I. PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian pada suatu negara akan didukung dengan kegiatan-kegiatan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Tanaman hortikultura meliputi tanaman sayuran, buah-buahan, dan tanaman

I. PENDAHULUAN. Produk hortikultura memiliki peranan penting bagi pembangunan pertanian yang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam menopang kehidupan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian sebagai bagian integral dari pembangunan

I. PENDAHULUAN. Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris di mana pembangunan di bidang pertanian

I. PENDAHULUAN. di Indonesia. Menurut Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (1990) menyatakan

I. PENDAHULUAN. potensi sumber daya alam yang besar untuk dikembangkan terutama dalam

I. PENDAHULUAN. melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang terkenal dengan sebutan negara agraris,

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari keseluruhan

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK KENTANG

I. PENDAHULUAN. ekonomi. Peranan sektor pertanian memiliki kontribusi terhadap Produk

BAB I PENDAHULUAN. buahan juga bersifat spesifik lokasi, responsif terhadap teknologi maju, produk

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari

I. PENDAHULUAN. meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan

I. PENDAHULUAN. dengan besarnya jumlah penduduk yang ada. Banyaknya penduduk yang ada

I. PENDAHULUAN. terlihat dari peranan sektor pertanian dalam penyediaan lapangan kerja, penyedia

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan

I. PENDAHULUAN. tani, juga merupakan salah satu faktor penting yang mengkondisikan. oleh pendapatan rumah tangga yang dimiliki, terutama bagi yang

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu mempunyai peran cukup besar dalam memenuhi kebutuhan pangan

I. PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh suatu negara. Indonesia merupakan negara berkembang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian sebagai penyedia bahan baku untuk sektor industri. Produksi sektor

I. PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

I. PENDAHULUAN. karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia,

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor penting di Indonesia. Pembangunan pertanian

I. PENDAHULUAN. Arah kebijakan pembangunan pertanian yang dituangkan dalam rencana

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. bahan baku pangan, dan bahan lain. Ketersediaan pangan yang cukup jumlahnya,

BAB I. PENDAHULUAN. pembangunan Nasional. Ketersediaan pangan yang cukup, aman, merata, harga

perluasan kesempatan kerja di pedesaan, meningkatkan devisa melalui ekspor dan menekan impor, serta menunjang pembangunan wilayah.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memiliki peran yang sangat besar dalam perekonomian

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pembangunan ekonomi nasional abad ke-21 masih tetap berbasis

BAWANG MERAH YANG DIRILIS OLEH BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. nasional. Pembangunan pertanian memberikan sumbangsih yang cukup besar

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, karena didukung oleh sumber daya alam dan sumber daya

I. II. III. IV. V. I. PENDAHULUAN. yang diketahui memiliki potensi besar yang dapat terus dikembangkan dalam

PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dimakan sehari-hari untuk memenuhi

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang memiliki peran sebagai sumber vitamin dan mineral.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan mempunyai

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional.

I. PENDAHULUAN. Kontribusi sektor pertanian cukup besar bagi masyarakat Indonesia, karena

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya melimpah

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan tanaman semusim yang bersifat

I. PENDAHULUAN. sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki

I. PENDAHULUAN. pertanian. Indonesia memiliki beragam jenis tanah yang mampu. menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun,

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sedang berkembang, dengan sektor

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:HK TENTANG

I. PENDAHULUAN. Jeruk Pontianak (Citrus nobilis) adalah jenis jeruk siam yang telah lama menjadi

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. tersebut antara lain menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, menyumbang

I. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Peran penting tersebut antara lain sektor pertanian

PENDAHULUAN. dan banyak penduduk masih bergantung pada sektor ini, sehingga di masa

7 Manfaat Daun Singkong

I. PENDAHULUAN. Tingginya prevalensi gizi buruk dan gizi kurang, masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan luas wilayah terbesar se-asia

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Atas Dasar Harga Berlaku di Indonesia Tahun Kelompok

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi berarti peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri dan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup berpengaruh

I. PENDAHULUAN. akan tetapi juga berperan bagi pembangunan sektor agrowisata di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. maupun yang sudah modern. Perkembangan jumlah UMKM periode

SCHOOL GARDEN AJARKAN ANAK CINTA MAKAN SAYUR

I. PENDAHULUAN. secara signifikan. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia. (Anonim, 2006), dan diharapkan sektor pertanian Indonesia dapat

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terlebih keuntungan dalam sektor pertanian. Sektor pertanian terutama

BAB I. PENDAHULUAN. adalah mencukupi kebutuhan pangan nasional dengan meningkatkan. kemampuan berproduksi. Hal tersebut tertuang dalam RPJMN

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat

KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan. Sektor pertanian di lndonesia dalam masa krisis ekonomi tumbuh positif,

prasyarat utama bagi kepentingan kesehatan, kemakmuran, dan kesejahteraan usaha pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas guna meningkatkan

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pertanian haruslah merupakan tujuan utama dari setiap pemerintah sedang berkembang.

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan. Indonesia, yaitu sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya.

I. PENDAHULUAN. perekonomian di Provinsi Lampung. Sektor pertanian terdiri dari. penting diantara subsektor lainnya karena mampu menghasilkan bahan

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan komoditi perkebunan yang masuk dalam kategori komoditi

PENDAHULUAN. Latar Belakang Sektor pertanian Indonesia terdiri dari enam sub sektor, yaitu sub sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi dua, yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi yang

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia melalui. perannya dalam pembentukan Produk Domestic Bruto (PDB), penyerapan

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura tergolong komoditas yang bernilai ekonomi tinggi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

I. PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia merupakan daerah agraris artinya pertanian memegang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesultanan Surakarta dan Mangkunegaran masa lalu (Soemardjan, 1990).

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya hidup dari

I. PENDAHULUAN. Karet di Indonesia merupakan salah satu komoditas penting perkebunan. selain kelapa sawit, kopi dan kakao. Karet ikut berperan dalam

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yudohusodo (2006) mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi produksi pertanian tropis dan potensi pasar pangan

NUGGET BANANA SKIN. Disusun oleh: Arnitya S. P. (X MIA 4/03) Theana Leoma (X MIA 4/27) SMA SANTA ANGELA. Jl. MERDEKA NO 24 BANDUNG

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan perekonomian pada suatu negara akan didukung dengan kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh negara tersebut. Di Indonesia, sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian karena melimpahnya potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Sumber daya alam yang dimiliki seharusnya dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduk Indonesia yang terus meningkat. Perkembangan pertanian perlu terus dilakukan agar dari beragamnya sumber daya alam yang dimiliki dapat menjadi jalan untuk meningkatkan produksi, meningkatkan pendapatan yang selanjutnya akan meningkatkan taraf hidup dari seorang petani dan akan berujung pada perkembangan suatu daerah. Pertanian memiliki banyak subsektor yang dapat dikembangkan. Sub-sub sektor pertanian yang diandalkan di Indonesia tidak hanya dari tanaman pangan, tanaman perkebunan saja, tetapi juga tanaman hortikultura, seperti sayuran dan buahan, yang juga memiliki prospek (peluang) dalam perkembangannya. Buah-buahan merupakan salah satu subsektor pertanian yang memiliki prospek yang cukup cerah karena sektor ini memiliki banyak keunggulan dan peluang yang sangat mendukung perkembangannya. Keunggulan sektor agribisnis buah-buahan adalah: memiliki diversifikasi baik dari segi produk maupun pasar; kemampuan produksi dengan

2 perkembangan yang cenderung meningkat; dan potensi lahan yang sangat luas dengan dukungan sumber daya manusia yang besar (Madjid,A, 2001). Salah satu tanaman buah-buahan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah semangka. Tanaman semangka merupakan salah satu tanaman buah-buahan semusim selain melon, blewah dan stroberi yang berumur kurang dari satu tahun, dapat berbentuk rumpun, menjalar dan berbatang lunak. Perkembangan luas panen dan produksi tanaman buah-buahan semusim menurut kabupaten / kota di Provinsi Lampung tahun 2006 2010 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 menunjukkan bahwa produksi dan luas panen terbesar untuk tanaman buah-buahan semusim di Provinsi Lampung pada tahun 2010 adalah buah semangka yang ada di Kabupaten Lampung Tengah, dengan produksi sebesar 124.091 ku dan luas panen 705 ha. Perkembangan luas panen dan produksi tanaman buah-buahan semusim di Provinsi Lampung dari tahun 2006 2010 terlihat berfluktuasi baik dari buah melon, semangka maupun blewah. Dilihat dari perkembangannya, luas areal dan produksi tertinggi pertama adalah semangka. Besarnya produksi tersebut disebabkan oleh kondisi alam daerah yang mendukung untuk dikembangkannya tanaman semangka, baik dari segi iklim maupun kondisi tanah yang mendukung untuk pertumbuhan buah semangka tersebut. Berdasarkan data pada Tabel 1, maka buah semangka dipilih sebagai komoditas penelitian. Untuk perkembangan tanaman semangka menurut kabupaten / kota di Provinsi Lampung pada tahun 2008 2010 dapat dilihat pada Tabel 2.

3 Tabel 1. Luas panen dan produksi tanaman buah-buahan semusim menurut kabupaten/kota di Provinsi Lampung, tahun 2010 Kabupaten/ Kota Melon Semangka Blewah Stroberi Luas panen (Ha) Produksi (Ku) Produktivitas (Ku/Ha) Luas panen (Ha) Produksi (Ku) Produktivitas (Ku/Ha) Luas panen (Ha) Produksi (Ku) Produktivitas (Ku/Ha) Luas panen (Ha) Produksi (Ku) Produktivitas (Ku/Ha) Lampung Barat - - - - - - - - - - - - Tanggamus - - - - - - - - - - - - Lampung Selatan - - - 11 1.296 117,82 - - - - - - Lampung Timur 3 361 120,33 296 88.809 300,03 17 402 23,65 - - - Lampung Tengah - - - 705 124.091 176,02 2 20 10 - - - Lampung Utara 8 115 14,38 95 6.705 70,58 - - - - - - Way Kanan 5 120 24 - - - - - - - - - Tulang Bawang - - - 116 17.018 146,71 20 40 2 - - - Pesawaran - - - 1 17 17 9 28 3,11 - - - Pringsewu - - - - - - - - - - - - Mesuji 5 5 1 13 318 24,46 2 50 25 - - - Tulang Bawang barat - - - 119 42.700 358,82 - - - - - - Bandar Lampung - - - - - - - - - - - - Metro 4 291 72,75 14 1.450 103,57 2 180 90 - - - Tahun 2010 25 892 35,68 1.370 282.404 206,13 52 720 13,85 2009 20 502 25,1 1.825 291.109 159,51 22 1.646 74,82 2008 6 120 20 1.348 169.764 125,94 13 927 71,31 2007 38 1.535 40,39 1.351 135.161 100,05 44 2.484 56,45 2006 25 1.130 45,2 913 118.703 130,01 14 1.140 81,43 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, 2011

4 Tabel 2. Produksi buah semangka menurut kabupaten/kota di Provinsi Lampung, tahun 2008 2010 No Kabupaten/kota 2008 2009 2010 1. Lampung Barat - - - 2. Tanggamus - - - 3. Lampung Selatan 6.853 4.863 1.296 4. Lampung Timur 26.968 62.739 88.809 5. Lampung Tengah 65.053 122.517 124.091 6. Lampung Utara 3.033 4.688 6.705 7. Way Kanan 322 58-8. Tulang Bawang 59.084 90.741 17.018 9. Pesawaran - - 17 10. Pringsewu x x - 11. Mesuji x x 318 12. Tulang Bawang barat x x 42.700 13. Bandar Lampung 1 - - 14. Metro 8.450 5.503 1.450 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, 2011 Keterangan : x = Data masih tergabung dengan kabupaten induknya - = Tidak ada produksi semangka Pada Tabel 2 terlihat bahwa Kabupaten Lampung Tengah merupakan kabupaten yang menghasilkan produksi semangka yang cukup tinggi dan meningkat setiap tahunnya. Informasi yang diperoleh juga menyatakan pedagang eceran di pasar tradisional di Bandar Lampung mendapat suplai semangka dari Kabupaten Lampung Tengah karena kabupaten ini merupakan penghasil semangka terbesar di Provinsi Lampung (dengan produksi sebesar 124.091ku untuk tahun 2010). Secara umum berbagai macam buah banyak di gemari oleh konsumen rumah tangga, salah satunya semangka banyak digemari oleh konsumen karena merupakan buah yang mengandung banyak air dan dapat menghilangkan rasa haus. Selain mengandung banyak air, buah semangka juga mengadung zat gizi

5 lain seperti energi, karbohidrat, gula, lemak, protein, dan lain sebagainya. Secara lengkap per 100 gr buah semangka dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 3. Kandungan gizi buah semangka per 100 gram Kandungan Gizi Energi Karbohidrat Gula Diet serat Lemak Protein Air Vitamin A Thiamine (Vit. B1) Riboflavin (Vit. B2) Niacin (Vit. B3) Asam pantotenat (B5) Vitamin B6 Folat (B9 Vit.) Vitamin C Kalsium Besi Magnesium Fosfor Kalium Seng Jumlah 127 kj (30 kkal) 7,55 g 6,2 g 0,4 g 0,15 g 0,61 g 91,45 g 28 mg 0.033 mg 0,021 mg 0,178 mg 0,221 mg 0,045 mg 3 mg 8,1 mg 7 mg 0,24 mg 10 mg 11 mg 112 mg 0,10 mg Sumber : USDA Nutrient database dalam Eemooesprit.blogspot.com Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa kandungan gizi yang paling tinggi dari buah semangka adalah air atau mineral sebesar 91,45 g dan kalori sebesar 127 kj. Selanjutnya nilat kandungan gizi tertinggi kedua adalah karbohidrat sebesar 7,55 g. Selain itu, masih banyak kandungan gizi yang terdapat pada semangka, walaupun tidak terlalu tinggi, seperti air, sehingga buah semangka kerap menjadi buah pilihan yang dihidangkan sebagai menu pencuci mulut setelah makan yang

6 baik juga buat kesehatan konsumen seperti memperlancar pencernaa ketika mengkonsumsinya. Semangka dapat diperoleh tidak hanya dari pasar modern saja, tetapi juga dapat diperoleh dari pasar tradisional. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar. Bangunan yang ada pada umumnya terdiri dari kios-kios, dasaran yang terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengolah pasar. Pasar ini paling banyak menjual kebutuhan sehari-hari, seperti bahan pangan, ikan, buah-buahan, sayur-sayuran, dan lain sebagainya (Wikipedia, 2008). Pasar tradisional dapat dijumpai di berbagai daerah di Indonesia termasuk Provinsi Lampung. Di Kota Bandar Lampung sendiri terdapat 12 pasar tradisional yang dapat ditemui, yaitu Pasar Bawah, Pasar Baru / Smep, Pasar Pasir Gintung, Pasar Bambu kuning, Pasar Tamin, Pasat Tugu, Pasar Gudang Lelang, Pasar Cimeng, Pasar Kangkung, Pasar Panjang, Pasar Way Halim, Pasar Way Kandis. Jumlah pedagang buah-buahan di Kota Bandar Lampung dapat dilihat pada Tabel 3. Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa jumlah keseluruhan pedagang buah-buahan yang ada di Kota Bandar Lampung adalah 376 pedagang. Dari Tabel 3 juga dapat dilihat bahwa jumlah pedagang buah tertinggi ada di Pasar Way Halim, yaitu 83 pedagang, Pasar Panjang 68 pedagang, dan Pasar Cimeng 42 pedagang. Dari Tabel 3 juga dapat dilihat bahwa di Pasar Bambu Kuning tidak terdapat pedagang

7 buah-buahan karena di Pasar Bambu Kuning, jenis dagangan yang tersedia dalah pakaian, sepatu dan sandal. Tabel 4. Jumlah pedagang buah-buahan pada pasar tradisional Kota Bandar Lampung, Tahun 2012 NO PASAR PEDAGANG 1 Bawah 8 2 Baru / Smep 30 3 Pasir Gintung 38 4 Bambu Kuning - 5 Tamin 5 6 Tugu 39 7 Gudang Lelang 25 8 Cimeng 42 9 Kangkung 34 10 Panjang 68 11 Way Halim 83 12 Way Kandis 4 JUMLAH 376 Sumber : Dinas Pengelolaan Pasar Kota Bandar Lampung, 2012 Bandar Lampung merupakan pusat perekonomian yang memiliki berbagai fasilitas umum, termasuk keadaan pasar yang ramai seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya. Sebagai ibu kota provinsi, Bandar Lampung yang memiliki jumlah penduduk yang cukup tinggi dibanding dengan kabupaten-kabupaten lain. Dapat dilihat dari data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, jumlah penduduk pada tahun 2011 sebanyak 891.374 jiwa dengan kepadatan penduduk sebanyak 4.520 jiwa/km 2. Jumlah penduduk akan diperkirakan terus meningkat tiap tahunnya. Sebagai Ibukota Provinsi, Bandar Lampung memiliki aksesibilitas yang baik dan sarana prasarana yang baik. Adanya aksesibilitas, sarana prasarana yang baik

8 pertumbuhan penduduk, peningkatan penghasilan dan kesadaran penduduk terhadap pemenuhan gizi seimbang diperkirakan akan berdampak positif terhadapa peningkatan konsumsi buah-buahan oleh masyarakat, karena ketersediaan buah-buahan seperti semangka tetap ada yang dapat meningkatkan permintaan konsumen terhadap buah itu sendiri. Tapi pada kenyataan masih banyak masyarakat yang mengira mengonsumsi buah-buahn itu tidak terlalu penting. Buah-buahan relatif tersedia sepanjang tahun meskipun beberapa buah ada yang bersifat musiman, namun tidak sedikit juga buah yang tidak tergantung musim. Dari ketersediaan buah-buahan tersebut, maka masyarakat harus terus didorong untuk mengonsumsi buah-buahan sebagai sumber vitamin yang baik bagi tubuh. Begitu juga dengan mengonsumsi buah semangka penting untuk memenuhi kebutuhan mineral yang perlukan oleh tubuh dan memberikan energi yang baik untuk kesehatan. Peningkatan konsumsi semangka diperkirakan dapat meningkat ketika masyarakat mendapatkan informasi tentang kandungan-kandungan gizi yang terdapat pada semangka dan manfaat dari buah semangka tersebut. Pemahaman terhadap permintaan konsumen merupakan cara yang dilakukan untuk mengetahui adanya masalah yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap buah tersebut. Permintaan buah semangka dapat dipengaruhi oleh harga buah itu sendiri, harga barang lain, jumlah anggota keluarga, jumlah pendapatan dan pendidikan konsumen. Buah-buahan yang dipilih dalam penelitian ini adalah buah semangka. Penetapan buah semangka sebagai komoditas yang diteliti karena buah semangka merupakan

9 salah satu buah semusim yang memiliki harga yang murah dan terjangkau dibandingkan dengan buah- buahan lain. Buah- buahan lain yang dianggap sebagai barang lain pada penelitian ini adalah buah- buahan yang banyak tersedia di pasar seperti buah apel, buah jeruk, buah pepaya, buah melon, dan buah mangga. Buah buah tersebut juga merupakan buah yang sering dipilih untuk dihidangkan dalam keluarga karena rasanya yang enak dan tingkat ketersediaan yang tinggi di pasar, selain itu juga buah buahan tersebut juga banyak mengandung vitamin dan dapat sebagai pencuci mulut. Dalam membeli suatu barang, konsumen akan lebih banyak pembeli jika harga harga rendah dan akan mengurangi pembelian pada harga yang tinggi. Dalam memasarkan suatu produk, hal yang perlu diperhatikan selain harga adalah sikap seorang konsumen dalam menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperoleh dari penjelasan mengenai perilaku konsumen yang paling sederhana yang didapati dalam hukum permintaan (Sukirno, 1997). Dilihat dari pendapatan, peningkatan pendapatan merupakan pendukung untuk masyarakat dapat mengonsumsi buah semangka dan buah-buahan lain yang tersedia di pasar yang dilihat dari harga buah-buahan tersebut. Dari beberapa jenis buah- buahan yang telah disebutkan buah apel dan buah jeruk merupakan buah-buahan yang memiliki harga tertinggi yang di tawarkan di pasar. Buah pepaya dan buah mangga buah yang ditawarkan dengan harga yang tidak terlalu tinggi. Buah melon sendiri merupakan buah yang semusim dengan buah semangka yang akan tersedia di pasar ketika buah semangka tersedia di pasar.

10 Harga buah melon sedikit lebih tinggi dibanding harga semangka, dengan kata lain buah semangka merupakan buah yang tersedia dengan harga yang tidak terlalu tinggi dibanding dengan buah -buahan lain. Jika pendapatan konsumen semakin tinggi maka kesadaran konsumen untuk mengonsumsi buah -buahan semakin tinggi baik terhadap buah yang tidak tergantung musim dan tergantung musim seperti semangka dan jika pendapatan konsumen rendah maka konsumen akan lebih mengutamakan memenuhi kebutuhan pokok dibandingkan untuk mengonsumsi buah- buahan secara rutin termasuk buah semangka. Disisi lain, ketika konsumen memiliki pengetahuan terhadap manfaat dan kandungan gizi yang terdapat pada buah-buahan maka konsumen akan tetap mengonsumsi buahan walaupun tidak terlalu rutin karena pendapatannya tidak terlalu tinggi. Golongan konsumen yang memiliki pengetahuan dan didukung oleh pendapatannya yang tinggi akan tetap mengonsumsi buah-buahan secara rutin karena pentingnya asupan gizi dari buahbuahan bagi tubuh. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji bagamanakah permintaan semangka merah tanpa biji di Pasar Tradisional Kota Bandar Lampung. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan semangka merah tanpa biji di pasar tradisional Kota Bandar Lampung. 2. Bagaimana elastisitas permintaan semangka merah tanpa biji di pasar tradisional Kota Bandar Lampung.

11 B. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan semangka merah tanpa biji di pasar tradisional Kota Bandar Lampung. 2. Mengetahui elastisitas permintaan semangka merah tanpa biji di pasar tradisional Kota Bandar Lampung. Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai: 1. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam mengkonsumsi buah yang akan dibeli. 2. Masukan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis.