RICO RASMARA NIM : A54 A100158

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh.

BAB I PENDAHULUAN. selama ini pelajaran IPA dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Hal ini

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IX MTSN MODEL PALOPO

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER DALAM MENGENAL IBADAH DI BULAN RAMADAN. Nurohmah

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang

Ahmad Yasin 5. Kata Kunci: metode kooperatif model group investigation, hasil belajar. Guru SDN 03 Tlogosari

PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA

Lince Sibuea Guru SDN Bojong Rawalumbu VIII, Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi ABSTRAK

MENINGKATKAN KETERLIBATAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI KELAS IV SDN 181/V INTAN JAYA

PROSIDING ISBN :

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM POKOK BAHASAN PENGURUSAN JENAZAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGHEMATAN AIR MELALUI METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL SISWA KELAS V SD. Sunarti

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334)

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode. Pembelajaran Discovery Pada Pembelajaran IPA. Kelas IV SDN Gawanan 02.

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab.

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KOMPONEN PETA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE CERAMAH KELAS V. Nurul Hamsi SD Negeri Sumber V Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

BAB I PENDAHULUAN. berhenti. Upaya itu antara lain dalam pengelolaan sekolah/madrasah,

Oleh: N. Komariyah, S.Pd.I NIP ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS

Seminar Nasional Pendidikan Matematika Matematika dan Pembelajarannya, Menyongsong Kurikulum 2013 Surabaya, 01 Juni 2013

Kata Kunci: Pengembangan Pembelajaran dan Pemberian Balikan.

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

Yoseph Payong Ado. (Peneliti) Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN I) Samarinda

Kamilah SDN Sukaoneng Tambak Gresik

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD DAN ROLE PLAYING

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN

Oleh : Umi Sholikhah, S.Pd. Kata Kunci: pengetahuan sosial, pembelajaran kooperatif model jigsaw

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang

Oleh : R.Hobro Pranasmoro Hadi Guru SMA Negeri 1 Jogorogo. Kata Kunci : matematika, belajar aktif, kerja kelompok

Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA dengan Menerapkan Metode Pemberian Balikan pada Siswa Kelas III.a SDN 02 Kota Bima

PENERAPAN METODE LEARNING TOGETHER

KOMPETENSI MEMAHAMI SISTEM PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINKS PAIR SHARE

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DI SDN BANYUAJUH 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

STRATEGI PEMBELAJARAN GABUNGAN CERAMAH DAN SIMULASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 TAMPO KECAMATAN CLURING KABUPATEN BANYUWANGI

Sudarjatiningsih, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Pokok Bahasan Fungsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. alat-alat pengajaran yang mendukung. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data

Volume 6 Nomor 2-Juli 2015 ISSN:

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS IV SDN 01 LUHAK NAN DUO

NASKAH PUBLIKASI UNTUK JURNAL ILMIAH

Meningkatkan Prestasi Belajar Kimia dengan Menerapkan Model Pengajaran Tuntas pada Siswa Kelas XI.IPA SMA Negeri 1 Madapangga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1)

MODEL PEMBELAJARAN TUGAS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENGENAL MAKNA PENINGGALAN SEJARAH.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB (QUESTIONS ANSWER) PADA SISWA KELAS VI SDN 26 SUNGAI LIMAU

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

WIWIK PUJIATI. Pendahuluan. Abstrak:

Jurnal Florea Volume 2 No. 1, April 2015 (13-17)

Minarlin Listiani 12. Guru SDN 2 Tamansari Situbondo

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

Volume 07, Nomor 02, desember 2016

JURNAL PUBLIKASI SKRIPSI

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBERIAN BALIKAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

Disusun Oleh: PANJANG MURYONO A

Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model

SITI QOTIJAH SDN Tiron 1 Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri

Oleh Suci Lestari Guru SDN Wakah 1. Kata Kunci : Hasil Belajar, Gerak benda, Penemuan Terbimbing

Oleh: Sumarji SD Negeri Semarum, Durenan, Trenggalek

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Upaya meningkatkan kreativitas siswa dengan metode discussion group

SRI WINARNI SDN Kandat 2 Kab. Kediri

Oleh: Marliati, S.Pd.SD NIP ABSTRAK

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENERAPKAN MODEL BELAJAR INQUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN I JATI TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2011/2012

ISSN No Media Bina Ilmiah 71

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEK MELALUI MODEL STAD PADA SISWA SMA. Moch. Saleh

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Selanjutnya data yang terkumpul diuraikan melalui analisa deskriptif. Yaitu analisa

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: KURNIAWAN WISNU ARDY A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR BUMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS VI SDN 181/VII GURUH BARU II MANDIANGIN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KONSTEKTUAL PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR. Ratna Juita

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI INDONESIA DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 JATIKUWUNG KECAMATAN

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Pembelajaran Kooperatif

Jurnal Ilmiah DUNIA ILMU VOL. 3. NO. 1 Juli 2017

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: AYIK OKTAFIA A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar MULYANI A54A

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Kata Kunci : Reading Guid dan Index Card Matc, Pendidikan Kewarganegaraan.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XII IPA 1 SMA NEGERI 5 PALEMBANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FRANSISKA YUSMITA P.A.

Ruli Darliana 1. Vidya Pratiwi, S.Pd. 2

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SDN 01 PLUMBON KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2012 / 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : RICO RASMARA NIM : A54 A100158 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2013 1

2

ABSTRAKS PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SDN 01 PLUMBON KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2012 / 2013 Rico Rasmara. A54A100158. Program Studi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.2013.110 Halaman. Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kegagalan dalam belajar rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki dorongan belajar. Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya membangkitkan motivasi belajar siswa, misalnya dengan membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan siswa serta guru yang berperan sebagai pembimbing untuk menemukan konsep IPA.Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa dengan diterapkannya pembelajaran penemuan terbimbing? (b) Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran penemuan terbimbing terhadap motivasi belajar siswa?tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran penemuan terbimbing. (b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran penemuan terbimbing. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas V SDN 01 Plumbon. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (65,22%), siklus II (78,26%), siklus III (91,30%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran penemuan terbimbing dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa SDN 01 Plumbon, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran IPA. Kata Kunci: Prestasi belajar IPA, metode penemuan terbimbing. 2

A. Pendahuluan Perkembangan teknologi tidak akan lepas dari perkembangan dalam bidang IPA. Perkembangan dari bidang IPA tidak mungkin terjadi bila tidak disertai dengan peningkatan mutu pendidikan IPA, sedangkan selama ini pelajaran IPA dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Hal ini dapat dilihat dari nilai mata pelajaran IPA yang rata-rata masih rendah bila dibandingkan dengan pelajaran lainnya. Ini menunjukkan masih rendahnya mutu pelajaran IPA. Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih strategi atau cara dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan prestasi belajar siswa khususnya pelajaran IPA. Misalnya dengan membimbing siswa untuk bersama-sama terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mampu membantu siswa berkembang sesuai dengan taraf intelektualnya akan lebih menguatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang diajarkan. Ditemukan juga banyak permasalah yang timbul antara lain : a. Banyak siswa yang malas mendengarkan penjelasan guru. b. Guru tidak menggunakan alat peraga. c. Banyak siswa yang kurang memahami materi yang di ajarkan oleh guru. d. Sarana prasarana kurang memadai. e. Konsentrasi siswa tidak fokus pada pelajaran. f. Banyak siswa menjadi penggemar pasif karena guru kurang menarik dalam menyampaikan pelajaran. g. Suasana proses pembelajaran kurang kondusif h. Guru kurang menguasai materi pelajaran Pada kenyataan di sekolah saat ini sering ditemukan saat kegiatan pembelajaran banyak siswa yang kurang aktif merespon materi pelajaran dan rendahnya daya serap peserta didik terhadap materi 3

pelajaran. Hal ini disebabkan pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan kurang menyentuh ranah peserta didik dan proses pembelajaran yang kurang memperhatikan perbedaan individu. Proses pembelajaran masih didominasi oleh guru dan kurang memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri. Dan pemahaman ini memerlukan minat dan motivasi. Tanpa adanya minat menandakan bahwa siswa tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Untuk itu, guru harus memberikan suntikan dalam bentuk motivasi sehingga dengan bantuan itu anak didik dapat keluar dari kesulitan belajar. Berdasarkan pengalaman peneliti di lapangan, kegagalan dalam belajar rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki dorongan belajar. Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya membangkitkan motivasi belajar siswa, misalnya dengan membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan siswa serta guru yang berperan sebagai pembimbing untuk menemukan konsep IPA. Motivasi tidak hanya menjadikan siswa terlibat dalam kegiatan akademik, motivasi juga penting dalam menentukan seberapa jauh siswa akan belajar dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa jauh menyerap informasi yang disajikan kepada mereka. Siswa yang termotivasi untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapan materi itu dengan lebih baik. Tugas penting guru adalah merencanakan bagaimana guru mendukung motivasi siswa (Nur, 2001: 3). Untuk itu sebagai seorang guru disamping menguasai materi, juga diharapkan dapat menetapkan dan melaksanakan penyajian materi yang sesuai kemampuan dan kesiapan anak, sehingga menghasilkan penguasaan materi yang optimal bagi siswa. Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis mencoba menerapkan salah satu model pembelajaran, yaitu metode pembelajaran penemuan terbimbing untuk mengungkapkan apakah dengan metode pembelajaran 4

penemuan terbimbing dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar IPA. Penulis memilih metode pembelajaran ini mengkondisikan siswa untuk terbiasa menemukan, mencari, mendikusikan sesuatu yang berkaitan dengan pengajaran (Siadari, 2001: 4). Dalam metode pembelajaran penemuan terbimbingn siswa lebih aktif dalam memecahkan untuk menemukan sedang guru berperan sebagai pembimbing atau memberikan petunjuk cara memecahkan masalah itu. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang membuktikan bahwa hasil belajar siswa dengan menerapkan metode pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik dari hasil belajar siswa yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional. (Siadari, 2001:68). Menurut hasil penelitian Arif Kurniawan (2002) menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, yang ditandai dengan peningkatan prestasi belajar siswa setiap putaran. Serta dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing terjadi peningkatan pola berpikir kritis dan kreatif pada kelas yang berdampak positif terhadap hasil belajar yang dicapai lebih baik daripada tanpa diberi metode pembelajaran serupa (Lestari, 2002). Dari beberapa hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa metode pembelajaran penemuan terbimbing sangat erat digunakan dalam kegiatan pembelajaran terutama kegiatan pembelajaran IPA. Dari latar belakang di atas maka peneliti dalam penelitian ini mengambil judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas V SDN 01 Plumbon Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. Identifikasi Masalah Masalah di atas dapat diidentifikasi sebagai berikut : 5

a. Siswa kelas V SDN 01 Plumbon malas mendengarkan penjelasan guru sehingga mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran. b. Guru tidak menggunakan alat peraga. c. Banyak siswa yang kurang memahami materi yang di ajarkan oleh guru. d. Sarana Prasarana Kurang memadai. e. Konsentrasi siswa tidak fokus pada pelajaran. f. Banyak siswa menjadi penggemar pasif karena guru kurang menarik dalam menyampaikan pelajaran. g. Suasana proses Pembelajaran kurang kondusif h. Guru kurang menguasai materi pelajaran i. Guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode yang kurang menarik ( ceramah dan tugas ), belum menggunakan metode penemuan terbimbing. Pembatasan Masalah Mengingat keterbatasan waktu, cakupan, dan aktivitas, penelitian ini yang dibatasi : 1. Peningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam. 2. Tentang materi pembelajaran IPA yaitu bagian-bagian tumbuhan. 3. Obyeknya hanya pada siswa kelas V SDN 01 Plumbon 4. Penerapan Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing dalam pembelajaran Ilmu Pengatahuan Alam. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut: Bagaimana peningkatan prestasi belajar IPA pada materi bagianbagian tumbuhan melalui Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing 6

Pada Siswa Kelas V SDN 01 Plumbon Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013? Tujuan Penelitian Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil prestasi belajar IPA pada materi bagaian-bagian tumbuhan melalui Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pada Siswa Kelas V SDN 01 Plumbon Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. B. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, di mana guru sangat berperan sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini, tujuan utama penelitian tindakan kelas V adalah untuk meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat kecil. Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan. Kemmis dan Taggart (1988:14) menyatakan bahwa model penelitian tindakan adalah berbentuk spiral. Tahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup. 7

C. Hasil Penelitian Pembahasan 1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran penemuan terbimbing memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, II, dan II) yaitu masing-masing 65,22%, 78,26%, dan 91,30%. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. 2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran penemuan terbimbing dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan. 3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA pada pokok bahasan bagian-bagian tumbuhan dengan metode pembelajaran penemuan terbimbing yang paling dominan adalah bekerja dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif. Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langah-langkah pembelajaran penemuan terbimbing dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan LKS/menemukan konsep, menjelaskan/melatih menggunakan alat, 8

memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar. D. Simpulan Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan penemuan terbimbing memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (65,22%), siklus II (78,26%), siklus III (91,30%). 2. Penerapan metode pembelajaran penemuan terbimbing mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan rata-rata jawaban siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan metode pembelajaran penemuan terbimbing sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar. Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar IPA lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut: a. Untuk melaksanakan metode pembelajaran penemuan terbimbing memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga peneliti harus mempu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan metode pembelajaran penemuan terbimbing dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal. b. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. 9

c. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian inihanya dilakukan di SDN 01 Plumbon tahun pelajaran 2012/2013. d. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikanperbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik. 10

E. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta. Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar, Jakarta. Balai Pustaka. Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta. Djamarah. Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineksa Cipta. Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti. KBBI. 1996. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka. Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Victoria Dearcin University Press. Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press. Universitas Negeri Surabaya. Purwanto, N. 1988. Prinsip-prinsip dan Teknis Evaluasi Pengajaran. Bandung. Remaja Rosda Karya. Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. Sudjana, N dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru. Sudjana. 1996. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito. Surakhmad, Winarno. 1990. Metode Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars. Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa Cipta. Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa Cipta. Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. 11

Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Usman, Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Isdiyanto, Budi. 2003. Model Pembelajaran Kooperative (Cooperative Learning). Pradnyo Wijayanti, 2002. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Slavin, Robert E. 1995. Cooperative Learning: Theory Research and Practice. Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU- PPAI, Universitas Terbuka. Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Insan Cendekia. Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineksa Cipta. Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rubino Rubiyanto. 2009. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press. Universitas Negeri Surabaya. Sadly. 1977. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. Sumadi. 19 89. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. 12