2016 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA TUTORIAL PERAWATAN WAJAH BERJERAWAT DENGAN BEAUTY INSTRUMENTS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tampil cantik dan menarik adalah idaman setiap insan. Terutama bagi

DAFTAR ISI. C. Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Menua Dengan Teknologi D. Pertanyaan Penelitian... 42

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap penyediaan media pembelajaran untuk menunjang proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sholat dengan menggunakan adobe flash ini dapat. dan proses penyampaian pesan pembelajaran. Tambunan (2012), media

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang lain mempunyai tingkatan dan nilai yang berbeda-beda. Kecantikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang bertanggungjawab untuk menciptakan sumberdaya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

MERAWAT KULIT KEPALA DAN RAMBUT SECARA KERING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecantikan merupakan bagian terpenting dari gaya hidup wanita. Setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. ketika guru menghadapai peralatan atau media praktek yang kurang memadai

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan tidak lepas dari masalah pembelajaran, karena

MINAT KONSUMEN TERHADAP PERAWATAN WAJAH (FACIAL) DENGAN MENGGUNAKAN ALAT GALVANIC SYSTEM DI NOURA SALON DAN KLINIK KECANTIKAN dr.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia yang termuat dalam undang undang dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang struktur data FIFO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari komputer, sebagian besar aktivitas yang dilakukan oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kemajuan dan berkembangnya dunia dapat diprediksi bahwa pola

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menguasai komputer agar memudahkan pekerjaannya masing - masing.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR CAPAIAN PEMBELAJARAN BIDANG KURSUS DAN PELATIHAN SESUAI DENGAN LAMPIRAN PERMENDIKBUD NO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, perkembangan di lingkungan bisnis sudah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Produk yang memiliki kualitas baik berpengaruh besar di pilih oleh konsumen. Demikian

2015 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PEMBUATAN BOUSTE HOUDER (BH)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakekatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi, dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Adanya berbagai macam masalah kulit pada wajah, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai individu maupun sebagai warga negara. Upaya yang dilakukan

MATA PELAJARAN : TATA KECANTIKAN KULIT JENJANG PENDIDIKAN : SMK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA KECANTIKAN KULIT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iman Fushsilat, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wiwin Windarni, 2014 Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pembelajaran yang sering kali dihadapkan pada materi yang

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. UU RI No. 20 Tahun 2003 SISDIKNAS Bab II Pasal 3 yaitu :Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. SMK-Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Tanjungsari merupakan. sekolah menengah kejuruan pertanian dengan salah satu kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan tingkah laku pada dirinya, menyangkut perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di dunia usaha/industri (DU/DI). Hal ini dilatarbelakangi oleh Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. wajah bulat telur, mata bulat besar, kulit mulus dan rambut yang indah, gigi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, khususnya dalam bidang perawatan dan kecantikan.

BAB I PENDAHULUAN. berpenampilan. Cantik merupakan kunci utama bagi kaum wanita yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pipit Yuliani, 2013

I. PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (TIK) yang sangat

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

MATA PELAJARAN : TATA KECANTIKAN KULIT JENJANG PENDIDIKAN : SMK

BAB I PENDAHULUAN. multimedia dapat meningkatkan minat belajar pada anak. Selain itu setiap

e- Journal. Volume 05 Nomer 03 Tahun 2016, Edisi Yudisium Periode Oktober 2016, hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi kemajuan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap negara ingin memajukan tingkat pendidikan dalam negeri untuk

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA PELAJARAN KKPI MATERI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini. berkembang sangat pesat terutama dalam bidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2016 MANFAAT HASIL KURSUS TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODEREN SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

BAB 1. Pendahuluan. ada waktu dan tempat. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan dan sikap untuk menghasilkan lulusan yang kompeten.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan animasi content untuk speed

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang ada. menonjolnya, terutama pada masyarakat dari negara-negara yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : NAMA : DEDI GUNAWAN NIM : D

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan untuk membuat mereka menyukai pelajaran matematika. sulit akan menjadi sangat menyenangkan bagi mereka.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kulit wajah tidak pernah terlepas dari permasalahan, seperti kulit berminyak, kulit dehidrasi, kulit menua, jerawat, pigmentasi, flek dan bintik hitam. Salah satu solusi untuk menanganinya adalah dengan melakukan facial. Keinginan memiliki tampilan kulit wajah yang sehat dan terbebas dari masalah merupakan faktor pendorong orang melakukan facial. Metode-metode perawatan wajah seperti halnya facial pun terus dikembangkan. Metode facial yang dilakukan salon kecantikan dewasa ini menggunakan media elektronik. Salah satunya yaitu metode facial menggunakan beauty instruments sebagai media dalam perawatan. Beauty instruments disebut juga dengan nama lain mobile skin treatment yang merupakan kumpulan alat elektronik untuk facial. Alat elektronik yang terdapat pada beauty instruments di antaranya vapozone, galvanic, ultrasonic, high frequency, brush, hot and cold hammer, microdermabrasion, vacuum, sprayer, sterilization box, magnifying lamp, dan wood lamp. Umumnya salon kecantikan besar dan rumah skin care yang menggunakannya, termasuk SMK Negeri 9 program keahlian Tata Kecantikan Kulit juga memiliki beauty instruments. SMK Negeri 9 program keahlian Tata Kecantikan Kulit memiliki beauty instruments di dalam laboraturium tata rias. Beauty instruments ini digunakan sebagai media dalam pembelajaran perawatan kulit wajah bermasalah dengan teknologi. Pembelajaran ini mengajarkan peserta didik untuk dapat menangani masalah pada kulit menggunakan teknologi, yaitu alat-alat elektronik yang ada pada beauty instruments. Pembelajaran ini diberikan untuk mempersiapkan peserta didik di dunia kerja yaitu sebagai terapis atau operator beauty instruments. Persaingan di dunia kerja ini sangatlah ketat, agar dapat bertahan peserta didik diharapkan mampu menuntaskan kompetensi sesuai dengan standar kompetensi yang ada, khususnya pada pembelajaran perawatan kulit wajah bermasalah menggunakan teknologi. Salah satu kompetensi pada pembelajaran tersebut 1

2 adalah melakukan perawatan kulit wajah berjerawat/berkomedo dengan teknologi. Tujuan dari pembelajaran ini adalah peserta didik diharapkan mengetahui, memahami, serta mampu melaksanakan perawatan kulit wajah berjerawat/komedo dengan teknologi secara benar dan tepat. Pengajar dituntut untuk terus berinovasi dalam metode mengajar mereka agar menghasilkan lulusan yang unggul. Cara efektif untuk melakukannya adalah dengan menggunakan media dalam pembelajaran. Multimedia merupakan media yang digemari dewasa ini. Multimedia ini pun mulai dilirik untuk digunakan pada pembelajaran perawatan kulit wajah bermasalah dengan teknologi, khususnya pembelajaran kulit wajah berjerawat dengan beauty instruments. Penggunaan media dalam pembelajaran membuat materi yang diajarkan menjadi jauh lebih praktis dan efektif untuk disampaikan. Penggunaan media pada pembelajaran beauty instruments telah membantu peserta didik dalam proses pembelajaran praktek, namun tidak semua peserta didik di dalam kelas dapat melihat proses pengerjaan praktek yang dilakukan pengajar secara jelas dengan metoda demontrasi tersebut. Peserta didik pada bagian belakang yang tidak dapat menyimak atau melihat, tidak memiliki ilmu yang sama dengan peserta didik yang berada paling depan, yang mampu melihat semua demonstrasi yang diperagakan. Bagian-bagian pada alat yang kecil menjadi salah satu masalah peserta didik untuk melihat dan memahami apa yang ditunjukkan pengajar saat demontrasi, apalagi jika pada tahapan demonstrasi peserta didik tersebut tertinggal dalam mengikuti pemaparannya. Informasi yang tertangkap oleh peserta didik menjadi tidak lengkap karena metoda demontrasi hanya menghadirkan beauty instruments sebagai media pembelajarannya. Proses pembelajaran ini membuat peserta didik kesulitan untuk mengikuti proses pembelajaran, oleh karena itu penelitian mengenai pengembangan multimedia tutorial perawatan wajah berjerawat dengan beauty instruments pun dibuat. B. Identifikasi Masalah Penelitian Identifikasi masalah dibuat untuk mengkerucutkan masalah yang akan dikaji. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

3 1. Media merupakan alat atau benda yang digunakan dalam membantu proses pembelajaran. Multimedia merupakan gabungan komponen seperti teks, gambar, audio, video, dan animasi yang dapat menggambarkan suatu proses atau kegiatan interaktif dan efektif sehingga membantu dalam proses pembelajaran. Multimedia pembelajaran digunakan untuk membantu pengajar dalam penyampaian materi dan membantu peserta didik agar dapat memudahkan dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan. Penggunaan multimedia dalam proses belajar mampu memberikan motivasi dan minat belajar peserta didik meningkat. Peningkatan ini berdampak pada kualitas hasil belajar peserta didik. 2. Perawatan kulit wajah berjerawat dengan teknologi merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai peserta didik pada pembelajaran perawatan kulit wajah bermasalah dengan teknologi, yang diadakan oleh SMK bidang keahlian Kecantikan Kulit, khususnya di SMK Negeri 9 Bandung. Teknologi yang dimaksud salah satunya adalah beauty instruments. Alat ini merupakan gabungan peralatan perawatan kulit wajah dengan teknologi yang dijadikan satu kesatuan. Pembuatan multimedia pembelajaran pada pembelajaran ini merupakan salah satu upaya untuk menangani keterbatasan dari penggunaan media alat saja pada saat praktek, oleh karena itu dibuatlah multimedia tutorial penggunaan beauty instruments pada proses perawatan kulit wajah berjerawat. 3. Multimedia tutorial merupakan multimedia yang dibuat untuk membimbing peserta didik dalam hal mengerjakan sesuatu secara berurutan dan bertahap. Tutorial yang dibuat dalam skripsi ini merupakan tutorial perawatan wajah berjerawat dengan beauty instruments. Tutorial ini akan berisikan tentang penjelasan mengenai beauty instruments, tahapan penggunaan beauty instruments dalam perawatan wajah berjerawat, kosmetik yang digunakan untuk perawatan kulit wajah berjerawat, dan modul tentang perawatan kulit wajah berjerawat dengan beauty instruments sebagai penjelas pembelajaran multimedia tutorial.

4 C. Rumusan Masalah Penelitian Rumusan masalah dibuat untuk memperjelas ruang lingkup penelitian. Setelah menjabarkan identifikasi masalah penelitian di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana pengembangan multimedia tutorial perawatan wajah berjerawat dengan beauty instuments? D. Tujuan Penelitian Tujuan umum dalam penelitian ini adalah pembuatan multimedia tutorial perawatan wajah berjerawat dengan beauty instruments. Tujuan umum tersebut, dapat diuraikan menjadi tujuan khusus penelitian, yang dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi dan membuat multimedia tutorial perawatan wajah berjerawat dengan beauty instruments. 2. Menganalisa manfaat pembuatan multimedia tutorial perawatan wajah berjerawat dengan beauty instruments. 3. Melakukan uji validasi oleh ahli media dan ahli materi, serta uji coba penggunaan multimedia tutorial perawatan wajah berjerawat dengan beauty instruments. 4. Mengolah hasil validasi dan memaparkan hasil uji coba penggunaan multimedia tutorial perawatan wajah berjerawat dengan beauty instruments. E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini diharapkan mampu diberikan kepada berbagai pihak. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Hasil output penelitian berupa multimedia ini diharapkan dapat membantu dalam proses belajar mengajar dan menarik minat peserta didik khususnya pada pembelajaran perawatan kulit wajah berjerawat dengan beauty instruments. 2. Pengajar dapat memberi pembelajaran secara menarik dan efektif dengan menggunakan multimedia tutorial dalam mengelola pembelajaran dengan standar kopetensi melakukan perawatan kulit wajah berjerawat dengan teknologi, khususnya beauty instruments.

5 F. Struktur Organisasi Skripsi Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman penulisan. Struktur penulisan dibuat agar penulisan lebih terarah dan sistematis dalam rangka menuju tujuan yang hendak dicapai. Adapun sistematika dalam penulisan penelitian ini adalah: Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian Pustaka, berisi tentang perawatan wajah berjerawat, teknik perawatan wajah berjerawat dengan beauty instruments, multimedia pembelajaran, dan multimedia tutorial beauty instruments. Bab III Metode Penelitian, berisi tentang: lokasi penelitian, validator dan penguji multimedia tutorial, metode penelitian, instrumen pengumpulan data, langkah-langkah penelitian, analisis dan interprestasi data. Bab IV Analisis dan Pembahasan, berisi tentang tahap analisis, tahap perencanaan, tahap pengembangan dan produksi, tahap uji coba, dan tahap evaluasi. Bab V Simpulan dan Saran, berisi tentang penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian. Daftar isi, berisi tentang referensi yang penulis kutip dalam penulisan penelitian. Lampiran, berisi tentang lembar validasi materi pembelajaran, lembar validasi multimedia, angket pengguna multimedia, storyline, storyboard, beauty instruments tutorial mind maping, surat kerja, dan riwayat penulis.