup, disebabkan oleh gambar itu berubah beraturan dan bergantian ditampilkan. Objek dalam gambar bisa berupa tulisan, bentuk benda, warna atau spesial efek.[4]. 2.4 Stop Motion Stop motion animation sering juga disebut claymation karena dalam perkembanganya, jenis animasi ini sering menggunakan clay (tanah liat) sebagai objek yang digerakan. Teknik stop motion animation merupakan animasi yang dihasilkan dari pengambilan gambar berupa objek (boneka atau yang lainya) yang digerakan setahap demi setahap. Dalam pengerjaanya teknik ini memiliki tingkat kesulitan dan memerlukan kesabaran yang tinggi, Wallace dan Gromit dan Chiken Run karya Nick Park, merupakan salah satu contoh karya stop motion animation. 3. Analisis 3.1 Tujuan Umum Memperkenalkan TK Kemala Bhayangkari 83 Purworejo kepada masyarakat luas, dengan media video. 3.2 Analisis SWOT Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor eksternal yaitu Strengths, Weakness, Oportunities dan Threats Metode analisis SWOT ini diguakan untuk menganalisis brosur yang digunakan oleh yayasan TK Kemala Bhayangkari 83 Purworejo untuk berpromosi. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah. INTERNAL EKSTERNAL Opportunity Banyaknya wali murid yang belum akrab dengan media elektronik Tabel 1 Analis SWOT Strength Mudah disampaikan ke masyarakat secara langsung Brosur dapat di bawa pulang dan bisa di pelajari lagi sesampainya di rumah SO Strategi Desai brosur dibuat lebih menarik Target pembagian brosur lebih tepat Brosur langsung diberikan pada orang Weaknes Brosur hanya terbatas text, grafik dan gambar Brosur tidak terdapat animasi dan video Mudah hilang WO Strategi Membuat brosur yang mudah dibaca dan dimengerti Membuat tambahan unsur media baru, yaitu animasi dan video 2
diperhatikan oleh seorang pembuat video adalah mempersiapkan dan mempelajari storyboard serta teknik produksi yang akan diterapkan dalam memproduksi video. Adapun tahapan pra produksi meliputi, yaitu : 3.4.1 Ide Cerita Threat Banyaknya promosi media elekronik ST Strategi Terus melakukukan inovasi pada promosi brosur WT Strategi Memperbanyak jumlah brosur yang dibuat Membuat video promosi dengan teknik baru 3.3 Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan identifikasi faktorfaktor kebutuhan dalam proses pembuatan video promosi. Dalam proses pembuatan video promosi tentu tidak terlepas dari kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Analis ini sangat dibutuhkan untuk memberikan gambaran seberapa besar daya dukung dalam pembuatan video promosi. Adapun kebutuhankebutuhan tersebut, antara lain : 3.3.1 Kebutuhan Fungsional Analisis kebutuhan fungsional dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai prosedur dan hasil akhir pada proses pembuatan video promosi TK Kemala Bhayangkari 83 Purworejo. Dalam proses pembuatan video promosi ini diharapkan video mampu : a) Menggunakan teknik stop motion. b) Menggunakan paper motion. c) Memberikan informasi mengenai yayasan. d) Memvisualisasikan metode pembelajaran yayasan. e) Memiliki durasi 1 menit. f) Menampilkan cerita pada paper motion. g) Membuat cerita yang sederhana dan mudah dimengerti pasar. 3.3.2 Kebutuhan Non Fungsional Analisis kebutuhan fungsional dilakukan untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan untuk system. Spesifikasi kebutuhan melibatkan analisis perangkat keras/hardware dan analisis perangkat lunak/software. 3.4 Tahap Pra Produksi Tahapan pra produksi merupakan semua tahapan dari pekerjaan dan aktivitas yang terjadi sebelum video diproduksi secara nyata. Perencanaan yang baik sebelum produksi dapat menghemat biaya dan waktu yang dikeluarkan selama proses pembuatan video. Yang perlu 3 Ide cerita merupakan inti dari sebuah film. Ide merupakan hal mendasar untuk mengembangkan sebuah karya animasi. Ide dapat diinspirasikan dari berbagai hal, misalnya pengalaman pribadi, legenda cerita rakyat, mitos, kehidupan sehari-hari, pendidikan, perjalanan dan lain-lain. Ide cerita yang didapat oleh penulis yaitu dengan menggunakan stop motion untuk menggerakan benda mati seperti kertas yang membentuk sebuah susunan gambar yang akan menghasilkan sebuah informasi tentang yayasan TK Kemala Bhayangkari 83 Purworejo menggunakan teknik paper motion. Diceritakan ada sebuah anak yang sedang berjalan, dalam perjalanannya anak tersebut mendapatkan masalah tentang membaca dan menghitung, lalu dia bertemu dengan seseorang (guru) yang membantu dan membimbing menyelesaikan masalahnya tersebut. Di akhir cerita anak tersebut dapat melewati masalah masalah tersebut dan mampu melanjutkan pendidikan SD, SMP dan SMA favorit setelah mendapat bimbingan dari seorang guru TK Kemala Bhayangkari dan berhasil mencapai citacitanya. 3.4.2 Storyboard Storyboard memberikan kehidupan bagi scripter mengenai bagaimana sebuah cerita akan berjalan dan mudah dipahami. Di dalam storyboard juga akan memperlihatkan setiap adegan atau scene dalam angel kamera kepada semua kru film. 4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Tahap Produksi Pada pembuatan video promosi TK Kemala Bhayangkari 83 Purworejo menggunakan tiga tahap yaitu proses pra produksi, proses produksi dan proses pasca produksi. Dalam tahap produksi ini merupakan tahap dimana kegiatan shoot atau capturing karakter untuk stop motion dilaksanakan sesuai dengan konsep yang telah dibuat, adapun proses produksi tersebut yaitu : 4.1.1 Pembuatan Kararkter Dalam proses pembuatan video promosi stop motion yang menggunakan teknik peper motion, maka haruslah terdapat karakter dan pendukung dalam pembuatan video tersebut. Proses pembuatan karakter dibuat pada aplikasi Corel Draw x7, disini kita dapat membuat karakter dan berbagai pendukung yang dibutuhkan. Setelah tercipta karakter yang
diinginkan, cetak gambar tersebut dan potong sesuai dengan kebutuhan. [1] Amir Fatah Sofyan & Agus Purwanto. 2008. Digital Multimedia: Animasi, Sound Editing & Video Editing. Yogyakarta: ANDI [2] Suyanto, M. dan Aryanto Yuniawan. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Yogyakarta: ANDI [3] M. Suyanto. 2004. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran, Yogyakarta : ANDI [4] Munir. 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: ALFABETA Biodata Penulis Gambar 1 Proses Pembuatan Karakter 4.1.2 Pengambilan Gambar (Capturing) Proses capturing merupakan proses pengambilan gambar karakter per frame secara langsung sesuai dengan storyboard yang dibuat. Pada proses pengambilan gambar menggunakan kamera DSLR menggunakan teknik kamera diam (statis). Gambar diambil per frame, semakin banyak frame yang dibuat maka hasil akhir animasi akan menjadi lebih halus dan menjadi lebih nyata. Surya Ade Candra Prabowo, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015. Agus Purwanto M.Kom, memperoleh gelar Sarjana Informatika, lulus tahun 2006. Magister Teknik Informatika, lulus tahun 2013. 4.2.2 Tata Suara (Sound Setting) Pada proses pembuatan video promosi TK Kemala Bhayangkari 83 Purworejo dikarenakan video ini menggunakan teknik stop motion maka pemilihan sound setting ialah menggunakan suara latar yang telah dipilih dan disesuaikan dengan adegan. 4.2.3 Tata Cahaya Pada proses pengambilan gambar tidak membutuhkan cahaya yang begitu banyak. 5. Kesimpulan Berdasarkan uraian penjelasan dan pembahasan keseluruhan materi pada bab-bab sebelumnya dalam Pembuatan Animasi Stop Motion Sebagai Media Promosi Pada TK Kemala Bhayangkari 83 Purworejo, maka penulis dapat memperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Video dengan teknik stop motion tanpa adanya narasi tetap mampu menyampaikan informasi karena dengan adanya animasi atau gerak gambar mampu memberikan cerita secara visual. 2. Video dengan teknik baru salah satunya stop motion mampu memberikan kelebihan daripada live shoot dikarenakan teknik stop motion dapat membuat benda mati menjadi seakan hidup tidak seperti live shoot yang hanya sebatas rekaman talent. Daftar Pustaka 4