BAB VI PENUTUP. Mataram, Yogyakarta disebabkan oleh beberapa faktor:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. timbul sebagai hasil kerja kreativitas daya fikir manusia yang. dipublikasikan kepada masyarakat umum baik dalam bidang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tidak bisa dipungkiri bahwa zaman sekarang mencari pekerjaan untuk

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan tersebut, aktivitas atau perbuatan itu dibedakan menjadi dua

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia melalui Kementerian Hukum dan HAM memberikan. sosialisasi HKI secara sistemik dan continue;

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PENANGGULANGAN PELANGGARAN UNDANG-UNDANG HAK CIPTA TERHADAP KASUS PENGGANDAAN PROGRAM PERANGKAT LUNAK KOMPUTER DI KOTA GORONTALO. Candra C. F.

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan bermotor maupun tidak bermotor. Berdasarkan data Badan Pusat

PELAKSANAAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM MENERTIBKAN PEDAGANG MOBIL KELILING

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peraturan dalam berlalu lintas menjadi hal yang karena menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Dalam

BAB V PENUTUP. dihasilkanlah beberapa simpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. rumah lebih dari satu hari keperluan tempat untuk tidur, istirahat, keselamatan,

BAB V PENUTUP. telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

RENCANA AKSI TAHUN 2017 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR

Sehat merupakan aspek penting bagi setiap manusia dan modal untuk keberhasilan

BAB IV PENUTUP. A. Adanya Kebijakan yang Dilaksanakan. a. Isi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Belitung dalam. Mengatasi Pertambangan Illegal

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. tersebut dapat menjadi landasan untuk menilai bagaimana Fungsi Terminal

Oleh Andrinof A Chaniago

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati di dunia. Indonesia dijuluki sebagai Megadiversity Country,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengemis merupakan salah satu golongan masyarakat yang harus

WAWANCARA SUKU DINAS PERHUBUNGAN KOTA ADMINISTRASI. Pewawancara : Najiullah (NIM: ) (Mahasiswa Fakultas Hukum

BAB IV PENUTUP. Pencurian minyak dengan modus illegal tapping, illegal drilling dan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terdahulu, dapat diambil kesimpulan-kesimpulan selama penelitian dilakukan.

BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG TINDAK PIDANA PELAYARAN DI INDONESIA. A. Pengaturan Tindak Pidana Pelayaran Di Dalam KUHP

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyebaran dan pergerakan penduduk. Hal ini mengakibatkan di. masyarakat, fungsi pelayanan dan kegiatan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. dan terwujudnya rasa aman, tentram, tertib dan damai sebagai suatu amanah dan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pembahasan Masalah 1. Prosedur Penindakan Peredaran Hasil Tembakau Ilegal di KPPBC Tipe Madya Pabean B

I. PENDAHULUAN. kemajuan pembangunan ekonomi. Kemajuan pembangunan ekonomi dibuktikan

BAB V PENUTUP. Bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Proses pengadaan

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai. Bengkulu dapat disimpulkan bahwa :

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan perlindungan hukum atas produk tas merek Gendhis adalah sebagai

SABER PUNGLI. di lingkungan Kemendikbud. Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat, menuntut masyarakat,

BERANDA DEPAN PEMDA Oleh: Muradi

BAB VII PENUTUP. menjadi kurang optimal dilakukan dan bahkan gagal dalam mencapai tujuan

I. PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah dalam melaksanakan penertiban Pedagang Kaki Lima

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KETENTERAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

Manajemen Relokasi Pedagang Kaki Lima Taman Menteri Supeno di Kota Semarang

PENYIDIKAN TERHADAP TINDAK PIDANA YANG TERJADI DI WILAYAH ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. terkait korupsi merupakan bukti pemerintah serius untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Pengemis di Kota Bandar Lampung. peneliti menyimpulkan bahwa pelaksanaan

PENGAWASAN ORANG ASING (POA) DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SEJAUH MANA EFEKTIFITAS KEBIJAKAN PENGAWASAN ORANG ASING DI KALIMANTAN TIMUR?

IX. ANALISIS STAKEHOLDER DALAM PENGELOLAAN SUB DAS BATULANTEH

UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA Oleh Putri Maha Dewi, S.H., M.H

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yakni melindungi

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pembangunan yang terjadi di Indonesia sangat berdampak

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak merupakan genersi penerus bangsa di masa yang akan datang,

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 04 TAHUN 2013 T E N T A N G

Akses Terhadap Keadilan dalam Rencana Pembangunan Indonesia

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

Ekonomi Politik Penyerahan Fasum dan Fasos Oleh Pengembang Perumahan Kepada Pemerintah Kota Surabaya

HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam waktu yang lain bekerja dalam waktu yang singkat. tingginya tuntutan biaya hidup di zaman saat sekarang ini.

Laporan Penelitian Implementasi Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 dalam Penanggulangan Pembalakan Liar

hanya di Indonesia melainkan di bebagai Negara lainya. ini bukan hanya di lakukan oleh kalangan menengah melainkan oleh pejabat

GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN

I. PENDAHULUAN. berjalan ke arah yang lebih baik dengan mengandalkan segala potensi sumber daya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan inovasi-inovasi serta kreasi-kreasi yang baru dan dapat berguna bagi

MENCERMATI PENERBITAN PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN PEKERJA RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Polri merupakan salah satu lembaga penegak hukum serta merupakan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. hukum adalah Negara Republik Indonesia. Negara Indonesia adalah negara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis yang telah diuraikan pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG

I. PENDAHULUAN. sehingga banyak teori-teori tentang kejahatan massa yang mengkaitkan dengan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB IV, maka

BAB I PENDAHULUAN. Ketersediaan obat bagi masyarakat merupakan salah satu komitmen pemerintah

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BATU

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara yang kepadatan penduduknya

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. perbuatan menyimpang yang ada dalam kehidupan masyarakat. maraknya peredaran narkotika di Indonesia.

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

VIII. PRIORITAS KEBIJAKAN PEMBERANTASAN ILLEGAL LOGGING DI INDONESIA

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dijelaskan dan diuraikan sebagaimana tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak dikenal dengan Restorative Justice,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pidana Korupsi di Indonesia Oleh Frans Simangunsong, S.H., M.H. Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

- Secara psikologis sang istri mempunyai ikatan bathin yang sudah diputuskan dengan terjadinya suatu perkawinan

Transkripsi:

BAB VI PENUTUP 1. Kesimpulan Eksistensi perdagangan VCD/DVD bajakan di kawasan Jl. Mataram, Yogyakarta disebabkan oleh beberapa faktor: a) Faktor Hukum/ Undang- undang: undang-undang hak cipta (UU No. 19 Tahun 2002) sebagai instrumen kebijakan protektif regulatif pemerintah belum dapat melindungi hak individu khususnya pencipta maupun pemegang hak cipta. Di dalam undang- undang tersebut juga tidak mengatur secara jelas mengenai batasan- batasan siapa saja yang bisa dianggap sebagai pelaku pelanggaran. Para penjaga kios yang bukan sebagai pemilik usaha merasa apa yang dilakukan bukanlah suatu praktik pelanggaran hak cipta, mereka menganggap pemilik usaha yang lebih tepat disebut sebagai aktor pelaku pelanggaran hak cipta. Hal itu menyebabkan kesimpangsiuran dalam penerapan undang- undang khususnya dalam menindak pelaku maupun pemberian sanksi. 94

Selain itu di dalam undang- undang itu belum mencakup aturan yang ditujukan kepada konsumen produk bajakan. Padahal aturan yang mengikat konsumen juga diperlukan sebagai kontrol bagi konsumen untuk tidak membeli produk bajakan. Tidak adanya peraturan pelaksana juga menyebabkan undang- undang hak cipta menjadi sulit diterapkan sehingga menjadi tidak efektif dalam mengatasi kasus pelanggaran hak cipta. b) Faktor Penegak Hukum: penegak hukum khususnya polisi adalah aktor utama yang diberikan wewenang untuk menyelidiki kasus pelanggaran hak cipta. Namun pada kenyataannya, terdapat oknum polisi yang justru menjadi aktor yang terlibat dan sangat berpengaruh dalam eksistensi perdagangan VCD/DVD bajakan di Jl. Mataram, Yogyakarta. Adanya kerjasama yang dilakukan oleh oknum kepolisian dengan pedagang menyebabkan perdagangan VCD/DVD bajakan masih bertahan ditengah berlakunya undangundang hak cipta. Hal itu menyebabkan upaya apapun 95

yang dilakukan oleh kepolisian dalam memberantas kasus pelanggaran tidak akan efektif jika masih ada oknumoknum yang tidak bertanggung jawab dari pihak kepolisian. Selain itu, oknum kepolisian juga tidak seharusnya melakukan tebang pilih dalam upaya penegakan hukum yakni dengan menindak suatu tindakan pelanggaran hukum dan melakukan pembiaran terhadap tindakan pelanggaran hukum yang lain yang justru dilakukan secara terangterangan. c) Faktor Masyarakat, sulitnya memperoleh lapangan pekerjaan dengan keterbatasan bekal pendidikan yang dimiliki oleh para pedagang menyebabkan sebagian besar pedagang tidak mau menutup usaha illegal yang mereka jalankan. Selain itu minimnya bekal keterampilan yang mereka miliki menyebabkan mereka tidak memiliki inisiatif untuk membuka lapangan usaha baru yang lebih baik. Dari sisi konsumen, respon positif dari konsumen dengan membeli produk bajakan menunjukkan tingkat kesadaran 96

hukum yang rendah. Padahal peran aktif masyarakat dalam upaya penegakan hukum hak cipta sangat diharapkan. Karena masyarakat khususnya konsumen adalah aktor yang mempengaruhi jumlah produksi VCD/DVD bajakan. Jika masyarakat tidak lagi memberikan respon positif terhadap adanya VCD/DVD bajakan, maka perdagangan VCD/DVD bajakan tentunya tidak akan bertahan lama. Dengan berhenti membeli produk bajakan berarti masyarakat telah turut berperan aktif dalam upaya penegakan hukum hak cipta. 2. Saran Dari hasil kesimpulan diatas dan berbagai macam persoalan yang ada, maka penulis mencoba memberikan saran terkait dengan hal tersebut, saran yang diberikan antara lain: a) Agar undang- undang hak cipta dapat berjalan lebih efektif, maka perlu dibuat peraturan pelaksana dalam bentuk PP disamping itu dukungan dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta juga diperlukan dalam bentuk membuat Pergub maupun Perda tentang hak cipta. b) Peran Pemerintah Kota Yogyakarta juga diperlukan dalam menertibkan pedagang VCD/DVD bajakan yang 97

menggunakan area publik (trotoar) untuk berdagang, disamping itu pengawasan terhadap kinerja polisi juga perlu ditingkatkan misalnya dengan memperluas akses keterlibatan masyarakat dalam memantau kinerja polisi khususnya yang berkaitan dengan kasus pelanggaran hak cipta. c) Kepastian hukum dan penerapan sanksi yang tegas harus diupayakan dan dilaksanakan sebagai kontrol bagi masyarakat agar tidak melakukan aktivitas penyimpangan terhadap undang- undang hak cipta, disamping itu sosialisasi mengenai ruang lingkup serta aturan mengenai hak cipta juga perlu dilakukan agar tumbuh kesadaran dalam masyarakat mengenai arti pentingnya perlindungan hak cipta. 98