III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

dokumen-dokumen yang mirip
III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

BAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

LAPORAN TUGAS AKHIR BUDIDAYA PAKCOY (Brassica rapa L.) DENGAN PERLAKUAN PEMBERIAN PUPUK DAUN

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

III. MATERI DAN METODE

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

Cara Menanam Cabe di Polybag

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Lahan Percobaan, di daerah Ketep, kecamatan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

Tata Cara penelitian

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

3. METODE DAN PELAKSANAAN

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di ladang yang berada di RT 09 Dusun Gasek,

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

III.TATA CARA PENELITIAN

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September - November 2016 di Kebun

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2017 di Lahan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai dengan Januari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

PENGARUH PEMBERIAN URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) TUGAS AKHIR

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

BAB III. METODE PENELITIAN

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

III. MATERI DAN METODE

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAHAN DAN METODE. PBSI Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2015.

TATA CARA PENELITIAN

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Transkripsi:

20 III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Kenteng Rt 08 Rw 02, Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan Tugas Akhir dilakukan pada lahan seluas 100 m 2 B. Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) direncanakan mulai tanggal 4 Maret 2016 sampai dengan 30 Mei 2016. C. Metode Pelaksanaan Metode yang digunakan selama Tugas Akhir (TA) di Dusun Kenteng Rt 08 Rw 02, Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, meliputi: 1. Praktik Lapang Serangkaian kegiatan yang dilakukan mahasiswa dengan cara terjun langsung mengikuti kegiatan di Dusun Kenteng Rt 08 Rw 02, Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Terjun langsung ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui secara langsung kegiatan budidaya brokoli dan pakcoy dari awal tanam hingga akhir tanam. 2. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini ada 3 perlakuan antara lain : P = Pakcoy Yang Ditanam Secara Monocultur /Tanpa Tumpangsari B = Brokoli Yang Ditanam Secara Monocultur /Tanpa Tumpangsari Ts = Brokoli dan Pakcoy Yang Ditanam Secara Tumpangsari Tiap perlakuan di ulang sebanyak 3 kali. Jumlah blog ada 3 dan tiap blog terdiri dari 3 perlakuan. Tanaman pakcoy tanpa tumpangsari ditanam pada bedengan berukuran 2 x 2 m dengan jarak antar tanaman 20 x 20 cm, sehingga dalam 1 bedengan jumlah pakcoy ada 81 tanaman. Untuk brokoli tanpa tumpangsari ditanam pada bedengan berukuran 2 x 2,5 m dengan jarak antar tanaman 40 x 50 cm, sehingga dalam 1 bedeng terdapat 16 20

21 tanaman brokoli. Untuk penanaman pakcoy dan brokoli secara tumpangsari ditanam pada bedengan berukuran 2 x 2,5 m dengan jarak antar tanaman pakcoy 20 x 25 cm dan jarak antar tanaman brokoli 40 x 50 cm, sehingga dalam 1 bedengan jumlah pakcoy ada 65 tanaman dan jumlah brokoli ada 16 tanaman. Sampel yang diamati tiap bedengan pada perlakuan tanpa tumpangsari ada 4 tanaman, namun untuk bedengan tumpangsari jumlah sampel yang diamati ada 8 tanaman terdiri dari 4 sampel tanaman pakcoy dan 4 sampel tanaman brokoli. Sampel yang diamati diambil dari bagian tengah bedengan. Adapun gambar denah lahan seperti tersaji pada (Gambar 3. 1). Gambar 3. 1 Denah Lahan Tugas Akhir 3. Alat dan Bahan a. Alat 1) Cangkul 2) Gembor 3) Sprayer 4) Mulsa

22 5) Sujen 6) Pathok 7) Tali dadung 8) Gelas ukur 9) Timbangan 10) Alat tulis 11) Penggaris 12) Pelubang mulsa 13) Pisau 14) Krat 15) Keranjang Anyaman Bambu 16) Tali Rafia b. Bahan 1) Benih Brokoli (Brassica oleracea var. Italica) dan Pakcoy (Brassica rapa L.) 2) Tanah 3) Pupuk Bokashi 4) Pupuk Cair Organik 5) Pestisida Nabati 4. Cara Kerja a. Pembibitan Kegiatan budidaya tanaman di awali dengan proses pembibitan tanaman. Pembibitan dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi tingkat kematian akibat tanaman yang belum siap dengan kondisi lapangan. Media yang digunakan untuk penyemaian benih brokoli dan pakcoy terdiri dari tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Media yang digunakan harus di campur secara merata hingga menjadi homogen. Media tanam yang telah siap lalu dimasukan ke dalam polybag ukuran 6 x 8 cm. Saat melakukan pengisian media ke polybag jangan terlalu penuh, maksimal ¾ dari volume polybag, hal ini bertujuan agar pada saat penyiraman media tidak ikut tumpah keluar. Langkah selanjutnya

23 buat lubang kecil pada media sedalam kurang lebih 1 cm lalu masukan benih brokoli ataupun pakcoy kedalam lubang (Gambar 3. 2). Setiap 1 polybag diisi dengan 1 benih. Setelah terisi benih lalu tutup lubang dengan media tanam. Benih brokoli yang digunakan memiliki merk Green Magic yang diproduksi oleh Sakata Seed Corporation. Sedangkan benih pakcoy yang dipakai berasal dari merk Pak Choy Green yang diproduksi oleh Takki Seeds. Selama kegiatan penyemaian perlu dilakukan perawatan berupa penyiraman yang dilakukan pada pagi dan sore hari. Benih pakcoy akan tumbuh 3-5 hari kemudian, bibit siap di pindahkan ke lahan setelah berdaun 4-5 helai kira-kira berumur 2-3 minggu. Untuk benih brokoli setelah memiliki daun sekitar 3 atau 4 helai maka penanaman pun siap untuk dilakukan. Biasanya benih-benih akan siap di tanam di atas lahan setelah penyemaian selama 3-4 minggu. Proses pembibitan/penyemaian dilakukan ditempat yang ternaungi, dengan tujuan untuk melindungi calon bibit atau tanaman muda dari kondisi lapangan seperti teriknya sinar matahari dan intensitas hujan yang tinggi. Untuk proses pembibitan brokoli dilakukan 2 minggu lebih awal dari pembibitan pakcoy, hal ini dilakukan agar proses penanaman bibit brokoli dan pakcoy ke lahan dapat dilakukan secara bersamaan. Gambar 3. 2 Lubang Tanam Yang Akan Diisi Benih

24 b. Pengolahan Lahan Kegiatan pengolahan lahan dilakukan sebelum tanaman dipindahkan dari persemaian. Pengolahan lahan diawali dengan membersihkan lahan dari gulma, sisa-sisa tanaman, batu yang ada pada lahan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman. Berikutnya tanah yang akan ditanami dicangkul (Gambar 3. 3) sedalam ± 25 cm agar tanah menjadi gembur dan akan memudahkan sistem perakaran untuk dapat menembus lapisan tanah. Gambar 3. 3 Mencangkul Tanah Pada Saat Pengelolahan Lahan Kegiatan selanjutnya adalah pembuatan bedengan, bedengan dibuat dengan ukuran 2 x 2 m untuk ditanami pakcoy secara monocultur dan 2 x 2,5 m untuk penanaman brokoli secara monocultur dan juga brokoli dan pakcoy secara tumpangsari. Tinggi bedengan 20 cm dengan jarak antar bedengan 50 cm. Dari lahan seluas 100 m terbentuk 3 blok bedengan, dimana masing-masing blok terdiri dari 3 perlakuan. Pada blok 1 perlakuan 1 ditanami pakcoy, perlakuan 2 ditanami brokoli dan perlakuan ke 3 ditanami brokoli dan pakcoy secara tumpangsari. Demikian juga untuk blok 2 dan 3 sebagai ulangan. Lahan yang masih

25 tersisa ditanami tanaman pakcoy dan brokoli, tanaman tersebut digunakan sebagai tanaman sulaman. Pemberian pupuk dasar dilakukan setelah pembuatan bedengan selesai, Pupuk dasar yang diberikan berupa pupuk bokashi. Kebutuhan pupuk untuk luas lahan 2 x 2,5 m sebanyak 5 kg dan untuk lahan seluas 2 x 2 m pupuk bokashi yang dipakai sejumlah 4 kg atau 10 ton/hektar. Setelah pupuk ditaburi merata diatas bedengan, lalu aduk pupuk dengan tanah secara merata. Setelah itu ratakan permukaan. Bedengan yang telah jadi lalu ditutup dengan mulsa. Pemasangan mulsa sebaiknya dilakukan pada saat panas matahari terik agar mulsa dapat memuai sehingga mudah ditarik. Pemasangan mulsa dilakukan dengan cara membentangkan mulsa diatas bedengan (Gambar 3. 4) lalu menarik kedua ujung sisi mulsa secara bersamaan, dilanjutkan dengan pemasangan pasak yang terbuat dari bambu yang berbentuk huruf U ataupun dengan menggunakan sujen. Gambar 3. 4 Pemasangan Mulsa Diatas Bedengan Sujen dipasang di setiap sisi kanan dan kiri mulsa secara merata. Pemberian sujen bertujuan agar pemasangan mulsa lebih kokoh dan merekat pada tanah, sehingga apabila ada angin kencang mulsa tidak

26 mudah lepas. Mulsa yang telah terpasang dengan baik diatas bedengan lalu dilubangi dengan alat pelubang mulsa. Jarak antar lubang untuk tanaman pakcoy 20 x 20 cm, untuk brokoli 40 x 50 cm. Namun, untuk tanaman pakcoy yang ditanam dengan brokoli secara tumpangsari jaraknya berubah menjadi 20 x 25 cm dan jarak untuk tanaman brokoli tetap. c. Penanaman Bibit brokoli dan pakcoy sebelum di pindah ke lahan harus dipilih terlebih dahulu, pilih bibit yang normal, sehat, tidak cacat dan berukuran seragam. Bibit pakcoy siap ditanam dilahan ketika berumur + 14 hari (Gambar 3. 5), dan untuk bibit brokoli yang digunakan untuk penanaman berumur 25-30 hari (Gambar 3. 6). Penanaman/proses transplanting sebaiknya dilakukan pada pagi ataupun sore hari untuk menghindari stress yang berlebihan pada tanaman. Gambar 3. 5 Bibit Pakcoy Siap Tanam Proses Penanaman diawali dengan membuat lubang tanam terlebih dahulu sedalam + 8 cm dengan menggunakan jari. Selanjutnya

27 mengeluarkan bibit beserta medianya dari polybag, dan kemudian memasukan bibit dan medianya kedalam lubang tanam yang telah disediakan (Gambar 3. 7). Dalam satu lubang tanam ditanami dengan 1 bibit tanaman, pada saat penanaman posisi bibit haruslah tegak Gambar 3. 6 Bibit Brokoli Yang Siap Ditanam Dilahan Gambar 3. 7 Penanaman Bibit Ke Lahan

28 Setelah ditanam di lahan tanaman disiram dengan air secukupnya, agar dapat kembali segar. Pada bedengan yang ditanami pakcoy jarak antar tanaman 20 x 20 cm bedengan yang ditanami brokoli jarak antar tanamannya 40 x 50 cm, sedangkan pada bedengan yang ditanami secara tumpangsari jarak antar tanaman pakcoy 20 x 25 cm dan brokoli jarak tanamnya tetap d. Pemeliharaan Tanaman yang ditanam di lahan agar dapat tumbuh dengan optimal, maka perlu di pelihara. Kegiatan pemeliharaan tanaman brokoli dan pakcoy meliputi: 1) Penyulaman Penyulaman dilakukan seawal mungkin, yakni sejak tanam hingga umur 7 hari setelah tanam. Penyulaman dilakukan pada tanaman yang mati, rusak atau tumbuhnya abnormal diganti dengan tanaman sulaman (Gambar 3. 8). Disamping menyulam, juga dilakukan seleksi tanaman. Caranya, tanaman yang pertumbuhannya kurang baik dicabut dan diganti dengan tanaman baru. Gambar 3. 8 Penyulaman Tanamam Pakcoy Yang Mati

29 Jumlah bibit yang disulam sebanyak 6 tanaman, dimana terdiri dari 5 tanaman pakcoy dan 1 tanaman brokoli. Bibit yang disulam digantikan dengan bibit baru yang memiliki umur yang sama 2) Penyiangan Penyiangan merupakan kegiatan pengendalian gulma yang bertujuan untuk mengurangi jumlah gulma yang tumbuh di lahan budidaya. Gulma yang tumbuh pada lahan budidaya bukan hanya saja menjadi pesaing bagi sayuran yang ditanam dalam merebutkan faktor primer seperti air, unsur hara dan cahaya melainkan juga dapat menjadi sumber bersarangnya hama dan penyakit. Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma (Gambar 3. 9) yang tumbuh dibedengan dengan menggunakan tangan. Sedangkan pada sekitar bedengan penyiangan dilakukan dengan cangkul. Penyiangan gulma pada budidaya pakcoy dan brokoli dilakukan sebanyak 2-4 kali selama masa tanam Gambar 3. 9 Penyiangan Gulma

30 3) Pemupukan susulan Pemberian pupuk susulan untuk budidaya brokoli dan pakcoy dengan menggunakan pupuk organik cair yang bahan-bahannya terdiri dari urine sapi 18 liter, bekatul 1,5 kg dan tetes tebu 2,3 liter. Langkahlangkah pembuatan POC diawali dari memasukan bahan secara bergantian kedalam suatu wadah, wadah yang digunakan berupa ember. Agar semua bahan penyusun POC menyatu maka selama proses pembuatan bahan-bahan harus terus diaduk. Setelah itu tutup ember dan didiamkan selama 7 hari, agar pupuk dapat terfermentasi. Pupuk di tempatkan ditempat yang teduh. Setiap harinya selama proses fermentasi pupuk diaduk selama 5 menit agar tidak terjadi pengendapan. Setelah 7 hari pupuk siap digunakan. Untuk satu bedengan dosis POC yang digunakan sebanyak 300 ML/7 liter air. Pengaplikasian pupuk organik cair ini menggunakan gembor (Gambar 3. 10) dan dilakukan setiap seminggu sekali dimulai setelah penanaman (transplanting), penyiraman pupuk sebisa mungkin dilakukan dibawah jam 09.00 WIB pagi. Gambar 3. 10 Pemberian Pupuk Organik Cair Pada Tanaman

31 4) Pengendalian hama dan penyakit Pengendalian hama dan penyakit merupakan kegiatan yang harus dilakukan dalam budidaya tanaman termasuk juga tanaman brokoli dan pakcoy. Pengendalian hama dan penyakit pada budidaya brokoli dan pakcoy tidak hanya dilakukan sebelum munculnya gejala atau serangan, tetapi juga saat munculnya serangan hama dan penyakit seperti hama keong yang menyerang tanaman (Gambar 3. 11). Pengendalian dilakukan dengan 2 cara yaitu secara mekanik dan menggunakan pestisida alami. Secara mekanik pengendalian dilakukan dengan cara mencari hama yang merusak tanaman lalu memusnahkannya untuk memutus siklus hidupnya. Gambar 3. 11 Tanaman Yang Terserang Hama Pengendalian OPT selanjutnya dilakukan dengan menggunakan pestisida alami berbahan dasar buah mengkudu yang diambil sarinya. Dosis yang digunakan untuk memakai sari buah mengkudu sebanyak 200 ML untuk 1 tangki sprayer dengan kapasitas 16 liter. Penyemprotan pada tanaman pakcoy dan brokoli dilakukan 2 minggu sekali dan dilakukan pada saat pagi atau sore hari (Gambar 3. 12).

32 Gambar 3. 12 Penyemprotan Pestisida Alami e. Panen Tanaman pakcoy akan dipanen setelah berumur 30-35 hari. Kriteria sawi yang siap dipanen adalah dengan melihat keadaan fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun. Cara panen tanaman pakcoy adalah dengan cara memotong bagian pangkal batang yang berada diatas tanah dengan menggunakan pisau yang tajam (Gambar 3. 13). Pemanenan bunga brokoli dilakukan pada saat bunga (curd) mencapai ukuran maksimal dan telah padat (kompak), tetapi kuncup bunganya belum mekar, bunga masih berwarna hijau segar. Umur panen bervariasi, tergantung pada varietas atau kultivar yang ditanam, brokoli dengan varietas green magic dapat dipanen pada umur 55-60 hari setelah tanam. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong bagian batang (Gambar 3. 14) kemudian membuang daun-daun yang ada pada batang. Pemotongan dilakukan pada jarak 10 cm dari batang ke kepala bunga.

33 Gambar 3. 13 Memotong Bagian Pangkal Batang Tanaman Pakcoy Gambar 3. 14 Pemotongan Batang Brokoli

34 5. Variabel Pengamatan Pengamatan brokoli dan pakcoy dilakukan dengan mengambil 4 sampel tanaman pada masing-masing perlakuan, adapun pengamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Tinggi tanaman (cm) Pengukuran tinggi tanaman brokoli dimulai dari pangkal batang hingga titik tumbuh batang. Pengukuran dilakukan setiap 1 minggu sekali dimulai saat tanaman berumur 14 (HST). Untuk tanaman pakcoy mengukur tinggi tanaman dari pangkal batang hingga ujung daun. Pengamatan dilakukan 1 minggu sekali setelah tanaman berumur 7 (HST). b. Jumlah daun Pengamatan jumlah daun pakcoy dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun yang telah membuka sempurna, yang dilakukan seminggu sekali sejak umur tanaman 7 (HST). Untuk tanaman brokoli jumlah daun dihitung dengan menghitung semua daun, kecuali daun yang masih kuncup. Pengukuran dilakukan setiap 1 minggu sekali dimulai saat tanaman berumur 14 (HST) c. Lebar daun (cm) Pengukuran lebar daun pakcoy terletak pada bagian tengah daun karena titik terlebar daun pakcoy ada pada bagian tengahnya. Pengukuran dilakukan seminggu sekali sejak tanaman berumur 7 (HST). Pada daun brokoli pengukuran lebar daun terletak pada bagian tengah daun yang tidak berlekuk, karena bagian tersebut merupakan bagian paling lebar dari daun brokoli. Pengukuran dilakukan setiap 1 minggu sekali dimulai saat tanaman berumur 14 (HST). d. Menghitung panjang akar (cm) Menghitung panjang akar dilakukan pada saat brokoli telah dipanen. Mengukur panjang akar dari setiap sampel dimulai dari bagian pangkal hingga ujung akarnya.

35 e. Menghitung jumlah akar Menghitung jumlah akar dilakukan pada saat pakcoy telah dipanen. Sampel pakcoy yang ada disetiap bedengan dihitung jumlah akarnya f. Berat Bunga Brokoli Per Tanaman (g) Pengukuran berat bunga brokoli dilakukan setelah tanaman sampel dipanen. Pemanenan dilakukan dengan memotong bagian batang, dengan jarak antara batang ke kepala bunga/krob 10 cm. g. Berat Bunga Brokoli / m 2 Pemanenan Brokoli dilakukan per bedeng, kemudian dalam 1 bedeng ditimbang berat bunga brokoli secara keseluruhan. Setelah itu dibagi dengan luas lahan bedengan yang digunakan, hal ini dilakukan untuk mengetahui berat bunga brokoli / m 2 h. Berat Pakcoy Per Tanaman (g) Pengukuran berat dilakukan setelah tanaman pakcoy dipanen, pakcoy yang ditimbang tidak dengan akarnya i. Berat Tanaman Pakcoy / m 2 Pemanenan pakcoy dilakukan per bedeng, kemudian dalam 1 bedeng ditimbang berat pakcoy secara keseluruhan. Setelah itu dibagi dengan luas lahan bedengan yang digunakan, hal ini dilakukan untuk mengetahui berat pakcoy / m 2